Anda di halaman 1dari 2

Teknik-teknik konseling dalam bimbingan dan konseling

Secara umum teknik yang digunakan dalam layanan konsultasi ini bisa menggunakan teknik
umum dan teknik khusus, karena sekilas layanan konsultasi ini ada kemiripan dengan layanan
konseling perorangan. Teknik umum merupakan sejumlah tindakan yang dilakukan konselor
(konsulltan) untuk mengembangkan proses konseling konsultasi. Teknik umum diawali dengan
penerimaan konsulti, mengatur tempat duduk, mengadakan penstrukturan, memberikan rasa
kehangatan, keterbukaan, mengatur jarak duduk, sikap duduk, kontak mata, ajakan terbuka untuk
berbicara, dan lain-lain.

Sedangkan teknik khusus layanan konsultasi dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku klien
berkenaan dengan masalah yang dialami pihak ketiga. Teknik ini diawali dengan perumusan
tujuan yaitu hal-hal yang ingin dicapai konsultasi dalam bentuk perilaku nyata, pengembangan
perilaku itu sendiri, hingga peneguhan hasrat, pemberian nasehat, penyusunan kontrak dan
apabila perlu alih tangan khusus.

Sejalan dengan teori sebelumnya menurut Prayitno dalam Susanti (2018) adalah teknik umum
dan teknik khusus. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Teknik umum
Teknik umum yaitu sejumlah tidakan yang dilakukan konselor untuk mengembangkan
proses konseling perorangan konsultasi. Teknik-teknik ini dimulai dari menerima
klien/konsulti, mengatur posisi duduk, mengadakan penstrukturan, mengadakan analisis
dan diskusi tentang permasalahan yang dihadapi sampai dengan mengadakan penilaian
dan laporan. Dalam keseluruhan proses ini digunakan teknik-teknik yang membangun
hubungan, mengembangkan dan mendalami masalah serta membangun semangat.
b. Teknik khusus
Teknik khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku klien atau konseli, khususnya
berkenaan dengan masalah yang dialami. Teknik-teknik ini terbentang dari perumusan
tujuan, pengembangan tingkah laku itu sendiri, sampai peneguhan hastrat, pemberian
nasihat, penyusunan kontak, dan jika perlu alih tangan kasus. Pengubahan tingkah laku
meliputi pemberian informasi dan contoh, latihan khusus
Selain itu konsulti juga harus memiliki teterampilan yang perlu dikuasai yang harus diterapkan
kepada pihak ketiga, adapun keterampilantersebut antara lain: aplikasi alat-alat pedidikan, tiga-
M, pertanyaanterbuka, dorongan minimal, refleksi, serta teknik khusus pengubahantingkah laku,
seperti pemberian informasi dan contoh, latihan sederhana, pemberian nasehat secara tepat.
Keterampilan lainnya yaitu mengalihtangankan pihak ketiga kepada konselor atau pihak lain,
apabila konsulti tidak mampu menangani permasalahan pihak ketiga.

Tohirin (2013: 189) dalam Nasution H.s (2019) menyatakan bahwa pelaksanaan layanan
konsultasi menempuh beberapa tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut serta laporan. Pertama, perencanaan yang meliputi
kegiatan: (a) menginentifikasi konsulti, (b) mengatur pertemuan, (c) menetapkan fasilitas
layanan, dan (d) menyiapkan kelengkapan administrasi. Kedua, pelaksanaan yang mencakup
kegiatan: (a) menerima konsulti, (b) menyelenggarakan penstrukturan konsultasi, (c) membahas
masalah pihak ketiga yang dibawa oleh konsulti, (d) mendorong dan melatih konsulti untuk: (1)
mampu menangani masalah yang dialami oleh pihak ketiga, (2) memanfatkan sumber-sumber
yang ada berkenaan dengan pembahasan masalah pihak ketiga, (e) membina komitmen konsulti
untuk menangani masalah pihak ketiga dengan bahasa dan cara-cara konseling, (f) melakukan
penilaian segera. Ketiga, evaluasi. Penilaian atau evaluasi layanan konsultasi mencakup tiga
aspek atau tiga ranah, yaitu (a) pemahaman (understanding) yang diperoleh konsulti, (b)
perasaan (comfort) yang berkembang pada diri konsulti, dan (c) kegiatan (action) apa yang akan
ia laksanakan setelah proses konsultasi berakhir.

Dafpus

Susanti. (2018). Layanan Konsultasi Dalam Penanganan Masalah Pribadi SIswa


(Studi Kasus di SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar).
Nasution, H. S., & Abdillah, A. (2019). Bimbingan Konseling: Konsep, Teori Dan Aplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai