Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MOBILISASI

PADA Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS HEMIPARESIS DI RS ROEMANI


MUHAMMADIYAH SEMARANG

I. PENGKAJIAN
A. Biodata Pasien
1. Demografi pasien
a. Nama : Tn. A
b. No. Rekam Medis : 216352
c. Tanggal masuk : 29 September 2021
d. Diagnosa medis : Hemiparesis
e. Umur : 58 tahun
f. Jenis kelamin : Laki-laki
g. Agama : Islam
h. Alamat : Kendal
i. Pendidikan : SMA
j. Pekerjaan : Karyawan Swasta
k. Status perkawinan : Menikah
l. Komunikasi yang dipakai : Bahasa Indonesia
m. Penanggung jawab : Ny. E
n. Tanggal Pengkajian : 29 September 2021

2. Faktor sosial ekonomi


Tn. A bekerja sebagai pegawai di kelurahan di bagian sarpras. Tn. A tinggal
serumah bersama istri dan anak ketiga berjenis kelamin perempuan. Kedua anak
perempuan yang lain sudah berkeluarga dan ikut dengan suami.
3. Faktor lingkungan
Pencahayaan di rumah Tn. A terang, Tn. A tinggal bersama anak dan istrinya, Tn. A
tinggal di pemukiman yang cukup padat.

B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit sekarang
Istri Tn. A mengatakan sudah 2 bulan memiliki hipertensi. Sekitar 1 bulan yang lalu
Tn. A dirawat di RS Kariadi karena hipertensinya. Setelah dibawa pulang Tn. A
tidak nafsu makan dan kaki serta tangan sebelah kanan tidak dapat digerakan selama
± 2 minggu.
2. Keluhan utama
Istri Tn. A mengatakan kaki dan tangan kanan Tn. A sulit untuk digerakkan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Istri Tn. A mengatakan bahwa Tn. A memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
pernah mengalami operasi hemoroid.
4. Riwayat penyakit keluarga
Istri Tn. A mengatakan bahwa ayah dan ibu Tn. A memiliki riwayat penyakit
hipertensi.

C. Pola kesehatan fungsional Gordon (11 komponen)


1. Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat
Sebelum sakit: Tn. A bekerja dan menjalani aktifitas seperti biasanya
Selama sakit : selama sakit aktifitas Tn. A menjadi terbatas
2. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit: makan 3x sehari habis 1 porsi
Selama sakit : makan 3x sehari habis ¼ porsi
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit: BAK: ± 6x/hari
BAB : ± 2x/hari
Selama sakit : BAK : pasien terpasang kateter
BAB : ± 1x/hari
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit: Tn. A sering bersepeda dan berlari saat akhir pekan
Selama sakit : Tn. A selama sakit hanya berbaring di tempat tidur
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit: pasien tidur 7-8 jam/hari
Selama sakit : pasien tidur ±3 jam/hari
6. Pola kognitif perceptual, keadekuatan alat sensori
Sebelum sakit : Tn. A dapat berinteraksi dengan koheren, seluruh alat sensori
berfungsi dengan baik.
Selama sakit : Interaksi dengan Tn. A tidak koheren karena Tn. A tidak dapat
berbicara, namun alat sensori Tn. A tidak mengalami gangguan apapun.
7. Pola persepsi konsep diri
Sebelum sakit : Tn. A bersemangat dalam menjalani hidup.
Selama sakit : Tn. A nampak putus asa akibat mengalami stroke berulang.
8. Pola peran dan tanggung jawab
Tn. A berperan sebagai suami serta ayah bagi istri dan anak-anaknya serta pasien
merupakan kepala keluarga.
9. Pola seksual reproduksi
Tn. A dan istri sudah tidak program KB.
10. Pola koping dan toleransi stress
Sumber stress pasien adalah penyakitnya, koping yang digunakan adalah dengan
berzikir.
11. Pola nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam.

D. Pemeriksaan fisik
1. Penampilan umum
a. Tingkat kesadaran : composmentis
b. Tinggi Badan : 170 cm
c. Berat badan : 88 kg
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 193/101 mmHg
2) Pernafasan : 20 x/menit
3) Nadi : 81 x/menit
4) Suhu tubuh : 36,1 ˚C

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher :
Inspeksi: Rambut berwarna hitam, bersih, tidak terdapat ketombe, tidak terdapat
lesi di kepala.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Mata dan telinga :
Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, telinga tidak terdaapat serumen
c. Hidung :
Simetris, tidak ada nyeri tekaan, tidak ada lesi dan polip
d. Mulut dan tenggorokan :
Mukosa bibir lembab, tidak sianosis, tidak terdapat pembesaran tonsil, tidak ada
sumbatan.
e. Kulit :
Tidak ada lesi, turgor kulit baik, tidak ada luka
f. Jantung/paru :
Inspeksi : simetris, tidak terdaapat otot bantu nafas
Palpasi : tidak ada masa/benjolan
Auskultasi:
g. Perut :
Inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltik bising usus 15x/menit
Perkusi : terdengar bunyi sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
h. Genitalia :
Terpasang kateter
i. Ekstremitas :
Atas: terpasang infus RL pada bagian kiri, pada bagian kanan tidak dapat
digerakan
Bawah: bagian kiri dapat digerakan, bagian kanan tidak dapat digerakan
j. Persyarafan :
Reflek patella kaki sebelah kiri positif.
E. Prosedur diagnostik
Prosedur Tgl/Jam
Hasil Nilai normal
diagnostik/laboratorium pemeriksaan

Kimia Klinik 29 September


2021

20.04

Ureum 71 mg/dL <98

Creatinin 2,4 mg/dL 0,62-1,10

Asam urat 9,8 mg/dL 2-7

Kolesterol 152 mg/dL <200

Trigliserida 124 mg/dL 70-140

LDL-Kolesterol 55 mg/dL <130

Hematologi

Hemoglobin 13,4 g/dL 13.2-17.3

Leukosit 12.490 /mm3 3800-10600

Hematokrit 39,9 % 40-52

Trombosit 212000 /mm3 150000-400000

Eritrosit 4,47 juta/mm3 4,4-59

MLV 89,2 fl 80-100

MCH 30.0 pg 26-34

MCHC 33,6 g/dL 32-36

RDW 13,4 % 11,5-14,5


MPV 8,8 fL 7.0-110

Kalium 5.0 mEq/L 3.5-5.0

Natrium 147 mEq/L 135-147

Chlorida 110 mEq/L 95-105

Calcium 8.4 mEq/L 8.8-10.3

F. Terapi yang diberikan


Tgl/Jam
Jenis terapi Dosis Indikasi
pemberian

Infus RL 20tpm  Memenuhi


kebutuhan cairan
dan elektrolit

 Menurunkan
Amlodipin 10 mg/24 jam tekanan darah

 Mengatasi tekanan
darah tinggi dan
Irbesartan 150 mg/24 jam
nefrotik diabetik

 B kompleks

 Mengatasi asidosis
Asam folat 1 mg/24 jam metabolik, urine
yang terlalu asam
Bic Nat(Natrium 500 mg/8 jam
dan asam lambung
bikarbonat) berlebih

 Mengencerkan
darah

 Mengatasi gejala
mual muntah,
Aspilets 1x1 membantu proses
penyembuhan dan
anemia
Neurodex 3x1
 Mengatasi gejala
asam lambung/
uluhati

CaCO3 (kalsium 500 mg/8 jam


Karbonat)
II. ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi


DS : istri pasien mengatakan bahwa suaminya sudah 2 Hambatan mobilitas fisik Penurunan kekuatan otot
minggu tangan kaki sebelah kanan tidak dapat digerakan.

DO : klien hanya tertidur tidak dapat melakukan aktivitas ,


kelemahan anggota gerak sebelah kanan.

DS : istri pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat Perfusi jaringan tidak efektif Peningkatan tekanan darah
hipertensi sejak 2 tahun lalu.

DO : TD 193/116 mmHg, S 36oc, N 81x/menit, SPO297%

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot


2. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah

IV. PERENCANAAN

No Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional


Diagnos
a
1 Setelah dilakuakn tindakan 1. Ajarkan pasien dalam latihan ROM 1. Melatih kekuatan otot
keperawatan selama 2x24 jam 2. Membantu kebutuhan ADL pasien 2. Membantu aktivitas pasien
diharapkan masalah hambatan 3. Atur posisi semi fowler 3. Untuk mengatur oksigen/mencegah
mobolitas fisik dapat terasi dengan 4. Kaji kekuatan otot sesak
kriteria hasil : 5. Kolaborasi dengan fisioterapi 4. Mengetahui kekuatan otot pasien
1.Terhindar dari kerusakan kulit 5. Untuk memberikan tindakan yang
(dekubitus) mendukung
2.Dapar melakukan ROM
2 Setelah dilakukan tidakan keperawatan 1. Pantau TTV 1. Untuk memonitor tekanan darah
selama 2x24 jam diharapkan masalah 2. Ajari teknik relaksasi 2. Pasien dapat rileks
perfusi jaringan tidak efektif dapat 3. Edukasi penanganan tekanan darah 3. Agar dapat menangani
teratasi dengan kriteria hasil : tinggi 4. Untuk terapi penunjang
1.Tekanan dalam darah dalam batas 4. Kolaborasi dengan dokter dan
normal farmakologi

V. IMPLEMENTASI

Tgl/Hari/Ja No Tindakan Keperawatan Respon Pasien (Subjektif Dan Objektif S-O) Paraf
m Diagnos
a
Rabu, 29 2 Pantau tanda-tanda vital DO : TD 171/105 mmHg, S 36,6oc, Rr 20x/menit,
September N 89x/menit, SPO2 97%.
2021.
09.00 DS : -
Rabu, 29 1 Atur posisi semi fowler DO : pasien nampak nyaman.
September
2021. DS : -
09.05
Rabu, 29 1 Membantu ADL pasien DO : pasien hanya berbaring ditempat tidur
September
2021. DS : -
09.06
Rabu, 29 1 Kaji kekuatan otot DO : ekstremitas kanan atas 1, kanan bawah 1,
September kiri atas 5, kiri bawah 5.
2021.
11.00 DS : istri pasien mengatakan bahwa pasien belum
bisa menggerakan ektremitas bagian kanan
Rabu, 29 2 Kolaborasi dengan dokter farmakologi DO : RL, amlodipin 10 mg/24 jam, irbesartan
September 150mg/24 jam, asam folat 1 mg/24jam, bic
2021. nat 500 mg/8 jam, aspilets 1x1, neurodex
11.15 3x1,cacos 500 mg/8 jam.

DS : -
Rabu, 29 1 1. Kolaborasi dengan fisioterapi DO : pasien telah dilakukan latihan ROM , pasien
September 2. Ajarkan pasien kooperatif.
2021.
12.30 DS : -
Kamis, 30 2 Pantau tanda-tanda vital DO : Td : 193/116 mmHg, N : 81x/menit, S :
September 36oc, Rr : 20x/menit, SPO2 :: 97%.
2021.
14.15 DS : pasien mengatakan masih agak pusing
Kamis, 30 2 Mengajarkan teknik relaksasi DO : pasien kurang kooperatif
September
2021. DS : -
15.20
Kamis, 30 2 Mengedukasi penanganan hipertensi DO : keluarga pasien kooperatif
September
2021. DS : keluarga pasien mengatakan paham cara
15.30 menangani hipertensi
Kamis, 30 1 Mengatur posisi semi fowler DO : pasien nampak nyaman
September
2021. DS : -
18.00
Kamis, 30 1 Mengkaji kekuatan otot DO : ekstremitas kanan atas 1, ekstremitas kanan
September kiri 5, ekstremitas kanan bawah 1,
2021. ekstremitas kiri bawah 5.
19.00
DS : -

VII. EVALUASI

Tgl/Hari/Ja No Catatan Perkembangan Pasien Paraf


m Diagnos (Subjektif-Objektif-Analisis-Planning/ S-O-A-P)
a
Rabu, 29 1 S : istri pasien mengatakan bahwa sampai sekarang ekstremitas bagian kanan belum dapat
September digerakan.
2021. O : pasien nampak berbaring dengan ekstremitas kanan tidak dapat digerakan
14.00 A : masalah belum teratasi
P : lanjut intervensi
 Ajarkan pasien ROM
 Membantu kekuatan ADL
 Atur posisi semi fowler
 Kaji kekuatan otot
 Kolaborasi dengan fisioterapi

Rabu, 29 2 S : istri pasien mengatakan bahwa suaminya masih pusing


September O : TD : 171/105 mmHg Rr : 20x/menit
o
2021. S : 36 c N : 89x/menit
14.10 A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Pantau TTV
 Ajarkan teknik relaksasi
 Edukasi penanganan tekanan darah tinggi
 Kolaborasi dengan dokter farmakologi
Kamis, 30 1 S : istri pasien mengatakan ekstremitas kanan masih lemas
September O : kekuatan otot pasien ekstremitas kanan atas 1, ekstremitas kanan kiri 5, ekstremitas kanan
2021. bawah 1, ekstremitas kiri bawah 5. Tangan dan kaki sebelah kanan nampak kaku tidak dapat
21.00 bergerak
A : masalah belum teratasi
P : lanjut intervensi latih ROM pasif
Kamis, 30 2 S:-
September O : TD : 193/116 mmHg Rr : 20x/menit
o
2021. S : 36 c N : 81x/menit SPO2 : 97%
21.10 A : masalah belum teratasi
P : lanjut intervensi.

Anda mungkin juga menyukai