Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

RMK RPS 3

Oleh :

Kelompok 4

Made Bagus Satrya Yudistira (1907521168)

I Made Fajar Hadiwinata (1907521190)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
I. Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi

Inti dari norma-norma/aturan-aturan adalah nilai-nilai koperasi, yaitu konsep-konsep atau


pengertian-pengertian yang dipahami dihayati dan dianggap bermanfaat serta disepakati oleh
sebagian besar anggota (masyarakat) koperasi, untuk dijadikan pengikat berperilaku
kelompok koperasi (Kuntjaraningrat 1983).

Menurut ICA bahwa Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai swadaya, swa-tanggung jabaw,
demokrasi, kebersamaan, keadilan dan kesetiakawanan. Dalam tradisi dari pendiri –
pendirinya, anggota – anggota koperasi percaya pada nilai – nilai ethnic dari kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab sosial dan peduli terhadap orang – orang lain. (ICA – Ibno
Soedjono 2001).

Menurut Sven Ake Book (1984) dalam bahasa Indonesia (1994), nilai-nilai koperasi ada dua
macam yaitu (1) Ide-ide Dasar dan Etika Dasar, yaitu Falsafah Dasar Koperasi. (2) Prinsip
Dasar Koperasi, yaitu pedoman Instumental bagi praktek Koperasi. Pada paparan (tulisan) ini
dipakarkan: Ide Dasar, Etika Dasar dan Prinsip Dasar Koperasi.

Para penulis roman (diantaranya Thomas More, Francis Bacon) sekitar awal abat 15 sampai
pertengahn abat ke 17, para pendiri koloni terkenal Robert Owen (1771 – 1858) dan para ahli
ekonomi Utopia diantaranya Charles Fourier (1772 – 1837) semuanya tidak berhasil
mengatasi masalah. Para sosiawan, para dermawan, para tokoh agama dengan pengaruh
tradisional serta kekuatan moralnya, juga tidak mampu mengubah keadaan yang
memprihatinkan itu. Lembaga-lembaga parlemen dan pemerintahan sudah didominasi oleh
para “pengusaha kapitalis” klasik yang sangat rakus, shingga sulit sekali untuk diminta
perlindungannya oleh miskin. Sementara itu kaum buruh pabrik sudah sangat menderita
karena martabat kemanusiaan dan rasa keadilannya tidak dihargai dan tidak dipedulikan
oleh para majikannya, sehingga mereka bingung tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Demikian pula para tokoh masyarakat (kelompok Sosialis, moralis dan agama)
dalam kebingungan, tidak tahu apa yang harus dilakukan melihat keadaan yang
memprihatinkan itu. Mereka tidak lagi terkotak-kotak, tetapi bergabung bahu membahu
memikirkan jalan keluarnya. Egoisme golongan (sosialis, agama dan moralis) sepakat untuk
dilupakan agar lebih mudah mencapai konsensus-konsnsus atau ide-ide yang benar-benar
dapat mengatasi keadaan, dari kelompok manapun datangnya ide tersebut. Dengan cara
demikian, maka pada tahun 1844 lahirlah gagasan toko yang dikelola,
dimodali dan pelanggannya adalah orang-orang yang sama, yaitu kaum buruh. Mereka
secara bergilir bertugas membeli barang dagangan dan melayani pembeli. Gagasan itu
dimotori oleh 28 orang pengikut Robert Owen di kota Rochdale (Inggris) yang dipimpin oleh
Charles Howard, sehingga akhirnya gagasan toko tersebut terkenal dengan Koperasi
Rochdale, yaitu cikal bakal koperasi modern di dunia.

Satu dari beberapa bagian penting dari filsafah koperasi adalah pada Etika yaitu Etika
Koperasi, yaitu sesuatu yang dianggap baik dan buruk dalam tata kehidupan
berkoperasi. Etika dasar sangat erat kaitannya dengan Ide Dasar, artinya bahwa dasar
meletakkan kerangka acuan dasar nilai, sedangkan Etika Dasar menetapkan rambu-
rambu mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan oleh para insan koperasi.

Menurut Book (1992) Etika Dasar ini “kurang” banyak dibicarakan orang, karena etika lebih
terkait dengan nurani dan pikiran para koperasiwan yang penuh dedikasi. Menurut Book,
terdapat “empat (4) etika” yang paling utama dan yang tak boleh diabaikan yaitu: (1).
Kejujuran, (2). Kepedulian, (3). Kemajemukan (pendekatan demokrasi) dan (4). Konstruktif
(percaya kepada cara-cara koperasi).

Prinsip – prinsip Dasar Koperasi menurut Book (1994) dan Munkner (1997) terdiri dari 12
hal adalah sebagai berikut:

1. Kumpulan orang;

2. Tolong-menolong atas dasar menolong diri sendiri;

3. Keanggotaan secara sukarela dan terbuka (Solidaritas terorganisir, tidak ada


diskriminasi, kepentingan anggota secara individu dan kepentingan kelompok yang
berjalan seimbang);

4. Kegiatan untuk melayani kebutuhan anggota (tujuan pelayanan);

5. Pengelolaan dan pengawasa yang demokratis pada perusahaan koperasi;

6. Cadangan yang terbagi;

7. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi;

8. Penggunaan sumberdaya yang terbatas secara ekonomis;

9. Partisipasi anggota dan manajemen yang demokratis;

10. Otonomi dalam mengorganisasi dan mengoperasikan kegiatan bersama;


11. Pembagian SHU secara adil, tidak berdasarkan montribusi modal;

12. Pendidikan anggota.

II. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Koperasi

Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:

a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:

a). Rapat anggota


b). Pengurus
c). Pengawas

Rapat Anggota

• Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi.

• Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untuk

kesejahteraan anggota dan masyarakat.

• Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan hanya

diadakan pada waktu-waktu tertentu

• Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota

berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta

mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam

rapat anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya
organisasi dan usaha koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan

menetapkan:

• Anggaran dasar

• Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi

• Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas

• Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

• Pembagian SHU

• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Pengurus Koperasi

• Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalah

otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil

tidaknya suatu koperasi.

• Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha

koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan -
keputusan rapat anggota.

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions of

Cooperatives” fungsi pengurus adalah:

• Pusat pengambil keputusan tertinggi

• Pemberi nasihat

• Pengawas atau orang yang dapat dipercaya

• Penjaga berkesinambungannya organisasi

• Simbol

Pengawas

• Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi,


termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat
laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan
anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam koperasi.

Pendekatan Sistem pada Koperasi

Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:

- organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial

(pendekatan sosiologi).

- perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi

pasar (pendekatan neo klasik).

Cooperative Combine

Adalah sistem sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, sistem dasar
target pada tugasnya dan sistem ekonomi pada penggunaan sumber-sumber. Semua
pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal, dipengaruhi oleh hubungan
sistem, demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya melaksanakan
koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam
kelompok koperasi dan antara anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar
manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi
dalam lapangan lain.

Contoh Cooperative Interprise Combine :Koperasi penyediaan alat pertanian, serba usaha,
kerajinan, dan industri.

Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS)

The Businnes function Communication System (BCS) adalah sistem hubungan antara unit-unit
usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari perusahaan
koperasi untuk unit usaha anggotaa mengenai beberapa tugas perusahaan.

Sistem Komunikasi antar anggota (The Interpersonal Communication System (ICS)

ICS adalah hubungan antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan
koperasi yang berjalan. ICS meliputi pembentukan/terjadi sistem target dalam koperasi
gabungan.
Sistem Informasi Manajemen Anggota

 Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC),
koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya membutuhkan
informasi yang baik.
 Manajemen memberikan informasi pada anggota, informasi yang khusus untuk
penganalisaan hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin.
Daftar Pustaka

Sumantri, B. A., & Permana, E. P. (2017). Manajemen Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil
Dan Menegah (Umkm).

Anda mungkin juga menyukai