OLEH:
NIM : PO530333219268
TINGKAT:II A
PRODI FARMASI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
melimpahkan kesehatan , karunia,rahmat dan hidaya-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas membuat makalah tentang obat lambung dan anemetik
Dalam penyusun makalah ini banyak hikmat yang penulis peroleh dan pengalaman yang
berharga tentunya penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segalah kerendahan hati penulis mohon para pembaca memberikian saran dan
kritikan yang membangun demi perbaikan , untuk itu penulis ucapkan selamat membaca dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua .
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II ISI
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan masalah
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
A. Obat lambung
Penyakit asam lambung dikenal juga dengan istilah sakit mag, indigestion, atau
dispepsia. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sekumpulan gejala gangguan
saluran pencernaan bagian atas yang terjadi bersamaan. Penyakit asam lambung atau
mag merupakan nyeri yang berasal dari lambung atau usus halus akibat dari sejumlah
kondisi. Penyebabnya dapat karena berbagai hal, seperti luka pada lapisan dalam
lambung, konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lambung, infeksi
bakteri, stres, atau efek samping penggunaan obat-obatan.
Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi
lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih
pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi
sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena
produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag (Anonim, 2006).
Sedangkan menurut Hadi (2002) maag (gastritis) ialah inflamasi pada dinding
lambung terutama pada mukosa gaster yang ditandai adanya rasa tidak enak pada
perut bagian atas, misalnya rasa perut selalu penuh, mual-mual, perasaan panas pada
perut, rasa pedih sebelum atau sesudah makan.
.Gejala Beberapa gejala sakit maag yang merupakan dasardiagnosa adalah riwayat
rasa tidak enak berulang di uluhati 1/2 hingga 1 jam setelah makan (pencernaan)
dantimbul terutama pada dini hari, merupakan gejala khas. Rasanyeri akan
menghilang dengan diberi makanan atau antasida,sekurang-kurangnya untuk
sementara. Rasa mual danmuntah sering sekali menyertai rasa nyeri di ulu hati.
Selainbersendawa, berat badan biasa menurun, seringtak cocok makanan tertentu
misalnya lemak, makanan yangpedas dan makanan yang membuat gas (Riyanto,
2008). Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada, mual, kadang disertai muntah
dan perut kembung (Anonim, 2006). Gejala-gejala umumnya tidak ada atau kurang
nyata, kadang kala dapat berupa gangguan pada pencernaan, nyeri lambung dan
muntah-muntah akibat erosi kecil di selaput lendir serta adakalanya terjadi
pendarahan (Tjay dan Rahardja, 2007). Gastritis akibat terapi penyinaran
menyebabkan nyeri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar di belakang
tulang dada), yang terjadi karena adanya peradangan dan kadang karena adanya tukak
di lambung (Dipiro, 2008).
Faktor stres baik stres fisik (setelah pembedahan, penyakit berat, luka
bakar) maupun stres mental.
Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama (misal obat
rematik, antiinflamasi).
B. Antimetik
Mual dan muntah merupakan kondisi yang sering kita alami sehari-hari.
Penyebabnya pun beragam, entah karena ada masalah di tubuh, morning sickness bagi
ibu hamil, serta saat kita naik bus atau mobil. Mual dan muntah dapat diatasi oleh
obat-obatan yang disebut antiemetik.” Antiemetik atau antimuntah“ adalah jenis obat-
obatan yang membantu mengatasi gejala mual dan muntah. Obat antiemetik juga
digunakan dalam penanganan mual dan muntah yang disebabkan oleh obat lain, serta
mual dan muntah akibat morning sickness, infeksi, mabuk perjalanan, maupun flu
perut.Obat antiemetik bekerja dengan menghambat senyawa dan neurotransmitter
spesifik di dalam tubuh. Senyawa tersebut dapat memicu reaksi seperti mual dan
muntah pada banyak kondisi.Obat antiemetik sendiri banyak jenisnya karena masing-
masing obat memiliki kegunaan unik pada berbagai kondisi. Walau terlihat sederhana,
rasa mual yang kita rasakan merupakan proses yang kompleks. Pemicu yang berbeda
akan membutuhkan jenis obat yang berbeda pula.
Berikut ini jenis-jenis obat antiemetik yang bisa membantu mengatasi mual
dan muntah berdasarkan penyebabnya:
Dexamethasone
Droperidol
Granisetron
Metoclopramide
Ondansetron
Diare
Perut kembung
Mual dan muntah
Kram perut
Sembelit
3. H2 Blockers
Obat jenis ini tersedis dalam bentuk tablet dan sirup untuk
diminum secara oral. Untuk pencegahan mual dan muntah pada
kemoterapi. Granisteron biasanya diminum satu jam sebelum
kemoterapi dijalankan. Dosis kedua diberikan setelah 12 jam dari dosis
pertama. Konsumsi obat ini harus sesuai dengan resep dokter. Tidak
boleh kuang maupun lebih.
Ondansentron
Tropisetron
3. Golongan Antihistamines
Golongan antihistamin ini juga disebut golongan antagonis
reseptor H1 histamin. Obat ini efektif untuk beberapa kondisi seperti
mabuk perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu hamil.
B. Obat Antiemetik
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
https://www.sehatq.com/artikel/kenali-berbagai-obat-asam-lambung-di-apotik
https://www.slideshare.net/Rizkythia_Andhara/obat-saluran-pencernaan
https://www.academia.edu/6663582/Antiemetik
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/0914028201-3-BAB%20II.pdf