Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

Gusmila Santika Sibuea (11970123645)

Dosen Pengampu:

Ilham Chanra Putra, S.E., M.M

MANAJEMEN STRATA 1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan karuni-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kewirausahaan“.
Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Ilham
Chanra Putra, S.E.,M.M. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang sudah memberikan
kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb

Pekanbaru, 10 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/COVER

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kewirausahaan ................................................................ 3

B. Pengertian Kewirausahaan ............................................................ 4

C. Ciri-ciri Kewirausahaan ................................................................ 6

D. Karakteristik Wirausaha ............................................................... 7

E. Teori Kewirausahaan .................................................................... 11

F. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan ............................................. 12

G. Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan

Kewirausahaan ............................................................................. 13

H. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha ...................................... 15

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 16

3.2 Saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh
RichardCastillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negaraseperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyakuniversitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baruterbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalandengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur )mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Merekamempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkaitdengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam makalah ini sebagai berikut:


A. Sejarah Kewirausahaan
B. Pengertian Kewirausahaan
C. Ciri-ciri Kewirausahaan
D. Karakteristik Wirausaha
E. Teori Kewirausahaan
F. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan
G. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Kegagalan Kewirausahaan
H. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah Kewirausahaan ini adalah, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untukmenghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaandi
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan 'orientasi Kewirausahaan yangtangguh
dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak
abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun
1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Seorang wirausaha mengatur dan menjalankan perusahaan untuk keuntungan
pribadi. Ia membayar saat Ini untuk bahan baku yang digunakan untuk usahanya,
untuk penggunaan lahan, untuk jasa karyawan yang dia gunakan, dan untuk modal
yang dia butuhkan. Dia memberikan kontribusi inisiatif, keterampilan, dan kecerdasan
dalam perencanaan, pengorganisasian dan administrasi perusahaan secara mandiri.
Dia juga berasumsi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau kerugian tidak
terduga dan tidak terkendali.
Di abad ke 19 dan 20 ini, seorang wirausaha juga dapat dipandang sebagai
orang yang memperbaharui atau melakukan revolusi terhadap pola-pola produksi
dengan mengeksploitasi suatu penemuan, atau suatu kemungkinan teknologi yang
belum pernah dicoba dalam memproduksi suatu komoditas, baik itu dalam cara lama
maupun dalam cara baru. Perubahan-perubahan yang direalisasikan para
wirausahawan ini membuka sumber pasokan maupun outlet baru bagi suatu produk
dan jasa, dengan implikasi terjadi reorganisasi suatu industri.

3
Di Indonesia, entrepreneurship dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman entrepreneurship baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat entrepreneurship
menjadi berkembang.
Perkembangan kewirausahaan di Indonesia pada masa Orde Baru ditandai
dengan munculnya kegiatan industri pengolahan (manufacturing), yaitu suatu
kegiatan ekonomi yang mengubah barang mentah (raw material) menjadi barang
setengah jadi maupun barang jadi (goods/commodity). Kegiatan industri pengolahan
di Indonesia pada masa awal Orde Baru belum sedominan aktivitas pertanian yang
telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia selama berabad-abad sebelumnya. Oleh
karena itu pada masa Orde Baru kehadiran industri manufaktur belum sesuai dengan
gambaran umum aktivitas perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Asia
Tenggara pada umumnya.
Sejarah telah mencatat bahwa kemajuan suatu masyarakat sangat ditentukan
oleh peran individu-individu yang memiliki semangat kewirausahaan dan inovasi.
Perjalanan panjang bangsa Indonesia, misalnya, selalu dipelopori oleh tokoh-tokoh
yang memiliki keberanian untuk memulai tindakan dan

B. Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan
Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-
kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan
produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Dari arti wirausaha
dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai
berikut :

4
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
(Achmad Sanusi, 1994).
b. Kewirausahaan adalah Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan
sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit
et ak, 1995)
c. Kewirausahaan adalah Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang
mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu
bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(starup phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
f. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan,
siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman
Spemahamidjaja, 1977).
g. Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988). h.
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard
Cantillon, 1973).

Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan


mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk
baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan
sesuatu yang bernilai lebih tinggi. Kewirausahaan secara umum adalah suatu proses

5
dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan manajer resiko (risk manager) dalam
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu,
dan kemampuan kretivitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang
berguna bagi dirinya dan bagi orang lain. Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan
kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba,
Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup serta mampu melakukan
gebrakangebrakan baru yang orang lain belum melakukan. Joko Untoro (2012) bahwa
kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya upaya memenuhi
kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara
manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh
J.Leach Ronald Melicher (2009) bahwa kewirausahaan adalah sebuah proses dalam
merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga) “Process of
changing ideas into commercial opportunities and creating value”.

C. Ciri-Ciri Kewirausahaan
Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional
1. Yakin terhadap produk yang dimiliki
2. Mengenal sangat banyak produknya
3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan
4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
5. Santun Jujur dan berani
6. Menciptakan transaksi

Ciri ciri wirausaha : Seseorang dapat menjadi wirausaha tentu memenuhi definisi
wirausaha itu sendiri, untuk lebih jelasnya ciri-ciri wirausaha adalah:
1. Memiliki keberanian dan daya kreasi Seorang wirausaha haruslah memiliki
keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan
merencanakan. Segala ketakutan akan sia-sia dalam bermimpi dan berencana haruslah
dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”,
Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal yang membuat
ide tersebut tertunda.

6
2. Berani mengambil risiko Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki
sifat dan berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan
yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide
yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras Seorang dapat dikatakan wirausaha selain
berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk
menuju sukses
4. Memiliki persepsi dan analisis yang tepat Seseorang dapat dikatakan wirausaha
apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat,
diusahakan mendekati tujuan yang diinginkan
5. Tidak konsumtif Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya dan
diusahakan konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan
ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.

D. Karakteristik Wirausaha
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 )


mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik.
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

7
Martin Zwilling, founder dan chief executive officer (CEO) Startup Professionals,
menjelaskan, setiap wirausaha memiliki DNA berbeda dan siap membantunya untuk
sukses. Setiap pengusaha harus mengoptimalkan DNA tersebut untuk mengatasi
setiap tantangan.

Zwilling membagi karakteristik wirausaha menjadi empat tipe, seperti


dilansir YoungEntrepreneur:
1. Pembangun : Karakteristik wirausaha seperti ini adalah pemain utama dalam sebuah
permainan bisnis. Dengan DNA pembangun, maka para pengusaha jenis ini selalu
melihat dua-tiga langkah lebih maju dibanding para kompetitornya. Karakter
wirausaha pembangun selalu dikenal dengan orang yang fokus, dingin, kejam,
perhitungan, dan penentu arah.
2. Oportunis : Karakter oportunis adalah bagian spekulasi dari setiap diri pengusaha.
Bagian dari keberadaan seseorang yang menginginkan berada di tempat yang tepat
dengan waktu yang tepat, serta menggunakan waktu yang tepat untuk mencetak uang
sebanyak mungkin. Jika Anda merasa tertantang untuk membuat kesepakatan cepat
dalam mendapatkan uang, seperti bermain saham dengan memanfaatkan momentum
atau investasi dan jual kembali rumah memanfaatkan kenaikan harga, Anda mungkin
termasuk dalam karakteristik oportunis.
3. Spesialis : Pengusaha jenis ini akan bertahan di perusahaan selama 15-30 tahun,
membuat fondasi perusahaan yang kuat. Wirausaha dengan karakter spesialis akan
menonjol di tengah keramaian orang yang ramai dengan pesaing. Jenis-jenis
pengusaha tipe ini adalah ahli IT, pengacara, akuntan independen, dan desainer
grafis.
4. Inovator : Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti membuat
laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai rumus bisnis, konsep,
hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam perusahaan. Tantangan terbesar
karakteristik inovator adalah selalu berjuang walaupun di tengah kesuksesan. Selalu
memikirkan produk terbaru di tengah peluncuran produk baru.

8
a. Sifat-sifat Wirausaha
1. Percaya Diri, seorang entrepreneur haruslah memiliki sifat percaya diri yang
tercermin dari:
-Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya
akan maju dan berkembang untuk itu Seorang wirausaha harus mampu
menyusun rencana keberhasilan perusahaannya.
-Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain atau
keluarga.
-Kepemimpinan, dan dinamis: Seorang wirausaha harus mampu
Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang
pengusaha tidak hanya pada material, tetapi juga moral kepada
berbagai pihak.
2. Originalitas, seorang entrepreneur haruslah memiliki sifat orginalitas
yang tercermin dari:
-Kreatif: mampu mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-
cara baru dalam memecahkan persoalan
-Inovatif: mampu melakukan sesuatu yang baru yang belum dilakukan
banyak orang sebagai nilai tambah keungulan bersaing.
3. Berorientasi Manusia, terdiri dari:
-Sifat suka bergaul dengan orang lain berarti anda harus mampu
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai
pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada
para pelanggan, pemerintah pemasok, serta masyarakat luas
-Komitmen, Komitnen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus
dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan
sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan
direalisasikan
4. Berorientasi Hasil Kerja, terdiri dari sifat:
-Ingin berprestasi, kemauan untuk terus maju dan mengembangkan
usaha. IQ dan EQ tidak cukup untuk memprediksi keberhasilan.

9
Dibutuhkan AQ (Adversity quotient) yaitu tingkat ketahanan terhadap
hambatanhambatan yang ditemuinya dalam mencapai keberhasilan.
Dalam AQ ada tiga tipe pendaki puncak keberhasilan, yaitu quitter,
champer, dan climber. Tipe quitter adalah mereka yang langsung
menyerah atau tidak mau memanfaatkan peluang. Tipe champer adalah
mereka yang cepat puas dengan apa yang sudah dicapai walaupun bisa
mencapai keberhasilan yang lebih tinggi kalau mereka mau. Tipe
climber adalah orang yang terus mendaki tangga keberhasilan hingga
mencapai puncak tertinggi meski menemui berbagai hambatan atau
rintangan.

b. Penguatan Karakteristik dan Kompetensi Kewirausahaan

Karakteristik dan kompetensi kewirausahan merupakan dua fakor


penting yang diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan dalam dunia
bisnis yang dinamis dan mencapai kinerja bisnis tinggi. Seseorang dapat
berlaku seperti karakteristik kewirausahaan antara lain percaya diri,
berorientasi tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan,
dan berorientasi masa depan, tetapi hanya orang yang bersifat wirausaha yang
mampu bertindak menggunakan karakteristik tersebut dalam pekerjaannya
(Meredith et al., 2000). Keberhasilan kinerja bisnis usaha kecil ditentukan oleh
faktor individual dan faktor lingkungan (Attahir, 1995). Khusus untuk faktor
individual, pelaku usaha harus memiliki karakteristik kewirausahaan yang
baik dan kompetensi tertentu.
Karakteristik kewirausahaan yang telah diuji hubungannya dengan
kinerja usaha diklasifikasikan kedalam beberapa tipe (Li, 2009), yaitu
karakteristik demografi (gender, umur, etnis, dan latar belakang orang tua),
karakteristik psikologis dan perilaku (motivasi, atribut personal, nilai, tujuan,
dan sikap), dan karakteristik human capital (pendidikan, pengalaman,
pelatihan, keterampilan dan pengetahuan teknis). Karakteristik tersebut
mencakup sifat-sifat kepribadian dan kompetensi individual dalam proses
kewirausahaan.

10
E. Teori Kewirausahaan

Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah


berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori
kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,
dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai
optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu
untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian
sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana
belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal
untuk melahirkan teori-teori berikutnya.

b. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,
keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga
maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang
pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang
dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa
lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa
depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan
dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan
melahirkan berbagai macam inovasi.

Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai


sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi
peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang
dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan,
bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam
berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih
menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk

11
berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar
kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha
yang diperolehnya.

Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan


harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje
keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk,
dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.

F. Tujuan Dan Manfaat Kewirausahaan

a. Tujuan Kewirausahaan

Tentunya seorang wirausahawan memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai


ketika berniat untuk membangun usaha sendiri. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan
pribadi maupun kelompok. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa tujuan
kewirausahaan.
1. Menularkan Semangat Berwirausaha kepada Masyarakat
Ketika seorang wirausahawan menjalani usahanya dan kemudian sukses, maka hal
ini bisa saja memunculkan kesadaran masyarakat sekitar untuk ikut berwirausaha.
Masyarakat akan tergerak untuk mulai memiliki bisnis sendiri juga dan menjadi
wirausahawan yang baik.

2. Meningkatkan Jumlah Wirausaha yang Berkualitas


Tujuan kewirausahaan berikutnya adalah meningkatkan pemberdayaan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga nantinya memungkinkan
sumber daya manusia di suatu daerah dapat maju dan berkembang.

3. Membudayakan Perilaku, Sikap, dan Kemampuan dalam Berwirausaha


Salah satu tujuan wirausaha adalah membudayakan perilaku, sikap, dan
kemampuan diri dan orang-orang sekitar dalam hal kewirausahaan. Diri sendiri
maupun masyarakat sekitar akan dapat belajar untuk menciptakan peluang usaha.

12
4. Memperbanyak Lapangan Kerja
Tujuan wirausaha lainnya adalah untuk membuka lapangan usaha untuk orang
lain. Ketika suatu usaha berkembang dan menjadi sukses, usaha tersebut otomatis
membutuhkan banyak karyawan untuk menjalankan dan mempertahankan usaha
tersebut. Maka dari itulah dengan berwirausaha berarti membuka lebih banyak
lapangan kerja juga untuk orang lain.

b. Manfaat Kewirausahaan
a. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran
b. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan dan kesejahteraan
c. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi
yang unggul yang patut untuk diteladani
d. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan
jujur dalam menghadapi pekerjaan
e. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak
boros.

G. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Kegagalan Kewirausahaan

a. Keberhasilan Kewirausahaan
1. Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang
menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran
untuk selalu bekerja keras dan tekun.

2. Kerja sama dengan orang lain.


Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang
lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada
orang lain.

13
3. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena
itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat
berperan.

4. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.

5. Pandai membuat keputusan.

6. Mau menambah pengetahuan.


Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.

7. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).

b. Kegagalan Kewirausahaan
1. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi
sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.

2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.


Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.

3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.


Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu
disiapkan sebelumnya.

4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan
berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat
ditekuni dengan baik.

c. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha


a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.

14
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau
orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila
perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.

H. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha

a. Keuntungan Berwirausaha
1. Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau
perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan.
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola
keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.

b. Kerugian Berwirausaha
1. Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan
waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena
wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilanuntuk
memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan,dari mulai
usaha sampingan untuk sekedar menambah penghasilan tetap yangsudah ada, atau
bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.Kewirausahaan berasal dari kata wira dan
usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan
berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa
kewirausahaan adalah:
a.Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b.Menentukan cara produksi baru.
c.Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d.Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

B. Saran

Kegagalan yang pernah kita pernah alami bukanlah penghalang atau


penghambat dalam berwirausaha, kegagalan bisa terjadi apabila kita tidak mejalani
suatu usaha tidak dengan serius dan tidak tekun dalam berwirausa. Coba buang rasa
takut gagal dalam berwirausaha agar kita berani dalam berwirausaha. Minat
tumbuhnya wirausaha dalam diri kita itu bukan karena orang lain atau karena kegiatan
yang kita jalani. Tetapi keinginan dalam diri dan niat dari diri sendiri yang membuat
dirinya menjadi wirausahawan.
Dengan membaca dan memahami tulisan kewirausahaan diatas hendaknya kita
mampu mempraktekkannya dalam berwirausaha untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dhamayantie, E., & Fauzan, R. (2017). Penguatan Karakteristik dan Kompetensi


Kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja UMKM. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 11(1), 80-91.
Firmansyah, M. A., & Roosmawarni, Anita. 2019. Kewirausahaan (Dasar dan
Konsep). Surabaya: Qiara Media.
https://kumparan.com/berita-bisnis/tujuan-kewirausahaan-beserta-manfaat-
pentingnya-1vwHJKBkQqY/4
Hutagalung, Raja Bongsu & Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Pengantar
Kewirausahaan. Medan: USU Press.
Latief, M.jamil. 2017. Kewirausahaan (Kiat Sukses Menjadi Wirausaha). Jakarta:
Citapustaka Media.

17

Anda mungkin juga menyukai