Dosen Pengampu
Disusun oleh
202010415149
2020/2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN KEPEDULIAN SOSIAL........................................................................3
2.2 BENTUK-BENTUK KEPEDULIAN SOSIAL...............................................................4
2.3 ASPEK-ASPEK KEPEDULIAN SOSIAL......................................................................4
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP PEDULI...............................5
2.5 FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA KEPEDULIAN SOSIAL...................................5
2.6 UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL.................................................7
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................11
3.2 SARAN...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial. Makhluk yang senantiasa mengadakan
hubungan dengan sesamanya, yang tidak dapat hidup sendirian dan selalu membutuhkan
orang lain untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam kondisi demikian, kepedulian
sosial menjadi penting untuk dibiasakan. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia harus
saling menghormati, mengasihi dan peduli terhadap berbagai macam keadaan disekitarnya.
Kepedulian seseorang tidak tumbuh begitu saja tanpa adanya rangsangan baik itu melalui
pendidikan ataupun pembiasaan.
Kepedulian sosial akan menimbulkan sikap sosial, dimana sikap sosial adalah kesadaran
individu yang menentukan perbuatan nyata untuk bertingkah laku dengan cara tertentu
terhadap orang lain dan mementingkan tujuan-tujuan sosial dari pada tujuan pribadi dalam
kehidupan masyarakat, seperti saling membantu, saling menghormati, saling berinteraksi, dan
sebagainya. Sikap sosial sangat dibutuhkan untuk menjalin hubungan dengan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menciptakan suasana hidup yang damai, rukun,
nyaman, dan tentram.
Dewasa ini kehidupan masyarakat sekarang bergeser menjadi individualis, kebersamaan dan
tolong menolong yang dulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang,
kepedulian kepada sesamapun semakin menipis. Menurut Buchari Alma, beberapa hal yang
menggambarkan lunturnya kepedulian sosial diantaranya: menjadi penonton saat terjadi
bencana, bukan membantu, sikap acuh tak acuh pada tetangga, tidak ikut serta dalam kegiatan
masyarakat. Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah
faktor perubahan sosial yang berlangsung secara pasif. Interaksi antara satu orang dengan
yang lainnya didasari atas kepentingan, baik itu kepentingan karir, politik, bisnis, ekonomi
dan kepentingan lainnya.
1
Merosotnya kepedulian sosial ini menjadikan salah satu cambuk untuk lembaga pendidikan.
Salah satunya lembaga pendidikan yang terfokus kepada pendidikan agama dalam hal ini
adalah agama Islam, karena dalam agama Islam nilai-nilai kepedulian sosial juga diajarkan,
bnayak ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kepedulian sosial di antaranya dalam
QS Al-Hujurat ayat 10, yang berbunyi:
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam
mengenai kepedulian sosial baik dalam diri kita sendiri maupun masyarakat. Dengan begitu kita bisa
membangun dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap diri kita sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kepedulian sosial adalah sebuah tindakan, bukan hanya sebatas pemikiran atau perasaan.
Tindakan peduli sosial tidak hanya tahu sesuatu yang yang salah dan benar, tapi ada kemauan
melakukan gerakan membantu orang lain. Dengan memiliki jiwa sosial yang tinggi, anak-
anak akan lebih mudah bersosialisasi serta akan lebih dihargai. Pembentukan jiwa sosial anak
didik dapat dilakukan dengan mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial
melalui kegiatan yang bersifat sosial, melakukan aksi sosial, dan menyediakan fasilitas untuk
menyumbang.
Menurut teori psikologi individu Alfred Adler yang menyajikan sebuah pandangan tentang
manusia, bahwa manusia adalah makhluk sosial yang didorong oleh keinginan-keinginan
untuk bergaul dan hangat dengan anggota masyarakat yang lain. Adler percaya bahwa
manusia sejak dikarunia dengan kesadaran bersosial yang membuatnya lahir bertanggung
jawab kepada orang lain untuk mencapai sebuah kesejahteraan yang baik bagi dirinya dan
orang lain.
Adler juga menggambarkan ciri seseorang dengan kepedulian sosial sebagai manusia yang
memiliki perasaan identifikasi yang mendalam bagi manusia pada umumnya, simpati, dan
kasih sayang meskipun sesekali merasakan marah, ketidaksabaran. Setiap anak lahir dengan
keunikan dan segera memiliki pengalaman-pengalaman sosial yang berbeda dari manusia
lainnya. Sehingga kepedulian sosial ini penting karena dapat digunakan sebagai barometer
normalitas. Seseorang telah memiliki kepedulian sosial maka individu tersebut telah
mencapai kedewasaan psikologis.
3
Pembentukan sikap sosial anak mengandung tiga komponen, yaitu: kognitif (konseptual),
afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component). Komponen kognitif yaitu
komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan bagaimana orang mempersepsi objek sikap.Komponen afektif yaitu yang
berhubungan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Komponen konatif yaitu
komponen yang berkaitan dengan kecenderungan untuk berperilaku terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya,
kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek.
a. Motivation adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu
tujuan. Manusia di motivasikan oleh pengaruh sosial dan oleh perjuangan menuju
keunggulan atau keberhasilan.
b. Cognitive adalah pemahaman seorang individu dalammengembangkan empatik
terhadap orang lain dan pandangannya mengenai masa depan yang mempengaruhi
perilakunya saat ini.
c. Emotion (empati, simpati) adalah sebuah sikap positif terhadap orang lain, sehingga
manusia dapat menyadari apa yang sedang dikerjakan dan alasan dikerjakannya
d. Behavior (kerjasama, kontribusi terhadap kesejahteraan umum) adalah cara orang
bertindak laku terhadap orang lain, berkontribusi terhadap kesejahteraan umat
manusia. Manusia dapat bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjadi siapa dirinya.
4
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP PEDULI
Lingkungan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter individu. Begitu pula karakter
Rasa peduli seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang ada di sekelilingnya,
dan kondisi lingkungan terdekatlah yang sangat mempengaruhi tingkat kepedulian yang
dimiliki seseorang. Lingkungan terdekat adalah keluarga, teman-teman, dan lingkungan
tempat seseorang hidup dan tumbuh besar.
Faktor yang mempengaruhi sikap peduli merupakan hal-hal atau faktor yang akan
berpengaruh terhadap sikap peduli. Di dalam sikap peduli menurut Sarwono yaitu faktor
Indogen dan Endogen. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap peduli adalah sebagai beriut:
a. Faktor Indogen: faktor pada diri anak itu sendiri seperti faktor imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati. Imitasi yaitu meniru. Sugesti yaitu pengaruh atas jiwa atau
perbuatan seseorang sehingga pikiran, perasaan, dan kemauannya terpengaruh dan
dengan begitu orang mengakui atau meyakini apa yang dikehendaki dari padanya.
b. Faktor Eksogen: faktor yang berasal dari luar seperti lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan sekolah. Para orangtua dapat mempengaruhi kepribadian
anak-anaknya secara signifikan melalui berbagai macam hal yang mereka lakukan dan
tidak mereka lakukan. Walaupun di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah
anak di didik untuk memiliki karakter baik, jika lingkungan masyarakat memiliki
karakter buruk yang dominan, maka anak yang banyak berinteraksi dengan
lingkungan di masyarakatnya akan terpengaruh menjadi tidak baik.
Perkembangan zaman yang ada sekarang ini tak lepas dari globalisasi. Globalisasi merupakan
sebuah istilah yang meliliki hinungan dengan peningkatan keterkaitan dan kebergantungan
antarmanusia atau antarbangsa melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk-bentuk interaksi lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Globalisasi
membawa dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif yang terjadi yaitu lunturnya
rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Masyarakat yang cenderung acuh tak acuh
mementingkan diri sendiri (individulisme). Sikap yang menunjukkan penolakan terhadap
norma yang berlaku.
5
Menurut Buchari Alma, dkk faktor yang menyebabkan turunnya kepedulian sosial adalah
karena kemajuan teknologi. Teknologi tersebut diantaranya yaitu:
a. Internet
Internet adalah rangkaian komputer yang saling terhubung. Internet merupakan salah
satu sarana untuk memperoleh informasi secara cepat. Internet merupakan bentuk
konvergensi dari beberapa teknologi pentig terdahulu seperti komputer, televisi, radio,
dan telepon. Dan juga internet digunakan untuk sarana hiburan. Kegiatan berinternet
meliputu seperti menjelajah atau browsing halaman web atau situs.
b. Sarana Hiburan
Kemajuan zaman membawa teknologi baru dalam dunia hiburan yang mengakibatkan
dunia ini semakin berkembang. Anak-anak yang suka bermain akan menjadi korban
dalam perkembangannya. Apalagi dengan adanya handphone dan tablet yang dengan
mudahnya mendownload aplikasi game dan permainan dalam aplikasi yang
disediakan. Anak menjadi pecinta game dan akan lebih sering berinteraksi dengan
game daripada dengan teman bermainnya. Kurangnya interaksi dengan orang lain
lama-kalamaan akan melunturkan kepeduliannya terhadap sesama.
c. Tayangan TV
Televisi merupakan salah satu sarana untuk memperoleh informasi dan mencari
hiburan, televisi merupakan hasil perkembangan radio dan film, orang kemudian
dapat menciptakan televisi yang kemudian mengkombinasikan keduanya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasannya tingkat kepedulian sosial setiap
individu dapat menurun disebabkan oleh rendahnya tingkat sosial individu itu disebabkan
karena kegagalan proses sosialisasi. Selain itu penyebab lainnya perkembangan zaman dunia
semakin canggih maka internet, sarana hiburan, tayangan TV dan masuknya pengaruh dari
budaya barat dapat menyebabkan rendahnya sikap kepedulian sosial setiap individu.
6
2.6 UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL
Upaya meningkatkan sikap peduli merupakan usaha dilakukan terhadap sikap peduli agar
lebih ditingkatkan atau lebih dikembangkan sehingga sikap peduli sosial pun meningkat.
Upaya meningkatkan peduli sosial menurut Kusnaed adalah dengan pengembangan karakter
peduli sosial sebagai berikut:
Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengembangkan kepedulian sosial. Upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian sosial menurut Buchari Alma, dkk adalah
sebagai berikut:
Pembelajaran di rumah
Peranan keluarga terutama orang tua dalam mendidik anak sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku anak. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan
utama. Dikatakan sebagai pendidikan yang pertama karena pertama kali anak
mendapatkan pengaruh pendidikan dari dan di dalam keluarganya. Sedangkan sebagai
pendidikan yang utama karena sekalipun anak mendapatkan pendidikan dari sekolah
dan masyarakatnya, namun tanggung jawab kodrati terletak pada orang tuanya.
Keluarga adalah hal terpenting dibandingkan hal paling pentng lainnya
dikehidupan ini. Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan
kepribadian anak. Alasannya adalah pertama, keluarga merupakan kelompok sosial
pertma yang menjadi pusat identifikasi anak. Kedua, anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga. Ketiga, para anggota keluarga merupakan
significant people bagi pembentukan kepribadian anak.
7
Menurut Badwin dkk, telah melakukan penelitian tentang pengaruh pola asuh
orangtua terhadap kepribadian anak. Pola asuh orangtua itu ternyata ada yang
demokratis dan juga autoritarian. Orang tua yang demokratis ditandai dengan perilaku
yaitu menciptakan iklim kebebasan, bersikap respek terhadap anak, objektif,
mengambil keputusan secara rasional. Sementara autoritarian ditandai dengan sikap
kesewenang-wenangan atau diktator dalam memberikan perlakuan kepada anak.
Anak yang dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki ciri-
ciri kepribadian lebih aktifm lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri (percaya
diri), lebih memiliki keinginan dalam bidang intelektual. Lebih orsinil dan lebih
konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim autoritarian.
Anak biasanya meniru tingkah laku orang tuanya. Anak semenjak usia balita suka
meniru apa saja yang dia lihat, dari tindak tanduk orang tua, cara bergaul orang tua,
cara berbicara atau berinteraksi di lingkungan sekitar, cara orang tua meghadapi
teman, tamu dan sebagainya.
Pembelajaran di lingkungan
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga setelah
keluarga dan sekolah. Menurut Arif Rohman kehidupan di masyarakat merupakan
kehidupan yang amat luas cakupannya, sehingga sangat berbeda dengan lingkungan
keluarga. 88 Anak akan menghadapi masalah dan keadaan sosial yang bermacam-
macam. Oleh karena itu perlu adanya pemilihan lingkungan yang baik untuk anak.
Selanjutnya dalam lingkungan masyarakat pasti ada organisasi yang
menampung pemuda-pemudinya untuk berkarya dan menyalurkan bakatnya. Dengan
adanya penyalur tersebut, anak dapat belajar berorganisasi yang sangat penting
peranannya memaksimalkan perkembangan sosial anak.
Pembelajaran di sekolah
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan harus memiliki potensi untuk
memberikan pendidikan tentang kepedulian sosial melalui guru dan seluruh
penyangga kepentingan sekolah.
Menurut Kemendiknas peduli sosial dapat ditanamkan kepada siswa dengan
cara sebagai berikut:
1. Memfasilitasi kegiatan bersifat social
2. Memfasilitasi siswa untuk menyumbang
3. Berempati kepada sesama teman
4. Melakukan aksi sosial. Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi
kepribadian anak.
8
Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh itu diantaranya sebagai berikut:
9
Menurut Zainal Aqib, strategi yang dilakukan oleh Satuan Pendidikan
dengan melakukan perencanaan dan pelaksanaan agar satuan pendidikan
dapat mengimplementasikan sikap kepedulian sosial. Yaitu :
Program pengembangan diri
1. Kegiatan rutin
2. Kegiatan spontan
3. Keteladanan
4. Pengkondisian
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepedulian sosial adalah sebuah tindakan, bukan hanya sebatas pemikiran atau perasaan.
Dengan memiliki jiwa sosial yang tinggi, anak-anak akan lebih mudah bersosialisasi serta
akan lebih dihargai. Pembentukan jiwa sosial anak dapat dilakukan dengan mengajarkan dan
menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial melalui kegiatan yang bersifat sosial, melakukan
aksi sosial, dan menyediakan fasilitas untuk menyumbang. Dewasa ini, kemajuan teknologi-
teknologi semakin pesat sehingga bisa menghubungkan individu dengan individu lain tanpa
batasan ruang dan waktu, membuat sebagian individu memiliki sifat individualitis yang
dominan dikarenakan dampak dari perkembangan zaman dan teknologi ini. Oleh karena itu,
kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap sesama atau permasalahan sosial yang
terjadi diligkungan kita.
3.2 SARAN
Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa kepudilian sosial seharusnya dimulai sejak dini di dalam
lingkungan keluarga. Mendidik anak tentang kepribadian dengan menumbuhkan kepedulian sosial
yang tinggi terhadap sesama juga tidak kalah pentingnya dengan mendidik agar mereka berprestasi.
Banyak orang yang beranggapan bahwa sikap kepedulian sosial tumbuh dalam kepribadian
seseorang dimulai pada saat beranjak dewasa. Tapi kenyatannya, sikap kepedulian sosial dapat
diajarkan atau diterapkan sejak dini. Perilaku yang baik akan tertanam dalam diri seseorang jika
sering dilatih dan diterapkan dalam kehiduoan sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu, Yusuf. dkk. 2011. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zainal, Aqib. 2017. Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Grava
Media
12