Hielmy Ihsan Fauzi 3D
Hielmy Ihsan Fauzi 3D
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang
memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada Dosen saya
bpk Dr. Saeful Amin,Apt. yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini .
Judul makalah ini ialah “ASISTEN APOTEKER DITANGKAP POLISI, EDARKAN
HASIL RACIKAN OBAT PSIKOTROPIKA DI PURBALINGGA”. untuk memberikan
informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan ketenaga kerjaan kefarmasian
yang sesuai dengan regulasinya dan standar yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem
pelayanan kefarmasiaan secara optimal.
Kesempurnaan bukanlah hal yang abstrak, makalah ini masih jauh dari katasempurna.
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuannya yang saya miliki. Kritikan dan saran saya harapkan dari kalian yang dapat
membangun makalah ini menjadi lebih baik, maka penulis menerimanya dengan senang hati.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Makalah ...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Umum ..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kasus.....................................................................................................................3
2.2 Solusi.....................................................................................................................3
1. l Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas derajat tenaga kerja kefarmasian, maka
dibentuklah regulasinya yang mengatur segala kegiatan tenaga kerja kefarmasian. Regulasi
tersebut mengenai pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara distribusi dan pelayanan kefarmasian tentang obat berdasarkan
regulasinya.
2. Untuk memberikan tingkat kesadaran terhadap tenaga kefarmasian agar dapat
melakukan distribusi dan pelayaan kefarmasian sesuai dengan standar kerja
kefarmasian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Tersangka ditangkap setelah adanya laporan warga terkait penjualan obat tanpa izin
yang dilakukannnya. Kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas dan tersangka ditangkap
dirumahnya, berikut sejumlah barang bukti pada sabtu(16/1/2021). (TrimbunBanyumas.com)
2.2 Solusi
Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menerapkan terus regulasi tenaga
kefarmasiaan bagi para pekerja tenaga kefarmasiaan dirumah sakit, kemudian terapkan
standar pelayanan kefarmasian dengan ketat sehingga tidak membuat celahoknum dalam
melakukan kejahatan dalam pelayanan kefarmasian mengenai obat. Sanksi yang berat
berupaya dapat membuat jera pelaku-pelaku tersebut, dan supaya tidak ada lagi keinginan
tenaga kefarmasian lainnya dikemudian harinya melakukan hal yang tidak sesuai dengan
regulasi tenaga kefarmasian yang sudah dibuat oleh pemerintah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kasus yang terjadi tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak tenaga kefarmasian
yang tidak menerapkan regulasi yang sudah ditetapkan oleh permenkes, bahkan berani dalam
melanggarnya demi kesejahteraan materinya sendiri tanpa melihat aspek kesehatan bagi
pasien.
Solusi yang tepat terhadap kasus tersebut yaitu dengan melakukan penerapan dan
pemantauan yang ketat terhadap tenaga kefarmasian diapotek maupun di rumah sakit supaya
tidak memberikan ruang gerak bagi para oknum dalam melakukan hal kejahatan yang
merugikan bagi yang lain ataupun bagi kesehatan pasien. Memberikan sanksi yang tegas
dalam penindakan oknum tersebut supaya tidak terulang kembali kasus tersebut.
3.2 Saran
Tindakan yang perlu dilakukan menurut saya berdasarkan kasus tersebut yaitu
melakukan penerapan dan pemantauan yang ketat terhadap tenaga kefarmasian diapotek
maupun di rumah sakit supaya tidak memberikan ruang gerak bagi para oknum dalam
melakukan hal kejahatan yang merugikan bagi yang lain ataupun bagi kesehatan pasien.
Memberikan sanksi yang tegas dalam penindakan oknum tersebut supaya tidak terulang
kembali kasus tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://banyumas.tribunnews.com/2021/01/25/asisten-apoteker-ditangkap-polisi-edarkan-
hasil-racikan-obat-psikotropika-di-purbalingga
Depkes RI, 2009, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian,
Departemen Kesehatan RI: Jakarta.