III. PEMERIKSAAN
a.Umum :
- Cara datang : Mandiri
- Kesadaran : Compos Metris - Nadi : 81x/menit
- Kooperatif/tidak kooperatif - RR : 33x/menit
- Tensi : 110/70 mmHg - Status Gizi : Baik
- Lingkar kepala : Tidak diperiksa - SpO2 : 90%
b.Pemeriksaan Khusus
- Inspeksi :
1. Statis
a. Kepala dan Leher
Alat Bantu : Nasal canul
Warna Muka : Pucat
Warna Bibir : Pucat
Gerak Cuping Hidung : Terdapat
b. Thoraks
Bentuk Dada : Normal
Pola Pernapasan : Cepat dangkal
Luka Incisi : TIdak ada
c. Perifer
Clubbing Finger : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Sianosis : Tidak Ada
2) Dinamis
Tranfer : Mampu mandiri namun ada sesak nafas
Ambulasi : Tidak mampu berjalan sejauh 50 meter
Auskultasi :
Wheezing : Positif
Ronchi : Positif
Murmur : Negatif
Palpasi :
Suhu Lokal : Afebris
Gerak Napas : Cepat dangkal
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri dada : Tidak ada
Spasme otot-otot pernapasan
1. M. Strnocleidomastoideus : Ada
2. M. Scaleni : Ada
3. M. Upper Trapezius : Ada
4. M. Pactoralis Mayor dan Minor : Ada
Ekpasi Thoraks :
• Upper : Normal
• Middle : Terjadi penurunan
• Lower : Terjadi penurunan
Tes Khusus :
Dyspnea Serverity Scale
Pemeriksaan : Spirometri
Tanggal :-
Kesimpulan : Severe restriction
Moderate airways obstruction
SVC = 49.5 %
FVC = 45.0 %
FEV1 = 18.4 %
FEV1/FVC = 41 %
FEV1/PEC = 72.7 %
PEF = 25.4 %
a. Impairment
• Adanya sesak nafas
• Rentensi sputum
• Penurunan ekspansi dada
• Spasme otot-otot bantu pernapasan
• Penurunan endurance
• Abnormal posture
b. Functional Liminitation
• Tidak dapat melakukan perawatan diri
• Tidak dapat melakukan transfer dan ambulasi
c. Participation restriction
• Tidak dapat melakukan kegiatan seharianya
• Tidak dapat melakukan hobi
3. Uraian tindakan
Breathing Exercise
Purs Lips Breathing
Posisi pasien : duduk di samping bed
Posisi terapis : di samping pasien
Prosedur :
1)Fisioterapi memastikan posisi pasien dalam keadaan nyaman
2)Fisioterapi menginformasikan kepada pasien mengenai tujuan, efek, dan
manfaat terapi
3)Pasien di minta menarik nafas dalam dengan pelan melalui hidung dan ditahan
selasa 2-3 detik
4)Fisioterapi meletakkan tangan di bagian perut pasien untuk mengontrol
kontraksi perut
- Kamudian dihembuskan secara pelan-pelan melalui mulut seperti meniup lilin selama
dua kali inspirasi
Chest PT
Posisi pasien : Duduk di pinnggir bed dengan nyaman
Posisi Terapis : Di belakang pasien
Prosedur :
1) Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
2) Minta pasien untuk memeluk bantal dengan sedikit fleksi trunk
3) Kemudian, terapis membentuk kedua tangan seperti cup dan lakukan clapping
(menepuk) pada bagian punggung atas pasien selama 3 - 5 kali.
4) Terapis meminta pasien untuk tarik nafas dalam dan saat akhir ekspirasi berikan
vibrasi pada bagian punggung atas pasien. Lakukan sebanyak 3 -5 kali.
5) Selanjutnya, terapis menginstruksikan pasien untuk bernafas biasa sebanyak 3 kali
6) Kemudian tarik nafas dalam, tahan 2-3 detik. Instruksikan pasien untuk
menghembuskan dengan kuat dan cepat. Ulangi selama 2 kali.
7) Selanjutnya, terapis menginstruksikan pasien untuk bernafas biasa sebanyak 3 kali lagi
dan dilanjutkan nafas dalam
8) Minta pasien batuk yang kuat sebanyak 2 kali.
9) Ulangi siklus huffing dan coughing sebanyak 3-5 kali.
Chest Mobility
Stand Against a Wall
a) Posisi pasien berdiri membelakangi tembok
b) Jarak kaki dengan tembok sekitar 10 -15 cm
c) Hembuskan napas sambil membungkuk pelan-pelan
d) Tarik napas sambil tegak dengan menekan tembok (dari pinggang lalu bahu dan leher)
e) Gerakan diulang 5 x (toleransi)
Side Bending
a) Posisi pasien duduk
b) Tangan kanan pasien memegang dada kirinya bagian bawah.
c) Badan dicondongkan kekiri sambil hembuskan napas
d) Kembali tegak sambil tarik napas. Tangan kiri pasien memegang dada kanannya bagian bawah
e) Badan dicondongkan kekanan sambil hembuskan napas. Masing-masing gerakan diulang 5 –
10 x (toleransi)
Streching
1) Stretching M. Strenocleidomastoideus Pasien diposisikan duduk. Lalu, instruksikan
pasien untuk menarik kepala ke arah lateral fleksi kanan dan ekstensi neck dan lakukan hal yang
sama pada arah sebaliknya.
2) Stretching M. Upper Trapezius Pasien diposisikan duduk. Lalu, instruksikan pasien
untuk menarik kepala ke arah lateral fleksi kanan dan fleksi neck dan lakukan hal yang sama pada
arah sebaliknya.
3) Stretching M. Pectoralis Major Posisikan pasien berdiri di doorway. Lalu, pasien
meletakkan kedua tangan pada bingkai pintu. Setelah itu, instruksikan pasien mendorong
badannya ke depan hingga terdapat rasa tertarik pada M. Pectoralis Major.
4. Program untuk di rumah
- Edukasi keluarga untuk melakukan latihan yang telah di berikan fisioterapis
- Edukasi keluarga untuk melakukan pola hidup sehat
- Edukasi pasien untuk selalu duduk tegak yang benar
- Edukasi pasien mengenai posture yang baik dan benar
- Edukasi keluarga untuk selalu mensupport pasien
SOAP
S
Sesak nafas
O
Nadi : 81x/menit
RR : 33x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmhg
SpO2 : 90%
A
Adanya sesak nafas, gangguan transfer ambulasi, dan abnormal posture
P
Mengurangi sesak nafas, , dan mengembalikan posture menjadi normal
FT
1. Breathing Exercise : Purs Lips Breathing Breathing
2. Chest PT : Postural drainage, percussion (clapping & vibration),
huffing, coughing
Referensi
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/10180
https://media.neliti.com/media/publications/109708-ID-peningkatan-fungsi-ventilasi-paru-pada-k.pdf
http://eprints.ums.ac.id/45337/28/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf