Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PADA NY R DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)


DI RUANG KENANGA RSUD Dr. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Dasar Profesi


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE


(CKD) DI RUANG KENANGA RSUD Dr.H.SOEMARNO SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS

Tanggal Mei 2021

Disusun oleh :
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024

Banjarmasin, Mei 2021


Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Rifa´atul Mahmudah, S.Kep. Ns., MSN Talenta Barega, S.Kep. Ns


NIK. NIP.
FORMAT PENGKAJIAN
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R Suku : Dayak
Tanggal lahir/Umur : 22-12-1980/40 tahun Tgl masuk : 28-04-2021
Jenis kelamin : P Tgl dikaji : 30-04-2021
Alamat : Pantai Rt.04 kapuas barat Ruang perawatan : K5 bed 2
Pendidikan : SMA Diagnosa medis : CKD
Agama : KRISTEN No. Rekam Medis : 158xxx

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn.W Alamat : Pantai Rt.04 kapuas barat
Umur : 50 Pendidikan : SD
Jenis kelamin : L Pekerjaan : Petani
Suku/bangsa : Dayak/indonesia Hubungan : Suami

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Sesak nafas

b. Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien mengatakan memiliki penyakit gagal ginjal dan aktif cuci darah (hemodialisis) dan
hipertensi

c. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengatakan sesak nafas sejak 27 april 2021 yang lalu disertai batuk dan sering kencing sedikit-
sedikit kemudian pasien diantar ke puskesmas dan pasien di rujuk ke RS Kapuas dan dirawat di ruang
kenanga pada tanggal 28 april 2021 dan dilakukan pengkajian pada tanggal 30 april 2021 didapatkan
keluhan Pasien mengatakan sesak nafas, Pasien mengatakan terpasang kateter , warna urinnya kuning
dan sedikit, mengatakan perutnya terasa penuh, dan pasien mengatakan badan nya terasa panas

d. Riwayat Keluarga:
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit yang sama dengan
pasien dan riwayat penyakit menular seperti TB, HIV, dan penyakit keturunan seperti
Hipertensi dan DM

Genogram:

Ny.R
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

X : Meninggal

: Klien
: Garis Keturunan
: Garis keluarga

……… : Tinggal satu rumah

e. Keadaan umum : Sesak


f. Tingkat kesadaran: Compos Mentis
g. Antropometrik : TB : 159 cm BMI: 23,7 (normal)
BB : 60 kg
h. TTV : RR 34 x/m SpO2 98 %
HR 116 x/m Suhu 38,5 0C
TD 164/118 mmHg
i. Kebutuhan O2 : O2 15 lpm Via: NRM
j. Pemeriksaan fisik :
1. Kulit, Kulit pasien tidak bersih, kulit pasien terlihat pucat, kulit pasien teraba
Kuku panas, kuku pendek dan bersih tidak ada lesi, kulit kering, tidak ada
permasalahan di kuku

Rambut pasien bersih, tidak ada lesi di kepala, tidak ada masa,
2. Rambut konjungtiva anemis, sklera mata ikhterik, tidak menggunakan alat bantu
, Kepala, Mata, pengelihatan, mata simetris, telinga simetris, tidak ada kotoran pada
Telinga telinga, tidak ada gangguan pada pendengaran
Hidung pasien simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
sinusitis, tidak ada gangguan dalam penciuman, terpasang o2 15 lpm
3. Hidung, dengan NRM di hidung pasien, keadaan mulut cukup bersih, gigi tampak
Mulut/ bersih, tidak ada stomatitis, membrane mukosa kering, pada tenggorokan
Tenggorokan pasien tidak ada keluhan, tidak ada gangguan dalam menelan

Leher pasien tampak simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak
ada pembesaran limfe, tidak ada tanda-tanda peradangan pada
tenggorokan. Dada pasien tampak simetris, tidak ada nyeri pada dada,
4. Leher, ada retraksi dinding dada, ada suara tambahan ronchi. Abdomen simetris,
Thorax/dada, tidak ada nyeri, terdengar paristatik usus 16 x/m
Abdomen

Terdapat edema pada kaki, gerakan kuat, tidak ada nyeri otot, tidak ada
nyeri sendi, terpasang venflon di tangan kanan dan kiri
dextra sinistra
5. Ekstrem 5555 5555
itas, 5555 5555

Terpasang kateter urin


Refleks neurologis normal, tidak ada keluhan pada neurologis pasien,
reflek pupil isokor, tidak ada kelumpuhan, koordinat gerak normal

6. Genitali
a, anus,
Kesadaran compos mentis, sensorik dan motorik pasien tidak ada
7. Refleks keluhan, tidak ada kejang
neurologis

8. Nervus
Cranial

k. Kebutuhan Cairan :

l. Intake cairan : - minum : 450 cc/24 jam Output Cairan :


- parenteral : - BAK : 200 cc/24 jam
Infus = 500 cc 20 tpm/24 jam - IWL : 225 cc/24 jam
Inj. Furosemide: 3x 2 amp iv =
2cc/8 jam = 6 cc/24 jam Jumlah = 425 cc
drip ISDN: 1 mg/jam = 10 cc
Inj. Ceftriaxone: 2x1 gr/iv = 10
cc x 2 =20 cc
Nicardipin: 1x10 mg/iv = 10 cc
Drip fasorbid: 1 mg/iv = 10 cc
Drip Paracetamol: 3x 500
mg/iv = 50 cc x 3 = 150 cc
Jumlah 206 cc/24 jam
- air metabolisme: 300 cc/24
jam
Jumlah = 1456 cc

m. Balance Cairan : 1456cc- 425cc = 1031 cc/24 jam

n. Nutrisi : Sebelum di RS Sesudah di RS


Frekuensi : 3x sehari 1 x sehari dan kadang tidak ada
Porsi makan/minum: 1 centong Porsi makan sedikit, minum 450 cc/hari
nasi dan 250 cc air
Keterangan:

o. Pola tidur : Sebelum di RS Sesudah di RS


Siang/ malam : 2 jam/ 8 jam Siang/ malam : tidak ada jam/ 7 jam
Kebiasaan tidur: tidak ada Kebiasaan tidur: tidak ada kebiasaan
kebiasaan tidur tidur

p. Kebersihan diri : Sebelum di RS Sesudah di RS


Mandi : 2 x/hari Mandi : hanya menyeka 2 x/hari
Sikat gigi : 2 x/hari Sikat gigi : tidak ada x/hari
Potong kuku: jarang +- 1 Potong kuku: tidak ada x/hari
x/sebulan

q. Eliminasi : Sebelum di RS Sesudah di RS


BAB: 1 x/hari BAB: 1 x/hari
BAK: 5 x/hari BAK: ut 200 cc /hari

r. Spiritualitas : Apa aktivitas spiritualitas Anda sebelum masuk RS?


Kegereja setiap hari minggu

Selama di RS, apakah Anda masih bisa melakukan aktivitas spiritualitas?


Iya dengan berdoa

Jika, tidak. Apakah hal tersebut menjadi kekhawatiran Anda?

s. ADL (Indeks Barthel)

Item penilaian Skor Hasil


Makan (Feeding) 0 = tidak mampu 2
1 = butuh bantuan
2 = mandiri
Mandi (Bathing) 0 = butuh bantuan 0
1 = mandiri
Perawatan diri 0 = butuh bantuan 0
(Grooming) 1 = mandiri
Berpakaian (Dressing) 0 = butuh bantuan total 1
1 = sebagian dibantu
2 = mandiri
Buang air kecil (Bowel) 0 = inkontinensia/ pakai kateter 0
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu)
2 = kontinensia
Buang air besar (Bladder) 0 = inkontinensia/ perlu enema 2
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu)
2 = kontinensia
Penggunaan toilet 0 = butuh bantuan total 1
1 = sebagian dibantu
2 = mandiri
Transfer 0 = tidak mampu 1
1 = butuh bantuan (2 orang)
2 = butuh bantuan (1 orang)
3 = mandiri
Mobilitas 0 = immobile 2
1 = menggunakan kursi roda
2 = berjalan dengan bantuan 1 orang
3 = mandiri
Naik turun tangga 0 = tidak mampu 1
1 = butuh bantuan
2 = mandiri
Total Skor 10

Keterangan: Skor 20 : mandiri


Skor 12-19 : ketergantungan ringan
Skor 9-11 : ketergantungan sedang
Skor 5-8 : ketergantungan berat
Skor 0-4 : ketergantungan total

t. Resiko Jatuh :
MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE

No. PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.


Riwayat jatuh: Tidak 0 0
1. Apakah pasien pernah jatuh dalam 3 bulan
Ya 25
terakhir?
Diagnosa sekunder: Tidak 0
2. Apakah pasien memiliki lebih dari satu 25
Ya 25
penyakit?
3. Alat bantu jalan:
0
 Bed rest/dibantu perawat?
 Kruk/tongkat/walker 15
 Berpegangan pada benda-benda disekitar 30
30
(kursi, lemari, meja)
Terapi Intravena: Tidak 0
4.
Apakah pasien saat ini terpasang infus? Ya 20 20
Gaya berjalan/cara berpindah:
5.  Normal/bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
 Lemah (tidak bertenaga) 10 10
 Gangguan/ tidak normal (pincang/diseret) 20
Status Mental: 0
6. 0
 Pasien menyadari kondisi dirinya
 Pasien mengalami keterbatasan daya ingat 15
TOTAL 85 Resiko tinggi
Nilai 0-24 : tidak beresiko
Nilai 25-50 : risiko rendah
Nilai > 51 : risiko tinggi

u. Skala Cemas (Hamilton Rating Scale for Anxiety/ HARS) :

Skor
No Pertanyaan
0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas 2
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan 2
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan 0
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur 2
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan 0
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi 2
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot) 0
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik) 2
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler 2
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori 2
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal 1
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital 0
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom 2
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara 2
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
Total Skor 19

Keterangan:
Skor: 0 = tidak ada Total Skor: 10
1 = ringan kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
2 = sedang 14 – 20 = kecemasan ringan
3 = berat 21 – 27 = kecemasan sedang
4 = berat sekali 28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali
v. Hasil laboratorium
Tanggal 29-04-2021
HGB : 7.4 g/dl
RBC : 2.78
WBC : 12.16
HCT : 22.8 %
PLT : 297
w. Foto thoraks, dll (Hasil pembacaan)
Pemeriksaan thoraks AP
Cardiomegaly
Elongation arkus aorta
Pulmo: kesuraman lapangan atas tengah bawah paru kanan kiri dapat mengarah pada gambaran
edem pulmonum, masih mungkin disertai pneumonia efusi pleura duplex
x. Terapi Farmakologi
Inj. Furosemide : 3x 2 amp iv = 2cc/8 jam = 6 cc/24 jam
Iv plug
drip ISDN : 1 mg/jam = 10 cc
Inj. Ceftriaxone : 2x1 gr/iv = 10 cc x 2 =20 cc
Asam folat : 3x1 tab
Nicardipin : 1x10 mg/iv = 10 cc
Drip fasorbid : 1 mg/iv = 10 cc
Caco3 : 3x1 tab
Drip Paracetamol : 3x 500 mg/iv = 50 cc x 3 = 150 cc
O2 NRM 15 LPM

III. Data Fokus


Data Subjektif
1. Pasien mengatakan sesak nafas
2. Pasien mengatakan perutnya terasa penuh
3. pasien mengatakan badannya terasa panas

Data Objektif
1. Pasien terlihat sesak
2. Penggunaan otot bantu nafas
3. Pernapasan cuping hidung
4. Kulit pasien teraba panas
5. RR: 34 x/m
6. HR 116 x/m
7. TD 164/118 mmHg
8. Suhu 38,5 0C
9. Spo2=98 % = o2 15 lpm dengan NRM
10. Pasien terpasang kateter
11. ut 200 cc /hari
12. Edema pada kedua kaki
13. Pasien terlihat lemah
14. HGB : 7.4 g/dl
15. RBC : 2.78
16. WBC : 12.16
17. HCT : 22.8 %
18. PLT : 297
IV. Analisis Data
DATA KLIEN MASALAH
No ETIOLOGI
(Data Subjektif & Data Objektif) KEPERAWATAN
1 DS Ketidakefektifan pola Hiperventilasi
Pasien mengatakan sesak nafas nafas

DO
1. Pasien terlihat sesak
2. Penggunaan otot bantu nafas
3. Pernapasan Cuping hidung
4. RR: 34 x/m
5. Spo2=98 % = o2 15 lpm dengan
NRM

2 DS Hipertermia Peningkatan laju metabolisme


pasien mengatakan badan nya terasa
panas

DO
1. Kulit pasien teraba panas
2. Suhu 38,5 0C
3. HR 116 x/m

3 Faktor resiko Resiko ketidakefektifan


Hipertensi perfusi jaringan renal
Penyakit ginjal

V. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d Hiperventilasi
2. Hipertermia b/d Peningkatan laju metabolisme
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan renal

VI. Rencana Keperawatan


Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Keperawatan & NOC Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Monitoring pernafsan
pola nafas b/d keperawatan selama 1x7 jam 1. Monitor kecepatan, irama,
Hiperventilasi diharapkan Ketidakefektifan pola kedalaman dan kesulitan
nafas teratasi, dengan kriteria hasil: bernafas
-Status pernafasan 2. kaji saturasi oksigen pada
1. Frekuensi pernafasan dalam pasien yang tersedasi SpO2
batas normal antara 16-24 x/m sesuai protokol yang ada
2. Kepatenan jalan nafas normal 3. Catat pergerakan dada, catat
3. Suara auskultasi nafas tidak ada ketidaksimetrisan, dan
suara tambahan penggunaan otot bantu nafas
4. Saturasi o2 normal antar 96- 4. Atur posisi pasien
100% 5. Auskultasi suara nafas, catat
5. Batuk tidak ada area dimana terjadi penurunan
6. Penggunaan otot bantu nafas atau tidak adanya ventilasi dan
tidak ada keberadaan suara nafas
7. Pernafasan cuping hidung tidak tambahan
ada 6. Pemberian informasi terkait
tanda gejala ketidakefektifan
-Tanda-tanda vital pola nafas
1. Tingkat pernafasan normal 7. Kolaborasi dengan dokter
2. Irama pernafasan normal dalam pemberian o2
3. Kedalaman inspirasi normal 8. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat

2 Hipertermia b/d Setelah dilakukan tindakan -Monitor Tanda-Tanda Vital


Peningkatan laju keperawatan selama 1x7 jam 1. Monitor tekanan
metabolisme diharapkan Hipertermi teratasi, darah,nadi,suhu,dan status
dengan kriteria hasil: pernafasan dengan tepat
-Termoregulasi 2. Monitor dan laporkan tanda dan
1. Peningkatan suhu kulit tidak ada gejala hipotermia dan
2. Dehidrasi tidak ada hipertermia
3. Hipertermia tidak ada 3. Monitor warna kulit, suhu dan
4. Perubahan warna kulit tidak ada kelembaban
5. Suhu tubuh dalam rentan 4. Pemberian informasi tanda dan
normal antara 36-37,5 C gejala hipertermia
5. Kolaborasi pemberian obat
antipiretik

Setelah dilakukan tindakan


3 Resiko keperawatan selama 1x7 jam -Manajemen asam basa
ketidakefektifan diharapkan Resiko ketidakefektifan 1. Pertahankan kepatenan jalan
perfusi jaringan perfusi jaringan renal tidak terjadi, nafas
renal dengan kriteria hasil: 2. Monitor intake dan output
-Keseimbangan elektrolit dan 3. Monitor kadar AGD, serum,
asam basa kadar elektrolit urine
1. Frekuensi nafas dalam batas 4. Jelaskan tentang resiko
normal 16-24 x/m ketidakefektifan perfusi
2. Serum PH, albumin, creatinin, jaringan renal
ureum dalam batas normal 5. Kolaborasi dengan tim medis
3. Gangguan kesadaran tidak ada dalam pemeriksaan darah
lengkap dan kretinin, ureum
-Fungsi ginjal
1. Urin output selama 8 jam tidak
terganggu
2. Keseimbangan intake dan
output selama 24 jam tidak
terganggu
3. Warna urin tidak terganggu
4. Peningkatan kreatinin serum
tidak ada
5. Peningkatan protein urin tidak
ada
6. Edema tidak ada

VII. Implementasi dan Evaluasi

Hari/ Nomor Dx Implementasi Evaluasi


Jam TTD
Tgl Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Jumat 1 10.20 1. Memonitor S:
30 – 04 / wib kecepatan, irama, Pasien mengatakan
2021 kedalaman dan sesak berkurang,
kesulitan bernafas pasien memahami
dengan hasil RR= terkait tanda gejala
32 x/m, dan ketidakefektifan pola
mengalami sesak nafas
nafas
2. Mengkaji saturasi O:
oksigen pada pasien pasien terlihat masih
SpO2 dengan hasil sesak, pengunaan otot
99 % = 02 15 lpm bantu nafas, suara
dengan alat NRM tambahan ronchi (+),
3. Mengcatat RR=32x/m, spo2=
pergerakan dada, 99%
dan penggunaan
otot bantu nafas di A:
dapatkan hasil Masalah belum teratasi
pergerakan dada
simetris kiri dan P:
kanan, dan Lanjutkan intervensi
menggunakan otot
bantu nafas I:
4. Mengatur posisi 1. Memonitor
pasien yaitu fowler kecepatan, irama,
5. Mengauskultasi kedalaman dan
suara nafas kesulitan bernafas
tambahan di 2. Mengkaji saturasi
dapatkan suara oksigen
ronchi (+) 3. Mengcatat
6. Memberikan pergerakan dada,
informasi terkait dan penggunaan
tanda gejala otot bantu nafas
ketidakefektifan 4. Mengauskultasi
pola nafas suara nafas
7. Kolaborasi dengan tambahan
dokter dalam 5. Kolaborasi dengan
pemberian o2 yaitu
dokter dalam
15 lpm dengan alat
pemberian o2
NRM
E:
Pasien masih sesak
tetapi sesaknya
berkurang dari
sebelumnya
11.40
1. Memonitor tekanan S:
Jumat 2 wib
darah,nadi,suhu,dan Pasien mengatakan
30 – 04 /
status pernafasan tidak panas lagi,
2021
dengan hasil : pasien mengerti tanda
Td : 158/112 dan gejala hipertermia
Mmhg
RR : 32 x/m O:
N : 120 x/m kulit pasien teraba
S : 36,5 ·C tidak panas lagi,
Spo2: 99% S =36,5 ·C
2. Memonitor warna
kulit, suhu dan A:
kelembaban, Masalah teratasi
didapatkan hasil
kulit berwarna P:
sawo matang, kulit Hentikan intervensi
hangat
3. Memberikan I:-
informasi tanda dan
gejala hipertermia
4. Berkolaborasi E:-
dengan dokter
dalam pemberian
obat antipiretik
yaitu PCT 500
mg/iv

12.00
Jumat 3 wib S:
30 – 04 / 1. Mempertahankan -
2021 kepatenan jalan
nafas pasien O:
2. Memonitor intake -
dan output cairan
dengan hasil A:
balance cairan Masalah tidak terjadi
1031 cc/24 jam
3. Memonitor kadar P:
AGD, serum, kadar Lanjutkan intervensi
elektrolit urine
4. Menjelaskan I:
tentang resiko 1. Mempertahankan
ketidakefektifan kepatenan jalan
perfusi jaringan nafas pasien
renal 2. Memonitor intake
5. Berkolaborasi dan output cairan
3. Memonitor kadar
dengan tim medis
AGD, serum, kadar
dokter dan analis elektrolit urine
kesehatan dalam 4. Menjelaskan
pemeriksaan tentang resiko
darah lengkap ketidakefektifan
dan kretinin, perfusi jaringan
ureum renal
5. Berkolaborasi
dengan tim medis
dokter dan analis
kesehatan dalam
pemeriksaan
darah lengkap
dan kretinin,
ureum
E:
-

Anda mungkin juga menyukai