Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KD 3.9 )
Satuan Pendidikan : SMPN ...................
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/I
Materi Pokok : Ciri puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 x JP)

A. Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dankeberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.9. Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
3.9.1 Menyimpulkan ciri-ciri puisi rakyat(pantun, syair, gurindam)
3.9.2 Mengidentifikasi persamaan puisi rakyat(pantun, syair, gurindam)
3.9.3 Mengidentifikasi perbedaan puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)
3.9.4 Mendaftarkan kata, kalimat pada puisi rakyat

C. Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran dengan model discovery learning selesai, peserta didik dapat
mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengardengan kritis, kreatif, santun, dan
peduli terhadap lingkungan.

E. Materi Pembelajaran:
1. Fakta: Teks puisi rakyat
2. Konsep :
a. Jenis-jenis puisi rakyat:
b. Ciri-Ciri Teks puisi rakyat:
c. Pengertian Teks puisi rakyat
d. Tujuan Teks puisi rakyat
e. Struktur teks puisi rakyat
f. unsur kebahasaan teks puisi rakyat

D. Metode Pembelajaran:
1. Bentuk : Penugasan
2. Teknik : Diskusi
3. Model : Discovery learning

E. Alat dan Media Pembelajaran:


1. Alat Pembelajaran : buku teks, Laptop, dan LCD
2. Media Pembelajaran : teks puisi rakyat, slide

F. Sumber Belajar:
1. Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pres.
2. http://www.artikelsiana.com/2015/10/ pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-unsur.html Senin, 1
Januari 2018. 16: 45 WIB.
3. http://www.wartabahasa.com/2017/11/contoh-soal-puisi-rakyat-pantun-syair.html . Senin, 1
Januari 2018. 16:58 WIB.
4. Kemendikbud… 2017. Bahasa Indonesia… Kelas VII Edisi revisi 2017. Jakarta : Kemendikbud
5. Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.

1
G. Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Pertemuan 1:

NO KEGIATAN
1 Pendahuluan:
a. Berdoa, mengecek kehadiran peserta didik
b. Orientasi: menampilkan teks puisi rakyat
c. Appersepsi:
Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang teks puisi rakyat
d. Menyampaikan acuan:
Menyampaikan KD/materi pembelajaran, tujuan yang ingin
dicapai, menyampaikan manfaat materidan langkah-langkah
pembelajaran.
3.9.1 Menyimpulkan ciri-ciri puisi rakyat
3.9.2Mengidentifikasi persamaan puisi rakyat

2 Model Pembelajaran: Discovery Learning


Kegiatan Literasi:
a) Stimulasi (pemberian rangsangan)
1) Peserta didik membaca teks puisi rakyat yang ada pada slide
2) Pendidik menugaskan siswa untuk mengamati dan mendiskusikan tentang
ciri-ciri, persamaan, dan pengertian puisi rakyat
3) Peserta didik bertanya jawab dalam kelompok tentang tugas pada kegiatan 2)
di atas

b) Identifikasi masalah, pernyataan


1) Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri puisi rakyat.
2) Peserta didik mengidentifikasi persamaan puisi rakyat
3) Peserta didik mengidentifikasi pengertian puisi rakyat
4) Peserta didik dan pendidik mendiskusikan pada langkah (1-3)

c) Pengumpulan data
1) Peserta didik membaca contoh teks puisi rakyat dan ciri-ciri puisi rakyat pada
halaman 172-173
2) Peserta didikmenuliskan informasi tentang persamaan puisi rakyat
3) Peserta didik menuliskan informasi tentang pengertian puisi rakyat
d) Pengolahan data
1) Peserta didik mendiskusikan informasi yang telah ditulis tentang persamaan
teks puisi rakyat
2) Peserta didik mendiskusikan tentang ciri-ciri puisi rakyat
3) Peserta didik mendiskusikan tentang pengertian puisi rakyat
e) Pembuktian
1) Peserta didik membuktikan informasi yang telah ditulis tentang tentang
persamaan teks puisi rakyat
2) Peserta didik membuktikan tentang ciri-ciri puisi rakyat
3) Peserta didik membuktikan tentang pengertian puisi rakyat
f)Menarik kesimpulan
1) Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Peserta didik menyampaikan di depan kelas simpulan yang telah didapatkan
3 Kegiatan Penutup:
1) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang terbaik
3) Pendidik melakukan refleksi
4) Guru memberikan tes tertulis kepada peserta didik tentang ciri, dan pengertian
teks puisi rakyat
5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah

2
E. Penilaian :
Bentuk Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Sikap : Sosial Observasi Pedoman observasi
Pengetahuan Tes tertulis Soal bentuk isian
Keterampilan Tes tertulis Soal bentuk isian

a. Sikap Sosial :

No Aspek yang Dinilai 4 3 2 1 KET


1 Kejujuran peserta didik dalam melakukan kegiatan
pada pembelajaran
2 Kritis: Tugas yang dibuat dengan menganalisis
keadaan lingkungan
3 Kreatif: Tugas yang dibuat karya sendiri
4 Santun: dalam kegiatan menanya dan
mengkomunikasikan materi pembelajaran

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


16

b. Penilaian Pengetahuan:
Pertemuan 1:

N Bentuk Nomor
Indikator Indikator Soal
O Soal Soal
3.9.1.
Disajikan Teks puisi rakyat, peserta didik
Menyimpulkan ciri-
1 dapat mengidentifikasi ciri-ciri puisi Isian 2
ciri puisi rakyat
rakyat dengan tepat.
3.9.2.
Mengidentifi kasi Disajikan Teks puisi rakyat, peserta didik
2 persamaan puisi dapat mengidentifikasi persamaan yang Isian 1
rakyat terdapat dalam teks puisi rakyat.

3.9.3.
Disajikan Teks puisi rakyat, Peserta didik
Menyimpulkan
3 dapat menmyimpulkan pengertian puisi Isian 3
pengertian puisi
rakyat dengan tepat.
rakyat

NO SOAL JAWABAN SKOR


1 Persamaan Persamaan Puisi Rakyat: 4
puisi rakyat a. Sama-sama karya sastra
di atas b. Sama-sama puisi lama
adalah ..... c. Sama-sama memiliki bait dan larik
d. Sama-sama berisikan nasihat

NO SOAL JAWABAN SKOR


2 Ciri-ciri puisi Ciri-ciri Puisi Rakyat: 13
rakyat di atas 1. Pantun:
adalah .... a. 1 bait terdiri dari 4 larik
b. Larik 1 dan larik 2 merupakan sampiran
c. Larik 3 dan 4 merupakan isi
d. 1 larik terdiri dari 8-12 suku kata
e. Bersajak abab
3 Pengertian Puisi rakyat adalah ungkapan perasaan seseorang yang 5
puisi rakyat bertujuan untuk menghibur, menasihati, melarang, dan
adalah ...... sebagainya. Berupa pantun, syair, gurindam dan lainnya.
Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang harus
dipelihara.

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


22
3
Pembelajaran Remedial:
Aktivitas langkah-langkah pembelajaran remedial berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan langkah-langkah
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media
pembelajaran.
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KBM mengikuti kegiatan remedial.

Pembelajaran Pengayaan:
Langkah-langkah pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Peserta didik yang memperoleh nilai melebihi nilai KBM mengikuti kegiatan pengayaan:
Mencari 4 contoh puisi rakyat yang berkembang di masyarakat (randai, dll)

4
BAHAN AJAR

1. Jenis-jenis puisi rakyat:

a.Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog),
tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu
ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir
diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya)
sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan
permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak
langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak
mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam
mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau
menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau
dipojokkan. Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

Ciri-ciri pantun
• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh Pantun
Pantun 1 Pantun 2

Air surut memungut bayam, Baik bergalas baik tidak,


Sayur diisi ke dalam kantung; Buli-buli bertali benang;
Jangan diikuti tabiat ayam, Baik berbalas baik tidak,
Bertelur sebiji riuh sekampung. Asal budi sama dikenang.

Pantun 3 Pantun 4

Ikan nila dimakan berang-berang, Akar keladi melilit selasih,


Katak hijau melompat ke kiri; Selasih tumbuh di hujung taman;
Jika berada di rantau orang, kalungan budi junjungan kasih,
Baik-baik membawa diri. Mesra kenangan sepanjang zaman.

b. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai
agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan
norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama
(Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.

Ciri gurindam
a) terdiri atas dua baris dalam sebait
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

5
Contoh Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang
ramai.
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.

C. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata
syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Dalam
perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas
Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar
dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:

Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri-ciri syair antara lain :


1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh Syair
Syair Perahu

Inilah gerangan suatu madah


Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu


Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar


Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Karya: Hamzah Fansuri

2.Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam


a.sama-sama karya sastra
b.sama-sama puisi lama
c.sama-sama memiliki bait dan larik
d.sama-sama berisikan nasihat
6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


((4.9)
Sekolah : SMPN ..............................
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/Dua
Materi Pokok : Puisi Rakyat (Pantun, dan gurindam Syair)
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menghargai dan menhayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik peserta
didik dapat:
1. Menyimpulkan isin pantun dengan benar.
2. Menyimpulkan isi syair dengan benar.
3. Menyimpulkan isi gurindam dengan benar.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 4.9 Menyimpulkan isi puisi 4.9.1 setelah membaca puisi rakyat( pantun) peserta
rakyat (pantun, syair, dan didik dapat menyimpulkan isi pantun
bentuk puisi rakyat
setempat) yang disajikan 4.9.2 setelah membaca puisi rakyat ( gurindam
dalam bentuk tulis. pesertadidik dapat menyimpulkan isi gurindam

4.9.3 setelah membaca puisi rakyat syair, peserta didik


dapat menyimpulkan isi syair.

D. Fokus/Pendidikan Penguatan Karakter


. Relejius
.Disiplin
.Tanggungjawab
. Kerjasama

E.Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler.
a. Fakta
Contoh pantun, gurindam , syair
.
7

b. Konsep /Pengetahuan
 Pengertian puisi rakyat .
 Jenis puisi rakyat.
 Persamaan dan perbedaan puisi rakyat.
 Kata berima pada puisi rakyat.
 Makna kata / ungkapan.

c. Prinsip

. d. Prosedur
 Mengamati contoh puisi rakyat
 Mendata kata-kata sulit yang terdapat pada puisi rakyat
 Menentukan makna kata-kata sulit yang terdapat pada puisi rakyat
 Memahami isi puisi rakyat ( pantun ,syair,gurindam )
 Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan
apa saja informasi rincian )

2. Materi Pembelajaran Remedial

1. Pengetahuan.
Pengertian puisi rakyat.
Jenis puisi rakyat.
Tujuan kominikasi puisi rakyat.
Makna kata / ungkapan pada puisi rakyat.

2. Keterampilan.
Memahami puisi rakyat ( pantun , syair ,gurindam)
Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan apa saja yang
didiskripsikan,apa saja informasi rincian.

3 Materi Pembelajaran Pengayaan


1. Pengetahuan
o Pengertian puisi rakyat
o Jenis puisi rakyat
o Membandingkan puisi rakyat(Pantun, gurindam,syair)
o Menyimpulkan puisi rakyat
o Persamaan dan perbedaan puisi rakyat ( pantun , syair ,gurindam)
o Kata berima pada puisi rakyat
o Makna kata ungkapan pada puisi rakyat.

2. Keterampilan
 Memahami isi puisi rakyat ( pantun , syair , gurindam )
 Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan hal yang
didiskripsikan,apa saja informasi rincian)

F. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran: Saintifik
 Metode Pembelajaran :Pengamatan, Tanya jawab, diskusi, dan presentasi.

G. Media/ Alat, bahan dan sumber Belajar.


Media : Contoh puisi rakyat ( Pantun ,gurindam syair)
Bahan
8

Sumber Belajar :
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII , hal
174 sd .178
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Bahasa Indoneia SMP/ MTs Kelas
V11.Jakarta . Hal 174 sd 178

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

NO KEGIATAN
1. Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik berdoa bersama dipimpin oleh
ketua kelas dan membaca Alquran secara bergantian atau membaca ayat pendek
secara bersama-sama.
2. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada
awal pembelajaran dan mengkondisikan kelas kedalam situasi belajar.
3. Pendidik bertanya jawab tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari.
4. Pendidik mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
5. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
Mengamati
 Peserta didik membaca pantun, gurindam baik secara bersama-sama atau ditunjuk
bergiliran yang terdapat pada halaman 174 dan 175.
Menanya
 Setelah mencermati beberapa pantun, gurindam peserta didik bertanya jawab
tentang isi pantun dan gurindam.
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik berkelompok 4 atau 5 orang dalam satu kelompok.
1. Dalam kelompok peserta didik membandingkan persamaan dan perbedaan
struktur pantun dan gurindam
2. Peserta didik membahas kata –kata sulit yang terdapat pada pantun dan gurindam
3. Peserta didik diarahkan untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang muncul
berkaitan dengan isi pantun dan gurindam.
4. Peserta didik diarahkan untuk berfikir tentang isi pantun dan gurindam.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik mendiskusikan isi pantun dan gurindam.
2. Peserta didik menuliskan kembali isi pantun dan gurindam.
Mengomunikasikan
1. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dan kelompok
lain menanggapi.
2. Pendidik memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
3. Masing-masing kelompok merevisi hasil kerja kelompok lain.
3. Kegiatan Penutup
1. Pendidik beserta peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
telah dilaksanakan
2. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran
3. Pesertadidik menerima umpan balik terhadap isi pantun dan isi gurindam.
4. Peserta didik menerima penyampaian guru tentang kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu menyimpulkan isi syair.

9
Pertemuan 2
NO KEGIATAN
1. Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas dan membaca alqur’an
secara bergantian atau membaca ayat-ayat pendek bersama-sama.
2. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan merespon pertanyaan tentang
kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran dan mengondisikan kelas ke
dalam situasi belajar.
3. Pendidik bertanya-jawab tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari.
4. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
5. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, mamfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
 Peserta didik membaca dan mengamati contoh puisi rakyat tentang, syair) pada
buku siswa hal.172-175)
Menanya
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait informasi yang
terdapat pada teks yang dibacanya.
2. Bertanya jawab tentang isi syair.
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik duduk berkelompok 4-5 orang satu kelompok.
2. Dalam kelompok peserta didik menentukan : Kata-kata sulit yang terdapat pada
syair serta menentukan maknanya.
3. Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai moral atau nasehat yang terdapat pada
syair.
4. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan bahan/data dengan cara
membaca kembali syair yang terdapat pada buku siswa /sumber lain.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik merumuskan hasil diskusi tentang kata sulit beserta maknanya.
2. Peserta didik menyimpulkan nilai moral/nasehat yang terdapat pada syair yang
dibaca.
Mengomunikasikan
1. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian
dan kelompok lain memberi tanggapan atau komentar.
2. Pendidik memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
3. Masing-masing kelompok merevisi hasil kerja kelompok berdasarkan tanggapan
dari kelompok lain.
3. Kegiatan Penutup
1. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
2. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
3. Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran tentang isi syair.
4. Peserta didik menerima penyampaian guru tentang kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya yaitu KD.3.14.

A.Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap spirituial dan sosial dilakukan dengan teknik observasi/ jurnal.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.

2. Instrumen Penilaian dan pedoman penskoran


a. Sikap (terlampir)
b. Pengetahuan(terlampir)
c. Keterampilan(terlampir)
10

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan
kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial misalnya:
1) Pembelajaran ulang
2) Bimbingan perorangan
3) Pemanfaatan tutor sebaya, dll.

b. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan untuk perluasan dan/ atau
pedalaman materi

Jurnal Perkembangan Sikap(afektif)

Teknik Penilaian : Non tes


Bantuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi/jurnal

Nama Sekolah : SMPN.................


Kelas/Semester : VII/ 2
Nama Ket. Spiritual/
No Tanggal Catatan Perilaku Butir Sikap
Peserta didik sosial
1. 7 Januari 2018 Khairil Selalu berdoa ketika akan Ketaqwaan
belajar
2. 8 Januari 2018 Bulan Meminjamkan pena ke
Kepedulian
teman
3.
4.
5.

Penilaian pengetahuan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/ 1I
Teknik Penilaian : Tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian (jawaban singkat)
Kisi-kisi :

No Kompetensi Dasar Indikator Bentuk soal


4.9 Menyimpulkan isi 1. Menyimpulkan isi 1. Simpulkan nilai-nilai moral/
puisi rakyat pantun nasihat yang terdapat pada pantun
(pantun,syair, dan 2. Menyimpulkan isi di atas!
bentuk puisi rakyat gurindam 2. Simpulkan nilai-nilai moral/ nasihat
setempat) yang 3. Menyimpulkan isi yang terdapat pada gurindam di
disajikan dalam syair atas!
bentuk tulis. 3. Simpulkan nilai-nilai moral/ nasihat
yang terdapat pada syair di atas!

Soal Pengetahuan
Bacalah pantun, gurindam, dan syair berikut dengan saksama!
1. Pantun
Besar awak besar kepala
Tak berani tak melawan
Walau penampilan tak sempurna
Yang penting hati beriman
11

2. Gurindam
Jika kamu ingat selamat dunia akhirat
Maka segeralah untuk bertaubat sebelum ajal mendekat

3. Syair
Syair Perahu
Karya: Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah


mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,


ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,


hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,


hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,


angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 Menentukan isi puisi rakyat, pantun . 3


 Bila inti jawaban peserta didik tepat dan benar sesuai isi teks
 Bila jawaban peserta didik kurang tepat dan kurang sesuai dengan 3
kunci yang telah dibuat guru
 Bila jawaban peserta didik tidak tepat dan tidak sesuai dengan 2
kunci jawaban, tetapi sudah berusaha dalam menjawab : 1
2 Menentukan isi gurindam 3
 Bila inti jawaban peserta didik tepat dan sesuai dengan kunci yang 3
telah dibuat guru
 Bila jawaban peserta didik kurang tepat dan kurang sesuai dengan 2
kunci yang telah dibuat guru
 Bila jawaban peserta didik tidak tepat dan tidak sesuai dengan 1
kunci yang telah dibuat guru tetapi sudah berusaha dalam
menjawab
3 Menentukan isi syair 3
 Bila inti jawaban peserta didik tepat dan sesuai dengan isi teks 3
 Bila jawaban peserta didik kurang tepat dan kurang sesuai dengan
isi teks yang dibaca 2
 Bila jawaban peserta didik tidak tepat dan tidak sesuai dengan isi
teks yang dibaca, tetapi sudah berusaha dalam menjawab 1
Skor maksimum 9
12

Nilai = Jumlah skor diperolehx 100


------------------------------------
Skor maksimal

PenilaianKeterampilan

a. TeknikPenilaian : TesTertulis
b. BentukInstrumen : Uraian
c. Kisi-kisi

No Kompetensi Dasar Indikator Bentuk soal


4.9 Menyimpulkan isi 1. Menyimpulkan isi 1.Simpulkan nilai-nilai moral/ nasihat
puisi rakyat pantun yang terdapat pada pantun di atas!
(pantun,syair, dan 2. Menyimpulkan isi 2.Simpulkan nilai-nilai moral/ nasihat
bentuk puisi rakyat gurindam yang terdapat pada gurindam di atas!
setempat) yang 3. Menyimpulkan isi 3. Simpulkan nilai-nilai moral/ nasihat
disajikan dalam syair yang terdapat pada syair di atas!
bentuk tulis.

Kunci Jawaban:

1. Nilai moral/nasehat yang terdapat pada pantun :


 Seseorang itu boleh berpenampilan semberaut, asalkan hati tetap beriman.
2. Nilai moral/nasehat yang terdapat pada gurindam :
Agar selamat di dunia dan akhirat hendaklah bertaubat sebelum ajal mendekat. Di
dunia hanya sebentar, dan pada akhirnya ruh meninggalkan jasad.
3. Nilai moral / nasehat yang terdapat pada syair :
 Syair tersebut berupa nasihat kepada para pemuda (generasi muda) agar mengenali
diri sendiri ,hidup ibarat perahu yang selalu diterpa angin dan badai. Ketahuilah
bahwa hidup tidak akan lama kita akan pindah keakhirat dan kekal disana. Jadilah
pemuda arif menjalami hidup dan berpedomanlah dengan ajaran agama. Setiap
ibadah yang dilakukan hendaklah lebih ditingkatkan.jika pahala sudah disiapkan
maka kita dengan mudah menuju syorga-Nya Allah.

Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Pendidik memberikan pembelajaran ulang untuk materi yang belum
tuntas.
b. Peserta didik mengulang/mengerjakan kembali soal materi yang
belum tuntas.

Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Peserta didik yang pengayaan diberikan tugas mencari contoh
pantun,gurindam, dan syair.

b. Menyimpulkan isi/nilai moral/nasehat yang terkandung pada


pantun,gurindam, dan syair tersebut.
13

BAHAN AJAR

Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat Pantun, Syair dan Bentuk Puisi Rakyat Setempat

FAKTA
Contoh Pantun
Jika ada mawar di padang
Kupetik ditengah malam
Wahai putri berwajah terang
Cintamu membuatku tenggelam

Contoh gurindam
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal

Contoh syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Syair Perahu
Karya: Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah


mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,


ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,


hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,


hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,


angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

KONSEP

Puisi lama
Puisi lama jelas merupakan puisi yang lazim lahir dan muncul sejak zaman dahulu serta
telah digunakan sejak jaman - jaman kerajaan. Puisi lama telah menjadi warisan
kebudayaan Indonesia dan seringkali di gunakan untuk upacara - upacara adat khususnya
pantun yang di gunakan ketika adanya pernikahan.
14

Ciri - Ciri Puisi Lama


a. Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonim
b. Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam
jenis sastra lisan
c. Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat
pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.
1. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang memiliki jumlah baris 4 dan terdiri dari 2 baris pertama
sampiran dan dua baris terakhir isi.
Ciri - Ciri Pantun :
a. Memiliki empat baris
b. Memiliki rima atau persajakan abab
c. Jumlah suku kata tiap baris adalah 8-12
d. Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris kedua adalah isi

2. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yaitu kirandam berarti mula-mula atau
perumpamaan. Gurindam adalah puisi lama Melayu yang sangat penting sebagai warisan
budaya.
Ciri-ciri gurindam :
a. Terdiri atas dua baris dalam satu baris.
b. Tiap baris memiliki jumlah suku kata 10-14 kata.
c. Tiap baris memiliki rima yang sama atau bersajak A-A, B-B, C-C,dan seterusnya.
d. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
e. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
f. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada bagian pertama.
(isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
g. Isi gurindam biasanya berupa nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

3. Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita
Ciri-ciri syair
a. Terdiri dari 4 baris
b. Berirama aaaa
c. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

Langkah pertama dalam menyimpulkan isi syair perahu karya Hamzah Fansuri :
mencari kata sulit

Maka, carilah makna kata sulit pada syair tersebut ! agar mudah kita bahas satu per
satu.

 Madah : artinya suatu karya


 Iktikat/iktiqad: maknanya adalah kepercayaan kepada tuhan, (keimanan).
 Tamsil : artinya ‘perumpamaan’ berasaldari bahasa arab yang ‘mitsal’ yang juga
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘misal’/
 Hasilkan kemudi : yang dimaksud adalah ‘milikilah’ dan gunakanlah kemudi’.
 Insan : maknanya adalah manusia.
 Laju : artinya adalah cepat.
 Ayar : maknanya adalah air, ayar adalah kata arkais yang sudah tidak digunakan
lagi.
 Sauh : maknanya sama dengan ‘jangkar’ yaitu alat untuk menahan perahu agar
tidak bergerak terbawa arus laut.
 Jantanlah Taksir : maknanya ‘pasti akan terjadi’.
 Kabir : maknanya besar.

Kata-kata yang digunakan dalam syair perahu karya Hamzah Fansuri adalah kata-kata dalam
bahasa Melayu Klasik yang banyak menyerap istilah dari bahasa Arab. Hal ini terjadi karena
Hamzah Fansuri memang mengadopsi bentuk syair Timur Tengah, tempatnya belajar Ilmu
Agama.

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( KD 3.10 )

Sekolah : SMPN ..........................


Mata Pelajaran : Bahasa Indoesia
Kelas/Semester : VII/ Dua
Materi Pokok : Pola pengembangan isi pantun, gurindam, dan syair
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI. 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI. 4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranak kngkrit (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD 3.10. Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang dibaca dan didengar.

Indikator: 3.10.1. Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun


3.10.2. Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun
3.10.3. Melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
menelaahnya.
3.10.4. Memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun.
3.10.5. Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa.
3.10.6. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat,
ejaan dan tanda baca.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 40 menit )
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran inquiry,
peserta didik dapat:
 Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun.
 Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun.

D. Materi Pembelajaran
 Menelaah struktur pantun
 Kebahasaan pantun
E. Metode Pembelajaran
 Tanya jawab
 Diskusi 
 Penugaan
 Latihan

F.Media dan Bahan Pembelajaran


 Ilustrasi / gambar
 Pantun, syair, dan gurindam

G. Sumber Belajar
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Edisi Revisi
2016. Halaman 179 s.d 180.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII.
Edisi Revisi 2016. Halaman 95 s.d 96.
 Lingkungan sekitar
 Internet

16
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN

1. Kegiaran Awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan
 Guru mengarahkan aktivitas belajar agar peserta didik berpikir bagai mana cara
variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan kata/kalimat pada
pantun.
Tahap 2:  Merencanakan
Peserta didik bersama guru mengidentifikasi sumber belajar yang berhubungan
dengan variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/kalimat pada pantun.
Tahap 3:  Mengumpulkan bahan dan menganalisis data
 Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang berhubungan dengan variasi pola pengembangan isi pantun dan
prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun.
 Peserta didik dibawah bimbingan guru mendiskusikan untuk memperbaiki
informasi yang telah diperoleh tentang variasi pola pengembangan isi pantun
dan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun.
Tahap 4:  Menarik simpulan
 Peserta didik dibawah bimbingan guru merumuskan informasi yang telah
diperoleh tentang variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/kalimat pada pantun.
Tahap 5:  Aplikasi dan tindak lanjut
 Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
a. Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun di di bawah ini!

Anjing bermain dengan tali


Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

b. Simpulkanlah prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun di bawah


ini!

Jika sudah namanya cinta


Hati suka berbunga-bunga
Kalau sudah terbawa suasana
Senyum sendiri kayak orang gila
3. Penutup
1) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
2) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian
Teknik              : Tes tulis dan penugasan.
Bentuk            :  Tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok
17

2. Kisi-kisi dan Instrumen Penilaian

Kompetensi Indikator Materi Indikator Soal No


Dasar Soal
3.10. a. Menyimpul-kan Pola Disajikan pantun, peserta
Menelaah variasi pola pengem- didk dapat:
struktur dan pengem- bangan isi 1. Menyimpulkan 1
kebahasaan bangan isi pantun, variasi pola
puisi rakyat pantun gurindam, pengembangan isi
(pantun, dan syair pantun.
syair, dan b. Menyimpul-kan
bentuk puisi prinsip 2. Menyimpulkan 2
rakyat penggunaan prinsip
setempat) kata/ kalimat penggunaan kata/
yang dibaca pada pantun kalimat pada
dan pantun.
didengar

Bacalah pantun berikut!


Pantun 2
Ambilkan jarum di rumah Ihat
Tetapi jangan berlama-lama
Jika kita slalu berdebat
Takkan bisa belajar bersama

a. Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun di atas!


b.Simpulkanlah prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun di atas!

Rubrik Penilaian
No Indikator Bobot
1. Menyimpulkan 7-8 variasi pola pengembangan isi pantun 4
Menyimpulkan 5-6 variasi pola pengembangan isi pantun 3
Menyimpulkan 3-4 variasi pola pengembangan isi pantun 2
Menyimpulkan 1-2 variasi pola pengembangan isi pantun 1
2. Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun dengan 3
tepat.
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun kurang 2
tepat.
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun tidak 1
tepat.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100


7

Kunci jawaban

1. Simpulan variasi pola pengembangan isi pantun.


No. Variasi Pola Pengembangan
1. Terdiri atas empat baris
2. Terdiri atas delapan sampai duabelas suku kata
3. Baris pertama “Ambilkan jarum di rumah Ihat” merupakan sampiran
4. Baris kedua “Tapi jangan berlama-lama” merupakan sampiran
5. Baris ketiga “Jika kita slalu berdebat ” merupakan isi
6. Baris keempat “Takkan bisa belajar bersama” merupakan isi
7. Berpola a-b-a-b, dalam pantun ini yaitu (At-Ma-At-Ma)
8. Berdasarkan jenisnya termasuk ke dalam jenis pantun nasihat
18

2. Simpulan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun.


Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan4.
Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 menggunakan
kalimat perintah. Larik 2 merupakan kalimat larangan. Larik 1 dan larik 2
merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran
dengan pola hubungan syarat (jika), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil.
Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk hubungan syarat.

J. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/ kalimat pada pantun di bawah ini!
Ambilkan piring di atas nampan
Di atas nampan terdapat palu
Sudahlah sudah jangan dipikirkan
Karena yang lalu biarlah berlalu

K. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: 1. Tulislah sebuah pantun!


2. Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun tersebut!
3. Simpulkanlah prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun teresebut!

Pertemuan 2 ( 2 x 40 menit )

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran berbasis
proyek, peserta didik dapat:
 Melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya
 Memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun.

B.Materi Pembelajaran
 Jenis-jenis pantun
 Pola pengembangan pantun

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN

1. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Tahap 1: Penentuan proyek
 Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema/topik proyek yang berhubungan
dengan struktur dan kaidah kebahasaan serta pola pengembangan pantun .
Tahap 2: Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian proyek beserta pengelolaannya. Melengkapi pantun sesuai struktur
dan kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam pola
pengembangan pantun.

19

Langkah-langkah kerja:
1. Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan ada hubungannya dengan pantun.
2. Guru menganjuran peserta didik untuk membaca beberapa pantun yang sudah
disiapkan.
3. Guru mengarahkan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
Tahap 3: Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
 Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan penjadwalan
semua kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Tahap 4: Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru.
 Guru memfasilitasi dan memonitor  peserta didik dalam melengkapi pantun, sesuai
struktur dan kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam
pola pengembangan pantun.
Tahap 5: Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Tahap 6: Evaluasi proses dan hasil proyek
 Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas proyek, tentang melengkapi pantun sesuai struktur dan
kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam pola
pengembangan pantun.
3. Penutup
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir-butir pokok materi yang telah
dipelajari.
2) Peserta didik menerima umpan balik tentang proses pembelajaran.
3) Peserta didik menerima penyampaian tentang kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

D. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik penilaian
Teknik             : Tes tulis dan penugasan.
Bentuk            :  Tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok.

3. Kisi-kisi dan Instrumen Penilaian

Kompetensi Indikator Materi Indikator Soal No


Dasar Soal
3.10.  Melengkapi puisi Pola pengem- Disajikan pantun rumpang
Menelaah rakyat (pantun) bangan isi dan pantun, peserta didk
struktur dan sesuai struktur pantun, dapat: 1
kebahasaan dan kaidah gurindam, dan  Melengkapi puisi
puisi rakyat bahasaserta syair rakyat (pantun)
(pantun, menelaahnya sesuai struktur dan
syair, dan  Memvariasikan kaidah bahasa
bentuk puisi beragam pola serta menelaahnya 2
rakyat pengembangan  Memvariasikan
setempat) puisi rakyat beragam pola
yang dibaca berupa pantun. pengembangan
dan didengar puisi rakyat berupa
pantun.
20

1. Lengkapilah pantun rumpang di bawah ini dengan memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya!

Lengkapi dengan kalimat perintah Lengkapi dengan kalimat larangan


................................................ Malam hari main kulintang
Sembarang tari kita tarikan .............................................
Kita bernyanyi bersama adik ...............................................
............................................... Kepala botak minta dikepang

Lengkapi dengan kata penghubung Lengkapi dengan kata penghubung


sebab syarat
Jangan suka makan mentimun ...................................................
Mentimun itu banyak getahnya ....................................................
................................................. Perut sakit menahan tawa
................................................. Melihat gigi palsu loncat ke piring

2. Tulislah pantun dengan variasi pola pengembangan dengan rima di bawah ini!
a. Berima a-b-a-b
b. Berima a-a-b-b
c. Berima a-a-a-a
d. Berima a-b-b-a

3. Rubrik Penilaian
No Indikator Bobot
1. Melengkapi pantun dengan sampiran dan rima yang tepat. 4
Melengkapi pantun dengan sampiran dan rima yang kurang 2
tepat.
2. Menulis pantun sesuai dengan rima yang sudah ditentukan. 4
Menulis pantun tidak sesuai dengan rima yang sudah 2
ditentukan.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100


8

4. Kunci jawaban
1. Disesuaikan dengan jawaban peserta didik
2. Disesuaikan dengan jawaban peserta didik

E. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: 1. Lengkapilah pantun di bawah ini!

Lengkapi dengan kalimat perintah Lengkapi dengan kalimat ajakan


Bukit tinggi bertingkat-tingkat, ...............................................
sebagai anugerah juga rahmat.  luas sawah berhektar-hektar.
.................................................. Siapa yang tekun belajar,
................................................. .................................................
Lengkapi dengan kata penghubung seru Lengkapi dengan kata penghubung
tujuan
Pahit manis terasa di lidah, ...............................................
banyak pikiran di kepala.  ............................................... 
.......................................... Ibu Bapak selalu berdoa,
........................................... moga dirimu sukses kelak. 
(Sumber: https://pantuncinta2000.blogspot.co.id/2016/10/contoh-pantun-nasehat-anak-sekolah.html)

21

F. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: Tulislah pantun sesuai dengan rima di bawah ini, kemudian pajangkan di majalah dinding
sekolah!
a. Berima a-b-b-a
b. Berima a-a-b-b
c. Berima a-b-b-a

Pertemuan 3 ( 2 x 40 menit )

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran inquiry, peserta
didik dapat:
 Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa.
 Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca.

B.Materi Pembelajaran
 Struktur pantun
 Karakteristik pantun.
 Cara melengkapi pantun.
 Kaidah kebahasaan pantun

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN

1. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Tahap 1: Merumuskan Pertanyaan
 Guru mengarahkan aktivitas belajar agar peserta didik berpikir bagai mana cara:
a. Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa.
b. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata,
kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 2: : Merencanakan
 Peserta didik bersama guru mengidentifikasi sumber belajar yang berhubungan
dengan mengomentari pantun dan memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat
pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 3: Mengumpulkan bahan dan menganalisis data
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang berhubungan dengan pantun.
 Peserta didik dibawah bimbingan guru mendiskusikan untuk mengomentari pantun
dan memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat,
ejaan dan tanda baca.
Tahap 4: Menarik Simpulan
 Peserta didik dibawah bimbingan guru merumuskan informasi yang telah diperoleh
tentang pantun dan cara mengomentari pantun dan memperbaiki kesalahan dari
segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 5: Aplikasi dan Tindak Lanjut
 Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
22

Keliling kota naik becak,


meski tiada jemu.
Banyakbanyak Engkau membaca,
Karena membaca kuncinya ilmu.

1. Komentarilah pantun di atas dari segi struktur dan bahasa!


a. Berikan pendapatmu tentang kesesuaian jumlah larik pada kedua
pantun di atas!
b. Bagaimana pendapatmu tentang kesesuaian jumlah suku kata dalam
setiap larik pada kedua pantun di atas? Jelaskan!
c. Berikan pendapatmu tentang rima akhir setiap baris pada kedua
pantun di atas dengan benar!
d. Tuliskan komentarmu tentang hubungan setiap larik pada kedua
pantun di atas!
2. Perbaikilah kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat,
ejaan dan tanda baca pada pantun di atas!
3. Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir-butir pokok materi yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik menerima umpan balik tentang proses pembelajaran.
3. Peserta didik menerima penyampaian tentang kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

D. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik penilaian
Teknik             : Tes tulis dan penugasan.
Bentuk            :  Tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok.

2. Kisi-kisi dan Instrumen Penilaian

Kompetensi Indikator Materi Indikator Soal No


Dasar Soal
3.10.  Mengomen-tari Pola pengem- Disajikan pantun, peserta
Menelaah puisi rakyat dari bangan isi didik dapat:
struktur dan segi struktur dan pantun,  Mengomentari 1
kebahasaan bahasa. gurindam, puisi rakyat dari
puisi rakyat dan syair segi struktur dan
(pantun,  Memperbaiki bahasa.
syair, dan kesalahan dari
bentuk puisi segi isi, syarat  Memperbaiki 2
rakyat pantun, kesalahan dari
setempat) penggunaan segi isi, syarat
yang dibaca kata, kalimat, pantun,
dan ejaan dan tanda penggunaan
didengar baca. kata, kalimat,
ejaan dan tanda
baca.

Pantun 1 Pantun 2
Rumput jadi rakit sederhana Riang hati bukan kepalang
Ringan ada di air tengah Sepeda impian di depan mata
Jika masuk surga Supaya badan tidak berhutang
Mari kita tebalkan iman Tempat tinggal sanak saudara
23

1. Komentarilah pantun di atas dari segi struktur dan bahasa!


a. Berikan pendapatmu tentang kesesuaian jumlah larik pada kedua pantun di
atas!
b. Bagaimana pendapatmu tentang kesesuaian jumlah suku kata dalam setiap larik
pada kedua pantun di atas? Jelaskan!
c. Berikan pendapatmu tentang rima akhir setiap baris pada kedua pantun di atas
dengan benar!
d. Tuliskan komentarmu tentang hubungan setiap larik pada kedua pantun di atas!

Pantun Nasihat Pantun Adat


Lebat kayu pantang ditebang Banyak bulan perkara bulan 
Sudah berbuah lalu berdaun Tidak semulia Bulan Puasa
Adat melayu pantang dibuang  Banyak tuhan perkara tuhan 
Sudah pusaka turuntemurun Tidak semulia tuhan yang esa 

2. Perbaikilah kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca pada pantun di atas!

3.Rubrik Penilaian

No Indikator Bobot
1. Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
2. Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100


10

4. Kunci jawaban

1. Mengomentari pantun dari segi struktur dan bahasa.

No. Aspek yang Pantun 1 Pantun 2


dikomentari
a. kesesuaian Sesuai dengan struktur Sesuai dengan struktur
jumlah larik pantun. pantun.
b. kesesuaian Tidak sesuai dengan sarat Sesuai dengan syarat
jumlah suku kata pantun, karena larik ketiga pantun, 8-12 suku kata tiap
dalam setiap larik berjumlah 6 suku kata. larik.
c. rima akhir setiap Tidak sesuai dengan pola Sesuai dengan pola
baris persajakan pantun, karena persajakan pantun, karena
berima a-b-a-c. berima a-b-a-b.
d. hubungan setiap Isi pada larik ke empat Larik 1 dan 2 tidak
larik tidak berhubungan bunyi merupakan sampiran.
dengan sampiran larik Isi pada larik 3 dan 4 tidak
kedua. berhubungan dan
merupakan kalimat yang
berdiri sendiri.
24

2. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca.

No. Aspek yang Pantun 1 Pantun 2


dikomentari
a. isi Merupakan pantun adat Merupakan pantun agama
b. syarat pantun - -
c. penggunaan kata Adat melayu jangan dibuang Banyak bulan di antara
bulan
Banyak tuhan di antara
tuhan
d. kalimat Kayu lebat pantang ditebang -
Sudah berdaun lalu berbuah
e. ejaan Melayu bulan puasa
Tuhan Yang Esa 
f. tanda baca turun-temurun -

Pantun 1 (Pantun Adat) Pantun 2 (Pantun Agama)


Lebat kayu pantang ditebang Banyak bulan perkara bulan 
Sudah berbuah lalu berdaun Tidak semulia bulan puasa
Adat Melayu pantang dibuang  Banyak tuhan perkara tuhan 
Sudah pusaka turun-temurun Tidak semulia Tuhan Yang Esa 

E. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: 1. Komentarilah pantun di bawah ini dari segi struktur dan bahasa!

Ada buah di atas batang 


Sedap disantap di kala siang
Riang bukan kepalang
Sepeda impian di depan mata

2.Perbaikilah kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca pada pantun di atas!
Pantun Jenaka
Sari kelapa, buah Nira
Nira diolah untuk sedekah
Gembira hati tiada terkira
Ibu datang dibawa hadiah

F. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.

Tugas: Tulislah sebuah pantun, kemudian tukarkan dengan temanmu, komentarilah pantun
tersebut dari segi isi dan bahasa!
25

BAHAN AJAR

Pertemuan 1

1. Menelaah Struktur Pantun


Bacalah pantun berikut!
Ambillah kapas menjadi benang
Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang
Berbuat baiklah dengan orang lain

Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik
1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan
larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran
dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3
dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.

2.Kebahasaan Pantun

a.Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau
suruhan.
Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya

b.Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk
kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh: Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat

c.Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan
suatu perbuatan (ayo dan mari).
Contoh: Marilah kita jaga agar lestari
d.Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran,
senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh: Alangkah indahnya alam Indonesia ini.
Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

e.Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan
kegiatan (jangan, hidari).
Contoh: Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat

a.Kata penghubung tujuan


Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu
acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

b.Kata penghubung sebab (kausal)


Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab,
sebab itu, karena, dan oleh karena itu).

c.Kata penghubung akibat


Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab
peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

26
d.Kata penghubung syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada
dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila,
asalkan, kalau, dan bilamana.

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh: Pagi-pagi saya sarapan.

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat
majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.

Kalimat majemuk hubungan syarat


Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.

Kalimat majemuk hubungan tujuan


Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.

Kalimat majemuk konsensip


Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun
Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.

Kalimat majemuk hubungan penyebaban


Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat.
Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.

Kalimat majemuk hubungan perbandingan


Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.

Kalimat majemuk hubungan akibat


Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.

Kalimat majemuk hubungan cara


Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup
Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.

Pertemuan 2

1.Jenis-jenis Pantun
jenis pantun dapat dibedakan dari sisi isi. Keumumannya, jenis pantun dikategorikan
berdasarkan isi yang dimaksudkan penuturnya. Secara umum, pantun dalam kesusasteraan
Melayu terbagi menjadi 5 [1]. Jenis-jenis pantun tersebut, yakni pantun adat, pantun tua,
pantun muda, pantun suka, dan pantun duka [2]. Meski kemudian, pantun berkembang dengan
beberapa kategori yang beragam, seperti pantun jenaka, pantun agama, dan sebagainya.

Pantun Adat
Biasanya isi yang diungkapkan dalam pantun adat istiadat ini adalah tradisi dari leluhur, sehingga
harus dipelihara dan tak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat sendiri adalah sebagai
media peraturan dalam bermasyarakat. Dan peraturan tersebut murni dari leluhur tanpa
dirubah berdasarkan kemajuan jaman ataupun lainnya.
27

Adat menyuluh sarang lebah


Kalau berisi tidak bersambang
Adat penuh tidak melimpah
Kalau berisi tidaklah kurang

Pantun Jenaka

Salah satu jenis pantun yang paling sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan
adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan untuk menghibur pendengarnya.
Bahkan terkadang juga digunakan untuk menyindir dengan tujuan agar lebih akrab dengan
lawan pantunya. Sering kali pantun jenaka menimbulkan tawa pada pendengarnya. 
Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memikul kerbau

Pantun Nasihat 

Pantun nasehat merupakan pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat,
kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata.

Lebat kayu pantang ditebang


Sudah berbuah lalu berdaun
Adat Melayu pantan dibuang 
Sudah pusaka turun-temurun

Pantun Agama
Sepert namanya, pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip
keagamaan. Biasanya tak hanya tentang pengetahuan agama, namun juga berisikan perintah
dan larangan menurut agama. Berikut contoh pantun agama.

Kalau menegakkan benang basah


Aib malu orang sekampung
Kalau menegakkan agama yang salah
Hidup mengerang mati menanggung

2.Pola Pengembangan Pantun


Pantun adalah bentuk puisi lama khas melayu. Dalam kesusasteraan Melayu, pantuan dikenal
luas sebagai tradisi lisan sekaligus tertulis. Kelazimannya, pantun terdiri dari pola-pola susunan
kata. Inilah yang membedakan pantun dengan puisi lainnya. Pola inilah yang membuat pantun
menjadi menarik untuk diperdengarkan sebagai tradisi lisan.

Pantun umumnya terdiri dari 4 baris dan 8-12 suku kata pada setiap baris. Pola umum yang
digunakan pantun umumnya adalah a-b-a-b atau a-a-a-a. Terdapat silang pendapat terkait
dengan penggunaan pola a-a-b-b. Kelisanan pantuan tampak dari pola atau struktur rima yang
lekat pada jenis puisi ini. Mulanya pantun adalah tradisi yang semata lisan, meski pada
perkembangannya, pantun turut dituliskan. Pendokumentasian menjadi salah satu kepentingan
dalam penulisan pantun-pantun.

(Sumber: http://ensiklo.com/2015/07/05/pantun-contoh-dan-pola-penyusunannya/
https://www.pintarsekolah.com/2017/09/jenis-jenis-pantun-dan-contohnya.html)

Pertemuan 3

1.Struktur Pantun

Teks pantun ditata dengan struktur teks yang terdiri dari: Sampiran, terletak pada dua baris pertama
dan biasanya tidak ada hubungan dengan bagian kedua (isi). Isi, dua baris terakhir yang merupakan
tujuan dari pantun tersebut.
Meskipun pada umumnya sampiran tidak berkaitan dengan isi, namun kadang-kadang bentuk
sampiran membayangkan isi. Kedudukan sampiran dan isi tidak dapat dipertukarkan. Sebuah pantun
selalu diawali dengan sampiran dan kemudian diikuti dengan isi.

28
Dilihat dari stukturnya, pantun terdiri dari bait, barik (larik), sampiran, isi, dan rima. Selain unsur
tersebut, pantun juga mementingkan irama saat pengucapanya, jadi waktu diucapkan nadanya jangan
datar, karena pantun merupakan sastra lisan.

Bagan Struktur Teks Pantun 

2.Karakteristik Pantun

a. Konsep Sampiran dan Isi Pantun

Pantun dikenal memiliki konsep sampiran dan isi. Sampiran adalah pembuka pantun.
Biasanya sampiran terdapat pada 2 baris (2 larik) pertama. Sampiran bisanya berisi pengantar yang
mendeskripsikan sesuatu yang umum. Isi biasanya berada pada 2 baris akhir. Isi merupakan tujuan
dari pantun. Isi ini tergantung dengan maksud dan tujuan sang penutur. Konsep isi inilah yang
membedakan kategori umum pantun, seperti pantun agama, pantun jenaka atau pantun nasihat.

b. Cara Melengkapi Pantun.


Contoh: Perhatikan pantun berikut!
Buah cempedak buah durian
Pergi ke pekan naik sepeda
[…]
[…]

Menulis pantun harus mencermati ciri pantun. Pantun berima abab, larik 1-2 sampiran, larik 3-4
isi. Jumlah suku kata terdiri atas 8 – 12 suku kata. Melengkapi isi pantun rumpang, cermati rima
pantun.
Kata kunci : durian ; sepeda

3.Kaidah Kebahasaan Teks Pantun


Kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan teks pantun diantaranya yaitu adanya diksi,
bahasa kiasan, imaji, dan juga bunyi. Diksi, adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan.
Bahasa kiasan, adalah bahasa yang digunakan pelantun untuk menyampaikan makna
secara tidak langsung . Bahasa kiasan ini biasanya berupa peribahasa atau ungkapan tertentu
untuk menyampaikan makna berita.
Imaji, penggambaran yang dicipatakan oleh pelantun secara tidak langsung. Hal yang dapat
dilihat atau seolah-olah digambarkan dalam teks pantun adalah dapat dilihat (imaji visual),
didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
Bunyi, biasanya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan
pantun. Dalam bunyi, akan terlihat unsur rima (rhyme) dan ritme (rhytm). Rima merupakan unsur
pengulangan bunyi pada pantun, sedangkan irama adalah turun naiknya suara secara teratur.
Bunyi selain untuk memperindah bunyi pantun, diciptakan juga agar pelantun dan pendengar
lebih mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan moral dan spiritual yang terdapat dalam teks
pantun.

(Sumber: http://www.wartabahasa.com/2017/11/contoh-soal-puisi-rakyat-pantun-syair.html
http://www.gerbangilmu.com/2016/11/pengertian-serta-struktur-teks-pantun.html
http://hsaidbenmar.blogspot.co.id/2017/01/mengomentari-puisi-rakyat-dari-segi.html)
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( KD 4.10 )

Sekolah : SMPN .....................................


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok :Menyajikan puisi rakyat, pantun, syair dan gurindam dalam
bentuk musikalisasi dan berbalas pantun
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargaidan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


4.10. Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa.

Indikator
a. Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
b. Menyajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun

C. Tujuan Pembelajaran
4.10.1 Setelah membaca contoh syair dan gurindam peserta didik dapat meyajikan dalam bentuk
musikalisasi
4.10.2 Setelah membaca contoh pantun peserta didik dapat menyajikan dalam bentuk berbalas
pantun

D. Materi Pembelajaran
- Musikalisasi syair dan gurindam
- Berbalas pantun

1. Materi pembelajaran regular


Pengetahuan
- Contoh syair
- Contoh gurindam
- Contoh berbalas pantun
Keterampilan
- Praktik musikalisasi syair dan gurindam
- Praktik berbalas pantun

2. Materi pembelajaran remedial


Pengetahuan
- Contoh syair
- Contoh gurindam
- Contoh berbalas pantun
Keterampilan
- Praktik musikalisasi syair dan gurindam
- Praktik berbalas pantun

3. Materi pembelajaran pengayaan


Pengetahuan
- Contoh syair
- Contoh gurindam
- Contoh berbalas pantun

30

Keterampilan
- Praktik musikalisasi syair dan gurindam
- Praktik berbalas pantun

E. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugsan
4. Latihan

Model
Discovery learning

F. Media Pembelajaran
1. Gambar
2. Contoh puisi rakyat

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN

1. Pendahuluan
- Mengucapkan salam, berdoa, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar
dan mengabsen peserta didik
- Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan ada hubungannya dengan materi yang akan
diajarkan
- Guru menganjurkan peserta didik membaca teks yang sudah disiapkan
- Guru mengarahkan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
Mengamati
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam bentuk kelompok (3-4) orang
- Peserta didik mengamati contoh syair, dan gurindam
- Peserta didik mengamati contoh berbalas pantun
Menanya
- Setelah mencermati contoh syair dan gurindam peserta didik bertanya jawab
tentang musikalisasi syair dan gurindam
- Setelah mencermati contoh berbalaspantun peserta didik bertanya jawab
tentang berbalas pantun
Menyimpulkan informasi
- Peserta didik berdiskusi untuk membahas pertanyaan yang muncul berkaitan
dengan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik berdiskusi mnentukan nada yang sesuai dengan isi pesan
syair/gurinam
- Peserta didik berdiskusi menentukan tema berbalas pantun
- Peserta didik menyimpulkan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik menyimpulkan berbalas pantun
Mengasosiasi
- Peserta didik membandingkan hasil analisis terhadap musikalisasi syair dan
pantun
- Peserta didik menuliskan contoh berbalas pantun
Mengomunikasikan
- Masing-masing kelompok mempresentasikan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik menanggapi tampilan temannya
- Masing-masing kelompok mempresentasikan berbalas pantun
- Peserta didik menanggapi tampilan temannya tentang berbalaspantun dari
segi isi, rimanya
31

3. Penutup
- Guru beserta peserta didik menyimpulkan pembelajaran
- Peserta didik menerima umpan balik tentang proses pembelajaran
- Guru menyampaikan kegiatan pertemuan berikutnya

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Teknik Penilaian
Teknik : penugasan
Indikator soal :
1. Disajikan syair dan gurindam
2. Sajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
3. Disajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun
b. Penilaian keterampilan
Teknik : Penilaian kinerja
Bentuk : Keterampilan proses

Indikator soal :
a. Berunjuk karya dengan musikalisasi syair dan gurindam
i. Permainan ini terdiri dari dua kelompok )kelompok syair dan kelompok gurindam)
ii. Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang maksimal 5 orang
iii. Setiap kelompok terdiri atas ketua dna anggota
iv. Kegiatan musikalisasi diawali dengan perencanaan pemberian nada yang sesuai dengan
isi pesan, syair/gurindam
v. Menentaskan musikalisasi puisi di luar kelas

b. Berunjuk karya dengan berbalas pantun


i. Permainan ini tediri atas dua kelompok (kelompok “gadis” dan “bujang”) atau
dikembangkan menjadi kelompok “pro dan kontra”
ii. Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang, maksimal 5 orang
iii. Setiap kelompok terdiri atas ketua dan anggota
iv. Kegiatan berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas menengahi,
mengulas, dan menyimpulkan kegiatan berbalas pantun
v. Setiap berbalas pantun memiliki tema misalnya “perkenalan”
vi. Pantun yang merupakan jawaban setiap kelompok secara berkesinambungan dan
bergiliran
vii. Struktur berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi, maksud dan penutup atau
kesimpulan

1. Kriteria Penilaian musikalisasi syair dan gurindam

No Hal yang Dinilai 4 3 2 1


1. Pilihan udara/rima sesuai dengan isi syair/pantun
2. Nada diciptakan secara orisinal/mengadaptasi
3. Penampila tim dalam melakukan musikalisasi volume
suara memdai

Penskoran
4 = Jika terdapat semua unsur
3 = Jika terdapat 3 unsur
2 = Jika terdapat 2 unsur
1 = Jika terdapat 1 unsur

Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100


Dibagi skor maksimal
32

2. Kriteria Penilaian musikalisasi berbalas pantun

No Hal yang Dinilai 1 2 3 4 5


1 Kekompakan kelompok
2 Kecepatan membalas pantun
3 Ketepatan pemilihan sampiran dan isi pantun
4 Variasi pemilihan kata
5 Vokal (pelafalan dan intonasi)

Penskoran
5 = Jika terdapat semua unsur
4 = Jika terdapat 4 unsur
3 = Jika terdapat 3 unsur
2 = Jika terdapat 2 unsur
1 = Jika terdapat 1 unsur

Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100


Dibagi skor maksimal
33

Anda mungkin juga menyukai