Anda di halaman 1dari 4

PENJARINGAN SUSPEK TB DAN PENDAMPINGAN

PASIEN TB DI MASA PANDEMI


Penulis : Galuh Sulistyowati

Abstrak

Latar Belakang : TBC (Tuberculosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit menular
yang diakibatkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Gejala TBC berupa batuk lebih dari
2 minggu (dahak bercampur darah dan batuk darah) sesak nafas,meriang (demam) lebih dari
sebulan,berkeringat di malam hari tanpa aktivitas,berat badan menurun dan nafsu makan
berkurang. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru paru tetapi juga bisa menyerang
tulang,usus,kelenjar dan organ vital lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui percikan ludah
yang keluar dari penderita TBC.

Metode : Sebagai salah satu usaha pencegahan/pengendalian penyakit menular TBC di masa
pandemi ini, mengacu pada data yang kita peroleh dari Puskesmas Maesan bahwa hasil
penjaringan suspek TB sebelum pandemi yaitu di bulan Februari 2020 sebanyak 183 suspek dan
setelah pandemi melanda yaitu di bulan Juli 2020 sebanyak 8 suspek, terjadi penurunan yang
sangat drastis sekali, hal itu terjadi karena ketakutan masyarakat untuk memeriksakan diri ke
Layanan Kesehatan.

Sebagai upaya kita untuk mengatasi kondisi tersebut, kita melakukan GEMAS PENGEN TBC DI
MASPANDI (Gerakan Masyarakat Penjaringan dan Pengendalian TBC di Masa Pandemi)

Hasil : Dari upaya tersebut penjaringan suspek TB di masa pandemi ini masih bisa dilakukan,
karena respon yang positif dari masyarakat untuk periksa dahak dan itu membuat kita kader TB
semangat untuk membantu masyarakat dengan memberikan Pot Dahak bagi warga yang mau
periksa dan sekaligus mengantarkan Sputum ke Puskesmas untuk diperiksa

Respon pasien dan keluarga pasien juga sangat luar biasa ketika kita kader TB mengantarkan
obat ke rumah pasien. Pasien semangat minum obat, kader TB juga semangat mendampingi
pasien TB minum obat sampai tuntas dan dinyatakan sembuh oleh petugas kesehatan.

Kata Kunci :TBC, pandemi, GEMAS PENGEN TBC DI MAS PANDI

TBC (Tuberculosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit menular yang diakibatkan
oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Gejala TBC berupa batuk lebih dari 2 minggu (dahak
bercampur darah dan batuk darah) sesak nafas,meriang (demam) lebih dari sebulan,berkeringat
di malam hari tanpa aktivitas,berat badan menurun dan nafsu makan berkurang. Kuman TBC
tidak hanya menyerang paru paru tetapi juga bisa menyerang tulang,usus,kelenjar dan organ vital
lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC.
Sebagai salah satu usaha pencegahan/pengendalian penyakit menular TBC di masa pandemi ini,
mengacu pada data yang kita peroleh dari Puskesmas Maesan bahwa hasil penjaringan suspek
TB sebelum pandemi yaitu di bulan Februari 2020 sebanyak 183 suspek dan setelah pandemi
melanda yaitu di bulan Juli 2020 sebanyak 8 suspek, terjadi penurunan yang sangat drastis sekali,
hal itu terjadi karena ketakutan masyarakat untuk memeriksakan diri ke Layanan Kesehatan.

DATA PENJARINGAN SEBELUM DAN SELAMA MASA PANDEMI TAHUN 2020 – 2021
PUSKESMAS MAESAN
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
ri ri t il ei i li s r r r r
n ua rua are apr m jun ju stu be obe be mbe
aj eb m u m t m
F ag pte Ok ope ese
se N D

Tahun 2020 Tahun 2021

Sumber Data : SITB Dan TB

DATA TEMUAN KASUS SEBELUM DAN SELAMA MASA PANDEMI TAHUN 2020 – 2021
PUSKESMAS MAESAN
14
12
10
8
6 Tahun 2020
4 tahun 2021
2
0

Sumber Data : SITB Dan TB

Sebagai upaya kita untuk mengatasi kondisi tersebut, kita melakukan GEMAS PENGEN TBC
DI MASPANDI (Gerakan Masyarakat Penjaringan dan Pengendalian TBC di Masa Pandemi)
yaitu kegiatan penyuluhan secara Daring dimana kita melakukan penyuluhan tenteng TBC
melalui grup grup di WhatsApp yang ada di desa, semisal grup PKK, grup Relawan, grup RT,
grup pengajian dll.

Kita manfaatkan grup grup yang ada di desa tersebut untuk Penyuluhan TBC karena di masa
pandemi ini dilarang untuk mengumpulkan orang/berkerumun, tujuannya yaitu untuk menjaring
suspek TB sebanyak mungkin dan menghentikan mata rantai penularan TBC.

Disamping melakukan penyuluhan secara Daring, upaya kita untuk tetap bisa memantau dan
mengawasi pasien TB yang sedang pengobatan maupun yang sudah selesai pengobatan kita juga
membuat grup khusus untuk para pasien TB. Disitu kita sharing tentang kondisi masing masing
pasien dan berbagai keluhannya, sehingga kita bisa memantau kondisi dan cara minum obat
pasien yang sedang pengobatan, dan tak lupa kita selalu memberi semangat kepada pasien untuk
taat minum obat sampai tuntas.

Selama pandemi untuk pengambilan obat OAT pasien TB ke Puakesmas dilakukan oleh kader
TB, karena kebijakan dari PJ TB Puskesmas hal itu dikarenakan untuk mencegah atau
meminimalisir pasien TB terpapar Covid 19, dan itu dimanfaatkan kader TB untuk melakukan
konseling langsung ke pasien ketika kita mengantar obat ke rumah pasien tentang keluhan
selama minum obat OAT.

Dari upaya tersebut penjaringan suspek TB di masa pandemi ini masih bisa dilakukan, karena
respon yang positif dari masyarakat untuk periksa dahak dan itu membuat kita kader TB
semangat untuk membantu masyarakat dengan memberikan Pot Dahak bagi warga yang mau
periksa dan sekaligus mengantarkan Sputum ke Puskesmas untuk diperiksa. Respon pasien dan
keluarga pasien juga sangat luar biasa ketika kita kader TB mengantarkan obat ke rumah pasien.
Pasien semangat minum obat, kader TB juga semangat mendampingi pasien TB minum obat
sampai tuntas dan dinyatakan sembuh oleh petugas kesehatan.

Salam TOSS TB : Temukan Obati Sampai Sembuh

DAFTAR PUSTAKA
DataArtikel:
Judul                     : TBC (Tuberkulosis)
Penulis                  : dr. Tjin Willy
Tanggal Tayang : 28 Februari 2019
Waktu Akses      : 12 Oktober 2021, pukul 09.15
URL                        : https://www.alodokter.com/tuberkulosis
Cara Penulisan:

Tuberkulosis - Halodochttps://www.halodoc.com › kesehatan › tuberkulosis


Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan
singkatan TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan
terbesar kedua di dunia setelah HIV.

Anda mungkin juga menyukai