Anda di halaman 1dari 49

Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)
Nadhila Shafira Fitri 2040312108
Muhammad Iskandar 2040312138

Preseptor: dr. Restu Susanti, Sp.S(K), M.Biomed


BAB 1
PENDAHULUAN
 Carpal Tunnel Syndrome (CTS) = sindroma akibat kompresi n.
medianus di terowongan karpal
 Penyakit neuropati saraf paling umum; ~90%
Latar Belakang  Umumnya ditandai: nyeri pada tangan, mati rasa, kesemutan  ↓
kekuatan genggaman tangan dan fungsinya.
 Faktor risiko utama: aktivitas pergelangan tangan yang monoton
 masalah umum kaum pekerja fisik.
Batasan Tujuan
Masalah Penulisan

Metode
Penulisan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Terowongan
Karpal
 CTS: Kondisi medis umum, yang menyebabkan rasa sakit, mati
rasa, dan kesemutan di tangan dan lengan individu yang terkena.
Definisi dan
 Insidensi 276 per 100.000 laporan tahunan
Epidemiologi
 9,2% pada wanita; 6% pada pria
CTS  Demografik usia tersering: 40-60 tahun
 Tingkat prevalensi terkait pekerjaan/industri bervariasi
 Etiologi = idopatik

 Faktor risiko ekologis: fleksi/ekstensi berlebihan, gerakan


monoton, paparan getaran)
 Faktor risiko medis:
Etiologi dan
Faktor Risiko F. Ekstrinsik
↑vol
F. Intrinsik
↑vol
F. Ekstrinsik
ubah kontur
F. Neuropatik

CTS • Kehamilan • Benjolan • Akibat • Diabetes


• Obesitas • Strain fraktur • Alkoholisme
• Gagal ginjal • Tumor radius distal • Kurang
• Hipotiroid • Artritis vitamin
pascatrauma • Toksisitas/
• Gagal
jantung paparan
kongestif racun
Tendon di tangan terselubung oleh
lapisan yang menghasilkan cairan sinovial
 pelumas tendon
Gerakan repetitif pada tangan 
malfungsi sistem lubrikasi  hipertrofi
jar. sinovial

Patofisiologi Terjadi inflamasi dan pembengkakan area


tendon
CTS
Tekanan abnormal terowongan karpal

Obstruksi venous outflow tekanan balik


 pembentukan edema  iskemik pada
nervus
 Nyeri atau paresthesia (mati rasa,
kesemutan) di area n. medianus
 Dapat menyebar ke proximal
Manifestasi lengan bawah.
 Umum dipicu aktivitas
Klinis CTS
 Biasanya bilateral (~65%)
 Kecerobohan saat menggunakan
tangan
• Rasa tidak nyaman yang tumpul dan nyeri di
tangan, lengan bawah, atau lengan atas
• Parestesia di tangan
Gejala standar
• Kelemahan atau kecanggungan tangan
• Terjadinya salah satu gejala ini dalam distribusi
median

Diagnosis CTS: • Tidur


Faktor • Posisi tangan atau lengan yang berkelanjutan
Anamnesis provokatif • Tindakan tangan atau pergelangan tangan yang
berulang

Faktor yang • Perubahan postur tangan


meringankan • Berjabat tangan
 Uji sensasi di semua daerah tangan, lengan bawah, lengan atas

Diagnosis CTS:  Manuver provokatif CTS:


 Phalen’s test
Pemeriksaan  Tinel’s sign

Fisik 

Pressure test
Flick’s sign
 Wrist extension test
 Hand elevation test
 Studi elektrodiagnostik (konduksi saraf & elektromiografi):
 Konfirmasi kasus atipikal
Diagnosis CTS:  Penentuan derajat keparahan
 Rencana pembedahan
Pemeriksaan  USG: lihat luas penampang n. medianus
Penunjang  Radiografi polos jika curiga ada kelainan struktural
 Uji laboratorium untuk komorbid
Diagram gejala tangan untuk sindrom
terowongan karpal.

(A) CTS klasik dengan diagram untuk


kedua tangan; tes konduksi saraf
mengkonfirmasi CTS bilateral.
(B) Kemungkinan yang dinilai
berdasarkan diagram karena gejala
palmar; tes konduksi saraf
mengungkap CTS kanan.
(C) Tidak mungkin dinilai berdasarkan
diagram; tes konduksi saraf
menunjukkan terjepitnya saraf
ulnaris kiri.
KONDISI LAIN PEMBEDANYA DENGAN CTS

Radiasi nyeri hingga leher, eksaserbasi gejala


Radikulopati servikal dengan gerakan leher, kurangnya reflex yang
(terutama jika C6-7 terlibat) dimediasi C6-7, hilang sensorik telapak tangan

Hilang sensorik bilateral dan disfungsi motorik


Mielopati spondylosis servikal
tangan
Gejala mirip namun biasanya lokasi temuan di
Plexopathy brakialis
luar area n. medianus
Diagnosis Hilangnya sensorik pada eminensia tenar +
Neuropati medianus kelemahan fleksi jempol/ fleksi pergelangan/
Banding CTS pronasi
Tidak ada rasa sakit
Penyakit neuron motorik

Nyeri muskuloskeletal kronis yang luas +


Fibromyalgia
kelelahan
Lebih terlokalisir
Nyeri akibat gangguan ligamen

Distribusi nyeri lebih luas + perkembangan


Sindrom kompartemen lengan
sindrom kompartemen + biasanya akut
bawah
pascatrauma
Konservatif Operatif

• Istirahat • Pada kasus yang tidak


Tatalaksana • OAINS mengalami
perbaikandengan terapi
CTS •

Pemasangan bidai
Nerve Gliding
konservatif
• Terjadi gangguan sensorik
• Injeksi steroid
berat
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Adanya atrofi otot thenar
• Fisioterapi
Komplikasi  Komplikasi yang dapat terjadi: kelemahan dan hilangnya
sensibilitas yang persisten di daerah distribusi n. medianus
dan Prognosis
CTS  Prognosis: umumnya baik
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
 Nama : Ny A
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 50 tahun
IDENTITAS  Suku bangsa : Minangkabau

PASIEN  Alamat : Padang


 Pekerjaan : Penjual Sapi
 Agama : Islam
Keluhan Utama :
 Ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah tangan kanan terasa kebas.

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Pasien mengeluh ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah tangan
Alloanamnesis kanan terasa kebas sejak satu bulan yang lalu.
 Rasa kebas bersifat hilang timbul, dirasakan terutama pada
malam hari dan berkurang jika digerakkan.
 Pasien juga mengeluhkan jarinya sering terasa seperti tersentrum
dan menjalar hingga ke lengan.
 Riwayat demam disangkal. Riwayat kelemahan anggota gerak
lainnya disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat penyakit yang sama disangkal
 Riwayat Hipertensi tidak ada.
 Riwayat Diabetes Melitus tidak ada.
 Riwayat Penyakit Jantung ridak ada.
Alloanamnesis
 Riwayat penyakit keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien.
 Riwayat pribadi dan sosial :
 Pasien seorang penjual sapi, kegiatan sehari-hari menarik sapi
Alloanamnesis keluar masuk kandang.
 Riwayat tidur bertumpu dengan tangan disangkal
Umum:
 Keadaan umum: Sedang
 Kesadaran : GCS 15
 Kooperatif : CMC
Pemeriksaan  Nadi/ irama : 80 x/menit, irama teratur dan kuat angkat

Fisik  Pernafasan : 20x/menit


 Tekanan darah :120/80mmHg
 Suhu : 37oC
 Keadaan gizi : Baik
 Turgor kulit : Baik
 Kulit dan kuku : pucat (-), sianosis (-)
Pemeriksaan  Kelenjar getah bening
 Leher : tidak teraba pembesaran KGB
Fisik  Aksila : tidak teraba pembesaran KGB
 Inguinal : tidak teraba pembesaran KGB
Torak
Paru
 Inspeksi : simetris kiri dan kanan
 Palpasi : fremitus sama kanan dan kiri
 Perkusi : sonor
Pemeriksaan  Auskultasi : bronkovesikular, ronkhi -/-, wheezing -/-
Fisik Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
 Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
 Perkusi : batas jantung normal
 Auskultasi : irama regular, bising (-)
Abdomen
 Inspeksi : distensi (-)
 Palpasi : hepar dan lien tak teraba
 Perkusi : timpani
Pemeriksaan  Auskultasi : bising usus (+) normal
Fisik
Korpus vertebrae
 Inspeksi : deformitas (-)
 Palpasi : gibus (-), massa (-)
 Tanda rangsangan selaput otak
 Kaku kuduk : (-)
 Brudzinsky I : (-)
Status  Brudzinsky II : (-)
 Tanda Kernig : (-)
Neurologikus
 Tanda peningkatan tekanan intrakranial
 Tidak terdapat peningkatan tekanan intrakranial
Pemeriksaan Nervus Cranialis
 N.I (Olfaktorius)

Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Status
Neurologikus
Fungsi otonom Fungsi luhur : Baik
 Miksi : baik
 Defekasi : baik
 Sekresi keringat : baik

Status Pemeriksaan nyeri Pemeriksaan laboratorium:


Neurologikus  Flick’s sign : (+/-) Hb : 12,9
 Wrist extension test : (+/-) Leukosit : 8.720
 Phalen’s test : (+/-)
 Tinels’s sign : (+/-)
 Pressure test : (+/-)
 Diagnosis klinis : Parestesia digiti I, II, III dextra
Diagnosis  Diagnosis etiologi : Suspek Carpal Tunnel Syndrome dextra
 Diagnosis topik : Nervus medianus dalam terowongan karpal
 Terapi Umum :
 Fisioterapi
 Fiksasi pergelangan tangan dengan bandage
 Mengurangi aktivitas yang memberatkan penyakit seperti menarik
sapi keluar/masuk kandang.

 Terapi Khusus :
Tatalaksana  Meloxicam 15 mg 1 x 1
 Vit B 6 (piridoksin) tab 50mg 3x1
 Injeksi metylprednisolon 20 mg intrakompartemen

 Rencana Pemeriksaan :
 Cek laboratorium (pemeriksaan darah lengkap)
 Foto Rontgen wrist join dextra AP/lat
 Electromielografi
 Quo ad vitam : bonam
Prognosis  Quo ad sanationam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
BAB 4
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan usia 50 tahun dirawat
di bangsal neurologi RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan keluhan
utama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan sering
terasa kebas. Pasien mengeluh kebas di ibu jari, telunjuk dan jari
tengah tangan kanan dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu. Kebas
bersifat hilang timbul dan dirasakan terutama pada malam hari dan
berkurang bila digerakkan. Pasien juga mengeluh sering merasakan
jarinya seperti tersetrum dan menjalar ke lengan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum yang sakit
sedang, tingkat kesadaran composmentis cooperatif, dengan tanda
vital kesan normal. Status neurologikus didapatkan GCS 15
(E4M6V5), dari pemeriksaan sensibilitas taktil dextra didapatkan
sensibilitas menurun dan pemeriksaan diksriminasi 2 titik juga
menurun.
Berdasarkan amnanesis didapatkan gangguan sensorik berupa rasa
kebas pada jari tengah, telunjuk dan ibu jari tangan kanan. keluhan
ini berkurang bila pasien menggerak-gerakkan tangannya.

Berdasarkan keluhan pasien tersebut, dicurigai terdapat kelainan


pada nervus medianus dextra.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, yaitu flick’s sign (+/-), wrist


extension test (+/-), Phalen’s test (+/-) Tinel’s sign I (+/-), dan Pressure
test (+/-)
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis klinis
pasien ini adalah hipoestesia palmar dextra, hipostesia digiti I, II, III
dextra dan diagnosis etiologi adalah suspek Carpal Tunnel Syndrome.
Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis
banding yaitu pemeriksaan darah lengkap, foto rontgen wrist join
dextra AP/lateral dan elektromielografi.
Faktor risiko yang dimiliki pasien ini adalah pekerjaan pasien yaitu
penjual sapi dengan aktivitasnya menarik sapi keluar masuk
kandang setiap hari yang sudah dijalani lebih dari 8 tahun. Ada
beberapa hipotesa mengenai patogenesis dari carpal tunnel
syndrome. Umumnya carpal tunnel syndrome terjadi secara kronis
dimana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang menyebabkan
tekanan terhadap saraf medianus. Tekanan yang berulang-ulang
dan lama akan menyebabkan peningkatan tekanan intravaskuler.
Akibatnya aliran darah vena intravaskular melambat. Kongesti yang
terjadi akan mengganggu nutrisi intravaskular lalu diikuti oleh
anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan
mengakibatkan kebocoran protein sehingga terjadi edema
epineural. Keadaan ini menyebabkan keluhan nyeri dan bengkak
yang terutama timbul pada malam hari. Pada pagi hari akan terasa
berkurang setelah tangan digerak-gerakan atau diurut.
Tatalaksana pada pasien adalah fisioterapi, fiksasi pergelangan
tangan dengan bandage, mengurangi aktivitas fisik yang
memberatkan penyakit seperti menarik sapi keluar masuk kandang.

Terapi khusus adalah meloxicam 15 mg 1x1, vitamin B6 (piridoksin)


tab 50 mg 3 x 1 dan injeksi metylprednisolon 20 mg
intrakompartemen.

Anda mungkin juga menyukai