Anda di halaman 1dari 24

Contoh Makalah Usaha Makanan Usaha

Kecil Menengah
(1)
MAKALAH MANAJEMEN
“Usaha Kecil Menengah”
(Warung Biru)

NAMA : AMANDA YUNENTIA NIM : 01114013

FAKULTAS : EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah


manajemen ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.
Makalah ini berisikan tentang manajemen usaha kecil menengah.

Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilmu Pengantar
Manajemen yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada saya untuk
membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga saya memperoleh banyak ilmu,
informasi dan pengetahuan selama saya membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Setelah itu saya berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata saya meminta maaf
sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan
dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati
pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini saya masih dalam proses belajar.
Oleh karena itu saya memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Surabaya, Januari 2015 Amanda Yunentia

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Gambaran Umum Usaha Warung Makan Biru

1.3 Bukti Foto

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Aspek Pemasaran

2.2 Aspek Produksi

2.3 Aspek Keuangan

2.4 Aspek Sumber Daya Manusia


BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran Daftar Pustaka

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin
bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran
dengan memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran
tidak hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh
perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan
berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini
harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi
pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan program-program
pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu yang harus
menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah berharap agar masyarakat
tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era pasar terbuka saat ini masyarakat
harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi dapat berwirausaha atau
menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur). Untuk itulah saya menyusun makalah
ini untuk membahas tentang bagaimana peluang usaha kecil menengah dan yang akan
saya bahas dalam makalah ini adalah mengenai usaha warung makan biru dan cara
bagaimana perkembangan usaha warung makan biru. Saya berharap penulisan
makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin

(5)

menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru.
Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun
sebuah bisnis.

1.2 Gambaran Umum Usaha Warung Makan Biru

Makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan mendasar
untuk pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif yang
menjanjikan dan merupakan bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang sukses
dan dapat meraih rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan selalu
mengikuti selera dan daya beli masyarakat. Alasan yang masuk nalar adalah makanan
selalu diburu dan dicari orang dimanapun karena apabila perut sudah lapar maka
urusan makanpun tidak bisa ditunda.

Usaha warung makan biru di jl.Kedungdoro (depan restoran porong) surabaya ini
dimiliki oleh :

Nama Pemilik : Rumani No.Telp : 081331337785

Yang kemudian warung makan ini diberi nama “WARUNG BIRU”. Warung Makan Biru
ini berdiri pada tahun 2007 sampai dengan saat ini. Modal awal untuk medirikan
Warung Biru ini sekitar Rp 8 Juta untuk kontrak tanah, membeli perabot dan bahan
mentah yang dikelola untuk menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha
warung makan ini hanya menyajikan menu Sego sambel yang terkenal dengan sambal
bajaknya, dengan berbagai macam lauk seperti ayam, lele, mujaer, dll dan dengan
minuman seperti kopi, es teh, soda gembira dll. Usaha warung makan ini dipilih sebagai
sumber mata pencarian utama setelah usaha dagang yang digeluti oleh pemilik warung
selama bertahun-tahun mengalami kebangkrutan.

(6)

Pada awal dibukanya usaha warung makan biru, warung ini tergolong tidak terlalu sepi
karena lokasi awal warung ini berada di depan jalan simo rukun yang tergolong ramai
karna daerahnya termasuk dekat dengan pasar malam dan banyak kendaraan yang
melintas. Setelah 3 tahun berjualan di jalan simo rukun sang pemilik tanah tidak
mengontrakkan lagi tanahnya sehingga pada tahun 2010 warung biru berpindah lokasi
di jalan kedungdoro hingga saat ini. Karna berpindahnya warung biru maka menu yang
ada di rubah sesuai dengan keinginan pasar, yaitu menu makanan nasi campur, nasi
sayur lodeh, asem, bening sop, dengan berbagai macam lauk yaitu cumi-cumi, peyek
udang, ayam, bali telor/tongkol, sarden tongkol/pindang, dll dan juga menu minuman
yaitu kopi, es teh, es susu, Joshua dll. Adapun pasar (segmen) yang dilayani warung
biru ini adalah menengah ke bawah, yaitu mulai dari pekerja kantor, pekerja kasar,
sopir, dll. Apabila ada pemesanan nasi bungkus atau kotak dalam jumlah kecil atau
banyak warung biru dapat melayani melalui telfon atau datang langsung ke warung biru.

(7)

(8)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aspek Pemasaran


Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok antara lain : 1. Berdasarkan


wujudnya dibagi menjadi dua yaitu berbentuk barang dan jasa

(9)

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dikelompokkan menjadi dua juga yaitu
barang tahan lama dan barang tidak tahan lama.

Produk yang ditawarkan di warung makan biru termasuk produk yang berdasarkan
daya tahan produknya adalah produk yang tidak tahan lama yaitu berupa makanan dan
minuman. A. Makanan yang ditawarkan antara lain :

• Nasi Campur

Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang,
ayam goreng dll), tumis kacang, mie goreng, tahu dan tempe, sambal, dan kerupuk

• Nasi Sayur

Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang,
ayam goreng dll), sayur asem/lodeh/bayam/sop, tahu dan tempe, sambal dan krupuk

B. Minuman yang ditawarkan antara lain : • Teh panas atau teh dingin

• Kopi hitam atau kopi susu

• Suplement sachet dengan aneka rasa C. Aneka cemilan


• Makanan ringan atau biasa disebut cemilan yang ada di warung biru antara lain :
kerupuk udang, krupuk pedas, dan kerupuk tahu.

• Rokok eceran juga disediakan di warung biru.

2.1.2. Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran/marketing. Jadi harga

(10)

adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diproleh perusahaan dari
penjualan produknya. Dalam menetapkan harga apabila terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan
mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha warung makan.

Mengenai harga (price) makanan dan minuman di warung biru pada dasarnya
mengalami perubahan pada saat harga barang-barang dipasar mengalami kenaikan.
Kenaikan tersebut biasanya diakibatkan seperti kenaikan BBM dan kenaikan akibat
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Adapun harga makanan di warung biru yaitu : • Nasi campur Rp.

• Nasi sayur Rp.

8.000,-Sedangkan harga minuman di warung biru yaitu : • Teh dingin/panas Rp


• Kopi hitam/susu Rp

3.000,-Untuk aneka minuman suplemen dan minuman mineral harganya bervariasi


antara Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- tergantung jenis dan merek minuman.

2.1.3 Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan


mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk atau barang jasa yang dipasarkan. Adapun tujuan promosi adalah :

(11)

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk mendapatkan


kenaikan penjualan dan profit

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan 4. Untuk


menjaga kestabilan penjual ketika menjadi lesu pasar

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing 6. Membentuk


citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik warung biru pada dasarnya tidak ada, hanya
karena mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan
dari mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih
murah, cepat dan efektif.

2.2 Aspek Produksi


Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk
melakukan kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang tradisional dan hanya
menggunakan tenaga 2 pekerja saja.

2.2.1. Pasokan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual
kepada konsumen, bahan bakunya dibeli di pasar tradisional.

2.2.2. Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa
untuk keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa tersebut tidak
menambah

(12)

nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa tersebut tidak dapat disebut
sebagai suatu proses produksi.

Usaha di warung biru dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi barang
jadi yang dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat meningkatkan nilai tambah
bagi pengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) menu makanan yang ditawarkan
antara lain : 1. Nasi Campur, proses produksinya :

• Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan
kedalam pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau
mengkonsumsinya merasa nikmat.
• Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll) akan
dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk
pauk biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk
terlebih dahulu di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar
menambah citarasa. • Mie goreng, mie ini adalah mie keriting biasa akan tetapi melalui
pengolahan maka akan mempunyai nilai tambah cara membuatnya bumbu mie goreng
ditumis kemudian diberi air dan rempah-rempah setelah mendidih mie keriting
dimasukkan dan diaduk hingga bumbu merata. Irisan daun sup dan bawang goreng
ditaburkan sebagai tambahan agar mie goreng lebih nikmat.

• Tumis kacang panjang dan wortel setelah diolah akan menghasilkan sayur tumis yang
biasa dinikmati oleh banyak orang dan menghasilkan nilai tambah, cara membuatnya
bumbu tumis sayur dipanaskan dalam minyak panas sambil diaduk kemudian
ditambahkan air dan setelah air mendidih semua sayur yang telah dipotong-potong
dimasukkan. Apabila air sayur sedikit mongering sayur tumis dapat diangkat.

(13)

• Sambal yaitu dibuat dari cabe, tomat, terasi, bawang putih dan bawang merah. Semua
bahan sambal di cuci hingga bersih setelah itu di goreng lalu di haluskan dan di goreng
kembali dengan diberi minyak goreng.

2. Nasi Sayur, Proses produksinya :

• Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan
kedalam pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau
mengkonsumsinya merasa menikmati barang tersebut.
• Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll) akan
dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk
pauk biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk
terlebih dahulu di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar
menambah citarasa. • Sayur lodeh, bening, asem, dan sop yang di olah dari sayur-
sayuran mentah agar memberikan nilai tambah yaitu sayur di potong-potong lalu di cuci
hingga bersih dan diolah dengan bumbu dan rempah-rempah agar memiliki cita rasa
yang nikmat.

• Sambal yaitu dibuat dari cabe, tomat, terasi, bawang putih dan bawang merah. Semua
bahan sambal di cuci hingga bersih setelah itu di goreng lalu di haluskan dan di goreng
kembali dengan diberi minyak goreng.

2.2.3 Jumlah Karyawan

Karyawan yang dipekerjakan sebanyak 1 (satu) orang, tetapi karena usaha ini
merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota keluarga tetap ada yaitu
untuk membantu melayani pembeli.

(14)

Alat-alat yang digunakan untuk membuat proses makanan yang akan dijual di warung
biru adalah alat-alat rumah tangga yang ada pada umumnya, hanya jumlah dan
ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan dikelola.

2.2.5 Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual
mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu pemilik
usaha warung makan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan
membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh warung makan pesaing.
Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan
lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya
bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar/pembeli.

Untuk menjamin kualitas produk makanan di warung biru, pengelola warung biru tidak
menyimpan bahan makanan yang mudah rusak seperti mie kuning, ayam, tahu, tempe,
dan lain-lain dalam jumlah besar. Makanan yang akan dijual diusahakan selalu dalam
keadaan segar karena itu, makanan yang dijual tidak menggunakan bahan pengawet.
Agar bahan makanan tidak cepat rusak pengelola warung biru menyimpan bahan-
bahan makanan yang masih mentah dalam lemari es dan freezer dengan system first in
first out yang artinya bahan-bahan makanan yang pertama masuk kedalam lemari es
atau freezer pertama dikeluarkan atau digunakan untuk diolah terlebih dahulu dari
bahan-bahan yang masuk berikutnya kedalam lemari es atau freezer berikutnya.

(15)

Lay out atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang lay out diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra usaha.

Lay out seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai 1. Pemanfaatan


lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja 2. Perbaikan aliran informasi, barang
atau tenaga kerja

3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik 4. Meningkatkan
interaksi produsen/pemilik usaha dengan konsumen 5. Peningkatan fleksibilitas
Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagai sesuatu yang
dinamis dan punya fleksibilitas.

Warung biru berdiri diatas lahan seluas 3 x 5 m tepatnya di jl. Kedungdoro (depan
restoran porong) surabaya dengan memiliki tempat yang tidak besar warung biru
meminimaliskan tempat memasak.

Lokasi ini cukup strategis bagi pembeli untuk menjangkau dan menikmati menu yang
ditawarkan oleh pemilik usaha.

2.3. Aspek Keuangan

2.3.1. Modal yang digunakan pada usaha warung biru

Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam suatu
usaha serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka modal
mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam suatu perusahaan atau
suatu usaha merupakan

(16)

masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai aspek.

Modal yang digunakan pada usaha warung biru adalah modal sendiri artinya bukan
modal hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk
usaha warung biru tidak dapat dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan
dari usaha kecil yaitu dari menjual makanan dengan menu 2 macam saja, kemudian
berkembang sampai akhirnya menu yang disediakan cukup bervariasi.
Untuk mengetahui berapa jumlah investasi awal dibangunnya warung makan ini agak
sulit karena bangunan warung biru ini merupakan lahan/lokasi di pinggir jalan.

Untuk analisa keuangan secara kasar dapat digambarkan dengan rincian seperti di
bawah ini.

Gambaran analisa keuangan warung biru yatiu : • Pemasukan

Omset atau pendapatan/hari : Rp 700.000,-Omset/bulan : Rp

21.000.000,-• Pengeluaran

Kebutuhan bahan pokok/hari : Rp 350.000,-Kebutuhan bahan pokok/bulan : Rp


10.500.000,-Laba kotor/hari : Rp

350.000,-Laba kotor/bulan : Rp 10.500.000,-• Biaya operasional

Gaji pegawai 1 orang : Rp 1.000.000,-• Laba Bersih : Rp

(17)

9.500.000,-2.3.2. Sumber Dana

Dana yang digunakan untuk usaha di warung biru adalah dana pribadi, karena usaha
warung makan ini termasuk usaha yang dirintis dari usaha kecil jadi pada awal usaha
dana yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Dengan keuletan, kesabaran dan
pengelolaan keuangan yang cukup baik dari pemilik usaha warung makan biru ini menu
yang disajikan ditambah sedikit demi sedikit disesuaikan dengan modal atau dana yang
ada dan menyesuaikan permintaan pembeli. Selain itu apabila menggunakan dana
pribadi tidak ada resiko yang harus ditanggung apabila penjualan tidak terlalu ramai
atau menguntungkan, karena tidak selamanya penjualan itu selalu ramai adakalanya
penjualan hari ini ramai adakalanya penjualan hari berikutnya sepi. Dengan dana
sendiri tidak ada resiko untuk mengembalikan atau membayar bunga dari uang yang
dipinjam.

Kelemahan dari dana pinjaman atau hutang yaitu :

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko yang selanjutnya akan
meningkatkan biaya modal

3. Bila usaha dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga,
maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi atau penyitaan asset
yang dimiliki.

2.4. Aspek Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia adalah karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas perusahaan atau usaha demi mencapai tujuan
yang ditelah ditentukan atau diharapkan.

(18)

a. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia perusahaan atau suatu usaha.

Cara warung makan biru dalam merekrut karyawan yaitu biasanya dari mulut ke mulut
sesama pengusaha kuliner manakala saling bertemu baik di pasar, tempat pengajian
atau di dalam taksi. Dengan sistem ini diharapkan karyawan yang
dibutuhkan/diinginkan oleh pemilik usaha lebih sesuai. Pada umumnya perekrutan
karyawan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri, hal ini disebabkan karena pada saat hari
raya tersebut para pekerja yang mudik saling bercerita di kampung halamannya dan
saling memberikan informasi tentang pekerjaan dan gaji yang diperoleh selama bekerja.

b. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada.

Cara pemilik usaha warung makan biru menyeleksi karyawan secara spesifik tidak ada
yang terpenting bagi pemilik warung makan biru adalah karyawan yang direkrut rajin
bekerja dan jujur. Karena system keuangan pada usaha kecil ini sangat terbuka artinya
dalam hal pembayaran bukan monoton pada pemiliknya akan tetapi karyawan juga
melayani pembayaran dari si pembeli.

c. Cara melatih karyawan, biasanya pemilik usaha warung melatih karyawan sambil
kegiatan penjualan berjalan artinya tidak ada pelatihan secara khusus. Karyawan yang
baru bekerja biasanya dalam melayani pembeli cukup memperhatikan apa yang
dikerjakan karyawan sebelumnya atau pemilik usaha, setelah tahu atau paham apa
yang harus dikerjakan pemilik usaha tinggal mengawasi, mengarahkan dan pada
akhirnya memberikan keleluasaan karyawan tersebut untuk mengerjakan pekerjaan
yang ada dan melayani pembeli. Karena

(19)

sebagai tenaga kerja atau karyawan pada suatu usaha, maka tenaga kerja atau
karyawan tersebut harus cepat menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya.

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang panjang
untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan
kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis
ini.

(20)

Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara
tidak sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga keungan.

Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak
terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka warung makan
tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan pinggir jalan setidaknya jika
dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat
menyerap sumberdaya manusia sehingga dapat mengurangi pengangguran serta
memperbaiki ekonomi masyarakat.

Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin,
walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar
mutu tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan
mutu yang terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-
orang tetang mutu warung makan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan
menu makanan adakalanya harus ada variasi menu makanan baru.

Memiliki warung makan awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan memanfaatkan
keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan jika warung
makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu warung membutuhkan
karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya mencoba
bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang memuaskan.

3.2 Saran

Dengan pesatnya perkembangan usaha warung makan yang menjamur, sehingga


menimbulkan persaingan yang tajam antar warung makan. Untuk hal inilah Pemilik
“Warung

(21)

Makan Biru” juga harus berpikir keras untuk memberikan perhatian khusus untuk
meningkatkan kualitas warung makannya. Dalam peningkatan kualitas warung makan
ini, Pemilik Warung Makan Biru diharapkan dapat secara tepat dan efisien dalam
mengelola biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan
juga mempengaruhi, yang di mana menyangkut pelayanan pelanggan. Kualitas
pelayanan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat
memenangkan persaingan usaha warung makan. Apabila kualitas pelayanan yang
diberikan sesuai dengan harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan
pelanggan yang maksimal. Dengan demikian, kepuasan pelanggan dapat menciptakan
kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada Warung Makan Biru yang memberikan
kualitas pelayanan yang memuaskan.

Pengelola warung makan ini sebaiknya lebih memperhatikan lagi kualitas tempat
sehingga pelanggan/konsumen bias lebih nyaman untuk makan dan pengelola warung
makan ini juga harus bisa mengolah bahan baku menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak
ada bahan makanan yang tersisa lagi. Untuk hal lainnya warung biru sudah cukup baik.
Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang
bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat. Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai
kualitas pelayanan adalah melalui wawancara dengan pemilik warung makan biru.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

DR. T. Hani Handoko, MBA. Manajemen. 2014. Manajemen. Edisi2. Yogyakarta:


BPFE.

Drs. Sentot Imam Wahjono,M.Si. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis.
Jakarta: PT.Indeks.

(1)

2.3.2. Sumber Dana

Dana yang digunakan untuk usaha di warung biru adalah dana pribadi, karena usaha
warung makan ini termasuk usaha yang dirintis dari usaha kecil jadi pada awal usaha
dana yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Dengan keuletan, kesabaran dan
pengelolaan keuangan yang cukup baik dari pemilik usaha warung makan biru ini menu
yang disajikan ditambah sedikit demi sedikit disesuaikan dengan modal atau dana yang
ada dan menyesuaikan permintaan pembeli. Selain itu apabila menggunakan dana
pribadi tidak ada resiko yang harus ditanggung apabila penjualan tidak terlalu ramai
atau menguntungkan, karena tidak selamanya penjualan itu selalu ramai adakalanya
penjualan hari ini ramai adakalanya penjualan hari berikutnya sepi. Dengan dana
sendiri tidak ada resiko untuk mengembalikan atau membayar bunga dari uang yang
dipinjam.

Kelemahan dari dana pinjaman atau hutang yaitu :

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko yang selanjutnya akan
meningkatkan biaya modal

3. Bila usaha dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga,
maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi atau penyitaan asset
yang dimiliki.

2.4. Aspek Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia adalah karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas perusahaan atau usaha demi mencapai tujuan
yang ditelah ditentukan atau diharapkan.

(2)

a. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia perusahaan atau suatu usaha.

Cara warung makan biru dalam merekrut karyawan yaitu biasanya dari mulut ke mulut
sesama pengusaha kuliner manakala saling bertemu baik di pasar, tempat pengajian
atau di dalam taksi. Dengan sistem ini diharapkan karyawan yang
dibutuhkan/diinginkan oleh pemilik usaha lebih sesuai. Pada umumnya perekrutan
karyawan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri, hal ini disebabkan karena pada saat hari
raya tersebut para pekerja yang mudik saling bercerita di kampung halamannya dan
saling memberikan informasi tentang pekerjaan dan gaji yang diperoleh selama bekerja.

b. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada.

Cara pemilik usaha warung makan biru menyeleksi karyawan secara spesifik tidak ada
yang terpenting bagi pemilik warung makan biru adalah karyawan yang direkrut rajin
bekerja dan jujur. Karena system keuangan pada usaha kecil ini sangat terbuka artinya
dalam hal pembayaran bukan monoton pada pemiliknya akan tetapi karyawan juga
melayani pembayaran dari si pembeli.

c. Cara melatih karyawan, biasanya pemilik usaha warung melatih karyawan sambil
kegiatan penjualan berjalan artinya tidak ada pelatihan secara khusus. Karyawan yang
baru bekerja biasanya dalam melayani pembeli cukup memperhatikan apa yang
dikerjakan karyawan sebelumnya atau pemilik usaha, setelah tahu atau paham apa
yang harus dikerjakan pemilik usaha tinggal mengawasi, mengarahkan dan pada
akhirnya memberikan keleluasaan karyawan tersebut untuk mengerjakan pekerjaan
yang ada dan melayani pembeli. Karena

(3)

sebagai tenaga kerja atau karyawan pada suatu usaha, maka tenaga kerja atau
karyawan tersebut harus cepat menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang panjang
untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan
kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis
ini.

(4)

Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara
tidak sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga keungan.

Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak
terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka warung makan
tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan pinggir jalan setidaknya jika
dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat
menyerap sumberdaya manusia sehingga dapat mengurangi pengangguran serta
memperbaiki ekonomi masyarakat.

Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin,
walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar
mutu tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan
mutu yang terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-
orang tetang mutu warung makan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan
menu makanan adakalanya harus ada variasi menu makanan baru.

Memiliki warung makan awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan memanfaatkan
keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan jika warung
makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu warung membutuhkan
karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya mencoba
bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang memuaskan.
3.2 Saran

Dengan pesatnya perkembangan usaha warung makan yang menjamur, sehingga


menimbulkan persaingan yang tajam antar warung makan. Untuk hal inilah Pemilik
“Warung

(5)

Makan Biru” juga harus berpikir keras untuk memberikan perhatian khusus untuk
meningkatkan kualitas warung makannya. Dalam peningkatan kualitas warung makan
ini, Pemilik Warung Makan Biru diharapkan dapat secara tepat dan efisien dalam
mengelola biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan
juga mempengaruhi, yang di mana menyangkut pelayanan pelanggan. Kualitas
pelayanan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat
memenangkan persaingan usaha warung makan. Apabila kualitas pelayanan yang
diberikan sesuai dengan harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan
pelanggan yang maksimal. Dengan demikian, kepuasan pelanggan dapat menciptakan
kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada Warung Makan Biru yang memberikan
kualitas pelayanan yang memuaskan.

Pengelola warung makan ini sebaiknya lebih memperhatikan lagi kualitas tempat
sehingga pelanggan/konsumen bias lebih nyaman untuk makan dan pengelola warung
makan ini juga harus bisa mengolah bahan baku menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak
ada bahan makanan yang tersisa lagi. Untuk hal lainnya warung biru sudah cukup baik.

Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang
bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat. Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai
kualitas pelayanan adalah melalui wawancara dengan pemilik warung makan biru.
(6)

DAFTAR PUSTAKA

DR. T. Hani Handoko, MBA. Manajemen. 2014. Manajemen. Edisi2. Yogyakarta:


BPFE.

Drs. Sentot Imam Wahjono,M.Si. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis.
Jakarta: PT.Indeks.

Anda mungkin juga menyukai