MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Tafsir Ilmi” Semester V
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H.M Galib M, MA.
ii
sehingga kami selaku kelompok 5 yang terdiri dari 3 orang
dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Bapak Dr. Aan Parhani, Lc., M., selaku Ketua Prodi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir, yang telah senantiasa mengingatkan
kami bahwa betapa pentingnya usaha dan belajar sehingga
nantinya dapat menjadi mahasiswa/i yang berguna untuk
agama dan negara.
5. Bapak Yusran, S.Th.I., M.Hum., selaku Sekretaris Prodi
Ilmu AlQur’an dan Tafsir, yang tak henti-hentinya
memberikan motivasi kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tulisan ini.
6. Teman-teman Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir kelas Reguler 1,2
dan 3 angkatan 2019.
Akhirnya penulis berharap semoga segala sumbangsi yang
telah diberikan oleh beliau mendapat berkah disisi Allah
Subhanahu wa ta’ala. Dan segala aktivitas kita bernilai ibadah
dihadapan-Nya. Aamiin. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Patalassang, 05 Oktober
2021
(Kelompok 5)
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................................................
ii
iv
BAB I
............................................................................................................................
1
PENDAHULUAN
............................................................................................................................
1
A Latar Belakang
............................................................................................................................
1
B Rumusan Masalah
............................................................................................................................
1
C Tujuan Penulisan
............................................................................................................................
1
BAB II
............................................................................................................................
2
PEMBAHASAN
............................................................................................................................
2
A Ayat dan Terjemahannya (Q.S Al-Furqan 25:61)
............................................................................................................................
2
B Kajian Tafsir Ayat (Q.S Al-Furqan 25:61)
............................................................................................................................
2
a. Penjelasan Mufradhat
............................................................................................................................
2
b. Munasabah Ayat
............................................................................................................................
3
c. Penjelasan Ahli Tafsir
............................................................................................................................
5
iv
C Kajian Nilai Keilmuan (Q.S Al-Furqan 25:61)
............................................................................................................................
8
A Peran dan Manfaat Sinar Matahari bagi Kehidupan
Berkelanjutan.
...................................................................................................................
8
B Pemanfaatan Energi Sinar Matahari
...................................................................................................................
11
BAB III
............................................................................................................................
14
PENUTUP
............................................................................................................................
14
A Kesimpulan
............................................................................................................................
14
B Kritik dan Saran
............................................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................
15
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1
2. Ingin mengetahui kegunaan cahaya matahari dalam tinjauan
Agama dan Ilmu Pengetahuan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
QS Al-Furqan 25 : 61
Arab-Latin:
Tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa
qamaram munīrā
Artinya:
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan
bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang
bercahaya.
1. Penjelasan Mufradhat
3
2. Munasabah Ayat
4
maka dapat dilaksanakan pada malam harinya, seperti tersebut
dalam sebuah hadis sahih:
س ُئ النَّ َها ِر َوِ ب ُم َ سطُ يَ َدهُ بِاللَّ ْي ِل لِيَتُ ْو ُ إِنَّ هللا َ َع َّز َو َج َّل يَ ْب
س
ُ ش ْم َّ س ُئ اللَّ ْي ِل َحت َّى تَ ْطلُ َع ال ِ ب ُم َ سطُ يَ َدهُ بِالنَّ َها ِر لِيَتُ ْوُ يَ ْب
) (رواه مسلم عن أبى موسى.ِمنْ َم ْغ ِربِ َها
5
pergantian dari terang menjadi gelap itu memberikan dampak
suasana hati yang sama sekali berbeda dengan suasana siang.
Berbagai percobaan telah dilakukan untuk mengamati
bagaimana pengaruh psikis terhadap pekerja malam.
6
b) Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah
pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram)
Mahasuci Allah yang menjadikan gugusan-gugusan tempat
orbit planet dan bintang-bintang yang berjalan di langit. Dia
juga menjadikan di langit itu matahari yang memancarkan
cahaya terang, dan juga menjadikan bulan yang bercahaya
menerangi bumi lewat pantulan cahaya matahari kepadanya.
c) Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di,
pakar tafsir abad 14 H
“Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-
gugusan bintang,” maksudnya, adalah bintang-bintang dan
keseluruhannya, atau letak-letak grais orbit matahari dan
bulan yang dilaluinya satu demi satu. Ia laksana bangunan
tinggi dan benteng bagi perkotaan di dalam melindunginya.
Demikian pula halnya bintang-bintang, laksana benteng-
benteng menjulang tinggi yang dibuat untuk penjagaan.
Karena sesungguhnya bintang-bintang itu adalah alat
pelempar untuk setan-setan. “dan Dia menjadikan juga
padanya matahari,” padanya terkandung cahaya dan panas
yaitu matahari, “dan bulan yang bercahaya,” di dalamnya
ada cahaya yang tidak panas. Dan ini termasuk salah satu
bukti keagunganNya dan betapa banyak ihsan (kebaikan)
Nya, disebabkan penciptaan yang luar biasa yang
terkandung di dalamnya, pengaturan yang rapih dan
keindahan yang agung yang menunjukkan kepada
keagungan penciptanya di dalam seluruh sifat-sifatNya, dan
berbagai kemaslahatan yang terdapat di dalamnya bagi
manusia dan berbagai manfaat yang merupakan bukti atau
betapa banyaknya kebaikan dan karuniaNya.
7
d) Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi
bin Musa, M.Pd.I
Dalam surah ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengulangi
kata-kata, “Tabaaraka” yang maknanya menunjukkan
keagungan Allah, banyak sifat-Nya, banyak kebaikan-Nya
dan ihsan-Nya. Surah ini, di dalamnya terdapat dalil
terhadap keagungan-Nya, luasnya kekuasaan-Nya,
berlakunya kehendak-Nya, ilmu dan kekuasaan-Nya yang
menyeluruh, kerajaan dan kekuasaan-Nya yang meliputi
baik dalam hukum syar’i maupun dalam hukum jaza’i serta
sempurnanya hikmah (kebijaksanan)-Nya. Di dalamnya juga
terdapat dalil yang menunjukkan luasnya rahmat-Nya,
luasnya kemurahan-Nya, banyak kebaikan-Nya baik yang
terkait dengan agama maupun dunia, di mana itu semua
menghendaki diulang-ulangnya sifat yang mulia ini
“Tabaaraka.”
Ada yang menafsirkan dengan bintang secara umum atau
garis tempat perjalanan matahari dan bulan, di mana ia
menduduki posisi benteng bagi kota, demikian pula bintang-
bintang ibarat benteng yang dijadikan sebagai pertahanan,
karena ia alat pelemper setan.
Matahari disebut siraj, karena cahaya dan panas yang
ada di dalamnya.
Bulan disebut munir, karena hanya cahaya saja tanpa
ada panas. Ini semua termasuk di antara dalil keagungan-
Nya dan banyak kebaikan-Nya, karena ciptaan yang begitu
menarik, pengaturan yang begitu tertib dan pemandangan
yang indah menunjukkan keagungan Penciptanya dalam
semua sifat-Nya, dan berbagai maslahat serta manfaat yang
8
diperoleh makhluk yang ada di dalamnya menunjukkan
banyak kebaikan-Nya. 3
3 Referensi: https://tafsirweb.com/6317-quran-surat-al-furqan-ayat-61.html
9
mengubah 100–115 petagram karbon menjadi biomassa dalam
setiap tahun.4
2. Cadangan Energi bagi Manusia
10
merata di permukaan Bumi, di antaranya di AS, Rusia, Cina,
India, Australia, Indonesia, dan lainlain. Batubara menjadi
bahan bakar untuk industri dan pembangkit tenaga listrik.
Proses fotosintesis di laut yang menumbuhkan berbagai
ganggang sebagai makanan ikan juga menghasilkan cadangan
energi. Ikan-ikan dan binatang laut yang mati dan tertimbun
oleh lapisan tanah, berubah menjadi gas dan minyak bumi.
Cadangan energi minyak dan gas bumi merupakan sumber
energi masa kini guna memenuhi kebutuhan manusia, terutama
menjadi bahan bakar bermotor mobil, sepeda motor, kapal, dan
pesawat terbang.
Sumber energi tersebut, seperti halnya batubara, bersifat tak
terbarukan (non-renewable energy). Karena itu, penggunaan
energi demikian perlu dihemat dan perlu pula dicarikan
pengganti atau alternatifnya. Salah satu energi alternatif yang
terbarukan adalah alkohol. Alkohol, terutama di Brazil,
diperoleh dari tanaman singkong yang ditanam secara massal.
Fermentasi karbohidrat dalam singkong menghasilkan alkohol
yang dapat menggantikan sebagian bahan bakar minyak bumi.
Di Indonesia, penggantian minyak bumi oleh alkohol masih
terkendala beberapa hal. Pertama, singkong masih banyak
digunakan sebagai makanan manusia atau pakan ternak. Kedua,
lahan pertanian singkong amat terbatas. Ketiga, timbulnya
kehawatiran bahwa banyaknya pabrik alkohol akan
meningkatkan risiko penyalahgunaan alkohol menjadi minuman
memabukkan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif sumber
11
energi lain yang lebih minim kendala, yaitu energi Matahari,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
B Pemanfaatan Energi Sinar Matahari
Mengingat kebutuhan energi manusia semakin besar di
masa depan seiring pertambahan penduduk dan kebutuhan,
eksplorasi energi Matahari merupakan suatu keharusan. Sangat
mendesak karena energi ini baru sedikit dimanfaatkan secara
alamiah. Beberapa teknologi pengembangan energi masa depan
di antaranya:
a. Energi Klimatik
Teknologi energi klimatik berdasarkan pada angin yang
terjadi akibat pemanasan oleh Matahari terhadap daerah
Bumi yang berbeda. Gerakan angin dapat digunakan sebagai
tenaga mekanik langsung atau dijadikan listrik. Di Indonesia,
energi kincir banyak digunakan pada pembuatan garam di
pantai sebagai pemompa air.
b. Hidrologi
Sinar matahari juga menyebabkan terjadinya hujan dan banjir
(lihat buku Air [2011]). Air yang ditampung dalam sebuah
danau atau bendungan dapat dijadikan sumber tenaga listrik
(PLTA), selain sebagai cadangan air minum, irigasi, dan
media peternakan ikan. In donesia sudah banyak
memanfaatkan tenaga air sebagai pembangkit listrik,
misalnya di Waduk Saguling, Waduk Jatiluhur, Danau
Singkarak, Danau Maninjau, dan lain-lain. Kini,
dikembangkan pula pembangkit listrik tenaga air dalam skala
kecil (mikrohidro) untuk kepentingan masyarakat tertentu. Di
beberapa tempat di Sumatera Barat, tenaga mikrohidro
digunakan untuk menumbuk padi.
c. Energi Termal
12
Sinar matahari secara langsung dapat ditangkap untuk
memanaskan air (solar heating). Cara sederhana ini telah
digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan air panas rumah
tangga, hotel, dan kolam renang. Tentu saja, Pemanas Air
Energi Matahari (PAEM) amat bergantung pada kondisi
cuaca. Di hari mendung atau berawan, PAEM kurang
produktif. Untuk mengatasinya digunakanlah sistem hibrid,
yakni gabungan PAEM dan pemanas listrik. Kini penelitian
banyak dilakukan untuk mencari bahan terbaik guna
menyerap panas Matahari dan menyimpan energi.
d. Fotosel, Energi Listrik Sel Matahari Radiasi sinar matahari
dapat ditangkap untuk dijadikan energi listrik oleh suatu sel
elektrokimia yang disebut sel matahari (solar cell). Sel
tersebut mengkonversi sinar matahari menjadi listrik
sehingga disebut fotosel (photovoltaic).
Fotosel tersebut amat menjanjikan dan penelitian dalam
bidang ini terus berjalan untuk menemukan cara
meningkatkan efisiensi penangkapan energi matahari dan
cara menyimpannya. Sel matahari ini telah banyak dibuat di
luar negeri dan harganya masih relatif mahal. Di Indonesia
sel matahari amat penting karena banyaknya tempat-tempat
dan pulau terpencil yang memerlukan listrik, tetapi jauh dari
pembangkit listrik tenaga uap atau air. Penggunaan sel
matahari untuk mengganti atau mengurangi bahan bakar
minyak (BBM) pada kendaraan bermotor juga tidak kalah
penting.
Kebutuhan akan kendaraan berenergi Matahari semakin
besar seiring makin menipisnya cadangan bahan bakar
minyak. Selain itu, kendaraan jenis ini juga bebas polusi
sehingga ramah lingkungan. Sebagaimana solar heater untuk
pemanas air di rumah-rumah, kendaraan dengan sel matahari
13
juga didukung dengan bahan bakar minyak, atau disebut
sistem hibrid. Kini kendaraan hibrid masih amat mahal,
namun tidak mustahil semakin murah di masa depan.
Penelitian dalam bidang ini terus dilakukan, diwarnai
berbagai tantangan serta persaingan di antara produsen-
produsen mobil.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16