DISUSUN OLEH
ISNAINI FITRA UTAMI
201510206075
A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 68 tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SLTA
Diagnose medis : F.20.0
Tanggal masuk : 27 januari 2015
Tanggal pengkajian : 27 Januari 2015
Alamat : Gondokusuman Yogyakarta
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama :
Klien datang ke Poliklinik untuk control rutin, sebelumnya klien memiliki
riwayat mendengar suara tetapi tidak tampak wujudnya, sering berbicara
sendiri dan kadang merasa sedih. Klien memiliki riwayat rawat inap di RSJ
Grhasia Yogyakarta.
2. Sekarang :
Ny. P datang ke poliklinik RSJ Grhasia pada tanggal 27 Januari 2015, klien
datang dengan wajah tampak sedih dan bingung, klien merasa tidak berguna,
aktivitas sehari-hari kurang, klien mengatakan sulit tidur, kuku klien
panjang.
3. Sebelumnya
Klien mendapat pengobatan di RSJ Grhasia sejak 2014, klien mendapatkan
pengobatan dan perawatan selama satu bulan. Klien datang ke poliklinik jika
obat habis, klien minum obat secara teratur.
C. Predisposisi & Presipitasi
1. Predisposisi
Klien sulit besosialisasi dengan lingkungan sekitar. Klien belum menikah dan
berhenti kuliah.
2. Presipitasi
-
D. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami riwayat gangguan jiwa.
Anggota keluarga sangat mendukung pengobatan dan kesembuhan klien.
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik, kesadaran CM
TTV : TD 140/86 mmHg, N 99 x/menit, RR 22 x/menit, S 36,6 ºC
F. Psikososial
Keluarga mengatakan klein merupakan pribadi yang pendiam, klien jarang
melakukan aktivitas dirumah. Klien juga tidak pernah melakukan komunikasi
dengan orang lain di lingkungan sekitar.
G. Pemeriksaan Status Mental
No Jenis pemeriksaan Hasil
1 Penampilan Cara berpakaian rapi, rambut tampak
kotor, kuku panjang
2 Pembicaraan Suara pelan, kurang kooperatif.
3 Aktivitas Motorik Klien Nampak gelisah
4 Alam perasaan Mood klien tampak sedih dan bingung,
klien merasa tidak berguna jika dirumah.
5 Afek Respon yang didapatkan saat pengkajian
afek klien labil. Kadang tiba-tiba sedih
dan kadang-kadang tampak senang.
6 Interaksi selama wawancara Dapat mempertahankan kontak mata
selama wawancara
7 Persepsi sensori Jenis : halusinasi pendengaran
Isi, waktu, dan frekuensi muncul : sudah
tidak ada suara-suara yang muncul.
Stressor pencetus : -
Tindakan yang pernah dilakukan :
menghardik halusinasi
Keberhasilan : sudah berhasil
H. Diagnosa kerja
Axis I : F.20.0
Axis II : Skizoid paranoid
Axis III : Hipertensi
Axis IV : gagal menikah dan putus kuliah
Axis V : GAF 40-51
I. Terapi obat
1. Haloperidol 1,5 mg 1-0-1
2. Ttrihexyphenidil 2 mg 1-0-1
3. Piracetam 500 1-0-0
4. Clozapin 25 mg 0-0-½
5.
J. Analisa data
Tanggal Data Diagnose keperawatan
27 Januari 2016 DS : Harga diri rendah
- Klien mengatakan Situasional
merasa tidak berguna dan
tidak mampu untuk
melakukan aktivitas.
- Keluarga mengatakan
klien kurang melakukan
aktivitas
DO :
- Klien tampak tkurang
kooperatif
- Klien tampak sedih
27 Januari 2016 DS : Isolasi sosial
- Kleuarga mengatakan
klien kurang aktivitas
- Keluarga mengatakan
klien lebih sering sendiri
DO :
- Klien tampak diam dan
sedih
- Klien tampak kurang
kooperatif
K. Prioritas masalah
1. Harga diri rendah
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri berhias
NURSING CARE PLAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Umum Khusus
Harga diri setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Komunikasi secara
rendah keperawatan selama 15 tindakan keperawtan percaya terapeutik, dan
menit klien merasa bahwa selama 15 menit klien 2. Jaga komunikasi mengungkapkan
dirinya berharga dan mampu mengendalikan terapeutik dengan dengan jujur yang
berguna bagi keluarga dan perilaku kekerasan klien dialaminya.
orang lain dengan cara : 3. Identifikasi 2. Merspon dan
1. Mampu membina kemampuan dan aspek menjawab pertanyaan
hubungan saling positif yang masih dengan jelas
percaya dimiliki pasien 3. Membantu
2. Mampu menilai 4. Bantu klien menilai mengungkapkan
kemampuan kemampuan yang kemampuan dan aspek
positif yang dapat digunakan positif yang masih
dimiliki. 5. Bantu klien memilih dimiliki klien
3. Klien dapat kemampuan yang akan 4. Mendiskusikan
menilai dilatih kemampuan yang
kemampuan yang 6. Melatih kemampuan masih dapat digunakan
dapat digunakan yang dimiliki klien saat ini.
4. Klien mampu 7. Evaluasi dan 5. Membantu memilih
menetapkan / simpulkan respon kemampuan yang akan
memilih kegiatan klien setelah diberikan dilatih saat itu
yang sesuai penjelasan 6. Memepragakan
kemampuan 8. Berikan reinforcement kegiatan yang sudah
5. Klien dapat positif ditetapkan
melatih kegiatan 7. Respon klien dan
yamg sudah keluarga setelah
dipilih, sesuai dilakukan intervensi
kemampuan
8. Agar klien merasa
dihargai.
Isolasi sosial Setelah dilakukan tidakan Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Komunikasi secara
keperawatan selama 15 tindakan keperawatan percaya terapeutik, dan
menit klien mampu selama 15 menit klien 2. Jaga komunikasi mengungkapkan
bersosialisasi dengan lain. mampu bersosialisasi terpeutik dengan klien dengan jujur yang
dengan orang lain dengan 3. Tanyakan keluhan dialaminya.
cara : utama saat ini 2. Merspon dan
1. Mampu 4. Kaji penyebab klien menjawab pertanyaan
mengetahui isolasi sosial dengan jelas
manfaat 5. Diskusikan manfaat 3. Tanyakan keluhan
berinteraksi berinteraksi dengan yang dirasakan klien
dengan orang lain orang lain saat ini dan dirumah
2. Berbincang- 6. Beritahu kerugian jika 4. Melihat penyebab
bincang dengan tidak berinteraksi isolasi sosial, seperti
orang lain dengan orang lain tidak punya teman,
7. Ajarkan klien sedih, merasa tidak
berkenalan dengan dihargai, dikucilkan
orang lain 5. Menambah temandan
8. Ajurkan klien menjaga silahturahmi
berkenalan berkenalan agar tidak kesepian
lebih dari satu orang 6. Memeberitahu
9. Evaluasi dan kerugian jika tidak
simpulkan respon berinteraksi dengan
klien setelah diberikan orang lain misalnya,
penjelasan tidak mempunyai
10. Berikan reinforcement teman, sepi, tidak bisa
positif minta tolong.
7. Berkenalan dengan
satu orang
8. Berkenalan lebih dari
satu orang dan
berinteraksi di
masyarakat
9. Mengevaluasi kembali
cara berkenala,
manfaat bersosialisai,
dan kerugian
bersosialisasi.
10. Merasa dihargai.
Defisit setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Komunikasi secara
perawatan diri keperawatan selama 15 tindakan selama 15 menit percaya terapeutik, dan
berhias menit klien mampu diharapkan klien mampu 2. Jaga komunikasi mengungkapkan
merawat diri dengan baik. merawat diri dengan terapeutik dengan dengan jujur yang
kriteria : klien dialaminya.
1. Mengetahui 3. Jelaskan pentingnya 2. Merespon dan
pentingnya menjaga kebersihan menjawab pertanyaan
kebersihan diri. diri dengan jelas
2. Mampu 4. Jelaskan cara menjaga 3. Klien mampu
mepraktekkan kebersihan diri mengetahui
menjaga 5. Bantu klien pentingnya kebersihan
kebersihan diri mempraktekkan cara diri
3. Mengetahui cara merawat diri 4. Klien paham dan
berhias diri 6. Jelaskan cara tertarik menjaga
dengan benar. berdandan dengan kebersihan diri
benar 5. Membantu klien
7. Evuluasi dan mengetahui cara
simpulkan kegiatan praktekan yang benar
8. Berikan reinforcemen 6. Mengetahui cara
positif berdandan dan tertarik
mempraktekannya.
7. Menyebutkan kembali
apa sudah diajarkan
8. Merasa diharagai.