Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD

“MEMBACA LANJUT”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd dan Prayuningtyas, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5 Kelas C PGSD 2020
1. Anita Khoerunnisa Rianto (1107620154)
2. Dea Annisa (1107620026)
3. Febi Nurhalizah (1107620143)
4. Ghina Rifqatul Alawiya (1107620149)
5. Resti Nugrahaning Widhi (1107620178)
6. Rheina Putri Armesya Pasha (1107620030)
7. Riliana Andriani (1107620145)
8. Sephia Nisa Syaharani (1107620150)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD dengan topik “Membaca Lanjut” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis mengenai membaca lanjut,
membaca skimming, membaca scanning, membaca dengan SQ3R, membaca dengan SQ4R,
dan membaca dengan PQ4R.

Kami selaku penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Prof. Dr. Fahrurrozi, M. Pd. dan Prayuningtyas, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membahas
materi mengenai Membaca Lanjut. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, besar harapan kami agar pembaca berkenan memberi masukan,
berupa kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Tangerang, 21 September 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Membaca Lanjut ................................................................................................ 3


2.2. Membaca Skiming ............................................................................................. 3
2.3. Membaca Scanning ............................................................................................ 9
2.4. Membaca dengan SQ3R .................................................................................... 10
2.5. Membaca dengan SQ4R .................................................................................... 13
2.6. Membaca dengan PQ4R .................................................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 20


3.2. Saran ................................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis keterampilan, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas penggunaannya, keterampilan
membaca dan menyimak termasuk keterampilan bersifat reseptif, sedangkan keterampilan
berbicara dan menulis termasuk keterampilan bersifat produktif. Keempatnya saling
berhubungan dan saling bertautan sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya.
Membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk
dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca seseorang dapat
berinteraksi dengan pikiran dan perasaan, memperoleh informasi, serta meningkatkan ilmu
pengetahuannya.
Pembelajaran membaca di sekolah dasar dilaksanakan sesuai dengan tingkatan kelas.
Untuk kelas rendah menerapkan membaca permulaan dan untuk kelas tinggi menerapkan
membaca lanjut yang merupakan tahap membaca setelah membaca permulaan, di mana
membaca lanjut lebih menekankan pada proses penyandian membaca secara fungsional.
Dalam usaha untuk meningkatkan keterampilan membaca lanjut, terdapat berbagai
teknik membaca yang dapat digunakan, yaitu membaca skimming, membaca scanning,
membaca dengan SQ3R, membaca dengan SQ4R, dan membaca dengan PQ4R. Makalah
ini akan membahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, tata cara, kelebihan dan
kekurangan dari berbagai teknik membaca lanjut tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan membaca lanjut?
2. Bagaimana cara membaca dengan teknik skiming?
3. Bagaimana cara membaca dengan teknik scanning?
4. Bagaimana cara membaca dengan teknik SQ3R?
5. Bagaimana cara membaca dengan teknik SQ4R?
6. Bagaimana cara membaca dengan teknik PQ4R?

1.3. Tujuan

1
1. Mengetahui tentang membaca lanjut.
2. Mengetahui dan memahami teknik membaca skiming.
3. Mengetahui dan memahami teknik membaca scanning.
4. Mengetahui dan memahami teknik membaca SQ3R.
5. Mengetahui dan memahami teknik membaca SQ4R.
6. Mengetahui dan memahami teknik membaca PQ4R.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Membaca Lanjut


A. Definisi
Membaca lanjut adalah tahap membaca setelah membaca permulaan, di mana
membaca lanjut lebih menekankan pada proses penyandian membaca secara
fungsional. Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk
memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut sebagai
membaca untuk belajar (reading to learn). Membaca lanjut adalah keterampilan
membaca yang baru dapat dilakukan apabila pembaca telah dapat menguasai
membaca teknik atau membaca permulaan, sebab membaca teknik menjadi dasar
membaca lanjut, maka dari itu membaca lanjutan ini dimulai pada kelas tinggi di
dalam sekolah dasar.

B. Tujuan membaca lanjutan


1) Mampu membaca dengan lancar dan memahami isi bacaan
2) Mampu menceritakan kembali dan menyimpulkan isi bacaan dengan kalimat
sendiri
3) Mampu memberi tanggapan pada bacaan apabila dibutuhkan
4) Mampu menemukan garis besar isi bacaan dan menentukan gagasan utamanya

Adapun beberapa macam teknik membaca tingkat lanjut, di antaranya yaitu


membaca skimming, membaca scanning, membaca dengan SQ3R, membaca dengan
SQ4R, dan membaca dengan PQ4R.

2.2. Membaca Skiming

A. Definisi Skimming

Skimming merupakan tekhnik membaca cepat untuk memperoleh deskripsi dari


sebuah wacana. Dalam istilah lain skimming adalah baca layap (Harjasujana dkk, dalam
Haryadi 2007:157). Dengan kata lain, skimming merupakan sebuah istilah yang
mengacu pada proses atau aktivitas membaca yang hanya berpusat pada ide pokok
dalam teks bacaan dengan hanya melihat sekilas terhadap bagian bacaan yang tidak

3
memperlihatkan ide pokoknya (Nuriadi, 2008). Dan berikut adalah pengertian
membaca sekilas (skimming) menurut para ahli, diantaranya:

a) Menurut Maria Mintowati


Secara garis besar menurut Maria Mintowati, membaca skimming diartikan
sebagai kemampuan membaca cepat yang membutuhkan kemampuan motorik
cepat (melihat cepat). Membaca cepat ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui isi umum dari bacaan atau buku tersebut.
Membaca cepat lebih sering digunakan untuk mereka yang membaca ekstensif.
Bisa juga dilakukan ketika seseorang sedang mencari buku-buku bacaan di
perpustakaan. Misalnya membaca judul buku lewat katalog yang tersedia di
perpustakaan, atau bisa membaca cepat dengan melihat kode yang ada.
b) Menurut Tampubolon
Menurut Tampubolon membaca cepat adalah membaca bacaan yang
menekankan pada kecepatan membaca tanpa mengesampingkan pemahaman dan
ilmu yang ingin disampaikan dari penulis. Tampubolon juga mengartikan bahwa
membaca cepat dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan kepentingan dan
keperluan si pembaca, dan disesuaikan dengan aspek bacaan yang dibaca. Misalnya
bacaan tersebut bersifat ringan atau bersifaat berat.
c) Menurut Nurhadi
Menurut Nurhadi membaca sekilas mengartikan bahwa membaca cepat berarti
juga disertai dengan kecepatan dalam memproses informasi tanpa harus
meninggalkan aspek bacaan yang penting itu sendiri. Hal yang menarik menurut
Nurhadi dalam membaca sekilas, ternyata terdapat mendapatkan banyak implikasi
skimming atau speed reading. Diantarannya adalah memperhatikan aspek bahan
bacaan, kebiasaan, tujuan membaca, penalaran dan masih banyak lagi sebenarnya.
Hal yang perlu ditekankan saat membaca sekilas, bahwa membaca itu tidak bisa
disamaratakan situasi dan kondisinya. Tergantung dari kebutuhan dan konteksnya.
Membaca cepat yang baik adalah membaca yang mengutakan kecepatan dan tidak
mengabaikan penyerapan informasi terkait bacaan yang dibaca.
d) Menurut Hernowo
Pendapat Hernowo mengenai pengertian membaca sekilas (skimming) yaitu
sebagai bentuk kegiatan merespons perlambang yang disampaikan oleh penulis.
Perlambang cetak yang ditampilkan bisa berbentuk lambang tulis dan lambang

4
pengertian yang ingin disampaikan. Lambang simbol buku memang tidak selalu
berbentuk kode simbol pada arti sebenarnya. Tetapi simbol kalimat dan simbol
makna. Dimana pembaca dituntut untuk memahami pesan dan makna tersirat dari
penulis itu sendiri.
e) Menurut Colin Rose
Menurut pendapat Colin Rose, mengartikan bahwa membaca cepat salah satu
bentuk keterampilan yang berfungsi untuk mencegah kebosanan dalam membaca.
Tidak dapat dipungkiri saat membaca, pastinya kita sering mengalami kebosonan,
sekaligus mengalami yang namannya rasa kantuk yang luar biasa. Itu sebabnya,
membaca cepat salah satu jawaban atau solusi agar menghindari kendala dalam
membaca. Membaca cepat pun juga akan lebih ringkas dan efisien waktu.
f) Menurut Praptanti
Berbeda dengan pendapat Praptanti, yang mengartikan membaca sekilas
sebagai aktivitas yang bertujuan untuk hemat waktu, namun tetap mendapatkan
pesan dan hasil yang banyak. Sayangnya tidak semua buku-buku bisa dibaca secara
skimming. Karena buku tersebut tidak menyediakan ringkasan singkat atau poin-
poin penting yang terkandung di dalam tulisan tersebut. Itu sebabnya, banyak yang
mengakali membaca cepat dengan membaca daftar isi dan membaca kata
pengantar. Jika ada synopsis, membaca synopsis juga cara efektif untuk membaca
secara sekilas. Cara ini pulalah yang sering digunakan oleh editor dalam
menyeleksi naskah.
g) Menurut Keke T. Aritonang
Pengertian membaca sekilas (skimming) adalah membaca dengan kecepatan
tinggi, tanpa mengesampingkan pemahaman materi. Pemahaman materi yang
diserap minimal 70% dan materi tersebut biasanya dibaca dalam waktu tertentu.
Sayangnya pula, banyak yang membaca cepat tanpa memperhatikan atau
menghitung standar penerimaan kalimat atau ilmu yang didapat. Kebanyakan dari
mereka hanya membaca cepat, tanpa mendapatkan manfaat. Jika hal itu terjadi,
maka itu kurang efektif dan hanya membuang-buang waktu. Karena pada
prinsipnya, tetap menekankan pada pesan atau pemahaman.
h) Menurut Prastiti
Berbeda dengan pendapat Prastiti, yang mengartikan bahwa membaca cepat
adalah upaya untuk mendapatkan gagasan pokok dari bacaan dengan cara cepat

5
dan waktu yang relative singkat. Itu sebabnya, prastiti menyampaikan perlu sekali
menghindari yang namannya faktor penghambat membaca cepat.
Prastiti membagi ada beberapa faktor penghambat membaca cepat.
Diantarannya menghindari vokalisasi, regresi, membaca kata demi kata, membaca
kalimat demi kalimat. Itu sebabnya beberapa tokoh lain ada yang menyebutkan
atau memberikan solusi untuk membaca daftar isi, synopsis dan membaca bagian
membaca kata pengantar.

B. Manfaat Membaca Skimming


Teknik skimming digunakan untuk menemukan ide utama dalam satu paragraf
tanpa harus membaca keseluruhan teks secara detail. Dan berikut merupakan macam-
macam manfaat dari membaca skimming, diantaranya:
1. Mampu menangkap, menyerap dan menguasai informasi dengan cepat.
2. Membaca skimming (cepat) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman kita
terhadap bacaan.
3. Dapat menelusuri halaman buku dan bacaan dalam waktu singkat.
4. Penggunaan waktu jadi lebih efisien karena kita tidak usah lagi membaca bagian-
bagian yang tidak penting (Sari dkk, 2017).
5. Dapat menjawab pertanyaan dengan cepat tanpa menghabiskan waktu.
6. Dapat mencari informasi secara cepat dan efisien, serta
7. Dapat dipakai untuk memaparkan atau menyajikan keseluruhan isi teks kepada
audiens sambil menunjukkan bagian-bagian penting dari isi teks tersebut (Nuriadi,
2008).

Selain itu, ketika kita sedang melakukan review suatu bacaan kita juga dapat
menggunakan teknik skimming untuk mengingat-ingat kembali hal-hal apa saja yang
sudah dipahami dan termaksud di dalam pikiran.

C. Tujuan Teknik Skimming

Secara singkat, teknik skimming bertujuan untuk mempermudah dalam memahami


suatu bacaan tanpa harus membaca keseluruhan isi. Sedangkan secara detail,
penggunaan teknik skimming dimaksudkan untuk:

1. Melihat gambaran keseluruhan dari isi materi bacaan

6
2. Membuat pembaca menjadi familiar terhadap topik yang disajikan dalam materi
bacaan
3. Memperoleh inti atau ide pokok (main idea) untuk sebuah paragraf dan pokok
pikiran (general thought) untuk materi bacaan berbentuk teks atau wacana tersebut
(Nuriadi, 2008).

Selain itu, teknik skimming juga dapat digunakan untuk beberapa hal, yaitu
mengenal topik bacaan, opini, bagian penting organisasi bacaan, penyegaran dan
memperoleh kesan umum dari sebuah buku yang dibaca (Sugianto, 2010).

D. Gerakan Mata dalam Teknik Skimming


Keterampilan membaca dapat dipelajari dengan berbagai cara. Adapun cara yang
akan ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Suatu penelitian
menunjukkan hasil pembelajaran memahami teks bacaan melalui membaca sekilas
(skimming) dapat meningkatkan hasil kemampuan memahami teks siswa (Munawaroh
& Madyono, 2018).
Cara yang dapat ditempuh untuk memudahkan dalam membaca skimming yaitu
dengan gerakan mata (ayunan visual), yang berarti mengayunkan mata dari bagian
penting ke bagian penting lainnya secara cepat dan tepat dalam membaca. Dalam
teknik ini, mata bergerak pada baris-baris pertama yang mengandung ide pokok dari
paragraf. Kemudian, gerakan mata melompat dan berhenti pada beberapa fakta atau
detail tertentu yang menunjang ide pokok. Inti dari teknik ini adalah lompatan mata
yang tepat, tidak berhenti pada baris-baris tertentu (Kadek dkk, 2014).
Dalam penerapannya, teknik skimming memang sangat mengandalkan gerakan
mata. Gerak mata harus cepat. Kecepatan dan bentuk ayunan mata dalam setiap bagian
yang dibaca tidaklah sama. Namun, tegantung dari penting tidaknya bagian yang dibaca
dan tujuan dalam membaca. Fokuskan pada inti cerita dari yang dibaca. Persiapkan
mata bergerak secara cepat untuk membaca bagian demi bagian dalam novel. Pada saat
mata melihat bagian yang penting gerak mata diperlambat untuk memahami bagian
penting tersebut. Kemudian mata bergerak pada kecepatan yang tinggi lagi (Haryadi
2007:158) dalam (Agunawan, 2009). Mata bergerak di baris-baris pertama yang
mengandung ide pokok dari paragraf, kemudian melompat dan berhenti di beberapa
fakta, detail tertentu yang penting dan menunjang ide pokok. Detail penting dapat
ditunjukkan dengan typografi, atau tanda-tanda rincian. Apabila kita membaca suatu

7
topik yang menjadi perhatian, kita akan lebih mudah mengenail ide pokoknya
(Soedarso, 2001).

E. Langkah dalam Membaca Teknik Skimming


Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, kemungkinan penyebab
rendahnya hasil belajar membaca cepat adalah penerapan teknik yang kurang tepat.
Penerapan teknik membaca cepat yang disuarakan dengan langkah-langkah yang tidak
jelas dapat menghambat kecepatan membaca dan kemampuan dalam memahami isi
bacaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedarso. Menurut Soedarso (2004:5),
“Membaca dengan disuarakan justru dapat mengganggu proses membaca cepat karena
dapat mengurangi kecepatan dan tingkat pemahaman dalam membaca”.
Untuk itu, diperlukan tahapan dan langkah-langkah yang efektif untuk
memudahkan kita dalam melakukan teknik skimming. Langkah-langkah tersbeut
bertujuan untuk memudahkan dalam memahami teknik ini. Menurut (Nuriadi, 2008),
beberapa langkah skimming yang baik dan efektif diterapkan dalam membaca
skimming antara lain:
1. Baca judul teks bacaan tersebut. Apabila materi berupa artikel atau opini, lihatlah
penulis, tanggal terbit, dan sumber/penerbitnya
2. Baca bagian pengantar atau pendahuluan. Jika bagian ini sangat panjang, kita bisa
membaca kalimat pertama setiap paragraf saja secara cermat, dengan asumsi
bahwa kalimat pertama masing-masing paragraf merupakan ide pokok dari
paragraf tersebut
3. Apabila ada heading atau subjudul, bacalah heading-heading tersebut karena bisa
jadi memperlihatkan rangkaian kerangka pemikiran si penulis yang dipaparkan
secara detail dalam setiap paragraph
4. Perhatikan pembahasan materi apabila terdapat gambar, grafik, tabel, atau diagram
yang diselipkan dalam bacaan
5. Sisihkan waktu sebentar untuk melihat sekilas bagian-bagian yang tidak
diperhatikan sebelumnya, seperti bagian yang ditulis miring atau yang ditebalkan,
bagian yang ditulis kronologis, seperti urutan angka (1,2,3, dan seterusnya), bagian
yang mencolok lainnya, seperti model atau gaya penulisan paragraph yang
dijorokkan atau tulisan yang diperbesar dua kali lipat, dan lain sebagainya
6. Baca bagian penutup atau paragraf kesimpulan dari materi bacaan tersebut.

8
2.3. Membaca Scanning
A. Pengertian
Merupakan teknik membaca untuk memperoleh informasi tanpa membaca teks
yang lain dengan cepat dan tepat, atau cara membaca dengan sekilas dan cepat. Namun,
teliti bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan informasi tertentu atau fakta dari
suatu teks. Membaca scanning juga sering disebut dengan teknik membaca tatap.
Teknik membaca ini salah satu jenis membaca ekstensif atau membaca teks dengan
cepat dan dibaca menyeluruh untuk mendapatkan isi atau arti dari teks atau bacaan.

B. Tujuan Membaca Scanning


Dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa, antara lain:
a) Menemukan atau memperoleh topik tertentu dalam esiklopedia,
b) Memilih dan mencari acara televisi dan radio tertentu,
c) mendapatkan atau mencari kata didalam kamus,
d) Mencari nomor telepon didalam buku petunjuk telepon, nomor rekening bank,
nomor peserta ujian.
e) Mencari jadwal seperti: jadwal keberangkatan kereta api, pesawat terbang, acara
televisi, dan radio.
f) Mencari informasi pada indeks buku, dan lainnya.

C. Cara Kerja atau Strategi Membaca Scanning


Dalam membaca scanning, memiliki beberapa strategi untuk membaca scanning,
misalkan teks bacaan yang bisa kita scanning biasanya disusun berdasarkan:
 Alfabet: teks disusun dalam urutan A-Z, contoh: kamus, buku telepon.
 Kronologis: teks disusun dalam nomor urut atau urutan waktu, contoh: daftar
isi buku/ majalah, jadwal siaran tv.
 Kategori: teks disusun berdasarkan suatu kategori, contoh: jadwal praktek
dokter, buku manual kendaraan.

Scanning dilakukan dengan menjaga konsentrasi dan perhatian pembaca dengan


suatu kata kunci dari informasi yang pembaca cari sembari melakukan penelusuran
dengan cepat.

9
Contoh cara kerja membaca scanning dalam kamus atau buku, yang perlu
diperhatikan dalam membaca scanning, antara lain:

a) Pembaca harus tahu apa yang akan dicari dalam teks, tetapkan terlebih dahulu
satu kata atau penggalan kata menjadi kata kunci.
b) Carilah halaman keberapa pembaca bisa menemukan kata kunci tersebut,
gunakanlah indeks, yang ada dihalaman lampiran belakang buku.
c) Persempit daerah pencarian jika tidak ada indeks, ataupun ada indeks dibuku,
dengan cara membaca didaftar isi. Apabila kita menemukan nomor halaman di
daftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut di halaman daftar isi,
ketahui pada judul Bab dan Sub Judul apa nomor halaman itu berada. Perkirakan
apakah sudah sesuai dengan kata kunci dan pemikiran yang hendak kita cari
dibawah judul atau sub judul tersebut
d) Baca pindai halaman yang ditemukan dan jika ditemukan kata kunci yang
dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada.

D. Kelebihan Membaca Scanning


Adapun kelebihan atau keunggulan dalam membaca scanning. Ialah:
 Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga pembaca merasakan antusias
untuk membaca bacaan yang lain.
 Memudahkan si pembaca untuk cepat mengguasai informasi yang dicari.
 Dapat membantu pembaca untuk membuat pertimbangan dan memutuskan
sesuatu dengan cepat dan tepat.
 Membantu pembaca untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu
bacaan yang ia cari.

E. Kekurangan Membaca Scanning


Ialah pembaca akan merasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa
yang telah dibaca karena si pembaca masih belum begitu menguasai keterampilan
membaca dengan teknik scanning.

2.4. Membaca dengan SQ3R


A. Pengertian Metode SQ3R

10
Metode menurut Sudjana adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya belajar. Sehingga dengan
menggunakan metode kegiatan pembelajaran akan lebih terarah. Semakin baik metode
yang digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan. Ada beberapa metode membaca
yang telah dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai penelitian, salah satunya
adalah metode SQ3R. SQ3R adalah singkatan dari Survey – Question – Read – Recite
- Review (Survei – Pertanyaan – Membaca – Menceritakan – Meninjau). Metode SQ3R
merupakan suatu sistem belajar yang terkenal secara luas yang mudah diadaptasikan
dengan tugas-tugas membaca.
Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1946 di
Universitas Uhio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat
diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Metode ini memberikan langkah-
langkah yang konkret dalam berinteraksi dengan informasi yang menghasilkan pada
tingkat pemahaman yang tinggi. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-
langkah mempelajari buku teks atau cerita yang meliputi:
1. Survey
Maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks secara
singkat. Pembaca diminta untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh
struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian (subheading), istilah dan
kata kunci, rangkuman dan sebagainya. Prosedur ini akan membantu mengaktifkan
skema dan memformulasikan tujuan umum membaca pada setiap bagian.
2. Question
Maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan wacana.
Question pada teknik SQ3R dilakukan setelah menyelesaikan tahap survey, pembaca
kini memiliki awalan ide mengenai bacaan selanjutnya. Pada tahap ini pembaca akan
mengubah judul, topik atau subtopic ke dalam bentuk pertanyaan. Tujuan dari bagian
bertanya atau question ini adalah untuk mengetahui setiap detail dari bahan bacaan.
3. Read
Maksudnya membaca wacana secara aktif untuk mencapai pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun. Bagian ini adalah tahap menjawab pertanyaan yang sudah
dibuat sebelumnya. Jawaban biasanya merupakan ide utama dari setiap paragraf. Ada 5
tahap dalam membaca, yaitu:
1. Bacalah dengan seksama, biasanya kalimat pertama setiap paragraf menyatakan
gagasan utama.

11
2. Cari jawaban dari pertanyaan di tahap sebelumnya
3. Baca ulang petunjuk gambar, grafik, kalimat garis bawah
4. Kurangi kecepatan membaca saat menemukan bagian sulit
5. Bila perlu ulangi membaca jika belum paham
6. Buat kata kunci dari setiap bagian
4. Recite
Maksudnya menghafal semua jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun atau
ditemukan. Dalam tahap ini, setelah pembaca menyelesaikan membaca dan
menjawab pertanyaan maka diminta untuk menulis kembali dan menghafalnya
dengan kalimatnya sendiri setiap informasi yang sudah didapatkan.
5. Review
Maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun.
Setelah selesai membaca buku atau cerita secara keseluruhan, maka baca kembali
bagian-bagian penting pada teks atau cerita yang telah dibaca. Sangat penting untuk
melakukan tinjauan keseluruhan dalam waktu 24 jam untuk memperjelas
pemahaman terhadap teks atau cerita. Ada 4 tahap dalam mereview sebuah teks atau
cerita, yaitu:
1. Pahami bacaan secara menyeluruh
2. Kumpulkan semua jawaban
3. Kembali lagi untuk memeriksa jawaban
4. Tahap review dapat dilakukan berkali-kali untuk membantu pembaca mengingat
informasi

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa SQ3R adalah


suatu metode membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta
membantu mengingat agar lebih tahan lama melalui lima langkah kegiatan, yaitu
survey, question, read, recite, dan review.

B. Tujuan Membaca dengan SQ3R


SQ3R bertujuan untuk membantu para siswa mengembangkan suatu metode
belajar dalam membaca dan mengingat tugas-tugas content area reading dan Corner
mengemukakan bahwa SQ3R menyajikan empat tujuan, yaitu :
1. Mengelisitasi pengetahuan sebelumnya.

12
2. Menyusun tujuan untuk membaca.
3. Memungkinkan para pemelajar untuk memonitor pemahaman mereka.
4. Memungkinkan para pemelajar untuk menilai pemahaman mereka terhadap teks.

Sedangkan Collegeboard menyebutkan bahwa SQ3R membantu menjadikan


membaca bertujuan dan bermakna. 4 Berdasarkan tujuan tujuan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan membaca dengan menggunakan metode SQ3R akan lebih
efektif dan efisien serta memungkinkan memberi hasil yang maksimal.

C. Kelebihan Membaca dengan SQ3R


Menurut Husna kelebihan metode SQ3R dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Pendekatan tugas melalui membaca teks dapat membuat siswa lebih pecaya diri
2. Membantu konsentrasi siswa dalam menemukan jawaban
3. Metode ini bisa membantu siswa untuk memfokuskan bagian- bagian yang tersulit
dalam membaca, bila sebuah pertanyaan tidak dapat dijawab atau dimengerti, siswa
bisa mengidentifikasi kesulitannya dan mendapatkan jawabannya.
4. Melatih memberikan jawaban dalam pertanyaan tentang materi
5. Membantu mempersiapkan catatan dalam bentuk tanya jawab.

D. Kelemahan Membaca dengan SQ3R


1. Menyita banyak waktu dan memerlukan konsentrasi yang tinggi.
2. Sulitnya menentukan ide gagasan dalam teks
3. Pembaca yang belum memahami metode dengan baik tidak akan bisa membaca
SQ3R dengan efektif.
4. Pembaca mudah merasa bosan dengan metode yang diikuti sehingga hasil bacaan
menjadi kurang optimal.

2.5. Membaca dengan SQ4R


A. Pengertian
Metode SQ4R merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan
aktivitas membaca dan/atau belajar karena metode ini merupakan sebuah mata rantai
yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh
pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal. Dengan teknik ini
diharapkan dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya,

13
terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam
suatu buku atau teks.
Model pembelajaran SQ4R merupakan modifikasi dari teknik membaca
sebelumnya yang cukup terkenal dan banyak diterapkan di sekolah yaitu model
pembelajaran SQ3R. Perbedaan SQ4R dan SQ3R yaitu dengan menambah langkah
Reflect pada langkah setelah Read. Langkah Reflect merupakan cara mudah untuk
membuka skemata yang sudah ada pada long term memorinya.
Aktivitas membaca dan memahami teks menggunakan SQ4R menurut Thomas dan
Robinson (Arhasy, Rustina, dan Heryani, 2015, hlm. 23) memiliki enam tahapan yaitu:
a. Survey
Survey adalah aktivitas memeriksa, meneliti, atau mengidentifikasi seluruh teks.
Pada aktivitas ini, peranan guru sangat diperlukan dalam membantu dan
mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur
teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian (subheading), istilah dan kata
kunci, rangkuman dan sebagainya. Prosedur ini akan membantu mengaktifkan
skema dan memformulasikan tujuan umum membaca pada setiap bagian. Dalam
melakukan survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan stabilo untuk
memberikan tanda pada bagian-bagian tertentu, yang akan dijadikan atau dapat
mempermudah saat menyusun bahan pertanyaan pada langkah berikutnya.
b. Question
Question merupakan aktivitas menyusun atau membuat pertanyaan yang
relevan dengan teks. Pada langkah ini, guru memberi petunjuk atau contoh kepada
siswa untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-
bagian teks yang telah diberi tanda pada langkah sebelumnya. Langkah bertanya
perlu ditempuh pembaca, sebab masalah utama yang dihadapi dalam membaca
adalah ketidaktahuan terhadap apa yang dibaca. Masalah tersebut dapat diatasi
dengan bertanya dan berusaha sendiri menjawabnya.
c. Read
Read adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Guru memberikan tugas pada siswa
membaca secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.
Dalam hal ini, membaca aktif berarti juga membaca yang difokuskan pada paragraf
yang diperkirakan mengandung jawaban relevan.
d. Reflect
14
Reflect adalah aktivitas memikirkan contoh-contoh atau membuat bayangan
material ketika sedang membaca teks. Guru perlu memberikan contoh, membuat
elaborasi dan membuat hubungan apa yang sedang dibaca dengan apa yang sudah
diketahui.
e. Recite
Recite merupakan aktivitas menghapal setiap jawaban yang ditemukan. Pada
langkah ini, guru memberikan tugas untuk menyebutkan kembali jawaban atas
pertanyaan yang telah tersusun. Guru perlu melatih siswa untuk tidak melihat atau
membuka catatan jawaban. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, siswa tetap
diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan berikutnya, hingga seluruh pertanyaan
dapat dijawab dengan baik.
f. Review
Review yaitu aktivitas meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan pada
langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif memasukan lebih banyak materi
atau informasi yang baru dalam memori jangka panjang. Membaca ulang adalah
salah satu bentuk review, tetapi mencoba menjawab pertanyaan tanpa mengacu
atau melihat pada buku adalah cara yang baik. Jawaban yang salah akan
mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami teks secara lebih mendalam,
misalnya sebelum menghadapi ulangan atau tes.

Dengan menggunakan metode membaca ini seseorang akan belajar untuk memilih
poin-poin yang penting dengan cepat, mengingat lebih banyak lagi materi, membantu
untuk meramalkan atau menebak pertanyaan yang memungkinkan muncul, serta akan
mampu meninjau ulang catatan dengan lebih cepat dan mudah.

B. Langkah-Langkah Model Pembelajaran SQ4R:


1) Survey (penelitian pendahuluan)
Pembaca mulai meneliti, meninjau, menjajaki, dengan sekilas untuk
menentukan judul, bab, subbab, dan keterangan gambar agar pembaca mengenal
terhadap materi bacaan yang akan dibaca secara detail dan sesuai dengan
kebutuhan. Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang
diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca.
2) Question (tanya)

15
Setelah melakukan survey, kita mungkin akan menemukan beberapa butir
pertanyaan. Kita mengajukan beberapa pertanyaan yang biasa dijadikan
pembimbing membaca agar terkonsentrasi dan terarah. Jumlah pertanyaan
bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks
yang sedang dipelajari.
3) Read (baca)
Sekarang mulailah membaca dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf.
Sebagaimana diketahui, setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok. Jika
kita menggabungkan keseluruhan pikiran pokok menjadi satu kesatuan, maka
terceminlah ide-ide utama dari serangkaian paragraf dalam satu wacana. Jika
membaca dengan teliti dan seksama dianggap sulit, maka langkah membaca ini
minimal untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan pada tahap Question.
4) Reflect (memikirkan)
Aktivitas memikirkan contoh atau membuat bayangan material ketika sedang
membaca teks. Guru perlu memberikan contoh, elaborasi, dan membuat hubungan
apa yang sedang dibaca dengan apa yang sudah diketahui.
5) Recite (ceritakan kembali dengan kata-kata sendiri)
Dengan melihat pertanyaan yang telah dibuat sebelum membaca subbab
tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku atau wacana
kembali.
6) Review (tinjauan kembali)
Periksalah kembali keseluruhan bagian. Hanya melihat judul, gambar, diagram,
tinjauan kembali pertanyaan, dan sarana studi lainnya untuk meyakinkan bahwa
kita telah mempunyai suatu gambaran yang lengkap.

C. Metode SQ4R memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:


Kelebihan metode SQ4R :
a. Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat, karena dipandu oleh
langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei dan menyusun pertanyaan tentang
bacaan.
b. Catatan-catatan tentang bacaan yang dibaca dapat membantu memahami secara
cepat dan membantu ingatan.
c. Melalui review atau mengulang akan memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh
atas bahan yang dibaca.

16
d. Membantu siswa untuk belajar sendiri (mandiri).
e. Membantu siswa untuk berpikir kritis.
f. Menyimpan informasi yang dipelajari dengan baik dalam sistem memori jangka
panjang pada siswa.

Kekurangan Metode SQ4R:

a. Metode SQ4R memang dipandang terlalu mekanistis dan rumit, sehingga banyak
orang yang merasa enggan menerapkan metode ini dalam kegiatan membaca.
b. Apabila dalam penggunaan model SQ4R siswa tidak teliti, siswa akan mengalami
kesulitan dalam mengikuti materi berikutnya.
c. Apabila siswa tidak aktif di dalam proses belajar maka siswa tidak akan
mendapatkan hasil baik dalam proses belajar.

2.6. Membaca dengan PQ4R


A. Pengertian Strategi PQ4R
Menurut Slavin (2008: 256) Strategi PQ4R merupakan strategi studi yang meminta
siswa melihat sekilas (preview), menanyakan (question), membaca (read),
merenungkan (reflect), mengungkapkan kembali (recite) dan mengkaji ulang (review)
bahan.Sedangkan menurut Yulianti (2013) metode PQ4R adalah suatu metode
membaca yang digunakan untuk membantu siswa berpikir kritis dengan memanfaatkan
daya ingat siswa sehingga dapat membantu siswa memahami suatu bacaan.
Strategi PQ4R sendiri merupakan salah satu bagian strategi elaborasi, dan
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk
mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R adalah
sebagai berikut:
1. Preview
Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan cepat
sebelum mulai membaca bahan bacaan,dimulai membaca topik-topiknya, sub topik
utama, judul. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam
bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan siswa memberi
keseluruhan ide yang ada.
2. Question

17
Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri
untuk setiap materi yang ada pada bacaan. Awali pertanyaan dengan menggunakan
kata apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, maka akan membuat siswa membaca
lebih hatihati serta seksama dan juga akan dapat membantu mengingat apa yang
dibaca dengan baik.
3. Read
Memberi reaksi sebagai hasil pikir dari apa yang dibaca dengan menjawab
semua pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Bacalah bahan bacaan. Janganlah
membuat catatan-catatan panjang.
4. Reflect
Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi
cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan.
5. Recite
langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali
informasi yang telah dipelajari,serta menjawab pertanyaan yang belum terjawab,
sehingga dapat memuat intisari materi dan bacaan
6. Review
Mengulang kembali seluruh isi bacaan dan menjawab pertanyaan yang ada
sekali lagi

B. Keuntungan
1. Mempermudah Anda memahami suatu bacaan yang sangat banyak hanya dalam
waktu yang singkat
2. Sangat tepat digunakan dalam pembelajaran yang bersifat deklaratif berupa
konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Dapat membantu mahasiswa yang daya ingatnya lemah dalam menghafal konsep -
konsep pelajaran
4. Mudah di terapkan pada semua jenjang pendidikan
5. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam proses bertanya dan
mengomunikasikan pengetahuan
6. Menjangkau materi pelajaran dalam cakupan luas

C. Kelemahan
18
1. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran yang bersifat prosedural
2. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia
di sekolah
3. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas yang jumlah mahasiswanya terlalu besar

19
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan apabila
pembaca telah dapat menguasai membaca permulaan, maka dari itu membaca lanjutan ini
biasanya dimulai pada kelas tinggi sekolah dasar. Tujuan dari membaca lanjut adalah
memperlancar dalam membaca dan memahami isi bacaan, sehingga dapat menceritakan
kembali maupun meyimpulkan isi bacaan, serta dapat menanggapi dan menentukan
gagasasan utama pada bacaan.
Membaca lanjut sangat penting dalam keterampilan berbahasa, maka dalam
meningkatkan kemampuan membaca lanjut terdapat teknik-teknik membaca, diantaranya
membaca skimming, membaca scanning, membaca dengan SQ3R, membaca dengan
SQ4R, dan membaca dengan PQ4R. Setiap teknik membaca lanjut memiliki tujuan,
manfaat, kelebihan, serta kekurangannya masing-masing.

3.2. Saran
Demikian makalah membaca lanjut yang kami susun. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunannya tersebut masih memiliki kekurangan, untuk itu mohon dimaafkan.
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai keterampilan
berbahasa dalam membaca lanjut, serta memberi manfaat bagi para pembaca dan penulis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Agunawan, D. (2009). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan Teknik Skimming


dan Scanning pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran
2008/2009 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Aminah, Siti, & Emilda. (2020). Penggunaan SQ32 dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Siswa. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran, 9(1). 55-56.

Andiriyanto, A. (2016). Penggunaan Metode Membaca SQ4R Untuk Meningkatkan Reading


Skill Mahasiswa. Public Corner, 11(1).

Anonim. (2020). Membaca dengan Teknik SQ3R, Apa Maksudnya?. Diakses dari laman:
https://www.kelaspintar.id/edutech/membaca-dengan-teknik-sq3r-apa-maksudnya-
5330/

Basar, M., & Gürbüz, M. (2017). Effect of the SQ4R Technique on the Reading
Comprehension of Elementary School 4th Grade Elementary School Students.
International Journal of Instruction, 10(2), 131-144.

Kadek, N., Diah, A., Indriani, M. S., Rai, N. M., & Ganesha. (2014). Penerapan Teknik
Skimming Ayunan Visual untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Cepat Siswa
Kelas XI IPA 2 SMA Dharma Praja Badung. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,
2(1), 1–11.

Munawaroh, B., & Madyono, S. (2018). Teknik Membaca Sekilas (Skimming) dalam
Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks Narasi. Wahana Sekolah Dasar, 8293, 7–
12.

Nau, Edu. (2021). “SQ3R Reading Method”. Diakses dari laman: https://in.nau.edu/academic-
success-centers/sq3r-reading-method/

Noer, Muhammad. (2014). “Membaca Dengan Teknik Scanning”. Diakases dari laman:
https://www.membacacepat.com/artikel/membaca-dengan-teknik-scanning/

Nuriadi. (2008). Teknik Jitu menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pangestika, R. P. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect,


Recite, Review (SQ4R) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Adversity Quotient
Matematis Siswa SMA. (Doctoral dissertation, FKIP Unpas).

21
Puspitasari, R. P. (2003). Strategi-Strategi Belajar. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama.

Putri, A & Yosfan, A. (2012). Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa
Tunarungu dengan Menggunakan Teknik Skimming. Ilmiah, (1), 60–70.

Riadi, M. (2013). Strategi Membaca PQ4R. Diakses dari laman: http://strategi membaca pq4r-
pengertian dan referensi.html

Sari, K. R., Zulela, M. S., & Boeriswati, E. (2017). Keterampilan Membaca Cepat Melalui
Metode Resitasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(2), 79-88.

Seputarpengetahuan.co.id. (2017). “Membaca Scanning”. Diakses dari laman:


https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-membaca-memindai-
scanning-tujuan-cara-kerja-langkah-membaca.html

Soedarso. (2001). Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Sudijono, A. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada)

Sugianto, A. (2010). Penerapan Teknik Skimming yang diberikan di Awal Pembelajaran Fisika
pada Siswa SMP Sub Pokok Bahasan Mata Dan Cacat Mata. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 6, 63–68.

Toolshero. (2021). “SQ3R Method”. Diakses dari laman: https://www.toolshero.com/personal-


development/sq3r-method/

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:


Katalog dalam Terbitan.

Yulianti, L, E. (2013). Penerapan Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review
(PQ4R) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di SD. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai