Anda di halaman 1dari 2

Nama :Anisa Muslika Dewi

NIM : 01206329A

Judul Artikel :Tanaman Transgenik Golden Rice (Beras Emas)

Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di Negara berkembang.
Sehingga akan sangat menguntungkan apabila beras memiliki kandungan pro-vitamin A. Salah
satu rentannya anak-anak terkena penyakit adalah kekurangan nutrisi mikro seperti vitamin A
atau zat besi. Vitamin A banyak terkandung dalam buah-buahan, sayuran yang berwarna merah,
kuning, dan orange. Misalnya pepaya, tomat dan wortel. Bila hal tersebut terjadi, sistem
kekebalan tubuh mereka akan menurun dan perkembangan tubuh akan terganggu dengan akibat
fatal kematian. Terutama yang berada di Negara sedang berkembang.

Salah satu upaya untuk menghindari kekurangan nutrisi tersebut adalah dengan
mengkonsumsi makanan pokok yang mengandung gizi tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi
tersebut seperti vitamin A, dapat dilakukan melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetika
merupakan teknologi transfer gen dari suatu spesies ke spesies lain, dimana gen interes berupa
suatu fragmen DNA ditransformasikan ke dalam sel atau tanaman inang untuk menghasilkan
tanaman transgenik yang memiliki sifat baru. Prinsip dasar dari teknologi rekayasa genetika
adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan
organisme penerima dapat berasal dari organism apa saja. contoh tanaman yang telah
menggunakan teknologi rekayasa genetika yaitu Golden Rice (Beras Emas).

Golden Rice (Beras Emas) merupakan kultivar (varietas) padi transgenik hasil rekayasa
genetika yang berasnya mengandung beta-karoten (pro-vitamin A) pada bagian endospermanya.
Varietas ini pertama kali ditemukan oleh profesor Ingo Potrykus ketika masih menjabat di
Federal Institute of Technology, swiss, dan profesor Peter Beyer dari Universitas Freiburg,
Jerman. Kandungan beta-karoten ini menyebabkan warna berasnya tersebut tampak orange-
kekuningan. Pada tipe liar (normal) endosperma padi tidak menghasilkan beta-karoten dan akan
bewarna putih hingga putih kusam. Di dalam tubuh manusia, beta-karoten akan diubah menjadi
vitamin A. Varietas Golden Rice (Beras Emas) ini mengandung  suatu gen dari jagung atau
tanaman daffodil dan suatu gen dari bakteria tanah (Erwinia). Produk enzim dari gen-gen ini
menyebabkan terbentuknya likopen dalam beras yang kemudian di ubah menjadi beta-karoten
dan karatenoid provitamin A lainnya oleh enzim yang terdapat dalam beras tersebut.

Beta-karoten adalah zat warna orange kekuningan seperti pada tanaman wortel. Ia
terbentuk dari bahan dasar (prekusor) geranyl-geranyl diphosphate (GGDP). melalui jalur
biosintesa, GGDP akan diubah menjadi phytoene, diteruskan menjadi Lycopene, dan selanjutnya
diubah lagi menjadi beta-karoten. Secara alami, dalam biji padi sudah terdapat GGDP, tetapi
tidak mampu membentuk beta-karoten. Perubahan dari GGDP menjadi phytoene dilaksanakan
oleh enzim phytoene synthase (PHY) yang disandi oleh gen phy. Selanjutnya gen crtl mengkode
enzim phytoene desaturase yang bertanggung jawab untuk mengubah phytoene menjadi
lycopene. Ada satu enzim lagi yang diperlukan untuk mengubah lycopene menjadi beta-karoten,
yaitu lycopene cyclase (LYC). Melalui sejumlah proses, maka gen phy, crtl, dan lyc yang berasal
dari tanaman daffodil  (bunga narsis/ bakung) disisipkan ke tanaman padi sehingga padi mampu
memproduksi beta-karoten berwarna oranye-kekuningan, yang sekarang disebut sebagai Golden
Rice.

Jadi manfaat dari pembuatan Golden Rice (Beras Emas)adalah mampu menyediakan
rekomendasi harian yang dianjurkan dari vitamin dalam 100-200 gram beras. Sehingga dengan
mengkonsumsi Golden Rise (Beras Emas) ini dapat menyediakan kebutuhan vitamin A dan
karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh serta mengatasi kekurangan vitamin A karena
mengandung beta-karoten yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai