Anda di halaman 1dari 3

KEUNTUNGAN JADI GURU

 November 25, 2019  www.stit-alkifayahriau.ac.id  0 Comments

Apa yang saudara bayangkan bila mendengar


kata “guru”? tentulah yang terbayang dalam pikiran saudara adalah orang yang banyak ilmu
sehingga ia jadi mulia karena ilmunya, ia selalu mengajarkan ilmu kepada anak-anak
didiknya dengan tekun dan ikhlas, derajatnya lebih tinggi dari keumuman orang banyak.
Guru juga orang yang santun, ia terlihat berwibawa karena kesantunannya.
Guru dalam bahasa Arab di sebut dengan mu`allim artinya orang yang mengajarkan ilmu,
ini juga berarti guru mesti terus bergelut dengan ilmu, mencari, berdiskusi, berlatih dan
melatih, dibimbing dan membimbing, mendengarkan dan membaca banyak ilmu untuk
diajarkan ke anak-anak didiknya dan orang lain yang membutuhkan ilmu. Intinya
kebanyakan waktunya ia korbankan untuk mencari ilmu dan mengajarkan ilmu.
Orang yang memilih profesi guru memiliki keberuntungan dari profesi lainnya. Oleh
karenanya seorang guru atau calon guru meski bahagia apabila mendidik manusia sebagai
pilihan hidup. Berikut ini ada beberapa keuntungan orang yang memilih profesi menjadi
guru, yaitu:
1. Banyak Pahala
Mengajarkan ilmu termasuk dalam kategori mengamalkannya, mendapatkan banyak
pahala. Sebagaimana tertulis dalam hadits “siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, akan
mendapakkan pahala seperti orang yang melakukannya”, maka semakin banyak
mengajarkan ilmu, semakin banyak pula orang yang mengamalkannya, tentu pahala guru
sebagai orang yang mengajar semakin banyak. Ilmu yang bermanfaat termasuk amal yang
pahalanya tidak putus-putus meskipun orangnya telah meninggal dunia, sama seperti amal
jariah dan punya anak yang shaleh.
2. Profesi yang Mulia
Guru merupakan profesi yang mulia. Kemuliaan seorang guru datang karena tugasnya
menyampaikan ilmu sedangkan ilmu itu cayaha dari Allah. Perlu juga diingat bahwa semua
orang yang berdudukan tinggi di dunia ini adalah berkah didikan dan jasa guru. Seseorang
tidak akan jadi presiden, menteri, gubernur, bupati, dan jabatan lainnya tanpa melalui
bimbingan guru.
3. Punya Peran Penting Masa Depan
Guru berperan sebagai orang tua anak-anak didiknya di sekolah, karena itu guru disebut
sebagai Abu Ar-Ruh (ayah ruh) bagi anak didiknya, yang mengayomi mereka dan mendidik
mereka untuk berkarakter baik, sehingga mereka menjadi orang sukses di masa yang akan
datang. Sedangkan kebanyakan orang tua di rumah hanya sekedar Abu al-Jasad (ayah
jasad) bagi anak-anaknya tidak pandai mendidik mereka untuk menjadi baik, meskipun ada
orangtua yang bisa sekaligus sebagai Abu al-Jasad juga Abu ar-Ruh, maksudnya ia yang
melahirkan juga ia pandai mendidik anak-anaknya, ini lah orangtua yang luar biasa.
4. Pekerjaan tidak Menoton
Berbeda dengan kerja kantoran yang dihadapi tumpukan kertas-kertas untuk dikerjakan
menjadi surat menyurat, profesi guru menghadapi anak didik sebagai makhluk hidup yang
berakal, bercengkrama dengan mereka, tertawa, sekaligus mendidik dan membimbing
mereka, dan menyampaikan kepada mereka kebaikan-kebaikan agar menjadi orang baik.
Hal ini tentu akan menimbulkan rasa lebih senang dan asyik sehingga menimbulkan
kebahagiaan.
5. Awet Muda
Kenapa guru bisa awet muda? Menurut penulis, ada beberapa hal yang membuat guru
awet muda, diantaranya: pertama, guru selalu berpikir positif dalam segala hal. Kedua, guru
selalu berpikir, berucap, dan bertindak yang baik-baik. Ketiga, guru selalu cepat bangun
pagi dan mandi pagi sehingga membuatnya selalu sehat dan ceria di siang hari. Keempat,
guru rajin beribadah dalam memperkuat jiwa dan keistiqomahan dirinya. Kelima, guru selalu
tampil bersih dan rapi sehingga menyenangkan diri dan orang sekelilingnya, keenam, guru
selalu melihat keceriaan anak didiknya yang belum berdosa sehingga membuatnya
bahagia. Ketujuh, guru memilih hidup sederhana sehingga dengan kesederhaannya itu
membuat hatinya lapang. Kedepalan, guru dengan ilmu terpenuhi kebutuhan intelektualnya
yang membuatnya bahagia. Dari kesemua itu, membuat guru bahagia dan dari kebahagia
itu membuat awet muda.
6. Mendapatkan Libur Panjang
Cuti untuk guru berbeda dengan pegawai kantor yang waktu cutinya sangat sedikit dan
sebentar, selain dapat masa citu seperti pengawai kantor (kecuali cuti tahunan), guru juga
dapat cuti masa libur anak. Ketika anak sekolah libur, ia juga ikutan libur. Hal ini sangat
menggembirakan bagi guru. Setelah ujian semester atau setelah ujian akhir semester yang
liburnya lebih panjang yang bisa dinikmati guru bersama keluarganya.
7. Dapat Gaji dan Sertifikasi
Guru meskipun tidak PNS tetap mendapatkan gaji dari sekolah atau dari Yayasan tempat ia
mengajar, ditambah fungsional dan insentif, kemudian guru berpendidikan (S1) yang linier
dengan bidang yang ia ajarkan, ia akan mendapatkan sertifkasi dari pemerintah. Sertifikasi
ini bertujuan untuk motivasi agar guru tersebut rajin dan bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugasnya. Begitu juga guru yang berstatus PNS, selain gaji, tunjangan
tambahan, uang makan, dan apabila pendidikannya linier ia juga mendapatkan sertifikasi
dari pemerintah.
8. Punya Banyak Idola
Orang yang sudah merasakan arahan dan manfaat dari nasehat-nasehat gurunya, pasti ia
mengidolakan gurunya, karena tanpa bimbingan gurunya ia tidak akan mendapatkan
kehidupan yang terarah bahkan tidak kenal dengan Sang Penciptanya, maka ada ulama
berkata dengan untaian kalimat yang indah: laula murabbi, ma araftu rabbi (jika bukan
karena guru, aku tidak mengal tuhanku). Dengan demikian, bimbingan guru sungguh besar
manfaatnya untuk kesuksesan anak didiknya di dunia akhirat. Karena yang paling asas
yang mesti diperkanalkan adalah Allah sebagai pencipta. guru lah sebagai wasilah
mengenalkan Sang Pencipta itu. Tentu guru pantas untuk diidolakan.
9. Berwawasan Luas
Guru merupakan profesi yang dekat dengan kegiatan baca tulis, maka ada tiga tugas guru,
yaitu Writer (Penulis), Teacher (Pengajar), Speaker (Pembicara). Ketiga tugas ini tentu
membuat guru berwawasan luas. Karena dengan banyaknya membaca, meulis, dan
menyampaikan tentu intelektual guru semakin meningkat. Peningkatan literasi guru tentu
melebihi dari orang berprofesi lain, seperti polisi, TNI, Tani, pedagang dan lainnya. Karena
berbeda profesi tentu berbeda pula tuntutan tugas yang dijalani.
10. Banyak Kenalan dan Teman
Guru selain pendidik juga sebagai pembimbing, penggerak, pelatih, dan sebagai
pemotivasi. Dengan perannya tersebut, guru memiliki banyak kenalan mulai dari komunitas
guru, murid, dan wali murid serta masyarakat. Dengan wawasan guru yang luas dan
kecakapannya dalam komunikasi membuat banyak orang senang berteman dengan guru.
11. Jam Kerja Fleksibel
Jam kerja guru tidak menoton, tidak duduk manis di kursi dari pagi sampai sore yang
membuat sakit pinggang dan sakit-sakit yang lain. Kerja guru lebih fleksibel bisa duduk,
berdiri, dan berjalan mengelilingi anak didiknya sehingga guru lebih sehat dan bahagia.
Kemudian jam kerja guru juga lebih singkat dari pegawai kantor, tugas wajib dalam
mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Selebihnya digunakan untuk kegiatan
admistrasi yang juga tidak menoton.
Melihat keuntungan di atas, berbahagialah saudara yang sudah menjalani tugas sebagai
guru atau saudara yang sedang kuliah di bidang keguruan. Karena betapa banyaknya
keuntungan profesi guru, sehingga banyak orang yang cita-cita awalnya tidak ingin jadi
guru kemudian masuk jurusan non keguruan seperti hukum, pertanian, ekonomi dll. tetapi
mereka tetap memilih guru sebagai aktivitas masa depannya, akhir meskipun sudah
sarjana, mereka ikut kuliah lagi di bidang keguruan agar mereka bisa diakui oleh
pemerintah sebagai guru. Oleh karena itu, bagi saudara yang sudah menjadi guru agar
bersungguh-sungguh dalam mengajar dan membimbing anak didik agar mereka sukses
dunia akhirat, dan bagi saudara yang sedang kuliah di keguruan, agar menjalani proses
perkuliahan dengan disiplin, sungguh-sungguh menggali ilmu pedagogig agar memiliki
wawasan luas sebagai bekal untuk mengajar setelah tamat kuliah. [Dr. Yundri Akhyar, M.A]

Anda mungkin juga menyukai