Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

PENGARUH Ph

TERHADAP

KECEPATAN PERKECAMBAHAN

BIJI KACANG HIJAU

KELOMPOK 1

SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

2011/2012
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang hijau

B. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui pengaruh faktor eksternal (pH air) terhadap pertumbuhan dan


perkembangan kacang hijau.

C. MANFAAT PENELITIAN

Dapat mengetahui laju pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi


pertumbuhannya (pH air cuka)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DASAR TEORI

pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah. Apabila konsentrasi


H+ dalam larutan tanah lebih banyak dari OH- (siraman air asam) maka
suasana larutan tanah menjadi asam, sebalikya bila konsentrasi OH- lebih
banyak (siraman air basa) dari pada konsentrasi H+ maka suasana tanah
menjadi basa. pH tanah

sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. PH tanah yang


optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak adalah
antara 5,6-6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan
unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4.0
pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak
secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga
pertumbuhan tanaman menjadiaa terhambat.

Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan
terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk alumunium fosfat atau Fe-
fosfat. P yang terikat oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman.
Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga
menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat)
akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.

Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap


pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur
hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis
dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non
leguminosa sepertiFrankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman pada
tanah asam mengalami klorosis akibat kekurangan N. Bakteri tanah yang lain
seperti azotobakter (A. Chroococcum ) yang dapat berasosiasi dengan akar
tanaman hanya dapat hidup apabila suasana larutan tanah netral hingga basa.
Mikroorganisme tanah lain yang bermanfaat bagi tanaman, yang dapat
terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada suasana asam adalah mikoriza.
Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik menjadi fosfor
inorganik yang tersedia bagi tanaman.

Sebaliknya bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut


kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan
tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga pada
umumnya, tanaman yang ditanam pada keadaan tanah basa akan tumbuh
dengan sangat subur.

B. RUMUSAN HIPOTESIS

Semakin rendah pH air yang kita siramkan pada tanaman kacang hijau, maka
tanaman itu akan semakin sulit untuk tumbuh, bahkan tanaman itu akan
teracuni oleh keasaman air itu.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. VARIABEL BEBAS DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel bebas : pH yang disiramkan pada tanaman kacang hijau

Variabel terikat : pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang


hijau

Variabel kontrol : volume cairan yang disiramkan, jenis tanaman,

waktu penyiraman, suhu, cahaya

B. SASARAN PENELITIAN

30 biji kacang hijau

C. INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN

1. Gelas Aqua (± 240 ml) sebanyak 3 buah

2. Media tanam berupa kapas

3. 30 tanaman kacang hijau hasil persemaian

4. Penggaris

5. Air biasa

6. Cairan Asam Cuka (CH3COOH)


D.PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Siapkan 3 gelas Aqua yang bersih. Pastikan kering dan tidak ada bekas air
di dalamnya.

2. Berilah tanda atau label pada masing-masing gelas.

3. Masukkan kapas ke dalam gelas sesuai dengan batas tanah atau sesuai
dengan massa tanah yang telah ditentukan. (lihat gambar!)

4. Tanamlah masing-masing 10 biji kacang hijau ke 3 gelas tadi yang sudah


terisi kapas.

5. Taruhlah ketiga gelas tadi di tempat yang cukup sinar dan tidak terhalangi
oleh suatu apapun.

6. Dengan menggunakan benang kenur, hitunglah tinggi atau panjang


tanaman awal saat mulai ditanam. Catat hasilnya.

7. Mulailah menyiram dengan cairan-cairan yang ada masing-masing 20 mL.


Gelas A disiram dengan menggunakan air biasa. Gelas B disiram dengan
menggunakan air garam. Gelas C disiram dengan menggunakan air sabun.
Gelas D disiram dengan menggunakan air cuka. Catat waktu penyiramannya.
Ulangi penyiraman ini sesuai dengan waktu yang telah dicatat selama 6 hari.

8. Catat perubahan ketinggian yang terjadi setiap sebelum menyiram.

9. Setelah dicatat perubahan ketinggiannya selama 6 hari, hitunglah rata-rata


pertambahannya dan buatlah sebuah kesimpulan.
BAB IV

DATA DAN ANALISIS

A.DESKRIPSI DATA

Dari percobaan yang telah dilakukan selama kurang lebih 7 hari, didapatkan
hasil seperti pada tabel yang telah tercantum. Dapat dilihat, bahwa tanaman
kacang hijau yang mendapatkan siraman air sabun lebih cepat tumbuh dan
berkembang daripada tanaman kacang hijau lainnya yang disiram dengan
menggunakan air biasa, air garam, maupun air cuka. Hal ini dikarenakan oleh
tingkat kebasaan air sabun yang tinggi (±8). Sehingga sesuai dengan dasar teori
yang ada, bahwa bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut
kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan
tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga pada
umumnya, tanaman yang ditanam pada keadaan tanah basa akan tumbuh
dengan sangat subur.Terbukti benar. Sebaliknya, tanaman yang ditanam pada
tanah yang nuansanya asam, tanaman akan cenderung layu dan akhirnya mati.
Hal ini dapat didasarkan pada dasar teori yang ada bahwa bila pH lebih rendah
dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang
berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda,
sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Dalam hal ini, pH larutan
asam cuka adalah 2. Karena pH asam cuka ini lebih rendah dari empat, maka
efek dari keasamannya itu akan langsung berpengaruh pada akar-akar
tanaman kacang hijau yang masih muda.

Kemudian bagaimanakah dengan air garam yang memiliki ph 7. Mengapa


tanaman yang ditanam pada tanah yang disiram air garam malah mati,
bukannya tumbuh subur. Penjelasan peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.

Konsentrasi garam yang tinggi pada suatu tanaman disebut stress garam. Stres
garam merupakan salah-satu dari antara enam bentuk stres tanaman yaitu
stress suhu, stres air, stres radiasi, stres bahan kimia dan stres angin, tekanan,
bunyi dan lainnya. Stres garam termasuk stres bahan kimia yang meliputi
garam, ion-ion, gas, herbisida, insektisida dan lain sebagainya. Stres garam
terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut
yang berlebihan dalam tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam
tanaman pada tanah salin. Stres garam meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi tertentu yang dapat
mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam yang menimbulkan stres
tanaman antara lain ialah NaCl,NaSO4, CaCl2, MgSO4, MgCl2 yang terlarut
dalam air.

Stress garam sangat erat kaitannya dengan potensial osmotik pada larutan
hara. Dengan meningkatnya konsentrasi linarut atau garam hara (CaCl2), maka
potensial osmotik di sekitar tanaman sangat meningkat sedangkan potensial
air murni menurun yang mengakibatkan energi bebas air menurun. Hal ini
menyebabkan jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang sehingga
mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman walaupun
sebenarnya air di luar tanaman itu cukup. Keadaan yang demikian dikenal
dengan kekeringan fisiologis. Kekeringan fisiologis atau tingkat salinitas yang
cukup parah akan menimbulkan stres dan memberikan tekanan terhadap
pertumbuhan tanaman.

Salinitas dapat berpengaruh menghambat pertumbuhan tanaman dengan dua


cara yaitu :

a. Dengan merusak sel-sel yang sedang tumbuh sehingga pertumbuhan


tanaman

terganggu.

b. Dengan membatasi jumlah suplai hasil-hasil metabolisme esensial bagi


pertumbuhan

sel melalui pembentukan tyloses.

Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang


menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta
penambahan biomassa tanaman. Tanaman yang mengalami stres garam
umumnya tidak menunjukkan respon dalam bentuk kerusakan langsung tetapi
pertumbuhan yang tertekan dan perubahan secara perlahan. Demikian
akhirnya, tanaman yang mengalami stress garam akan lebih cepat mati.

B. INTERPRESTASI DATA

a. Air yang tidak diberi air cuka

i. Hari ke-1 : Kulit mulai mengelupas

ii. Hari ke-2 : Tumbuh akar

iii. Hari ke-3 : Mulai berkecambah

iv. Hari ke-4 : Tinggi kecambag 1cm

v. Hari ke-5 : Tinggi kecambah 3 cm

vi. Hari ke-6 : Tinggi kecambah 5 cm

b. Air yang dikasih cuka 1 tetes

i. Hari ke-1 : Belum ada perubahan

ii. Hari ke-2 : Kulit sudah mengelupas

iii. Hari ke-3 : Tumbuh akar

iv. Hari ke-4 : Mulai berkecambah

v. Hari ke-5 : Tinggi batang 1 cm

vi. Hari ke-6 : Tinggi batang 2,5 cm

c. Air yang dikasih cuka 2 tetes

i. Hari ke-1 : Belum ada perubahan

ii. Hari ke-2 : Kulit sedikit mengelupas

iii. Hari ke-3 : Tumbuh akar


iv. Hari ke-4 : Mulai berkecambah

v. Hari ke-5 : Tinggi batang 0,5 cm

vi. Hari ke-6 : Tinggi batang 2 cm

C. PEMBAHASAN

Bahwapertumbuhan kecambah dengan variabel air biasa lebih


cepatpertumbuhannya dibandingkan dengan air cuka dan air garam.Pada air
cuka terjadi pertumbuhan kecambah hanya satu darilima biji yang di tanam,
sedangkan pada air garam tidak terjadipertumbuhan melainkan semua biji
mati, sedangkan pada airbiasa pertumbuhan terjadi lebih cepat dan dari lima
biji yang ditanam yang mati hanya dua biji. Hal ini membuktikan bahwa
airsangat berperan penting dalam pertumbuhan kecambah.Pada air murni,
atau air biasa, terjadi perkecambahan biji yangbaik meskipun ada dua biji yang
tidak tumbuh mungkin initerlebih dari faktor benih atau biji itu sendiri yang
kurang baik. tetapi pada umumnya pertumbuhan lebih cepat bilamenggunakan
air. Hal ini membuktikan bahwa air lebih memilikinilai lebih untuk proses
perkecambahan.Pada air garam, semua benih atau biji mengalami
penyusutandan pada akhirnya mengalami kematian. Disebabkan karena
airgaram merupakan salah satu larutan dengan tingkat osmotictinggi yang
dapat menghambat perkecambahan, meskipun padalarutan garam
mengandung air, akan tetapi kadar ataukonsentrasi garam lebih tinggi
daripada air, sehingga tidakterjadi perkecambahan pada air garam.Pada air
cuka, ada satu biji yang tumbuh dari lima biji yangditanam, sebenarnya hal ini
membingungkan karena padadasarnya atau menurut teori, bija tidak akan
mengalamiperkecambahan karena cuka bersifat asam, dan
bersifatmenghambat perkecambahan karena keasamannya. Tetapi
padakenyataannya ada satu biji yang tubuh, mungkin ini karenakonsentrasi air
yang lebih banyak daripada konsentarsi cuka,sehingga biji bisa berkecambah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Semakin rendah pH Air yang disiramkan, tanaman akan cepat


mati, karena rusaknya sel-sel akar. Terutama sel-sel akar tumbuhan muda.

2. Semakin tinggi pH Air yang disiramkan, tanaman akan tumbuh subur,


karena tanah yang tingkat kebasaannya tinggi pasti mengandung kalsium yang
sangat tinggi. Dan itu sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Dari kegiatan percobaan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa :air sangat di
butuhkan dalam proses perkecambahan benih ataubiji. Larutan garam dapat
menghambat perkecambahan karenamerupakan larutan dengan tingkat
osmotic tinggi dan garambersifat higroskopis yang artinya bersifat menyerap
air yang adadisekelilingnya. Dan hal ini membuktikan bahwa kacang hijau
dankebanyakan tanaman lainnya tidak dapat tumbuh di daerah pantaiatau
dengan sumber air laut yang berkadar garam tinggi kecualitanaman bakau. Dan
larutan dengan kadar asam yang tinggi jugamemperhambat pertumbuhan
kecambah, karena larutan ini juga

mempengaruhi ph tanah sehingga menjadai asam dan tidak cocokdengan


tumbuhan.

B. SARAN

1. Penggunaan Air garam untuk menyirami tanaman sangat dilarang. Karena


tanaman yang disirami dengan menggunakan air garam akan lebih cepat mati.
Hal ini dikarenakan tanaman mengalami peristiwa yang disebut stress garam.

Anda mungkin juga menyukai