Imam Mahroja Hakim

18101050022
Sastra Inggris A 2018

Contoh Sumber Hukum Islam: Ijma, Qiyas, Istihsan, Maslahah Mursalah

1. Ijma
Ijma merupakan kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman
Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama. Ijma juga harus dan dapat
dipertanggungjawabkan pada zaman sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi’ut tabiin
(setelah tabiin).

Contoh :
A) Penggunaan kandungan babi ataupun zat yang dianggap haram untuk pembuatan sebuah
obat ataupun vaksin yang masih mendapatkan respon dan jawaban yang beragam dari para
ulama. Ada ulama yang memeperbolehkan penggunaan zat-zat haram tersebut dengan alasan
ketika belum ada zat halal yang mennggantikannya maka hal tersebut tidak menjadikan
permasalahan untuk kemaslahatan umat. Di sisi lain ada ulama yang tetap pada pendiriannya
yang tidak membolehkan penggunaan zat haram untuk obat sekalipun.
B) Hukum haram tidaknya rokok yang menjadi polemik di kalangan ulama juga bisa menjadi
sorotan untuk contoh Ijma yang dilakukan. Organisasi Muhammadiyah mengharamkan
rokok dengan alasan akan merugikan diri sendiri dan merusak kesehatan. Sedangkan
organisasi NU menganggap bahwa kegiatan merokok dihukumi mubah.

2. Qiyas
Qiyas adalah kegiatan untuk menganalogikan kejadian masa kini yang hukumnya tidak ada
pada zaman nabi dan membandingkan hal tersebut dengan hukum lain yang mempunyai
kemiripan dalam hukum ataupun nashnya.

Contoh :
A) Penganalogian narkotika dengan khamr yang dianggap barang yang akan menimbulkan
kecanduan, mabuk, dan hilangnya kesadaran. Hukum narkotika tidak muncul pada zaman
nabi sehingga para ulama menghukumi narkotika sebagai barang yang haram layaknya
khamr.
B) Permasalahan tentang laki-laki yang menyerupai wanita dengan transgender. Dalam
hadist Al-Bukhari disebutkan kejadian seorang waria yang bergaul dengan istri nabi, lantas
nabi melarang istrinya untuk memakai hijab dan bahkan menemui waria tersebut. Dari hadist
tersebut secara tersirat nabi melarang laki-laki yang menyerupai perempuan. Kaitannya
dengan masa kini, transgender dihukumi sama dengan hal tersebut karena transgender lebih
dari laki-laki yang menyerupai perempuan, malahan laki-laki merubah alat kelaminnya agar
meneyerupai alat kelamin perempuan. Hal tersebut dihukumi haram oleh hukum islam.

3. Istihsan
Menurut bahasa, istihsan berarti menganggap baik atau mencari yang baik. Menurut ulama
ushul fiqh, ialah meninggalkan hukum yang telah ditetapkan kepada hukum yang lainnya,
pada suatu peristiwa atau kejadian yang ditetapkan berdasar dalil syara`.

Contoh :
A) Meninggalkan lingkungan yang dirasa kurang baik untuk diri dan mencari lingkungan
yang mendukung dalam pengembangan diri. Dimisalkan pergaulan pertemanan antara orang
mabuk, jika diri kita tidak kuat untuk menahan nafsu ataupun menarik teman kita dari jurang
kemabukan, maka lebih kita meninggalkan lingkungan tersebut untuk kebaikan diri kita
sendiri.
B) Menghindari sifat boros dengan tetap menggunakan telepon genggam kita yang lama
karena masih dapat berfungsi dengan baik walaupun banyak telepon genggam keluaran
terbaru yang lebih bagus dan lebih baru. Dengan demikian, kita dapat mengalihkan
pengeluaran kita untuk hal yang lain misalnya menyantuni anak yatim dan bersedekah.

4. Maslahah dan Murshalah

Secara istilah, Imam Ghozali menjelaskan bahwa pada dasarnya, maslahah adalah mengambil
manfaat dan menolak kemudharatan dalam rangka memelihara tujuan-tujuan syara’.
Sedangkan mursalah memiliki arti terlepas atau bebas. Maksudnya adalah terlepas atau bebas
dari keterangan yang menunjukkan boleh atau tidak bolehnya dilakukan.

Contoh :
A) Beribadah di masa pandemi seperti saat ini melakukan sholat Jum’at dan sholat berjamaah
di masjid dengan aturan dan protokol kesehatan yang berlaku. Hal tersebut untuk
meminimalisir kemudharatan yang lebih besar dan tetap menjalankan kewajiban dari Allah
SWT.
B) Membolehkan adanya jual-beli daring untuk mempermudah putaran roda ekonomi yang
terpisah dengan jarak yang jauh. Hal ini pun memaklumkan akad jual-beli dengan lebih
mudah dan jauh lebih praktis.