Anda di halaman 1dari 14

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

3.2. Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan


memotivasi) yang didengar dan dibaca.

Penyusun
MGMP BAHASA INDONESIA RAYON 3
KAB. GARUT

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT


MGMP BAHASA INDONESIA RAYON 3
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rido-Nya Kami
dapat menyusun modul bahasa Indonesia SMP Kelas VIII. Modul ini akan berisi:
1. Struktur Teks berita
2. Kebahasaan Teks Berita
Setelah mempelajari modul ini diharapkan a) Peserta didik dapat menelaah struktur teks
berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca. b). Peserta didik dapat menelaah
kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca.

Dalam penyusunan modul ini tentu masih ada kekurangannya, sebagaimana pribahasa
mengatakan tidak gading yang tak retak. Kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan.

Terima Kasih.

Penyusun
MGMP BAHASA INDONESIA RAYON 3
KAB. GARUT
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .......................................................................................................... i


Legalisasi ..................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................................. iii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Deskripsi Materi Pembelajaran ......................................................................
B. Prasyarat ...........................................................................................................
C. Kompetensi Dasar ............................................................................................
D. Tujuan Pembelajaran ......................................................................................
E. Rujukan Sumber Pembelajaran .....................................................................

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN


A. Rencana Belajar Siswa ....................................................................................
B. Kegiatan Belajar ...............................................................................................
a. Uraian Singkat Materi Pembelajaran .....................................................
b. Tugas/Tagihan ...........................................................................................
c. Lembar Kerja ............................................................................................
C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran ........................................................

III. EVALUASI .........................................................................................................

IV. PENUTUP ...........................................................................................................


I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran
Teks berita adalah teks yang isinya mengenai segala hal yang terjadi di dunia ini yang
berupa fakta, dan ditulis di media cetak, disiarkan di radio, ditayangkan di televisi,
atau diunggah di situs. Jadi, berita merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi
secara langsung yang bersifat faktual.
B. Prasyarat
Syarat yang harus dipenuhi siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan modul
ini adalah siswa:
1. Berpartisipasi aktif dalam belajar baik secara mandiri maupun kelompok
2. Mampu mempelajari modul ini sampai tuntas
3. Mampu menjawab soal-soal dalam penilaian dengan nilai minimal KBM
C. Kompetensi Dasar
Modul ini akan mempelajari Kompetensi Dasar 3.2. Menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menelaah struktur teks berita (membanggakan dan memotivasi)
yang dibaca.
2. Peserta didik dapat menelaah kebahasaan teks berita (membanggakan dan
memotivasi) yang dibaca
E. Rujukan Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII.
Jakarta: Kemdikbud.
2. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
3. Permendiknas No.50 Tahun 2015 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan.
4. Permendikbud No.37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan No.24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
5. Syarief, Elina dan Arsyidin, Muh. 2019. Paket Unit Pembelajaran Program PKB
dan PKP Berbasis Zonasi: Teks Berita, Eksposisi, Puisi, dan Iklan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar berita melalui TV atau membaca
berita di koran dalam bentuk On line. Berita menggambarkan lukisan keadaan,
suasana atau objek yang berhubungan dengan realita seperti berita ekonomi, olahraga
dan sebagainya.
Berita merupakan suatu peristiwa maupun kejadian yang bersifat aktual atau terkini.
Peristiwa dapat dikatakan berita, jika sudah dilaporkan dan disiarkan. Tanpa laporan
dan penyiaran, maka kejadian yang terjadi di lapangan tidak dapat dinamakan sebagai
berita.
Aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.
B. Kegiatan Belajar
a. Uraian Singkat Materi Pembelajaran
1. Pengertian Teks Berita
Teks berita adalah teks yang isinya mengenai segala hal yang terjadi di dunia
ini yang berupa fakta, dan ditulis di media cetak, disiarkan di radio,
ditayangkan di televisi, atau diunggah di situs. Jadi, berita merupakan suatu
peristiwa yang benar-benar terjadi secara langsung yang bersifat faktual.
2. Ciri-ciri Teks Berita
Adapun ciri teks berita, yakni:
a) Kejadian itu merupakan suatu fakta; artinya, kejadian yang berlangsung
dalam imajinasi atau berdasarkan cerita yang tidak jelas kebenarannya
tidak layak dan tidak dapat dijadikan berita. Jadi, bahwa berita bukanlah
sebuah karya fikasi yang berlandaskan imajinasi penulis.
b) Kejadian itu baru; artinya suatu peristiwa yang terjadi bukan yang lalu
tidak mempunyai nilai lagi sebagai sebuah beritayang layak disiarkan
kecuali berita merupakan ulasan dan penggambaran latar belakang.
c) Luar biasa; artinya peristiwa atau kejadian yang jarang terjadi dan
mengherankan merupakan bahan berita yang baik.
d) Penting dan ternama; artinya peristiwa itu melibatkan orang penting,
ternama, terkenal secara luas, pujaan masyarakat, pejabat penting,
ilmuwan, artis, politikus, bintang film, dan lain-lain.
e) Skandal dan persengketaan; artinya sesuatu yang berupa persengketaan
seperti persengketaan negara atau provinsi menarik menjadi berita, apalagi
persengketaan itu meruyak menjadi peperangan.
f) Dalam lingkungan sendiri; artinya suatu kejadian atau peristiwa yang
dinilai penting bila kejadian itu berada dalam lingkungan sendiri.
3. Unsur-unsur Teks Berita
Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita
kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan
informasi yang tidak penting. Informasi penting disebut juga pokok-pokok
informasi atau unsur-unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu
persurat kabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H.
Dalam bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat
dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, BAgaimana) .
a) Apa (what) peristiwanya?
b) Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
c) Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
d) Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
e) Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
f) Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang
kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini disimpan pada
bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur
berita itu biasa variatif. Misalnya, ada yang didahului dengan penyajian “apa”,
ada pula yang diawali dengan “kapan”. Pertanyaan “bagaimana” biasanya
ditempatkan pada bagian badan berita. Informasi yang kurang penting yang
lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ini berada setelah kepala
atau tubuh berita. Bagian merupakan bagian berita yang tidak begitu penting.
Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam
suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal
merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan
perincian-perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting. Adapun
struktur berita sebagai berikut.

Penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi semakin ke


bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak
pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk membaca
keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita
telah cukup mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi
berita.
4. Kaidah Kebahasaan
Kaidah-kaidah yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.
a) Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku).
Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan karena bahasa
standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat
populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media
nasional.
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan ataupun
penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah- kaidah
yang dibakukan. Adapun pedoman kebakuan berbahasa adalah tata bahasa
baku bahasa Indonesia, kamus umum bahasa Indonesia, dan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Selain itu, dikenal pula bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang cara
pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar
tersebut. Kata tidak baku boleh saja digunakan dalam kegiatan
berkomunikasi santai.
Perhatikan contohnya di bawah ini!
Ngak salah kalo antusiasme peserta begitu besar. Sejak awal workshop
dibuka, peserta yang kebanyakan masih berseragam putih abu-abu ini
semangat mengikuti materi yang diberikan oleh Mas Agung. Menurut Mas
Agung, yang kudu diperhatikan dalam pembuatan skenario film itu adalah
detil tulisan, dan deskripsi setiap kejadian yang ingin digambarkan.
“Bahasa yang dipake dalam pembuatan skenario film itu harus yang
gampang dimengerti, bisa diinterpretasi, dan jelas deskripsi visualnya.
Makanya pemilihan kata itu sangat penting dalam movie scriptwriting,”
jelasnya.
Kata gak, kalo, kudu, detil, dipake, dan gampang dalam cuplikan berita di
atas, merupakan beberapa contoh kata tidak baku. Kata-kata seperti itu
boleh saja digunakan dalam tulisan pupuler ataupun pergaulan sehari-hari.
Namun, apabila tulisan itu ditujukan untuk kepentingan yang bersifat
resmi, maka kata-kata bakulah yang harus digunakan
Kata Baku Kata Tidak Baku
nggak tidak
kalo kalau
kudu harus
detil detail
dipake dipakai
b) Penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari kalimat tidak
langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda
(“…”) dan disertai keterangan penyajinya. Penggunaan kalimat langsung
terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: Bapak Anies Baswedan mengatakan bahwa pelaku yang
membocorkan soal ujian sudah diselidiki. Ia memaparkan bahwa pelaku
pembocoran akan diproses hukum sesuai pasal yang berlaku.
Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang
diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung
menjadi kalimat tidak langsung.
c) Konjungsi bahwa berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal
itu terkait dengan pengubahan betuk kalimat langsung menjadi kalimat
tidak langsung.
Contoh : Kepala Dinas Kepariwisataan Kabupaten Garut menyatakan
bahwa kawah gunung Papandayan berbahaya bagi masyarakat,
wsisatawan, dan pendadi untuk beraktivitas.
d) Kata Kerja mental berkaitan dengan kegiatan hasil pemikiran. Kata-kata
yang dimaksud memikirkan, membayangkan, berasumsi, berkesimpulan.
Contoh : Mereka memikirkan bagaimana cara berkunjung ke kawah
Papandayan dengan aman.
e) Keterangan tempat dan waktu digunakan sebagai petunjuk terjadinya
suatu peristiwa.
Contoh : Tepat pukul 00.00 kawah Papandayan tertutup untuk umum.
f) Konjungsi temporal berkaitan dengan pola penyajian berita yang
mengikuti pola kronologis (urutan waktu). Konjungsinya adalah sejak,
setelah, awalnya, akhirnya.
Contoh : Sejak ditutupnya kawah Papandayan, Polisi Kehutanan berjaga-
jaga di daerah tersebut.

b. Tugas
1. Bacalah teks berita berikut, kemudian telaah struktur dan unsur kebahasaan
teks berita tersebut!
2. Telaahlah unsur kebahasan teks tersebut!

c. Lembar Kerja
Bacalah teks berita berikut!

Rompi Cerdas ini karya Else Winda Sari dan Radeva Chanika

Else Winda Sari dan Radeva Chanika pelajar kelas VIII ini bahkan berhasil
menyabet medali emas dalam ajang Oli 22-26 Juli 2018. Mereka membuat inovasi
rompi yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik. Karya mereka kemudian diberi
nama 'Rompi Cerdas Penunjuk Arah dan Pengaman Kecelakaan' untuk Penyandang
Tunanetra.
Else Winda Sari dan Radeva Chanika pelajar kelas VIII ini bahkan berhasil
menyabet medali emas dalam ajang Oli 22-26 Juli 2018. Mereka membuat inovasi
rompi yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik. Karya mereka kemudian diberi
nama 'Rompi Cerdas Penunjuk Arah dan Pengaman Kecelakaan' untuk Penyandang
Tunanetra.
"Idenya berawal dari keprihatinan para penyandang tunanetra yang selama ini
hanya dibantu tongkat tanpa ada sensor yang bisa memberitahu kalau ada bahaya,"
tutur ketua kelompok Else kepada detikcom, Jumat (3/8/2018).
Siswi yang hobi membaca novel ini menjelaskan bahwa rompi cerdas buatannya
mampu membantu penderita tuna netra karena telah dilengkapi dengan berbagai
sensor. Antara lain sensor ultrasonic yang berfungsi mendeteksi benda-benda yang
berada di depan dan di samping pemakai rompi. Kemudian diteruskan perintah
suara melalui headset yang dipakai pengguna rompi.
"Jadi cara pakainya ada headset yang dipasang di telinga, kemudian nanti kalau
ada benda di sekitar pemakai, ada warning dari headset," jelasnya. Selain itu ada
lampu led mampu membuat penyandang tuna netra lebih diwaspadai oleh orang
normal saat malam hari. Sebab, lampu pada rompi akan otomatis menyala saat
gelap. Semua sensor tersebut diatur sebuah mikro controller arduino yang
sebelumnya sudah lebih dulu diprogram.
Menurut Else, dari beberapa percobaan yang dilakukan banyak kendala yang
dihadapi. Seperti saat menyeting sensor dengan obyek dan terbakarnya sensor.
"Dari lima kali percobaan membuat dan memprogram rompi cerdas ini, kami
mengalami tiga kali kegagalan dan dua kali berhasil," imbuh Elsa. Untuk membuat
rompi cerdas ini, Elsa hanya menghabiskan dana Rp 282 ribu. "Kalau pakai alat ini
bisa dipastikan penyandang tunanetra lebih bisa merasa aman meski tanpa ada yang
mengawasi," papar dia.
Guru pembimbing Dwi Sudjatmiko menambahkan bahwa sebelum mengikuti
lomba, dirinya mengirim beberapa naskah. Namun yang diterima hanya naskah
rompi cerdas ini. Total hanya 6 sekolah yang mewakili Jawa Timur dalam ajang
OPSI ini."Alhamdulilah anak kami berhasil membawa pulang medali emas,"
tambahnya. Miko, sapaan akrabnya ingin mengembangkan hasil penelitian anak
didiknya agar bisa bermanfaat bagi para penyandang tunanetra. Selain itu, saat
lomba kemarin salah satu juri memberikan saran agar menambah sensor warna
dalam rompi ini. (https://news.detik.com)

Berdasarkan teks berita di atas, cermati struktur teks berita yang terdapat pada teks
tersebut. Kerjakanlah latihan berikut!

Judul Berita
.......................................….
Struktur Berita
Struktur Berita Paragraf ke- Paparan Isi

1.

2.

3.

Telaahlah unsur kebahasan teks tersebut dengan menggunakan format berikut.


Kaidah Kebahasaan Contoh

a. Kebakuan bahasa

b. Kalimat langsung

c. Konjungsi bahwa

d. Konjungsi temporal/ kronologis

e. Keterangan waktu

f. Kata kerja mental

C. Petunjuk Pengembangan pembelajaran


Informasi tentang teks berita bukan hanya ada di dalam buku teks tetapi dapat juga
ditemukan dibanyak media baik cetak maupun elektronik. Kembangkan pengetahuan
dengan banyak membaca tentang Teks Berita agar lebih memahami tentang materi
teks berita.

III. EVALUASI
A. Maksud dan Tujuan
Evaluasi sebagai upaya mengetahuai proses perkembangan pembelajaran sebagaimana
yang dimaksud dalam modul ini, kegiatan evaluasi perlu dilakukan secara berstuktur .
Setelah siswa mempelajari seluruh materi dari modul ini, pasti untuk mengujikan
mempuan siswa dengan beberapa instrumen soal dibawah ini. Adapun maksud dan
tujuan kegiatan evaluasi, dapat diuraikan sebagi berikut:
1. Untuk memberikan panduan kepada siswa agar memiliki standar isi yang seragam.
2. Untuk mengetahui tingkat penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi garis
besar yang dikembangkan modul ini.
3. Untuk mengetahui tingkat kesulitan materi modul, sehingga dapat dilakukan
perbaikan dan langkah penyesuaian di masa yang akan datang.
4. Untuk memberikan masukan sebagai dasar perbaikan isi modul, strategi
penyampaian, dan pelaksanaan pembelajaran.
5. Kegiatan evaluasi diberikan dalam bentuk pengujian tertulis melalui instrumen
uraian, sebanyak 2 soal. Dengan penjelasan sebagai berikut.

B. Teknik Penilaian
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis dengan bentuk tes uraian
Kisi-kisi Penilaian:
Kompetensi Level No. Bentuk
No. Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
1. 3.2. Menelaah 1. Struktur Disajikan sebuah
struktur dan Teks Berita Teks Berita.
kebahasaan teks 2. Kebahasaan Peserta didik dapat:
berita Teks Berita 1. Menemukan
(membanggakan struktur teks C4 1 Uraian
dan memotivasi) berita yang
yang didengar dibaca.
dan dibaca. 2. Menelaah unsur
kebahasaan teks C4 2 Uraian
berita
(kebakuan
bahasa, kalimat
langsung,
konjungsi
bahwa,
konjungsi
temporal/
kronologis,
keterangan
waktu, dan kata
kerja mental)
Instrumen penilaian :
Bacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang mengikutinya!
Lolos SMP Favorit, Lima Siswa Dapat Hadiah
Program akselerasi prestasi siswa yang diluncurkan PT Taman Wisata Candi
(TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko dinilai cukup memuaskan. Hasil dari
pendampingan belajar terhadap siswa kelas VI di tiga sekolah, ada peningkatan nilai
ujian nasional sebanyak dua poin dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Lima
murid peserta program ini bahkan berhasil menembus SMP favorit. Mereka yakni dua
siswa SD Salakan Lor yang dinyatakan lolos ke SMP 1 Kalasan Sleman, dan tiga
siswa SD Sengon 1 Klaten yang masuk ke SMP 1 Prambanan Klaten.
Untuk lebih memotivasi sekaligus bentuk apresiasi, TWC memberikan hadiah
berupa notebook kepada lima siswa tersebut. “Program akselerasi ini kami nilai
berhasil dan akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Utama PT
TWC, Edy Setijono, Kamis (12/7).
Lingkup program ini rencananya juga akan diperluas dengan menggandeng instansi
BUMN lain. Dijelaskan Edy, program akselerasi prestasi siswa menyasar sekolah yang
memiliki keterbatasan fasilitas.
Selama ini dengan kondisi yang ada, mereka hanya menerapkan pola pendidikan
reguler, sehingga sulit mengejar ketertinggalan dari sekolah-sekolah lain yang
fasilitasnya memadai dan metodenya lebih variatif.† “Ini yang menjadi dasar kami
untuk hadir memberikan pendampingan kepada sekolah yang kurang beruntung itu.
Harapannya, siswa sekolah tersebut tetap mendapat kesempatan yang sama untuk
bersaing,” papar Edy. Tahun ini ada tiga sekolah yang menjadi pilot project yakni SD
Salakan Lor Selomartani Kalasan, SD Perumnas 3 Condongcatur Sleman, dan SD 1
Sengon Prambanan Klaten. Ditargetkan tahun depan jumlahnya bisa bertambah hingga
total setidaknya ada 50 sekolah. (Sumber: Harian Merdeka)
Soal :
1. Baca dan amati teks berita di atas, kemudian tentukan struktur teks beritanya!
2. Telaahlah unsur kebahasan teks berita di atas dengan menggunakan format berikut!
Berikan contoh masing-masing satu kalimat!

Kaidah Kebahasaan Contoh


a. Kebakuan bahasa
b. Kalimat langsung
c. Konjungsi bahwa
d. Konjungsi temporal/ Kronologis
e. Keterangan waktu
f. Kata kerja mental

C. Kriteria penilaian
1. Struktur teks berita
NO. UKURAN JAWABAN SKOR
lengkap 40
1 kurang lengkap 20
tidak lengkap 10
Skor 10-40

2. Kebahasaan teks berita


NO. UKURAN JAWABAN SKOR
Isi informasi teks berita lengkap 30
1 Isi informasi teks berita kurang lengkap 20
Isi informasi teks berita tidak lengkap 10
Menuliskan 6 contoh kalimat dengan tepat 30
Menuliskan 5 contoh kalimat dengan tepat 25
Menuliskan 4 contoh kalimat dengan tepat 20
2 Menuliskan 3 contoh kalimat dengan tepat 15
Menuliskan 2 contoh kalimat dengan tepat 10
Menuliskan 1 contoh kalimat dengan tepat 5
Skor 30-60

IV. PENUTUP

A. Tindak lanjut
Bagi siswa yang sudah dapat menjawab benar sebanyak 80% atau lebih dari seluruh
soal evaluasi, dapat mengembangkan pemahaman siswa tentang pengertian teks
berita. Bagi siswa yang belum mencapai belajar tuntas 80%, dapat mengulangi belajar
dengan memilih materi-materi yang masih dianggap sulit secara lebih teliti atau
dengan diskusi bersama teman atau bertanya kepada guru.
B. Harapan
Modul ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran bahasa Indonesia dan bukan
satu-satunya rujukan bagi siswa. Untuk melengkapi pengetahuan siswa tentang
berbagai materi pelajaran bahasa Indonesia penulis sarankan untuk membaca buku
materi lainnya. Semoga modul ini berguna bagi siswa sehinga dapat belajar dengan
menyenangkan, efektif, dan efesien.

Anda mungkin juga menyukai