Anda di halaman 1dari 17

BAKTI SOSIAL DAN PENYULUHAN LINGKUNGAN HIDUP XXXI MAHAPEKA UIN SGD

BANDUNG

LAPORAN INDIVIDU

MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT BERAGAMA DILINGKUNGAN


TERKENA DAMPAK COVID-19

MAHASISWA PENCINTA KELESTARIAN ALAM


(MAHAPEKA)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN
(2020m/1442H)
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan individu hasil Bakti Sosial dan Penyuluhan Lingkungan Hidup

MAHAPEKA UIN SGD Bandung oleh angkatan “ARGA SHADAWIRA”

di Desa “CIMAYANG”dengan judul “MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT


BERAGAMA DILINGKUNGAN TERKENA DAMPAK COVID-19”

telah diperiksa dan disetujui pada tanggal….,……….,2020

Menyutujui

Pebimbing Penguji

Nama Nama

No Anggota No Anggota

Mengetahui,
Ketua Umum Mahapeka UIN SGD Bandung
Periode 2020-2021

Nama
No Anggota
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat karunia , serta
taufik hidayahNya,pertama kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Bakti Sosial dan PLH
XXXI ,Kami sangat berterima kasih kepada eluruh jajaran Panitia BAKSOS yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan BAKSOS dan PLH XXI ,yang bertempatan di
Lebak ,Banten. Serta tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada saudara monju selaku
ketua mahapeka . tak tertinggal juga kami ucapkan sangat berterima kasih kepada saudari ceret
selaku pebimbing laporan BAKSOS atas segala upaya telah memberikan bimbingan kepada
kami,dan yang terakhir tidak luput juga Berterima Kasih Kepada Seluruh masyarakat kecamatan
bojong manik terkhusus nya Desa cimayang ,yang sangat teramat besar telah bisa menerima kami
untuk melakukan kegiatan serta berkerjasama dalam proses pembangunan desa.

Laporan ini merupakan wujud nyata dan pemenuhan tugas Bakti Sosial dan PLH
mengenai penilitian jurusan yang telah kami laksanakan. Kami sangat berharap semoga laporan ini
dapat berguna dan menambah wawasan serta kesadaran bagi kami semua serta pembaca mengenai
pentingnya untuk beramal .Semoga kegiatan bakti sosial ini dapat berguna untuk seluruh warga
desa cimayang serta untuk kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan serta
jauh dari kata kesempurnaan.oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,saran dan usulan yang
membangun demi perbaikan laporan kami dimasa yang akan datang. Sebelum dan sesudahnya
kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………….……………………………………………………………………..ii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN.

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………….

B. IDENTIFIKASI MASALAH………………………………………………………

C. TUJUAN DAN
MANFAAT…………………………………………………………………………

D. METODE PENGABDIAN………………………………………………………

E. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH……………………………………

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. GAMBARAN MONOGRAFI
DESA……………………………………………………………………………………..

B. KONDISI KOMUNITAS
SASARAN…………………………………………………………………………

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN BERBASIS PROGRAM STUDI

A. TAHAPAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT………………………………………………………………

B. HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT…………………………………………………………………….

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN


PENGHAMBAT……………………………………………………………………….

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………………………

LAMPIRAN

1. BIODATA……………………………………………………………………………

2. MANAJEMEN
PERJALANAN………………………………………………………………………

3. DOKUMENTASI………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan agama dan juga suatu unsur kesatuan
yang komprehensif, yang menjadikan seseorang disebut sebagai orang beragama dan bukan sekedar
mengaku mempunyai agama. Hal penting dalam beragama adalah memiliki keimanan. Keimanan sendiri
memiliki banyak unsur, unsur yang paling penting adalah komitmen untuk menjaga hati agar selalu
berada dalam kebenaran. Secara praktis, hal ini diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah
dan menjauhi semua larangan Allah dan Rasul-Nya. Seseorang yang beragama akan merefleksikan
pengetahuan agamanya dalam sebuah tindakan keberagamaan, melaksanakan ibadah dan
mengembangkan tingkah laku yang terpuji. Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada
aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan kedalam
peribadatan kepada-Nya, baik bersifat hablumminallah maupun hablumminannas. Manusia dalam
hidupnya selalu merindukan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki ternyata bukanlah berasal dari pola
hidup bebas seperti burung, melainkan justru diperoleh melalui pola hidup yang konsisten mentaati
suatu aturan tertentu, yaitu agama. Sebagai langkah awal dalam mencari kebahagiaan, manusia harus
menyadari makna keberadaannya di dunia ini. Peranan agama adalah sebagai pendorong atau
penggerak serta mengontrol dari tindakan-tindakan para anggota masyarakat untuk tetap berjalan
sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya, sehingga tercipta ketertiban sosial.
Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma dan sebagai sosial kontrol sehingga dalam hal
ini agama dapat berfungsi sebagai pengawas sosial secara individu ataupun kelompok.Dalam kehidupan
bermasyarakat, selalu terdapat permasalahan-permasalahan atau penyimpangan sosial yang dilakukan
oleh manusia atau anggota masyarakat. Hal yang demikian tidak dapat dihindari dalam kehidupan
masyarakat, karena manusia di dunia ini pasti akan mempunyai masalah sosial. Hubungan atau interaksi
yang terjadi dalam anggota masyarakat tidak jarang menimbulkan atau mengakibatkan permasalahan-
permasalahan atau penyimpangan norma yang berlaku di masyarakat tersebut.
B. IDENTIFIKASI MASALAH

 Apa cara yang benar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat beragama dilingkungan
terkena dampak covid-19?

 Apa kendala dan solusi darimeningkatkan kesadaran masyarakat beragama dilingkungan


terkena dampak covid-19?

C. TUJUAN

A. Untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal peribadahan dengan


kondisi yang sedang terjadi

B. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala apa saja
yang telah terjadi oleh masyarakat dengan adanya perubahan dalam hal segi peribadahan.

C. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan
digunakan secara langsung oleh mahasiswa terkhusus nya dalam kepeduliaan beragama
meningkatkkan sadar terhadap lingkungan masyarakat.

D. MANFAAT

1) Menjaga kesehatan secara utuh, karena dengan hal ini kita mengetahui bahwa penyakit
yang dinamakan covid-19 masih belum pasti ditemukan obatnya ,maka dari itu pertama tama
kita selebih dahulu mencegah secara langsung dampak yang terjadi dari lingkungan sekitar, lalu
mengantisipasi segala ancaman dari virus tersebut.

2) Masyarakat dengan mengetahui keadaan yang sudah terjadi, muncul rasa kesadaran
lalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah diberlakukan oleh pihak setempat.

3) Terhadap diri sendiri dari yang tidak tahu apa kendala yang sedang teralami oleh
masyarakat menjadi paham .aspirasi masyarakat terhadap kondisi yang sedang terjadi
terkhusunya dalam melakukan hal peribadahan ,yang dimana banyak hal yang mereka tidak
sadari bahwa sudah semakin jauh dan tidak terperhatikan oleh pemerintah setempat dalam
segala aspek tata peribadahan yang sudah banyak perubahan.

E. METODE PENGABDIAN
Metode (berasal dari Bahasa Yunani: methodos) secara harfiah berarti pengejaran pengetahuan,
penyelidikan, cara penuntutan penyelidikan, atau sistem semacam itu. Dalam beberapa abad terakhir ini
lebih sering berarti proses yang ditentukan untuk menyelesaikan tugas. lalu Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan
yang di lakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang
bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu
teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah
bantuan saja.jadi metode pengabdian adalah suatu penyelidikan yang dilaksanakan sepenuh hati kepada
organisasi atau suatu objek kermasyarakatan.

Setelah apa yang telah saya selidiki dari sebagian warga ,langsung kepada kyai setempat
menanyakan sesuatu kendala serta bagaimana keadaan sekarang? yang dimana seluruh masyarakat
telah mengetahui wabah iniPejambaran yang dipaparkan oleh beliau ialah dalam kondisi pandemi
ini,menyampaikan sikap moderat dala beragama diantaranya, yaitu; Pertama “ sabar merupakan
manifestasi keyakinan teologis(akidah) yang diimplementasikan dalam sikap( ahlak ) menghadapi praksis
kehidupan sehari-hari.”terangnya.Kedua, mengikuti anjuran pemerintah ,pakar dan pihak berwenang
dalam penangan wabah ini selebih mana jauh dari segala padatnya pemukiman diwilayah kota ,hal ini
juga tidak dapat kemungkinan dengan berkurumun nya warga tidak akan terjadi penularan terutama
dalam hal peribadahan seperti adanya pengajian rutinan yang sekarang mulai
ada.”ujarnya.ketiga,mengutamakan keselamatan manusia sesuai dengan kaidah fikih dar’ul mafasid Aula
min Jalbil Masholih atau menghilangkan kemudharatan itu harus didahulukan ketimbang mengambil
manfaat.kata Beliau yang suka disapa kyai Sahli.

F. Kerangka Pemecahan Masalah

1. Faktor kurangnya kesadaran masyarakat beragama

merupakan sebuah realita yang sudah ada dalam kehidupan kita dan ada itu ada di kehidupan di sekitar
kita masyarakat modern dan realita tersebut sangat di sayangkan karena realita ini sudah di anggap
biasa adanya di sekitar lingkup kehidupan masyarakat yang mendiami lingkungan tersebut dan biasanya
faktor yang menyebabkan terjadinya realita ini antara lain adalah kemiskinan,kurangnya wawasan
tentang pentingnya menjalankan kewajiban tersebut (ibadah) biarpun setiap orang memiliki perbedaan
keyakinan yang mereka anut setiap individu namun yang sangat di sayangkan itu adalah ketaatan
mereka dalam menjalankan ibadahnya itu kurang,kesalahannya adalah masyarakat sering menganggap
remeh hal tersebut dan tidak begitu memperdulikannya tanpa saling mengingatkan satu sama lain
padahal dengan kita beribadah kita dapat lebih mendekatkan diri kita kepada sang pencipta (tuhan)
sekaligus ibadah juga memiliki manfaat atau menjadi sarana bagi kita untuk menenangkan pikiran dan
mensucikan hati dari berbagai sifat negatif yang terkadang muncul dalam diri manusia karena sifat dan
karakter manusia cenderung sulit untuk di prediksi terkadang baik terkadang buruk dan fungsi ibadah
sendiri adalah untuk mengekang sifat-sifat negatif tersebut agar tidak muncul dan dapat merugikan
orang lain ataupun diri sendiri.

tentang kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya beribadah. Jika kita melihat dan mengamati
lebih dalam lagi tentang masalah ini adalah sebagian penyebabnya yang kebanyakan terjadi adalah dari
faktor kurangnya wawasan akan pendidikan agama karena kurangnya wawasan tersebut membuat
masyarakat pedesaan tersebut menjadi buta akan agama jadi mereka tidak mengetahui fungsi atau
manfaat akan menjalankan keyakinan dan mereka hanya mengaggap hal tersebut sebagai suatu hal
yang biasa dan lumrah meski di antara mereka ada beberapa masyarakat yang sadar akan agama tapi
mereka tidak atau kurangnya memiliki rasa untuk mengingatkan antar sesama dan meskipun demikian
dari kalangan para ulama pun masih kurang tindakan dari mereka untuk mengatasi dan menangani hal
tersebut dan akibat dari realita ini di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri menjadikan orang-orang di
sana cenderung bersifat negatif atau jahat dan tidak tahu aturan, hal ini di sebabkan karena kurangnya
penganganan akan hal tersebut.

Pemerintah hanya menganggap itu tidak ada kaitannya terhadap tingkat kesadaran religi
padahal jika masyarakat tersebut mendapati wawasan akan pentingnya sebuah ibadah dan ajaran-
ajarannya maka hal-hal seperti demikian atau kriminalitas insyallah tidak akan terjadi setidaknya dengan
masyarakat beribadah mereka dapat menenangkan kejiwaan mereka dan menjadikan pribadi yang baik
terhadap individu yang menjalankannya dan dengan tingkat kesadaran religi yang tinggi itu juga
berakibat lambat launnya tindakan kriminalitas akan terjadi pengurangan meskipun untuk menyadarkan
mereka akan hal yang benar itu memperlukan sebuah proses tapi ya kita harus menjalaninya karena ini
demi terwujudnya ketentraman di kehidupan kita dan juga melaksanakan kewajiban kita sebagai
seseorang manusia yang memiliki agama
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1) Gambaran Monografi Desa

1.1.2 Gambaran Umum Desa Cimayang

Gambar 1.
Peta Desa Cimayang

PETA SOSIAL

DESA

CIMAYANG

LEGENDA

Kantor Desa :
Mesjid :
Sekolah :
Sawah :
Pemukiman :
Perkebunan :
Sungai :
Kp. Cimayang Girang Jalan Kabupaten :
Jalan Desa :
Batas Desa :

a. Batas Wilayah

Secara demografis, Desa Cimayang berbatasan dengan:


- Sebelah Utara : Desa Bojongmanik Kec. Bojongmanik
- Sebelah Selatan : Kecamatan Cirinten
- Sebelah Timur : Desa Keboncau Kec. Bojongmanik
- Sebelah Barat : Desa Mekar Manik Kec. Bojongmanik

Secara Administratif, wilayah Desa Cimayang terdiri dari 4 (empat) Rukun Warga,
dan 18 (delapan belas) Rukun Tetangga.
Secara umum Tipologi Desa Cimayang terdiri persawahan dan perkebunan yang
mengililingi desa cimayang.
Topografis Desa Cimayang secara umum termasuk daerah berbukit bergelombang dan
berdasarkan ketinggian wilayah Desa Cimayang diklasifikasikan kepada daratan sedang
dengan ketinggian 400 mdpl.

b. ORBITASI (Jarak dari pusat pemeritahan)

Tabel 1
ORBITASI (jarak dari pusat pemeritahan)

NO NAMA DESA Ket (KM)

1 Jarak dari Desa ke Kecamatan 5

2 Jarak dari Desa ke Kabupaten Lebak 50

3 Jarak dari Desa ke Propinsi Banten 72

4 Jarak dari Desa ke Ibukota Negara 145

c.Luas wilayah :
Luas wilayah Desa Cimayang adalah 1200,89 Ha, dengan penggunaannya sebagai
berikut:

Tabel 2
Penggunaan lahan

No Ket ( + Ha )
Penggunaan Wilayah Desa
1 Pemukiman 32,5
2 Perkantoran 2,25
3 Persawahan 245
4 Perkebunan 160
5 Pertanian 372
6 Perikanan 6
7 Fasilitas Umum 14,7
8 Fasilitas Sosial 5,5
9 Hutan Lindung / Mata Air 22
10 Lain lain 143,75
JUMLAH 1200,89
d. Jumlah Penduduk :
- Jumlah Jiwa : 3.292
- Jumlah Penduduk Laki-laki : 1683
- Jumlah Penduduk Perempuan : 1609
- Jumlah Kepala Keluarga : 970
- Jumlah KK miskin : 362

e. Kondisi Ekonomi Penduduk

Tabel berikut menyajikan data Kondisi ekonomi penduduk Desa Cimayang.


Tabel3
Kondisi ekonomi Penduduk Desa

No Mata Pencaharian Jumlah Satuan Ket.


1 Buruh Tani 567 Jiwa
2 Petani 765 Jiwa
3 Pedagang 200 Jiwa
4 Tukang Kayu 16 Jiwa
5 Pengusaha 150 Jiwa
6 Penjahit 2 Jiwa
7 PNS 14 Jiwa
8 TNI/Polri 4 Jiwa
9 Pengrajin 4 Jiwa
10 Industri Kecil 85 Jiwa
11 Buruh Industri 17 Jiwa
12 Kontraktor 25 Jiwa
13 Sopir 5 Jiwa
14 Montir mekanik 5 Jiwa
15 Guru swasta 14 Jiwa
16 Guru ngaji 38 Jiwa
17 Dukun Paraji 9 Jiwa
18 Tukang Pijat 12 Jiwa
f. Target dan Realisasi Penerimaan PBB
Tabel 4

JUMLAH JUMLAH SISA


NO TAHUN TARGET REALISASI TERHUTANG PERSENTASE
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1. 2015 31.392.179 31.392.179 - 100 %
2. 2016 31.392.179 31.392.179 - 100 %

Dengan data sebagaimana tersebut pada tabel di atas, maka Realisasi Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut :
a. Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Desa Cimayang Tahun 2015 dan 2016
sebesar Rp 31.392.179,- telah mencapai target realisasi 100%.

Permasalahan
Dalam Teknis pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Desa Cimayang , masih
banyaknya Kendala yang menghambat sehingga orientasi dilapangan tidak berjalan
efektif, spekulasi masalah yang muncul antara lain :
a. Sebagian Besar masyarakat belum memahami kewajibannya membayar PBB
b. sikap apatis masyarakat terhadap Pajak sehingga banyak SPPT PBB yang masih
menumpuk di Kantor Desa hingga saat ini belum dilakukan pembayaran oleh wajib
pajak.

Penyelesaian :
Agar realisasi Pemungutan PBB tercapai 100% maka Pemerintah Desa Cimayang
secara intensif mensosialisasikan Penting Membayar Pajak kepada seluruh masyarakat dan
dalam hal ini Kepala Desa Cimayang menginstruksikan petugas pemungutan PBB agar
mengambil alternatif lain supaya pemungutan berjalan efektif, dan terealisasi 100 %.
1.1 Visi dan Misi Penyelenggaraan Pemerintah Desa

1.2.1 Visi
Berdasarkan analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki Desa
Cimayang dengan mempertimbangkan kesinambungan pembangunannya, maka visi dan
misi Desa Cimayang adalah sebagai berikut :

“ Mewujudkan Masyarakat Sejahtera, Religius melalui Peningkatan Usaha


Pertanian dan Infrastruktur ”

Visi tersebut memiliki 4 (empat) pokok pikiran yang diuraikan sebagai berikut :
 Sejahtera, yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat Desa Cimayang
yang terbebas dari ketergantungan dan ketertinggalan terutama dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya baik primer maupun sekunder.
 Religius, yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat Desa Cimayang
yang memiliki akhlak mulia dengan meletakan pondasi agama sebagai landasan dalam
berpikir dan bertindak dalam segala aspek kehidupan.
 Pertanian, yaitu kondisi masyarakat Desa Cimayang yang mayoritas mata pencaharian
petani dan buruh tani dengan potensi pertanian yang relatif dominan.
 Peningkatan Infrastruktur, yaitu peningkatan jalan dan sarana prasarana
pendukung lainya yang pada saat ini kondisinya sangat tidak mendukun.

1.2.2 Misi
Untuk mencapai visi Mewujudkan Masyarakat Sejahtera, Religius melalui Peningkatan
Usaha Pertanian dan Peningkatan Infrastruktur tersebut diatas, Desa Cimayang telah
menetapkan misi sebagai berikut :
 Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mampu berdaya saing dengan mendukung
program pemerintah dalam dalam penuntasan buta aksara dan peningkatan sarana
pendidikan yang ada;
 Meningkatkan sarana prasarana keagamaan dengan menumbuh besarkan kesadaran
masyrakat beragama;
 Meningkatkan kegiatan- kegiatan keagamaan disetiap lingkungan;
 Membantu para pendidik dan guru-guru agama/ngaji yang tidak terakomodir oleh
pemerintah dan atau peperintah daerah;
 Membentuk Kelompok Tani yang terprogram dan diakui oleh masyarakat;
 Meningkatkan pendidikan pelatihan dibidang pertanian bekerjasama dengan instasi
terkait dalam bidangnya;
 pembangunan infrasturuktur diantaranya peningkatan sarana Meningkatkan jalan poros
desa, poros kecamatan dan jalan produksi pertanian.

1.2 Strategi Dan Arah Kebijakan


Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif  mengenai
bagaimana Pemerintah Desa Cimayang mencapai tujuan dan sasaran Visi dan Misi dengan efektif
dan efisien. Selain melakukan perencanaan komprehensif, perencanaan strategis juga dapat
digunakan untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan
strategi tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk
di dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan
pemanfaatan teknologi informasi.  

1.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa


Arah kebijakan pembangunan Desa Cimayang yang dituangkan dalam RPJMDes
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan visi dan misi Desa. Arah kebijakan adalah
pedoman untuk menjabarkan rumusan misi desa agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran dalam setiap tahapan pembangunan selama 6 (enam) tahun. Secara operasional,
penyusunan arah kebijakan pembangunan Desa Cimayang didasarkan pada tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai, dimana tujuan dan sasaran tersebut merupakan langkah operasional dari setiap
misi desa.

Mendorong masyarakat desa Cimayang untuk berperan aktif dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pelestarian hasil pembangunan yang berahklakul karimah. Arah kebijakan
pembangunan Desa Cimayang berdasarkan misi desa adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis
Potensi Lokal

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan perkebunan


b. Meningkatkan permodalan dan pemasaran produksi pertanian dan perkebunan
c. Meningkatkan teknologi, sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan
2. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur dan Sarana Umum
a. Pembangunan dan peningkatan prasarana umum, pendidikan, kesehatan dan prasarana
ekonomi produktif
b. Pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan
prasarana umum, pendidikan, kesehatan dan prasarana ekonomi produktif
c. Pendataan dan inventarisir hasil pembangunan infrastruktur
3. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Amanah dan Berakhlak Mulia
a. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama
b. Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama
c. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam pembangunan desa
d. Peningkatan apresiasi budaya dan prestasi olahraga
4. Memfasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Kesadaran Pendidikan
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan anak usia din
b. Mengusahakan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar
c. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan nonformal
5. Memfasilitasi Pengembangan dan Peningkatan Pertanian
a. Pengembangan dan penguatan Kelompok Tani (POKTAN)
b. Pembangunan sarana prasarana penunjang peningkatan pertanian
c. Penyusunan regulasi desa perlindungan wilayah pertanian
d. Pengembangan kemitraan dan investasi
e. Pengembangan produk olahan hasil pertanian
6. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Pembangunan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan desa
b. Peningkatan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan pemerintahan desa
c. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
d. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur
e. Penerapan standar pelayanan minimal dalam memberikan pelayanan masyarakat
f. Meningkatkan pengembangan peralatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
memberikan pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai