Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian (Aspek Gaya Hidup dan Lingkungan Fisik) Keperawatan

Komunitas pada Pekerja Konveksi di Wilayah Z kasus C


Yudha Radityadana (1906428556)

1. Gaya Hidup
Gaya hidup pekerja dikaji dengan metode kuisoner yang diisi oleh pekerja. Dari hasil
pengkajian didapatkan hasil:
No Kebiasaan Deskripsi
Sebanyak 35% pekerjanya masih aktif merokok.
1 Merokok Dengan persentase perokok ringan 80%, perokok
sedang 18% dan perokok berat 2%.
Setiap hari Jum’at jam 06.00 sering dilakukan kegiatan
senam SKJ selama 45 menit dan seluruh pekerja
mengikutinya hingga selesai. Dari hasil pengkajian
2 Olahraga
didapatkan hanya 20% pekerja saja yang sering
melakukan olahraga rutin diluar kegiatan olahraga di
tempat kerja.
Sebanyak 50% pekerja membawa bekal makanan dari
rumah, 75% isi makanan masih mengandung makanan
berlemak dan sedikit serat, 60% pekerja banyak makan
3 Pola Makan Sehat
gorengan ketika beristirahat. 95% pekerja belum
mengetahui pola makan sehat dan tempat kerja tidak
memiliki kantin.
Sebanyak 75% pekerja membawa air minum dari rumah
dan sering minum disela-sela kerja. Kebiasaan minum
pekerja didapatkan sebanyak 45% pekerja lebih banyak
4 Kebiasaan Minum minum teh dalam kemasan, 35% minum air putih sesuai
dengan kebutuhan dan 20% meminum air putih >5 gelas
/ hari. Hanya 0,5% saja pekerja yang sering minum
minuman keras.
Sebanyak 98% mampu mengelola stres dengan baik.
Hal ini terlihat dari pekerja yang aktif dalam bekerja,
5 Manajemen Stres produktivitas perusahaan yang baik, 99% pekerja datang
tepat waktu dan mengatakan senang, puas dan nyaman
dengan tempat kerjanya.
Sebanyak 75% pekerja memiliki pola istirahat yang baik
dan 25% pekerja mengatakan masih merasa kurang
6 Istirahat fresh ketika bangun tidur. Pada jam istirahat 65%
pekerja biasa melakukan tidur siang selama rata-rata 15-
30 menit
2. Lingkungan Fisik
Hasil observasi menunjukkan beberapa masalah lingkungan fisik diantaranya:
No Lingkungan Fisik Deskripsi
Mesin jahit menjadi sumber paparan yang paling
dominan dan intens. Peredam getaran pada mesin jahit
minim. Pekerja terkena paparan secara langsung dalam
waktu yang agak lama. Rata-rata dalam sehari bekerja
terpapar selama 6-7 jam. Pekerja berhenti bekerja hanya
1 Vibrasi
jika waktu istirahat dan pulang bekerja. Rotasi pekerja
jarang dilakukan, terakhir kalo rotasi di bagian produksi
dilakukan pada 3 tahun yang lalu. Kursi yang digunakan
pekerja tidak memiliki bantalan. Hasil pengukuran
kecepatan getaran sekitar 10Hz.
Sumber radiasi adalah setrika yang digunakan ketika
menyablon. Ruangan tempat menyablon memilki
2 Radiasi exhaust fan yang terpasang dengan baik, sehingga udara
disekitar ruang tidak terasa panas. Pemeriksaan suhu
ruangan sekitar 27˚C.
Bahan sablon menjadi sumber paparan zat kimia. Zat
sablon yang digunakan cenderung berbau tajam dan
3 Kimia terkadang menimbul reaksi alergi bagi beberapa pekerja.
Pekerja di bagian sablon menggunakan masker medis
dan sarung tangan karet.
Mesin jahit menjadi sumber kebisingan, hanya 80%
beberapa pekerja saja yang menggunakan headphone.
4 Kebisingan
Hasil pemeriksaan kebisingan. Tingkat kebisingan
sekitar 68 dBA.
Debu banyak terdapat di bagian produksi 95% pekerja
5 Debu
menggunakan masker.
100% pekerja mengungkapkan tidak merasa ada beban
6 Stres
atau tekanan dalam bekerja.
Cahaya bersumber dari cahaya alami dan buatan. 70%
pencahayaan ruangan berasal dari lampu. Sinar matahari
7 Cahaya
dapat masuk ke ruangan sekitar 1/6 ruangannya. Hasil
pemeriksaan dengan luxmeter didapat 650 lux.
8 Biologi Tidak ada faktor biologi yang mengancam.
Terdapat 2 toilet, selalu dibersihkan setiap hari,
keadaannya bersih dan tidak bau, ventilasi toilet baik
9 Sanitasi
dan terdapat cahaya matahari yang masuk dan sumber
utama adalah air ledeng.

Anda mungkin juga menyukai