PMA - 10 - Manajemen Teknologi Dalam Agribisnis
PMA - 10 - Manajemen Teknologi Dalam Agribisnis
Prof. Dr. Ir. Djoko Koestiono, SU dan Andrean Eka Hardana, SP.,MP.,MBA
Lab of Productions and Operations Management of Agribusiness,
Faculty of Agriculture, University of Brawijaya
Email: djokokoestiono@gmail.com
10
Agribisnis Penerapan
Bioteknologi dalam
Agribisnis
TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup manajemen
teknologi dalam agribisnis
Page 2 of 7
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
risiko teknis (technical risk) menjadi risiko komersial (commercial risk) berupa beban biaya
investasi teknologi. Disamping itu manajamen perusahaan harus memiliki komitmen yang
kuat untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi melalui riset dan
pengembangan menghadapi risiko kegagalan dan membutuhkan banyak biaya. Oleh karena
itu, diperlukan komitmen dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi yang
tepat dan sesuai kebutuhan.
Perencanaan teknologi harus didasarkan pula pada kriteria distribusi dan pemasaran
produk yang meliputi kesesuaiannya dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan, hasil
estimasi nilai penjualan, luas pasar, siklus hidup produk (product life cycle), kemungkinan
berhasil secara komersial, rencana pemasaran (waktu dan target pasar), pengaruhnya
terhadap produk yang sudah ada, harga produk baru, dan harga produk pesaing, tingkat
persaingan, saluran distribusi dan lain-lain. Jika perencanaan teknologi berfokus pada
pengembangan teknologi harus didasarkan pada kriteria riset dan pengembangan, yang
meliputi sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan rencana strategis riset dan pengembangan
perusahaan.
b. Kemungkinan suksesnya secara teknis
c. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan posisi
paten yang ada
d. Ketersediaan sumberdaya dalam bidang riset dan pengembangan
e. Potensi pengembangan dimasa yang akan dating serta
konsekuensinya terhadap lingkungan
Dilain pihak, kriteria finansial meliputi hal-hal berikut:
a. Biaya riset dan pengembangan
b. Lama waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kembali
modal atau BEP
c. Kondisi arus tunai perusahaan dan pengaruhnya pada masa
datang
Perencanaan teknologi juga harus dipertimbangkan kriteria produksi, yaitu meliputi
kemampuan dan pembiayaan manufaktur, nilai tambah produksi, kebutuhan tambahan
fasilitas, kelanjutan produksi dan lain-lain. Jika hal-hal tersebut telah diakses dan telah
ditetapkan teknologi yang dipilih, maka dapat dibuat perencanaan pengembangan dan
aplikasi teknologi, dan selanjutnya proyek tersebut dapat segera dimulai.
B. Pengorganisasian Teknologi
Manajemen teknologi juga mencakup pengorganisasian sumber daya yang diperlukan
dan mengalokasikannya secara tepat dan efisien. Disamping itu teknologi yang akan
diaplikasikan juga harus diorganisasikan dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan –
kesalahan (misalnya alokasi dan penempatan), yang dapat menyebabkan
ketidakefisienan. Pengorganisasian sumber daya perusahaan untuk bidang
pengembangan teknologi, misalnya teknologi produksi, melalui riset dan pengembangan
sangat penting guna mencapai efisiensi dan efektivitas alokasi. Dengan demikian
diperoleh optimalisasi alokasi dan pengorganisasian yang tepat.
C. Pelaksanaan Penerapan Teknologi
Jika rencana pengembangan dan aplikasi teknologi telah dirampungkan serta semua
sumber daya yang dibutuhkan telah siap untuk dioperasikan, maka tibalah waktunya
untuk memulai pelaksanaannya. Pelaksanaan tersebut mulai dari pengembangan sampai
penggunaan teknologi dalam produksi/operasi perusahaan.
Page 3 of 7
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
Page 4 of 7
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
Penerapan bioteknologi dibidang produksi dan industri pengolahan hasil pertanian
mempunyai dua kelebihan dibanding penerapan teknologi konvensional, sebagai
berikut:
Antibody monoklonal
(GEN B)
2 Kedelai
Penyakit virus DNA rekombinan Varietas tahan
Page 5 of 7
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
3 kentang Bibit kentang Kultur sel dan jaringan Perbanyakan cepat
Antibody monoklonal
9 Kelapa Bibit tidak seragam Kultur sel dan jaringan Perbanyakan klon
sawit
Mutu minyak rendah Fusi protoplasma Mutu minyak tinggi
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif
Page 6 of 7
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
REFERENSI
George R. Terry, Dr. Winardi, SE, 2010. Asas-asas Manajemen :Bandung
Gumbira-Sa’id, E. dan A. Haritz Intan. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
PROPAGASI
1. Jelaskan kompetensi teknologi harus berupaya untuk mengurangi atau menghilangkan
risk aversion, yakni mampu menstransfer risiko teknis (technical risk) menjadi risiko
komersial (commercial risk)!
2. Carilah artikel ilmiah yang membahas tentang aplikasi bioteknologi dalam agribisnis,
selanjutnya review secara mendalam !
Page 7 of 7