Anda di halaman 1dari 15

OPINI PUBLIK DI ERA NEW MEDIA

(Analisis Pada Media Sosial)

1. Satrio budi laksono(15819927)


2. Defi fitriyah erlinah (11819628)
3. Fahmi (12819157)
4. Okta nurliyani (14819961)
5. Mitha ayu larasaty (13819727)
6. Carenina Novemia (11819420)
KELAS 2MA20
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Mata Kuliah Opini Publik
Dosen : M.Ravii Marwan, ST.,M.I.Kom

ABSTRAK

Opini publik dalam konteks komunikasi, merupakan hasil dari proses penyampaian pesan yang
secara kolektif publik di respon karena perhatian yang sama terhadap isi pesan issue yang
disampaikan.Teori Opini Publik juga masih bisa dikembangkanan di era digital dengan masifnya
penggunaan internet sebagai media baru newmedia, membawa konsekuensi pergeseran karakter
khalayak menjadi audience, khalayak tidak lagi obyek pasif, namun dapat berperan menjadi
produsen informasi Prosumer, masyarakat sebagai khalayak tidak lagi pada posisi obyek yang
dideterminasi media massa arus utama, tetapi lebih jauh dapat berperan memproduksi berita dan
membentuk opini publik via platform media sosial .

Keywords : Opini Publik,Media Massa,Media Sosial

PENDAHULUAN

Dengan berkembang nya jaman maka opini public bukan hanya terbentuk dalam lingkungan
sekelompok masyakarakat tetapi denga adanya media sosial, sarana atau kanal pergaulan sosial
lewat jalur online di internet itu, kini banyak digunakan masyarakat untuk memperoleh dan
menyebarkan informasi. Media konvensional adalah media massa seperti media cetak (koran,
majalah), media elektronik (radio dan televisi), dan online (internet). Sebelum ada medsos,
media konvensional menjadi andalan dalam pembentukan opini publik. Medsos mempunyai
karakter yang tak dimiliki media konvensional. Selain bisa disebarkan ke banyak pihak, pesan
media sosial tidak terkontrol. Penerima menentukan sendiri kapan membuka informasi dan
berinteraksi. Sementara itu, media konvensional, kendati memiliki kebebasan pers, harus
memperhatikan berbagai keterbatasan seperti penyaringan berita (gate keeper), kode etik dan
regulasi, serta tanggung jawab sosial yang di Indonesia dirumuskan sebagai bebas bertanggung
jawab. Karena keterbatasan itulah media sosial, dalam pembentukan opini publik, mulai
menggeser peran media massa konvensional. Medsos tidak memiliki pembatasan, tanpa kontrol,
bisa lebih cepat, mudah diakses dan bisa berinteraksi langsung dengan khalayak.Apa itu media
social? Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Media social memiliki dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan, contoh dampak postif
media social memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang banyak, memperluas pergaulan,
jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran
informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah dan pengaruh dampak negative
media social menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap
muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap
internet,menimbulkan konflik, masalah privasi,rentan terhadap pengaruh buruk oranglain.

Karena pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologiteknologi
web baru berbasis internet yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi,
berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat
menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweeter, youtube dapat diproduksi dan
dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis. Berdasarkan pengertian media
sosial di atas dapat diartikan bahwa semua orang bebas menyampaikan pendapat, saling
melempar komentar, menyebar berbagai informasi. Media sosial tidak memiliki pengawas yang
mengawasi berbagai macam media sosial dalam melakukan interaksi.

Berbeda dengan media sosial, media massa memiliki pengawas misalnya pengawas media
penyiaran yang dikenal dengan sebutan Kemenkominfo yang bertugas mengatur alokasi
frekuensi, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan berbagai undang-undang yang telah
tercantum dalam buku Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)
berfungsi mengawasi hal-hal mengenai penyiaran terutama isi siaran. Kemudian media cetak
yang diawasi oleh Dewan Pers (pengawas), dan media online (website) diawasi oleh Satuan
Tugas (Satgas) berdasarkan undang-undang yang dibentuk oleh Dewan Pers. Bahkan pada
website jika dilihat dari aspek legalnya harus berbadan hukum atau memiliki izin Posisi dan
Peran… (Husnul Khatimah) 123 dari pihak-pihak terkait.120 dikarenakan wesbsite berbasis
media online lebih ditujukan kepada produk jurnalisme berupa pemberitaan bukan sekedar
informasi. Berdasarkan pemaparan di atas maka posisi dan peran media dalam kehidupan
manusia menarik untuk dikaji dalam tulisan ini.
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode analisis isi kuantitatif.
Menurut Berelson & Keliger dalam Kriyantono (2016) menyatakan bahwa analisis isi
merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisa komunikasi secara sistematik,
objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak.

Maka secara umum analisis isi kuantitatif adalah teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk
mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk
mengidentifikasi secara sistematis komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara
objektif, valid, reliabel dan dapat direplikasi.

PEMBAHASAN

Opini Publik

Opini publik yang digambarkan Morrissan (2018) mengacu pada perasaan bersama dari suatu
populasi atas suatu masalah tertentu yang sedang dihadapi. Dalam hal ini jika dikatakan peran
media menjadi sangatlah penting untuk menjadi perantara informasi dan menentukan topik,
masalah atau hal penting untuk menjadi perhatian masyarakat. Dengan sendirinya masyarakat
akan terpengaruh dengan situasi (isu) yang dibentuk oleh media sehingga bermunculan opini-
opini melalui jejaring sosial dengan adanya pendapat individu-individu yang mengutarakan
terkait situasi yang diberitakan tersebut dengan sikap mendukung, menolak, ataupun tidak
memihak. Seperti pada pandangan NoellleNeuman terkait opini publik yang merupakan sikap
atau perilaku yang harus dikemukakan seseorang di depan publik jika dia tidak ingin terisolasi
dalam suatu kontroversi, seseorang dapat menyetujui ataupun menolak suatu pandangan
(Morrissan, 2018).

Opini publik terjadi karena adanya pesan dari komunikator kemudian terjadilah diskusi diantara
para komunikan lalu para komunikan itu mengambil sebuah sikap terhadap isi pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Pendapat para komunikan ini bisa pendapat yang positif atau
bahkan pendapat negatif.

Opini public pun bisa dibentuk dengan adanya pencitraan dari isi pesan komunikator, seperti isu-
isu yang sering terjadi dikalangan para komunikan. Maka untuk membentuk opini public ini
komunikator harus membuat isi pesan yang benar-benar mudah dicerna dan mudah dimengerti
oleh komunikan. Maka antara sosial media dan opini publik dapat berjalan beriringan karena
dengan adanya media sosial tersebut maka komunikator akan dengan mudah menyampaikan isi
pesannya kepada komunikan. Sosial media adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bias dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia.
Berikut Beberapa Contoh Teori Opini Publik Beserta Para Ahlinya :

1. Teori Utilitarian

Beberapa tokoh bermahzab utilitarianisme seperti John Stuart Mill dan Jeremy Bentham
menawarkan argumen yang sistematis mengenai pemerintahan demokrasi yang berdasarkan
opini publik.Mereka berpendapat bahwa dalam pembentukan sistem politik, individu dan
kelompok akan bersaing untuk mengejar kepentingan politik dan ekonomi mereka.
Persaingan yang dimaksud adalah persaingan bebas yang dapat melayani sebagian besar orang
dengan lebih baik. Persaingan ini terjadi melalui pertarungan ide dimana berbagai kepentingan
dipromosikan dan pandangan mayoritas terbentuk yang berujung pada munculnya pilihan dan
pemilihan umum yang akan melayani kepentingan mayoritas.

2. Teori Masyarakat Massa

Teori masyarakat massa adalah salah satu teori media massa. Teori ini dikembangkan oleh
Fredinand Tonnies, Gustave Le Bon, Jose Ortega y Gasset, dan pemikir Aliran Frankfrut.
Teori masyarakat massa memandang publik sebagai masyarakat yang tidak teratur, tidak
berbeda, dan tidak tahu apa-apa sehingga mudah untuk diperintah oleh para elit politik yang
tidak bermoral dan yang akan memanipulasi opini publik untuk melayani kepentingan elit.

3. Teori Propaganda

Propaganda merupakan salah satu perspektif komunikasi pada opini publik yang berkaitan
dengan efek keperkasaan media.Teori yang digagas oleh Harold Lasswell ini menjelaskan
bagaimana opini publik dapat ditanamkan dan diorganisasikan di sekitar simbol-simbol utama
yakni sebuah gagasan menggunakan kampanye iklan untuk merek berbagai produk konsumen.

4. Teori Sikap

Teori ini menyatakan bahwa opini publik merupakan ekspresi verbal yang mendasari sikap dan
karenanya pengukuran terhadap opini publik dimungkinkan menyuguhkan pandangan tentang
sikap. Menurut teori sikap, adalah mungkin untuk mengubah sikap dengan mengubah pendapat
dan sebaliknya.

5. Teori Pers

Sebagian besar teori pers atau teori normatif dalam komunikasi massa memiliki konsep utama
opini publik. Teori-teori ini memandang debat publik dan pers merupakan bagian penting dari
politik demokrasi. Fungsi pers adalah memberikan informasi kepada publik. Dan karena itu,
dapat meningkatkan debat publik dan opini publik.

6. Teori Efek Terbatas


Teori efek terbatas memandang khalayak sebagai makhluk yang berkepala batu. Hal ini
disebabkan khalayak memiliki sistem pertahanan sendiri untuk melawan perubahan terhadap
sikap dan pendapat yang ada. Menurut teori proses selektif dalam komunikasi massa, khalayak
menerapkan komunikasi selektif yang ketat sehingga khalayak dapat menghindar, menolak, atau
menyalahartikan pesan-pesan yang tidak sesuai dengan sikap dan pendapat mereka. Asumsi teori
efek terbatas inilah yang menjadi landasan bagi teori perbedaan individu dalam komunikasi
massa.

7. Teori Agenda Setting

Teori agenda setting yang dikembangkan oleh M. McCombs dan D. Shaw ini berpendapat bahwa
meskipun media tidak dapat mengatakan kepada khalayak apa yang seharusnya dipikirkan oleh
khalayak, tetapi media dapat mengatakan kepada khalayak tentang apa yang harus dipikirkan
oleh khalayak. Karena itu media memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memutuskan
sejumlah kecil permasalahan publik atau isu yang akan dipikirkan oleh khalayak.

8. Teori Kesenjangan Pengetahuan

Teori kesenjangan pengetahuan adalah salah satu teori komunikasi massa yang digagas oleh
Phillip Tichenor, George Donohue, dan Clarice Olien ini menyatakan bahwa meningkatnya
jumlah informasi tentang suatu topik akan menciptakan kesenjangan pengetahuan antara mereka
yang mengetahui informasi lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang hanya mengetahui
sedikit informasi. Para ahli menggunakan teori ini untuk membantu menjelaskan berbagai
temuan dalam penelitian tentang opini publik selama beberapa tahun.

9. Teori Spiral Keheningan

Teori spiral keheningan yang dicetuskan oleh Elisabeth Noelle-Neumann ini menjelaskan
bagaimana media dapat mempengaruhi pembentukan opini publik dalam keadaan tertentu.
Teori ini menjelaskan bahwa ketika media menyampaikan berita yang menyatakan masalah,
posisi, atau kandidat kehilangan dukungan, maka orang-orang akan menjadi enggan untuk
membicarakan dan mempertahankan posisi atau kandidat yang dimaksud. Ketika orang berhenti
membicarakan hal tersebut, liputan media menjadi berpengaruh dan opini publik akan bergeser
ke arah yang diprediksi oleh media.

10. Teori Ranah Publik

Ranah publik adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Jurgen Habermas sekaligus
merupakan salah satu peran media dalam demokrasi.
Ranah publik adalah suatu wilayah dalam kehidupan sosial dimana setiap individu dapat secara
bebas berdiskusi dengan individu lainnya tentang berbagai permasalahan sosial yang dapat
membentuk opini publik dan mempengaruhi tindakan politik. Diskusi atau debat publik ini dapat
terjadi di media massa, rapat-rapat, media sosial, publikasi akademis, dan dokumen kebijakan
pemerintah.
11. Teori-teori Demokrasi Partisipatif

Teori-teori demokarsi partisipatif dan konsultatif ini adalah teori-teori normatif yang
menekankan pada kebutuhan dan kegunaan partisipasi publik dalam politik dan/atau keterlibatan
publik untuk memberikan masukan yang mendasari kebijakan pengambilan keputusan. Secara
umum, para ahli teori ini seperti Benjamin Barber tidak mempercayai cara-cara yang dilakukan
media dan elit politik dalam proses pembentukan opini publik. Mereka menawarkan formula
baru pembentukan opini publik guna memperbaiki demokrasi.

Media Massa

Media Massa Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan media massa sendiri alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan
alat-alat seperti surat kabar, film, televisi dan radio.

Masih menurut cangara (2006), sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki
karakteristik tertentu, diantaranya:
a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni
mulai pengumpulan, pengelolaan, sampai penyajian informasi.
b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya
dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpa balik, biasanya
memerlukan waktu dan tertunda
c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena ia memiliki
kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh
banyak orang dalam waktu yang sama.
d. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar, dan semacamnya.
e. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa
mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

Selain memiliki karakteristik sendiri, media massa pun memiliki jenis atau kategori, sebagai
berikut:
a. Media cetak, contohnya surat kabar/Koran, majalah, buku, newsletter.
b. Media elektronik, televisi, radio, video dan film Media on line, syber media, media internet,
media berbasis internet.

Media massa meliputi media cetak, media elektronik dan media online. Media cetak terbagi
menjadi beberapa macam diantaranya seperti koran, majalah, buku, dan sebagainya, begitupula
dengan media elektronik terbagi menjadi dua macam, diantaranya radio dan televisi, sedangkan
media online meliputi media internet seperti website, dan lainnya. Jika dilihat dari
kemampuannya menarik perhatian manusia (masyarakat), ketiga jenis media massa tersebut
sama-sama memiliki strategi dalam menarik perhatian khalayak. Mengenai menarik perhatian
masyarakat, media sosial yang merupakan bagian dari media online bisa saja lebih aktif dalam
mengalihkan perhatian masyarakat dari media massa dan hanya tertuju pada media sosial.
Media Massa juga memiliki posisi yang penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga media
massa ditempatkan sebagai komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator serta agen of
change, menjadi pelopor perubahan dalam lingkungan publik yang dapat mempengaruhi
khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan, pendidikan maupun pesan-pesan lainnya dan
dapat dijangkau masyarakat secara luas. Sebagai bentuk dari pentingnya media dapat dilihat dari
pengaruh yang dirasakan oleh khalayak, mulai dari aspek kognitif, afektif, hingga konatif dari
media massa dan dampak positif negatif dari media sosial.Walaupun posisi dan peran media
sangat penting akan tetapi masyarakat juga harus berhati-hati dengan media mengingat bahwa
sifat media yang begitu fleksibel. Nilai negatif atas peranan media di Indonesia bisa saja terjadi
baik dari media massa ataupun media sosial, sehingga perlu adanya perhatian dari setiap pihak,
baik dari pengelola media hingga masyarakat itu sendiri. Keikutsertaan beberapa pihak dalam
memperhatikan media diharapkan dapat menyaring hal-hal negatif yang mungkin dapat terjadi.

Peran Media Massa.

Media massa sendiri memiliki berbagai peran, salah satunya ialah dalam mempengaruhi sikap
dan perilaku seseorang maupun sekelompok orang ataupun masyarakat (Waziz : 2012;21).Media
mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses pembentukan opini atau sudut pandangnya.
Media massa dapat dikatakan merupakan senjata yang ampuh bagi perebutan citra (image)
(Bungin : 2001;31).Peran Media Massa Mediamerupakan sarana bagi komunikasi dalam
menyiarkan informasi, gagasan dan sikapkepada komunikan yang beragam dalamjumlah yang
banyak. Hal ini menunjukanmedia massa merupakan sebuah institusi yang penting bagi
masyarakat. Asumsi inididukung oleh McQuail denganmengemukakan pemikirannya tentang
media massa :Media merupakan indrustri yang berubahdan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang dan jasa, sertamenghidupkan indrustri lain yang terkait,media juga
merupakan indrustri tersendiriyang memiliki peraturan dan norma-normayang menghubungkan
institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosiallainnya, di lain pihak, institusi diatur olah
masyarakat.Media massa merupakan sumber kekuatanalat kontrol, manajemen, dan inovasi
dalam masyarakat yang dapat di daya gunakan sebagai pengganti kekuatanatau sumber daya
lainnya.Media merupakan lokasi atau forum yangsemakin berperan, untuk menampilkanpristiwa
peristiwa kehidupan masyarakat baik bertaraf nasional maupun internasional

Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik

Karakteristik media massa seperti keberadaan khalayak yang luas, heterogen,dan penyebaran
pesan yang cepat sertaserentak menjadi alasan kuat banyak pihakakhirnya melirik media massa
sebagai alat penyebaran pesan tertentu.Kekuatan media massa dalam membentuk isu tak bisa
diragukan lagi.Dalam hal ini tentu saja pesan media tak bisa dipisahkan begitu saja dari
keberadaan institusi media itu sendiri.Dalam perkembangannya kemudian diakuibahwa media
massa dalam prakteknya berada diantara kepentingan negara dan pasar, elite tertentu atau
pemilik media itu sendiri. Media massa membawa kepentingan dari pihak tertentu. Melalui
kontennya,media massa menyusupkan kepentingandari kelompok tertentu untuk merebut
perhatian publik. Dengan serangan informasi yang sama secara bertubi, media massa berusaha
mempengaruhi sikap publik. Media massa juga memiliki pengaruh yang begitu kuat dalam
kehidupan politik.Media massa memiliki daya jangkau yang luas dalam menyebarkan informasi
politik, bahkan mampu melewati batas wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, dan status sosial-
ekonomi. Dengan demikian, status politik yang dimediasikan akan menjadi perhatian bersama di
berbagai tempat dan kalangan.

Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media on line, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk sosial yang umum digunakan oleh
masyarakat diseluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media on
lineyang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan tekhnologi berbasis web
yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Jejaring sosial merupakan situs dimana
setiap orang bisa membuat webpage pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi.

Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, myspace dan twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan membri kontribusi
dan feedback secara terbuka, member komentar serta membagi infromasi dengan waktu yang
cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atai twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan mobile phone. Demikian
cepat orang dapat mengakses media sosial mengakibatkan adanya fenomena besar dalam arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial tampak mulaimenggantikan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita.

Media sosial memiliki cirri-ciri yaitu sebagai berikut:


1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak
orang contohnya pesan melaui SMS ataupun internet.
2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui gatekeeper.
3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat disbanding media lainnya.
4. Penerima pesan yang menentukkan waktu interaksi.

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses siapa saja,
sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan
oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sepeti blog, facebook, dan youtube memiliki
sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak
dan iklan tv, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan media konvensional, antara lain:

1. Kesederhanaan Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat


tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah
digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan adalah
computer dan koneksi internet.
2. Membangun hubungan Sosial media menawarkan keempatan tak tertandingi untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan emndapatkan sebuah
feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan
media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media sosial hanya melakukan
komunikasi satu arah.

3. Jangkauan Global Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial bisnis sapat mengkomunikasikan
informasi dalam sekejap, terlepas dari letak geografis. 4. Terukur Dengan system tracking yang
mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan dapat mengetahui efektifitas
promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

Berikut beberapa contoh dari penggunaan Media Sosial ;

1.Facebook

Facebook adalah salah satu dari sekian banyak Social Network atau Situs Jejaring Sosial yang
paling banyak digunakan dengan banyak nya pengguna di facebook maka akan sangat mudah
opini public terbentuk di platform ini dan facebook telah menjadi situs sosial networking terbesar
saat ini, dengan banyak nya pengguna maka facebook menuai banyak sorotan negatif karena
dianggap sebagai platform manipulatif yang berperan dalam penyebaran konten hoaks, teori
konspirasi, provokasi kegiatan demonstrasi, skandal sabotase data privasi hingga efek kecanduan
yang bisa mengganggu psikologis para pengguna dalam kehidupan nyata. Setiap pengguna nya
juga dengan bebas dapat menulis, melihat, menerima berita berita apa yang ingin mereka lihat
dan terima.

2. Twitter

Media sosial twitter bisa dibilang memiliki pengaruh yang besar dalam menyampaikan
informasi. Bahkan platform ini dapat menggeser peran media konvensional. Karakter media
sosial twitter yang tergolong bebas seperti dengan adanya pesan yang tidak terkontrol dan dapat
disebarkan ke banyak orang menjadikan para aktor politik berlomba-lomba dalam menggiring
opini publik. Tidak hanya berita positif, dalam media sosial twitter juga banyak beredar berita
bohong (hoax) ataupun berita palsu (fake news). Beberapa berita mungkin saja menarik
perhatian para pengguna twitter untuk diperbincangkan. Biasanya akan menjadi trending di
twitter dan akan menjadi isu hangat yang akan dibahas beberapa hari ke depan. Dengan berita itu
menjadi trending, akan memunculkan cuitan-cuitan dari para pemilik akun tentang pandangan-
pandangannya. Tidak bisa dipungkiri penyampaian pesan dalam media sosial terutama di twitter
akan sangat cepat mendapatkan feedback dari khalayak dan tentu saja menimbulkan opini
publik.

3. Line

LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai
platform seperti telepon cerdas, tablet, dan komputer. LINE difungsikan dengan menggunakan
jaringan internet sehingga pengguna LINE dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan
teks, mengirim gambar, video, pesan suara, dan lain lain. Namun dari beberapa aplikasi yang
ada, aplikasi LINE lah yang saat ini paling banyak diminati Khususnya dikalangan mahasiswa,
dimana aplikasi tersebut memiliki beberapa kelebihan yang lebih unggul daripada aplikasi
lainnya.kelebihannya antara lain adalah terdapat fitur chat dengan berbagai stiker gambar yang
menarik, fitur free call yang bisa memuat lebih dari 2 orang, hingga terdapat kemunculan fitur
LINE TODAY yang didalamnya terdapat kumpulan informasi informasi. Pemberitaan di LINE
Today memang cenderung lebih ringan, singkat, dan mudah dipahami bila dibandingkan dengan
membaca langsung di website portal berita sumber berita yang diambil oleh LINE TODAY
adalah dari media online lainnya yang beragram di internet sehingga sangat susah untuk
diverivikasi satu persatu. Dan dengan tersedia nya fitur chat maka berita yang sedang kita lihat di
line today bisa langsung kita share ke kerabat kita dan juga bisa kita share ke grup kita juga bisa
beri komentar langsung pada berita yang di buat oleh LINE TODAY maka masing masing dari
kita bisa juga beropini langsung di kolom komentar nya.

4. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi untukberbagi foto yang dapat dilihat oleh Followers dari
pengunggah foto tersebut dan dapatsaling memberikan komentar antara sesamanya. Instagram
adalah bagian dari komunikasi visual yang dapat membangun citra seseorang. Citra dapat diukur
melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa
yang ada dalam pikiran setiap individu mengenaisuatu objek, bagaimana mereka
memahaminyadan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut. Setiap
orang bisa melihat citra suatu objek berbeda beda, tergantung pada persepsi yang ada pada
dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap
anggota masyarakat, iniyang biasa disebut opini publik

Hasil Penelitian

Hasil penelitian berikut diuraikan tentang bagaimana opini publik terbentuk dengan
memanfaatkan sosial media. Seperti kita ketahui seiring perkembangan zaman dan kemajuan
tekhnologi maka informasi apapun akan sangat mudah menjangkau semua khalayak. Para
komunikan pun memanfaatkan keberadaan sosial media ini sebagai alat untuk menyampaikan
berbagai hal informasi kepada khalayak. Karena dengan memanfaatkan sosisal media maka
informasi yang disampaikan pun akan sampai kepada khalayak secara serentak dan dalam waktu
yang bersamaan.
Hasil data dalam penelitian ini menggunakan analisis Berelson & Keliger dalam Kriyantono
(2016) yaitu bagaimana karakteristik media massa dan media social, dalam contonya surat kabar
dan media social facebook.

Surat Kabar

Surat kabar adalah lembaran yang tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat
dengan ciri-ciri, terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termassa, aktual, mengenai apa saja
dan dari mana saja di seluruh dunia, yang mengandung nilai untuk diketahui khalayak pembaca.

Karakteristik Surat Kabar 

Menurut Ardianto dan Erdiana (2004), surat kabar memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai
berikut:

a. Publisitas 

Publisitas atau publicity adalah penyebaran pada publik atau khalayak. Dengan demikian, semua
aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah
layak untuk disebarluaskan. Pesan-pesan melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut.

b. Perioditas 

Perioditas menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat
perioditas sangat penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Kebutuhan manusia akan
informasi sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan, minum, dan pakaian. Setiap hari
manusia selalu membutuhkan informasi. Bagi penerbit surat kabar, selama ada dana dan tenaga
yang terampil, tidaklah sulit untuk menerbitkan surat kabar secara periodik.

c. Universalitas 
Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia.
Dengan demikian atau isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah
sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Selain itu, lingkup
kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.
d. Aktualitas 
Aktualitas, menurut kata asalnya, berarti kini dan keadaan sebenarnya. Kedua istilah tersebut erat
kaitannya dengan berita, karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau
opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar orang. Laporan
tercepat menunjuk pada kekinian atau terbaru dan masih hangat.

Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan, karena
khalayakpun memerlukan informasi yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar, karena
surat kabar sebagian besar memuat berbagai jenis berita.

e. Terdokumentasi 

Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan
ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau
dibuat kliping. Misalnya karena berita tersebut berkaitan dengan instansinya, atau artikel itu
bermanfaat untuk menambah pengetahuannya. Kliping berita oleh sebuah instansi biasanya
dilakukan oleh staf public relations untuk dipelajari dalam rangka menentukan kebijakan
selanjutnya karena berita tersebut dianggap sebagai masukan dari masyarakat (public eksternal).

Karakteristik Media Sosial Facebook

Facebook merupakan jejaring sosial atau sosial media yang memungkinkan para pengguna dapat
menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi. Penggunanya dapat bergabung
dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. Fitur
yang ditawarkan facebook sebagai situs jejaring sosial atau media sosial membuat banyak orang
menggunakannya. Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat
bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan hubungan
dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka,
mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.

Facebook (FB) diluncurkan pada 4 Februari 2004 yang didirikan oleh Mark Zuckerberg seorang
mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School.9 Masa
keemasan facebook dimulai pada 26 september 2006.
Karakteristik Media Sosial Facebook

Media sosial facebook dalam menyampaikan/mempublikasikan informasi mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut:
a. Informasi yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun menjangkau banyak
orang.
b. Informasi yang disampaikan itu bebas tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
c. Informasi yang disampaikan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan media yang lain.
d. Informasi yang dipublikasikan dapat diakses dengan cepat oleh pengguna facebook.
e. Informasi yang telah dipublikasikan dapat disunting sesuai dengan kebutuhan (tidak
permanen).

Peranan Media Sosial Facebook

Facebook merupakan salah satu pihak yang sangat diuntungkan dengan kemunculan media
sosial. Berbagai informasi, referensi, jurnal maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui
media sosial tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Kemunculan media sosial ini bukanlah
pengganti sistem pendidikan. Tetapi kehadiran media sosial ini lebih bersifat suplementer dan
pelengkap atau sebagai media dalam mempermudah akses informasi.

Kesimpulan

Penggunaan media sosial saat ini semakin beragam pemanfaatannya. Tidak hanya aktivitas
mencari teman, bersosialisasi, dan lain sebagainya, tetapi media sosial di Indonesia juga
digunakan untuk melakukan promosi produk tertentu atau pada prinsipnya melakukan bisnis
tertentu. Dengan demikian para pebisnis akan memiliki kemudahan dalam melakukan aktivitas
distribusi sehingga biaya produksi akan semakin rendah. Tidak hanya berjualan, media sosial
juga difungsikan untuk aktivitas politik sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Melihat
besarnya potensi pengguna di Indonesia tersebut sampai membuat perusahaan media sosial mulai
membuka cabang-cabang atau kantor resmi untuk memudahkan komunikasi dengan pemerintah
ataupun dengan para penggunanya yang ada di Indonesia. Pembukaan kantor resmi ini tentu
menguntungkan karena selain memudahkan pengguna media sosial tersebut untuk
menyampaikan keluhannya, juga membuka peluang pekerjaan bagi orang-orang tertentu.
Walaupun media sosial menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi, bersosialisasi dan lain
sebagainya, akan tetapi bukan berarti media sosial sepenuhnya memberikan dampak positif pada
masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-dampak negatif yang cukup serius dan apabila tidak
ditangani dengan baik dapat membuat masyarakat kita malah berkembang ke arah yang negatif
dan tidak sesuai dengan harapan kita sebagai orang Indonesia. Salah satu media sosial yang
memfasilitasi debat argumen yaitu Twitter. Para pengguna Twitter dapat melakukan debat
argumen dengan pemilik akun lainnya atau yang biasa dikenal dengan istilah Twitwar. Politik
merupakan salah satu tema seksi Twitwar. Berbeda dengan debat politik di TV, debat politik di
media sosial boleh dilakukan bahkan oleh orang kebanyakan tanpa latar belakang ilmu atau
pengalaman di bidang politik sekalipun. Debat pendapat ini memungkinkan masyarakat yang
menyimak untuk belajar dan menilai pendapat yang paling sesuai untuk mereka.

Saran

Berita atau informasi yang ada di media sosial tidak dibatasi oleh ruang. Oleh karena itu,
dibutuhkan kesadaran dalam melakukan penyebaran informasi yang positif melalui media sosial
untuk kepentingan umum. Dan sudah sepatutnya masyarakat tidak menerima mentah-mentah
informasi tersebut. Masyarakat harus pintar mengkritisi sumber informasi terkait dengan
kebenarannya sebelum beropini.

Perkembangan media baru telah mempengaruhi aspek komunikasi, salah satunya yaitu dalam
mengonsumsi berita maupun berbagi berita di kalangan masyarakat. Dari sisi pembuat berita,
banyak newsroom di media massa akan memantau terlebih dahulu apa yang menjadi trending
topic di media sosial untuk menentukan apa yang menjadi berita utama mereka.

Senada dengan media literasi keberadaan new media yang dalam perkembangannya cukup
signifikan di masyarakat turut harus dikritisi secara positif, masyarakat harus berhati-hati dalam
menggunakan media sosial. Dampak yang timbul terkait penyebaran informasi melalui media
sosial yang cukup luas sudah sepatutnya masyarakat tidak menerima berita atau informasi
tersebut secara mentah-mentah, masyarakat harus mengkritisi sumber informasi atau berita
tersebut terkait dengan kebenarannya, agar masyarakat tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum
tertentu untuk kepentingan pribadi dalam menyebarkan sebuah informasi di masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/2392/2/1KOM03312.pdf
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-
online/article/viewFile/23340/21325#:~:text=Menurut%20Berelson%20%26%20Kerlinger
%20dalam%20Kriyantono,kuantitatif%20terhadap%20pesan%20yang%20tampak
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpi/article/view/23435
https://repository.upnvj.ac.id/3959/7/BAB%20V.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/1603/3/BAB%20II.pdf
http://repository.uir.ac.id/2186/3/BAB%202.pdf
Denis McQuail, 1994,Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Cetakan ketiga,
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai