Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Karawang
di
Karawang
Dengan hormat,
2
9. Bahwa untuk menjamin Gugatan PENGGUGAT tidak sia-sia (illusoir) dan
karena PENGGUGAT merasa khawatir terhadap itikad kurang baik TERGUGAT
untuk mengalihkan atau disewakan atau sengaja menghilangkan
tanggungjawab atas harta bersama selama perkawinan atau dapat disebut
harta gono gini yang diperoleh PENGGUGAT dan TERGUGAT selama berumah
tangga sebagaimana disebutkan pada point 5 maka kami mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Karawang melalui Majelis Hakim Yang Memeriksa Perkara ini
berkenan untuk memerintahkan Panitera Pengganti/Juru Sita untuk meletakkan Sita
Jaminan terhadap obyek perkara tersebut sebelum dilaksanakan pemeriksaan pokok
perkara;
10. Bahwa menurut hukum harta benda yang diperoleh selama masa perkawinan
merupakan harta bersama dan faktanya harta kekayaan yang diperoleh selama masa
perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT sebagaimana tersebut di atas
belum pernah dibagi dua oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT, maka adalah
berdasar dan beralasan apabila PENGGUGAT mengajukan gugatan pembagian harta
bersama a quo untuk mendapatkan bagian (hak) PENGGUGAT atas separuh dari
harta kekayaan dimaksud;
11. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan BAB VII Pasal 35 ayat (1) yang berbunyi:
“Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama”
12. Bahwa Pasal 119 KUHPerdata yang berbunyi:
“Sejak saat dilangsungkannya perkawinan, maka menurut hukum terjadi harta
bersama antara suami istri, sejauh tentang hal itu tidak diadakan ketentuan-
ketentuan lain dalam perjanjian perkawinan.”
13. Bahwa Pasal 122 KUHPerdata yang berbunyi:
“Semua penghasilan dan pendapatan, begitu pula semua keuntungan-keuntungan
dan kerugian-kerugian yang diperoleh selama perkawinan, juga menjadi
keuntungan dan kerugian harta bersama itu.”
14. Bahwa sesuai dengan Pasal 128 KUHPerdata yang berbunyi:
“Setelah bubarnya harta bersama, kekayaan bersama mereka dibagi dua antara
suami dan isteri, atau antara para ahli waris mereka, tanpa mempersoalkan dan
pihak mana asal barang-barang itu.”
Dengan demikian dari pasal-pasal yang disebutkan di atas, maka dibenarkan dan
diperbolehkan adanya pembagian harta gono-gini.
15. Bahwa sesuai dengan alasan-alasan tersebut diatas maka PENGGUGAT berhak
mengajukan gugatan pembagian harta gono-gini terhadap TERGUGAT, di
Pengadilan Negeri Karawang.
Berdasarkan pada apa yang telah diuraikan diatas, maka dengan ini
PENGGUGAT memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Karawang Cq. Majelis
Hakim untuk memanggil PENGGUGAT dan TERGUGAT agar hadir di muka
persidangan, memeriksa, mengadili perkara dan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
-------------------------------------------MENGADILI-------------------------------------------
3
DALAM POKOK PERKARA
4
Hormat kami.
Kuasa Hukum,