Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI

UJI KETOKSIKAN AKUT


Dosen Pengampu: Fania Putri Luhurningtyas

Disusun Oleh:

1A Transfer Kelompok 5

1. Elfa Sakinah (052211020)


2. Diah Ayu Kumala Sari (052211021)
3. Emilia Fransisca (052211022)
4. Anggia Intan Shafira (052211023)
5. Menia Oktariana (052211024)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2021/2022
PRAKTIKUM I

UJI KETOKSIKAN AKUT

I. TANGGAL PRAKTIKUM :
Praktikum dilkasanakan pada 21 september 2021

II. TUJUAN PRAKTIKUM

-  Mahasiswa Mampu memahami sasaran, tata cara pelaksanaan, manfaat tingkat


klasifikasi ketoksikan akut suatu obat.
-  Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan toksistas dan uji toksistas.
-  Mahasiswa dapat mengetahui parameter yang digunakan dalam uji toksisitas.
-  Mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi toksistas.

III. DASAR TEORI

Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada
sistem biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari sediaan uji.
Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memberi informasi mengenai derajat
bahaya sediaan uji tersebut bila terjadi pemaparan pada manusia, sehingga dapat
ditentukan dosis penggunaannya demi keamanan manusia.(BPOM,2014)
Uji toksisitas akut merupakan bagian dari uji praklinik yang dirancang untuk
mengukur efek toksik suatu senyawa. Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang
terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal
tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang
sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif.
Sedangkan gejala klinis, gejala fisiologis dan mekanisme toksik sebagai data
kualitatifnya (Jenova, 2009)
Uji toksisitas akut sangat penting untuk mengukur dan mengevaluasi
karakteristik toksik dari suatu bahan kimia. Uji ini dapat menyediakan informasi
tentang bahaya kesehatan manusia yang berasal dari bahan kimia yang terpapar dalam
tubuh pada waktu pendek melalui jalur oral. Data uji akut juga dapat menjadi dasar
klasifikasi dan pelabelan suatu bahan kimia. Toksisitas akut didefinisikan sebagai
kejadian keracunan akibat pemaparan bahan toksik dalam waktu singkat, tolak ukur
kuantitatif yang sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal pada uji
toksisitas akut adalah (Letal dose) LD50. Nilai ini didapatkan melalui proses statistik
dan berfungsi mengukur angka relatif toksisitas akut bahan kimia. Uji toksisitas akut
dapat menggunakan beberapa hewan mamalia, namun yang dianjurkan untuk uji
LD50 diantaranya tikus, mencit dan kelinci. (Eva,2013)
Secara umum, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut.
Begitu pula sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.
Hasil yang diperoleh (dalam mg/kgBB) dapat digolongkan menurut potensi
ketoksikan akut senyawa uji menjadi beberapa kelas, seperti yang terlihat pada tabel
berikut (Jenova, 2009)

No Kelas LD50 (mg/KgBB)


1 Luar biasa toksik 1 atau Kurang
2 Sangat toksik 1-50
3 Cukup toksik 50-500
4 Sedikit toksik 500-5000
5 Praktistidak toksik 5000-15000
6 Relatif Kurang berbahaya Lebih dari 15000

Anda mungkin juga menyukai