Anda di halaman 1dari 3

RESUME NILAI-NILAI DASAR SUMBER DAYA

MANUSIA

NAMA Febrina Rahayu Widya AS


NIP
MAPEL YANG
DIAMPU
Fisika

Tempat Tugas MAN 2 MATARAM


NILAI-NILAI DASAR SUMBER DAYA MANUSIA
oleh Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si.
(Kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar)

Guru merupakan pekerjaan yang mulia, Guru merupakan seorang pendidik bagi anak
didiknya, mengapa? Karena guru-lah yang membimbing anak didiknya agar jauh dari
perbuatan yang kurang berkenan. Selain sebagai pendidik, guru juga menjadi seorang pengajar
yang senantiasa memberikan ilmu yang dimilikinya untuk diajarkan pada anak didiknya.
Dengan adanya guru, kita yang awalnya tidak mengetahui apa-apa jadi tahu. Banyak wawasan
yang bisa kita dapatkan dari seorang guru. Maka dari itu, guru berhak mendapat sebutan
pahlawan dengan segala hal yang telah diajarkan, sehingga dapat melahirkan berbagai macam
profesi. Hal inilah yang menjadikan guru sebagai pekerjaan yang paling mulia, karena ia telah
banyak memberikan wawasan kepada anak didiknya, sehingga ilmu yang telah didapatkan bisa
diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Hal yang tidak mudah menjadi guru adalah menjalankan tugasnya untuk mengubah anak
didik yang bodoh menjadi orang yang pintar, mengubah yang tadinya tidak tahu menjadi tahu
merupakan tugas mulia yang diemban dari seorang guru. Menjadi guru harus ikhlas
mengajarkan ilmu dengan penuh kasih sayang dan cinta serta selalu sabar dalam membimbing
walau hanya sekedar untuk membaca, menulis dan berhitung, karena dengan keikhlasan dan
kasih sayang guru dalam mengajarkan sebuah ilmu kepada setiap anak membuat terkadang diri
kita terkenang akan jasa para guru. Dengan demikian, jika Bangsa ini ingin makmur dan
sejahtera maka haru memakmurkan guru.
Seiring denga berjalannya waktu dan pergantian kurikulum, maka peran guru tidak hanya
sebagai pendidik, namun juga harus sibuk memahami kurikulum. Kurikulum memang
membantu, namun bukan seratus persen kurikulum dapat menjadikan peserta didik menjadi
cerdas, yang paling utama adalah nilai juang dan keikhlasan guru untuk mengajar yang
menyebabkan anak didik kita berhasil. Selain masalah kurikulum yang terus berganti, para
bapak/ibu guru juga disibukkan untuk melengkapai administrasi pribadi sehingga anak
didiknya diabaikan dan tidak menjalankan fungsinya secara optimal. Akibatnya, fungsi guru
sebagai pendidik tidak berjalan sebagaimana mestinya. Administrasi itu penting tapi jangan
sampai administrasi menjerat kaki sendiri tanpa memperhatikan mutu dalam mengajar.
Administrasi merupakan angka di atas kertas padahal pekerjaan guru bukan angka di atas kertas
melainkan mendidik.
Sebagai seorang pendidik guru seharusnya tidak hanya mencerdaskan akal dari anak
didiknya tetapi juga mencerdasaka kolbunya, karena nanti jika anak didik hanya pintar maka
anak tersebut akan menjadi beban negara. Contohnya: orang bodoh mencuri kekayaan negara
hanya dengan memotong sebatang kayu kemudian digergaji dibawa pulang, namun orang
cerdas ia akan mengambil pohon berhektar-hektar bahkan hampir seluas hutan tersebut. Jika
anak tersebut tajam kalbunya, maka ia takkan mudah untuk di adu domba dan dimanfaatkan
oleh orang lain yang memiliki kepentingan dan memiliki tujuan merugikan orang lain. Dengan
demikian, guru harus menyadari kesederajatan tanggungjawab pengembangan otak dan kalbu
anak didik. Dengan pandayagunaan otak dan kalbu ini menunjukkan bahwa dalam otak yang
cerdas terdapat kalbu yang sehat. Hal ini tentu mendorong anak didik kita nantinya untuk selalu
bersikap seimbang dalam menyikapi dan mengembangkan fakta-fakta dunia dan panggilan hati
nurani.
Indonesia merupakan negara yang sangat luas nan kaya akan sumber daya alamnya. Oleh
sebab itu, kita harus bersyukur menjadi warga negara Indonesia dan mencintainya sebab negara
ini merupakan negara yang subur dengan kekayaan alam yang sangat melimpah baik di daratam
mapun lautan. Rasa syukur dan cinta inilah yang harus kita ajarkan kepada anak didik kita
karena indonesia merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa sebuah permadani hijau yang
subur dan makmur. Guru hendaknya menjadi fibrator penggerak yang ada dinegeri ini, dengan
memberikan pelajaran terbaik kepada anak didik sehingga akan banyak anak didik yang akan
menjadi fibrator di generasinya dan semakin banyak juga yang berbuat baik di negeri ini
sehingga negeri ini tidak dimiskinkan oleh kapitalis. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa guru hendaknya:
1. Menyampaikan ilmu dengan penuh keikhlasan
2. Mencerdakan juga kalbu anak didiknya
3. Mengajari anak mencinta negerinya, karena jika orang pintar tidak mencintai negerinya
ia tidak hanya akan menjadi benalu bagi bangsanya tapi ia juga akan menjual negerinya
dan akan memporak-porandakan bangsanya

Anda mungkin juga menyukai