(KD 3.9 )
Satuan Pendidikan : SMPN ...................
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/I
Materi Pokok : Ciri puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 x JP)
A. Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dankeberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran dengan model discovery learning selesai, peserta didik dapat
mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengardengan kritis, kreatif, santun, dan
peduli terhadap lingkungan.
E. Materi Pembelajaran:
1. Fakta: Teks puisi rakyat
2. Konsep :
a. Jenis-jenis puisi rakyat:
b. Ciri-Ciri Teks puisi rakyat:
c. Pengertian Teks puisi rakyat
d. Tujuan Teks puisi rakyat
e. Struktur teks puisi rakyat
f. unsur kebahasaan teks puisi rakyat
D. Metode Pembelajaran:
1. Bentuk : Penugasan
2. Teknik : Diskusi
3. Model : Discovery learning
F. Sumber Belajar:
1. Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pres.
2. http://www.artikelsiana.com/2015/10/ pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-unsur.html Senin, 1
Januari 2018. 16: 45 WIB.
3. http://www.wartabahasa.com/2017/11/contoh-soal-puisi-rakyat-pantun-syair.html . Senin, 1
Januari 2018. 16:58 WIB.
4. Kemendikbud… 2017. Bahasa Indonesia… Kelas VII Edisi revisi 2017. Jakarta : Kemendikbud
5. Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.
1
G. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pertemuan 1:
NO KEGIATAN
1 Pendahuluan:
a. Berdoa, mengecek kehadiran peserta didik
b. Orientasi: menampilkan teks puisi rakyat
c. Appersepsi:
Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang teks puisi rakyat
d. Menyampaikan acuan:
Menyampaikan KD/materi pembelajaran, tujuan yang ingin
dicapai, menyampaikan manfaat materidan langkah-langkah
pembelajaran.
3.9.1 Menyimpulkan ciri-ciri puisi rakyat
3.9.2Mengidentifikasi persamaan puisi rakyat
c) Pengumpulan data
1) Peserta didik membaca contoh teks puisi rakyat dan ciri-ciri puisi rakyat pada
halaman 172-173
2) Peserta didikmenuliskan informasi tentang persamaan puisi rakyat
3) Peserta didik menuliskan informasi tentang pengertian puisi rakyat
d) Pengolahan data
1) Peserta didik mendiskusikan informasi yang telah ditulis tentang persamaan
teks puisi rakyat
2) Peserta didik mendiskusikan tentang ciri-ciri puisi rakyat
3) Peserta didik mendiskusikan tentang pengertian puisi rakyat
e) Pembuktian
1) Peserta didik membuktikan informasi yang telah ditulis tentang tentang
persamaan teks puisi rakyat
2) Peserta didik membuktikan tentang ciri-ciri puisi rakyat
3) Peserta didik membuktikan tentang pengertian puisi rakyat
f)Menarik kesimpulan
1) Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Peserta didik menyampaikan di depan kelas simpulan yang telah didapatkan
3 Kegiatan Penutup:
1) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang terbaik
3) Pendidik melakukan refleksi
4) Guru memberikan tes tertulis kepada peserta didik tentang ciri, dan pengertian
teks puisi rakyat
5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah
2
E. Penilaian :
Bentuk Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Sikap : Sosial Observasi Pedoman observasi
Pengetahuan Tes tertulis Soal bentuk isian
Keterampilan Tes tertulis Soal bentuk isian
a. Sikap Sosial :
b. Penilaian Pengetahuan:
Pertemuan 1:
N Bentuk Nomor
Indikator Indikator Soal
O Soal Soal
3.9.1.
Disajikan Teks puisi rakyat, peserta didik
Menyimpulkan ciri-
1 dapat mengidentifikasi ciri-ciri puisi Isian 2
ciri puisi rakyat
rakyat dengan tepat.
3.9.2.
Mengidentifi kasi Disajikan Teks puisi rakyat, peserta didik
2 persamaan puisi dapat mengidentifikasi persamaan yang Isian 1
rakyat terdapat dalam teks puisi rakyat.
3.9.3.
Disajikan Teks puisi rakyat, Peserta didik
Menyimpulkan
3 dapat menmyimpulkan pengertian puisi Isian 3
pengertian puisi
rakyat dengan tepat.
rakyat
Pembelajaran Pengayaan:
Langkah-langkah pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Peserta didik yang memperoleh nilai melebihi nilai KBM mengikuti kegiatan pengayaan:
Mencari 4 contoh puisi rakyat yang berkembang di masyarakat (randai, dll)
4
BAHAN AJAR
a.Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog),
tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu
ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir
diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya)
sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan
permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak
langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak
mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam
mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau
menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau
dipojokkan. Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
Ciri-ciri pantun
• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Contoh Pantun
Pantun 1 Pantun 2
Pantun 3 Pantun 4
b. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai
agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan
norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama
(Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.
Ciri gurindam
a) terdiri atas dua baris dalam sebait
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
5
Contoh Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang
ramai.
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
C. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata
syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Dalam
perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas
Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar
dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:
Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Contoh Syair
Syair Perahu
A. Kompetensi Inti
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik peserta
didik dapat:
1. Menyimpulkan isin pantun dengan benar.
2. Menyimpulkan isi syair dengan benar.
3. Menyimpulkan isi gurindam dengan benar.
E.Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler.
a. Fakta
Contoh pantun, gurindam , syair
.
7
b. Konsep /Pengetahuan
Pengertian puisi rakyat .
Jenis puisi rakyat.
Persamaan dan perbedaan puisi rakyat.
Kata berima pada puisi rakyat.
Makna kata / ungkapan.
c. Prinsip
. d. Prosedur
Mengamati contoh puisi rakyat
Mendata kata-kata sulit yang terdapat pada puisi rakyat
Menentukan makna kata-kata sulit yang terdapat pada puisi rakyat
Memahami isi puisi rakyat ( pantun ,syair,gurindam )
Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan
apa saja informasi rincian )
1. Pengetahuan.
Pengertian puisi rakyat.
Jenis puisi rakyat.
Tujuan kominikasi puisi rakyat.
Makna kata / ungkapan pada puisi rakyat.
2. Keterampilan.
Memahami puisi rakyat ( pantun , syair ,gurindam)
Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan apa saja yang
didiskripsikan,apa saja informasi rincian.
2. Keterampilan
Memahami isi puisi rakyat ( pantun , syair , gurindam )
Praktik memahami isi puisi rakyat ( menjawab pertanyaan hal yang
didiskripsikan,apa saja informasi rincian)
Sumber Belajar :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII , hal
174 sd .178
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Bahasa Indoneia SMP/ MTs Kelas
V11.Jakarta . Hal 174 sd 178
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
NO KEGIATAN
1. Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik berdoa bersama dipimpin oleh
ketua kelas dan membaca Alquran secara bergantian atau membaca ayat pendek
secara bersama-sama.
2. Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada
awal pembelajaran dan mengkondisikan kelas kedalam situasi belajar.
3. Pendidik bertanya jawab tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari.
4. Pendidik mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
5. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik membaca pantun, gurindam baik secara bersama-sama atau ditunjuk
bergiliran yang terdapat pada halaman 174 dan 175.
Menanya
Setelah mencermati beberapa pantun, gurindam peserta didik bertanya jawab
tentang isi pantun dan gurindam.
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik berkelompok 4 atau 5 orang dalam satu kelompok.
1. Dalam kelompok peserta didik membandingkan persamaan dan perbedaan
struktur pantun dan gurindam
2. Peserta didik membahas kata –kata sulit yang terdapat pada pantun dan gurindam
3. Peserta didik diarahkan untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang muncul
berkaitan dengan isi pantun dan gurindam.
4. Peserta didik diarahkan untuk berfikir tentang isi pantun dan gurindam.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik mendiskusikan isi pantun dan gurindam.
2. Peserta didik menuliskan kembali isi pantun dan gurindam.
Mengomunikasikan
1. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dan kelompok
lain menanggapi.
2. Pendidik memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
3. Masing-masing kelompok merevisi hasil kerja kelompok lain.
3. Kegiatan Penutup
1. Pendidik beserta peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
telah dilaksanakan
2. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran
3. Pesertadidik menerima umpan balik terhadap isi pantun dan isi gurindam.
4. Peserta didik menerima penyampaian guru tentang kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu menyimpulkan isi syair.
9
Pertemuan 2
NO KEGIATAN
1. Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas dan membaca alqur’an
secara bergantian atau membaca ayat-ayat pendek bersama-sama.
2. Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan merespon pertanyaan tentang
kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran dan mengondisikan kelas ke
dalam situasi belajar.
3. Pendidik bertanya-jawab tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari.
4. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
5. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, mamfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik membaca dan mengamati contoh puisi rakyat tentang, syair) pada
buku siswa hal.172-175)
Menanya
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait informasi yang
terdapat pada teks yang dibacanya.
2. Bertanya jawab tentang isi syair.
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik duduk berkelompok 4-5 orang satu kelompok.
2. Dalam kelompok peserta didik menentukan : Kata-kata sulit yang terdapat pada
syair serta menentukan maknanya.
3. Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai moral atau nasehat yang terdapat pada
syair.
4. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan bahan/data dengan cara
membaca kembali syair yang terdapat pada buku siswa /sumber lain.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik merumuskan hasil diskusi tentang kata sulit beserta maknanya.
2. Peserta didik menyimpulkan nilai moral/nasehat yang terdapat pada syair yang
dibaca.
Mengomunikasikan
1. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian
dan kelompok lain memberi tanggapan atau komentar.
2. Pendidik memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik.
3. Masing-masing kelompok merevisi hasil kerja kelompok berdasarkan tanggapan
dari kelompok lain.
3. Kegiatan Penutup
1. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
2. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
3. Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran tentang isi syair.
4. Peserta didik menerima penyampaian guru tentang kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya yaitu KD.3.14.
A.Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap spirituial dan sosial dilakukan dengan teknik observasi/ jurnal.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
b. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan untuk perluasan dan/ atau
pedalaman materi
Penilaian pengetahuan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/ 1I
Teknik Penilaian : Tes tulis
Bentuk Instrumen : Uraian (jawaban singkat)
Kisi-kisi :
Soal Pengetahuan
Bacalah pantun, gurindam, dan syair berikut dengan saksama!
1. Pantun
Besar awak besar kepala
Tak berani tak melawan
Walau penampilan tak sempurna
Yang penting hati beriman
11
2. Gurindam
Jika kamu ingat selamat dunia akhirat
Maka segeralah untuk bertaubat sebelum ajal mendekat
3. Syair
Syair Perahu
Karya: Hamzah Fansuri
PenilaianKeterampilan
a. TeknikPenilaian : TesTertulis
b. BentukInstrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
Kunci Jawaban:
Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Pendidik memberikan pembelajaran ulang untuk materi yang belum
tuntas.
b. Peserta didik mengulang/mengerjakan kembali soal materi yang
belum tuntas.
Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Peserta didik yang pengayaan diberikan tugas mencari contoh
pantun,gurindam, dan syair.
BAHAN AJAR
Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat Pantun, Syair dan Bentuk Puisi Rakyat Setempat
FAKTA
Contoh Pantun
Jika ada mawar di padang
Kupetik ditengah malam
Wahai putri berwajah terang
Cintamu membuatku tenggelam
Contoh gurindam
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal
Contoh syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Syair Perahu
Karya: Hamzah Fansuri
KONSEP
Puisi lama
Puisi lama jelas merupakan puisi yang lazim lahir dan muncul sejak zaman dahulu serta
telah digunakan sejak jaman - jaman kerajaan. Puisi lama telah menjadi warisan
kebudayaan Indonesia dan seringkali di gunakan untuk upacara - upacara adat khususnya
pantun yang di gunakan ketika adanya pernikahan.
14
2. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yaitu kirandam berarti mula-mula atau
perumpamaan. Gurindam adalah puisi lama Melayu yang sangat penting sebagai warisan
budaya.
Ciri-ciri gurindam :
a. Terdiri atas dua baris dalam satu baris.
b. Tiap baris memiliki jumlah suku kata 10-14 kata.
c. Tiap baris memiliki rima yang sama atau bersajak A-A, B-B, C-C,dan seterusnya.
d. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
e. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
f. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada bagian pertama.
(isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
g. Isi gurindam biasanya berupa nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
3. Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita
Ciri-ciri syair
a. Terdiri dari 4 baris
b. Berirama aaaa
c. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Langkah pertama dalam menyimpulkan isi syair perahu karya Hamzah Fansuri :
mencari kata sulit
Maka, carilah makna kata sulit pada syair tersebut ! agar mudah kita bahas satu per
satu.
Kata-kata yang digunakan dalam syair perahu karya Hamzah Fansuri adalah kata-kata dalam
bahasa Melayu Klasik yang banyak menyerap istilah dari bahasa Arab. Hal ini terjadi karena
Hamzah Fansuri memang mengadopsi bentuk syair Timur Tengah, tempatnya belajar Ilmu
Agama.
15
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 40 menit )
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran inquiry,
peserta didik dapat:
Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun.
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun.
D. Materi Pembelajaran
Menelaah struktur pantun
Kebahasaan pantun
E. Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Diskusi
Penugaan
Latihan
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Edisi Revisi
2016. Halaman 179 s.d 180.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII.
Edisi Revisi 2016. Halaman 95 s.d 96.
Lingkungan sekitar
Internet
16
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN
1. Kegiaran Awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan
Guru mengarahkan aktivitas belajar agar peserta didik berpikir bagai mana cara
variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan kata/kalimat pada
pantun.
Tahap 2: Merencanakan
Peserta didik bersama guru mengidentifikasi sumber belajar yang berhubungan
dengan variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/kalimat pada pantun.
Tahap 3: Mengumpulkan bahan dan menganalisis data
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang berhubungan dengan variasi pola pengembangan isi pantun dan
prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun.
Peserta didik dibawah bimbingan guru mendiskusikan untuk memperbaiki
informasi yang telah diperoleh tentang variasi pola pengembangan isi pantun
dan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun.
Tahap 4: Menarik simpulan
Peserta didik dibawah bimbingan guru merumuskan informasi yang telah
diperoleh tentang variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/kalimat pada pantun.
Tahap 5: Aplikasi dan tindak lanjut
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
a. Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun di di bawah ini!
1. Teknik penilaian
Teknik : Tes tulis dan penugasan.
Bentuk : Tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok
17
Rubrik Penilaian
No Indikator Bobot
1. Menyimpulkan 7-8 variasi pola pengembangan isi pantun 4
Menyimpulkan 5-6 variasi pola pengembangan isi pantun 3
Menyimpulkan 3-4 variasi pola pengembangan isi pantun 2
Menyimpulkan 1-2 variasi pola pengembangan isi pantun 1
2. Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun dengan 3
tepat.
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun kurang 2
tepat.
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantun tidak 1
tepat.
Kunci jawaban
J. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Tugas: Simpulkanlah variasi pola pengembangan isi pantun dan prinsip penggunaan
kata/ kalimat pada pantun di bawah ini!
Ambilkan piring di atas nampan
Di atas nampan terdapat palu
Sudahlah sudah jangan dipikirkan
Karena yang lalu biarlah berlalu
K. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
Pertemuan 2 ( 2 x 40 menit )
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran berbasis
proyek, peserta didik dapat:
Melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya
Memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun.
B.Materi Pembelajaran
Jenis-jenis pantun
Pola pengembangan pantun
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN
1. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Tahap 1: Penentuan proyek
Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema/topik proyek yang berhubungan
dengan struktur dan kaidah kebahasaan serta pola pengembangan pantun .
Tahap 2: Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian proyek beserta pengelolaannya. Melengkapi pantun sesuai struktur
dan kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam pola
pengembangan pantun.
19
Langkah-langkah kerja:
1. Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan ada hubungannya dengan pantun.
2. Guru menganjuran peserta didik untuk membaca beberapa pantun yang sudah
disiapkan.
3. Guru mengarahkan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
Tahap 3: Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan penjadwalan
semua kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Tahap 4: Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru.
Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melengkapi pantun, sesuai
struktur dan kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam
pola pengembangan pantun.
Tahap 5: Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Tahap 6: Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas proyek, tentang melengkapi pantun sesuai struktur dan
kaidah kebahasaan serta menelaahnya dan memvariasikan beragam pola
pengembangan pantun.
3. Penutup
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir-butir pokok materi yang telah
dipelajari.
2) Peserta didik menerima umpan balik tentang proses pembelajaran.
3) Peserta didik menerima penyampaian tentang kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
1. Lengkapilah pantun rumpang di bawah ini dengan memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya!
2. Tulislah pantun dengan variasi pola pengembangan dengan rima di bawah ini!
a. Berima a-b-a-b
b. Berima a-a-b-b
c. Berima a-a-a-a
d. Berima a-b-b-a
3. Rubrik Penilaian
No Indikator Bobot
1. Melengkapi pantun dengan sampiran dan rima yang tepat. 4
Melengkapi pantun dengan sampiran dan rima yang kurang 2
tepat.
2. Menulis pantun sesuai dengan rima yang sudah ditentukan. 4
Menulis pantun tidak sesuai dengan rima yang sudah 2
ditentukan.
4. Kunci jawaban
1. Disesuaikan dengan jawaban peserta didik
2. Disesuaikan dengan jawaban peserta didik
E. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
21
F. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
Tugas: Tulislah pantun sesuai dengan rima di bawah ini, kemudian pajangkan di majalah dinding
sekolah!
a. Berima a-b-b-a
b. Berima a-a-b-b
c. Berima a-b-b-a
Pertemuan 3 ( 2 x 40 menit )
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran inquiry, peserta
didik dapat:
Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa.
Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca.
B.Materi Pembelajaran
Struktur pantun
Karakteristik pantun.
Cara melengkapi pantun.
Kaidah kebahasaan pantun
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN
1. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar, dan
mengabsen peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Tahap 1: Merumuskan Pertanyaan
Guru mengarahkan aktivitas belajar agar peserta didik berpikir bagai mana cara:
a. Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa.
b. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata,
kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 2: : Merencanakan
Peserta didik bersama guru mengidentifikasi sumber belajar yang berhubungan
dengan mengomentari pantun dan memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat
pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 3: Mengumpulkan bahan dan menganalisis data
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang berhubungan dengan pantun.
Peserta didik dibawah bimbingan guru mendiskusikan untuk mengomentari pantun
dan memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat,
ejaan dan tanda baca.
Tahap 4: Menarik Simpulan
Peserta didik dibawah bimbingan guru merumuskan informasi yang telah diperoleh
tentang pantun dan cara mengomentari pantun dan memperbaiki kesalahan dari
segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca.
Tahap 5: Aplikasi dan Tindak Lanjut
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
22
Pantun 1 Pantun 2
Rumput jadi rakit sederhana Riang hati bukan kepalang
Ringan ada di air tengah Sepeda impian di depan mata
Jika masuk surga Supaya badan tidak berhutang
Mari kita tebalkan iman Tempat tinggal sanak saudara
23
2. Perbaikilah kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca pada pantun di atas!
3.Rubrik Penilaian
No Indikator Bobot
1. Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
2. Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
4. Kunci jawaban
2. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca.
E. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Tugas: 1. Komentarilah pantun di bawah ini dari segi struktur dan bahasa!
2.Perbaikilah kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan
tanda baca pada pantun di atas!
Pantun Jenaka
Sari kelapa, buah Nira
Nira diolah untuk sedekah
Gembira hati tiada terkira
Ibu datang dibawa hadiah
F. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
Tugas: Tulislah sebuah pantun, kemudian tukarkan dengan temanmu, komentarilah pantun
tersebut dari segi isi dan bahasa!
25
BAHAN AJAR
Pertemuan 1
Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik
1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan
larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran
dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3
dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
2.Kebahasaan Pantun
a.Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau
suruhan.
Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya
b.Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk
kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh: Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
c.Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan
suatu perbuatan (ayo dan mari).
Contoh: Marilah kita jaga agar lestari
d.Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran,
senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh: Alangkah indahnya alam Indonesia ini.
Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.
e.Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan
kegiatan (jangan, hidari).
Contoh: Janganlah berprasangka buruk kepada sesama
26
d.Kata penghubung syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada
dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila,
asalkan, kalau, dan bilamana.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh: Pagi-pagi saya sarapan.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat
majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.
Pertemuan 2
1.Jenis-jenis Pantun
jenis pantun dapat dibedakan dari sisi isi. Keumumannya, jenis pantun dikategorikan
berdasarkan isi yang dimaksudkan penuturnya. Secara umum, pantun dalam kesusasteraan
Melayu terbagi menjadi 5 [1]. Jenis-jenis pantun tersebut, yakni pantun adat, pantun tua,
pantun muda, pantun suka, dan pantun duka [2]. Meski kemudian, pantun berkembang dengan
beberapa kategori yang beragam, seperti pantun jenaka, pantun agama, dan sebagainya.
Pantun Adat
Biasanya isi yang diungkapkan dalam pantun adat istiadat ini adalah tradisi dari leluhur, sehingga
harus dipelihara dan tak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat sendiri adalah sebagai
media peraturan dalam bermasyarakat. Dan peraturan tersebut murni dari leluhur tanpa
dirubah berdasarkan kemajuan jaman ataupun lainnya.
27
Pantun Jenaka
Salah satu jenis pantun yang paling sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan
adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan untuk menghibur pendengarnya.
Bahkan terkadang juga digunakan untuk menyindir dengan tujuan agar lebih akrab dengan
lawan pantunya. Sering kali pantun jenaka menimbulkan tawa pada pendengarnya.
Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memikul kerbau
Pantun Nasihat
Pantun nasehat merupakan pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat,
kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata.
Pantun Agama
Sepert namanya, pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip
keagamaan. Biasanya tak hanya tentang pengetahuan agama, namun juga berisikan perintah
dan larangan menurut agama. Berikut contoh pantun agama.
Pantun umumnya terdiri dari 4 baris dan 8-12 suku kata pada setiap baris. Pola umum yang
digunakan pantun umumnya adalah a-b-a-b atau a-a-a-a. Terdapat silang pendapat terkait
dengan penggunaan pola a-a-b-b. Kelisanan pantuan tampak dari pola atau struktur rima yang
lekat pada jenis puisi ini. Mulanya pantun adalah tradisi yang semata lisan, meski pada
perkembangannya, pantun turut dituliskan. Pendokumentasian menjadi salah satu kepentingan
dalam penulisan pantun-pantun.
(Sumber: http://ensiklo.com/2015/07/05/pantun-contoh-dan-pola-penyusunannya/
https://www.pintarsekolah.com/2017/09/jenis-jenis-pantun-dan-contohnya.html)
Pertemuan 3
1.Struktur Pantun
Teks pantun ditata dengan struktur teks yang terdiri dari: Sampiran, terletak pada dua baris pertama
dan biasanya tidak ada hubungan dengan bagian kedua (isi). Isi, dua baris terakhir yang merupakan
tujuan dari pantun tersebut.
Meskipun pada umumnya sampiran tidak berkaitan dengan isi, namun kadang-kadang bentuk
sampiran membayangkan isi. Kedudukan sampiran dan isi tidak dapat dipertukarkan. Sebuah pantun
selalu diawali dengan sampiran dan kemudian diikuti dengan isi.
28
Dilihat dari stukturnya, pantun terdiri dari bait, barik (larik), sampiran, isi, dan rima. Selain unsur
tersebut, pantun juga mementingkan irama saat pengucapanya, jadi waktu diucapkan nadanya jangan
datar, karena pantun merupakan sastra lisan.
2.Karakteristik Pantun
Pantun dikenal memiliki konsep sampiran dan isi. Sampiran adalah pembuka pantun.
Biasanya sampiran terdapat pada 2 baris (2 larik) pertama. Sampiran bisanya berisi pengantar yang
mendeskripsikan sesuatu yang umum. Isi biasanya berada pada 2 baris akhir. Isi merupakan tujuan
dari pantun. Isi ini tergantung dengan maksud dan tujuan sang penutur. Konsep isi inilah yang
membedakan kategori umum pantun, seperti pantun agama, pantun jenaka atau pantun nasihat.
Menulis pantun harus mencermati ciri pantun. Pantun berima abab, larik 1-2 sampiran, larik 3-4
isi. Jumlah suku kata terdiri atas 8 – 12 suku kata. Melengkapi isi pantun rumpang, cermati rima
pantun.
Kata kunci : durian ; sepeda
(Sumber: http://www.wartabahasa.com/2017/11/contoh-soal-puisi-rakyat-pantun-syair.html
http://www.gerbangilmu.com/2016/11/pengertian-serta-struktur-teks-pantun.html
http://hsaidbenmar.blogspot.co.id/2017/01/mengomentari-puisi-rakyat-dari-segi.html)
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( KD 4.10 )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargaidan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
Indikator
a. Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
b. Menyajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun
C. Tujuan Pembelajaran
4.10.1 Setelah membaca contoh syair dan gurindam peserta didik dapat meyajikan dalam bentuk
musikalisasi
4.10.2 Setelah membaca contoh pantun peserta didik dapat menyajikan dalam bentuk berbalas
pantun
D. Materi Pembelajaran
- Musikalisasi syair dan gurindam
- Berbalas pantun
30
Keterampilan
- Praktik musikalisasi syair dan gurindam
- Praktik berbalas pantun
E. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugsan
4. Latihan
Model
Discovery learning
F. Media Pembelajaran
1. Gambar
2. Contoh puisi rakyat
G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
NO. KEGIATAN
1. Pendahuluan
- Mengucapkan salam, berdoa, mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar
dan mengabsen peserta didik
- Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan ada hubungannya dengan materi yang akan
diajarkan
- Guru menganjurkan peserta didik membaca teks yang sudah disiapkan
- Guru mengarahkan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
Mengamati
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam bentuk kelompok (3-4) orang
- Peserta didik mengamati contoh syair, dan gurindam
- Peserta didik mengamati contoh berbalas pantun
Menanya
- Setelah mencermati contoh syair dan gurindam peserta didik bertanya jawab
tentang musikalisasi syair dan gurindam
- Setelah mencermati contoh berbalaspantun peserta didik bertanya jawab
tentang berbalas pantun
Menyimpulkan informasi
- Peserta didik berdiskusi untuk membahas pertanyaan yang muncul berkaitan
dengan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik berdiskusi mnentukan nada yang sesuai dengan isi pesan
syair/gurinam
- Peserta didik berdiskusi menentukan tema berbalas pantun
- Peserta didik menyimpulkan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik menyimpulkan berbalas pantun
Mengasosiasi
- Peserta didik membandingkan hasil analisis terhadap musikalisasi syair dan
pantun
- Peserta didik menuliskan contoh berbalas pantun
Mengomunikasikan
- Masing-masing kelompok mempresentasikan musikalisasi syair dan gurindam
- Peserta didik menanggapi tampilan temannya
- Masing-masing kelompok mempresentasikan berbalas pantun
- Peserta didik menanggapi tampilan temannya tentang berbalaspantun dari
segi isi, rimanya
31
3. Penutup
- Guru beserta peserta didik menyimpulkan pembelajaran
- Peserta didik menerima umpan balik tentang proses pembelajaran
- Guru menyampaikan kegiatan pertemuan berikutnya
Indikator soal :
a. Berunjuk karya dengan musikalisasi syair dan gurindam
i. Permainan ini terdiri dari dua kelompok )kelompok syair dan kelompok gurindam)
ii. Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang maksimal 5 orang
iii. Setiap kelompok terdiri atas ketua dna anggota
iv. Kegiatan musikalisasi diawali dengan perencanaan pemberian nada yang sesuai dengan
isi pesan, syair/gurindam
v. Menentaskan musikalisasi puisi di luar kelas
Penskoran
4 = Jika terdapat semua unsur
3 = Jika terdapat 3 unsur
2 = Jika terdapat 2 unsur
1 = Jika terdapat 1 unsur
Penskoran
5 = Jika terdapat semua unsur
4 = Jika terdapat 4 unsur
3 = Jika terdapat 3 unsur
2 = Jika terdapat 2 unsur
1 = Jika terdapat 1 unsur