Anda di halaman 1dari 11

10 M

DISUSUN

Oleh :

ELVI ZAHRA ( 2105020019 )

DOSEN PENGASUH : KAMARIAH, S.H., M.H

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “10 M”. Makalah ini
dibuat untuk menyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan
mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah in dapat diselesaikan sesuai waktunya. Kami merasa
bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga kami
merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih benar.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Matangglumpang Dua, September 2021

Penulis

2
ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. 10 M.............................................................................................3
B. Kewarganegaraan ........................................................................5

BAB III PENUTUP ...........................................................................................7


A. Kesimpulan .................................................................................7
B. Saran............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................8

3
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Di dalam


pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau
warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam
otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan
politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa
Inggris: nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi
seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan
berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga
dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari
suatu Negara.
Kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan
yang menunjukan hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah
negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran. Mereka punya hak dan
kewajiban penuh sebagai warga di negara itu.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang

1
akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu
baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, maupun bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud dengan 10 M?
2. Bagaimana Pemahaman Kewarganegaraan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui 10 M
2. Untuk Mengetahui Pemahaman Kewarganegaraan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. 10 M
Mendengarkan adalah merespon atau menerima bunyi secara disengaja.
Memperhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh orang lain yang sudah mulai
melibatkan unsur kejiwaan yang berarti aktivitas mental sudah muncul, hanya
belum setinggi aktivitas menyimak.
Menurut Abdul Wahab Rosyidi mendengar merupakan kemampuan yang
memungkinkan seorang pemakai bahasa untuk memahami bahasa yang digunakan
secara lisan kemampuan mendengar merupakan bagian yang penting dan tidak
dapat diabaikan dalam pembelajaran bahasa, terutama bila tujuan
penyelenggaraannya adalah penguasaan kemampuan berbahasa secara lengkap
Melihat berasal dari kata dasar lihat. Melihat adalah sebuah homonim
karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya
berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata melihat adalah
menonton. Contoh: nanti malam kami akan melihat pertandingan tinju. Arti
lainnya dari melihat adalah menilik. Contoh: melihat gelagatnya, kedatangan
mereka mempunyai maksud yang kurang baik.
Menulis adalah menuangkan gagasan, ide dan pendapat dalam sebuah
tulisan. Meskipun menulis dianggap sebagai aktivitas yang menguras konsentrasi,
tapi ternyata banyak juga loh yang ingin menjadi seorang penulis.
Menulis menurut Lasa HS dalam bukunya Menulis itu segampang
ngomong. Secara garis besar ia pun menjelaskan bahwa menulis itu sederhana dan
simpel. Sesimpel ketika kita ngomong sehari-hari. Ngomong cas cis cus tanpa
harus kesulitan menuangkannya.
Membaca dapat diartikan juga sebagai proses individu memperoleh
makna dari cetakan. Kegiatan membaca bukan sekedar aktivitas yang bersifat

3
pasif dan respektif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk aktif berpikir
ketika sedang melihat kata-kata yang terdapat di dalam buku.
Menurut Nurhadi (2008: 13) bahwa arti membaca adalah proses yang
sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor. Misalnya, melibatkan faktor
internal dan faktor eksternal si pembaca itu sendiri. Faktor yang memiliki faktor
internal terdiri dari minat, intelegensi, bakat, tujuan membaca dan motivasi.
Memikirkan berasal dari kata dasar pikir. Memikirkan adalah sebuah
homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi
maknanya berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata memikirkan
adalah mencari upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan akal
budi. Arti lainnya dari memikirkan adalah mempertimbangkan.
Mengevaluasi berasal dari kata dasar evaluasi. Mengevaluasi memiliki
arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga mengevaluasi dapat menyatakan
suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mengevaluasi
adalah memberikan penilaian. Arti lainnya dari mengevaluasi adalah menilai.
Contoh: guru hendaknya terus-menerus mengevaluasi pelaksanaan kurikulum.
Menjelaskan bermakna membuat sesuatu menjadi jelas. Dalam kegiatan
menjelaskan terkandung makna pengkajian informasi secara sitematis sehingga
yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan
informasi yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Hasibuan Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang
diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan.
Mengamalkan berasal dari kata dasar amal. Mengamalkan adalah sebuah
homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi
maknanya berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mengamalkan
adalah menunaikan (kewajiban, tugas dan sebagainya). Contoh: almarhum telah
mengamalkan kewajibannya sebagai pahlawan bangsa. Arti lainnya dari
mengamalkan adalah menyampaikan (cita-cita, maksud, hasrat dan sebagainya).

4
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini
diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat diartikan
sebagai suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang
menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam
mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif
ataupun negatif.
Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga
pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu
tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi
yang tinggi.
Pembukuan adalah langkah awal dari kegiatan akuntansi yang merupakan
landasan paling dasar dalam proses akuntansi. Segala kegiatan akuntansi akan
berjalan dengan baik apabila dilakukan dengan benar dan teliti. Pembukuan
mengacu pada aspek penyimpanan catatan akuntansi, dalam hal ini semua
informasi mengenai transaksi dan aktivitas keuangan suatu bisnis termasuk
didalamnya.
Menurut Cerdasco Pembukuan (bahasa Inggris: Bookkeeping) adalah
suatu proses pencatatan transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi. Transaksi
meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan
maupun organisasi. Pembukuan merupakan tugas akuntansi yang paling dasar dan
biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.

B. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Di dalam
pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga
kota atauwarga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik.
Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing
satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi
warganya.

5
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan  kebangsaan, yang
membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan
untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara
hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa
memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki
hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.

Setiap negara berdaulat untuk berwenang dalam menentukan siapa-siapa


saja yang menjadi warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang,
dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas
kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. Dalam penentuan kewarganegaraan
didasarkan kepada sisi kelahiran yag dikenal dua asas, yaitu asas ius soli dan ius
sanguinis. Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya
negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguinis yang artinya darah. Asas
ius soli adalah asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan. asas ius sanguinis
adalah asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan
beradasarkan keturunan dari orang tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan
yang menunjukan hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah
negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran. Mereka punya hak dan
kewajiban penuh sebagai warga di negara itu.
10 M Merupakan singkatan dari mendengar, melihat, menulis, membaca,
memikirkan, mengevaluasi, menjelaskan, mengamalkan, memotivasi dan
membukukan/pembukuan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari rekan-
rekan mahasiswa dan kepada dosen pembimbing khususnya, yang bersifat
membangunan untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Mahmud, Tadarus Kehidupan di Bulan Al-Quran, (Yogyakarta:


Mandiri Pustaka Hikmah, 2000), hlm. 11

Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang
Press, 2009), hlm.63

Gibbons (1993). Learning to Learn in a Second Language. Australia: Heinemann


Portmourth NH. ISBN 0-435-08785-1

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/09/hak-dan-kewajiban-warga-
negara--517724.html
http://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Paradigma. Yogyakarta
Udin S Winata Putra, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Universitas Terbuka,
2002), hal. 7.60. 3 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal 70
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1,
Jakarta: Salemba Empat. Hal.222-232

Anda mungkin juga menyukai