Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 3

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN DASAR


DI BERBAGAI NEGARA
( MPDR 5302 )

NAMA : RENGKI FIRMANSYAH


NIM : 530047135

PROGRAM STUDY PASCA SARJANA


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-PEKANBARU
2021
NASKAH
TUGAS TUTORIAL KE-3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

Nama Mata Kuliah : STUDI KOMPARATIF PENDIDKAN DASAR DI


BERBAGAI NEGARA
Kode Mata Kuliah : MPDR 5302
Jumlah sks : 3 sks

Skor
No Tugas Tutorial Maksim
al
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik 20
terpadu dan bagaimana aplikasinya di pendidikan dasar!

2. Jelaskan keunggulan pembelajaran menggunakan sistem 30


tematik terpadu!

3. Bagaimana aplikasi penilaian sistem tematik terpadu 50


pendidikan di Indonesia? Apakah terdapat perbedaan dan
persamaan dengan sistem penilaian di negara maju lainnya?
Jelaskan!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik terpadu dan


bagaimana aplikasinya di pendidikan dasar!

PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Pada kurikulum tahun 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar yaitu pembelajaran

tematik terpadu dilaksanakan pada siswa kelas 1 sampai kelas III, sedangkan pada

kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran tematik terpadu tersebut dilaksanakan di

semua kelas yang dilaksanakan di sekolah dasar kelas I sampai VI .

Model pembelajaran tematik terpadu adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa muatan mata

pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan


menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dalam

pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik terpadu ini bertolak dari suatu

tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan

memperhatikan keterkaitan dengan isi mata pelajaran. Tujuan dari adanya tema ini

bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran, akan

tetapi juga keterkaitannya dengan konsep konsep mata pelajaran lainnya.

2 Jelaskan keunggulan pembelajaran menggunakan sistem tematik terpadu!

Beberapa keunggulan pembelajaran menggunakan sistem Tematik Terpadu di

antaranya:

1. siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;

2. siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama:

3. pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;

4. kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata

pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa;

5. siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

dapat disajikan dalam konteks tema yang jelas;

6. siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi

nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata

pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain;

7. guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara

terpadu dapat dipersiapkan sekaligus, waktu selebihnya dapat digunakan

untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan.

8. Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan karena sesuai dengan

minat Siswa /Peserta Didik.

9. Proses Pembelajaran memberikan pengalaman yang relevan dengan


tingkat Perkembangan Psikologis Siswa.

10. Hasil belajar lebih berkesan dan bermakna bagi Siswa.

11. Menstimulus Siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikirnya

dengan mendiskusikan persoalan yang dihadapi.

12. Mengajak Siswa untuk saling bekerjasama sehingga Menumbuhkan

Karakter Siswa dan Keterampilan Sosialnya.

13. Proses Pembelajaran menyajikan kegiatan pembelajaran yang nyata seperti

yang dihadapi oleh Siswa dalam lingkungan kehidupannya .

14. Lebih praktis karena menggabungkan beberapa Mata Pelajaran ke dalam

satu tema yang relevan sehingga Siswa tidak harus membawa bermacam-

macam buku ke Sekolahnya

15. Lebih Ekonomis karena hanya membutuhkan 1 buku tema saja sudah

mencakup beberapa Mata Pelajaran sehingga mengurangi pengeluaran

secara financial

Fokus perhatian pembelajaran tematik terpadu terletak pada proses yang ditempuh
siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk kompetensi
yang harus dikembangkannya.

3. Bagaimana aplikasi penilaian sistem tematik terpadu pendidikan di

Indonesia? Apakah terdapat perbedaan dan persamaan dengan sistem

penilaian di negara maju lainnya? Jelaskan!

Jawaban :
Sistem penilaian tematik terpadu dinegara kita terdiri dari penilaian sikap spritual,
sikap sosial, pengetahuan dan nilai keterampilan .Penilaian ini berdasarkan
pengalaman saya mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 mencakup semua aspek.
Karena dalam pembelajaran Tematik terpadu peserta didik bukan hanya dituntut untuk
sekedar mendapatkan pengetahuan saja mengenai materi suatu pembelajaran akan
tetapi peserta didik tersebut juga diharapkan mampu mengaplikasikan pembelajaran
yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian yang dilakukan dalam
Kurikulum yang ada dinegara kita saat ini adalah penilaian berdasarkan kurikulum
2013.. Penilaian Autentik pada pembelajaran Tematik terpadu meliputi :
1. Penilaian sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua bagian, yaitu sikap spiritual
dan sikap sikap sosial. Sikap spiritual terkait dengan pembentukan siswa yang beriman
dan bertakwa, dan sikap sosial terkait dengan pembentukan siswa yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai
perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sikap
sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan dinamisasi
dan harmoni kehidupan.
Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI-1 dan
KI-2 sikap tersebut terlihat dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang
berasal dari KI-3 dan KI-4 yang berpasangan. Penilaian sikap dapat dilakukan
menggunakan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
a. Teknik Observasi. Pedoman observasi dilengkapi dengan rubrik dan petunjuk
penskoran. Rubrik memuat petunjuk atau uraian dalam penilaian skala atau daftar
cek. Sedangkan penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor
menjadi nilai akhir. Berikut diberikan contoh instrument beserta rubrik penilaian.
b. Penilaian diri. Skala penilaian diri dapat disusun dalam bentuk skala likert atau skala
semantik differential. Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai
suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantik differential yaitu skala untuk
mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilohan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinu di mana jawaban yang sangat positif terletak di
bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negative terletak di bagian kiri garis,
atau sebaliknya. Berikut diberikan contoh instrument rubrik penilaian diri.
c. Penilaian Antar Siswa. Penilaian antar siswa merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian antar siswa adalah daftar cek dan skala
penilaian dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah
satu dari keduanya atau menggunakan dua- duanya.
d. Jurnal. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi tentang hasil pengamatan terkait kekuatan dan kelemahan siswa yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku. Peristiwa atau kejadian yang ada pada jurnal
harus segera dicatat dan didokumentasikan. Jurnal harus bersifat asli dan objektif dan
dapat digunakan untuk memahami siswa dengan lebih tepat. Sementara kelemahan
yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang
banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat
mengganggu perhatian dan tugas guru. Dalam pencatatan jurnal, guru harus
mengenal dan memperhatikan perilaku siswa baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diberikan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah
ditentukan kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan siswa pada awal
semester.
2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian penmgetahuan berisi apa saja materi yang sudah dipahami oleh peserta
didik yang dituangkan dalam bentuk tes tulis berupa soal esay, isian, pilihan ganda
maupun menjodohkan sesuai dengan KD yang ada dalam pembelajaran yang diukur
tingkat serapnya.Penilaian pengetahuan ini berupa penilaian harian, PTS dan UAS
yang akhirnya akan bermuara pada nilai Rapor.Soal yang dibuat dalam penilaian
pengetahuan PTS dan UAS ini berupa penggabungan beberapa mata pelajaran dalam
tema tertentu disesuaikan dengan KD yang ada dalam Tema tersebut.

3.Penilaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan biasanya diambil berupa nilai saat praktek, misalnya peserta
didik diminta untuk menyebutkan secara lisan atau melakukan gerakan.

Perbedaan dan persamaan sistem penilaian di Indonesia dan Negara maju


a. Persamaan dan Perbedaan Sistem Penilaian di Indonesia dengan Negara Lain
1) Persamaan
Banyak negara yang menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik terpadu sampai
SD kelas VI seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, dan Perancis. Hal inilah
yang menjadi dasar pemikiran urgensi penerapan pembelajaran tematik terpadu di
Sekolah Dasar yang dimaksudkan dalam Kurikulum 2013di Indonesia. Selain itu,
banyak sekolah alternatif yang menunjukan hasil menggembirakan karena menerapkan
sistem pembelajaran integratif berbasis tema.
Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh
berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar
bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat
dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun
diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan
tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan
seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang
berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal
harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis. Setelah
mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan
pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan
memiliki pilihan yaitu: Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA.
2) Perbedaan
Jika dibandingkan dengan negara Finlandia, Indonesia sangat jauh tertinggal dalam
sistem pendidikan, di mana Finlandia tidak mengadakan Ujian Nasional di akhir
program pendidikan, Indonesia masih menjadikan Ujian Nasional sebagai satu-
satunya penentu kelulusan. Padahal sudah dipahami juga bahwa yang berhak
melakukan assessment
atau penilaian adalah mereka yang melakukan proses pembelajaran, dalam hal ini
gurulah yang harus melakukan penilaian terhadap siswanya baik selama proses
pembelajaran dan atau setelah proses pembelajaran dilakukan. Terdapat perbedaan
terjadi dalam penilaian yang berlaku di Indonesia dengan negara lain, yaitu:
a) adanya penilaian yang secara formal dilakukan oleh pemerintah dan itu sangat
menentukan siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
b) apabila siswa tidak dapat mencapai kriteria yang telah dipatok (Kriteria Penilaian
Acuan Patokan/PAP) dengan adanya Ujian Nasional, atau Ujian Mutu Tingkat
Kompetensi (istilah UN pada Kurikulum 2013) maka siswa dinyatakan tidak lulus
dan harus mengulang.
c) pada penulisan laporan hasil pembelajaran, guru dihadapkan pada berbagai
administrasi yang harus dilakukan berkaitan dengan penilaian. Semua di format
sedemikian rupa mulai perencanaan, saat proses pembelajaran berlangsung dan
setelah pembelajaran dilaksanakan. Semua aktivitas yang harus dipersiapkan oleh
guru menjadikan hal yang lebih penting dalam penilaian menjadi terlupakan atau
tersisihkan. Instrumen yang harus dipersiapkan untuk mengukur pencapaian setiap
kompetensi dasar tidak menjadi perhatian. Instrumen menjadi tidak tervalidasi baik
dari konten maupun konstruknya. Demikian juga dengan penyiapan alat instrumen
yang harus dipersiapkan selama proses pembelajaran dilakukan, termasuk asesmen.
Sumber :
Herman, T. dkk. (2016). Studi Komparatif Pendidikan Dasar Di Berbagai Negara
(Suratinah (ed.); November). Universitas Terbuka. https://www.ut.ac.id/

Putra, A. (2017). Mengkaji Dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara (malaysia,


Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika Dan Finlandia).

https://www.cermati.com/artikel/mengupas-sistem-pendidikan-di-indonesia-dan-
perbandingannya-dengan-negara-maju diAkses 29 Mei 2021

https://sdn-tambaharjo.blogspot.com/2015/01/ diakses 29 mei 2021

Anda mungkin juga menyukai