Disusun oleh :
1. Farikha ayu Muslikha (63030200160)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Tafsir berupa makalah yang berjudul
“Hukum dan Ketentuan Sholat dari Interpretasi Surat AL Baqoroh (2): 45,46,153,238” tanpa
ada halangan suatu apapun. Tidak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita diberikan syafaat oleh beliau di hari akhir kelak,
aamiin.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak Dr. M. Ircham, LC., M.Pd.I.
selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir. Karena dengan adanya tugas ini telah
memberikan ilmu, pengetahuan yang lebih kepada saya. Saya berharap agar pembaca dapat
menambah ilmu dan wawasan setelah membaca makalah ini.
Saya selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan. Saya dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian Akidah Islam............................................................................................................5
B. Tafsir Surat Al Baqoroh ayat 45.................................................................................................6
C. Tafsir Surat AL Baqoroh ayat 46...............................................................................................11
D. Tafsir Surat Al Baqoroh ayat: 153............................................................................................13
E. Tafsir Surat Al Baqoroh ayat : 238...........................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................21
PENUTUPAN........................................................................................................................................21
A. Kesimpulan..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akidah adalah bidang teori yang harus dipercayai terlebih dahulu sebelum yang lain-
lainnya dan hendaknya menurut ketetapan-ketetapan dan keterangan-keterangan yang jelas
dan tegas dari ayat Alquran serta telah menjadi kesepakatan bagi kaum muslimin sejak
penyiaran Islam dimulai.
Akidah berarti hal-hal yang bertalian dengan kepercayaan, keimanan dan keyakinan,
seperti percaya kepada Allah, malaikat, wahyu, rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir dan
sebagainya
Sedangkan shalat ialah salah satu jenis ibadah bagi para pemeluk agama islam yang
berbentuk perkataan dan perbuatan dengan diawali oleh gerakan takbir dan diakhiri dengan
gerakan salam. Salat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah
pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah secara langsung
Hubungan akidah dengan shalat yaitu utama setiap manusia diciptakan ke bumi ini adalah
untuk mengabdi kepada Allah. Penyebutan ibadah shalat menunjukan bahwa shalat adalah
ibadah yang wajib dilakukan secara berkesinambungan baik dalam keadaan susah, senang,
sakit dan sehat. Manfaat pendidikan yang diperoleh ialah untuk memperkuat kepercayaan
tentang kebenaran Allah dan membiasakan melakukan shalat secara teratur dan tertib serta
mempererat persaudaraan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Artinya: "Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.
Dan sholat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."1
1
Alquran dan terjemahannya.
tempatnya, karena setelah mereka diajak disertai dengan janji dan ancaman, maka
dapat diduga keras bahwa tidak ada lagi jalan masuk bagi setan ke dalam hati
mereka, tidak ada juga tempatnya untuk mundur bahkan kini mereka telah bersiap-
siap untuk melaksanakan perintah-perintah Allah.
Namun demikian, boleh jadi kebiasaan lama masih memberatkan Langkah
mereka, maka ayat ini menyodorkan resep yang amat ampuh agar mereka dapat
melangkah maju menuju kebajikan. Kandungan resep itu adalah shalatdan sabar.
Ada juga ulama yang memahami ayat di atas sebagai tuntunan kepada kaum
muslimin yang taat baik bagi yang melaksanakan shalat dengan baik maupun yang
yang tidak melakukan shalat sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Nabi
Muhammmad saw.
Di sisi lain, menurut penganut pendapat kedua ini, orang-orang Yahudi, tentu
tidak wajar untuk diperintah agar menjadikan shalat sebagai penolong. Alasan ini
tentu saja tidak pada tempatnya. Memahaminya sebagai tuntunan yang ditujukan
kepada kaum muslimin bukan orang Yahudi,
Tafsiran Surat Al Baqoroh ayat 45
Tafsir Ibnu Kasir
Firman-Nya ( )واستعينوا بالصبر والصالةmelalui ayat ini, Allah Ta’ala menyuruh
para hamba-Nya untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat yang mereka dambakan,
dengan cara menjadikan kesabaran dan salat sebagai penolong. Sunaid
meriwayatkan dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, ia mengatakan, bahwa sabar dan salat
merupakan penolong untuk mendapatkan rahmat Allah Ta’ala.2
Dan sebagaimana dikatakan Muqatil bin Hayyan dalam tafsirnya mengenai
ayat ini: “Hendaklah kalian mengejar kehidupan akhirat dengan cara menjadikan
kesabaran dalam mengerjakan berbagai kewajiban dan salat sebagai penolong.”
Menurut Mujahid, yang dimaksud dengan kesabaran adalah shiyam (puasa). Imam
Al-Qurthubiy dan ulama lainnya mengatakan: “Oleh karena itu, bulan Ramadhan
disebut sebagai bulan kesabaran.”
Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sabar pada ayat
tersebut adalah menahan diri dari perbuatan maksiat, karena disebutkan bersama
dengan pelaksanaan berbagai macam ibadah, dan yang paling utama adalah ibadah
salat.
2
Tafsir ibnu kasir jilid 1
Dari Umar bin Khaththab, ia berkata: “Sabar itu ada dua: sabar ketika
mendapatkan musibah adalah baik, dan lebih baik lagi adalah bersabar dalam
menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan Allah Ta’ala.” Hal ini mirip
dengan ucapan Umar yang juga diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri. Ibnu Al-
Mubarak meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, katanya: “Kesabaran itu adalah
pengaduan hamba kepada Allah Ta’ala atas apa yang menimpanya dan mengharap
keridhaan di sisi-Nya serta menghendaki pahala-Nya. Terkadang seseorang merasa
cemas tetapi ia tetap tegar, tidak terlihat darinya kecuali kesabaran.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman, katanya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika ditimpa suatu masalah, maka segera
mengerjakan salat.”
Firman-Nya (يرةttا لكبtt)وإنه, dhamir (kata ganti) nya kembali ke kata salat.
Demikian dinyatakan oleh Mujahid dan Ibnu Jarir. Bisa juga kembali kepada
kandungan ayat itu sendiri, yaitu wasiat (pesan) untuk melakukan hal tersebut,
sebagaimana firman-Nya dalam kisah Alquran dalam Surah Al-Qashash ayat 80
yang artinya: “Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, "Kecelakaan yang
besarlah bagi kalian, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang
sabar." Ini merupakan beban yang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusuk. Mujahid mengatakan: “Yaitu orang-orang mukmin yang sebenarnya.”
Sedangkan menurut Adh-Dhahhak kalimat ini berarti bahwa hal itu sangat
berat kecuali bagi orang-orang yang tunduk dalam ketaatan kepada-Nya, yang takut
akan kekuasaan-Nya, serta yang yakin dengan janji dan ancaman-Nya.Ibnu Jarir
mengatakan, makna ayat tersebut, “Wahai sekalian orang-orang alim dari kalangan
ahlu kitab, mohonlah pertolongan dengan menahan diri kalian dalam ketaatan
kepada Allah Ta’ala dan mendirikan salat yang dapat mencegah kalian dari kekejian
dan kemungkaran serta dapat mendekatkan kalian kepada keridhaan Allah Ta’ala.
Hal itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu mereka
yang patuh dan tunduk dalam ketaatan kepada-Nya serta merendahkan diri karena
takut kepada-Nya.” Yang jelas, meskipun secara konteks ayat tersebut ditujukan
sebagai peringatan bagi Bani Israil, namun yang dimaksud bukanlah mereka
semata, tetapi ditujukan secara umum baik kepada mereka maupun selain mereka.
Tafsir Al Misbah
Apapun hubungannya yang jelas ayat ini memerintahkan: Mintalah
pertolongan yakni kukuhkan jiwa kamu dengan sabar yakni menahan diri dari
rayuan menuju nilai rendah dan dengan shalat yakni dengan mengaitkan jiwa
dengan Allah swt. serta bermohon kepada-Nya guna menghadapi segala kesulitan
serta memikul segala beban.3
Dan sesungguhnya yang demikian itu yakni shalat dan sabar itu, atau beban
yang akan kamu pikul sungguh berat, kecuali bagi orang-orangyang khusyuk, yakni
orang-orang yang tunduk dan yang hatinya merasa tenteram dengan berzikir kepada
Allah.
Kata ash-shabr/ sabar artinya menahan diri dari sesuatu yang tidak berkenan di
hati. Ia juga berarti ketabahan. Imam Ghazali mendefinisikan sabar sebagai
ketetapan hati melaksanakan tuntunan agama menghadapi rayuan nafsu.
Sedang ( ash-shalah) dari segi bahasa adalah doa, dan dari segi pengertian
syariat Islam ia adalah “ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam.” Shalat juga mengandung pujian kepada Allah atas
limpahan karunianya, mengingat Allah, danmengingat karunia-Nya mengantar
seseorang terdorong untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya serta
mengantarnya tabah menerima cobaan atau tugas yang berat. Demikian, shalat
membantu manusia menghadapi segala tugas dan bahkan petaka.
ِ َوإِنَّهَا لَ َكبِي َرةٌ إِاَّل َعلَى ْالخ
Firman-Nya: ََاش ِعين
dan sesungguhnya ia sungguh berat kecuali bagi orang-orangyang khusyuk,
mengandung arti bahwa keduanya — sabar dan shalat — tidak mudah
dipraktekkan kecuali oleh mereka yang khusyuk. Ia juga berarti bahwa sabar dan
shalat harus menyatu sebagaimana diisyaratkan oleh penggunaan bentuk tunggal
untuk menunjuk keduanya innaha sesunggunya ia, bukan innahuma/ sesungguhnya
keduanya. Ini berarti, ketika Anda shalat atau bermohon Anda harus sabar, dan
ketika menghadapi kesulitan Anda pun harus bersabar, dan kesabaran itu harus
dibarengi dengan doa kepada-Nya.
Ada juga ulama yang memahami pengganti nama (pronoun) pada kata innahal
sesungguhnya ia menunjuk kepada tuntunan-tuntunan Allah yang disebut pada ayat-
ayat lalu, yakni melaksanakan tuntunan-tuntunan tersebut merupakan sesuatu yang
berat kecuali bagi mereka yang khusyuk.
3
Tafsir Al Misbah jilid 1
Khusyu‘ adalah ketenangan hati dan keengganannya mengarah kepada
kedurhakaan. Yang dimaksud dengan orang-orang yang khusyuk oleh ayat ini
adalah mereka yang menekan kehendak nafsunya dan membiasakan dirinya
menerima dan merasa tenang menghadapi ketentuan Allah
Kandungan Surat :
Surat Al-Baqarah ayat 45 menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan
untuk tetap sabar dan sholat sebagai penolong kita menuju surga.
Menurut tafsir Jalalain, mintalah pertolongan dalam menghadapkan urusan
atau kesulitan-kesulitanmu dengan bersabar dan menahan diri dari hal-hal yang tidak
baik dengan sholat. Khususnya disebutkan di sini untuk menyatakan bagaimana
pentingnya sholat.
Diriwayatkan dalam hadist riwayat Abu Dawud, Hudzaifah radhiyallahu
'anhu:
Artinya: dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau mendirikan sholat.
Arab: ،ٌظ َعلَ ْيهَا لَ ْم يَ ُك ْن َلهُ نُور ْ ِ َو َم ْن لَ ْم يُ َحاف، َونَ َجاةً يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة، َوبُرْ هَانًا،َت لَهُ نُورًا
ْ َم ْن َحافَظَ َعلَ ْيهَا َكان
ٍ َ َوأُبَ ِّي ْب ِن خَ ل، َ َوهَا َمان، َ َوفِرْ عَوْ ن، َ َو َكانَ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َم َع قَارُون، ٌ َواَل نَ َجاة،َان
ف ٌ َواَل بُرْ ه
Artinya: Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya,
petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak
menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan
pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman,
dan Ubay bin Khalaf.
D. Tafsir Surat AL Baqoroh ayat 46
ࣖ َالَّ ِذ ْينَ يَظُنُّوْ نَ اَنَّهُ ْم ُّم ٰلقُوْ ا َربِّ ِه ْم َواَنَّهُ ْم اِلَ ْي ِه ٰر ِجعُوْ ن
“(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya.”4
4
Alquran dan Terjemah
5
Tafsir Ibnu Kasir jilid 1
terasa ringan bagi mereka untuk melaksanakan berbagai ketaatan dan meninggalkan
berbagai kemungkaran.
Tafsir Al Misbah
Sedangkan firman-Nya
6
Tafsir Al Misbah Jilid 1
Mengapa orang-orang yang meyakini adanya hari Pembalasan, atau yang
menduga keras keniscayaannya atau ganjaran Ilahi, dikecualikan dari rasa beratnya
shalat dan sabar? Para ulama menjawab, karena yang tergambar dalam benak mereka
ketika itu adalah ganjaran Ilahi, dan ini menjadikan mereka menilai ringan beban dan
cobaan-cobaan yang mereka alami. Tuntunan dan kecaman di atas, walaupun tertuju
kepada semua manusia, namun dalam konteks turunnya ayat-ayat, ia ditujukan kepada
orang-orang Yahudi, karena itu ayat berikutnya mengajak orang-orangYahudi untuk
mengingat nikmat-nikmat Allah yang lain.
a. Asbab al nuzul
Ayat ini diturunkan setelah menyampaikan penjelasan mengenai perintah
bersyukur, Allah Ta’ala pun menjelaskan makna sabar dan bimbingan untuk
memohon pertolongan melalui kesabaran dan salat. Karena sesungguhnya seorang
hamba itu adakalanya ia mendapatkan nikmat kemudian mensyukurinya atau ditimpa
bencana kemudian bersabar atasnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah
hadis dalam Kitab Musnad Ahmad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
c. Isi kandungan
1. Allah memerintahkan orang-orang beriman agar meminta pertolongan
kepada-Nya dengan sabar dan shalat. Baik pertolongan untuk meraih kebahagiaan di
dunia maupun kebahagiaan di akhirat.
2. Ketika menghadapi musibah atau cobaan, seorang mukmin harus bersabar
dan memperbanyak shalat
3. Sabar dan shalat adalah solusi bagi orang-orang yang beriman.
4. Orang-orang yang sabar akan mendapatkan kebersamaan Allah secara
khusus (maiyatullah khassah). Kebersamaan khusus itu berupa penjagaan,
perlindungan, pembelaan dan pertolongan.
5. Orang-orang yang sabar hendaknya tenang menghadapi kehidupan karena
Allah sudah menjamin bahwa Dia membersamai mereka.
d . Penafsiran
> Tafsir Al-Muyassar
Wahai sekalian orang-orang yang beriman, Mintalah bantuan dari Allah dalam
seluruh urusan kalian dengan bersabar dalam menghadapi berbagai bala dan musibah,
dan bersabar dalam meninggalkan maksiat-maksiat dan dosa-dosa ,serta bersabar
dalam menjalankan ketaatan dan ibadah-ibadah serta amalan yang mendekatkan
kepada Allah, dan dengan shalat yang menyebabkan jiwa-jiwa menjadi tentram, serta
dapat menahan diri dari perbuatan keji dan munkar.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar dengan pertolongan
Nya, Taufik dan tuntunan Nya kepada jalan yang lurus. Dalam ayat ini terdapat dalil
penetapan “Ma’iyyah” (kebersamaan) Allah yang khusus bagi kaum Mukminin, yang
mendatangkan apa yang telah disebutkan. Adapun “ma’iyyah” (kebersamaan) yang
bersifat umum yang bermakna mengetahui dan meliputi, maka itu berlaku umum pada
semua makhluk.
> Tafsir Jalalain
(Hai orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan) untuk mencapai
kebahagiaan akhirat (dengan jalan bersabar) taat melakukan ibadah dan sabar
menghadapi cobaan (dan mengerjakan salat) dikhususkan menyebutkannya
disebabkan berat dan berulang-ulang (sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar) artinya selalu melimpahkan pertolongan-Nya kepada mereka.
b. Analisis kosakata
ٰحفِظُوْ ا: peliharalah
َعلَی: atas
ت ِ صلَ ٰوَّ ال: segala sholat
َو الص َّٰلو ِة: dan sholat
ٰ ۗ ال ُوس
ْطی ْ : wustha ('ashar)
َو قُوْ ُموْ ا: dan berdirilah
ِ هّٰلِل: untuk Allah
َ ٰقنِتِ ْین: dengan tunduk
c. isi kandungan
Perjanjian antara kami dengan kaum kafir adalah salat, siapa yang
meninggalkannya (dengan sengaja) maka ia telah menjadi kafir. (Riwayat Ahmad)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-thabrani, Rasulullah
saw bersabda:
Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk
serta akan dapat keselamatan pada hari Kiamat. Sebaliknya orang yang tidak
memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di
akhirat nanti ia akan bersama Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf di dalam neraka.
(Riwayat Ahmad dan ath-thabrani)
d. penafsiran
> tafsir kemenag
Dalam ayat ini menjelaskan hukum keluarga dalam beberapa ayat sebelumnya,
pada ayat ini Allah menjelaskan hukum asasi antara manusia dengan Allah, yakni
salat. Hal ini seakan mengingatkan agar persoalan keluarga tidak membuat manusia
lupa akan kewajiban asasinya, yaitu salat. Karena itu, ayat ini dimulai dengan kata
perintah. Peliharalah secara sungguh-sungguh, baik secara pribadi maupun saling
mengingatkan antara satu dengan lainnya tentang semua salat, dan peliharalah secara
khusus salat wusaa , yakni salat asar dan subuh, karena keutamaannya. Dan
laksanakanlah salat karena Allah Pemilik kemuliaan dan keagungan dengan khusyuk,
yakni dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.
> Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh
Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 238.
Jagalah salat-salat itu dengan cara menunaikannya secara sempurna
sebagaimana perintah Allah. Dan jagalah salat yang berada di tengah-tengah salat-
salat lainnya, yaitu salat Asar. Dan berdirilah untuk Allah di dalam salatmu dengan
tunduk dan khusyuk.
untuk melakukan shalat, menghadap Allah yang Maha Agung dan Maha
Tinggi, yang dapat melepaskan manusia dari kesibukan dan pengaruh buruk dunia.
Dengan mendekatkan diri sebanyak mungkin kepada Allah, maka hal itu akan dapat
menguatkan hati, membersihkan jiwa, menghindarkan dari perbuatan keji dan
mungkar. Dengan itu pula seorang hamba akan cenderung berlaku adil dan senantiasa
berbuat ihsan, sehingga ia berusaha melaksanakan aturan, dan melengkapi dengan
perbuatan baik apapun yang dicintai Allah.
• Kewajiban untuk memelihara shalat lima waktu lebih khusus lagi shalat
ashar dan shalat subuh (shalat wustha).
• Larangan untuk berbicara saat shalat tanpa ada keperluan yang darurat.
• Kewajiban khusyuk di dalam shalat.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Surat Al-Baqarah ayat 45 menjelaskan bahwa Allah SWT
memerintahkan untuk tetap sabar dan sholat sebagai penolong kita
menuju surga,mintalah pertolongan dalam menghadapkan urusan
atau kesulitan-kesulitanmu dengan bersabar dan menahan diri dari
hal-hal yang tidak baik dengan sholat. Khususnya disebutkan di
sini untuk menyatakan bagaimana pentingnya sholat.
2. Surat Al Baqoroh ayat 46 menjelaskan tentang mentoleransi
keyakinan yang melebihi tingkat keraguan, yakni dugaan,
walaupun belum sampai pada keimanan penuh dan keyakinan
bulat.
3. Surat Al Baqarah ayat 153 menjelaskan bahwa Allah menerangkan
perintah untuk bersyukur,memerintahkan sabar dan hikmah di
dalamnya. Juga pentingnya shalat sebagai solusi.
4. Surat Al Baqoroh ayat 238 menjelaskan bagaimana pentingnya
menjaga dan memelihara salat. Manusia yang melaksanakan
perintah ini benar-benar menjadi makhluk Allah yang bertakwa dan
hidupnya akan selalu aman, berada di dalam magfirah dan rida
Allah.
DAFTAR PUSTAKA