Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

Pertanyaan:
Bagaimana pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim katalase?
Variabel :
Variabel bebas: suhu
Variabel kontrol: jus wortel, 3 mL larutan H2O2 3%
Variabel terikat: gelembung udara yang dihasilkan
Cara Kerja Maksud Rasional
(Singkat, padat, jelas)
Menyiapkan tabung reaksi Variasi suhu Kinerja enzim tergantung
A, B, C, dan D pada suhu
Mengisi masing-masing Memberikan enzim katalase Wortel memproduksi enzim
tabung 2 mL jus wortel katalase
Menyiapkan empat tabung Indikator atas kerja enzim Enzim katalase mengubah
berisi 3,0 mL larutan H2O2 katalase H2O2 menjadi H2O dan gas
3% O2
Menempatkan tabung berisi Variasi suhu Kinerja enzim tergantung
jus wortel dan larutan H2O2 pada suhu
pada gelas piala A, B, C, D
Menempatkan gelas C dan D Variasi suhu Kinerja enzim tergantung
pada hot plate, panaskan pada suhu
gelas C (37-38oC) dan gelas
D (60-65oC)
Menginkubasi semua tabung Variasi suhu Jus wortel dan larutan H2O2
selama 10 menit harus benar-benar mencapai
suhu yang telah ditentukan
Menuangkan tabung berisi Mereaksikan enzim katalase Terbentuk gas ketika enzim
H2O2 ke tabung berisi jus dengan larutan H2O2 katalase bereaksi dengan
wortel pada suhu yang sama. larutan H2O2
Mengaduk dan mencatat
waktu mulainya reaksi
Data:
Tabung Suhu Inkubasi Frekuensi Gelembung O2
A 0 oC ++
(Es Mencair)
B 27 oC ++++
(Air kran)
C 37 oC +++
(Water bath 1)
D 60 oC +
(Water bath 2)
Analisis:

Dari data hasil percobaan di atas dapat dilihat bahwa, tabung A suhunya rendah yaitu
0oC karena diletakkan di air es selama 10 menit setelah itu diberi 3 ml larutan H2O2,
frekuensi gelembung yang dihasilkan sebanyak ++. Hal tersebut menandakan, pada suhu
yang rendah, kerja enzim katalase kurang optimum. Karena itu, gas O2 yang dihasilkan
sebagai hasil kerja enzim katalase tidak begitu banyak.
Tabung B dengan suhu 27 oC dan diberi 3 mL larutan H2O2 menghasilkan frekuensi
gelembung sebanyak ++++. Hal tersebut menandakan, pada suhu 27 oC, kerja enzim
katalase optimum. Karena itu, gas O2 yang dihasilkan sebagai hasil kerja enzim katalase
sangat banyak dan paling banyak diantara tabung yang lain.
Tabung C dengan suhu 37 oC dan diberi 3 mL larutan H2O2 menghasilkan frekuensi
gelembung sebanyak +++. Hal tersebut menandakan, pada suhu 37 oC, kerja enzim katalase
kurang optimum jika dibandingkan dengan kerja enzim pada suhu 27 oC. Karena itu, gas O2
yang dihasilkan sebagai hasil kerja enzim katalase tidak lebih banyak dari suhu 27 oC.
Tabung D dengan suhu 60 oC dan diberi 3 mL larutan H2O2 menghasilkan frekuensi
gelembung sebanyak +. Hal tersebut menandakan, pada suhu 60 oC, kerja enzim katalase
tidak optimum. Karena itu, gas O2 yang dihasilkan sangat sedikit.
Klaim:

Suhu memengaruhi kerja enzim katalase, kerja enzim katalase akan optimum pada suhu
yang normal (±30oC). Sedangkan pada suhu tinggi, enzim katalase akan mengalami
denaturasi/kerusakan dan tidak akan aktif pada suhu rendah.

Bukti:
Gelembung O2 yang dihasilkan pada suhu 27 oC paling banyak yang menandakan kerja
enzim paling optimum. Sedangkan pada suhu 60 oC gelembung O2 yang dihasilkan sangat
sedikit yang menandakan pada suhu tinggi enzim katalase mengalami kerusakan.
Penjelasan: (Yakinkah saudara bahwa klaim saudara benar?)
Ya. Suhu sangat berpengaruh terhadap aktivitas enzim, khususnya enzim katalase. Suhu
yang terlalu rendah menyebabkan kinerja enzim katalase tidak optimal. Sedangkan suhu
yang terlalu tinggi menyebabkan enzim terdenaturasi sehingga aktivitasnya terganggu.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa enzim katalase dapat bekerja optimum pada
suhu 27 oC.
PENGARUH INHIBITOR TERHADAP AKTIVITAS
ENZIM
Pertanyaan:
Bagaimana pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim katalase?
Variabel :
Variabel bebas: Na-suksinat 0,1 M, Na-malonat 0,1 M
Variabel kontrol: metilen biru 0,05%, air, bufer fosfat 0,1 M, homogenate hati 2,5 mL
Variabel terikat: perubahan warna
Cara Kerja Maksud Rasional
(Singkat, padat, jelas)
Menyiapkan 6 tabung berisi Variasi inhibitor Kinerja enzim tergantung
campuran metilen biru pada inhibitor
0,05%, H2O, Bufer fosfat 0,1
M pH 7,4, Na-suksinat 0,1
M, Na-malonat 0,1 M
Menambahkan 2,5 mL Memberikan enzim Hati memproduksi enzim
homogenate hati pada
masing-masing tabung
Mengaduk hingga homogen Menghomogenkan larutan Reaksi akan bekerja optimal
jika larutan dihomogenkan
Menambahkan 5 tetes Menutup permukaan larutan Dengan adanya minyak
minyak parafin larutan yang tercampur akan
tertutup
Menginkubasi tabung pada Membuat suhu optimal Enzim akan bekerja
suhu 38⁰C maksimum pada suhu
optimal
Mengamati perubahan warna Mengamati perubahan warna Warna biru menghilang
tiap 5 menit sebagai bukti adanya reaksi
enzim terhadap inhibitor
Data:
No. Na-suksinat 0,1 M (mL) Na-malonat 0,1 M (mL) Waktu hilangnya
tabung warna biru (menit)
1 2 - 15
2 2 0,2 20
3 2 0,4 30
4 4 0,4 25
5 - - 0
6 - - ~
Analisis:
Warna biru dari metilen biru 0,05% yang hilang menandakan bahwa suksinat telah
teroksidasi menjadi fumarat, semakin lama warna biru bertahan membuktikan bahwa
semakin lama pula proses oksidasi dari suksinat menjadi fumarat.
Pada tabung 1 dan 2, volume natrium suksinat 0,1 M dibuat sama yaitu 2 mL,
sedangkan volume natrium malonatnya dibuat berbeda yaitu tabung 1 tidak diberi natrium
malonate dan tabung 2 diberi natrium malonat sebanyak 0,2 mL. Hasil yang didapatkan
yaitu warna biru hilang pada menit ke 15 pada tabung 1 dan menit ke 20 pada tabung 2.
Pada tabung 3 dan 4, volume natrium suksinat dibuat berbeda yaitu 2 mL pada tabung 3 dan
4 mL pada tabung 4, sedangkan volume natrium malonatnya dibuat sama yaitu 0,4 mL.
Hasil yang didapatkan yaitu warna biru hilang pada menit ke 30 pada tabung 3 dan menit
ke 25 pada tabung 4. Untuk tabung 5 dan 6 digunakan standar warna sebagai pembanding
tabung 1-4. Semakin banyak malonat yang ditambahkan dengan substrat yang sama (Na-
suksinat) maka akan semakin lama warna biru bertahan.
Klaim:
Inhibitor Na-malonat dapat mempengaruhi aktivitas enzim pada proses oksidasi suksinat
(substrat)
Bukti:
Pada tabung 1, 2, 3 warna biru semakin bertahan lama dengan penambahan dengan Na-
malonat yang semakin bertambah dan pada tabung 4 waktu hilangnya warna biru berkurang
dengan penambahan konsentrasi Na-suksinat.
Penjelasan: (Yakinkah saudara bahwa klaim saudara benar?)
Ya. Penambahan metilen biru bertujuan agar perubahan dapat diamati pada aktivitas enzim,
warna biru yang hilang menandakan bahwa Na-suksinat telah teroksidasi menjadi fumarat.
Pada konsentrasi enzim tertentu konsentrasi substrat lebih rendah daripada inhibitor maka
inhibitor lebih mampu berkompetisi mengikat enzim dibandingkan substrat. Hal ini terjadi
pada tabung 2 dan 3, dengan konsentrasi Na-suksinat (substrat) yang sama, hilangnya
warna biru pada tabung 3 lebih lama karena konsentrasi Na-malonat (inhibitor) lebih tinggi.
Sebaliknya jika konsentrasi substrat lebih tinggi maka inhibitor akan lebih sulit
berkompetisi dalam mengikat enzim dibandingkan substrat. Hal ini terjadi pada tabung 3
dan 4, dengan konsentrasi Na-malonat (inhibitor) yang sama, hilangnya warna biru pada
tabung 4 lebih cepat karena konsentrasi Na-suksinat (substrat) lebih tinggi daripada
konsentrasi Na-malonat. Berdasakan hal tersebut maka pengaruh inhibisi jenis ini dapat
diatasi dengan jumlah substrat yang berlebih.

Anda mungkin juga menyukai