Di Susun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah FTS
Solida tentang Formulasi Sediaan Pelepasan Lambat Tablet Kaptropril
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin dengan bantuan dari
berbagai pihak baik teman kelompok, buku dari perpustakaan maupun internet sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Purwokerto, Januari 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat
pembasahatau zat lain yang cocok. (Depkes 1979)
Sediaan lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan
obatnya ke dalam tubuh secara perlahan-lahan atau bertahap supaya pelepasannya lebih lama
dan memperpanjang aksi obat. Kebanyakan bentuk lepas lambat (sustained release) dirancang
supaya pemakaian satu unit dosis tunggal menyajikan pelepasan sejumlah obat segera setelah
pemakaiannya, secara tepat menghasillkan efek terapeutik yang diinginkan secara berangsur-
angsur dan terus menerus melepaskan sejumlah obat lainnya untuk mempelihara tingkat
pengaruhnya selama periode waktu yang diperpanjang, biasanya 8 sampai 12 jam (Ansel dkk,
2005).
Obat-obat dengan frekuensi penggunaan yang tinggi seringkali membuat pasien lalai
dalam menggunakan obat sehingga dapat menggagalkan proses terapi. Oleh karena itu dalam
mengatasinya, suatu obat dapat dimodifikasi menjadi sediaan lepas lambat (sustained-
release). Dalam sediaan lepas lambat obat akan dilepaskan dari sediaannya dengan kecepatan
lambat dan konstan dalam jangka waktu tertentu, sehingga akan sangat menguntungkan untuk
tujuan pengobatan tertentu yang memerlukan kadar obat dalam plasma relative konstan pada
jangka waktu lama.
Dalam beberapa keadaan penyakit, bentuk sediaan obat yang ideal adalah mampu
memberikan jumlah obat untuk sampai ke reseptor (tempat aksi obat) dan kemudian secara
konstan dipertahankan selama waktu pengobatan yang diinginkan. Pemberian obat dalam
dosis yang cukup dan frekuensi yang benar maka konsentrasi obat terapeutik steady state di
plasma dapat dicapai secara cepat dan dipertahankan dengan pemberian berulang dengan
bentuk sediaan konvensional peroral. Namun terdapat sejumlah keterbatasan dari bentuk
sediaan konvensional peroral (Collett and Moreton, 2002).
2. Absorbsi
Absorbsi bertujuan untuk memperoleh keadaan dimana rata - rata pelepasan jauh lebih
rendah dibandingkan rata - rata absorbsi.
3. Metabolisme
Obat - obat yaang dimetabolisme sebelum absorbsi baik pada lumen atau jaringan usus
dapat menunjukkan ketersediaan hayati yang menurun.
1. Ukuran dosis
2. Kelarutan
Senyawa dengan kelarutan yang sangat rendah (< 0,01 mg/ml) sudah bersifat
lepas lambat,pelepasan obat dari bentuk sediaan dalam cairan gastrointestinal dibatasi
oleh kecepatan disolusinya.
3. Koefisien partisi
4. Stabilitas
Obat yang tidak stabil dalam usus halus akan menunjukkan penurunan
bioavaibilitas jika diberikan dalam bentuk sediaan lepas lambat.
b. Sistem matriks
d. Matriks
e. Disolusi
Pelarutan merupakan proses dimana suatu bahan kimia atau obat menjadi
terlarut dalam suatu pelarut. Dalam sistem biologi pelarutan obat dalam media
“aqueous” merupakan suatu bagian penting sebelum kondisi sistemik. Laju pelarutan
obat dengan kelarutan dalam air sangat kecil dari bentuk sediaan padat yang utuh atau
terdisintegrasi dalam saluran cerna sering mengendalikan laju
absorbsi sistemik obat (Shargel et al., 2005).
Kaptopril mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih dari 102%
C9H15NO3S, dihitung tehadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian serbuk hablur atau
hampir putih; bau khas seperti sulfide. Melebur pada suhu 104º sampai 110º.Kelarutan
mudah larut dalam air, dalam metanol, dalam etanol, dan dalam kloroform (Depkes,
1995).
PEMBAHASAN
1. Formulasi 1
Judul : Design and evaluation of a Sustained Release Gastroretentive Dosage form of
Captopril (Hakim Singh Rajput, dkk. 2017)
2. Formulasi II
Judul : Formula tablet kaptopril lepas lambat dengan matriks pautan silang alginat
(Sukmadjaja Asyarie, dkk. 2007)
3. Formulasi III
Judul : Optimasi formula tablet lepas lambat kaptopril menggunakan metode desain
faktorial (Melinda Pratiwi, dkk. 2010)
1) Preformulasi eksipien
a) Avicel 102 (HOP, hal 132)
Deskripsi Keterangan
Nama Generik BP : Microcrystalline cellulose
JP : Microcrystalline cellulose
PhEur : Cellulosum microcristallinum
USPNF : Microcrystalline
Sinonim Celex; cellulose gel; Celphere; Ceolus KG; crystalline cellulose;
E460; Emcocel; Ethispheres; Fibrocel; Pharmacel; Tabulose;
Vivapur.
Nama Kimia Selulosa [9004-34-6]
Formula
Empiris C6H10O5
Pemerian Mikrokristalin selulosa telah dimurnikan, sebagian depolymerize
selulosa yang terjadi berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa,
kristal bubuk terdiri dari partikel berpori . Hal ini secara
komersial tersedia dalam ukuran partikel yang berbeda dan nilai
kelembaban yang memiliki perbedaan sifat dan aplikasi.
Kelarutan Sedikit larut dalam 5% (b/v) larutan natrium hidroksida, praktis
tidak larut dalam air, asam encer, dan pelarut yang paling organik
inkompattibilita
s Inkompatible dengan agen pengoksidasi kuat
Stabilitas Mikrokristalin selulosa adalah stabil meskipun material
higroskopis. Bahanatau materiall dalam jumlah besar harus
disimpan di wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering.
Fungsi dan Penggunaan Konsentrasi (%)
Adsorbent 20-90
konsentrasi yang
Antiadherent 5-20
dibutuhkan Capsule binder/diluent 20-90
Tablet disentegran 5-15
Tablet binder/diluent 20-90
Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut asam dan alkali, pelarut organik
dan air.
Inkompattibilita
s Inkompatible dengan senyawa amonium kuartener
Stabilitas dan Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan
Kondisi pemanasan pada 160 C selama tidak kurang dari 1 jam . Hal ini
Penyimpanan juga dapat disterilkan oleh paparan etilen oksida atau iradiasi
gamma . Talk harus disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat sejuk , tempat kering.
Fungsi dan
konsentrasi yang Penggunaan Konsentrasi (%)
dibutuhkan Dusting powder 90-99
Glidan and tablet lubricant 1-10
Capsule and tablet diluent 5-30
Deskripsi Keterangan
Nama Generik BP: Maize starch PhEur: Maize Starch
Potato starch Pea Starch
Rice Starch Potato Starch
Tapioca Starch Rice Starch
Wheat Starch Wheat Starch
JP: Corn Starch USP-NF: Corn Starch
Potato Starch Potato Starch
Rice Starch Tapioca Starch
Wheat Starch Wheat Starch
Sinonim Amido; amidon; amilo; amylum; C*PharmGel; Eurylon; fecule;
Hylon; maydis amylum; Melojel; Meritena; oryzae amylum;
Pearl; Perfectamyl; pisi amylum; Pure-Dent; Purity 21; Purity 826;
solani amylum; tritici amylum; Uni-Pure.
Nama Kimia Starch
Formula
Empiris (C6H10O5)n where n = 300–1000.
Pemerian Tidak berbau dan tidak berasa, baik-baik saja, putih sampai serbuk
putih. Ini terdiri dari butiran bulat atau bulat telur sangat kecil atau
seperti biji-bijian yang ukuran dan bentuk berkarakteristik untuk
setiap botani bervariasi.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dingin ( 96 % ) dan air dingin. Pati
mengembang seketika dalam air sekitar 5-10 % pada 37 C . Pati
menjadi larut dalam air panas pada suhu di atas suhu gelatinisasi.
Pati yang sebagian larut dalam dimetilsulfoksida dan
dimetilformamida.
Inkompatibilitas Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Senyawa
inklusi berwarna yang dibentuk dengan yodium.
Stabilitas Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi.
Larutan pati atau pasta secara fisik tidak stabil dan mudah
dimetabolisme oleh mikroorganisme, karenanya harus baru
disiapkan bila digunakan untuk granulasi basah. Pati harus
disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan
kering.
Fungsi dan Penggunaan Konsentrasi (%)
Starch pasta 3-20
konsentrasi
Antiadherent dan lubrikan di tablet 3-10
yang Wet granultion binder/diluent 5-10
Tablet disentegran 3-25
dibutuhkan
a. Formulasi
BAHAN FORMULA
Captopril 50
HPMC K15 M -
HPMC K100 M, 100
HPMC K4M -
natrium bikarbonat 15
asam sitrat 5
mikrokristalin selullosa 80
magnesium stearat 2,5
Talk 2,5
b. Monografi Bahan
Captopril
Deskripsi keterangan
Nama kimia 1-[(2S)-3-merkapto-2-methylpropionyl]-
Lproline
Berat molekul 217,29.
Pemerian bubuk kristal putih yang memiliki sedikit
bau belerang.
Kelarutan sifat larut dalam air (sekitar 160 mg /
mL), metanol, dan etanol dan sedikit larut
dalam kloroform dan etil asetat.
HPMC K15 M
Deskripsi keterangan
Nama resmi Hypromellose
Nama lain Beneceel MHPC;E464; hydroxypropyl
methylcelulose; methocel, metolose.
Fungsi matriks
Ph 5-8 2% w/w larutan
Kelarutan Praktis tidak larut dalamair panas,
kloroform,etanol 95%, dan eter.
Stabilitas Bubuk hypromellose adalah bahan yang
stabil, meskipun bersifat higroskopis.
HPMC K100M
Deskripisi keterangan
Pemerian Serbuk berwarna putih krem,tidak berbau
dan tidak berasa, serbuk yang stabi,
meskipun bersifat higroskopis
setelah pengeringan
Fungsi Sebagai penyalut, polimer untuk sediaaan
lepaslambat, penstabil, pensuspensi,
pengikat tablet dan pengikat viskositas
Kelarutan Larutan hidroksipropil metilselulosa larut
dalam air dingin memiliki ph sebesar
5,5-, praktis larut dalam air dingin,
praktistidak larut dalam kloroform, etanol
dan eter, tetapi larut dalamcampuran
etanol,diklormetal, metanil,diklormetan,
dan air alkohol, campuran diklometan
dan propanol
Stabilitas Hidroksipropil metilseliulosa merupakan
serbuk yangstabil, meskipun bersifat
higroskopis setelah pengeringan, larutan
HPMC stabil pada pH 3-11
HPMC K4 M
Deskripsi keterangan
Nama Kimia Hydroxypropyl Methylcellulose
Kelarutan Larut dalam air tanpa batas kelarutan.
Sifat ini memberikan fleksibilitas
penanganan yang luar biasa dan
pengendalian tingkat pelarutan. Meskipun
larut dalam air dingin, tetapi harus
terlebih dahulu secara menyeluruh
tersebar di air untuk mencegah
penggumpalan. Konsentrasi maksimum
dibatasi oleh viskositas larutan.
Stabilitas pH Stabil dalam pH 2-13
Viskositas 3 – 100000 mPa.s
Keuntungan Tidak toksik, mudah ditangani, mudah di
kompresi, mampu menampung banyak
obat.
Natrium bikarbonat
Deskripsi keterangan
Nama resmi NATRII SUBCARBONAS
Rumus molekul NaHCO3
Pemerian Serbuk hablur, putih. Stabil di udara
Kelarutan Larut dalam air, tidak larut dalam etanol
Asam sitrat
Deskripsi keterangan
Nama resmi CITRIC ACID
Nama kimia C6H8O7
Mikrokristalin selullosa
Deskripsi keterangan
Pemerian Serbuk atau granul yang berwarna putih.
Praktis tidak berbau dan tudak berasa.
Sebaiknya dismpan dan diberi penandaan
sesuai dengan tipe viskositas.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam aseton,
methanol, kloroform, etanol, eter, larutan
jenuh garam, toluen dan air panas; larut
dalam asam asetat glasial, campuran
etanol dan kloroform dalam perbandingan
sama. Dalam air dingin, metilselulosa
mengembang dan terdispersi membentuk
dispersi koloid yang jernih dan kental.
Stabilitas Stabil, meskipun sedikit higroskopis.
Harus disimpan dalam wadah kedap
udara pada tempat yang sejuk dan kering.
Magnesium stearat
Deskripsi keterangan
Pemakaian Digunakan di dalam formulasi
farmasetika sebagai lubrikan dengan
konsentrasi antara 0,25-5%.
Kelarutan Praktis tidak larut etanol, etanol 95%,
eter, dan air. Sedikit larut dalam benzen
hangat dan etanol 95% hangat.
Stabilitas Stabil dan disimpan di wadah yang kering
dan tertutup rapat.
Talk
Deskripsi keterangan
Nama resmi Talk
Pemerian Berupa serbuk hablur sangat halus, putih
atau putih kelabu. Berkilat, mudah
melekat pada kulit dan bebas dari butiran
debu.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam larutan asam dan
alkalis, pelarut organic dan air.
Fungsi Sebagai glidant dan sebagai lubrikan
c. Penimbangan Bahan
1. Keseragaman Bobot
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui keseragaman bobot dari tablet yang kita buat.
Prosedur: Keseragaman bobot: 20 tablet ditimbang satupersatu, hitung rata-rata tiap tablet.
Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang terhadap rata-rata lebih dari kolom A, dan
tidak boleh ada satupun tablet yang menyimpang terhadap rata-rata lebih dari kolom B.
Hasil dapat diterima apabila tidak terdapat lebih dari 2 tablet yang memiliki
bobot menyimpang lebih dari 10% bobot rata-rata dan tidak boleh ada 1 tablet yang
menyimpang lebih dari 20% dari bobot rata-ratanya (Depkes RI, 1979). Jika perlu,
diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satupun tablet yang menyimpang
terhadap rata-rata lebih dari kolom A dan B. (Depkes RI, 1979).
2. Kekerasan Tablet
Tujuan: menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses: pengemasan,
penghantaran (shipping). Kekerasan yang cukup dari suatu tablet merupakan salah satu
persyaratan penting dari suatu tablet. Faktor-faktor yang mempengaruh kekerasan tablet
adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini yang dipakai sebagai
ukuran dari tekanan pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan saat pengempaan
akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet dikatakan baik, apabila
mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (Parrott, 1970).
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Ukur kekerasan masing-masing tablet
- Catat skala yang terukur
- Kekerasan tablet adalah harga rata-rata ke-20 tablet
- Variasi kekerasan dilihat dari harga SD
Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat diterima asalkan kerapuhannya tidak
melebihi batas yang ditetapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan
mengalami kerapuhan pada saat pengemasan dan transportasi. Kekerasan tablet yang
lebih dari 10 kg masih dapat diterima, asalkan masih memenuhi persyaratan waktu
hancur/desintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan (Rhoihana, 2008).
3. Keseragaman Ukuran
Diambil 20 tablet secara acak
↓
Diukur diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong
↓
Tablet yang baik : diameter < 3 kali tablet dan > 4/3 tebal tablet
4. Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang
tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul
gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi. (DepKes RI, 1995).
Prosedur:
a) 900 mL medium dissolusi di isi pada tabung denga suhu ± 37oC
b) Dimasukkan tablet pada masing-masing tabung
c) Dijalankan alat uji disolusi metode paddle dengan kecepatan pengadukan dan
lama pengujian yang sesuai.
d) Diambil sampel 5 ml pada selang waktu tertentu
e) Setiap penggambilan sampel diganti dengan media disolusi dengan volume dan
suhu yang sama
5. Uji Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul
digunakan sebagai tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode
berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut.
Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan
prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih. Uji waktu hancur tidak menyatakan
bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna
bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak
mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak
larut.
Waktu disentegrasi obat yang baik dari tablet yang di uji adalah 15 menit untuk tablet
tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalutb gula dan bersalut
selaput (FI III, hal 7 1979).
Prosedur:
a) Bejana diisi HCL 0,1N, volume diatur pada kedudukan tertinggi (lempeng kasa di
permukaan larutan) dan kedudukan terendah (mulut tabung di atas permukaan)
dengan suhu pelarut 36-38oC.
b) 6 tablet dimasukkan di setiap tabung, dan keranjang di naik-turunkan teratur selama
30 kali/menit.
c) Tablet hancur bila ada bagian yang tertinggal di kasa.
d) Dihitung waktu hnacur sejak tablet mulai hancur hingga tidak ada yang tertinggal di
kasa.
6. Friabilitas
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Friabilitas diukur dengan
friabilator (gambar terlampir). Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari
sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses
pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran permenit dan waktu yang
digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran. Mula-mula tablet dibersihkan dahulu dari
debunya kemudian ditimbang dengan seksama. Untuk tablet dengan bobot <> 650 mg,
timbang tablet sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet yang telah ditimbang ke dalam
friabilator. Jalankan alat selama 4 menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat. Bersihkan
dari debu dan timbang dengan seksama. Hitung persentase bobot yang hilang selama
pengujian. Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak boleh
lebih dari 1 %.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses
pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak
diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang
terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai
rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (USP & NF).
Prosedur:
a) 20 tablet dibersihkan dengan menggunakan sikat halus dan ditimbang.
b) Tablet dimasukkan dalam Friabilator dan diputar sebanyak 100 putaran.
- Tablet dibersihkan lagi dan ditimbang.
- Dihitung friabilitas tablet
7. Friksibilitas
Adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami gesekan antar
sesama tablet. Tujuan penetapan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
- Masukkan uji (100 x) putaran
- Bersihkan tablet dan timbang (Wt)
- Hitung % friksibilitas tablet
% F = (Wo – Wt)/Wo x 100%
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sediaan lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk
melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara perlahan-lahan atau bertahap supaya
pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat
2.
DAFTAR PUSTAKA
Collett, J., and Moreton, C., 2002, Modified – release Peroral Dosage Form, dalam
Aulton, M. E., Pharmaceutics: The Science Of Dosage Form Design, Edisi II,
Churchill Livingstone, Edinburg – Londion – New York – Philadelphia – St Louis
Sydney – Toronto, 289-305