Anda di halaman 1dari 62

HUBUNGAN BODY IMAGE DAN STATUS DIET DENGAN ANEMIA

PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN III DESA BAKARAN BATU

KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN

DELI SERDANG

TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

HADDYANA SOLIHTA

18.02.009

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN HARAPAN MAMA

DELI SERDANG TAHUN 2021


HUBUNGAN BODY IMAGE DAN STATUS DIET DENGAN ANEMIA

PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN III DESA BAKARAN BATU

KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN

DELI SERDANG

TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Diploma-III Kebidanan Dan Memperoleh Gelar
Ahli Madya Kebidanan (Amd. Keb)

HADDYANA SOLIHTA

18.02.009

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN HARAPAN MAMA

DELI SERDANG TAHUN 2021


LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN BODY IMAGE DAN STATUS DIET DENGAN ANEMIA

PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN III DESA BAKARAN BATU

KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN

DELI SERDANG

TAHUN 2021

Karya Tulis Imliah Ini Telah Disetujui dan Sudah Dipertahankan


Dalam Sidang Karya Tulis Ilmiah

Pembimbing

(Rina Marlina Hutasuhut, SST, M.Kes)


NIDN. 0103118101

Diketahui
Direktur

(Rosianna Br Sembiring, SST, M.Kes)


NIDN. 0112057304
LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN BODY IMAGE DAN STATUS DIET


DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
DI DUSUN III DESA BAKARAN BATU
KECAMATAN BATANG KUIS
TAHUN 2021

Karya Tulis Imliah Ini Telah Diuji Dan Dipertahankan Pada Tanggal 04
Agstus 2021 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Kebidanan Harapan Mama Kabupaten Deli Serdang

Penguji I Penguji II Penguji III

(Rosianna Br Sembiring, SST, M.Kes) (, S.KM, M.Kes) (Rina Marlina Hutasuhut, SST, M.Kes)
NIDN. 0112057304 NIDN. NIDN. 0103118101

Diketahui
Direktur

(Rosianna Br Sembiring, SST, M.Kes)


NIDN. 0112057304
Judul : Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan
Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa
Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021
Nama : Haddyana Solihta
NIM : 1802009
Program : Diploma III Kebidanan Harapan Mama Deli Serdang

ABSTRAK

Vii + 60 Halaman + 5 Tabel + 8 Lampiran

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu komponen
dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan body image dan status diet dengan
anemia pada remaja putri di dusun III desa bakaran batu kecamatan batang
kuis, penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran tentang realita pada objek yang diteliti secara objektif
tentang hubungan body image, status diet dan anemia pada remaja putri di
dusun III. Penelitian ini dilakukan mulai januari sampai juli dengan populasi
65 dan sampel seluruh responden serta pengambilan sampel menggunakan
total sampling dengan instrumen penelitian yaitu kuisioner dan cek HB
digital. Pengelolaan data dengan cara editing, coding, tabulating dan data
entry hasil penelitian mayoritas yang Anemia sebanyak 52 responden
(80.0%), mayoritas responden yang Body Image negatif 51 responden
(78.5%), hasil penelitian hubungan body imge terhadap anemia diperoleh
(OR) = 40,000. 95% CI = 7,723-207,178 dan P value 0,000 < 0,05,
hubungan status diet terhadap anemia diperoleh (OR) = 36,750. 95% CI =
7,008-192,726 dan P value 0,000 < 0,05. Remaja untuk lebih meningkatkan
pengetahuan tentang anemia, body image dan diet sehat dengan
mengonsumsi gizi seimbang dan menghargai citra tubuhnya agar bisa
menjadi remaja produktif dan sehat.

Kata Kunci : Body Image, Status Diet dan Anemia

Referensi : 16 Referensi (2010-2019)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyusun dan

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Body Image

Dan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa

Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021”. Diajukan sebagai salah

satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd. Keb) di

yayasan Akademi Kebidanan Harapan Mama.

Dalam penulisan ini, peneliti menyadari banyak kekurangan

baik dari segi penyusunan maupun penulisan, namun besar harapan peneliti

kiranya penulisan ini dapat menambah pembendaharaan perpustakaan.

Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan

penulis yang akan datang.

Pada kesempatan ini izinkan dengan kerendahan hati dan rasa

tulus untuk mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak baik dalam moral maupun materi yaitu kepada yang

terhormat :

1. Bapak H. Faisal Syarif Hasibuan, S.Psi, selaku Ketua Yayasan

Akademi Harapan Mama Deli Serdang.

2. Bapak H. Hanif Siregar, SKM, S.Kep, Ners, M.Pd, selaku Pembina

Akademi Harapan Mama Deli Serdang.

3. Ibu Rosianna Br. Sembiring, SST, M.Kes, selaku Direktur Dan Penguji

I Akademi Kebidanan Harapan Mama Deli Serdang


4. Ibu Rina Marlina Hutasuhut, SST, M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing

Dan Penguji II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dengan penuh kesabaran dan perhatian sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Proposal ini.

5. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Administrasi Akademi Kebidanan

Harapan Mama Deli Serdang.

6. Bapak Tono Sutejo Selaku Kepala Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang yang telah mengizinkan saya

untuk melakukan penelitian.

7. Yang teristimewa dan sembah sujud peneliti kepada kedua orang tua

(Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang) yang telah bersusah payah

memenuhi kebutuhan peneliti baik moril, materil, kasih sayang dan

do’a yang tiada putus-putusnya serta motivasi kepada peneliti sehingga

peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kepada sahabat-sahabat saya (Ayu Utari, Fitri Amalia Daulay dan Deka

Resnia) serta teman-teman seperjuangan jurusan Akademi Kebidanan

Harapan Mama Deli Serdang Tahun 2021, yang telah memberikan

semangat serta motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan

kesalahan penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan baik penulis maupun suasana bahasanya. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun

demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.


Akhir kata peneliti hanya dapat memohon kepada Allah

SWT, semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

hidayah dari-Nya dan harapan peneliti semoga Karya Tulis Ilmiah ini

memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.

Deli Serdang, 4 Agustus 2021

Penulis

HADDYANA SOLIHTA
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK..................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................7
C. Tujuan............................................................................................7
1. Tujuan Umum..........................................................................7
2. Tujuan Khusus.........................................................................7
D. Manfaat Penelitian.........................................................................8
1. Bagi Remaja..........................................................................8
2. Bagi Akademi Kebidanan.....................................................8
3. Bagi Mahasiswa....................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................9


A. Remaja...........................................................................................9
1. Definisi Remaja.....................................................................9
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Remaja....................10
B. Anemia...........................................................................................12
1. Definisi Anemia....................................................................12
2. Penyebab Anemia..................................................................13
3. Gejala Anemia.......................................................................14
4. Dampak Anemia Bagi Remaja Putri.....................................14
5. Cara Pencegahan dan Penanggualangan Anemia pada
Remaja Putri.........................................................................15
6. Jenis-Jenis Anemia................................................................17
7. Klasifikasi Anemia Menurut Kelompok Umur.....................17
C. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada
Remaja Putri..................................................................................18
D. Kerangka Konsep...........................................................................21
E. Definisi Operasional.......................................................................24

BAB III METODE PENLITIAN..............................................................27


A. Jenis Rancangan Penelitian............................................................27
1. Lokasi Penelitian................................................................... 27
2. Waktu Penelitian...................................................................27
B. Rancangan Peneliti.........................................................................27
1. Jenis Penelitian.....................................................................27
2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...............................28
3. Teknik Pengumpulan Data....................................................29
4. Aspek Pengukuran................................................................31
5. Aspek Pengelolaan dan Analisis Data..................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................35


A. Gambaran Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis........................
B. Karakteristik Responden................................................................
C. Hasil Penelitian Dengan Analisis Univariat..................................
1. Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran
Batu Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021..........................
2. Body Image Remaja Putri Dengan Anemia Pada
Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu
Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021...................................
3. Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di
Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis
Tahun 2021...........................................................................
D. Hasil Penelitian Dengan Analisis Bivariat....................................
1. Hubungan Body Image Dengan Anemia Pada Remaja
Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan
Batang Kuis Tahun 2021......................................................
2. Hubungan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja
Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan
Batang Kuis Tahun 2021......................................................
E. Pembahasan....................................................................................
1. Anemia..................................................................................
2. Hubungan Body Image Dengan Anemia Pada Remaja
Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan
Batang Kuis Tahun 2021
3. Hubungan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja
Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan
Batang Kuis Tahun 2021

BAB V Kesimpulan Dan Saran


A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Tahun 2021.......................................................................

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Body Image Remaja Putri Dengan

Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran

Batu Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021......................

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Status Diet Dengan Anemia Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Tahun 2021.......................................................................

Tabel 4.4 : Hubungan Body Image Dengan Anemia Pada Remaja

Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Tahun 2021.................................................

Tabel 4.5 : Hubungan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja

Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Tahun 2021..................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Surat Permohonan Survei Data Penelitian

Lampiran 3 : Surat Balasan Survei Data Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi

Lampran 5 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 7 : Master Data Hubungan Body Image Dan Status Diet

Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun Iii Desa

Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2021

Lampiran 8 : Data SPSS Univariat Dan Bivariat


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode pertumbuhan anak – anak menuju

proses kematangan manusia dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan

fisik, biologis, dan psikologis yang sangat unik dan berkelanjutan.

Perubahan fisik yang terjadi akan memengaruhi status kesehatan dan

nutrisinya. Ketidak seimbangan antara asupan zat gizi dan kebutuhannya

akan menimbulkan masalah gizi, baik berupa masalah gizi lebih maupun

gizi kurang (Briawan, 2019 hlm 4).

Pada siklus kehidupan manusia, masa remaja adalah periode kritis

kedua yang pesat untuk pertumbuhan fisik setelah masa bayi. Misalnya,

tinggi badan orang dewasa hampir 25% diperoleh pada saat masih remaja.

Pada kebanyakan perilaku remaja, kualitas pangan yang buruk merupakan

penyebab utama masalah gizi. Aktivitas fisik yang berlebihan dan infeksi

penyakit, kemungkinan juga menjadi penyebab rendahnya status gizi pada

remaja (ACC/SCN, 2000).

Masa remaja merupakan tahapan kritis kehidupan, sehingga periode

tersebut dikategorikan sebagai kelompok rawan, dan mempunyai resiko

kesehatan tinggi. Akan tetapi remaja sering kurang mendapatkan perhatian

dalam program pelayanan kesehatan. Padahal kenyataannya, banyak kasus

kesehatan saat dewasa ditentukan oleh kebiasaan hidup sehat sejak usia
remaja. Status gizi yang optimal pada usia remaja dapat mencegah penyakit

yang terkait dengan diet pada usia dewasa. Kekurangan gizi saat remaja,

seperti terlalu kurus atau pendek akibat kurang energi kronis, sering tidak

diketahui oleh mereka maupun keluarganya (World Bank, 2003).

Khusus remaja wanita, masalah anemia akan terus berlanjut setelah

remaja, karena akan mengalami menstruasi, dilanjutkan proses kehamilan

dan menyusui. Tinjauan 29 penelitian oleh Haas dan Brownlie (2001),

penderita anemia berhubungan erat dengan kemampuan fisik. Menurut studi

Halterman et al. (2001), penderita anemia pada anak sekolah menyebabkan

rendahnya nilai matematika dibandingkan yang tidak anemia.

Faktor lain seperti asupan vitamin dan mineral juga berhubungan

dengan proses pembentukan dan pemeliharaan sel darah merah. Karena

banyak faktor yang terkait dengan anemia defisiensi zat besi, diperlukan

cara penilaian dan indikator yang cukup banyak.

Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak

tumbuh kembang yang kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan

yang salah, pengaruh dari lingkungan pergaulan (ingin langsing). Remaja

putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus,

pendek dan pertumbuhan tulang tidak proposional). Kurang zat besi dan gizi

lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit – sakitan

(Hasdianah dkk, 2019 hlm 121).

Remaja wanita sering menderita Anemia akibat lebih banyak

mengkonsumsi makan nabati di bandingkan hewani, lebih sering melakukan


diet karena ingin langsing dan mengalami haid setiap bulan (Briawan, 2019

hlm 26).

Pangan nabati (tumbuh-tumbuhan) juga mengandung zat besi (Besi

non heme) namun jumlah zat besi yang bisa diserap oleh usus jauh lebih

sedikit dibanding zat besi dari bahan makanan hewani. Zat besi Non Heme

(pangan nabati) yang dapat diserap oleh tubuh adalah 1-10%. Contoh

pangan nabati sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau tua (bayam,

singkong, kangkung) dan kelompok kacang-kacangan (tempe, tahu, kacang

merah). Masyarakat Indonesia lebih dominan mengonsumsi sumber zat besi

yang berasal dari nabati. (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 15).

Menurut Depkes, 2001 yang dikutip Briawan 2019 Kebanyakan

remaja yang mempunyai status zat besi rendah di sebabkan oleh kualitas

konsumsi pangan yang rendah. Kelompok yang termasuk beresiko ini

adalah vegetarian, konsumsi pangan hewani yang rendah atau terbiasa

melewatkan waktu makan (skip meal). Selain itu juga terjadi pada kelompok

yang kehilangan zat besi cukup tinggi, yaitu kehilangan darah dalam periode

yang lama dan banyak saat menstruasi, sering melakukan donor darah, dan

olah raga yang sangat intensif (Krummel & Kris-Etherton, 1996).

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat

kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko

melahirkan bayi BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian

yang telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi.


Masalah gizi tersebut antara lain anemia dan IMT kurang dari batas normal

atau kurus (Hasdianah dkk, 2019 hlm 115).

Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang akan membuat

penderitanya merasa lemah, lesu, letih, lelah dan tak berdaya. Kepala

pusing, badan melayang – layang dan otak sulit mencerna informasi.

Bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus – terusan. Tidak jarang pada

bagian tubuh tertentu terdapat bercak biru seperti lebam (Hasdianah dkk,

2019 hlm. 124).

Di Indonesia Diperkirakan sebagian besar Anemia terjadi karena

kekurangan zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber

zat besi khusunya sumber pangan hewani (Bese Heme). Sumber utama zat

besi adalah pangan hewani (Bese Heme), seperti hati, daging sapi, daging

kambing, ayam, bebek dan ikan. Zat besi dalam sumber pangan hewani

(Bese Heme) dapat diserap tubuh antara 20-30% (Direktorat Gizi

Masyarakat, 2016 hlm 15).

Berdasarkan hasil penelitian Amalia, Indriasari dan Jafar tahun 2010

“Hubungan Body Image Dengan Perilaku Diet Dan Kadar HB Pada Remaja

Putri Di SMAN 10 Kota Makassar”. Salah satu penyebab remaja putri

mudah terserang anemia karena remaja putri biasanya ingin tampil langsing,

sehingga membatasi asupan makanan. Remaja sering merasa tidak nyaman

dengan perubahan tubuhnya yang cepat. Dorongan psikologis seperti body

image dapat mempengaruhi remaja dalam menentukan pola makannya yang

dapat berpengaruh pada kecukupan nutrisi remaja. Hasil penelitian terdapat


hubungan yang signifikan antara body image dengan kadar Hb pada remaja

putri di SMAN 10 Makasar. Dari analisis diperoleh p=0,020. Berdasarkan

uji chi square maka p value lebih kecil dari 0,05 (0,018 < 0,05).

Berdasarkan hasil penelitian Zubir tahun 2018 “Hubungan Pola

Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMK Kesehatan

Asyifa School Banda Aceh“. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pola

makan dengan anemia pada remaja putri di SMK Kesehatan Assyifa School

Banda Aceh diperoleh nilai p value=0,004.

Berdasarkan hasil penelitian Prima dan sari tahun 2005 ”Hubungan

Antara Body Dissactisfaction Dengan Kecenderungan Perilaku Diet Pada

Remja Putri”. Hasil peneltian terdapat ada hubungan positif antara

ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh dengan kecenderungan perilku diet

pada remaja putri (r=0.456 dan p <0.01).

Hasil survei wawancara dan pemeriksaan Hemoglobin pada remaja

putri yang dilakukan di Dusun III Desa Bakaran Batu kecamatan Batang

Kuis Kabupaten Deli Serdang tahun 2021, terdapat 10 remaja putri. 6

remaja putri mengatakan mengalami pusing, lemas dan letih dan dari hasil

pemeriksaan menggunakan HB digital Hbnya di bawah normal. Jadi 6

remaja putri mengalami anemia. Sedangkan 4 remaja putri tidak mengalami

pusing, lemas dan letih dan hasil pemeriksaan menggunakan HB digital

Hbnya normal. Jadi 4 remaja putri tidak mengalami Anemia (Lampiran data

remaja kadar Hemoglobin). Hasil wawancara dari 6 remaja masih banyak


remaja putri yang mengonsumsi makanan rendah asupan gizi baik sayuran

dan daging, sehingga menyebabkan remaja putri mengalami Anemia.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis pada

tahun 2021, Peneliti akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Body

Image dan status Diet dengan Anemia pada Remaja Putri di Dusun III Desa

Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun

2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka

penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan Body Image dan status Diet

dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Hubungan Body Image dan status Diet dengan Anemia Pada Remaja

Putri di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Distribusi Body Image terhadap Anemia pada

remaja putri di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang

Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021


b. Untuk mengetahui Distribusi status diet terhadap Anemia pada

remaja putri di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang

Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

c. Untuk mengetahui Distribusi Anemia pada remaja putri di Dusun III

Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2021

d. Untuk mengetahui Hubungan Body Image dan status diet dengan

Anemia pada remaja putri di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Remaja Dusun III Desa Bakaran Batu

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi bagi

remaja putri di Desa Bakaran Batu untuk lebih meningkatkan

pengetahuan tentang Anemia

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai dokumen dan bahan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat di

manfaatkan sebagai sumber informasi untuk seluruh Akademi

Kebidanan Harapan Mama

3. Bagi Peneliti

Sebagai masukkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

tentang Anemia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REMAJA

1. Definisi Remaja

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin (adolescer) yang

artinya tumbuh. Pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan

fisik dan perkembangan emosional antara anak-anak dan sebelum dewasa

(Briawan, 2019 hlm 9).

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Masa Remaja

a. Pertumbuhan Fisik

Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan

erat dengan mulainya pubertas. Dorongan pertumbuhan itu terjadi lebih

awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dulu

matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada

gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh

produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini

adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga

dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder seperti, rambut,

wajah, tubuh, kelamin dan suara yang mendalam pada pria, rambut tumbuh

pada kelamin, pembesaran payudara dan pinggul lebih lebar pada wanita.

Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis,

beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa diusia


dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang

menjadi dewasa lebih lambat (Proverawati, 2017 hlm 6).

b. Perkembangan Psikososial

Dalam perkembangan menuju kedewasaan, remaja berangsur-

angsur mengalami perubahan yang membutuhkan kedua kemampuan, yaitu

kebebasan dan ketergantungan secara bersama-sama. Kebebasan

(Independence) adalah suatu kemampuan untuk membuat keputusan dan

mengatur perilakunya sendiri. Sifat remaja yang ingin memperoleh

kebebasan emosional, sementara orang tua masih ingin mengawasi dan

melindungi anaknya dapat menimbulkan konflik. Melalui proses remaja

akan belajar melakukan sesuatu secara tepat, mengevaluasi kembali aturan-

aturan, nilai dan batasan- batasan yang telah diperoleh dari keluarga maupun

sekolah. Ketergantungan (Interdependence) melibatkan komitmen-

komitmen dan ikatan antara pribadi yang mencirikan kondisi kehidupan

manusia (Proverawati, 2017 hlm 16).

B. ANEMIA

1. Definisi Anemia

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)

dalam darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah

salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk

mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.

Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya.

Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala
antara lain kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan

aktivitas. Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan

membentuk sel darah merah/eritrosit (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm

11).

2. Penyebab Anemia

a. Defisiensi zat besi

Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan

pangan sumber zat besi yang berperan penting untuk pembuatan

hemoglobin sebagai komponen dari sel darah merah/eritrosit. Zat gizi lain

yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat

dan vitamin B12 (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 14).

Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS dan

keganasan sering kali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi

atau akibat dari infeksi itu sendiri (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm

14).

b. Perdarahan (Loss of blood volume)

Perdarah karena kecacingan dan trauma atau luka yang

mengakibatkan kadar Hb menurun. Perdarahan karena menstruasi yang

lama dan berlebihan (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 14).

c. Hemolitik

Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai karena

terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat besi (hemosiderosis)

di organ tubuh, seperti hati dan limpa. Pada penderita Thalasemia, kelainan
darah terjadi secara genetik yang menyebabkan anemia karena sel darah

merah/eritrosit cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi

dalam tubuh (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 14).

3. Gejala Anemia

Gejala yang sering ditemui pada penderita Anemia adalah 5 L (Lesu,

letih, lemah, lelah dan lalai), disertai sakit kepala dan pusing (kepala muter-

muter), mata berkunang-kunang, mudah mengantuk serta sulit konsentrasi.

Secara klinis penderita anemia ditandai dengan pucat pada muka, kelopak

mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan (Direktorat Gizi Masyarakat,

2016 hlm 16).

Remaja putri lebih mudah menderita Anemia karena remaja putri yang

memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga

kebutuhan zat besi juga meningkat untuk meningkatkan petumbuhannya,

remaja putri seringkali melakukan diet yang keliru yang bertujuan untuk

menurunkan berat badan, diantaranya mengurangi asupan protein hewani

yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin darah dan remaja putri

yang mengalami haid akan kehilangan darah setiap bulan sehingga

membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid. Remaja putri juga terkadang

mengalami gangguan haid seperti haid yang lebih panjang dari biasanya

atau darah haid yang keluar lebih banyak dari biasanya (Direktorat Gizi

Masyarakat, 2016 hlm 16).

4. Dampak Anemia Bagi Remaja Putri


a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah

terkena penyakit infeksi

b. Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya

oksigen ke sel otot dan sel otak

c. Menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja.

5. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja

Putri

a. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi

Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan

bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan, terutama sumber

pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme) dalam jumlah yang cukup

sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu meningkatkan sumber pangan

nabati yang kaya zat besi (besi non-heme), walaupun penyerapannya lebih

rendah dibanding dengan hewani. Makanan yang kaya sumber zat besi

hewani contohnya hati, ikan, daging dan unggas. Sedangkan dari nabati

yaitu sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk

meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengonsumsi

buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk dan jambu.

Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain, seperti tanin, fosfor, serat,

kalsium dan fitat (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 18).

b. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi

Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih zat

gizi kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut.
Penambahan zat gizi dilakukan pada industi pangan, untuk itu disarankan

mambaca label kemasan untuk mengetahui apakah bahan makanan tersebut

sudah diforifikasi dengan zat besi. Makanan yang sudah diforifikasi di

Indonesia antara lain tepung terigu, beras, minyak goreng dan mentega. Zat

besi dan vitamin mineral lain juga dapat ditambahkan dalam makanan yang

disajikan dirumah tangga dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan

multiple Micronutrient Powder (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 19).

c. Suplementasi zat besi

Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi

kebutuhan terhadap zat besi, perlu didapatkan dari suplementasi zat besi.

Pemberian suplementasi zat besi secara rutin salama jangka waktu tertentu

bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu

dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi dalam tubuh.

Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan wanita

usia subur merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk

memenuhi asupan zat besi. Pemberian TTD dengan dosisi yang tepat dapat

mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh

(Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 19).

6. Jenis – Jenis Anemia

a. Anemia Aplastik (Aplastic Anemia)

Terjadi karena penurunan kemampuan produksi sel darah merah

oleh sumsum tulang.

b. Anemia Hemolitik (Hemolytic Anemia)


Disebabkan sel darah merah yang lebih cepat mengalami

kerusakan.

c. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)

Terjadi karena kelainan sel darah merah akibat kerusakan genetik.

d. Anemia akibat penyakit kronis (Anemia Of Choronic Disease)

Misalnya karena cacing parasit yang memanfaatkan zat gizi dan

menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah serta menurunkan absorpsi

zat gizi. Infeksi pada penderita malaria dapat menyebabkan Anemia dengan

cara merusak sel darah merah (Hemolisis) dan menekan produksi sel darah

merah yang baru.

e. Anemia Defisiensi Besi

Disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi dan zat gizi lain serta

rendahnya tingkat penyerapan zat besi (Briawan, 2019 hlm 25).

7. Klasifikasi Anemia Menurut Kelompok Umur

Populasi Tidak Anemia Anemia Anemia


Anemia Ringan Sedang Berat
Anak 6-59 11 10,0-10.9 7,0-9,9 < 7,0
bulan
Anak 5-11 11,5 11,0-11,4 8,0-10,9 < 8,0
tahun
Anak 12-14 12 11,0-11,9 8,0-10,9 < 80
tahun
Perempuan 12 11,0-11,9 8,0-10,9 < 8,0
tidak hamil
(≥ 15 tahun)

Sumber : WHO, 2011

C. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ANEMIA PADA REMAJA

PUTRI
1. Body Image

Body Image atau citra tubuh adalah konsep subjektif seseorang

tentang penampilan fisiknya (Potter 2012, hlm 1334).

Remaja putri yang memiliki Body Image puas mengalami Anemia

lebih besar dibandingkan remaja yang tidak mengalami Anemia. Secara

umum remaja yang memiliki tubuh ideal akan mempertahankan tubuh agar

ideal dengan segala cara seperti diet ketat, pola makan tidak teratur dan

menghindari makan-makanan tertentu sehingga dapat menyebabkan

ketidakseimbangan darah dalam tubuh dan setelah dilakukan pemeriksaan

terbukti mengalami Anemia (Fatimah dkk, 2016 ... 2).

2. Status diet

Diet adalah usaha yang bertujuan untuk menurunkan berat badan

yang dapat dilakukan dengan berbagai cara namun tetap berfokus pada

pengaturan pola makan (Sutriandewi, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian Lintang dkk 2015 “Hubungan Citra

Tubuh Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Manado”

Pada masa remaja terjadi kepedulian terhadap berat badan dan bentuk tubuh.

Hal ini mendorong remaja untuk melakukan diet. Remaja yang melakukan

diet untuk mengontrol berat badannya ada yang menggunakan cara sehat

dan tidak sehat. Remaja putri menerapkan diet untuk menurunkan berat

badannya dengan berbagai cara yang menurut mereka lebih efektif,

terkadang diet yang dilakukan membahayakan kesehatan tubuh mereka.


Menurut Kim, 2006 dari hasil penelitian Yulianti 2015. Diet yang

salah akan beresiko menimbulkan gangguan kesehatan, selain itu dengan

diet yang salah akan membuat orang sulit untuk mempertahankan berat

badannya dalam jangka waktu yang lama. Diet dengan metode penurunan

berat badan sehat dapat diartikan kearah yang sehat, seperti mengatur pola

makan, mengkomsumsi makanan yang rendah kalori dan juga rendah lemak,

mengkomsumsi sayuran, buah-buahan dan melakukan olahraga secara

teratur. Diet sehat dapat membuat membuat seseorang memiliki tubuh yang

ideal tanpa mendatangkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Sedangkan metode penurunan berat badan yang tidak sehat yang

mencerminkan usaha mengontrol berat badan dengan cara yang tidak sehat.

Diet jenis ini dapat diartikan dengan prilaku yang dapat membahayakan

kesehatan karena menggunakan obat menekan nafsu makan, melewatkan

waktu makan dengan sengaja dan berpuasa diluar ibadah. Seseorang yang

melakukan diet karena hanya untuk penampilan saja biasanya mereka

menempuh cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badannya.

Perilaku makan buruk yang ditandai dengan adanya gangguan makan

dan kualitas diet yang rendah, dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia

pada remaja putri. Hal ini disebabkan karena tidak adekuat asupan zat besi

yang berasal dari makanan. Remaja putri lebih sering melakukan

pengurangan makan sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi. Asupan

zat besi yang rendah langsung menimbulkan gangguan seperti turunnya

kadar Hemoglobin secara cepat (Bintang dkk, 2019 ... 2).


D. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmia terhadap penelitian yang

dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai

dengan indentifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung

landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber

pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian dan jurnal penelitian (Hidayat,

2010 hlm 23).

Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan Anemia

Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021

Variabel Independen Variabel Dependen

BODY IMAGE ANEMIA PADA

STATUS DIET REMAJA PUTRI

Keterangan:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas) terdiri atas : Body Image

dan status diet

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) terdiri atas : Anemia Pada

Remaja Putri

E. DEFENISI OPERASIONAL

Defenisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu


objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran

merupakan cara di mana variabel dapat diukur dan ditentukan

karakteristiknya (Hidayat, 2010 hlm 87).

No. Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala


ukur
1 Anemia Kondisi sel darah Pemeriksaan a. Anemia : Jika kadar Ordinal
merah yang berjumlah dengan Hb Hemoglobin < 12 g/dL
sedikit sehingga tidak digital b. Tidak Anemia : Jika
dapat membawa kadar Hemoglobin ≥ 12
oksigen keseluruh g/dL
tubuh dan tubuh
menjadi lemah dan lesu
2 Body Image Citra tubuh tentang Kusioner 10 a. Body Image positif : > Ordinal
penampilan fisik soal 50-100% (jika responden
seseorang untuk menjawab 6 s/d 10
mendapatkan tubuh pertanyaan)
yang ideal b. Body Image negatif : ≤
50% (jika responden
menjawab 1 s/d 5
pertanyaan)
3 Status diet Penjagaan dan Kuisoner 10 a. Diet sehat : > 50-100% Ordinal
penurunan berat badan soal (jika responden
dengan mengatasi atau menjawab 6 s/d 10
mengatur asupan pertanyaan)
makanan atau hal b. Diet tidak sehat : ≤ 50%
lainnya yang (jika responden
dikomsumsi menjawab 1 s/d 5
pertanyaan)

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang dipilih oleh penulis untuk meneliti di Dusun III

Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun

2021 dikarenakan pada saat survey pendahuluan banyak remaja putri yang

belum mengetahui tentang Anemia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai Juli tahun 2021.

Penelitian ini dimulai dari pengajuan judul, konsultasi dengan pembimbing,

melakukan survey, penelitian, pelaksanaan, hasil penelitian dan penyusunan

laporan Proposal.

B. Rancangan Peneliti

1. Jenis Penelitian

Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali

bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara suatu

akibat dari adanya faktor efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu

akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu

fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh) (Notoatmodjo,

2010 hlm 37).


Survey Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(Point Time Approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi

sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel

subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010 hlm 37).

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat,

2010 hlm 68). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang dari usia 10-19 tahun yang berjumlah 65 orang.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010 hlm

68).

Adapun sampel dalam penelitian ini penulis mengambil remaja

putri di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten

Deli Serdang yaitu sebanyak 65 putri.


c. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel

akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010 hlm 81).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total

sampling. Sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara

mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel.

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri Dusun

III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

yang berjumlah 65 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada pelaksanaan penelitian penulis mengumpulkan data melalui data

Primer dengan cara melakukan wawancara dan instrumen penelitian berupa

kusioner yang harus di isi oleh responden sendiri pada remaja-remaja putri.

4. Aspek Pengukuran

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan aspek

pengukuran berupa kuisioner yang telah disusun oleh peneliti. Berdasarkan

Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri

Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2021.

Kuisioner ini terdiri dari 20 pertanyaan, dimana pengukuran dinilai

dari presentase remaj-remaja putri dalam menjawab pertanyaan.


a. Anemia

Penelitian pada saat pemeriksaan Hemoglobin dengan menggunakan

alat cek Hemoglobin digital untuk kadar Hemoglobin < 12 gr/dL Anemia

dan kadar Hemoglobin 12 gr/dL tidak Anemia.

b. Body Image

Penelitian jawaban kusioner pada Body Image dengan menggunakan

data untuk jawaban yang benar diberi nilai 10 dan yang salah diberi nilai 0.

1) Body Image positif

Jika responden menjawab pertanyaan 6-10 soal dengan presentase

> 50-100%.

2) Body Image negatif

Jika responden menjawab pertanyaan 1-5 soal dengan presentase <

dari 50%.

c. Status Diet

Penelitian jawaban kusioner pada Body Image dengan menggunakan

data untuk jawaban yang benar diberi nilai 10 dan yang salah diberi nilai 0.

1) Diet sehat

Jika responden menjawab pertanyaan 6-10 soal dengan presentase

> 50-100%.

2) Diet tidak sehat

Jika responden menjawab pertanyaan 1-5 soal dengan presentase <

dari 50%.
5. Aspek Pengelolaan dan Analisis Data

a. Teknik Pengelolaan

Menurut (Notoatmodjo, 2010 hlm 174) dalam proses pengelolaan

dan terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :

1) Editing

Proses editing dengan memeriksa kembali kebenaran yang

diperoleh atau dikumpulkan.

2) Coding

Kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap dua data

yang terdiri atas beberapa kategori.

3) Data Entry

Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam

kolom-kolom sesuai dengan jawaban masing-masing

pertanyaan.

4) Tabulating

Membuat tabel-tabel dan data sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang di inginkan oleh peneliti.

b. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara Univariate dan Bivariate

dengan mempresentasikan data yang telah terkumpul dalam tabel distribusi

frekuensi. Analisi data dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian

dengan menggunakan teori kepustakaan.

1) Analisis Univariate (Analisis Deskriptif)


Bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010 hlm 182).

2) Analisis Bivariate

Apabila telah dilakukan analisis Univariate tersebut, hasilnya

akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan

dapat dilanjutkan analisi Bivariate yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi jika nila a <

0,05 berarti ada hubungan yang signifikan, jika nilai a > 0,05

berarti tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel

lain (Notoatmodjo, 2010 hlm 183).


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah 45 Ha. Memiliki batas-batas

wilayah :

 Sebelah timur berbatasan dengan desa Senang

 Sebelah selatan berbatasan dengan desa Sambil Rejo Timur

 Sebelah utara berbatasan dengan desa Bintang Meriah

 Sebelah barat berbatasan dengan desa Kecamatan Percut Sei Tuan

Memiliki potensi sumber daya manusia laki-laki 1.300 jiwa dan

perempuan 1.373 jiwa, jumlah bayi usia 0-12 bulan sebanyak 80 jiwa

dengan jumlah penduduk desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

sebanyak 2.673 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 754 KK.

B. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian tentang “Hubungan Body Image Dan Status Diet

Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021” diketahui

jumlah populasi remaja putri 65 orang dengan distribusi karakteristik

responden berdasarkan umur remaja putri yaitu usia 10 tahun sebanyak 13

orang, usia 11 tahun sebanyak 20 orangn usia 12 tahun sebanyak 15 orang,


usia 13 tahun sebanyak 5 orang, usia 14 tahun sebanyak 7 orang dan usia 15

tahun sebanyak 5 orang.

C. Hasil Penelitian Dengan Analisis Univariat

Dari Hasil Penelitian tentang “Hubungan Body Image Dan Status Diet

Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021” diperoleh

hasil sebagai berikut :

1. Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III
Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

No. Anemia Jumlah (n) Presentasi (%)


1. Anemia 52 80.0
2. Tidak Anemia 13 20.0
Total 65 100

Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa Distribusi Frekuensi Anemia mayoritas

responden yang Anemia sebanyak 52 responden (80.0%) dan minoritas

tidak Anemia sebanyak 13 responden (20.0%).

2. Body Image Remaja Putri Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Body Image Remaja Putri Dengan Anemia Pada
Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang
Kuis Kabupaten Deli SerdangTahun 2021
No. Body Image Jumlah (n) Presentasi
(%)
1. Positif 14 21.5
2. Negatif 51 78.5
Total 65 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Distribusi Frekuensi Body

Image Dengan Anemia mayoritas responden yang Body Image negatif 51

responden (78.5%) dan minoritas responden yang Body Image positif

sebanyak 14 responden (21.5%).

3. Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa

Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2021

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Status Diet Dengan Anemia Di Dusun III Desa
Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2021

No. Status Diet Jumlah (n) Presentasi (%)


1. Sehat 12 18.5
2. Tidak Sehat 53 81.5
Total 65 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Distribusi Frekuensi Status

Diet Dengan Anemia mayoritas ada menggunakan Status Diet sehat

sebanyak 12 responden (18.5%) dan minoritas tidak sehat menggunakan

sebanyak 53 responden (81.5%).

D. Hasil Penelitian Dengan Analisis Bivariat


1. Hubungan Body Image Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Tabel 4.4

Anemia Pada Remaja Putri OR P


Total
Body (95%CI) Value
Image Anemia Tidak Anemia
N % N % N %
Positif 4 28,6 10 71,4 14 100,0 40,000
0,000
Negatif 48 94,1 3 5,9 51 100,0 (7,723-207,178)
Total 52 80,0 13 20,0 65 100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas diketahui bahwa dari 65 responden

terdapat 4 responden (28,6%) yang Body Image positif yang anemia, 10

responden (71,4%) yang Body Image positif yang tidak anemia, 48

responden (94,1%) Body Image negatif yang anemia dan 3 responden

(5,9%) Body Image negatif yang tidak anemia. Dari hasil uji stastik

diperoleh nilai Odd ratio (OR) = 40,000. 95% CI = 7,723-207,178 dan P

value 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara Body

Image dengan Anemia pada remaja putri.

2. Hubungan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Tabel 4.5
Anemia Pada Remaja Putri OR P
Total
Status Diet Anemia Tidak Anemia (95%CI) Value
N % N % N %
Sehat 3 25,0 9 75,0 12 100,0 36,750
0,000
Tidak Sehat 49 92,5 4 7,5 53 100,0 (7,008-192,726)
Total 52 80 13 20,0 65 100,0

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas diketahui bahwa dari 65 responden

terdapat 3 responden (25,0%) yang status diet sehat yang anemia, 9

responden (75,0%) yang status diet sehat yang tidak anemia, 49 responden

(92,5%) yang status diet tidak sehat yang anemia, 4 responden (7,5%) yang

status diet tidak sehat yang tidak anemia. Dari hasil uji statistik diperoleh

nilai Odd Ratio (OR) = 36,750. 95% CI = 7,008-192,726 dan P value 0,000

< 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan anatara status diet dengan

anemia pada remaja putri.

E. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden

mengenai “Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan Anemia

Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021” maka diperoleh

hasil penelitian sebagai berikut :

1. Anemia

Dari tabel 4.1 bahwa Distribusi Frekuensi anemia mayoritas

responden yang anemia sebanyak 52 responden (80,0%) dan minoritas

tidak anemia sebanyak 13 responden (20,0%).


Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)

dalam darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin

adalah salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang

berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh

sel jaringan tubuh. Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk

melakukan fungsinya. Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan

otot akan menyebabkan gejala antara lain kurangnya konsentrasi dan

kurang bugar dalam melakukan aktivitas. Hemoglobin dibentuk dari

gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel darah

merah/eritrosit (Direktorat Gizi Masyarakat, 2016 hlm 11).

Remaja yang mempunyai status zat besi rendah disebabkan oleh

kualitas konsumsi pangan yang rendah. Kelompok yang termasuk

beresiko adalah vegetarian, konsumsi pangan hewani yang rendah

atau terbiasa melewatkan waktu makan. Selain itu terjadi pada

kelompok yang kehilangan zat besi cukup tinggi, yaitu kehilangan

darah dalam periode yang lama dan banyak saat menstruasi, sering

melakukan donor darah dan olahraga sangat insentif.

Menurut peneliti remaja putri di dusun III Desa Bakaran Batu

banyak yang mengalami anemia dalam kategori anemia ringan dan

anemia sedang, karena ingin memiliki Body Image yang ideal,

sehingga banyak yang melewatkan waktu makan, mengonsumsi obat

– obatan dan olah raga yang berlebihan. Menurut remaja tersebut

tidak menunggu waktu lama untuk mendapatkan berat badan yang


mereka inginkan, tanpa mengetahui akibat dari yang dilakukannya.

Diet yang salah akan beresiko menimbulkan gangguan kesehatan,

selain itu dengan diet yang salah akan membuat sulit untuk

mempertahankan berat badannya dalam jangka waktu yang lama.

2. Hubungan Body Image Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Distribusi Frekuensi Body

Image Dengan Anemia mayoritas responden yang Body Image negatif

51 responden (78.5%) dan minoritas responden yang Body Image

positif sebanyak 14 responden (21.5%).

Hasil analisis Hubungan Body Image Dengan Anemia bahwa dari

hasil uji statistic diperoleh nilai Odd ratio (OR) = 40,000. 95% CI =

7,723-207,178 dan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan

yang signifikan antara Body Image dengan Anemia pada remaja putri.

Menurut penelitian Fatimah Siti tahun 2016 tentang “Hubungan

Persepsi Tubuh (Body Image) Terhadap Status Anemia Pada Remaja

Putri Di SMA Sederajat Kabupaten Bantul” remaja putri yang

memiliki Body Image puas mengalami anemia lebih besar

dibandingkan remaja yang tidak mengalami anemia. Secara umum

remaja yang memiliki tubuh ideal akan mempertahankan tubuh agar

ideal dengan segala cara seperti diet ketat, pola makan tidak teratur

dan menghindari makanan – makanan tertentu sehingga dapat


menyebabkan ketidak seimbangan darah dalam tubuh dan setelah

dilakukan pemeriksaan terbukti mengalami anemia. Hasil uji statistic

memperlihatkan p value sebesar 0,087, hal ini menunjukan tidak

adanya hubungan antara body image dengan anemia (Fatimah Siti,

2016 ... 2).

Menurut penelitian Aminullah tahun 2016 “Hubungan Body Image

Dengan Perilaku Diet Dan Kadar HB Pada Remaja Putri Di SMK N 1

Sewon Bantul Yogyakarta” remaja putri yang memiliki ketidakpuasan

body image dan motivasi menjadi lebih kurus merupakan penyebab

terbesar untuk terjadinya anemia. Body image negatif selalu

mendorong remaja untuk mengurangi asupan nutrisi yang dapat

menyebabkan penurunan kadar HB. Hasil uji statistic memperlihatkan

chi square didapatkan p value 0,355 > 0,05 maka Ho ditolak yang

artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan anatara body image

dengan anemia pada siswi SMK N 1 Sewon Bantul Yogyakarta.

Menurut penelitian Amalia tahun 2010, remaja sering merasa tidak

nyaman dengan perubahan tubuhnya yang cepat, mereka ingin

memiliki tubuh seperti temannya yang sempurna dan seperti idola

yang mereka impikan. Hasil uji statistic memperlihatkan chi square

didapatkan p value 0,05 (0,018 < 0,05) sehinggan Ha diterima yang

artinya terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan

anemia pada siswi SMAN 10 Kota Makassar.


Penelitian Fatimah Siti tahun 2016 dan Aminullah tahun 2016 tidak

sesuai dengan hasil penelitian saya, tetapi penelitian Amalia sesuai,

Karena menurut saya remaja di dusun III banyak melakukan body

image negatif untuk mendapatkan tubuh seperti teman sebaya dan

artis idola. Kurangnya pengetahuan mereka tentang body image

positif disebabkan adanya remaja sekolah daring, sering main game

dan olah raga ekstrim sehingga informasi yang didapatkan tidak

akurat. Hal tersebut membuat kebutuhan gizi pada remaja tidak

seimbang akibatnya remaja mengalami anemia.

3. Hubungan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di

Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Distribusi Frekuensi Status Diet

Dengan Anemia mayoritas ada menggunakan Status Diet sehat

sebanyak 12 responden (18.5%) dan minoritas tidak sehat

menggunakan sebanyak 53 responden (81.5%).

Hasil analisis hubungan status diet dengan anemia bahwa dari hasil

uji statistik diperoleh nilai Odd Ratio (OR) = 36,750. 95% CI = 7,008-

192,726 dan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang

signifikan anatara status diet dengan anemia pada remaja putri.

Diet diyakini oleh remaja dapat memperbaiki penampilannya yaitu

dengan membatasi konsumsi makanan. Pembatasan dalam jangka

waktu tertentu terhadap konsumsi makanan dianggap dapat


mengurangi lemak tubuh yang di ikuti dengan menurunnya berat

badan. Penurunan berat badan diharapkan dapat mengubah tubuh

remaja menjadi semakin ideal.

Menurut penelitian Aminullah tahun 2016 “Hubungan Body Image

Dengan Perilaku Diet Dan Kadar HB Pada Remaja Putri Di SMK N 1

Sewon Bantul Yogyakarta” Remaja putri melakukan diet karena tidak

puas dengan bentuk tubuhnya, setiap perubahan yang terjadi pada

tubuhnya diartikan sebgai ukuran tingkat harga diri sebagai wanita.

Dari hasil uji statistic Chie Square didapatkan p value 0,000 < 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan

yang signifikan antara status diet dengan anemia pada SMK N 1

Sewon Bantul Yogyakarta.

Menurut penelitian Yulianti tahun 2011, Upaya penurunan berat

badan yang banyak dilakukan pada remaja putri adalah diet, karena

diet adalah cara penurunan berat badan secara cepat dan praktis.

Remaja putri beresiko mengalami masalah gizi akibat dari diet tidak

sehat, kebutuhan gizi pada remaja meningkat, sehingga harus dipenuhi

agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Dari hasil uji

statistic Chie Square didapatkan p value 0,907 maka Ha ditolak, yang

artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status diet

dengan anemia pada siswi SMA N 1 Prambanan Klaten.

Penelitian Aminullah tahun 2016 sesuai dengan penelitian yang

saya lakukan, karena diet tidak sehat banyak dilakukan remaja untuk
mendapatkan tubuh yang ideal, remaja mengonsumsi obat – obatan

tanpa mengonsumsi makanan yang bergizi. Dengan cara mereka

melakukan diet tidak sehat sehingga terjadi anemia.


BAB V

KESIMPILAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang “Hubungan

Body Image Dan Status Diet Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun

III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Tahun 2021” maka peniliti

dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Distribusi Frekuensi Anemia mayoritas responden yang Anemia sebanyak

52 responden (80.0%) dan minoritas tidak Anemia sebanyak 13

responden (20.0%).

2. Distribusi Frekuensi Body Image Dengan Anemia mayoritas responden

yang Body Image negatif 51 responden (78.5%) dan minoritas responden

yang Body Image positif sebanyak 14 responden (21.5%). Diketahui

bahwa dari 65 responden terdapat 4 responden (28,6%) yang Body Image

positif yang anemia, 10 responden (71,4%) yang Body Image positif

yang tidak anemia, 48 responden (94,1%) Body Image negatif yang

anemia dan 3 responden (5,9%) Body Image negatif yang anemia. Dari

hasil uji stastik diperoleh nilai Odd ratio (OR) = 40,000. 95% CI =

7,723-207,178 dan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang

signifikan antara Body Image dengan Anemia pada remaja putri.

3. Distribusi Frekuensi Status Diet Dengan Anemia mayoritas ada

menggunakan Status Diet sehat sebanyak 12 responden (18.5%) dan

minoritas tidak sehat menggunakan sebanyak 53 responden (81.5%).


Diketahui bahwa dari 65 responden terdapat 3 responden (25,0%) yang

status diet sehat yang anemia, 9 responden (75,0%) yang status diet sehat

yang tidak anemia, 49 responden (92,5%) yang status diet tidak sehat

yang anemia, 4 responden (7,5%) yang status diet tidak sehat yang tidak

anemia. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Odd Ratio (OR) = 36,750.

95% CI = 7,008-192,726 dan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada

hubungan yang signifikan anatara status diet dengan anemia pada remaja

putri.

B. Saran

1. Bagi Remaja Di Dusun III Desa Bakaran Batu

Bagi remaja untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang

anemia, body image dan diet sehat dengan mengonsumsi gizi

seimbang dan menghargai citra tubuhnya agar bisa menjadi remaja

produktif dan sehat.

2. Bagi Akademi Kebidanan Harapan Mama

Dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi untuk seluruh

Mahasiswi Akademi Kebidanan Harapan Mama dan melengkapi

bahan bacaan diperpustakaan sehingga dapat mempermudah

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan untuk lebih banyak lagi mencari pengetahuan

tentang anemia agar bisa menambah wawasan yang lebih banyak


lagi ketika memberikan pengetahuan kepada orang lain tidak

sembarangan memberikan informasi tentang pengetahuan anemia.

DAFTAR PUSTAKA
Aminullah Efriyanti Ayu, (2016). Hubungan Body Image Dengan Perilaku
Diet Dan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di SMK N 1 Sewon
Bantul Yogyakarta http://digilib.unisayogya.ac.id/1977/1/NASKAH
%20PUBLIKASI%20AYU%20EFRIYANTI%20PDF.pdf diakses 12
Februari 2021

Bintang Natalia Francisca, Dieny Fithra Fillah, Panunggal Binar (2019).


Hubungan Gangguan Makan Dan Kualitas Diet Dengan Status
Anemia Pada Remaja Putri Di Modelling School
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/25806/0
diakses 21 Februari 2021

Briawan Dodik, (2019). Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita,


Yogyakarta. Legality

Fatimah Siti, Nurunniyah Siti, Astiti Dewi (2017). Hubungan Persepsi


Tubuh (Body Image) Terhadap Status Anemia Pada Remaja Putri Di
SMA Sederajat Kabupaten Bantul
http://elibrary.almaata.ac.id/860/1/Naskah%20Publikasi%20Siti
%20fatimah.pdf diakses 25 Februari 2021

Hasdianah, Siyoto Sandu, Peristyowati Yuly, (2019). Gizi Pemanfaatan


Gizi, Diet, dan Obesitas, Yogyakarta. Nuha Medika

Hidayat Alimul Aziz A, (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik


Analisi Data, Jakarta. Salemba Medika

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2016). Pencegahan Dan


Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur
(WUS), Jakarta

Kusmayanti Aini Nur, Rosiyani Felicia, LM Freitag Harry, Sudargo Toto


(2016). Pola Makan Dan Obesitas, Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press

Lintang Anastasia, Ismanto Yudi, Onibala Franly, (2015). Hubungan Citra


Tubuh Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9
Manado https://media.neliti.com/media/publications/113779-ID-
none.pdf diakses 9 Maret 2021

M Amalia Marini, Indriasari Rahayu, Jafar Nurhaedar, (2004). Hubungan


Body Image Dengan Perilaku Diet Dan Kadar HB Pada Remaja Putri
Di SMA N 10 Kota Makassar
https://core.ac.uk/download/pdf/25495815.pdf diakses 15 Maret 2021
Notoadmodjo Soekidjo (2010). Metedeologi Penelitian Kesehatan, Jakarta.
Rineka Cipta

Potter A. Patricia & Perry Griffin Anne (2012). Fundamental Keperawatan,


Jakarta.

Proverawati Atikah & Maisaroh Siti (2019). Menarche (Menstruasi Pertama


Penuh Makna) Yogyakarta. Medical Book

Sari Puspita Endah & Prima Ellen (2006). Hubungan Antara Body
Dissactisfaction Dengan Kecenderungan Perilaku Diet Pada Remaja
Putri https://media.neliti.com/media/publications/126615-ID-
hubungan-antara-body-dissactisfaction-de.pdf diakses 16 Maret 2021

Wayana (2010). Gizi Reproduksi, Yogyakarta. Pustaka Rihama

Yulianti Krisna, Ruhyana, Suratini, Depkes RI (2011). Hubungan Diet


Dengan Kejadian Anemia Defisiensi Besi Pada Siswi SMA N 1
Prambanan Klaten http://digilib.unisayogya.ac.id/218/1/NASPUB
%20KRISNA.pdf diakses 17 Maret 2021

PENGANTAR KUISIONER
Kepada :

Remaja Dusun III Bakaran Batu

Di-

Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis

Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang

saya lakukan dengan judul “Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan

Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Tahun 2021”. Yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Kebidanan (Amd. Keb) dari Akademi Kebidanan Harapan

Mama Kabupaten Deli Serdang.

Dengan ini saya sangat mengharapkan bantuan dari remaja putri

Dusun III Desa Bakaran Batu untuk mengisi kuisioner yang saya lampirkan

sangat mendukung Karya Tulis Ilmiah saya ini.

Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih atas kesediaan dan kerjasama

yang remaja putri diberikan mengisi kuisioner ini.

Deli Serdang, Maret 2021

Hormat Saya

Haddyana Solihta
18.02.009

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN


Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang

saya lakukan dengan judul “Hubungan Body Image Dan Status Diet Dengan

Anemia Pada Remaja Putri Di Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan

Batang Kuis Tahun 2021”. Yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Kebidanan (Amd. Keb) dari Akademi Kebidanan Harapan

Mama Kabupaten Deli Serdang.

Adapun peneliti yang terkait dengan judul Karta Tulis Ilmiah

(KTI) diatas adalah :

Nama : Haddyana Solihta

NIM : 1802009

Dengan ini saya menyatakan bersedia mengisi beberapa

pertanyaan/kuisioner yang diajukan untuk kepentingan pelaksanaan

pelaksanaan penelitian tersebut diatas. Segala sesuatu yang terkait dengan

hal-hal sebelumnya sudah dijelaskan oleh peneliti dan saya memahami dan

tanpa paksaan dalam mengikuti proses kelanjutan penelitian penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat semoga dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Deli Serdang, Maret 2021

Hormat Saya
(Responden)

KUISIONER
“HUBUNGAN BODY IMAGE DAN STATUS DIET DENGAN

ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN III DESA

BAKARAN BATU KECAMATAN

BATANG KUIS TAHUN 2021”

I. Petunjuk Pengisian

 Bacalah pertanyaan dengan baik dan telitilah sebelum anda

menjawab pertanyaan

 Jawablah sesuai pengetahuan anda, pengalaman anda, tidak

perlu bertanya kepada teman, jawab dengan jujur dan apa

adanya

 Bila ada pertanyaan yang kurang jelas tanyakan pada peneliti

 Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang benar

 Kerahasiaan anda akan kami jaga

II. Identitas Responden

 No. Responden :

 Umur :

 Jenis Kelamin :

 Alamat :

 BB :

 TB :

 HB :

III. Kuesioner
1. Body Image

1. Apakah yang dimaksud dengan citra tubuh ?

a. Body image adalah citra tubuh tentang penampilan seseorang yang

bertujuan untuk mendapatkan tubuh ideal

b. Body image adalah citra tubuh tentang memperhatikan kesehatan

c. Body image adalah pengaturan makanan khusus untuk kesehatan

d. Body image adalah kemampuan untuk mengurus tubuh

2. Yang dimaksud citra tubuh positif adalah ?

a. Memperhatikan penampilan dengan melakukan diet ekstrim

b. Memperhatikan penampilan dan menerima penampilannya tanpa

diet dan tanpa melakukan apapun

c. Memperhatikan penampilan dengan menjaga asupan makan

d. Memperhatikan penampilan dengan menggunakan obat-obatan

3. Yang dimaksud citra tubuh negatif adalah ?

a. Menjaga asupan makanan dan memperhatikan citra tubuh

b. Memperhatikan bentuk tubuh dengan minum obat

c. Memperhatikan bentuk tubuh dengan menjaga kesehatan

d. Memperhatikan bentuk tubuh dengan berolah raga

4. Cara untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal yang sehat adalah ?

a. Olah raga teratur dan mengonsumsi makanan yang sehat

b. Olah raga berlebihan dan mengonsumsi junkfood

c. Minum obat-obatan dan mengonsumsi junkfood

d. Makan sayuran dan istirahat berlebihan


5. Dalam menjaga Body Image yang ideal harus tetap mengonsumsi ?

a. Minum obat untuk tubuh tetap ideal

b. Makan 1x sehari dan berolah raga

c. Mengonsumsi makanan yang sehat dan makan 3x sehari

d. Mengonsumsi buah-buahan saja dan sayuran

6. Adapun makanan yang sebaiknya dikonsumsi remaja yaitu ?

a. Makanan kaleng dan makanan junkfood

b. Sayuran dan buah-buahan

c. Makanan siap saji

d. Makanan tinggi lemak jahat

7. Adapun masalah-masalah berkaitan dengan Body Image pada remaja,

kecuali ?

a. Selalu ingin mendapat tubuh ideal

b. Obesitas

c. Kurus

d. Sangat kurus

8. Akibat mengurangi asupan makanan yang sehat dengan tujuan untuk

memperhatikan citra tubuh yang berlebihan adalah ?

a. Anemia

b. Obesitas

c. Tetap sehat

d. Tidak sehat

9. Sumber protein yang baik untuk menjaga citra tubuh adalah ?


a. Gandum

b. Nasi

c. Daging segar

d. Sayur

10. Sumber karbohidrat yang baik pada remaja adalah ?

a. Buah-buahan

b. Roti

c. Sayuran

d. Gula

2. Status Diet

1. Apakah anda tahu apa itu diet ?

a. Ya

b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

2. Apakah anda sedang melakukan diet ?

a. Ya

b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

3. Darimanakah anda mendapatkan informasi tentang diet ?


a. Media cetak (Koran dan buku)

b. Media elektronik (TV dan Handphone)

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

4. Diet yang bagaimana yang anda lakukan ?

a. Mengurangi asupan makanan yang berlemak

b. Tetap makan 3x sehari, tetapi hanya lauk sayur

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

5. Apa tujuan anda melakukan diet ?

a. Untuk mendapatkan tubuh ideal

b. Untuk mendapatkan tubuh seperti artis

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

6. Diet yang bagaimana yang anda lakukan ?

a. Diet sehat (Tetap makan 3x sehari dan menghindari mengonsumsi

junk food)

b. Diet tidak sehat (Melewatkan waktu makan dan minum obat-

obatan)

Alasan : ................................................................................................
..............................................................................................................

..............................................................................................................

7. Apakah anda sering merasa pusing dan lemas saat melakukan diet ?

a. Ya

b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

8. Apakah anda bersaing untuk mendapatkan tubuh yang ideal ?

a. Ya

b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

9. Apakah anda sudah puas dengan hasil diet sekarang ?

a. Ya

b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

10. Setelah anda mendapatkan tubuh yang di inginkan, apakah anda

tetap pertahankan ?

a. Ya
b. Tidak

Alasan : ................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai