DI SUSUN OLEH : 3
Ana Jihad Islamia (A.18.10.10) Ika Novika (A. 18. 10. 025)
Khusunul Khatima (A. 18. 10. 031) Nurfadilla (A. 18. 10. 033)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................
B. TUJUAN............................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN.....................................................................................
A. PENGERTIAN LANSIA..................................................................................
H. PENGERTIAN SPIRITUAL.............................................................................
A. KESIMPULAN..................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
gerontik
perubahan spritual” ini telah penulis susun secara maksimal dengan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis banyak berterimakah kepada semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala bantuan dan dukungannya selama
ini.
masih banyak kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, sangat mengharapkan
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Bulukumba, 15 Oktober
2021
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat
dan kematian. Pendapat lain mengatakan bahwa menua merupakan suatu proses
diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat
perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan perubahan dalam peran sosial di
masyarakat.
lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam
terjadi pada lansia memiliki dampak yang mencakup semakin tingginya tingkat
penduduk berusia 60 tahun ke atas sebesar 5,3 juta (4,5%) dari jumlah penduduk
di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1980, jumlah ini meningkat menjadi 11,3
juta (6,4%). Pada tahun 2000 diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari
jumlah penduduk, dan pada tahun 2005 jumlah ini diperkirakan meningkat
Dan pada tahun 2005-2010, jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah
balita, yang sekitar 19,3 juta (9,0%) dari jumlah penduduk. Bahkan pada tahun
2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat negara dan struktur dan jumlah
penduduk lanjut usia setelah RRC (Republik Rakyat China), India, Amerika
Serikat dengan umur harapan hidup diatas 70 tahun. Dan menurut Biro Pusat
Jumlah ini akan meningkat hingga 33 juta orang lansia 12% dari total penduduk
(Wahjudi, 2008).
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN LANSIA
kehidupan manusia (Keliat, Budi Anna, 1999 dalam Maryam, Siti, dkk, 2008).
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia
sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan mengalami
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara
lansia:
tahun.
c) Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
d) Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
e) Lansia tidak potensial Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
1. Perubahan fisik
pandang.
menurun.
indera pengecap menurun karena adanya iritasi selaput lendir dan atropi
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%, GFR menurun sampai 50%.
200 cc sehingga vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang
akan berakibat retensia urine. Pembesaran prostat, 75% dialami oleh pria
diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang vagina terjadi selaput
lendir kering, elastisitas jaringan menurun, sekresi berkurang dan menjadi
alkali.
testosteron.
rambut dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan
rapuh.
2. Perubahan mental
a. Kehatan umum
b. Tingkat pendidikan
c. Keturunan
d. Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2:
Intelegentia Question:
faktor waktu.
3. Perubahan psikososial
yang menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus menerus. Apabila
yaitu:
lain
2. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total
bertambah banyak
lanjut usia
kesejahteraan lansia
1. Masalah Gizi
a) Gizi Berlebihan
darah tinggi.
b) Gizi Kurang
c) Kekurangan Vitamin
2. Resiko Jatuh
diidentifikasi serta tak sedikit hal-hal yang dapat dimodifikasi agar jatuh tak
terjadi/tak terulang.
kain atau celana terlalu panjang, tali sepatu, tempat tidur terlalu tinggi
tempat kaki kursi roda, kamar mandi jauh dari kamar, toilet terlalu
rendah.
Tindakan:
c) Romberg test
penyakit tidak khas sesuai dengan organ/sistem organ yang sakit. Seringkali
susunan saraf pusat juga tetap dapat muncul dalam bentuk gangguan
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat adalah sakit kepala/pusing
meriang secepatnya. Identifikasi dan konsul lebih lanjut bila ada keluhan
pingsan sesaat.
3. Imobilisasi
atrofi otot, dekubitus dan malnutrisi serta pneumonia. Faktor resiko: Osteoartritis,
4. Hipertensi
pada lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah
jantung, dan penyakit jantung kroner. Lebih dari separuh kematian diatas usia 60
1. Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih dari 90 mmHg.
dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di
oleh perawat. Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh
anggota keluarga atau petugas sosial yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan
kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain: Untuk lanjut
usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang
personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu:
kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga:
kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai,
misalnya porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.
Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain.
lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan
penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu
dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet). Lanjut usia mempunyai potensi besar
untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya
kolagen dan elastisitas. Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga
kulit menjadi lebih tipis dan rapuh. Adanya kecenderungan lansia imobilisasi
1. Pendekatan fisik
kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan dikembangkan, dan
penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik
secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu: Klien lanjut
usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa
melakukan sendiri.
Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan
perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan
perhatian.
Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan, dapat
luar. Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan
mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan
rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan, cara
memakan obat, dan cara pindahdari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.
atau gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut
usia dihadapkan pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan
memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan
lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu
berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi
untuk itu kekurangan O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar
pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak badan yang berlebihan. Seorang
perawat harus mampu memotifasi para klien lanjut usia agar mau dan menerima
agak lunak atau memakai gigi palsu. Waktu makan yang teratur, menu bervariasi
dan bergizi, makanan yang serasi dan suasana yang menyenangkan dapat
menambah selera makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur
Oleh karena itu, kebersihan badan, tempat tidur, kebersihan rambut, kuku
dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena semua itu akan
pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada klien lanjut usia yang
dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah, sambil bertanya
apa keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah
2. Pendekatan psikis
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai
supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya
memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang
cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia
merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”, yaitu sabar,
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh,
membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang
dimilikinya.
Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam
memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan
Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama dengan
dengan suatu kecenderungan untuk tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.
membosankan, jangan menertawakan atau memarahi klien lanjut usia bila lupa
untuk tujuan tertentu. Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan
mereka terhadap kesehatan, perawat bila melakukannya secara perlahan –lahan
dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah pemuasan
pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila
perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.
3. Pendekatan social
bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi
pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang
mengadakan konunikasi dan melakukan rekreasi, misal jalan pagi, nonton film,
pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat diatasi dengan
berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau
mendeteksikematian.
Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi
kematian, DR. Tony styobuhi mengemukakn bahwa maut sering kali menggugah
rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai macam factor, seperti ketidak
pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan kegelisahan kumpul
reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi
hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga
perawat harus dapat meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di
tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus mereka. Sedangkan rasa
seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran
seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia. Dengan
demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik
saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia
Agar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari –hari secara mandiri dengan:
membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (life support)
menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan
baik kronis maupun akut. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai
kelainan tertentu Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia
maksimal).
H. PENGERTIAN SPIRITUAL
dan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakan sebuah tahapan spiritual seseorang,
dimana berlimpah dengan kreativitas, intuisi, keceriaan, sukacita, kasih sayang,
menyiapkan kematian yang notabene akan dialami oleh semua orang, namun hal
ini menjadi berbeda pada lansia karena sebagian besar lansia berpikir bahwa
“yang tua akan cepat mati” hal inilah yang menjadikan lansia memiliki dua sudut
pandang berbeda. Pada lansia dengan tingkat spiritual yang tinggi maka akan
dapat menerima kenyataan yang akan diterimanya nanti dan siap dalam
rendah maka mereka akan sulit dalam menerima keadaan yang menimbulkan
menghadapi kematian, DR. Tony styobuhi mengemukakn bahwa maut sering kali
menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai macam faktor,
seperti ketidak pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan
menghadapi kematian setiap klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang
berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini.
J. PERUBAHAN SPIRITUAL
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
(Maslow, 1970).
Zentner, 1970).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidadapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu
1994). Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa,
misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan
jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak
puncaknya pada umur 20-30 tahun. Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia
B. SARAN
https://www.academia.edu/40457772/makalah_gerontik_perubahan_perubahan_p
ada_lansia
https://www.academia.edu/42837289/Keperawatan_Lanjut_Usia
https://id.scribd.com/document/364057703/Askep-Spiritual-Lansia-doc