Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA DAN HUKUM DALAM KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH
KELOMPOK 1

NURMAWADDAH 2118001
LISA REYK 2118007
POPY RAHAYU 2118008
TAUFIK DAMA 2118039
RIBI ANANDA 2118005
NAHDATUL 2118029
DIRA SEPTA 2118012
SINTIA DAMA 2118017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Menejemen
gejala dan keluhan fisik pasien paliatif”
Tugas ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG ......................................................................................
RUMUSAN MASALAH...................................................................................
TUJUAN.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN KEPERAWATAN PALIATIF.................................................
DASAR HUKUM KEPERAWATAN PALIATIF.............................................
KAJIAN ETIK TENTANG KEPERAWATAN PALIATIF..............................
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN...................................................................................................
SARAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Palliative Care adalah suatu perawatan kesehatan terpadu yang menyeluruh dengan
pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, dan juga memberikan
support kepada keluarganya. Dari definisi tersebut didapatkan bahwasannya salah satu
tujuan dasar dari palliative care adalah mengurangi penderitaan pasien yang termasuk
didalamnya adalah menghilangkan nyeri yang diderita oleh pasien tersebut.
            Terdapat banyak alasan mengapa pasien dengan penyakit stadium lanjut tidak
mendapatkan perawatan yang memadai, namun semua alasan itu pada akhirnya berakar pada
konsep terapi yang eksklusif dalam menyembuhkan penyakit daripada meningkatkan
kualitas hidup dan mengurangi penderitaan. Itulah mengapa, seringkali keputusan untuk
mengambil tindakan paliatif baru dilakukan setelah segala usaha penyembuhan penyakit
ternyata tidak efektif. Padahal seharusnya, palliative care dilakukan secara integral dengan
perawatan kuratif dan rehabilitasi baik pada fase dini maupun lanjut.

B. Rumusan masalah
a) Apa itu perawatan paliatif
b) Dasar hukum keperawatan paliatif
c) Kejian etik keperawatan paliatif
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui Apa itu perawatan paliatif
b) Agar mengetahui Dasar hukum keperawatan paliatif
c) Dapat mengetahui Kajian etik keperawatan paliatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Perawatan paliatif adalah perawatan pada seorang pasien dan keluarganya yang
memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas
hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu, mengurangi nyeri dengan
memperhatikan aspek psikologis dan spiritual. Perawatan ini juga menyediakan sistem
pendukung untuk menolong keluarga pasien menghadapi kematian dari anggota  keluarga
yang dicintai sampai pada proses perkabungan. Dimulai sejak penyakit terdiagnosis.
Etik adalah Kesepakatan tentang prakt ik moral, keyakinan, sistem nilai
standar perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar
dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan
kejahatan, apa yang dikehendaki dan apa yang ditolak. kejahatan, apa yang dikehendaki
dan apa yang ditolak.
Etika Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang penerapan nilai
moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan moral
dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan
(Wikipedia,2008).

B. DASAR HUKUM KEPERAWATAN PALIATIF


Dasar hukum keperawatan paliatif diantanya meliputi:
1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif (Kep. Menkes NOMOR :
812/Menkes/SK/VII/2007 )
a. Persetujuan tindakan medis/infomend consent untuk pasien paliatif
Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan perawatan Pasien
harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan perawatan paliatif.
b. Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat
oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim perawatan paliatif. Informasi oleh
pasien yang kompeten atau oleh Tim perawatan paliatif. Informasi
tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan pada saat pasien memasuki
tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan pada saat pasien memasuki
atau memulai perawatan paliatif.
c. Perawatan pasien paliatif di di ICU
Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan Pada
dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan
umum yang berlaku.
d. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif
Tindakan yang bersifat kedokteran harus dkerjakan oleh tenagamedis, ang bersifat
kedokteran harus dkerjakan oleh tenagamedis, tetapi dengan pertimbangan yang
mempertimbangkan keselamatan pasien tetapi dengan pertimbangan yang
mempertimbangkan keselamatan pasien tindakan tindakan tertentu dapat
didelegasikan kepada tenaga kesehatan tindakan tindakan tertentu dapat
didelegasikan kepada tenaga kesehatan yang terlatih.
2. Medikolegal Euthanasia
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani yang berarti “good death”. Euthanasia berarti
tindakan dokter secara sadar untuk mengakhiri hidup seseorang yang menderita
secara fisik tanpa rasa sakit. Tidak semua orang bisa melakukan praktik ini.
Euthanasia hanya untuk pasien yang sakit parah dan hampir tidak memiliki
harapan hidup. Misalnya mereka sudah koma selama beberapa bulan dan hanya
bergantung pada alat yang menempel di tubuhnya.
Terdapat lima jenis Euthanasia yaitu :
1. Euthanasia volunter yaitu ketika pasien tersebut yang meminta untuk
mengakhiri hidupnya dengan alasan medis yang kuat.
2. Euthanasia non-volunter yang dilakukan ketika pasien sudah tidak mampu
untuk membuat pilihan antara hidup dan mati sehingga orang terdekat yang
memutuskannya.
3. Euthanasia involuntary yang terjadi saat pilihan yang dibuat bertolak
belakang dengan keinginan pasien. Ini sering dianggap sebagai pembunuhan
4. Euthanasia aktif yang berarti mengakhiri hidup seseorang secara sadar
dengan obat yang sudah ditentukan. T
5. Euthanasia pasif yaitu pembiaran yang dilakukan dokter agar pasien
meninggal dengan sendirinya. Ini bisa dilakukan dengan mencopot alat
medis, menghentikan infus, dan lainnya.

C. KAJIAN ETIK TENTANG PERAWATAN PALIATIF


1. Prinsip Dasar Dari Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif terkait dengan sluruh bidang perawatan mulai dari medis,
perawatan, psikologis sosial, budaya dan spiritual, sehingga secara praktis, prinsip
dasar perawatan paliatif dapat dipersamakan dengan prinsip pada praktek medis
yang baik.
Prinsip dasar perawatan paliatif : ( Rasjidi,2010 )
a. Sikap peduli terhadap pasien
Termasuk sensifitas dan empati. Perlu dipertmbangkan segala aspek dari
penderitaan pasien, bukan hanya masalah kesehatan. Pendekatan yang dilakukan
tidak boleh bersifat menghakimi .Faktor karakteristik, kepandaian, suku, agama,
atau faktor induvidal lainnya tidak boleh mempengaruhi perawatan.
b. Menganggap pasien sebagai seorang individu.
Setiap pasien adalah unik. Meskipun memiliki penyakit ataupun gejala-gejala
yang sama, namun tidak ada satu pasienpun yang sama persis dengan pasien
lainnya. Keunikan inilah yang harus inilah yang harus dipertimbangkan dalam
merencanakan perawatan paliatif untuk tiap individu.
c. Pertimbangan kebudayaan
Faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya bisa jadi mempengaruhi
penderitaan pasien. Perbedaan ini harus diperhatikan dalam perencanaan
perawatan .
d. Persetujuan
Persetujuan dari pasien adalah mutlak diperlukan sebelum perawatan dimulai atau
diakhiri. Pasien yang telah diberi informasi dan setuju dengan perawatan yang
akan diberikan akan lebih patuh mengikuti segala usaha perawatan.
e. Memilih tempat dilakukannya perawatan
Untuk menentukan tempat perawatan, baik pasien dan keluarganya harus ikut
serta dalam diskusi ini. Pasien dengan penyakit terminal sebisa mungkin diberi
perawatan di rumah.
f. Komunikasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun dengan keluarga adalah
hal yang sangat penting dan mendasr dalam pelaksanaan perawatan paliatif.
g. Aspek klinis : perawatan yang sesuai
Semua perawatan paliatif harus sesuai dengan stadium dan prognosis dari
penyakit yang diderita pasien .hal ini penting karena karena pemberian
pareawatan yang tidak sesuai, baik itu lebih maupun kurang, hanya akan
menambah penderitaan pasien. Pemberian perawatn yang berlebihan beresiko
untuk memberikan harapan palsu kepada pasien. Hal ini berhubungan dengan
masalah etika yang akan dibahas kemudian. Perawatan yang diberikan hanya
karena dokter merasa harus melakukan sesuatu meskipun itu sia sia adalah
tidak etis.
h. Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang profesi perawtan
palitif memberikan perawtan yang bersifat holistik dan intergratif sehingga
dibutuhkan sebuah tim yang mencakup keseluruhan aspek hidup pasien serta
koordinasi yang baik dari masing masing anggota tim tersebut untuk
memberikan hasil yang maksimal kepada pasien dan keluarga .
i. Kualitas perawatan yang sebaik mungkin
Perawatan medis secara konsisten, terkoordinasi dan berkelanjutan. Perawatn
medis yang konsisten akan mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan
kondisi yang tidak terduga, dimana hal ini akan sangat mengganggu baik
pasien maupun keluarga.
j. Perwatan yang berkelanjutan.
Pemberian perawtan simtomatis dan suportif dari awal hingga akhir
merupakan dasr tujuan dari parawtan paliatf. Masalah yang sering terjadi
adalah pasien dipindahkan dari satu tempat ketempat lain sehingga sulit untuk
mempertahankan komunitas perawatan .
k. Mencegah terjadinya kegawatan
Perawatan paliatif yang baik mencakup perencanaan teliti untuk mencegah
terjadinya kegawatan fisik dan emosional yang mungkin terjadi dalam perjalanan
penyakit. Pasien dan keluarga harus diberitahukan sebelumnya mengenai
masalah yang sering terjadi dan membentuk rencana untuk
meminimalisasi stress fisik dan emosional.
l. Bantuan kepada sang perawat
Keluarga pasien dengan penyakit lanjut sering kali rentan terhadap stress fisik
dan emosianal terutama apabila pasien dirawat di rumah sehingga perlu diberikan
perhatian khusus kepada mereka, mengingat keberhasilan dari perawatan
paliatif tergantung dari pemberi perawatan.
m. Pemeriksaan ulang
Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi pasien secara terus menerus
mengingat pasien dengan penyakit lanjut karena kondisinya akan cenderung
dari waktu ke waktu.
2. Prinsip – prisip Etik
a. Autonomy (otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri.prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa
dan bertindak secara rasional.
b. Non maleficenci (tidak merugikan )
Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahya / cedera fisik dan psikologis pada
klien. Prinsip tidak merugikan, bahwa kita berkwaiban jika melakukan suatu
tindakan agar jangan sampai merugikan orang lain.
c. Veracity ( kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai ini diperlikan oleh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien
dan untuk menyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
d. Beneficence ( berbuat baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang baik. Kebaikan
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain.Terkadang dalam situsi pelayanan kesehatan, terjadi konflikantara prinsip
ini dengan otonomi.
e. Justice ( keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain
yang enjunjung prinsip–prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika tim perawatan paliatif bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
f. Kerahasiaaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang pasien
harus dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
pasien hanya boleh dibacadalam rangka pengobatan pasien. Tak ada satu
orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali diijinkan oleh pasien
dengan bukti pesetujuannya.
g. Akuntabilitas (accountability )
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab
pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan pasien dan keuarganya dalam menghadapi masalah masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan
meringankan penderitaan melalui identifikasi awal serta terapi dan masalah lain, fisik,
psikososial dan spirittual. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku
yang dapat dipertanggungjawabkan , didalam etik terdapat nilai nilai moral yang
merupakan dasar dari perilaku manusia ( niat ). Yang terpenting adalah rambu -rambu
etika , moral maupun hukum yang tegas tentang euthanasia, agar terdapat kejelasan.

B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan pasien paliatif baik
di instansi rumah sakit maupun di pelayanan lanjutan atau home care,serta
menerapkan prinsip etik perawatan paliatif berdasarkan hukum perawatan paliatif.
DAFTAR PUSTAKA

Achadiat. Chritiono M, 2010, Dinamika Etika & Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman,
ECG, Jakarta
Asshiddiqie. Jimly, 2010, Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia, Ketua Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia dan Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
Guwandi, 2011, Bioethics & Biolaw, Faultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Komalawati. D. Veronica, 2013, Hukum dan Etika dalam Praktek Dokter, Pustaka Harapan,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai