Dosen Pembimbing :
Ns. Siti Aminah., M.Kep
Disusun oleh :
Annisa Zahrotul Fuadah
Latifah Nur Hasanah
Indah Permata Sari
Nadia Syifa Nurjanah
Triari Susilawati
Periode 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID
Artritis Reumatoid
Atrofi otot
Nekrosis dan Instabilitas dan
kerusakan dalam Ruptur tendon deformitas sendi Neuropati
ruang sendi Kelemahan fisik
secara parsial atau perifer
total
Gangguan mekanis
dan fungsional pada
Gangguan
Hambatan sendi sensorik
Nyeri
mobilitas fisik
Perubahan bentuk Defisit
Perikarditis,
Gambara khas
tubuh pada tulang perawatan diridan
miokarditis,
nodul subkutan
dan sendi radang katup
jantung
Gangguan Kegagalan
Ansietas Kebutuhan konsep diri, fungsi jantung
informasi citra diri
E. MANIFESTASI KLINIS RA
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
1. Nyeri persendian
2. Bengkak (Reumatoid nodule)
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
5. Sendi-sendi terasa panas
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
8. Berat badan menurun
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
11. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
12. Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
1. Gerakan menjadi terbatas
2. Adanya nyeri tekan
3. Deformitas bertambah pembengkakan
4. Kelemahan
5. Depresi
Gejala Extraartikular :
Pada jantung : Reumatoid heard diseasure, Valvula lesion (gangguan katub),
Pericarditis, Myocarditis
Pada mata : Keratokonjungtivitis, Scleritis
Pada lympa : Lhymphadenopathy
Pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis
Pada otot : Mycsitis
Ada beberapa gambaran klinis yang lazim ditemukan pada penderita artritis
reumatoid. Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh
karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang sangat bervariasi.
1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam.
Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.
2. Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun
biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal. Hampir semua sendi diartrodial
dapat terserang.
3. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam: dapat bersifat generalisata tatapi terutama
menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis,
yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari 1 jam.
4. Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi
yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram.
5. Deformitas: kerusakan dari struktur-struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit.
Pergeseran ulnar atau deviasi jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal, deformitas
boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada
penderita. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari
subluksasi metatarsal. Sendi-sendi besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan
kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerak ekstensi.
6. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga
orang dewasa penderita arthritis Reumatoid. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini
adalah bursa olekranon (sendi siku ) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan;
walaupun demikian nodula-nodula ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya
nodula-nodula ini biasanya merupakan suatu petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih
berat.
7. Manifestasi ekstra-artikular: artritis reumatoid juga dapat menyerang organ-organ lain di luar
sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata, dan pembuluh darah dapat rusak.
ASUHAN KEPERAWATAN ARTRITIS REUMATOID
J. PENGKAJIAN ARTRITIS REUMATOID
Anamnesa (Wawancara)
Data dasar pengkajian meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, status
perkawinan, dx.
Keluhan Utama
Keluahan yang sedang di rasakan oleh klien. Yang sering muncul dan mengganggu rasa
nyaman klien.
Riwayat Kesehatan Dahulu
- Apakah pernah mengalami sakit pada sendi-sendi?
- Riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya?
- Riwayat infeksi virus, bakteri, parasit dll
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Keluarga
- Riwayat keluarga dengan RA
- Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun
Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit,
ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
o Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial
- Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
- Catat bila ada krepitasi
- Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
o Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
- Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang
- Ukur kekuatan otot
o Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
o Kaji Neurosensori
- Gejalanya seperti kebas, kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensai pada jari
tangan,
o Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari
Riwayat Psiko Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pad
pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karean ia merasakan adanya kelemahan-
kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Perawat dapat
melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body image dan harga diri
klien.
Pola Nutrisi Metabolik
- Jenis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi (makanan yang banyak
mengandung pospor(zat kapur), vitamin dan protein
- Riwayat gangguan metabolic
Pola Eliminasi
- Adakah gangguan pada saat BAB dan BAK?
Pola Aktivitas dan Latihan
- Kebiasaan aktivitas sehari-hari sebelum dan sesudah sakit
- Jenis aktivitas yang dilakukan
- Rasa sakit/nyeri pada saat melakukan aktivitas
- Tidak mampu melakukan aktifitas berat
Pola Istirahat dan Tidur
- Apakah ada gangguan tidur?
- Kebiasaan tidur sehari
- Terjadi kekakuan selama 1/2-1 jam setelah bangun tidur
- Adakah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur?
Pola Persepsi Kognitif
- Adakah nyeri sendi saat digerakan atau istirahat?
Pola Persepsi dan Konsep Diri
- Adakah perubahan pada bentuk tubuh (deformitas/kaku sendi)?
- Apakah pasien merasa malu dan minder dengan penyakitnya?
Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
- Adakah perasaan takut, cemas akan penyakit yang diderita?
1) Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya prosesgranulasi di bawah
kulit yang disebut subcutan nodule.
2) Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3) Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4) Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya
darah yang membeku.
5) Terjadi splenomegali. Splenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih dan trombosit
dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat.
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Klien mengeluh nyeri Infiltrasi Nyeri kronis
pada seluruh persendian yang
sudah di rasakan lebih dari 4 Kerusakan membrane
bulan dan semakin
memberat.
Kerusakan tulang rawan
DO:
- Nyeri persendian
Nyeri sendi
- Tidak mampu
menuntaskan
Nyeri kronis
aktivitas
DO:
Nyeri kronis
- Berkurangnya nafsu
makan Berkurangnya nafsu
makan
- BB turun > 10 kg
dalam 2 bulan
Defisit Nutrisi
terakhir.
DS: - Nyeri
Gangguan mobilitas fisik
DO:
- Sering terjadi
Penurunan kekuatan
kekakuan dipagi hari otot
selama lebih dari 1
jam pada lutut Kelemahan Intoleransi
aktifitas
- Mudah merasa lelah
dan capek saat
Gangguan mobilitas fisik
berjalan
- Sulit untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari
Terapeutik
Terapi music
Terapi pijat
Edukasi
ajarkan
mengidenifikasi
pemicu
(rokok,sinar
matahari dll)
kolaborasi
kolaborasi pemberian obat
analgesik,NSAID,aspirin
dan azathioprine.
Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi 1. Observasi
Identifikasi lokasi,
mobilitas fisik keperawatan 1x24 jam,
gejala yang tidak karakteristik, durasi,
mampu mencapai kriteria menyenangkan frekuensi, kualitas,
Identifikasi intensitas nyeri
hasil :
pemahaman Identifikasi
1. klien berlatih agar tentang kondisi, skala nyeri
situasi dan Identifikasi
mampu
perasaannya respon nyeri non
mobilisasi Identifikasi verbal
masalah Identifikasi
mandiri
emosional dan faktor yang
2. Meningkatkan spiritual memperberat dan
2. Terapeutik memperingan nyeri
kemampuan
Berikan Identifikasi
melakukan posiis yang pengaruh nyeri pada
nyaman kualitas hidup
aktivitas sehari-
Berikan Monitor efek
hari dengan kompres dingin samping
atau hangat penggunaan
normal kembali
Ciptakan analgetik
lingkungan yang
nyaman
Berikan
pemijatan 1. Terapeutik
Berikan Berikan teknik
terapi akupresur nonfarmakologis
Berikan untuk mengurangi
terapi hipnotis rasa nyeri (mis.
Dukung TENS, hypnosis,
keluarga dan akupresur, terapi
pengasuh musik, biofeedback,
terlibat dalam terapi pijat, aroma
terapi terapi, teknik
Diskusikan imajinasi
mengenai situasi terbimbing, kompres
dan pilihan hangat/dingin, terapi
terapi bermain)
3. Edukasi Control
Jelaskna lingkungan yang
mnegenai memperberat rasa
kondisi dan nyeri (mis. Suhu
pilihan terapi/ ruangan,
pengobatan pencahayaan,
Ajarkan kebisingan)
terapi relaksasi Fasilitasi
Ajarkan istirahat dan tidur
latihan Pertimbangkan
pernafasan jenis dan sumber
Ajarkan nyeri dalam
tehnik distraksi pemilihan strategi
dan imajinasi meredakan nyeri
terbimbing 2. Edukasi
4. Kolaborasi Jelaskan
Kolaborsi penyebab, periode,
pemberian dan pemicu nyeri
analgesic, Jelaskan
antipruritis, strategi meredakan
anthihistamin, nyeri
jika perlu Anjurkan
memonitor nyri
secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
3. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian analgetik
jika perlu.
Defisit Nutrisi
akibat nyeri
kronis Setelah dilakukan
tindakan keperawatan Observasi
selama 2x24 jam,
mendapatkan kriteria Observasi
hasil : Monitor adanya
-Meningkatkan Identifikasi
infeksi akibat
kesiapan dan
kemampuan pemenuhan
nyeri persendian kemampuan
kebutuhan nutrisi menerima informasi.
Identifikasi
-Memberikan informasi
Monitor skala nyeri
untuk meningkatkan Identifikasi
peradangan pada respon nyeri non
kemampuan pemenuhan
persendian verbal
kebutuhan nutrisi Identifikasi
faktor yang
Identifikasi skala memperberat dan
nyeri memperingan nyeri
Identifikasi
pengaruh nyeri pada
Kaji dan pantau
TTV
Terapeutik
-Jadwalkan pendidikan Terapeutik
kesehatan sesuai Anjurkan
kesepakatan menggunakan
analgetik secara
-berikan kesempatan tepat
untuk bertanya Ajarkan teknik
non farmakologi
-Persiapkan materi dan untuk mengurangi
media seperti jenis-jenis nyeri dan terhindar
dari berkurangnya
nutrisi dll. nafsu makan.
Edukasi
ajarkan
mengidenifikasi
pemicu
kolaborasi
kolaborasi pemberian obat
analgesik,NSAID,aspirin
dan azathioprine.
DAFTAR PUSTAKA