Nikmat Sehat Dan Waktu Luang
Nikmat Sehat Dan Waktu Luang
Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula
hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia
tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula
seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada
manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan
amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”
Ibnul Jauzi juga mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya,
dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita
menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti.
Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan
ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan
keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang
waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak
menyenangkan.”
. َواَل فِي أَمْ ِر آخ َِر ٍة، اَل فِي أَ ْم ِر ال ُّد ْن َيا: ْإ ِّني أَ ْك َرهُ الرَّ ُج َل أَنْ أَ َراهُ َيمْ شِ ي َس َب ْه َلاًل أَي
“Aku tidak suka melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa mengindahkan ini dan itu,
yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak pula sibuk dengan urusan akhiratnya.”
ار ًغا اَل فِي َع َم ِل ُد ْن َيا َواَل فِي َع َم ِل اآْل خ َِر ِة َ
ِ إ ِّني أَل ْب َغضُ الرَّ ُج َل َف
“Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan
dunianya ataupun akhiratnya.”
Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk memanfaatkan dua nikmat ini
dalam ketaatan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tertipu dan terperdaya.