Adoc - Pub No-Title
Adoc - Pub No-Title
AUDIT INTERNAL
Oleh
HlH.O TUGIMAN
2000
KATA PENGANTAR
~
~
~
bahwa..----
-,
mereka
~.-.. ----.----
telah
....
mencj?P?ttJ<3JiJagai
..,,----.. --
---,
ffignfaat dan nilai tambah dalam
---------.~-"'
Buku ini merupakan perbaikan dari buku yang pernah kami tulis
dengan judul " Nilai Tambah Auditor Internal Delam Organisasi" tanggal 17
April 1999. Tambahan dalam buku ini antara lain data sampai akhir tahlJn
1999 dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan pembahasan dari
pengertian internal auditing terbaru yang kami ambil dari Jurnal The Institute
of Internal Auditor (IIA) Oktobcr 1999.
Buku ini bermanfaat bagi para praktisi di bidang audit internal dan kami
pergunakan pula sebagai awal perkuliahan mata kuliah Internal Auditing di
beberapa perguruan tinggi di Bandung, serta sebagai buku wajib para
peserta pendidikan tingkat manajerial YPIA di Jakarta.
Hiro Tugiman
Him
Kata Pengantar
1. Pendahuluan ...................... . 1
2. Pengertian Audit. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 2
\
(ij Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan 9
® Beberapa Pemikiran 43
9. Kesimpulan ..................................... . 46
Oaftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
Lampiran - lilmpimn
Tentang Penulis
Hal yang dibutuhkan oleh auditor internal saat ini adalah pandangan
yang luas serta pemahaman terhadap berbagai proses manajerial dan yang
berkaitan dengan manusia yangmendasari fungsi internal auditing. Auditor
internal dalam melakukan audit harus melakukan pendekatan holistik yang
menyadari bahwa para manajer dan pihak yang diaudit merupakan pribadi
yang kompleks yang berjuang dalam suatu lingkungan yang menghasilkan
berbagai macam tekanan profesional.
Saat ini mengelola audit internal harus bervisi bisnis. " I run the audit
departement as a business, we're always trying to make sure we're adding
value ", Anita Dennis ( Journal of Accountancy, Nopember 1998 him. 96 )
2. PENGERTIAN AUDIT
,-~~~~~~~~~...:C=:.O_M_P~RE~-I:I_E_N~SIV~f\UDIT
QUALITY OF P~~-F-;;~I:~;~~E-I
MMJ!,GEMENT/CONTROL
,---'
FISCAL FINANCIAL AND COMPLIANCE AUDITS PERFORMANCE OR OPERATIONAL AUDITS
RESULTS OR QUALITY
OF PERFORMANCE
Audit Traditional Legality Economic Mission
Focus Compliance with Acquisition Accomplishment
Regulation, and Efficient andlor Progress
Policies Use of Resources toward objectives
Procedures, etc Management Performance
Representations Standards
. may be made explicitly . may exits
. may be implied . may be unavailable
systematic and disciplined approacl1 to evaluate and improve the effectiveness of the
organization's risk management, control, and governing processes. Professionalism
Konsep definisi baru tersebut dibahas lagi tanggal 15 April 1999, dan
dari konsep definisi baru tersebut menekankan bahwa auditor internal agar
memberikan nilai tambah dalam membantu organisasi dengan lebih terfokus
pad a resiko usaha, pengendalian, dan pengaturan
Dari pengertian audit internal terdapat lima konsep kunci audit internal
(Barlow, 1995 : 11) sebagai berikut :
Independen
Hal ini sesuai dengan ruang lingkup kegiatan audit internal dalalll
perusahaan. IIA ( 1995 : 29 ) yailu :
The scope of internal auditing should encompass the examination and evaluation of
the adequacy and effectiveness of the organization's system of internal control and
the qucllity of performance in carrying out assigned responsibilities.
The scope and objectives of internal audit very widely and are dependent upon the
size and structure of the entity and the requirements of its management. Normaly
however internal audit operates in one or more the following areas;
a. Review of accounting system and related internal controls.
b. Examination for management of financial and operating information.
c. Examination of the economy, efficincy and effectiveness of operations including
non-financial control of an organization.
Australia S S S S S
Bolivia"-~"'- '--M--I-"--';S,'-'--I---L'~'- S L
Canada "-""5'-"--' ' S !--'CSOC---+---~---'-
S M
CI;iiia'~-'----s--- ,-, S L S S/L
D:e-n-m-a-rk~--+--S=-"~'-"--M~----~j--S'Z""--I'--'-'------'-"'-i--'--~c-'-----i
S MIL
-;=;7'~~____~+----
Ethiopia
-,---"
S
",-,,~,-~ +~"",--+'-'--~'--"--4-''''''c'-'-''
L S S L
i
'Fr';nce-~--I'---Sc"-"+" """"'-S--~ -'--"S'-'--+---'C:---+--~~'----!
S M
Germa-ny-"~ '--S'--- ---""'''8'--'-''- ~~~'-+---~---+--"",,,,,-----1
M MIL
Ghana s M M S S/L
-India-,------- ---~Sc---+--'=S:-'~"- "'---M--' S MIL
Ti3ly------ '--~S-~ , M L L
'Japan"-- ---'-Mc~--'+---"s;,:'" " '''--~L--,+---,-;",,-
S
,-+, -'-""'--
S
i
--,-,--",-,-~ -,~,~-,--i -,-,-,~--~,-I,,--~- ,,,,,
Netherlands S S S S MIL
l-;c~~---c~-i---'-'-~ ---,--,
New Zeland S S S M MIL
Norway M S S M L
-Per'u~-'--I----;I-,--I,,, --~-;SCC-----+---M
S L
-,,,-,,-,,,,,,,,,-, ,----=:--+,,----;o;--,-i-~--+
Spain S S S S L I
U,Arab Ernira! S M S==~=-S_ _,~_,-=-=I~~=~J
UK NI 'N:"I--'-+--.:cN"1--+~ NI NI I
f-ccU~S~A-----i-~M=,J-_ _-=:_s_-,~__~_, ~, s:=:~:,="=-t=~==~~:::-_j
~,_,, ___ ~ _ _L -_ _
Note Compliance audit includes Quality Assurance, Workplace and Work Practice
Safety, Enviromen!al Management, Hazardous Substances and Chemicals,
Customer and Public Safety, Product and Service Safety, Anti,competitive
Practice and Other
check the accuracy and reliabiliry of its accounting data, promote operational
efticienty, and encourage adherence to pre sci bed managerial policies"
•
Komponen Pengendalian Internal
Over the past few years, though, there has been an increasing demand for measuring
non financial results. A recent study by the Institute of Management Accountants
indicated that new performance measurement systems are being implemented in
about 64 % of U.S. companies (Anthony, 1998: 462)
" Internal auditing can add value in only two ways: by reducing the cost of
the internal audit function itself, and by making audit recommendations that
add value ", Anthony Walz, (JurnalllA, Pebruari 1997 him. 51).
Para pemula dan spesialis yang bekerja dalam bidang audit internal
adalah auditor internal berdasarkan peran yang mereka jalankan di dalam
organisasi dan banyak yang belum mengenal seluk beluk audit internal. Saat
ini merupakan suatu tuntutan bahwa seseorang dianjurkan memiliki sertifikat
atau pengesahan tertentu untuk dapat menjadi auditor internal.
5. KONSEP KEMITRAAN
Oari 107 BUMN dan BUMD yang pcrnail mcngikuti pclatihan (tanpa
memperhatikan jumlah yang mengikuti pelatihan) dari berbagai jenis
pelatihan di atas memberikan gambaran sebagai berikut :
'--.--~-- ..--
1. Oasar-dasar pemeriksaan 65 26 91
(94 %) (68 % (85 % )
2. Pemeriksaan operasional 59 15 74
(85%) (39%) (69%)
5. EOP audit 32 9 41
(46%) (24%) (38%)
7. Pengetahuan penyidikan 20 6 26
(29%) (16%) (24%) i
Kriteria profesional audit internal ( Sawyer, 1996 : 18) dan apa yang
telah FKSPI BUMN dan BUMD miliki sampai sa at ini dapat dibandingkan
sebagai berikut :
Kriteria Profesional
•..
No Kriteria
Audit Internal
.. _. ..-
IIA SPI
1. Serv ice to the public.
-_.-
:..; -----:;;--
2. Lon g, specialized training for entrants. 1941 1995
3. Sub scription to a code of ethics. 1968 1998
4. Me mbership in association and attendance at meetings. 1941 1985
5. Pub lication of journals aimed at upgrading practice. 1943 1988
6. Exa minations to tcst cntmnts I<nowledge. 1974 1996
7. Lice nsure by the state or certification by a board. 1974 1999
8. Sta ndard for Profesional Practice 1978 1998
Sasaran pendidikan dan pelatihan Audit Internal oleh YPIA, tahap pertama
untuk lingkungan BUMN dan BUMO meliputi dua aspek :
Tingkat Dasar
Tingkat Lanjutan
Tingkat Manajerial
1). Setiap jenjang pendidikan akan dilakukan ujian-ujian dan bagi peserta
yang lulus dijenjang pelatihan tersebut akan memperoleh sertifikat.
2). Apabila peserta berhasil lulus untuk ketiga jenjang pendidikan yang
disyaratkan, peserta berhak memperoleh gelar Qualified Internal Auditor
(QIA)
3). Gelar QIA dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor.
Bapindo 66 Orang
PT. Sucofindo 52 Orang
PT.PLN 56 Orang
2. Peserta pelatihan reguler sampai akhir tahun 1999 sebanyak 3.320 orang.
( Periksa Lampiran II )
Berikut ini akan diuraikan proses sampai definisi baru internal auditing
disetujui oleh Dewan Pembina IIA atau The IIA Board of Directors. Dalam
periode enam dekade terakhir, profesi auditor Intemal telah mengalami
perubahan yang dramatis bila dibandingkan dengan saat periama kali profesi
tersebut didefinisikan dalam Statement of Responsibilities of Internal Auditing.
Ke-16 anggota GTF - yang terdiri dari para praktisi dari perusahaan
multi nasional, pemerintah, akadeillisi, konsultan dan akuntan publik - sadar
bahwa kontroversi akan menjadi salah satu dari hasil pekerjaan mereka. Para
anggota GTF menyadari bahwa perubahan dalam praktek, persepsi dan
PERTANYAAN MENDASAR
Dalam mengkaji ulang sifat dan tanggung jawab mendasar dari audit
internal serta standard yang memberi arahan bagi performa, GTF harus
terlebih dahulu menjawab suatu pertanyaan mendasar, yaitu : "Apakah Audit
Internal itu?". Sebagian besar anggota GTF merasa bahwa definisi yang ada
dalam Statement of Responsibilities of Internal Auditing, yang berumur
beberapa dekade, tidak sepenuhnya meneerminkan evolusi yang telah terjadi
dalam praktek. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Riset IIA dan
GTF, telah dilakukan interview dan diskusi yang menghasilkan kesimpulan
yang mendukung anggapan tersebut. GTF selanjutnya menyusun suatu draft
definisi yang meneerminkan keeenderungan arah profesi menuju suatu audit
berdasarkan resiko (risk-based auditing) dan kegiatan konsultatif.
Saat draft definisi baru pertama kali diumumkan, ada sekelompok keeil
anggota IIA yang merasa tidak coeok dengan orientasi kerja profesi yang
menjadi lebih luas. Mereka ingin adanya suatu kejelasan tentang apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh auditor Internal dan bagaimana fungsi
tersebut seharusnya distrukturkan. Mereka seeara khusus mengkhawatirkan
kemungkinan penghapusan hal-hal yang telah dirinei dalam definisi lama
tersebut pada definisi baru. Walau demikian, mayoritas responden merasa
bahwa batasan audit internal yang luas dan f1eksibel terse but sejalan dengan
adanya peluang pasar bagi berbagai jenis jasa baru audit internal, di mana
definisi baru yang lebih luas dan proaktif tersebut sangatlah diperlukan.
Audit internal adalah suatu fungsi Audit internal adalah suatu aktivitas
penilaian independen yang dibentuk independen, yang memberikan
dalam suatu organisasi untuk jaminan keyakinan serta konsultasi
mengkaji dan mengevaluasi aktivitas yang dirancang untuk memberikan
organisasi sebagai bentuk jasa yang suatu nilai tambah serta
diberikan bagi organisasi. meningkatkan kegiatan operasi
Tujuan audit internal adalah organisasi. Audit internal membantu
membantu agar para anggota organisasi dalam usaha mencapai
organisasi dapat menjalankan tujuannya dengan cara memberikan
tanggung jawabnya secara efektif. suatu pendekatan disiplin yang
Untuk mencapai tujuan tersebut, sistoillatis unluk Illengevaluasi dan
audit internal memberi mereka hasil meningkatkan keefektivan
anal isis, penilaian, rekomendasi, Illanajelllen resiko, pengendalian
konseling dan informasi yang dan proses pengaturan dan
berkaitan dengan aktivitas yang pengelolaan organisasi.
dikaji. Tujuan audit juga meliputi
penciptaan pengendalian efektif
dengan biaya yang wajar.
. - - -.... ~- .. - --
•...
_1
--.~.---~.~.~- --"'--"'-~-. --~-.~-~
1. Gambaran tentang profesi audit internal secara lebih baik akan diPero:J
dari seberapa baik jasa/pelayanan yang diberikannya, bila dibandingkan
dengan siapa yang melaksanakannya atau apa saja jasa yang dapat
diberikan.
2. Agar tetap bertahan, profesi auditor internal harus dapat dianggap
sebagai pemberi nilai tambah bagi organisasi.
3. Auditor Internal perlu mengadopsi semua sudut pandang dari seluruh
rantai nilai (value chain).
4. Struktur konseptual audit internal harus dapat menjangkau hal-hal di luar
berbagai proses inheren yang dilakukannya, untuk mencerminkan auditor
internal sebagai pendorong tersedianya jasa organisasional.
5. Standar dan pedoman profesi yang lainnya harus tidak sekedar menjadi
pedoman bagi anggota profesi, namun juga harus dapat
mensimbolisasikan kualitas/keahlian khas auditor internal kepada pasar.
Pad a saat ini lembaga riset IIA tengah meneliti dan mengidantifikasi
cara bagaimana umumnya auditor internal memberikan jasa jaminan
keyakinan. Penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi dasar
pengembangan pemahaman terhadap peran auditor internal dalam
memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Konsultasi
3. NILAI TAMBAH
Selain hal di atas, ada pula sebagian auditor yang berargumen bahwa
oleh karena pemberian nilai tambah adalah merupakan peran yang harus
dijalankan oleh semua pihak di dalam suatu organisasi, hal tersebut bukan
merupakan bag ian dari definisi yang menggambarkan tentang peran khas
dari auditor internal. GTF mengakui kebenaran argumentasi ini, namun
demikian GTF juga melihat adanya sebagian manajer yang tidak melihat
adanya nilai tambah dari fungsi audit internal di saat mereka menghadapi
audit internal yang dilakukan oleh praktisi yang tidak progresif. GTF merasa
perlu untuk rnengingatkan para manajer bahwa fungsi dan peran auditor
internal antara lain adalah memberikan nilai tambah bagi organisasi. Oleh
karenanya, dengan pencantuman peran tersebut sudah sepantasnya
dilakukan. Namun demikian, GTF juga mengakui bahwa fungsi audit internal
tidak harus rnerasa berkewajiban untuk mengukur jumlah penghematan atau
peningkatan efisiensi yang dihasikan dari setiap audit.
Salah satu tugas tersulit yang dihadapi GTF adalah upaya untuk
menentukan apakah yang khas atau unik dari audit internal. Hal apa yang
menjadikan audit internal berbeda, bila dibandingkan dengan profesi lainnya?
Sekalipun sebagian praktisi beranggapan bahwa pendefinisian fungsi ini
sebagai sesuatu yang bersifat "internal" telah cukup untuk menjawab
pertanyaan tersebut, GTF beranggapan bahwa pertumbuhan penyedia jasa
di luar organisasi menunjukkan bahwa menjadi pihak di luar organisasi
bukanlah suatu hambatan dalam usaha untuk dapat memberikan jasa secara
efektif. Dalam pandangan GTF, keunikan profesi audit internal dihasilkan dari
sinergi antara (1) cara auditor internal memberikan jasanya, dan (2) sifat dari
jasa yang diberikan.
Sekalipun mungkin ada sebagian anggota IIA yang ingin menarik diri
dari tantangan dan kesempatan ini, GTF merasa yakin bahwa dengan definisi
baru internal auditing, para auditor perlu untuk berusaha meraih kesempatan
ini. GTF juga memberi catatan bahwa pedoman dalam bidang audit
manajemen resiko dan pengaturan perusahaan belumlah memadai dan
mengharapkan agar IIA segera melakukan pengembangan pedoman, sejalan
dengan langkah maju profesi audit internal.
Audit internal adalah suatu profesi yang dina mis, yang terus
mengalami perubahan sejalan dengan perubahan di dalam dirinya dan
organisasi yang dilayaninya. Definisi baru merupakan suatu langkah penting
bagi profesi audit internal dalam proses tersebut.
8. BEBERAPA PEMIKIRAN
" Jika kita menerima bahwa kita tidak dapat mencegah sain dan
teknologi mengubah dunia kita, paling tidak kita dapat berusaha
agar perubahan-perubahan itu Illenuju kearah yang tepa!. Oalam
masyarakat demokratis, ini mengandung arti bahwa Illasyarakat
umum perlu memiliki pengetahuan dasar, sehingga mereka mampu
membuat keputusan-keputusan yang naJar dan tidak terlalu
bergantung pada para pakar". (him 29)
" Meski kita menghendaki, kita tidak dapat memutar jam kembali ke
masa lampau. Pengetahuan dan teknik-teknik yang sudah
diketemukan tidak dapat dilupakan. Orang juga tidak mung kin
mencegah kemajuan-kemajuan di masa mendatang. Iklim
persaingan masih akan memaksa orang menciptakan
pengembangan-pengembangan, selain itu, orang tidak mllngkin
menghentikan otak yang terus mencari dari berpikir tentang sesllatu
yang mendasar, entah untuk itu dibayar atau tidak". (him 29)
Apabila pemikiran Stephen Hawking di atas kita resapi, kita tidak usah
cemas menghadapi masa depan yang tidak jelas, dengan syarat antara lain:
bekerja dengan rasa nikmat, tidak pasrah dan berpangku tangan, membuat
keputusan-keputusan didasari suara hati dan nalar, serta otak kita terus
berpikir untuk mencari, mencari, dan mencari. Demikian pula bagi kita yang
YPIA.
Anthony \Valz, Adding Value: Creating value has become (1 mailer a/survival, Journal Tlte IlIstilUte
of Interltal Auditors, Pcbmari 1997.
Anthony N Robcri, AlanagemclIl Control System, 7'h edition, Me. Grow - Hill Companies, Inc., 1998.
Arens, Alvin A.And Loebbcckc, James K, Auditillg: All Integrated Approach. 7th edition. New
Jersey, Prentice Hall Inc, 1997.
Australian Society ofCPAs, Auditi/lg Handbook, Vol. 2 Prentice Hall of Australia Pty Ltd, 1993.
Barlow, Helberg Cs, The Business Approach (0 Iltternal Auditing, First edition Juta & Co. Ltd,
Johannesburg, 1995.
Barnett, Brouwn dkk, The CPA As Fraud-Buster, Jourl/al of Accountancy, Mei 1998.
Birkett Bill, Barbera Maria Cs, Global Competency Frame Work For Internal Auditing Project, third
draft report, Journal The Illstitute of Iltternal Auditors, Oktober, 1997.
George H. Bodnar and William S. Hopwood, Accounting Inforl1lation ~y,stem, sixth edition, London
: Prentice Hall Intemational Inc. 1995.
Hiro Tugiman, Palldangalt Baru internal Auditing, edisi kctiga, penerbit Kanisius Yogyakalia,
1999.
Jack L. Krogstad, Anthony 1. Ridley dan Larry E. Rittenberg dari : tflYhere 1-Ve're Going", "Internal
Auditor JOlllual",lnsfjfufe uJ Intenwl Auditor, October 1999.
Maynard Gregg R, Internal Auditing as a Function of Risk Management, Journal The Institute of
[ntemal Auditors, Februari 1999,
Sawyer, Illternal Auditillg , fourth edition, The Institute ofInternai Auditors, Inc, 1996.
Simmons M,uk R., COSO Based Auditing, Journal The Institute of Internal Auditors, Descmbcr
1997.
The Institute of Intemal Auditors, Standards For The Professional Practice of Interual Auditing,
1995.
Theodorus M Tuanakotta, Auditing, Petunjuk Pemeriksaan Akulltafl Publik. Edisi ketiga, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982.
BRI BON B8D PEGADAIAN PT. pes JASA R. BNI' 46 BANK INDONESIA BAPINDO SUCOFINDO PLN
AIfGK. TOTAL
i
DSI'IIjo911.n LJTI w," .." UTl
l
UTili MJR
i
Dill! I ol!R~1 LJTI
I
1
UTili MJR oSI':! I DSR. Il: LJT I UTa! fOP·"
I
we .." fOP of w" urn .'R MJRKH OM.I
""" WT' UTII MJR lJT I lJTI n MJR DSR)
I
I DSRf! WTI
, , I
,
1 22 24 24 22
20 15 27 119 22 29131 128 20 20 20 20 21 . 21 33 34 23 33 33 26 22 20 I 20 20 I 20 20 22 22 I 22 26 26 29 856
I ,
2
i
25 25 25 24 21 26 26 22 20 32 26 24 20 30 30 30 ; 30 I 22 22 19 20
!
27 546
i 1 ! I,
, 24124 I 21 122 25 26 22 21 28 27 19
I
I 259
4 22 I 21 26 26 26 27 28 23 199
I I
5 24 23i26l26 15 26 I i I
I
140
J ,
, I
6 19 1 17 \23' 22 \ 23 [ 104
,, I
I I i
7 24 1
23 h6 25
I I I I I 98
, !
! i
8 21 121 ;
I I 42
I [ i
!
TTL 1B1 17B 171 1671107 94 103 134 42 I 61
I ' 85 I 79 40
!
50 I 20 150 151 51
I
4B 20 22
I
I 22
!
I 26 56
1 1 331 34 23 331 33 44 20 20 5B 40 22 26
I 2244
------
Drs. F.X. Srlharto
Rekapitulasi Peserta pelatihan YPIA - Reguler
dari tahun 1995 sid November1999
JENIS PENDIDIKAN
<NO. TOTAL
,
D~e OASt.R
,
LANJUTAN lANJUTM'I lANJUTAN
,""SUS
MA'lAJERIAL INTERN8"
<Xl
lOKAKARYA EDe
PELAKSANA
EDe
tANJUTAN
EO'
EKSEKUTlf
PESERTA
, 18 "
36 19 16" 14 23 10 10 15 4 12 177
, 38 35 11 10 5 11 45 9 18 8 16 206
, 33 32 15 35 11 13 23 12 10 10 194
, 33 28 30 30 5 14 5 14 6 165
S 35 28 33 22 11 18 13 9 12 181
, 33 12 61 22 18 5 6 18 176
1 33 30 22 23 9 7 6 130
, - 18 15 26 12 9 12 92
9 21 16 21 7 15 6 11 97
24 27 19 14 17 7 8 116
" 24 32 19 10 20 7 112
" 29 23 13 13 6 4 88
" 15 25 20 25 6 91
" 32 15 16 20 24 12 119
" 33 10 33 25 23 3 127
" 28 16 22 16 20 7 109
" 18 14 26 21 27 6 112
" 29 23 28 27 18 9 134
'" 29 9 28 19 16 7 108
"
20 21 9 22 22 24 8 106
20 6 28 25 23 5 107
" 9 9 27 5 50
" 17 12 26 6 61
" 6 12 18
"25 20 10 30
20 21 41
"
27 16 14 30
29 25 19 44
21 22 43
"
20 12 21 33
19 19 38
" 23 26 49
" 24 24
" 20 20
" 28 28
"
29 22 22
26 26
"
29 17 17
'M~ 856 589 567 422 46 390 55 181 112 22 80 3320
uler dari Angk. 1 sd. 21 (tahun 1995 sd. November 1999) 390 peserta
BRI dari Angk. 1 sd. 5 107 peserta
BON dari Angk. 1 sd. 6 134 peserta
BBO dari Angk. 1 sd. 2 40 peserta
PT. POS Angk. 1 34 peserta
BNI'46 dari Angk. 1 sd. 2 48 peserta
BI Angk. 1 20 peserta
BAPINOO Angk. 1 22 peserta
J sudah dikukuhkan
Tahun 1996 46 peserta
Tahun 1997 99 peserta
Tahun 1998 352 peserta
Tahun 1999 (sd.Sept.) 201 peserta
698 peserta
Yayasan Pendidikan Intemal Audit didirikan dcngan Aktc Notan, No. 122
atas nama Ny. Ralna Komala Komar, SH yang disyaJ\k.an di lakana tanggal 17
April 1995.
Pendiri
Jakarta
KETUA, SEKRETARIS,
SERTIFIKAT
Diberikan Kepada
No. Reg. :