Anda di halaman 1dari 25

PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh Kelompok
VII

1 I Putu Wira Suyoga Adi Saputra (18.321.2872)


2 Ni Kadek Ayu Dewi Cahyani (18.321.2877)
3 Ni Komang Trisna Novitayanti (18.321.2891)
4 Ni Luh Putu Dita Puspita Sari (18.321.2896)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2021
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang
berjudul “Proses Keperawatana Keluarga” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dalam
menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Wira Medika Bali pada semester genap tahun 2021, yang diampu oleh Ibu Nurul
Faidah, M.Kes .
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari bantuan beberapa
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Oleh kerena itu,
segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-karya penulis berikutnya. Semoga
karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 10 juni 2021

Tim Penyusun

ii
Daftar Isi
COVER..........................................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Keperawatan Keluarga .............................................................................. 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 21
3.2 Saran ..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja
dengan keluarga dan anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan.
Menurut Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari
keperawatan”. Proses adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar
dari satu titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses
keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang
digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas Salah satu
aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada keluarga. Keluarga bersama
dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara
empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga
mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini sangat sedikit yang
diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang
keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus menjadi
focus sentral dari keperawatan keluarga, yaitu : Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi
apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang mempengaruhi satu atau lebih anggota
keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain
dan unit ini secara keseluruhan. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan
status kesehatan anggotanya. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada
peningkatan, perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta
upaya-upaya yang berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan
bahaya dari lingkungan. Upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus
lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses keperawatan keluarga?
1.3 Tujuan
Agar pembaca mengetauhi dan memahami bagaimana proses keperawatan keluarga

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu are pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga
yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas).
Keperawatan keluarga adalah proses pemebrian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai
fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan keperawatan dengan memobilisasi
sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber
dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas.
Pelayanan keperawatan keluarga di rumah merupakan integritas pelayanan
keperawatan keluarga dengan pelayanan kesehatan lain di rumah untuk mendukung
kebijakan pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga dapat mengatasi masalah
kesehatan pasien dan keluarganya di rumah. Pelayanan keperawatan keluarga di
rumah ini didukung kerja sama antara petugas kesehatan dengan pasien dan anggota
keluarga. Pelayanan keperawatan ini diberikan di rumah maupun di tempat di mana
perawat melaksanakan praktik keperawatan dan dapat diberikan oleh bergai jenis
tenaga baik tenaga tenaga profesional, tenaga pembantu pelayanan kesehatan maupun
tenaga pendamping (caregiver). Dalam praktik keperawatan keluarga perawat
berperan melakukan tindakan mandiri secara profesional atau melalui kerjasama yang
bersifat kolaboratif dengan klien dan tim kesehatan lainnya. Upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan mencakup upaya pelayanan pencegahan primer, pencegahan
sekunder dan pencegahan tersier (Depkes, 2008).
Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat, sangat
memengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri (Friedman, Boden, &
Jones, 2003). Keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dan
tuntutan anggota keluarganya, antara lain adalah kebutuhan kesehatan keluarga. Lebih
2
lanjut Friedman, Bowden, & Jones tahun 2003 menjelaskan beberapa alasan penting
keluarga menjadi fokus sentral dalam interaksi antara keluarga dengan masyarakat
yaitu:
a) Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai kekuatan yang
akan mempengaruhi kekuatan eksternal atau yang lebih besar
b) Norma-norma yang berlaku di masyarakat akan berpengaruh kepada norma-
norma yang berlaku di keluarga demikian pula sebaliknya
c) Berbagai upaya kesehatan yang dilakukan keluarga dapat mengurangi resiko
permasalahan kesehatan masyarakat.
Praktik keperawatan kesehatan keluarga terdiri dari pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga sebagai fokus pelayanan atau individu sebagai pencari
dukungan dan atau pelayanan. Perawat keluarga dalam praktiknya menunjang
keterlibatan anggota keluarga dalam pengkajian, pengambilan keputusan, perencanan
dan perawatan. Disamping itu perawat keluarga memobilisasi sumber-sumber dan
pelayanan yang mencakup pengkajian, pendidikan dan bantuan serta menyampaikan
sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan sektor kesehatan dan
komunitas.
Keperawatan keluarga memiliki beberapa tingktan. Friedman, Bowden dan Jones
(2003) menjelaskan lima level tingkatan keperawatan keluarga yang meliputi:
a) Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu dan fokus pelayanan adalah
individu yang akan dikaji dan diintervensi
b) Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya dan
masalah kesehatan yang sama darri masing-masing anggota yang akan
diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang
terpisah
c) Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah subsistem dalam
keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit berinteraksi, fokus
intervensi adalah hubungan ibu dengan anak, hubungan perkawinan dan lain-
lain
d) Level 4, pada level ini keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus
dan individu sebagai latar belakang
e) Level 5, pada level ini keluarga dipandang sebagai bagian dari masyarakat.
Keluarga menjadi sub sistem dalam masyarakat.
3
Dalam buku ini akan dibahas dua level yaitu asuhan keperawatan individu dalam
keluarga dan asuhan keluarga. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak
lanjut di rumah (individu dalam konteks keluarga). Asuhan keperawatan diberikan paa
individu di rumah dengan melibatkan peran serta aktif keluarga. Kegiatan yang
dilakukan anatara lain:
a) Penemuan suspek/kasus kontak serumah
b) Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu dan keluarga
c) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan
d) Kunjungan rumah sesuai rencana
e) Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung

Asuhan keperawatan keluarga ditujukan pada keluarga rawan kesehatan/keluarga


yang memiliki masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan dilakukan di
rumah keluarga. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a) Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan masalah kesehatan di
masyarakat
b) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
c) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga)
d) Kunjungan rumah (home visit/home helath nursing) sesuai rencana
e) Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung
f) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya mematau keteraturan berobat
pasien dengan pengobatan jangka panjang
g) Pemberian nasihat (konseling) kesehatan/keperawatan di rumah
h) Dokumentasi keperawatan

Adapun tingkat kemndirian keluarga dilihat dari tujuh kriteria yang kemampuan
yang telah dicapai oleh keluarga yaitu:
a) Kriteria 1, keluarga menerima perawat
b) Kriteria 2, keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
c) Kriteria 3, keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya
secara benar

4
d) Kriteria 4, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan
sesuai anjuran
e) Kriteria 5, keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang sesuai
anjuran
f) Kriteria 6, keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
g) Kriteria 7, keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif

Tabel 3.3 Tingkat Kemandirian Keluarga


Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I v v
Tingkat II v v v v v
Tingkat III v v v v v v
Tingkat IV v v v v v v v

Friedman, Bowden, & Jones (2003) menjelaskan bahwa ada dua komponen
penting yang menjadi fokus kajian sebagai dasar pemberian asuhan keperawatan pada
keluarga yaitu komponen struktur keluarga dan komponen fungsional keluarga.
Komponen struktur keluarga terdiri dari komposisi anggota keluarga, sistem nilai
yang dianut keluarga, pola komunikasi keluarga, struktur peran dalam keluargaa dan
struktur kekuatan dalam keluarga. Sedangkan yang termasuk dalam komponen
fungsional keluarga adalah fungsi afektif, fungsi perawatan kesehatan, fungsi
ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan koping keluarga. Inti dari model ini
adalah intervensi keluarga berdasarkan kebutuhan dan tahapan perkembangan
keluarga dengan tetap memperhatikan tingkatan keluarga sebagai sasaran asuhan
keperawatan baik keluarga sebagai klien atau keluarga sebagai sistem.

Berikut ini adalah Family Center Nursing Model dalam bagan yang
menggambarkan pendekatan proses keperawatan keluarga menurut Friedman,
Bowden, & Jones (2003).

5
Pengkajian keluarga : Pengkajian anggota
keluarga :
• Sosial budaya
• Lingkungan • Status mental
• Struktur keluarga • Status fisik
• Fungsional keluarga • Status emosi

Identifikasi :

• Subsistem keluarga
• Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan
keperawatan keluarga

Pelaksanaan asuhan
keperawatan

Evaluasi

Gambar 3.1 Model Family Center Nursing dari Friedman, Bowden, & Jones (2003)
Ada beberapa prinsip-prinsip perawatan keluarga yang penting untuk
diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga. Prinsip-prinsip
perawatan keluarga meliputi:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
b. Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga.

6
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga.
d. Perawat melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga untuk menmgatasi masalah
kesehatannya.
e. Mengutamakan kegitan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
f. Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan
kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
diutamakan keluarga yang beresiko tinggi
h. Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan
pendekatan proses keperawatan yang diberikan dirumah
Keperawatan keluarga memiliki beberapa karakteristik diantaranya:
a. Pelayanan diberikan pada anggota keluarga pada kondisi sehat maupun sakit.
b. Saat memberikan pelayanan, perawat juga melibatkan peran serta anggota
keluarga lain
c. Mempertimbangkan hubungan antar anggota kaluerga dan menyadari bahwa
kesehatan setiap anggota keluarga tidak selalu akan dicapai secara bersamaan
d. Perawat menyadari bahwa gejala pada individu yang mempunyai masalah
dapat berubah sepanjang waktu
e. Perawat mencoba meningkatkan interaksinya dengan seluruhkomponen
keluarga maupun antar anggota keluarga.
f. Perawat mempertimbangkan bahwa komunitas sebagai sumber yang dpat
berkontribusi dan mendukung kesehatan keluarga.
g. Fokus pelayanan keperawatan keluarga pada kekuatan dan pertumbuhan
seluruh individu anggota keluarga.
h. Perawat bersama keluarga menetapkan tulang punggung keluarga untuk
menempatkan energi terapeutiknya.

2.1 Pengkajian Keperawatan Keluarga


Pengkajian merupakan suatu tahapan saat seorang perawat mengambil
informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
7
Pengkajian merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi masalah. Pengkajian
keperawatan bersifat dinamis, interaktif dan fleksibel. Data dikumpulkan secara
sistematis dan terus menerus dengan menggunakan alat pengkajian. Penkajian
keperawatan keluarga dapat menggunakan metode observasi, wawancara dan
pemeriksaan fisik (Maglaya, 2009).
Pengkajian keperawatan dalam keluarga memiliki dua tahapan. Pengkajian
tahap satu berfokus pada masalah kesehatan keluarga. Pengkajian tahap dua
menyajikan kemampuan keluarga dalain melakukan lima tugas kesehatan keluarga.
Namun dalam pelaksanaannya, kedua tahapan ini dilakukan secara bersamaan.
Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing tahap pengkajian. Variabel data
dalam pergkajian keperawatan keluarga mencakup:
a. Data Umum/Identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga, komposisi
anggota keluarga, alamat, agama, suku, bahasa sehari-hari, jarak pelayanan
kesehatan terdekat dan alat transportasi.
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari nama, hubungan dengan
keluarga, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi,
tanda- tanda vital, status imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantú atau protesa
serta status kesehatan anggota keluarga saat ini neliputi keadaan umum, riwayat
penyakit/ alergi.
c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini sedang
sakit) meliputi nama individu yang sakit, diagnosis medis, rujukan dokter atau
rumah sakit, keadaan umum, sirkulasi, cairan, perkemihan, muskuloskeletal,
neurosensori, kulit, pernapasan, istirahat dan tidur, status mental, komunikasi dan
budaya, kebersihan diri, perawatan diri sehari-hari, dar data penunjang medis
individu yang sakit (lab, radiologi, EKG, USG).
d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain
ventilasi, penerangan. kondisi lantai, tempat pembuangan sampah dll.
e. Struktur Keluarga; struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai (value),
komunikasi, kekuatan. Komponen struktur keluarga ini akan menjawab
pertanyaan tentang siapa anggota keluarga, bagaimana hubungan diantara
anggota keluarga.
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga. Variabel perkembangan keluarga ini
akan menjawab tahap perkembangan keluarga, tugas perkembangan keluarga.
8
g. Fungsi Keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari aspek instrumental dan ekspresif.
Aspek instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-hari seperti
makan, tidur, pemeliharaan kesehatan. Aspek ekspresif fungsi keluarga adalah
fungsi emosi, komunikasi, pemecahan masalah, keyakinan dan lain-lain.
Pengkajian varlabel fungsi keluarga mencakup kemampuan keluarga dalam
melakukan tugas kesehatan keluarga, meliputi kemampuan mengenal 'masalah
kesehatan, mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan yang tepat,
merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan rumah yang sehat
dan meng- gunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.

Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga meliputi:

a. Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat diperoleh dari


wawancara dengan klien berkaitan dengan kejadian sebelumnya dan kejadian
sekarang, penilaian subyektif misalnya pengalaman setiap anggota keluarga,
maupun temuan yang objektif misalnya hasil observasi berbagai fasilitas yang
ada dirumah keluarga.
b. Sumber data keluarga dapat juga diperoleh dari informasi yang tertulis atau
lisan dari berbagai agensi yang berhubungan atau bekerjasama dengan
keluarga, atau informasi dari anggota tim kesehatan lain.

2.2 Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga
atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya. Diagnosis keperawatan
keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi
keluarga dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera
dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan
tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan

9
dan sumber daya keluarga. Daftar diagnosis keperawatan keluarga bisa dilihat pada
buku North American Nursing Dingnosis Association (NANDA).

2.3 Perencanaan Keperawatan Keluarga


Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan klien
yang telah diidentifikasi dan divalidasi pada tahap perumusan diagnosis keperawatan.
Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi klien, keluarga dan
koordinasi dengan tim kesehatan lain. Perencanaan men- cakup penentuan prioritas
masalah, tujuan, dan rencana tindakan. Tahapan penyusunan perencanaan
keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan Prioritas Masalah Menetapkan prioritas masalah/diagnosis
keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skala menyusun prioritas dari
Maglaya (2009).
Skala untuk menentukan prioritas ( Maglaya,2009)
No Ktriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala: Wellnes 3 1
Aktual 3
Resiko 2
Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: 2
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
Skala: 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Skala:
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0

Cara Skoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
10
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
b. Faktor-faktoor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
Penentuan prioritas masalah didasarkan dari empat kriteria yaitu sifat
masalah,kemungkinan masalah dapat diubah, potensi masalh untuk dicegah dan
menonjolnya masalah.
1) Kriteria yang pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
masalah aktual karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.
2) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
a) Pengetahuan yang ada sekararıg, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
b) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
c) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat
dan sokongan masyarakat.
3) Kriteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah:
a) Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
b) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
c) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan- tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
d) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
4) Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor yang tertinggi
yang terlebih dahulu diberikan intervensi keluarga. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penyusunan tujuan keperawatan keluarga yaitu:
a) Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga diarahkan untuk
mencapai suatu nasil.
b) Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-benar bisa
diukur dan dapat dicapai oleh keluarga.

11
c) Tujuan menggambarkan berbagai alternatif peme- cahan masalah yang dapat
dipilih oleh keluarga.
d) Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks diagnosis
keperawatan keluarga dan faktor- faktor yang berhubungan.
e) Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab keluarga
dalam pemecahan masalah. Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan
keluarga.

12
Data Diagnosis keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah
keluarga dengan Arthritis
• Keluarga tidak mampu 00080 Ketidakefektifan Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu mengenal
melakukan perawatan manajemen masalah tentang pengetahuan masalah: psikososial dan
• Keluarga tidak mampu kesehatan di kesehatan dan perilaku sehat perubahan gaya hidup.
menghindari factor resiko keluarga. 1831 • Pengetahuan manajemen 5510 • Pendidikan kesehatan:
• Keluarga tidak mengerti arthritis Pengajaran proses penyakit
tentang arthritis, penyebab 1802 • Pengetahuan anjuran yang dialami
dan tanda gejala arthritis pengaturan diet 5602 • Pengajaran: proses penyakit
• Keluarga tidak mengetahui 1813 • Pengetahuan. regimen 5614 • Pengajaran: Diet yang tepat/
dampak arthritıs pengobatan dianjurkan
• Tidak mampu menyiapkan 5616 • Pengajaran:Pengobatan yang
lingkungan dengan baik ditentukan atau diresepkan
seperti lantai licin,
pencrangat kurang
• Data yang mendukung
arthritis:
1. Nyeri pada sehiruh Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan
persendian untuk merawat, meningkatkan untuk merawat anggota keluarga
2. Pada lutut kaki atau memperbaiki kesehatan, yang skait, membantu diri sendiri
leraapat tanda:tanda • Berpartisipasi dalam membangu. Kekuatan, beradaptasi
inícksi (kemerahan, 1606 memutuskan perawatan dengan perubahan, fungsi atau
teraba hangat, bengkak kesehatan mencapai fungsi yang lebih tinggi.
dan nyeri) • Kesiapan caregiver dalam 5250 • Dukungan membuat keputusan
3. Tidak mampu 2202 perawatan dirumah • Dukungan emosional
• Kepercayaan kesehatan 5270
melakukan aktivitas • Dukungan Caregiver
1700 7040
sehari-hari Heatlh Beliefs • Membangun harapan
5310
• Partisipasi keluarga dalam
2605
perawatan professional

13
Keluarga mampu merawat Keluarga mampu merawat anggota
anggota keluarga untuk keluarga yang sakit dan
meningkatkan atau memberikan dukungan dalam
memperbaiki kesehalan meningkatkan status kesehatan

• Perilaku kepatuhan: 1100 • Marajenen nutrisi yang tepat


menyiapkan diet dengan 5246 • Koriseling nutrisi
1622 tepat 1400 • Manajemen Nyeri
• Perilaku kepatuhan : 7040 • Dukungan pemberi perawatan
melakukan aktivitas dengan 7122 • Froses peneliharaan keluarga
1632 lepat 7140 • Dukungan keluarga
• Kontrol nyeri 7110 • Peningkatar: Keterlibatan
• Perilaku meningkatkan keluarga
1605 kesehalan
1602 • Kemanapuan keluarga
memberikan perawatan
2205 langsung
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
tingkungan: Kontrol resiko dan lingkungannya dalanı hal:
keamanan
• Pencegahan jatuh
1908 • Deteksi Risikɔ 6490
• Manajeman lingkungan :
1828 6485
• Pengetahuan lentang rumah yang aman
2009 7180
pencegahan jatuh
5440 • Bantuan pemeliharaan rumah
• Dukungan Keluarga Selama • Peningkatan support system
1909 6480
Pengobatan • Manajenmen Lingkungan
• Perilaku pencegahan jatuh
1910
Menyiapkan lingkungan
rumah yang aman

14
Keluarga Mampu Keluarga mampu memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas fasilitas Kesehatan:
Kesehatan: 7400 • Panduan pelayanan
1086 • Pengetahuan tentang Kesehatan
sumber Kesehatan 7560 • Mengunjungi fasilitas
1603 • Perilaku mencari Kesehatan
pelayanan Kesehatan 7400 • Bantuan sistem kesehatan
2605 • Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga

Data pendukung masalah


Kesehatan keluarga : Stroke

• Dukungan yang 00074 Kurang efektifnya Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan intervensi
diberikan keluarga tidak koping keluarga keperawatan keluarga mampu keperawatan, keluarga mampu
menunjukan hasil yang mengenal masalah: mengenal masalah:
memuaskan 1862 • Pengelolaan stress 5606 • Pengajaran individu
• Klien mengeluh tentang 1863 • Pengelolaan stroke 5604 • Pengajaran kelompok
dukungan yang diberikan 1864 • Pencegahan stroke 5510 • Pendidikan Kesehatan :
keluarga 1813 • Regimen pengobatan Pengajaran proses penyakit
• Komunikasi klien dan yang dialami
5616
keluarga terbatas • Pengajaran pengobatan yang
• Dukungan yang ditentukan/diresepkan
diberikan keluarga tidak
sesuai dengan Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan :
kemampuan keluarga untuk meningkatkan atau • Dukungan membuatn
• Dukungan yang 5250
memperbaiki Kesehatan: keputusan
diberikan keluarga tidak • Berpartisipasi dalam • Membangun harapan
sesuai dengan kebutuhan 1606 5310
memutuskan perawatan • Dukungan keluarga/caregiver
otonomi klien Kesehatan 7040
• Keluarga
mengemukakan kurang

15
mengetahui kalau 2202 • Kesiapan caregiver dalam
bantuan yang diberikan perawatan dirumah
tidak efektif 1700 • Kepercayaan Kesehatan /
• Keluarga mengatakan health beliefs
menjadi terbebani oleh 2605 • Partisipasi keluarga dalam
kebutuhan klien perawatan profeional
• Keluarga menarik diri
dari klien Keluarga mampu merawat: Keluarga mampu merawat:
• Kelelahan keluarga 2600 • Koping keluarga 5230 • Peningkatan koping
akibat lamanya klien 2602 • Fungsi keluarga 5240 • Konseling
sakit 2606 • Status Kesehatan keluarga 6160 • Krisis intervensi
• Perubahan peran 2601
• Suasana lingkungan
7110 • Peningkatan keterlibatan
keluarga keluarga keluarga
• Krisis situasional dalam 7100 • Peningkatan integritas
keluarga keluarga
• Kurangnya pemahaman 5270 • Dukungan emosional
keluarga terhadap
informasi terkait Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
kebutuhan Kesehatan lingkungan: lingkungan:
0902 4920
klien • Komunikasi • Mendengar aktif
0906 5020
• Keluarga mendapat • Pengambilan keputusan • Mediasi konflik
0907
informasi yang salah • Proses informasi

Keluarga mampu Keluarga mampu memanfaatkan


memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan Kesehatan:
pelayanan Kesehatan: • Konsultasi
7910
1806 • pengetahuan tentang 8100 • Rujukan
sumber-sumber Kesehatan 7560 • Mengunjungi fasilitas
1603 • perilaku mencari pelayanan Kesehatan
Kesehatan

16
Data pendukung masalah
Kesehatan keluarga : TBC

• Keluarga membatasi 00073 Ketidakmampuan Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu mengenal
interaksi dengan klien koping keluarga masalah: masalah:
• Pengabaian terhadap klien 1803 • pengetahuan proses 5510 • Pendidikan Kesehatan
• Keluarga mengabaikan penyakit 5602 • Pengajaran proses penyakit
perawatan dalam 0855 • gaya hidup sehat 5520 • Fasilitas pembelajaran
memenuhi kebutuhan 1862 • menegemen stres
dasar manusia
• Perilaku keluarga yang Keluarga mampu mengambil Keluarga mampu mengambil
menganggu keputusan: keputusan:
kesejahteraan • Berpartisipasi dalam
5250 • Dukungan dalam
• Keluarga tidak 1606 membuatn keputusan
membuat keputusan
menghormati kebutuhan 7040 • Dukungan caregiver
tentang pemeliharaan
klien 7140 • Dukungan keluarga
Kesehatan
• 2609
Ada penolakan oleh • Dukungan keluarga
anggota keluarga lain selama pengobatan
terhadap klien
• Keluarga kurang Keluarga mempu merawat: Keluarga mampu merawat:
memperhatikan • Membina hubungan dalam • Peningkatan koping
2204 5230
penyakitnya perawatan pasien • Konseling
5240
• Keluarga mengungkapkan • Penampilan caregiver: • Dukungan emosional
2205 5270
kesulitan untuk perawatan langsung 5430 • Dukungan kelompok
mendapatkan regimen
2206 • Penampilan caregiver: 7040 • Dukungan caregiver
terapiutik perawatan tidak langsung 7110 • Peningkatan keterlibatan
• Keluarga tidak koping keluarga keluarga
mengetahui aktivitas yang
7120 • Monilisasi keluarga
tepat untuk memenuhi
tujuan Kesehatan

17
• Status ekonomi keluarga Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
yang kurang lingkungan: lingkungan:
• Pelayanan Kesehatan sulit 1501 • Menunjukan peranannya 7040 • Dukungan terhadap pemberi
terjangkau 1502 • Keterampilan interaksi perawatan
sosial 7130 • Pemeliharaan proses
6182 • Manajemen lingkungan keluarga
kenyamanan 7140 • Dukungan keluarga
7150 • Terapi keluarga
5370 • Role and enhouncement

Keluarga mampu Keluarga mampu memanfaatkan


memanfaatkan fasilitas fasilitas Kesehatan:
Kesehatan: • Konsultasi
3000 • Kepuasan klien: akses ke 7910 • Rujukan
8100
sumber • Pertukaran informasi
3003 7960
• Kepuasan klien: pemeliharaan Kesehatan
7400
perawatan berkelanjutan • Pedoman sistem kesehatan

18
2.5 Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan pada individu dalam
keluarga dan pada anggota keluarga lainnya. Implementasi yang ditunjukan pada individu
meliputi:
a) Tindakan keperawatan langsung
b) Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
c) Tindakan observasi
d) Tindakan Pendidikan Kesehatan
Implementasi keperawatan yang ditunjukan pada keluarga meliputi:
a) Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
Kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan
tentang Kesehatan, mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b) Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat untuk individu dengan
cara mengidentifikasi konsekuensi jika tidak melakukan Tindakan, mengidentifikasi
sumber-sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang konsekuensi tiap
Tindakan.
c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah,
mengawasi keluarga melakukan perawatan
d) Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga, melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas Kesehatan yang ada dilingkungan
keluarga, membantu keluarga meggunakan fasilitas Kesehatan yang ada.

2.6 Evaluasi Keperawatan Keluarga


Sesuai dengan rencana Tindakan yang telah diberikan, penilaian dan evaluasi
diperlukan untuk melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana
baru yang sesuai. Semua Tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu
kali kunjungan keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu
dan kesediaan klien/keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses asuhan
keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan. Perawat bertanggung jawab untuk
mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga terhadap pencapaian hasil dari tujuan
keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji
19
kemajuan status Kesehatan individu dalam konteks keluarga, membandingkan respon individu
untuk keluarga dengan kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta
kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan keluarga adalah proses pemebrian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai
fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengkajian merupakan suatu tahapan saat
seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Pengkajian merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi masalah.
Pengkajian keperawatan bersifat dinamis, interaktif dan fleksibel. Diagnosis
keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggung jawab melaksanakannya. Perencanaan merupakan proses penyusunan
strategi atau intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi
atau mengatasi masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan divalidasi pada
tahap perumusan diagnosis keperawatan. Implementasi pada asuhan keperawatan
keluarga dapat dilakukan pada individu dalam keluarga dan pada anggota keluarga
lainnya.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
akan lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang keperawa
tan keluarga dipahami oleh mahasiswa kesehatan khusnya keperawatan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Panduan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan modifikasi
nanda,ICNP, NOC, NIC dipuskesmas dan masyarakat/ penyusun, Ni Made
Riasmini….[et al.]; editor, junaiti Sahar, Riyanto, Wiwin Wiarsih.- Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press),2017

Anda mungkin juga menyukai