0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang Harmful Algal Blooms (HAB) atau blooming alga berbahaya. HAB adalah fenomena perbanyakan alga mikroskopis secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan perubahan warna air dan melepaskan racun berbahaya bagi manusia dan biota laut lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor yang memicu HAB, dampaknya, dan metode pengendaliannya.
Dokumen tersebut merangkum tentang Harmful Algal Blooms (HAB) atau blooming alga berbahaya. HAB adalah fenomena perbanyakan alga mikroskopis secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan perubahan warna air dan melepaskan racun berbahaya bagi manusia dan biota laut lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor yang memicu HAB, dampaknya, dan metode pengendaliannya.
Dokumen tersebut merangkum tentang Harmful Algal Blooms (HAB) atau blooming alga berbahaya. HAB adalah fenomena perbanyakan alga mikroskopis secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan perubahan warna air dan melepaskan racun berbahaya bagi manusia dan biota laut lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor yang memicu HAB, dampaknya, dan metode pengendaliannya.
Alga merupakan organisme mikroskopis yang umumnya dianggap sebagai tumbuhan air sederhana dan menjadi sumber makanan bagi biota akuatik kecil. Fenomena Harmful Algal Bloom (HAB) adalah sebuah fenomena dimana salah satu atau lebih jenis spesies alga tertentu mengalami perbanyakan atau mati hingga bersifat berbahaya dan toxic bagi biota air yang lain. Harmful algal blooms merupakan tumbuhan air sederhana dari Protista bersel tunggal yang berukuran mikroskopis, mikroalga berfilamen colonial, hingga rumput laut yang berkembang biak dengan sangat cepat. Istilah HAB yang sering digunakan diantaranya Phytoplankton blooms, microalgal blooms, red tides. Blooming alga terbentuk akibat peningkatan pertumbuhan yang cepat atau tingginya jumlah akumulasi populasi alga pada suatu perairan. Blooming alga sering berkumpul dan terlihat di permukaan air sehingga warna air seakan-akan berwarna hijau, coklat atau merah. Spesies blooming alga diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu, Spesies yang menghasilan perubahan warna air yang tidak berbahaya, menghasilkan racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan, serta spesies yang tidak beracun bagi manusia namun berbahaya bagi ikan dan invertebrate. Algal bloom dikelompokkan menjadi beberapa jenis diantaranya : 1. Blooming alga air tawar a. Blooming Alga hijau biru (cyanobacteria) merupakan racun berbahaya yang biasanya menghuni permukaan dan genus yang paling berbahaya saat terjadi blooming karna mampu memfiksasi nitrogen di atmosfer. b. Blooming Alga hijau (Euglena, Microcystis, Anabaena) c. Blooming Alga berfilamen (Spirogyra, Oscillatoria, chlorella,dll) 2. Blooming alga laut a. Blooming Bacillariophyceae b. Blooming Dinophyceae c. Blooming Prymnesiophyceae d. Blooming Crysophyceae e. Blooming Raphidophyceae Dampak Blooming Alga Dampak pada air dapat menyebabkan perkembangbiakan alga mikroskopis seperti fitoplankton lebih cepat, Dampak pada organisme perairan menyebabkan banyak makhluk hidup akuatik mati akibat kekurangan oksigen, Dampak pada Kesehatan manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan akibat terinfeksi racun karena mengonsumsi makanan laut, dan Dampak pada aktivitas manusia menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan nelayan akibat kematian ikan dan dapat merusak nilai estetika perairan. Faktor-faktor yang mempengaruhi blooming alga 1. Salinitas tinggi mendukng pertumbuhan alga 2. Peningkatan kadar Karbondiosida dapat memicu pertumbuhan alga 3. Eutrofikasi atau pengayaan nutrisi dapat mendukung pertumbuhan alga 4. Suhu yang tinggi memicu pertumbuhan alga 5. Musim Hujan 6. Upwelling Pantai menyebabkan kandungan nutrient di perairan meningkat Penyakit pada manusia akibat HAB 1. Ruam Kulit 2. Kram Otot 3. Berkedut 4. Kelumpuhan 5. Mual dan muntah 6. Gagal Jantung atau pernafasan 7. Gagal Hati akut Pengendalian HAB 1. Metode Fisik Misalnya, dengan melakukan skimming alga menggunakan perahu 2. Metode Kimia Misalnya, dengan pemberikan zat kimia seperti hydrogen peroksida, natrium hipoklorit, dll 3. Metode Biologi Misalnya, menggunakan predasi seperti zooplankton dan organisme filter feeder