“MEMBACA LANJUT”
Disusun Oleh :
Kelompok 5 Kelas C PGSD 2020
1. Anita Khoerunnisa Rianto (1107620154)
2. Dea Annisa (1107620026)
3. Febi Nurhalizah (1107620143)
4. Ghina Rifqatul Alawiya (1107620149)
5. Resti Nugrahaning Widhi (1107620178)
6. Rheina Putri Armesya Pasha (1107620030)
7. Riliana Andriani (1107620145)
8. Sephia Nisa Syaharani (1107620150)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD dengan topik “Membaca Lanjut” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis mengenai membaca lanjut,
membaca skimming, membaca scanning, membaca dengan SQ3R, membaca dengan SQ4R,
dan membaca dengan PQ4R.
Kami selaku penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Prof. Dr. Fahrurrozi, M. Pd. dan Prayuningtyas, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membahas
materi mengenai Membaca Lanjut. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, besar harapan kami agar pembaca berkenan memberi masukan,
berupa kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1
1. Mengetahui tentang membaca lanjut.
2. Mengetahui dan memahami teknik membaca skiming.
3. Mengetahui dan memahami teknik membaca scanning.
4. Mengetahui dan memahami teknik membaca SQ3R.
5. Mengetahui dan memahami teknik membaca SQ4R.
6. Mengetahui dan memahami teknik membaca PQ4R.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Skimming
3
memperlihatkan ide pokoknya (Nuriadi, 2008). Dan berikut adalah pengertian
membaca sekilas (skimming) menurut para ahli, diantaranya:
4
pengertian yang ingin disampaikan. Lambang simbol buku memang tidak selalu
berbentuk kode simbol pada arti sebenarnya. Tetapi simbol kalimat dan simbol
makna. Dimana pembaca dituntut untuk memahami pesan dan makna tersirat dari
penulis itu sendiri.
e) Menurut Colin Rose
Menurut pendapat Colin Rose, mengartikan bahwa membaca cepat salah satu
bentuk keterampilan yang berfungsi untuk mencegah kebosanan dalam membaca.
Tidak dapat dipungkiri saat membaca, pastinya kita sering mengalami kebosonan,
sekaligus mengalami yang namannya rasa kantuk yang luar biasa. Itu sebabnya,
membaca cepat salah satu jawaban atau solusi agar menghindari kendala dalam
membaca. Membaca cepat pun juga akan lebih ringkas dan efisien waktu.
f) Menurut Praptanti
Berbeda dengan pendapat Praptanti, yang mengartikan membaca sekilas
sebagai aktivitas yang bertujuan untuk hemat waktu, namun tetap mendapatkan
pesan dan hasil yang banyak. Sayangnya tidak semua buku-buku bisa dibaca secara
skimming. Karena buku tersebut tidak menyediakan ringkasan singkat atau poin-
poin penting yang terkandung di dalam tulisan tersebut. Itu sebabnya, banyak yang
mengakali membaca cepat dengan membaca daftar isi dan membaca kata
pengantar. Jika ada synopsis, membaca synopsis juga cara efektif untuk membaca
secara sekilas. Cara ini pulalah yang sering digunakan oleh editor dalam
menyeleksi naskah.
g) Menurut Keke T. Aritonang
Pengertian membaca sekilas (skimming) adalah membaca dengan kecepatan
tinggi, tanpa mengesampingkan pemahaman materi. Pemahaman materi yang
diserap minimal 70% dan materi tersebut biasanya dibaca dalam waktu tertentu.
Sayangnya pula, banyak yang membaca cepat tanpa memperhatikan atau
menghitung standar penerimaan kalimat atau ilmu yang didapat. Kebanyakan dari
mereka hanya membaca cepat, tanpa mendapatkan manfaat. Jika hal itu terjadi,
maka itu kurang efektif dan hanya membuang-buang waktu. Karena pada
prinsipnya, tetap menekankan pada pesan atau pemahaman.
h) Menurut Prastiti
Berbeda dengan pendapat Prastiti, yang mengartikan bahwa membaca cepat
adalah upaya untuk mendapatkan gagasan pokok dari bacaan dengan cara cepat
5
dan waktu yang relative singkat. Itu sebabnya, prastiti menyampaikan perlu sekali
menghindari yang namannya faktor penghambat membaca cepat.
Prastiti membagi ada beberapa faktor penghambat membaca cepat.
Diantarannya menghindari vokalisasi, regresi, membaca kata demi kata, membaca
kalimat demi kalimat. Itu sebabnya beberapa tokoh lain ada yang menyebutkan
atau memberikan solusi untuk membaca daftar isi, synopsis dan membaca bagian
membaca kata pengantar.
Selain itu, ketika kita sedang melakukan review suatu bacaan kita juga dapat
menggunakan teknik skimming untuk mengingat-ingat kembali hal-hal apa saja yang
sudah dipahami dan termaksud di dalam pikiran.
6
2. Membuat pembaca menjadi familiar terhadap topik yang disajikan dalam materi
bacaan
3. Memperoleh inti atau ide pokok (main idea) untuk sebuah paragraf dan pokok
pikiran (general thought) untuk materi bacaan berbentuk teks atau wacana tersebut
(Nuriadi, 2008).
Selain itu, teknik skimming juga dapat digunakan untuk beberapa hal, yaitu
mengenal topik bacaan, opini, bagian penting organisasi bacaan, penyegaran dan
memperoleh kesan umum dari sebuah buku yang dibaca (Sugianto, 2010).
7
topik yang menjadi perhatian, kita akan lebih mudah mengenail ide pokoknya
(Soedarso, 2001).
8
2.3. Membaca Scanning
A. Pengertian
Merupakan teknik membaca untuk memperoleh informasi tanpa membaca teks
yang lain dengan cepat dan tepat, atau cara membaca dengan sekilas dan cepat. Namun,
teliti bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan informasi tertentu atau fakta dari
suatu teks. Membaca scanning juga sering disebut dengan teknik membaca tatap.
Teknik membaca ini salah satu jenis membaca ekstensif atau membaca teks dengan
cepat dan dibaca menyeluruh untuk mendapatkan isi atau arti dari teks atau bacaan.
9
Contoh cara kerja membaca scanning dalam kamus atau buku, yang perlu
diperhatikan dalam membaca scanning, antara lain:
a) Pembaca harus tahu apa yang akan dicari dalam teks, tetapkan terlebih dahulu
satu kata atau penggalan kata menjadi kata kunci.
b) Carilah halaman keberapa pembaca bisa menemukan kata kunci tersebut,
gunakanlah indeks, yang ada dihalaman lampiran belakang buku.
c) Persempit daerah pencarian jika tidak ada indeks, ataupun ada indeks dibuku,
dengan cara membaca didaftar isi. Apabila kita menemukan nomor halaman di
daftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut di halaman daftar isi,
ketahui pada judul Bab dan Sub Judul apa nomor halaman itu berada. Perkirakan
apakah sudah sesuai dengan kata kunci dan pemikiran yang hendak kita cari
dibawah judul atau sub judul tersebut
d) Baca pindai halaman yang ditemukan dan jika ditemukan kata kunci yang
dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada.
10
Metode menurut Sudjana adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya belajar. Sehingga dengan
menggunakan metode kegiatan pembelajaran akan lebih terarah. Semakin baik metode
yang digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan. Ada beberapa metode membaca
yang telah dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai penelitian, salah satunya
adalah metode SQ3R. SQ3R adalah singkatan dari Survey – Question – Read – Recite
- Review (Survei – Pertanyaan – Membaca – Menceritakan – Meninjau). Metode SQ3R
merupakan suatu sistem belajar yang terkenal secara luas yang mudah diadaptasikan
dengan tugas-tugas membaca.
Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1946 di
Universitas Uhio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat
diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Metode ini memberikan langkah-
langkah yang konkret dalam berinteraksi dengan informasi yang menghasilkan pada
tingkat pemahaman yang tinggi. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-
langkah mempelajari buku teks atau cerita yang meliputi:
1. Survey
Maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks secara
singkat. Pembaca diminta untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh
struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian (subheading), istilah dan
kata kunci, rangkuman dan sebagainya. Prosedur ini akan membantu mengaktifkan
skema dan memformulasikan tujuan umum membaca pada setiap bagian.
2. Question
Maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan wacana.
Question pada teknik SQ3R dilakukan setelah menyelesaikan tahap survey, pembaca
kini memiliki awalan ide mengenai bacaan selanjutnya. Pada tahap ini pembaca akan
mengubah judul, topik atau subtopic ke dalam bentuk pertanyaan. Tujuan dari bagian
bertanya atau question ini adalah untuk mengetahui setiap detail dari bahan bacaan.
3. Read
Maksudnya membaca wacana secara aktif untuk mencapai pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun. Bagian ini adalah tahap menjawab pertanyaan yang sudah
dibuat sebelumnya. Jawaban biasanya merupakan ide utama dari setiap paragraf. Ada 5
tahap dalam membaca, yaitu:
1. Bacalah dengan seksama, biasanya kalimat pertama setiap paragraf menyatakan
gagasan utama.
11
2. Cari jawaban dari pertanyaan di tahap sebelumnya
3. Baca ulang petunjuk gambar, grafik, kalimat garis bawah
4. Kurangi kecepatan membaca saat menemukan bagian sulit
5. Bila perlu ulangi membaca jika belum paham
6. Buat kata kunci dari setiap bagian
4. Recite
Maksudnya menghafal semua jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun atau
ditemukan. Dalam tahap ini, setelah pembaca menyelesaikan membaca dan
menjawab pertanyaan maka diminta untuk menulis kembali dan menghafalnya
dengan kalimatnya sendiri setiap informasi yang sudah didapatkan.
5. Review
Maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun.
Setelah selesai membaca buku atau cerita secara keseluruhan, maka baca kembali
bagian-bagian penting pada teks atau cerita yang telah dibaca. Sangat penting untuk
melakukan tinjauan keseluruhan dalam waktu 24 jam untuk memperjelas
pemahaman terhadap teks atau cerita. Ada 4 tahap dalam mereview sebuah teks atau
cerita, yaitu:
1. Pahami bacaan secara menyeluruh
2. Kumpulkan semua jawaban
3. Kembali lagi untuk memeriksa jawaban
4. Tahap review dapat dilakukan berkali-kali untuk membantu pembaca mengingat
informasi
12
2. Menyusun tujuan untuk membaca.
3. Memungkinkan para pemelajar untuk memonitor pemahaman mereka.
4. Memungkinkan para pemelajar untuk menilai pemahaman mereka terhadap teks.
13
terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam
suatu buku atau teks.
Model pembelajaran SQ4R merupakan modifikasi dari teknik membaca
sebelumnya yang cukup terkenal dan banyak diterapkan di sekolah yaitu model
pembelajaran SQ3R. Perbedaan SQ4R dan SQ3R yaitu dengan menambah langkah
Reflect pada langkah setelah Read. Langkah Reflect merupakan cara mudah untuk
membuka skemata yang sudah ada pada long term memorinya.
Aktivitas membaca dan memahami teks menggunakan SQ4R menurut Thomas dan
Robinson (Arhasy, Rustina, dan Heryani, 2015, hlm. 23) memiliki enam tahapan yaitu:
a. Survey
Survey adalah aktivitas memeriksa, meneliti, atau mengidentifikasi seluruh teks.
Pada aktivitas ini, peranan guru sangat diperlukan dalam membantu dan
mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur
teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian (subheading), istilah dan kata
kunci, rangkuman dan sebagainya. Prosedur ini akan membantu mengaktifkan
skema dan memformulasikan tujuan umum membaca pada setiap bagian. Dalam
melakukan survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan stabilo untuk
memberikan tanda pada bagian-bagian tertentu, yang akan dijadikan atau dapat
mempermudah saat menyusun bahan pertanyaan pada langkah berikutnya.
b. Question
Question merupakan aktivitas menyusun atau membuat pertanyaan yang
relevan dengan teks. Pada langkah ini, guru memberi petunjuk atau contoh kepada
siswa untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-
bagian teks yang telah diberi tanda pada langkah sebelumnya. Langkah bertanya
perlu ditempuh pembaca, sebab masalah utama yang dihadapi dalam membaca
adalah ketidaktahuan terhadap apa yang dibaca. Masalah tersebut dapat diatasi
dengan bertanya dan berusaha sendiri menjawabnya.
c. Read
Read adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Guru memberikan tugas pada siswa
membaca secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.
Dalam hal ini, membaca aktif berarti juga membaca yang difokuskan pada paragraf
yang diperkirakan mengandung jawaban relevan.
d. Reflect
14
Reflect adalah aktivitas memikirkan contoh-contoh atau membuat bayangan
material ketika sedang membaca teks. Guru perlu memberikan contoh, membuat
elaborasi dan membuat hubungan apa yang sedang dibaca dengan apa yang sudah
diketahui.
e. Recite
Recite merupakan aktivitas menghapal setiap jawaban yang ditemukan. Pada
langkah ini, guru memberikan tugas untuk menyebutkan kembali jawaban atas
pertanyaan yang telah tersusun. Guru perlu melatih siswa untuk tidak melihat atau
membuka catatan jawaban. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, siswa tetap
diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan berikutnya, hingga seluruh pertanyaan
dapat dijawab dengan baik.
f. Review
Review yaitu aktivitas meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan pada
langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif memasukan lebih banyak materi
atau informasi yang baru dalam memori jangka panjang. Membaca ulang adalah
salah satu bentuk review, tetapi mencoba menjawab pertanyaan tanpa mengacu
atau melihat pada buku adalah cara yang baik. Jawaban yang salah akan
mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami teks secara lebih mendalam,
misalnya sebelum menghadapi ulangan atau tes.
Dengan menggunakan metode membaca ini seseorang akan belajar untuk memilih
poin-poin yang penting dengan cepat, mengingat lebih banyak lagi materi, membantu
untuk meramalkan atau menebak pertanyaan yang memungkinkan muncul, serta akan
mampu meninjau ulang catatan dengan lebih cepat dan mudah.
15
Setelah melakukan survey, kita mungkin akan menemukan beberapa butir
pertanyaan. Kita mengajukan beberapa pertanyaan yang biasa dijadikan
pembimbing membaca agar terkonsentrasi dan terarah. Jumlah pertanyaan
bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks
yang sedang dipelajari.
3) Read (baca)
Sekarang mulailah membaca dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf.
Sebagaimana diketahui, setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok. Jika
kita menggabungkan keseluruhan pikiran pokok menjadi satu kesatuan, maka
terceminlah ide-ide utama dari serangkaian paragraf dalam satu wacana. Jika
membaca dengan teliti dan seksama dianggap sulit, maka langkah membaca ini
minimal untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan pada tahap Question.
4) Reflect (memikirkan)
Aktivitas memikirkan contoh atau membuat bayangan material ketika sedang
membaca teks. Guru perlu memberikan contoh, elaborasi, dan membuat hubungan
apa yang sedang dibaca dengan apa yang sudah diketahui.
5) Recite (ceritakan kembali dengan kata-kata sendiri)
Dengan melihat pertanyaan yang telah dibuat sebelum membaca subbab
tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku atau wacana
kembali.
6) Review (tinjauan kembali)
Periksalah kembali keseluruhan bagian. Hanya melihat judul, gambar, diagram,
tinjauan kembali pertanyaan, dan sarana studi lainnya untuk meyakinkan bahwa
kita telah mempunyai suatu gambaran yang lengkap.
16
d. Membantu siswa untuk belajar sendiri (mandiri).
e. Membantu siswa untuk berpikir kritis.
f. Menyimpan informasi yang dipelajari dengan baik dalam sistem memori jangka
panjang pada siswa.
a. Metode SQ4R memang dipandang terlalu mekanistis dan rumit, sehingga banyak
orang yang merasa enggan menerapkan metode ini dalam kegiatan membaca.
b. Apabila dalam penggunaan model SQ4R siswa tidak teliti, siswa akan mengalami
kesulitan dalam mengikuti materi berikutnya.
c. Apabila siswa tidak aktif di dalam proses belajar maka siswa tidak akan
mendapatkan hasil baik dalam proses belajar.
17
Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri
untuk setiap materi yang ada pada bacaan. Awali pertanyaan dengan menggunakan
kata apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, maka akan membuat siswa membaca
lebih hatihati serta seksama dan juga akan dapat membantu mengingat apa yang
dibaca dengan baik.
3. Read
Memberi reaksi sebagai hasil pikir dari apa yang dibaca dengan menjawab
semua pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Bacalah bahan bacaan. Janganlah
membuat catatan-catatan panjang.
4. Reflect
Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi
cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan.
5. Recite
langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali
informasi yang telah dipelajari,serta menjawab pertanyaan yang belum terjawab,
sehingga dapat memuat intisari materi dan bacaan
6. Review
Mengulang kembali seluruh isi bacaan dan menjawab pertanyaan yang ada
sekali lagi
B. Keuntungan
1. Mempermudah Anda memahami suatu bacaan yang sangat banyak hanya dalam
waktu yang singkat
2. Sangat tepat digunakan dalam pembelajaran yang bersifat deklaratif berupa
konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Dapat membantu mahasiswa yang daya ingatnya lemah dalam menghafal konsep -
konsep pelajaran
4. Mudah di terapkan pada semua jenjang pendidikan
5. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam proses bertanya dan
mengomunikasikan pengetahuan
6. Menjangkau materi pelajaran dalam cakupan luas
C. Kelemahan
18
1. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran yang bersifat prosedural
2. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia
di sekolah
3. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas yang jumlah mahasiswanya terlalu besar
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan apabila
pembaca telah dapat menguasai membaca permulaan, maka dari itu membaca lanjutan ini
biasanya dimulai pada kelas tinggi sekolah dasar. Tujuan dari membaca lanjut adalah
memperlancar dalam membaca dan memahami isi bacaan, sehingga dapat menceritakan
kembali maupun meyimpulkan isi bacaan, serta dapat menanggapi dan menentukan
gagasasan utama pada bacaan.
Membaca lanjut sangat penting dalam keterampilan berbahasa, maka dalam
meningkatkan kemampuan membaca lanjut terdapat teknik-teknik membaca, diantaranya
membaca skimming, membaca scanning, membaca dengan SQ3R, membaca dengan
SQ4R, dan membaca dengan PQ4R. Setiap teknik membaca lanjut memiliki tujuan,
manfaat, kelebihan, serta kekurangannya masing-masing.
3.2. Saran
Demikian makalah membaca lanjut yang kami susun. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunannya tersebut masih memiliki kekurangan, untuk itu mohon dimaafkan.
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai keterampilan
berbahasa dalam membaca lanjut, serta memberi manfaat bagi para pembaca dan penulis.
20
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti, & Emilda. (2020). Penggunaan SQ32 dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Siswa. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran, 9(1). 55-56.
Anonim. (2020). Membaca dengan Teknik SQ3R, Apa Maksudnya?. Diakses dari laman:
https://www.kelaspintar.id/edutech/membaca-dengan-teknik-sq3r-apa-maksudnya-
5330/
Basar, M., & Gürbüz, M. (2017). Effect of the SQ4R Technique on the Reading
Comprehension of Elementary School 4th Grade Elementary School Students.
International Journal of Instruction, 10(2), 131-144.
Kadek, N., Diah, A., Indriani, M. S., Rai, N. M., & Ganesha. (2014). Penerapan Teknik
Skimming Ayunan Visual untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Cepat Siswa
Kelas XI IPA 2 SMA Dharma Praja Badung. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia,
2(1), 1–11.
Munawaroh, B., & Madyono, S. (2018). Teknik Membaca Sekilas (Skimming) dalam
Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks Narasi. Wahana Sekolah Dasar, 8293, 7–
12.
Nau, Edu. (2021). “SQ3R Reading Method”. Diakses dari laman: https://in.nau.edu/academic-
success-centers/sq3r-reading-method/
Noer, Muhammad. (2014). “Membaca Dengan Teknik Scanning”. Diakases dari laman:
https://www.membacacepat.com/artikel/membaca-dengan-teknik-scanning/
Nuriadi. (2008). Teknik Jitu menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
21
Puspitasari, R. P. (2003). Strategi-Strategi Belajar. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama.
Putri, A & Yosfan, A. (2012). Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa
Tunarungu dengan Menggunakan Teknik Skimming. Ilmiah, (1), 60–70.
Riadi, M. (2013). Strategi Membaca PQ4R. Diakses dari laman: http://strategi membaca pq4r-
pengertian dan referensi.html
Sari, K. R., Zulela, M. S., & Boeriswati, E. (2017). Keterampilan Membaca Cepat Melalui
Metode Resitasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(2), 79-88.
Soedarso. (2001). Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sugianto, A. (2010). Penerapan Teknik Skimming yang diberikan di Awal Pembelajaran Fisika
pada Siswa SMP Sub Pokok Bahasan Mata Dan Cacat Mata. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 6, 63–68.
Yulianti, L, E. (2013). Penerapan Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review
(PQ4R) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di SD. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Indonesia.
22