Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

“KELUARGA DENGAN HIPERTENSI”

A. Pengkajian Keluarga

I. Data Umum

1) Nama kepala keluarga (KK) : Tn. R

2) Usia : 65 Tahun

3) Pendidikan : SMP

4) Pekerjaan : Pedagang

5) Alamat : Mergangsan Kidul, RT01/RW06

6) Komposisi keluarga :

N HUB
NAMA JENKEL UMUR AGAMA PENDIDIKAN
O DG KK
1. Ny. A P 29 Anak Islam SMK
2. Tn. H L 35 Menantu Islam DIII
3. An. N L 7 Cucu Islam SD

7) Genogram :
Ket :

Laki-Laki

Perempuan

Cerai Hidup

Serumah

Kepala Keluarga

Tn. R

8) Tipe Keluarga

Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari bapak, anak, menantu,

dan cucu

9) Suku dan Bangsa

Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang

dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari

yang digunakan yaitu bahasa Jawa.

10) Agama; kegiatan di rumah, di masyarakat

Tn. R dan keluarganya taat beribadah. Tn. R dan keluaganya juga mengikuti

kegiatan keagamaan seperti pengajian, yasinan, dll. Tidak ada kegiatan atau

nilai agama yang menurut keluarga bertentangan dengan kesehatan.

Kegiatan atau nilai agama yang menurut Tn. R mendukung kesehatan

diantaranya ialah puasa dan sholat.

11) Status Sosial Ekonomi keluarga;


Tn. R yang mempunyai penghasilan sendiri. Penghasilan tersebut digunakan

untuk kepentingan keluarga. Tn. R  mempunyai pekerjaan sampingan yaitu

sebagai petani. Tn. R  juga menyiapkan dana khusus untuk kesehatan. Anak

dan menantu klien juga membantu perekonomian keluarganya.

12) Kebutuhan rekreasi keluarga; yang dilakukan dalam keluarga, yang

dilakukan di luar rumah

Setiap hari Tn. R dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan

dengan menonton TV dan terkadang Tn. R bersama keluarga rekreasi di luar

rumah.

II. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA

1) Tahap perkembangan Keluarga saat ini, tugas perkembangan saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn.R merupakan tahap VIII keluarga usia

lanjut.

2) Tugas tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga Tn.R merupakan tahap VIII keluarga usia

lanjut.

3) Riwayat keluarga inti

a) Tn. R sebagai Kepala Keluarga jarang sakit mempunyai hipertensi sejak

10 th yang lalu, rutin kontrol kepuskesmas 1 bulan sekali untuk cek lab

dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan istirahat,


makan maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit hipertensi

pada saat pengkajian :

BB : 55 Kg

TB : 160 cm

TD : 140/85 mmhg

HR : 84 x/m

RR : 20 x/m

S : 37 celcius

b) Ny. A jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan,

maupun kebuthan dasar yang lainnya.

c) Tn. H jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan yang

serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang

lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi.

d) An.N jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan. Imunisasi sudah

lengkap.

4) Riwayat keluarga sebelumnya;

Tn. R menderita hipertensi, keluarganya Tn.R dari pihak Ibu ada yang

menderita hipertensi.

III. LINGKUNGAN

1) Karakteristik rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik,

dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik. Tipe Rumah Tn. R adalah

permanent, dengan status rumah milik pribadi. Rumah Tn. R menggunakan

atap genting, dan menggunkan lantai semen dan tanah. Memiliki beberapa

ruang yaitu 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang makan, 1 kamar

mandi dan 1 WC. Jumlah jendela ± 5 buah, memiliki ventilasi yang baik,

cahaya yang cukup, dan penerangan dengan lampu listrik. Peletakan perabot

rumah tangga kurang rapi. Keluarga mempunyai tempat pembuangan

sampah terbuka, dan saluran kotoran septictank. Keluarga mempunyai

sumber air sendiri, yaitu sumur, kualitas air jernih, tidak berbau dan tawar.

Jarak antara septictank dan sumber air lebih dari 10 m. Sumber air minum

yang digunakan adalah dari sumur tersebut.

Denah Rumah :

U
WC
Kamar Kamar
Ruang
Tamu
Dapur

Ruang Makan

Kamar Garasi
Ruang Keluarga
2) Karakteristik tetangga dan komunitas

Tetangga Tn.R yang di sekitar rumah ramah-ramah dan suka bergotong-

royong. Klien tinggal di wilayah pedesaan, jarak rumah satu dengan yang

lain dekat. Warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian,

yasinan setiap malam jumat dan perkumpulan RT sebulan sekali di rumah

warga secara bergiliran.

3) Mobilitas geografis keluarga,

Tn.R tinggal di Mergangsan Kidul, RT01/RW06 dan tidak pernah

melakukan transmigrasi maupun imigrasi.

4) Interaksi dengan masyarakat

Tn. R merupakan masyarakat yang aktif dalam berbagai kegiatan yang

diselenggarakan oleh desa seperti gotong royong dan dia juga biasanya

berperan sebagai panitia pengajian.

IV. STRUKTUR KELUARGA

1) Pola komunikasi keluarga.

Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat

adalah bahasa Jawa, dan Indonesia. 

2) Struktur kekuatan keluarga.


Tn. R selalu memberi nasehat kepada anaknya bagaimana cara menjaga

hubungan baik dengan ibu, bapak serta orang lain, dan bagaimana cara

menyikapi masalah dengan baik.

3) Struktur peran

Tn.R sebagai Kepala Keluarga, Ny.A sebagai anak, Tn.H sebagai menantu,

An.N sebagai cucu.

Informal : Tn.R dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah

4) Nilai dan norma budaya

Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula

dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya,

bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang

terdekat.

V. FUNGSI KELUARGA

1) Fungsi afektif

Keluarga Tn.R selalu dalam keadaan harmonis. Tn.M selalu mengingatkan

kepada keluargany dalam pola makannya. Tn.R juga selalu mensuport untuk

kesehatan keluarganya

2) Fungsi sosialisasi

Interaksi Tn. R dan anaknya terjalin dengan sangat baik, saling mendukung,

bahu membahu, dan saling ketergantungan Masing masing anggota keluarga

masih memperhatikan dan menerapkan sopan santun dalam berperilaku.


3) Fungsi perawatan kesehatan

Saat sakit, keluarga Tn. R biasanya hanya beristirahat dan saling merawat

satu sama lain serta membeli obat warung. Namun apabila sakit terasa parah,

keluarga Tn. R berobat ke puskesmas.

4) Fungsi reproduksi

Tn.R sudah tidak melakukan hubungan seksual karena merasa sudah tua

tidak mampu lagi dan juga sudah tidak mempunyai istri.

5) Fungsi ekonomi

Tn. M mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dari pendapatan yang

diterima. Tn. M menyediakan dana khusus untuk kesehatan dan mampu

menyisihkan pendapatan untuk keperluan yang tidak terduga.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

1) Stressor jangka panjang dan pendek

Stresor jangka pendek : Tn.R sering mengeluh pusing

Stresor jangka panjang : Tn.R khwatir karena tekanan darahnya tinggi.

2) Kemampuan keluarga berspon terhadap stressor/masalah

Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas

dengan petugas kesehatan.

3) Strategi dan koping yg digunakan


Saat mendapatkan sebuah masalah, keluaga Tn. R saling membicarakan

masalah tersebut agar dapat diselesaikan bersama-sama.

4) Strategi adaptasi disfungsional

Tn. R bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.

VII. HARAPAN KELUARGA

Tn. R berharap ia dan keluarganya sehat wal’afiat dan keluarga juga

berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat,

dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda bedakan

seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

ANGGOTA KELUARGA
PEMERIKSAN
Tn. R Ny.A Tn. H An.N

TTV TD: 140/80 TD: 120/80 TD: 110/80 TD: -

RR: 20x/menit RR: 20x/menit RR: 20x/menit RR:

HR: 84x/menit HR: 73x/menit HR: 80x/menit 22x/menit

HR:

94x/menit
BB/TB BB: 56 kg ; BB: 50 kg ; BB: 54 kg ; BB: 23 kg

TB: 160 cm TB: 158 cm TB: 167 cm ; TB: 124

cm
KEPALA bentuk kepala Bentuk Bentuk Bentuk
lonjong, simetris, simetris, simetris,

rambut hitam bersih, rambut bersih, rambut bersih,

dan beruban, warna hitam warna hitam rambut

tidak ada lesi tidak ada lesi. tidak ada lesi. warna

hitam

tidak ada

lesi
MATA Pandangan Normal dan Normal dan Normal

sedikit kabur simetris simetris dan

dan kedua simetris

mata simetris
HIDUNG lubang hidung lubang hidung lubang hidung lubang

normal normal normal hidung

simetris, simetris, simetris, normal

pernafasan pernafasan pernafasan simetris,

vesikuler. vesikuler. vesikuler. pernafasan

vesikuler.
MULUT bibir tidak bibir tidak bibir tidak bibir tidak

kering, tidak kering, tidak kering, tidak kering,

ada stomatitis ada stomatitis ada stomatitis tidak ada

stomatitis
LEHER Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesara


vena jugularis, vena jugularis, vena jugularis, n vena

tidak ada tidak ada tidak ada jugularis,

pembesaran pembesaran pembesaran tidak ada

kelenjar tyroid. kelenjar tyroid. kelenjar tyroid. pembesara

n kelenjar

tyroid
DADA Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengemba

dada  simetris dada  simetris dada  simetris ngan dada

simetris
ABDOMEN Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri

pada abdomen pada abdomen pada abdomen tekan pada

abdomen
K.UMUM Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak

lemah lemah lemah tampak

lemah
ELIMINASI BAB : normal BAB : normal BAB : normal BAB :

1x sehari 1x sehari 1x sehari normal 1x

BAK: BAK: BAK: sehari

frekuensi tidak frekuensi tidak frekuensi tidak BAK:

teridentifikasik teridentifikasik teridentifikasik frekuensi

an, 5-7x sehari an, 5-7x sehari an, 5-7x sehari tidak

teridentifi
kasikan, 6-

7x sehari
TIDUR istirahat dan istirahat dan istirahat dan istirahat

tidur 7-8 jam tidur 7–9 jam tidur 7–9 jam dan tidur

setiap harinya setiap harinya setiap harinya 9-10 jam

setiap

harinya

ANALISIS DATA

No Data Masalah Penyebab


1. DS : Manajemen Ketidakmampua

- Keluarga mengatakan kesehatan keluarga n keluarga

kurang memahami cara tidak efektif merawat dalam

merawat. mengenal

- Keluarga mengatakan masalah anggota

makanan Tn.R sama dengan keluarga dengan

keluarga yang lain hipertensi

- Pola tidur Tn.R tidak sesuai

dan kurang dari kebutuhan

- Tn.R mengatakan khawatir

tensinya semakin tinggi dan

stroke semakin parah

- Keluarga kurang memahami


cara mengenal masalah Tn.R

yang khawatir tensinya akan

bertambah tinggi

DO :

- Keluarga tampak bingung

dengan penyakit yang

diderita Tn.R

- TD : 140/85 mmHg

- HR : 84 x/mnt

- RR : 20 x/mnt

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Manjemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program

perawatan/pengobatan d.d mengungkapkan tidak memahami masalah

kesehatan yang diderita

 Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi b.d kurang

informasi d.d kebingungan akibat kurang pengetahuan terhadap

masalah yang dihadapi

C. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional

Kriteria Hasil
Manjemen Tujuan : 1.Identifikasi 1.Mengetahui

kesehatan Keluarga mampu masalah kesehatan masalah

keluarga tidak merawat anggota keluraga kesehatan dalam

efektif b.d keluarga yang 2.Identifikasi keluarga secara

kompleksitas menderita tindakan yang dapat detail

program hipertensi setelah dilakukan keluarga 2.Mempersiapkan

perawatan/peng paham masalah 3.Berikan dukungan tindakan

obatan d.d yang dihadapi untuk menjalani selanjutkan yang

mengungkapkan program pengobatan dapat dilakukan

tidak memahami Kriteria hasil : dengan baik dan 3.Memotivasi

masalah -Tekanan darah benar untuk bisa

kesehatan yang normal 4.Ajarkan perawatan sembuh dari

diderita -Meningkatkan yang bisa dilakukan masalah

status kesehatan keluarga kesehatan yang

-Respon keluarga 5.Kolaborasi sedang dihadapi

Non verbal dalam pemberian obat 4.Menambah

program sesuai indikasi keterampilan

perawatan keluarga dalam

melakukan
perawatan

5.Meminimalkan

risiko
Defisit Tujuan : 1.Identifikasi 1.Meningkatkan

pengetahuan Pengetahuan kesiapan dan pengetahuan agar

tentang keluarga tentang kemampuan dapat

manajemen hipertensi menerima informasi tersampaikan

hipertensi b.d bertambah dan 2.Identifikasi dengan benar

kurang keluarga pemahaman tentang 2.Mengetahui

informasi d.d mengenal kondisi kesehatan seberapa

kebingungan masalah saat ini pemahaman

akibat kurang hipertensi 3.Gunakan strategi keluarga

pengetahuan yang tepat dalam mengenai

terhadap Kriteria hasil : penyampaian hipertensi

masalah yang -Pemahaman informasi 3.Memudahkan

dihadapi informasi yang 4.Ajarkan perilaku dalam

diberikan benar hidup bersih dan pemahaman

sehingga sehat informasi

mendukung 5.Anjurkan bertanya 4.Meningkatkan

program jika terdapat pemahaman

kesehatan informasi yang keluarga

-Respon Verbal kurang jelas mengenai


pengetahuan pencegahan

mendefinidikan hipertensi dan

dan mengetahui meningkatkan

tanda gejala yang status kesehatan

menyebabkan keluarga

hipertensi 5.Evaluasi terkait

-Mengetahui informasi yang

pengobatan yang sudah diberikan

harus dilakukan

D. IMPLEMENTASI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI RESPON


(DATA
SUBYEKTIF
DAN
OBYEKTIF)
1. Manjemen kesehatan keluarga 1.Mengidentifikasi DS :
tidak efektif b.d kompleksitas - Keluarga
masalah kesehatan
program perawatan/pengobatan mengatakan
keluraga
d.d mengungkapkan tidak selalu
memahami masalah kesehatan 2. Mengidentifikasi memeriksakan
yang diderita anggota
tindakan yang dapat
keluarga yang
dilakukan keluarga
sakit dengan
3.Memberikan petugas
dukungan untuk kesehatan
DO :
menjalani program
- Tn. R
pengobatan dengan
mempunyai
baik dan benar penyakit
hipertensi pada
4.Mengajarkan
saat
perawatan yang
pengkajian :
bisa dilakukan TD :140/85
mmhg
keluarga
HR : 84x/m
5.Mengkolaborasi
RR : 20x/m
pemberian obat

sesuai indikasi

2. Defisit pengetahuan tentang 1.Meidentifikasi DS:


manajemen hipertensi b.d kurang Pasien mengatakan
kesiapan dan
informasi d.d kebingungan akibat masih kurang
kemampuan
kurang pengetahuan terhadap paham tentang
masalah yang dihadapi menerima informasi kondisi
kesehatannya saat
2.Mengidentifikasi
ini
pemahaman tentang
DO:
kondisi kesehatan Pasien masih
terlihat bingung.
saat ini

3.Menggunakan

strategi yang tepat


dalam penyampaian

informasi

4.Mengajarkan

perilaku hidup

bersih dan sehat

5.Menganjurkan

bertanya jika

terdapat informasi

yang kurang jelas

E. EVALUASI
1) Manjemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program
perawatan/pengobatan d.d mengungkapkan tidak memahami masalah
kesehatan yang diderita
S :Keluarga mengatakan kurang memahami cara
merawat,Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah
Tn.R yang khawatir tensinya akan bertambah tinggi
O : Keluarga tampak bingung dengan penyakit yang diderita
Tn.R
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

2) Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi b.d kurang


informasi d.d kebingungan akibat kurang pengetahuan terhadap
masalah yang dihadapi
S : Keluarga mengatakan makanan Tn.R sama dengan keluarga
yang lain,Pola tidur tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan,dan
khawatir tensinya semakin tinggi dan stroke semakin parah
O : TD : 140/85 mmHg ,HR : 84 x/mnt ,RR : 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai