Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN DAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT

A. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan secara etimologis:Pendidikan berasal dari kata dasar didik,
mendapat imbuhan pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja
‘mendidik’‘Pendidikan’:pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.Yunani Kuno
denganistilah :‘paedagogiek’: seni menuntun anak.‘paedagogia’: pergaulan dengan anak-
anak. Orang yang menuntun anak adalah ‘paedagog’.Romawi, dengan istilah educare :
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu
lahir. Jerman, dengan istilah Erziehung, setara denganeducare : membangkitkan kekuatan
terpendam, atau mengaktifkan potensi anak.Inggris dengan istilah education (kata benda)
dan educate (kata kerja) : mendidik. Oxford Learner's Pocket Dictionary, pendidikan :
pelatihan dan pengajaran. Education is training and instruction. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pendidikan: proses perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok
dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.Jawa
dikenal istilah ‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik fisik
maupun kejiwaan anak
B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat Pendidikan sepanjang hayat (life long education)
adalah sebuah sistem pendidikan yang dilakukan oleh manusia ketika lahir sampai
meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat merupakan fenomena yang sudah tidak
asing lagi. Melalui pendidikan sepanjang hayat, manusia selalu belajar melalui peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau pengalaman yang telah dialami.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan,antara lain:


1. Delker (1974)
mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat
adalah perbuatan manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalumeme
rlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik. Proses belajartersebut mungkin tidak
didasari oleh seseorang atau kelompok bahwa iaatau mereka telah atau sedang terlibat
di dalamnya. Kegiatan belajarsepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan
pada diri seseorangatau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan,
sertaapabila ada kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih dikandung
badan.
2. Gestrelius(1977)
mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayatmencakup interaksi belajar
(pembelajaran), penentuan bahan belajar danmetode belajar, lembaga penyelenggara,
fasilitas, administrasi, dan kondisilingkungan yang mendukung kegiatan belajar
berkelanjutan.
Dalam pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan peserta didik yangharus
dan saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktorlainnya yang
mendukung terjadinya proses belajar. Di sisi lain
dari pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseoranguntuk terus
belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.Adapun hal-hal yang
menyebabkan dan memungkinkan hal-hal yangdemikian itu adalah :
a. Majunya ilmu dan teknologi.
b. Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari karena terkait denganalat-alat
kerja.
c. Bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi.
d. Perubahan sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi.

C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat


1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat danhakikatnya,
yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.Dengan demikian, secara
potensial keseluruhan potensi manusia diisisesuai kebutuhannya agar dapat
berkembang secara wajar.
2. Mengembangkan proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadianmanusia
bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsungselama manusia hidup.
3. Menciptakan belajar untuk hidup (learning to be) dan membentukmasyarakat belajar
(learning society)
4. Sebagai pembelajaran mandiri (self learning) yaitu menyesuaikan diridengan
perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalamsepanjang kehidupan
manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri gunamencapai kehidupan yang lebih
baik dimasa yang akan datang.
5. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu,organisasi, tempat
kerja, dan negara
6. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yangdimilikinya

D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi
pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial
dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk
menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya
bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus
dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Peranan pendidikan sepanjang hayat :


Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada
dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk
mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
Dengan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian
dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut dapat
mendorong manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani hidup, dengan
pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah, dengan
ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan berguna.Melalui
pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu
lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan
seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki.
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk
pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan karena
pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,
sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya

E. Wadah Pendidika Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-sumber
informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga
pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu meliputi :
a. Pendidikan Dalam Sekolah
Pendidikan dalam sekolah adalah suatu proses yang berlangsung disekolah secara
teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelasdan ketat. Dalam arti
pendidikan formal berada dalam lingkup sekolahdengan adanya kurikulum. Tujuan
pendidik adalah untuk
memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mamp
udan terampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu
b. Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah suatu proses komunikasi yang teratur danterarah di
luar sekolah untuk memperoleh informasi, pengetahuan, latihanmaupun bimbingan
yang sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnyadengan tujuan mengembangkan
tingkat keterampilan, sikap, dan nilai-nilaiyang memungkinkan baginya menjadi
peserta-peserta yang efisien danefektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan
lingkunganmasyarakat dan negaranya
c. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak
atau elektronik ataupun sajian dalam internet
Berikut contoh penerapannya
Contoh 1
Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk bersekolah
lagi agar setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua atau yang lazim
disebut S2. Gelar S2 yang akan diambilnya adalah Magister Pendidikan yang
biasanya disingkat M.Pd. beberapa temannya telah terlebih dahulu memperoleh gelar
M.A. atau Master of Arts, ada pula yang menyandang gelar M.Sc. singkatan dari
Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar Doktor. Keadaan ini yang
menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri agar secara formal, resmi tidak
ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia meneruskan belajar tentu saja di suatu
perguruan tinggi, dengan demikian untuk kasus dosen yang menjadi tokoh dalam
uraian ini ia meneruskan belajar di perguruan tinggi.
Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang
belum lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat
bekerja di pabrik itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang
lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam waktu yang lebih
cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas adalah lembaga
pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989 atau
UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar

F. Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat


Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat.
Diantaranya yaitu :
1. Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak
untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
2. Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan ialah
dengan pendidikan seumur hidup.
3. Tinjauan Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan pendidikan
yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan,
putus sekolah bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat
berakibat tambahnya jumlah buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.
4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari
hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.
5. Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan
sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan perkembangan ilmu
dan teknologi terus menerus untuk menambah cakrawala pngetahuan di samping
keterampilan.
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh
besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik penyampaiannya. Oleh
karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek maka tidak
mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan
cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang
hayatnya, memberi keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri
kepada lingkungan masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah

G. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat


Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan.
Penerapan pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan dan sasaran
pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan bervariasi.
a. Implikasi pada Program Pendidikan
Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pendidikan Baca Tulis
Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan.
2. Pendidikan Kejuruan
Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan kejuruan tidak
boleh dipandang sekali jadi dan selesai.
3. Pendidikan Profesional
Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan sikapnya terhadap
profesinya masing-masing
4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pengembangan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruhnya telah
menyusup dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Barang-barang elektronik
telah menggantikan alat-alat dapur yang tradisional bagi kalangan ibu rumah
tangga (mesin cuci listrik, kompor listrik, dan lain-lain.).
5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga
negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu
pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu merupakan bagian yang
penting dari pendidikan sepanjang hayat.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man) harus memahami dan
menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah, kesusastraan, pandangan
hidup, kesenian dari bangsanya sendiri. Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut
di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga memungkinkan untuk mengisi
waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu semua maka
pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan
bagian penting daripada pendidikan sepanjang hayat.

b. Implikasi pada Sasaran Pendidikan


Yang perlu memperoleh pendidikan sepanjang hayat, dapat diklasifikasikan ke dalam
enam kategori, yaitu:
1. Para Petani
Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan penduduk yang
paling besar. Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya
mitos dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan yang rendah, atau
mungkin sama sekali tidak memperoleh pendidikan formal.
2. Para Remaja yang Putus Sekolah
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang
biaya, dan lain-lain).
3. Para Pekerja yang Berketerampilan
Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka, henaknya
diberikan kepada mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
4. Para Teknisi dan Golongan Profesional
Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat.
Golongan ini sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk selalu
menambah dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilan maka program
pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.
5. Para Pemimpin Masyarakat
Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan dengan berbagai
keahlian di samping harus selalu memperbaharui sikap dan gagasannya, sesuai
dengan kemajuan dan pembangunan.
6. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pengetahuan
yang belum mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lam
makin bertambah besar, karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia,
disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi lebih baik.
H. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat
1. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat kepada Orang Dewasa
Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan pendidikan
sepanjang hayat.
2. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Anak
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain yang perlu memperoleh
perhatian dan pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa

I. Alasan Pentingnya Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat diperlukan untuk meningkatkan persamaandistribusi
pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yangmenyenangkan, dan esensial
dalam menghadapi struktur sosial yang berubahterdapat alasan-alasan kejuruan untuk
menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup
Di dalamtulisannya, Cropley dengan memperhatikan masukan dari sebagian
pemerhati pendidikan, mengemukakan beberapa alasan diperlukannya pendidikansepanja
ng hayat, antara lain: alasan keadilan, ekonomi, faktor sosial, perkembangan IPTEK, dan
sifat pekerjaan
1. Alasan keadilan
Terselenggaranya pendidikan sepanjang hayat secara meluas di kalangan masyarakat
dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan
sosial. Hinsen menunjukan konteks yang lebih luasyaitu dengan terselenggaranya
pendidikan sepanjang hayat yang lebih baikakan membuka peluang bagi
perkembangan nasional untuk mencapait ingkat persamaan internasional. Dalam
hubungan ini, Bowle mengemukakan statemen bahwa pada prinsipnya dapat
mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan sosial
2. Alasan ekonomi
Tidak dapat dipungkiri, alasan ekonomi merupakan alasan yang sangat vital dalam
penyelenggaraan pendidikan. Apalagi di negara
berkembang, biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidika
n hampir-hampir tidak tertanggulangi. Di satu sisi, tantangan untukmengejar
keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya
dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali dinegara yang sudah maju
teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan
dan jenis-jenis pendidikan, dan merekamerasa berat beban biaya penyelenggaraan
pendidikan tersebut. Dalamhubungannya dengan masalah tersebut, pendidikan
sepanjang hayatmendasarkan diri pada konsep baru dalam pemrosesan
pendidikanmemiliki implikasi pembiayaan pendidikan yang lebih luas dan
lebihlonggar
3. Alasan faktor sosial
Faktor yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja,dan
emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan IPTEK.Perkembangan
IPTEK yang demikian pesat yang telah melanda negaramaju dan negara-negara yang
sedang berkembang memberi dampak yang besar karena adanya perubahan-
perubahan kehidupan sosial, ekonomi, dannilai budaya. Seperti berubahnya corak
pekerjaan, status dan peran,hubungan sosial pekerja dengan atasannya, khususnya
bertambahnya usiaharapan hidup dan menurunnya jumlah kematian bayi, dan yang
tak
kalah pentingnya ialah berubahnya sistem dalam peranan lembaga pendidikan.Fungsi
pendidikan yang seharusnya diperankan oleh keluarga, dan juga fungsi lainnya,
seperti fungsi ekonomi, rekreasi, dan lain-lain,
lebih banyak diambil alih oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi di luarlingkun
gan keluarga, khususnya oleh sekolah. Jika dahulu masa anak-anakdan remaja
diartikan sebagai masa belajar dalam dunia persekolahan,sedangkan dunia orang
dewasa adalah dunia kerja, kini garis batas yang memisahkan kedua kelompok usia
tersebut sedang menjadi kabur

4. Alasan perkembangan IPTEK


Uraian sebelumnya telah menjelaskan betapa luasnya
pengaruh perkembangan IPTEK dalam semua sektor pembangunan. Meskipun diakui
bahwa pengaruh tersebut di dalam dunia pendidikan belum sejauhyang terjadi pada
dunia pertanian, industri, transportasi, dan komunikasi. Namun di dalam dunia
pendidikan telah menggejala dalam banyak hal
5. Alasan sifat pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan IPTEK di satu sisi dalamskala besar
menyita pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi tidak dapat dipungkiri di sisi
yang lain juga memberi andil kepada munculnya pekerjaan-
pekerjaan baru yang menyerap banyak tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru
dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang
selalu saja berubah

J. Kelemahan Pendidikan Sepanjang Hayat


1. Kegiatan pendidikan non formal yang diselenggarakan sekarang inimasih belum
dapat menyentuh seluruh golongan masyarakat.
Masih banyak kalangan masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan ataupun
keinginan untuk mengikuti program pendidikan formal. Akibatnya adalah masih
terlampau banyak kalangan dalam masyarakat yang tidak terlibat dalam usaha untuk
memperbaiki pola kehidupan bersama, banyak kalangan dalam masyarakat yang dari
tahun ke tahun hidup dan bekerjadengan pola yang sama atau kurang memadainya
pengetahuanakan pendidikan. Untuk mengatasi kelemahan ini adalah dengan memper
luas jaringan penerimaan pelayanan pendidikan sepanjang hayat
2. Program pendidikan yang ada kebanyakan bersifat kurang komprehensif dan dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu program vokasional dan program idiil. Program
vokasional berusaha memberikan berbagai jenis ketrampilankepada para peserta.
Sedangkan program idiil berusaha menanamkankesadaran ideologis kepada para
peserta. Untuk keperluan kemajuankehidupan bangsa, program yang bersifat parsial
dan tidak akan memadai. Untuk keperluan ini, yang diperlukan ialah program
pendidikan yangmempunyai inti dan konteks. Bagian inti adalah bagian yang
mengandungmateri yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan para
pesertadalam melaksanakan suatu pekerjaan, suatu vokasi atau profesi. Bagian
konteks adalah bagian yang dirancang untuk meningkatkan kesadaranserta
pengetahuan para peserta mengenai persoalan - persoalan dasar yangterdapat dalam
lingkungan mereka, baik lokal, nasional, ataupun global. Dengan program yang
disusun seperti ini, para peserta akan dapatmemahami apa yang sebaiknya mereka
lakukan di bidang pekerjaanmereka masing - masing untuk turut mendorong
lingkungan merekaketingkat perkembangan atau kemajuan yang lebih tinggi
3. Metode atau penyampaian materi pendidikan. Metode atau cara penyampaian yang
digunakan selama ini banyak menekankan penguasaaninformasi atau materi, dan
kurang memperhatikan masalah penggunaan informasi untuk menyelesaikan
persoalan. Pemupukan kemampuan untuk menggunakan suatu perangkat informasi
atau materi secara kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang rasanya masih
kita abaikan selama ini. Metode pendidikan yang dipergunakan selama ini baik di
lembaga pendidikan formal maupun di lembaga pendidikan nonformal lebihmenguta
makan terbinanya manusia-manusia patuh dan kurangmemikirkan terbinanya
manusia-manusia kreatif

K. Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar


Untuk mewujudakan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi pendidikan
sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi hal-hal
sebagai berikut:
Konsep-Konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam pendidikan sepanjang hayat
dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:
a. Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau
ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia
yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis yang mendasari persekolahan
konfensional.
b. Konsep belajar sepanjang hayat
Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan
kondisi-kondisi yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan kegiatan
yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah
pada penyelengaraan asas pendidikan sepanjang hayat.
c. Konsep pelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri
mereka sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang logis
untuk mengatasi problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia dan
menerima tantangan dan perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi kesempatan
untuk belajar baru.
Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu
perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi
dengan lingkungan mereka sepanjang hayat.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat
Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang
hayat betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara berurutan
melaksanakan belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan
kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan
prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat

Anda mungkin juga menyukai