Bahan Tambahan Polimer
Bahan Tambahan Polimer
DISUSUN OLEH :
FIRDAYANTI (331 17 002)
AINUN TASBIH (331 17 007)
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Bahan tambahan Polimer.
Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Joice S.T. selaku dosen mata
kuliah Kimia Pengetahuan Bahan Teknik yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis sebagai mahasiswa untuk dipresentasikan di depan kelas. Penulis berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
tentang Bahan Tambahan polimer.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah di buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar
belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah..................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................
....1
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1. Polimer..................................................................................................2
2.2. Bahan Tambahan..................................................................................2
1). Bahan Pelunak.................................................................................2
2). Bahan Penstabil...............................................................................3
3). Bahan Pengisi..................................................................................4
4). Pewarna...........................................................................................5
5). Antikorosi........................................................................................7
6). Anti Statis.......................................................................................9
7). Bahan Perekat................................................................................10
BAB III
KESIMPILAN..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang
disebut monomer. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika
monomernya berbeda akan menghasilkan kopolimer.
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara
aplikatif. Kertas, plastik, ban serat-serat alamiah, merupakan produk-
produk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk
dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar
polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer.
Dewasa ini, polimer merupakan salah satu “bahan teknik” yang
penting untuk keperluan konstruksi atau suku cadang, disamping bahan
konvensional lainnya seperti logam dan keramik. Sebagai “polimer
komoditas” yaitu bahan polimer yang digunakan pada pembuatan barang
keperluan konsumen, misalnya untuk keperluan rumah tangga, mainan,
alat kantor dan sebagainya, volume kebutuhannya semakin meningkat.
Selain daripada itu bahan polimer telah dimodifikasi secara fisiko-kimiawi
menjadi bahan khusus dengan karakteristik tertentu seperti untuk
pembuatan peralatan kesehatan dan komponen elektronika.
Bahan polimer khusus termodifikasi ini, yang walaupun volume
produksinya kecil, harganya dapat mencapai puluhan kali harga polimer
komoditas. Sampai tahun 1980-an industri tersebut telah memperkenalkan
berbagai bahan polimer teknik, yang pada berbagai penggunaanya, bahan
polimer tersebut telah menggantikan peranan bahan-bahan lain. Sebagai
slaha satu contoh, dalam dunia industri pipa distribusi air dan gas, bahan
baja, besi, tembaga, dan keramik telah digantikan oleh poliropilena dan
polivinil klorida yang lebih murah dan mudah diperoleh. Sangat sedikit
polimer yang digunakan dalam bentuk murninya, kebanyakan ditambah
zat aditif untuk memperbaiki atau memperoleh sifat yang diinginkan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis bahan tambahan dalam polimer
2. Mengetahui fungsi dari bahan-bahan tambahan dalam polimer
3. Mengetahui manfaat dari bahan tambahan polimer
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Polimer
4) Pewarna (colorant)
Zat warna adalah senyawa organik berwarna yang digunakan
untuk memberi warna pada suatu objek. Bahan pewarna berfungsi untuk
meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu dari bahan
plastik. Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna yang
sesuai meliputi :
1. Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama
pembuatan produk warna,meliputi daya gabung,pengaruh sifat
alir pada sistem dan daya tahan terhadap panas serta bahan
kimia.
2. Aspek yang berkaitan dengan produk akhir,antara lain
ketahanan terhadap cuaca dan bahan kimia dan solvent.
Klasifikasi zat warna
Zat warna alami mengandung pigmen yang secara umum berasal
dari tumbuh-tumbuhan, tetapi beberapa zat warna alami tidak
menguntungkan,tidak stabil selama proses dan penyimpanan.Kestabilan
zat wrna alami tergantung pada beberapa faktor antara lain
cahaya,oksigen,logam berat,oksidasi,temperatur,keadaan air dan ph,
sehingga penggunaan zat warna sintetikpun semakin meluas.keunggulan
zat warna sintetik antara lain lebih murah,lebih mudah digunakan,lebih
stabil,lebih tahan terhadap kondisi ligkungan,daya warnanya lebih
kuat,dan memiliki rentang warna yang lebih luas (Nollet,2014)
Klasifikasi zat warna terbagi atas dua jenis,yaitu sebagai berikut :
1. Dyes
Bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi suatu
sistem dan terdispersi secara merata setelah melalui proses
pencampuran.Dyes mempunyai light fastness dan ketahanan panas
kurang baik dan dapat mengalami migrasi (bergerak ke permukaan)
sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang dapat
meracuni kulit.penggunaan dyes dalam plastik berjumlah terbatas.
2. Pigmen
Bahan ini tidak larut dalam bhan plastik tetapi hanya terdispersi
diantara rantai molekul bahan plastik tersebut.pencampuran bahan
tersebut dengan bahan plastik kadang-kadang memerlukan
teknologi dan peralatan khusus.derajat dispersi pigmen dalam
bahan plastik tergantung pada suhu,waktu pencampuran dan alat
pencampur serta ukuran partikel pigmen dan berat molekul bahan
plastik.
Pigmen dapat dikelompokkan menjadi dua tipe,yaitu :
a. Pigmen anorganik
Pigmen anorganik mempunyai molekul yang lebih besar
dan luas permukaannya lebih kecil,permukaannya buram
karena menyebarkan sinar.contoh pigmen anorganik :titanium
dioksida yang memberi warna putih,besi oksida memberi
warna kuning,coklat,merah dan hitam,cadmium yang memberi
warna kuning terang dan merah.(J.Bair.1986)
b. Pigmen organik
Pigmen organik adalah suatu bahan yang terbuat dari
bahan-bahan organik baik dari alam maupun sintetis yang
ditandai dengan sifat bringhtness dan transparencye yang
baik.material organik biasanya digunakan untuk plastik
transparan,mudah terdispersi,ukuran partikel kecil,biasanya
digunakan untuk food packaging.keuntungan pigmen ini adalah
kekuatan warna (tidak mudah luntur) lebih tinggi ,aman untuk
kesehatan.sedangkan kerugiannya adalah ketahanan terhadap
panas lebih rendah kecerahannya lebih rendah,opacity lebih
rendah sehingga untuk mencapai warna yang diinginka
penggunaan warnanya boros dan harganya relatif mahal.contoh
pigmen organik antara lain : condenazo
pigmen,flavantrone,halogenadi,isoindolinone,phtalocyanine
blue.
5) Antikorosi
Korosi merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan
sehari-hari,yang biasa disebut dengan istilah karatuntuk bahan-bahn
logam.korosi merupakan degradasi (perusakan atau penurunan kualitas)
suatu bahan karena adanya interaksi antara bahan tersebut dengan
lingkungan.korosi tidak dapat dihilangkan,namun korosi dapat diperlambat
laju korosinya sehingga muncul berbagai macam cara untuk menanganinya
diantaranyapenambahan inhibitor.ada berbagai macam cara memperlambat
laju korosi,antara lain coating,penambahan inhibitor,proteksi katodik,dan
lain-lain.
Inhibitor korosi sendiri didefinisikan sebagai suatu zat yang apabila
ditambahkan dalam jumlah sedikit kedalam lingkungan akan menurunkan
serangan korosi lingkungan terhadap logam umumnya inhibitor korosi
berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung
gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas,seperti
nitrit,kromat,fospat,urea,fenilalanin,imidazolin dan senyawa-senyawa
amina.
Jenis inhibitor dan jenis kerjanya
a. Inhibitor memasifkan anoda
Salah satu contoh inhibitor yang memasifkan anoda dan senyawa-
senyawa kromat,misalnya Na2C2O4 = salah satu reaksi redoks yang
terjadi dengan logam besi adalah :
Oksida : 2 Fe + 2H2O.............Fe2O3 +6H+6e
Reduksi : 2 CrO4=+10H+6e.......Cr2O3+5H2O
Red-oks : 1Fe+2CrO4+2H.............Fe2O3+Cr2O3+3H2O
d. Inhibitor Organik
Dewasa ini sudah berpuluh bahkan mungkin ratusan jenis inhibitor
organik yang digunakan. Studi mengenai mekanisme pembentukan lapisan
lindung atau penghilangan konstituen agresif telah banyak dilakukan baik
dengan cara-cara yang umum maupun dengan cara-cara baru dengan
peralatan modern.
Pada umumnya senyawa-senyawa organik yang dapat digunakan adalah
senyawa-senyawa yang mampu mebentuk senyawa kompleks baik
kompleks yang terlarut maupun kompleks yang mengendap. Untuk itu
diperlukan adanya gugus-gugus fungsi yang mengandung atom-atom yang
mampu membentuk ikatan kovalen terkoordinasi, misalnya atom
nitrogen,belerang pada suatu senyawa tertantu.
Ikatan antara logam dengan ion logam yang cukup kuat terjadi pada
beberapa jenis senyawa kompleks khelat (kompleks sepit). Suatu contoh
adalah studi yang dilakukan oleh D.J Gardiner mengenai inhibitor yang
membentuk kompleks pada permukaan tembaga diamati dengan
mikroskop Raman.
6) Anti Statis
Pada umumnya polimer memiliki sifat isolasi listrik yang unggul,
sehingga pembentukan listrik statis dan tegangan listrik tinggi dan
dihasilkan oleh gesekan. Akibatnya debu dapat melekat, memberikan
kejutan, atau dpat menyebabkan nyala. Zat antistatis dipakai untuk
mencegah bahaya tersebut.
Umumnya antistatik megandung surface resistivity 102 – 1011 ohm.
Jenis-jenis antistatik berdasarkan sifatnya.
Slow, antistatik jenis ini sifat antistatiknya baru keluar setelah satu
minggu dan sifat tersebut lama hilangnya, jika penyimpanan baik.
Fast, antistatik jenis ini sifat antistatiknya keluar sekitar 10 jam dan
sifat tersebut dapat hilang dengan cepat.
Intermediet, antistatik inisifat antistatiknya keluar setelah 2-3 hari.
7) Bahan perekat
Bahan perekat digunakan dalam pembuatan plastik dan terkadang
digunakan pada bahan bangunan. Bahan ini digunakan agar produk Yang
dihasilkan dapat bertahan pada sifat kelenturan dan sifat kekokohannya.
pontoh bahan yaitu getah pohon, karet, bahan polimer lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
https://otakajaib.wordpress.com/2010/08/09/kemasan-plastik/
https://www.scribd.com/document/324900490/makalah-PBT