2021
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. ........................................................................................................................3
B. ........................................................................................................................3
C. ........................................................................................................................5
D. ........................................................................................................................5
E. ........................................................................................................................6
F. ........................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................10
KATA PENGANTAR
2
Dengan Mengucap Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Saya Dapat
Menyelelesaikan Laporan Tentang “Psikologi Industri Pada Pegawai Dinas
Perhubungan Kota Makassar” ini dengan baik tanpa hambatan.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
melengkapi dan memenuhi persyaratan yang diwajibkan kepada penulis
untuk mengerjakan tugas Mata Kuliah Psikologi Industri. Di dalam penulisan
makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyusun laporan atau tugas lain di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini memberikan khazanah positif baik bagi penulis maupun
pembaca.
(Kelompok 2)
A. Latar Belakang
3
di Indonesia Penyelenggaraan program kerja Dinas Perhubungan diarahkan
untuk menyediakan sarana dan sistem perhubungan yang terpadu,
berkuaitas, handal, berkemampuan tinggi dan dengan harga yang terjangkau
untuk mewujudkan sistem distribusi nasional yang mampu memberikan
pelayanan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
masyarakat. Tujuan tersebut akan dapat tercapai jika program kerja
pemerintah dapat dilaksanakan secara profesional, efektif dan efisien dengan
melibatkan peran Aparatur Sipil Negara. Namun, banyak permasalahan yang
menghadang khususnya berkaitan dengan kinerja pegawai.
4
mengalami stres, apalagi banyak pekerjaan yang dikerjakan tidak selalu
sesuai dengan keahliannya. kinerja yang baik dapat dicapai dengan melalui
pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang telah dilakukan Ahmad Rozi, 2021 bahwa pelatihan
terhadap pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dinas
perhubungan kota serang.
Kualitas hidup pun juga memiliki pengaruh terhadap stres kerja. Hasil
penelitian Faliani (2016) memperlihatkan terdapat pengaruh yang signifikan
antara kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap
kepuasan kerja karyawan secara parsial Bila dikaitkan bahwa upah juga
berpengaruh terhadap kualitas hidup maka, dapat disimpulkan kompensasi
finansial kepada para pegawai Dinas Perhubungan dapat memberikan
kualitas hidup yang baik. Tetapi, ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Azhari, 2020 yang menyatakan kompensasi dan lingkungan kerja
tidak berpengaruh pada kinerja pegawai dinas perhubungan kabupaten
Bone.
5
COVID-19 melakukan olahraga secara rutin. Olahraga yang dilakukan secara
rutin dapat mengurangi tingkat kejadian stres serta parahnya gangguan mood
yang dialami seseorang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana gambaran motivasi kerja pegawai Dinas Perhubungan
Kota Makassar ?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai
Dinas Perhubungan Kota Makassar ?
3. Bagaimana gambaran stres kerja pada pegawai Dinas Perhubungan
Kota Makassar?
4. Bagaimana pengendalian stres kerja pada pegawai Dinas
Perhubungan Kota Makassar?
5. Bagaimana konflik kerja dan pengelolaannya pada pegawai Dinas
Perhubungan Kota Makassar?
6
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menjawab permasalahan yang ada pada rumusan masalah yakni :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Kerja
7
1. Pengertian Motivasi Kerja
2. Tujuan Motivasi
8
Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah
pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah
laku bawahan biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai
tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka
pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Tujuan motivasi menurut Hasibuan dalam Kuswati, (2020)
mengungkapkan bahwa :
9
1. Kemungkinan untuk berkembang
2. Jenis pekerjaan
3. Apakah mereka merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Di samping itu terdapat
beberapa aspek yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu:
a. Rasa aman dalam bekerja
b. Mendapatkan gaji yang adil dan kompetetif
c. Lingkungan kerja yang menyenangkan
d. Penghargaan atas prestasi kerja
e. Perlakuan yang adil dari manajemen
4. Jenis-Jenis Motivasi
Jenis – jenis motivasi (Hasibuan: 2015) sebagai berikut:
a. Motivasi Positif manajer dengan memberikan motivasi
bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja
bawahan akan meningkat
b. Motivasi Negatif, manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaanya
kurang baik (prestasinya rendah). Dengan motivasi negatif
ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek
akan meningkat, karena mereka takut dihukum, untuk jangka
waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
5. Teori-Teori Motivasi Kerja
1. Teori Maslow dalam Handoko (2005:63) mengemukakan
hirarki kebutuhan Maslow dalam teori penerapannya sebagai
berikut:
a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
b. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and
securityneeds)
10
c. Kebutuhan social (social needs)
d. Kebutuhan harga diri (esteem needs)
e. Aktualisasi diri (self-actualization)
2. Teori ERG Alderfer Alderfer dalam Ivancevich et al.
(2007:150) sepakat dengan Maslow bahwa kebutuhan
individu diatur dalam suatu hierarki.Akan tetapi, hierarki
kebutuhan yang dia ajukan hanya melibatkan tiga rangkaian
kebutuhan yaitu Eksistensi, Hubungan dan Pertumbuhan
3. Teori Dua-Faktor Herzberg Herzberg dalam Mangkunegara
mengembangkan teori motivasi dua faktor. Kedua faktor
tersebut disebut faktor pemeliharaan (maintenance factors)
dan faktor pemotivasian (motivationalfactors).
4. Teori Kebutuhan McClelland McCelland dalam Ivancevich et
al. (2007:154-155) yangmenembangkan serangkaian faktor
deskriptif yangmengembangkan seseorang dengan
kebutuhan yang tinggi akanpencapaian. Hal tersebut adalah:
a. Suka menerima tanggung jawab untuk memecahkan
masalah.
b. Cenderung menetapkan tujuan pencapaian yang moderat
dan cenderung mengambil resiko yang telah
diperhitungkan
c. Mengingkinkan umpan balik atas kerja.
5. Teori X dan Y Menurut McGregor dalam Toha (2009:241-
243) menjelaskan bahwa organisasi tradisonal dengan cirri-
cirinya yang sentralisasidalam pengambilan keputusan,
hubungan piramida antara atasandan bawahan, dan
pengendalian kerja ekternal, adalah padahakikatnya
berdasarkan atas asumsi-asumsi mengenai sifat-
sifatmanusia dan motivasinya (Sahira, 2018).
11
B. Job Performance
1. Pengertian Job Performance
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur
yang tidak daoat dipisahkan dalam suatu lembaga organisasi, baik itu
lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta. Kinerja berasal dari
kata Job Performance atau Actual Performance yang merupakan
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseseorang.
Kinerja juga diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan
pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari
output yang dihasilkan baik kuantitas maupun mutunya. Penilaian atas
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan karyawan atau sering
disebut sebagai penilaian prestasi kerja juga mutlak dilakukan untuk
melihat sejauh mana hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung
jawabnya yang tentunya mengacu pada suatu sistem formal dan
terstruktur yang digunakan sebagai instrumen untuk mengukur, menilai
dan memberi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,
mengendalikan perilaku karyawan, termasuk tingkat kehadiran, hasil
kerja membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan
gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan karyawan pada
posisi yang sesuai.
Menurut Kasmir (2018) mengatakan kinerja individu adalah dasar
kinerja organisasi yang sangat dipengaruhi karakteristik individual,
motivasi individu, pengharapan, dan penilaian yang dilakukan
manajemen terhadap pencapaian hasil kerja individu. Sedngkan
menurut Mangkunegara dalam Rozi, (2021) kinerja pegawai adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Adapun indikator yang digunakan
meliputi:
12
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab pekerjaan
13
standard yang objektif itu, dan kalau sudah tidak memungkinkan
barulah ke langkah yang kedua.
Secara ringkasnya dapatlah dikatakan bahwa pengukuran
tentang job performance itu tergantung kepada jenis pekerjaannya
dan tujuan dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Kedua hal
ini menentukan apa criteria sukses yang berlaku untuk jabatan itu,
serta dimensi-dimensi mana dari pekerjaan itu yang dianggap lebih
penting.
C. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
14