ISTILAH
KEAGAMAAN
1 - 210
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN ISLAM
211 - 262
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN KRISTEN
263 - 304
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN KATOLIK
305 - 398
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN HINDU
399 - 466
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN BUDDHA
467 - 624
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN KHONGHUCU
KAMUS ISTILAH KEAGAMAAN
I S LA M
Kamus Istilah Keagamaan disusun dengan tujuan utama melindungi keyakinan umat
beragama dari kekeliruan dalam memahami ajaran agama dan lebih mendorong terwujudnya
kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan Kamus Istilah Keagamaan diharapkan dapat:
1) menghindarkan kesalahpahaman atau salah pengertian masyarakat terhadap istilah keagamaan
setiap agama; 2) memperkuat jalinan persaudaraan dan perekat kerukunan antar umat beragama;
3) mendidik masyarakat untuk menghargai adanya perbedaan dalam hal keyakinan beragama; 4)
sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku, baik buku pelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan
maupaun buku bacaan umum.
Untuk maksud tersebut istilah-istilah keagamaan yang disusun dalam Kamus Istilah
Keagamaan menyangkut bidang-bidang, keyakinan (tauhid), hukum (syariat), ritual keagamaan
(ibadah), sejarah, lembaga keagamaan, etika/moral (akhlak), hubungan antar sesama (mu’amalat),
ekonomi, tradisi keagamaan/kearifan lokal yang ada dalam masyarakat Islam.
Istilah-istilah keagamaan Islam banyak menggunakan bahasa Arab, mengingat ajaran Islam
bersumber dari Al-Qur’an, Hadis Nabi, dan kitab-kitab turats yang menggunakan bahasa Arab.
Namun demikian, terdapat pula kata-kata yang mengandung nilai keagamaan berasal dari bahasa
lokal.
Berkenaan dengan hal tersebut, pencantuman entri yang berasal dari bahasa Arab, ditulis dalam
kamus ini dengan cara menyertakan tulisan aslinya yang berbahasa Arab dan cara melafalkannya
dengan huruf latin. Alih huruf (transliterasi) yang digunakan mengacu pada Transliterasi Arab-Latin
SKB dua menteri, Menteri Agama dan Pendidikan dan Kebudayaan No. 158 Tahun 1987 dan 0543
b/u/1987.
Berikut ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf Latin, beserta vocal tunggal,
vocal rangkap dan maddah (tanda panjang).
1. Transliterasi huruf
Huruf Nama Huruf Latin Nama
ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba b be
ت ta t te
ج jim J je
د dal d de
ر ra r er
س sin s es
غ gain g ge
ف fa f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ki
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wau w we
ﻫ ha h ha
ي ya y ye
ُ dammah u u
َ fat¥ah a a
ِ kasrah i i
3. Vokal Rangkap
Contoh Transliterasi
amar makruf nahi mungkar (االمر باملعروف amirulmukminin ( أمري املؤمنني- am³rul-
وانليه عن املنكر- al-amr bil-ma‘rµf mu’min³n) gelar tertinggi dan terhor-
wan-nahyi ‘anil-munkar) perintah mat untuk para khalifah, imam, dan
yang dipandang baik menurut akal para ulama hadis, seperti Bukhari,
dan syariat sertalarangan yang dipan- Muslim, dan Ahmad bin Hanbal;
dang buruk menurut akal dan syariat; ayatullah
perintah untuk melakukan kebaikan amradulkulub (أمراض القلوب- amr±« al-qulµb)
dan larangan dari melakukan ke- suasana hati yang tidak sehat seperti
mungkaran
B Afrika lainnya
badaik Al-Qur’an ( بدائع القران- bad±’i‘ al-
Qur’±n) cabang ilmu Al-Qur’an
baalawi gelar yang diberikan kepada orang- yang membahas keindahan dan ni-
orang yang memiliki keturunan dari lai-nilai sastrawi yang terdapat dalam
Alawi bin Ubaidullah bin Ahmad Al-Qur’an
Muhajir bin Isa Rumi bin Muham- badal haji ( بدل احلج- badl ¥ajj) seseorang yang
mad Naqib bin Ali Uraidhi bin Ja’far melaksanakan ibadah haji yang dini-
Shadiq bin Muhammad Bagir bin Ali atkan untuk orang lain yang secara
Zainal Abidin bin Husin putra Imam fisik tidak mempunyai kemampuan
Ali bin Abi Talib dan Siti Fatimah untuk berangkat ke tanah suci--kare-
binti Rasulullah saw. na tua atau sakit atau telah meninggal
durhaka ( عصيان- ‘i¡y±n) penolakan seseorang fahisyah ( فاحشة- f±¥isyah) ucapan atau per-
untuk bersikap taat dengan melaku- buatan yang sangat buruk yang di-
kan larangan dan meninggalkan per- anggap dapat menimbulkan dosa
intah Allah Swt. besar
fahras ( فهرس- fahras ) bagian terakhir sebagai
opsional dari sebuah buku/kitab yang
E
memuat istilah atau nama penting
serta menyebutkan berapa kali sebu-
tan dalam buku itu dan di halaman
mana pun
ekonomi syariah transaksi kebendaan yang
operasionalnya dilaksanakan ber- fai ( فيئ- fai’) 1 harta benda (bergerak atau
dasarkan pesan-pesan Al-Qur’an dan tidak bergerak) yang dikuasai kaum
sunah serta rujukan hukum Islam muslimin dari harta orang kafir tanpa
yang lain melalui peperangan atau penaklukan
melalui peperangan tanpa mengalami
emas ( ذهب- ©ahab) logam mulia berwarna kesulitan, seperti harta yang diper-
kuning yang dapat ditempa dan oleh kaum muslimin dari Yahudi
dibentuk, biasa dibuat perhiasan spt Bani Nadir, serta kampung halaman
cincin, kalung yang zakatnya dike- dan harta-harta yang ditinggalkan
luarkan jika nisabnya mencapai 20 oleh kaum kafir karena gentar meng-
G
dan batil)
furusiah ( فروسية- furµsiyah) aneka pertand-
ingan olahraga, seperti memanah,
menunggang kuda, dan olah raga
jasmani dan rohani lainnya, yang gadab ( غضب- ga«ab) emosi yang terjadi
bertujuan membantu menegakkan akibat ketidaksenangan terhadap ses-
kebenaran, membela dan memper- uatu keadaan; marah; murka
tahankannya, tidak untuk popularitas gadulbasar ( غض ابلرص- ga«« al-ba¡ar) per-
dan mengejar prestasi keduniaan, di- buatan menundukkan atau mengali-
bolehkan dalam Islam hkan pandangan karena melihat hal
fusha ( صىح- fu¡¥±) bahasa Arab baku sebagai yang tidak boleh dilihat, seperti aurat
bahasa resmi di seluruh dunia Arab wanita yang bukan mahram
yang digunakan di bidang akademik, gaib ( اغئب- g±ib) 1 ketidakhadiran dalam hati
pidato kenegaraan, dan dokumen seseorang, kecuali kehadiran Allah
resmi, sesuai dengan tata bahasanya Swt.; 2 tidak terlihat oleh indra ma-
(nahu dan saraf); fasihah; nusia
-- kadimah ( فصىح قديمة- fu¡¥± gaibah ( اغئبة- g±’ibah) 1 hilangnya kesadaran
qad³mah) bahasa Arab baku seb- seorang sufi sehingga tidak melihat
hujah ( حجة- ¥ujjah) 1 dalil yang memenuhi huruf mukataah ( حروف مقطعة- ¥urµf
syarat validitas yang dipakai oleh ses- muqa¯¯a‘ah) huruf-huruf hijaiah
eorang atau sekelompok orang dalam yang terdiri atas satu huruf atau be-
menetapkan hukum; 2 ahli hadis berapa huruf yang mengawali beber-
yang sudah hafal lebih dari 300.000 apa surah Al-Qur’an; huruf-huruf po-
hadis lengkap dengan matan, sanad, tongan (tunggal) di awal surah-surah
dan rawinya tertentu
hukum ( حكم- ¥ukm) 1 efek yang timbul husnuzan ( حسن الظن- ¥usn a§-§ann)prasangka
dari perbuatan yang diperintahkan baik; lawan suuzan
oleh Allah Swt.; 2 khi¯ab atau per- huwiah ( هوية- huwiyah) 1 penjelasan tentang
intah Allah Swt. yang menuntut sifat Allah dengan konsep Dia yang
mukalaf untuk mengerjakan dan ti- unik, imateri (bukan materi) yang
dak mengerjakan, atau menjadikan pengetahuan-Nya meliputi segala
sesuatu menjadi sebab, syarat, atau sesuatu; 2 hal tentang Dia; kediaan;
penghalang bagi adanya yang lain; 3ucapan zikir seorang sufi yang han-
-- taklifi ( حكم تكليىف- ¥ukm takl³f³) ya mengucapkan huwa (Dia), ketika
khi¯ab atau perintah Allah Swt. yang mengalami fana
menuntut mukalaf untuk menger- Huzailiah ( هذيلية- hu©ailiyyah) sekte Muk-
jakan atau meninggalkan suatu per- tazilah yang dipimpin oleh Abu Hu-
buatan, terbagi kepada wajib, sunah, zail Hamdan bin Hudzail Allaf (135-
haram, makruh, dan mubah 226 H) yang pandangannya, antara
hulul ( حلول- ¥ulµl) pengalaman spiritual lain, manusia di dunia bebas berbuat
seorang sufi ketika kesadaran ten- apa saja tanpa campur tangan Allah
tang dirinya lenyap karena demikan sedikit pun, tetapi di akhirat perbua-
dekatnya dengan Allah Swt., dan me- tan mereka diciptakan
milihnya untuk menempati diri-Nya huzun ( حزن- ¥uzn) 1ungkapan perasaan ter-
dan menjelma pada diri sufi tersebut; hadap sesuatu yang tidak disukai
istianah ( استعانة- isti‘±nah) permohonan per- istiglal ( استغالل- istigl±l) sikap seseorang yang
tolongan kepada Allah Swt. memanfaatkan kebaikan, ketidakta-
J
untuk menghindar dari kejaran kaum
Quraisy yang ingin membunuhnya;
-- Uhud ( جبل أحد- jabal u¥ud) bukit
yang terletak sekitar tiga mil dari
Jabal, -- Kubaisy ( جبل قبيش- jabal qubaisy) kota Madinah, dan salah satu tempat
bukit yang terletak di samping Mas- yang banyak dikunjungi oleh jamaah
jidilharam (sebelah kiri pintu ma- haji atau umrah karena pada tempat
suk Babusalam), yang saat ini telah itu terjadi peperangan yang kedua
berdiri bangunan istana raja; -- Nur setelah Perang Badar antara pasukan
( جبل نور- jabal nµr) bukit yang ter- Islam dan pasukan musyrik Mekah
dapat di Mekah, sekitar 6 km dari dengan kekalahan di pihak Islam
Masjidilharam dengan ketinggian
jabariah ( جبارية- jabb±riyyah) paham yang
sekitar 640 meter, yang di tengahn-
meyakini bahwa segala sesuatu yang
ya terdapat sebuah gua yang dike-
akan terjadi pada diri manusia telah
nal dengan nama Gua Hira, tempat
ditentukan oleh Allah Swt. sehingga
Nabi Muhammad saw. bertahanus
manusia tidak memiliki ikhtiar sama
sebelum diangkat menjadi rasul dan
sekali
di tempat itu pula Nabi Muhammad
saw. menerima wahyu pertama dari jabirah ( جبرية- jab³rah )pembalut tubuh
Allah Swt.; -- Rahmah ( جبل رمحة- ja- yang terluka, seperti gip dan verbal,
bal ra¥mah) bukit yang terdapat di yang ketika seseorang akan berwudu,
Padang Arafah sekitar 25 km sebe- pembalut itu cukup diusap saja
lah tenggara kota Mekah, yang di-
jahal ( جهل- jahlun) sifat mustahil bagi Allah
percayai sebagai tempat pertemuan
sebagai yang tidak mengetahui se-
antara Adam dan Hawa setelah turun
gala sesuatu, bodoh; antonim ilmu
dari surga, dan–terutama pada musim
haji–banyak dikunjungi oleh jamaah Jahanam ( جهنم- jahannam) 1 neraka pada
haji untuk mengenang peristiwa seja- tingkatan paling bawah yang meru-
rah masa lalu itu; Bukit Kasih Say- pakan tempat siksaan bagi orang-
ang; -- Rimah ( جبل رماه- jabal rim±h) orang yang melanggar aturan Allah
tempat yang terdapat di Bukit Uhud dan berbuat jahat selama di dunia;
yang ditetapkan oleh Rasulullah saw. lihat neraka; 2 ungkapan kata yang
dalam Perang Uhud sebagai tem- menunjukkan ketidaksenangan ter-
pat bagi pasukan pemanah sebagai hadap seseorang/sesuatu atau untuk
strategi pemenangan perang; Bukit merendahkan/menghina orang lain
Pemanah; -- Sur ( جبل ثور- jabal £µr
jahar ( جهر- jahr) karakter pengucapan huruf
)bukit yang terletak di sebelah se-
jawabuljawab ( جواب اجلواب- jaw±b al-jaw±b) jidal Al-Qur’an ( جدال القران- jid±l al-Qur’±n)
tingkat nada tinggi hingga yang san- cabang ilmu Al-Qur’an yang memba-
gat tinggi dalam lagu Al-Qur’an has dialog, perdebatan, dan pendeka-
makruf ( معروف- ma‘rµf) sesuatu yang baik maktuh ( معتوه- ma‘tµh) seseorang yang me-
menurut pandangan suatu masyara- miliki keterbatasan akal sehingga
kat dan sejalan dengan nilai-nilai perbuatan memiliki hukum tersendiri
universal yang diajarkan Al-Qur’an makus (makus) pungutan liar yang tidak
dan sunah; kebaikan ada dalam catatan yang diharamkan
makruh ( مكروه- makrµh) ketentuan hukum dalam Islam
yang jika ditinggalkan mendapat pa- makzur ( معذور- ma‘©µr) sesuatu yang dimak-
hala dari Allah Swt., tetapi jika diker- lumi karena sebab tertentu sehingga
jakan tidak berdosa sehingga dianjur- pelakunya terbebas dari hukuman
kan untuk ditinggalkan atau cacian
makruh, -- tahrim ( مكروه اتلحريم- makrµh mal ( أموال- amw±l) harta benda yang dapat
at-ta¥r³m) makruh yang mengand- dimiliki dan diambil manfaatnya
ung larangan berdasarkan dalil zani atas hasil usaha manusia sebagai an-
(dugaan), lebih dekat kepada haram; ugerah Allah Swt.; harta;
-- tanzih ( مكروه اتلزنيه- makrµh at-
musabakah ( مسابقة- mus±baqah) perlombaan musafir ( مسافر- mus±fir) orang yang beper-
untuk saling mengalahkan atau sal- gian meninggalkan tempat tinggal-
ing mendahului dalam suatu kegiatan nya (negerinya) selama tiga hari atau
dengan mengandalkan keahlian yang lebih yang memungkinkan seseorang
dimiliki tanpa merugikan pihak lain; melakukan salat dengan jamak dan
qasar, dan menyebabkan boleh tidak
-- tilawatil-Qur’an/MTQ (مسابقة berpuasa pada bulan Ramadan, tetapi
تالوة القران- mus±baqah til±wah al- wajib diganti pada hari-hari lain
qur’±n) lomba seni baca Al-Qur’an
dengan lagu dan suara yang merdu, musaharah ( مصاهرة- mu¡±harah) kekerabatan
diselenggarakan secara berjenjang yang terjalin karena ada ikatan per-
dari tingkat desa/kelurahan hingga nikahan
tingkat nasional dan kelompok umur musala ( مصىل- mu¡all±) tempat salat wajib
anak-anak hingga dewasa; -- fahmil- atau sunah bagi orang Islam, baik
Qur’an ( مسابقة فهم القران- mus±baqah berjamaah maupun sendirian, yang
fahmil-qur’±n) lomba pemaha- tidak digunakan untuk salat Jumat;
man isi dan kandungan Al-Qur’an; langgar; surau
lomba cerdas cermat isi Al-Qur’an; ّ - mu£ammin) orang yang me-
-- hifzil-Qur’an ( مسابقة حفظ القران- musamin (مثمن
mus±baqah ¥if§il-qur’±n) lomba ha- miliki keahlian dalam menilai harga
falan Al-Qur’an; -- khatil-Qur’an ( barang
مسابقة خط القران- mus±baqah kha¯¯il- ّ
musarah (مرصة - mu¡arrah) kambing yang
qur’±n) lomba tulisan indah ayat- diikat susunya agar tampak oleh
ayat Al-Qur’an; lomba kaligrafi Al- pembeli bahwa kambing tersebut
Qur’an; -- qiraatil-Qur’an (مسابقة memiliki susu yang berlimpah, dan
قراءة القران- mus±baqah qir±’atil- dilarang dalam Islam
qur’±n) lomba bacaan Al-Qur’an
dalam berbagai riwayat; lomba qiraat musawah ( مساوة- mus±wah) 1 perihal sama
(tujuh); -- syarhil-Qur’an ( مسابقة berdasarkan pandangan Ilahi dan
رشح القران- mus±baqah syar¥il- kemanusiaan tanpa membedakan an-
qur’±n) lomba pensyarahan dan tara yang satu dan yang lain; 2 ad-
penyampaian isi dan kandungan Al- anya persamaan jumlah isnad dari
Qur’an; lomba pidato isi dan kand- seorang perawi sampai akhir dengan
ungan Al-Qur’an; -- tafsiril-Qur’an isnad salah seorang penghimpun ke
( مسابقة تفسري القران- mus±baqah tafs³r dalam buku hadis
al-qur’±n) lomba penafsiran ayat- musawamah ( مساومة- mus±wamah) bentuk
muslim ( مسلم- muslim) orang yang tunduk, mustahik ( مستحق- musta¥iq) orang yang ber-
patuh, dan berserah diri kepada Allah hak menerima zakat sesuai dengan
Swt. yang menyatakan dirinya seb- ketentuan hukum Islam; penerima
agai pemeluk agama Islam dengan zakat
mengucapkan dua kalimah syahadat, mustair ( مستعري- musta‘³r) orang yang mener-
dan sebagai konsekuensinya dia har- ima pinjaman sesuatu sehingga dapat
us menjalankan agama sesuai dengan memperoleh manfaat dari pinjaman
perintah Allah dan Rasul-Nya; orang itu; peminjam
Islam;
mustajab ( مستجاب- mustaj±b) penerimaan
-- Hitam (Black Muslim) nama yang Allah Swt. terhadap doa yang dipan-
pernah dipakai untuk menyebut para jatkan kepada-Nya pada waktu dan
pengikut gerakan religius nasiona- tempat tertentu; makbul
lis orang-orang Muslim Amerika
berkulit hitam yang didirikan pada mustakhraj ( مستخرج- mustakhraj) seorang
tahun 1930-an oleh Wali Farad, yang yang mengeluarkan hadis dari satu
menggabungkan keyakinan agama kitab dengan sanad dari dia sendiri,
dengan kekuatan protes sosial untuk lalu sanadnya bertemu dengan syeikh
memperjuangkan hak-hak sipil mer- pengarang kitab itu atau bertemu
eka dalam masyarakat Amerika yang dengan rawi yang lebih dari syeikh
didominasi masyarakat kulit putih tersebut
musnad ( مسند- musnad) 1 hadis yang bers- mustakjir ( مستأجر- musta’jir) 1 orang yang
ambung sanadnya dari para rawinya menerima upah untuk melakukan
sampai ke atau tidak sampai ke Nabi sesuatu; 2 orang yang menyewa ses-
saw.; 2 kitab kumpulan hadis ber- uatu; penyewa
dasarkan rawinya; lihat sunan mustakman ( مستعمن- musta‘man) golongan
musnid ( مسند- musnid) orang yang sudah nonmuslim yang berada di wilayah
mampu meriwayatkan hadis dengan kekuasaan Islam yang meminta per-
menyebutkan sanadnya sekalipun be- lindungan terhadap kaum muslim
lum tahu persis; rawi; rawiah dan membayar kompensasi atas per-
lindungan yang diberikan itu
musrifin ( مرسفني- musrif³n) orang-orang yang
melampaui batas mustalah hadis ( مصطلح احلديث- mu¡¯ala¥ al-
¥ad³£) ilmu yang membahas hakikat
mustafid ( مستفيد- mustaf³d) hadis yang diri- periwayatan, syaratnya, macamnya,
wayatkan oleh tiga orang atau lebih, keadaan rawinya, syarat menjadi
sejak dari tingkat (tabaqah) pertama rawi, macam yang diriwayatkan seb-
sampai dengan tingkat terakhir agai istilah yang dipakai dalam ilmu
S
perihal melihat bulan untuk menen-
tukan tanggal 1 Ramadan sebagai
tanda mulai masuknya bulan puasa
dan menetapkan 1 Syawal untuk
mengakhiri puasa dan merayakan sabar ( صرب- ¡abr) tahan menghadapi cobaan
Idulfitri; -- global kriteria penen- sehingga tidak lekas marah, tidak le-
tuan awal bulan (kalender) Hijriah kas putus asa, tidak lekas patah hati;
yang menganut prinsip bahwa jika tabah
satu penduduk negeri melihat hilal,
Sabat ( سبت- sabt) hari yang dipercayai oleh
penduduk seluruh negeri berpuasa
orang Yahudi untuk tidak bekerja
meskipun yang lain belum melihat-
pada hari tsb karena Allah menjadi-
nya, seperti yang dianut, antara lain,
kan dunia ini dalam enam hari dan
oleh Hizbut Tahrir Indonesia
pada hari yang ketujuh Ia beristira-
1
Rum ( روم- rµm) cara membaca huruf dengan hat; Sabtu
membunyikan hanya sebagian hara-
Sabda ungkapan yang dinisbahkan kepada
kat kasrah atau «amah secara lembut
ucapan Rasulullah saw., seperti hal-
(hanya bisa didengarkan orang yang
nya firman yang dinisbahkan kepada
sangat dekat) saat wakaf
salafi ( سليف- salaf³) kelompok dalam Islam -- Arbain ( صالة األربعني- ¡al±h al-
yang berkeinginan kuat untuk mem- arba‘³n) salat fardu (wajib) yang
perbaharui pengamalan agama den- dilakukan berturut-turut tanpa ter-
gan mengikuti apa yang dicontohkan putus sebanyak 40 kali secara berja-
Nabi Muhammad saw. sebagai te- maah, dilakukan di Masjid Nabawi
ladan, serta mengikuti apa yang di- di Madinah al-Munawarah, dan yang
lakukan oleh tiga generasi pertama mengamalkannya akan terbebas
umat Islam, yang diyakini sebagai dari azab neraka dan kemunafikan;
cara (manhaj) menjalankan Islam --berjamaah ( صالة اجلماعة- ¡al±hal-
yang murni, yang ditandai dengan jam±‘ah) salat bersama-sama yang
memakai jubah panjang (jalabiah), dipimpin oleh imam; -- Duha (صالة
serban(im±mah), celana panjang الضىح- ¡al±h a«-«u¥±) salat su-
yang hanya sampai mata kaki (isb±l), nah pada pagi hari, sejak matahari
jenggot panjang (li¥yah), dan perem- pagi kira-kira setinggi satu tombak
puannya memakai pakaian berwarna hingga menjelang zuhur (antara pk
hitam yang menyelubungi seluruh 09.00--11.00); -- Gaib (صالة الغائب
tubuh (niq±b) - ¡al±h al-g±›ib)salat jenazah yang
dilakukan untuk orang muslim yang
salafusalih ( سلف الصالح- salaf a¡-¡±li¥) 1 tiga meninggal yang mayatnya tidak be-
generasi pertama dalam masyara- rada di tempat; -- Istikharah (صالة
kat Islam, sahabat, tabiin dan tabik استخارة- ¡al±h al-istikh±rah) salat
tabiin; orang saleh terdahulu; 2 para sunah dua rakaat pada malam hari
ulama saleh yang menjalankan aga- untuk meminta petunjuk yang paling
ma Islam sesuai dengan teladan Ra- baik dari beberapa pilihan; -- Istiska
sulullah saw. ( صالة استسقاء- ¡al±h al-istisq±’) salat
salam ( سالم- sal±m) 1 ucapan as-sal±mu ‘alai- sunah dua rakaat pada siang hari un-
kum wa ra¥matull±hi wa barak±tuh tuk meminta hujan yang dilakukan
sebagai penghormatan sesama mus- di lapangan, sebelumnya didahului
lim yang mengandung doa kesela- dengan khotbah; -- Isya (صالة العشاء
matan, rahmat, dan berkah Allah - ¡al±t al-‘Isy±’) salat fardu selepas
yang senantiasa menyertai; 2 peng- magrib sampai dengan terbit jajar ka-
hormatan untuk penghuni surga; 3 zib sebanyak empat rakaat; -- Jamak
salah satu nama Allah yang indah ( صالة اجلمع- ¡al±h al-jam‘) salat yang
yang berarti Allah Mahadamai dilaksanakan dengan mengumpulkan
dua salat wajib dalam satu waktu,
salat ( صالة- ¡al±h) rukun Islam kedua berupa seperti salat Zuhur dengan Asar pada
khusus (ma¥dah), terdiri atas ger- waktu Zuhur atau Asar, salat Magrib
akan dan bacaan, dimulai dengan dengan Isya pada waktu Magrib atau
takbir dan diakhiri dengan salam Isya, terutama apabila seseorang
sebagai kewajiban yang dilakukan dalam perjalanan; -- Jenazah (صالة
oleh setiap muslim mukalaf, dengan اجلنازة- ¡al±h al-jan±zah) salat un-
syarat, rukun, dan bacaan tertentu tuk orang muslim yang meninggal,
al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1421 H/2001 M. Tafsir al-Maraghi. Jilid I, Cet. ke-1. Beirut: Dar
al-Fikr.
Aishah, Nabi Muhammad Buta Huruf atau Genius? Syekh al-Maqdisi http://diskopi.wordpress.
com/2009/08/25/nabi-muhammad-buta-huruf-atau-genius-syekh-al-maqdisi/
Al-Ashfahani, al-Raghib. t.t. Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.
Arkoun, Mohammed, 1988/XXVIII. The Nation of Revelation: From Ahl al-Kitab to the Societes of
the Book, Die Welt des Islams. Paris.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia.
Elias, A, Edward Elias, dan Ali Al-Mascatie. 1983. Qamus al-Jaib: ‘Arabi, Injlizi, Indunisi. Kamus
Saku: Arab, Inggris, Indonesia. Bandung: PT. Ma’arif.
Ibn Manzhur, Jamal al-Din Abi al-Fadhal Muhammad bin Makram. 1424/2003. Lisan al-‘Arab. Jilid
X cet. 1. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.
Komandoko, Gamal. 2009. Ensiklopedi Istilah Islam. Jogjakarta: Cakrawala.
Mahrus, Ketika Mohammed Arkoun Membincang Wahyu, Ulul Albab, Vol. 8, No. 2, 2007.
al-Shabuni, Muhammad ‘Ali. 1399 H. Shafwat al-Tafasir. Jilid I. Jakarta: Dar al-Kutub al-Islami-
yyah.
Munawwir, Warson. 1997. Kamus Bahasa Arab-Indonesia Al-Munawwir. Jogjakarta: Pustaka Pro-
gressif.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, sumber dari segala hikmat dan pengetahuan,
yang oleh anugerahNya telah menyertai proses penyusunan Kamus Istilah-Istilah Keagamaan
Kristen ini hingga dapat selesai dan sampai ke tangan para pembaca sekalian.
Kamus ini disusun dengan tujuan memberi pemahaman arti istilah keagamaan yang
didefenisikan sesuai dengan ajaran agama Kristen, sehingga dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan pembaca, agar terhindar dari kesalahpahaman akan tetapi dapat digunakan untuk
memperkuat jalinan persaudaraan dan meningkatkan kualitas kerukunan kehidupan umat beragama.
Penulis menyadari bahwa istilah-istilah yang dituangkan dalam kamus ini hanyalah secuil
kekayaan dari kebenaran Alkitab yang tidak akan pernah habis-habisnya untuk dipelajari, kami
berharap kamus ini menjadi sumber inspirasi baru bagi para pembaca untuk dijadikan sumber
pengetahuan keagamaan umat beragama di Indonesia.
Daftar Singkatan
Abadi (Ing: eternity; Lat: eternus ‘berlang- adopsionisme ajaran yang menyatakan bahwa
sung tanpa akhir’) tidak mempunyai Yesus adalah manusia biasa yang di-
awal dan akhir, tetapi penuh dengan angkat menjadi anak Allah, seorang
kehidupan yang tidak dapat hilang yang bijaksana dan taat kepada Tu-
dan binasa sebagai “kehidupan aba- han Allah
di” (Yoh 11; 25-26) adorasi (Ing: adoration ; Lat: adoratio ‘sem-
Abba sapaan yang digunakan anak-anak ter- bah sujud’) penghormatan tertinggi
hadap bapaknya, sebagaimana Yesus yang diperuntukkan hanya bagi Al-
Kristus menggunakannya dalam doa lah yang mencipta, menyelamatkan
di Taman Getsemani sebagai sapaan dan menguduskan (Kej 20:1-4)
bagi Allah dalam doa umat Kristen Adven (Ing: advent; Lat: adventus ‘kedatan-
Abraham nenek moyang bangsa Israel yang gan’) empat pekan yang merupakan
berasal dari Ur-Kasdim di Mesopo- persiapan Natal dan awal tahun
tamia Selatan, dipanggil untuk me- liturgi yang berhubungan dengan ke-
masuki Tanah Kanaan ketika Allah datangan Yesus Kristus
mengadakan perjanjian dengan dia, adventis gereja persekutuan yang didirikan
bersama-sama dengan Ishak dan oleh keyakinan bahwa kedatangan
Yakub, dalam Kitab Perjanjian Baru Yesus Kristus yang kedua telah dekat
diakui sebagai bapa semua orang
percaya adventisme ajaran yang menekankan akan
kedatangan Kristus yang kedua kali
absolusi (Ing: absolution; Lat: absolutio ‘me-
lepaskan’) pernyataan pengampunan agama sikap dasar manusia untuk percaya
dosa yang diberikan kepada orang pada Allah sebagai pencipta dan
yang telah bertobat sekaligus meng- penebusnya, mengungkapkan diri
ingatkan manusia akan penebusan dalam sembah dan bakti sepenuh hati
yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada Allah yang mencintai manu-
bagi orang percaya sia
Adam 1 manusia pertama yang diciptakan agape (Yun: ăgăpē ‘cinta’) pengungkapan
Allah menurut gambar-Nya yang cinta Yesus Kristus kepada manusia
merupakan kata benda kolektif; 2 dan atas dasar itu juga cinta manu-
umat manusia sia kepada Allah dan sesama tanpa
mengharapkan imbalan
adiafora perbuatan yang tidak diperintahkan,
tetapi juga tidak dilarang agnostisisme (Ing: agnositcism ‘tidak menger-
ti’) pandangan yang mengatakan
adikodrati (Ing: supernatural; Lat: super- bahwa kita tidak dapat mengerti apa
naturalis ‘di atas kodrat’) pembe- pun secara pasti mengenai Allah, du-
rian diri Allah yang bebas dan penuh nia “lain”, dan hidup sesudah kema-
cinta, dalam kehidupan rahmat serta tian
E
doufisit sebutan bagi yang mengajarkan bah-
wa dalam oknum Yesus terdapat dua
tabiat, yaitu Ilahi dan manusia
douteletes (Yun: duo thelema ‘dua kehen-
Eben haezer nama batu yang didirikan
dak’) ajaran yang menyatakan bahwa
oleh Samuel antara Mizpa dan Ye-
Tuhan Yesus mempunyai dua kehen-
sana yang didirikan beberapa tahun
dak yang terpisah, yaitu manusia dan
sesudah suatu pertempurannya den-
Ilahi
gan Filistin, batu ini didirikan guna
Dua Raja-Raja kitab urutan ke13 dalam su- memperingati kemenangannya,
sunan kitab-kitab dalam Alkitab, batu ini disebut juga batu penolong
yang merupakan kelanjutan dari (bandingkan 1 Sam. 7:12)
Kitab Satu Raja-Raja
ebionit sekte di kalangan orang Kristen Ya-
Dua Samuel kitab urutan ke-10 dalam susu- hudi yang muncul pada awal kekris-
nan kitab-kitab dalam Alkitab, yang tenan
merupakan kelanjutan kitab Satu
ecclesiola in eklesia gereja kecil dalam gereja
Samuel, yang secara garis besarnya
yang besar
berisi sekitar kehidupan, keluarga,
dan pelayanan Nabi Samuel, serta Eden suatu daerah di sebelah selatan Meso-
Kerajaan Israel potamia, tempat Adam dan Hawa
ditempatkan Allah, di dalamnya ter-
Dua Tawarikh kitab urutan ke-15 dalam su-
dapat dua macam pohon yang masing
sunan kitab-kitab dalam Alkitab dan
masing dikaruia kepentingan, yang
kitab ini merupakan kelanjutan dari
satu memberi berkat kehidupan dan
Kitab Satu Tawarikh
yang lain memberikan pengertian
dualisme keyakinan bahwa dalam alam se- akan hal yang baik dan yang jahat
mesta terdapat dua asas yang saling
efata (Arm.) ucapan oleh Yesus setelah me-
bertentangan, secara khusus keyaki-
masukkan jari-jari-Nya ke telinga
nan bahwa dalam diri manusia pun
orang yang tuli, meludah, dan mera-
terdapat dua unsur yang bertentan-
ba lidah orang yang bisu serta meny-
gan, yakni yang baik dan yang jahat
embuhkannya
serta jiwa dan roh
efod pakaian yang digunakan oleh imam-
dualisme teologi penafsiran atas realitas yang
imam di Israel purba untuk ber-
mengemukakan adanya dua hal yang
hubungan dengan Allah
berbeda seperti jiwa dan badan, Al-
lah dan alam ciptaan, tetapi dalam ekaristi (Yun.), ‘syukur’ ucapan syukur un-
Kristus segala sesuatu telah diper- tuk seluruh karya Allah dalam pen-
G
firdaus kebun yang dihubungkan dengan
istana, dikelilingi tembok dan berisi
tanaman, pohon dan binatang yang
istimewa, dan sebagai tujuan orang
benar pada zaman yang akan datang, gabata (Aram) (‘tempat tinggi’) sebuah ubin
di situ orang kudus akan makan dari batu yang menjadi tempat landasan
pohon kehidupan kursi, terdapat di pengadilan Pilatus
(Yoh 19:13)
firman suatu pengertian sentral dan dinamis
dalam Alkitab, tidak dapat disa- Gabriel seorang malaikat yang menerang-
makan dengan perkataan tertulis dari kan penglihatan kepada Daniel yang
kitab mana pun, yang berarti pem- diutus kepada Zakharia dan Maria
beritaan Kristen untuk menyampaikan kabar tentang
K
Jumat Agung dan pada Jumat malam
selama masa pra-Paskah
jalan Tuhan ajaran dan cara yang harus dip-
atuhi orang Kristen berupa kebena-
kalvari (Arm. golgota ’tempat tengkorak;
ran dan teladan dalam hidup sehari
Lat. kalvaria) tempat Yesus Kristus
hari (bandingkan Yoh. 14 : 6)
disalibkan
jamu, perjamuan malam pertemuan yang
kanon patokan yang merupakan daftar tulisan
dilakukan Yesus dengan para murid-
yang tergolong pada kitab suci
muridNya pada petang hari sebelum
di tangkap dan menderita sengsara kapel tempat persekutuan atau ibadah
(Mrk 14:17-26, Mat. 26:20-30, Luk orang Kristen yang ukuran lebih ke-
22:14-20, I Kor 11 : 23-25) cil, setiap waktu dapat dipergunakan
(bukan hanya pada hari Minggu) di
janji, perjanjian (kitab) kumpulan tulisan
lingkungan tempat umum, seperti
yang memuat hukum sipil, pidana,
sekolah, rumah sakit, dan lembaga
religius, sosial, dan susila yang san-
pemasyarakatan untuk melaksanakan
gat berbeda
ibadah
jemaat umat Israel yang dianggap seb-
Kapernaum (Ibr. Kefar Nahum ‘Kampung
agai sekelompok orang yang berada
Nahum’) sebuah tempat tinggal di
dalam perjalanan atau sekelompok
tepi Laut Galilea, kini situs itu hanya
orang yang beribadah
tinggal reruntuhan, tetapi ditinggali
jemaat perkumpulan orang percaya yang di- sejak SM sampai kira-kira tahun 750,
panggil dan dipilih untuk bersekutu dalam Injil Lukas dilaporkan bahwa
bersama, baik di satu tempat mau- tempat itu merupakan rumah dari
pun keseluruhan persekutuan untuk sejumlah murid Yesus: Petrus, An-
memuji dan memuliakan Yesus Kris- dreas, Yakobus, dan Yohanes, dan
tus, dipimpin oleh para penatua dan juga pemungut cukai Matius, tempat
diaken tersebut merupakan rumah Yesus
(Mat. 4:13), di sana Yesus mengajar
Jumat Agung hari yang diperingati oleh
dalam sebuah sinagoga pada hari Sa-
umat Kristen sebagai hari peyaliban
bat (Luk. 4:31-44), dan juga meny-
Yesus, yang jatuh pada hari Jumat,
embuhkan seorang pria yang kema-
menjadi hari khusus untuk memper-
L
Yesus Kristus
kristokrasi ajaran yang dipegang oleh gereja
yang mengatakan bahwa pemerin-
tahan harus sesuai dengan kehendak
lateria penghormatan atau pemujaan yang
Kristus
hanya patut diberikan kepada Tuhan
kristologi studi teologis atas Yesus Kristus, Allah
yang secara sistematis menyelidiki
layan, pelayanan keikutsertaan dalam peran-
Yesus dan artinya bagi orang percaya
an Yesus Kristus sebagai nabi, imam,
kepada-Nya
dan raja demi kepentingan seluruh
Kristus (Yun. Mesias) 1 yang diurapi oleh warga gereja
Tuhan; 2 Yesus karena Dialah yang
lektionari buku yang berisi daftar pembacaan
dipilih Allah menjadi penyelamat
Alkitab dalam ibadah jemaat berupa
manusia
perikop untuk pembacaan pada hari
kuasa setan roh jahat yang dapat merasuki tertentu
M
ditetapkan pada sidang raya ke-10
Dewan Gereja Indonesia pada tahun
1985 di Ambon yang memuat (1) po-
kok-pokok tugas panggilan bersama,
(2) pernyataan mengenai pengakuan madah kidung atau nyanyian yang penuh den-
iman bersama, (3) piagam saling gan puji-pujian
mengakui dan saling menerima di
magnificat (nyanyian pujian Maria) sebuah
antara gereja-gereja anggota, (4) tata
kidung yang sering dinyanyikan (atau
dasar, dan (5) menuju kemandirian
didaraskan) secara liturgis dalam
teologi, daya, dan dana
ibadat-ibadat Kristiani, diambil dari
litani (Yun. litaneia ‘permohonan’) bentuk Injil Lukas Pasal 1 ayat 46--55, yang
doa yang terdiri atas serangkaian tersisip di tengah naskah prosa
permohonan yang dinyanyikan atau
mahkamah agama badan keagamaan umat
diucapkan secara berbalasan dalam
Yahudi yang tertinggi yang ter-
ibadah
diri atas 70 orang anggota, yakni
liturgi keluarga rangkaian pelaksanaan iba- para imam kepala, ahli-ahli Taurat,
dah yang dilaksanakan dalam tiap- dan tetua Yahudi, di bawah pimpi-
tiap keluarga anggota jemaat nan imam besar serta mempunyai
kewibawaan penuh di bidang agama
liturgi rangkaian kegiatan yang dilakukan
N
tidak boleh memangkas rambutnya
atau meminum air anggur (banding-
kan Hak.13:5)
Nebo puncak pegunungan Pisga yang berha-
nabi orang yang dipilih dan diutus untuk me-
dapan dengan Yerikho, dari tempat
nyampaikan firman Allah kepada
itu Allah memperkenalkan kepada
umat-Nya
Musa untuk melihat tanah perjanjian,
Nabi-Nabi Kecil bagian Kitab Suci Ibrani yaitu Kanaan (Ul 32 : 4a)
atau bagian Perjanjian Lama di Al-
Nebukadnezar seorang raja Babel yang
kitab Kristen, terdiri atas dua belas
memerintah tahun 604--562 sebelum
orang dihubungkan namanya dengan
Masehi, yang pada tahun 586 mere-
kitab-kitab; (Aram: trei asar (Ibr:
but kota Yerusalem, memusnahkan
‘dua belas’)
Bait Allah dan menyingkirkan seba-
naskah laut mati naskah yang terdiri dari gian pendukungnya ke pembuangan
lebih kurang 900 dokumen, termasuk
Nederlandsch Bijbel Genootschap (NBG)
P
dihukum atau dibunuh (Kis. 2:29;
4:13,29,31; 28:31)
parusia (Yun. parousia) 1 kehadiran; ke-
datangan; 2 kedatangan Kristus ked-
palungan tempat makanan ternak, terbuat dari
ua kali dalam kemuliaan pada akhir
padas dan tanah liat, dan digunakan
zaman untuk mengadili dunia (Mat.
sebagai tempat membaringkan bayi
24:29-31; 25:31-46)
Yesus ketika lahir (Luk 2 : 22)
pasifisme gerakan atau asas yang menen-
panenteisme ajaran kepercayaan yang men-
tang segala bentuk kekerasan dalam
gatakan bahwa segala sesuatu ada di
hubungan antara negeri terutama
dalam Allah, tetapi Allah tidak men-
perang, tetapi lebih menekankan hu-
jadi sesuatu
manisme: hormat kepada hidup, per-
panggilan kasih Tuhan yang lengkap, murni, saudaraan manusia, dan mengasihi
dan lebih terang memanggil manusia sesama (Mat 5:38, 39; 26:52)
berdosa melalui firman-Nya
Paskah perayaan untuk mengenang kebangki-
panteisme (Yun. pan dan theos) 1 semua tan Yesus Kristus dari kematian, bagi
adalah Allah; 2 ajaran yang men- umat Kristiani perayaan ini dipahami
gatakan bahwa segala sesuatu adalah bahwa wafat dan kebangkitan Yesus
Allah dan yang benar ada hanyalah Kristus sebagai pemenuhan pembe-
Allah sedangkan segala sesuatu di basan yang menghapus dosa-dosa
sekitar manusia, bahkan manusia dunia, paling penting dalam tahun
V
U
vetus latina (Latin kuno) terjemahan Alkitab
Perjanjian Lama yang ditulis dalam
Ulangan kitab urutan ke-4 dalam susunan Al-
bahasa Latin, didasarkan pada nas-
kitab, yang secara garis besar berisi
kah LXX, timbul karena kebutuhan
pengulangan firman Allah pada
daerah-daerah barat yang tidak ber-
kitab-kitab sebelumnya (Kel, Im, dan
bahasa Yunani, beredar pada waktu
Bil) dengan maksud agar umat ma-
sebelum dan sebagian di samping
kin paham dan mengerti akan firman
vulgata, yang diusahakan untuk di-
Allah
gunakan dalam kebaktian
umat Allah orang-orang percaya yang dipilih,
Via Dolorosa (Lat) jalan kesengsaraan atau
diselamatkan, dan dibebaskan karena
jalan penderitaan, terletak di kota
kasih Allah
Yerusalem kuno, jalan inilah yang
umpama, perumpamaan cerita yang ber- dilalui Yesus sambil memanggul sal-
maksud menjelaskan hal-hal yang ib menuju Bukit Golgata, yang ditan-
tersembunyi, khususnya cerita-cerita dai dengan 14 titik jalan salib
Z
ziarah perjalanan ke tempat-tempat suci seb-
agai praktik yang umum dilakukan
ke tempat-tempat bersejarah
Browning, W.R.F. 2008. Kamus AlKitab (Penerjemah Liem Khiem Yang). Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Haag, H. 1980. Kamus Alkitab. Ende, Flores: Nusa Indah.
-----------. Tanpa Tahun. Kamus Alkitab. Lembaga Biblika Indonesia. Ende, Flores: Nusa Indah.
Lembaga Alkitab Indonesia. 2008. Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta.
O’Collins, Gerald dan Edward G. Farrugia. 1996. Kamus Teologi. Yogyakarta: Kanisius.
Soedarmo, R. 2012. Kamus Istilah Teologi., Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Secara umum Kamus Istilah Keagamaan ini disusun dengan tujuan utama melindungi
keyakinan umat beragama dari kekeliruan dalam memahami ajaran agama dan lebih mendorong
terwujudnya kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan Kamus Istilah Keagamaan
diharapkan dapat: 1) menghindarkan kesalahpahaman atau salah pengertian masyarakat terhadap
istilah keagamaan setiap agama; 2) memperkuat jalinan persaudaraan dan perekat kerukunan antar
umat beragama; 3) mendidik masyarakat untuk menghargai adanya perbedaan dalam hal keyakinan
beragama; 4) sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku, baik buku pelajaran pada lembaga-
lembaga pendidikan maupun buku bacaan umum.
Secara khusus Kamus Istilah Keagamaan Katolik ini berguna untuk membantu umat
memahami secara lebih baik istilah teologi dan keagamaan Katolik. Perlu diketahui bahwa sejak
tahun 1990 an, minat umat terhadap teologi dan keagamaan Katolik di Indonesia dapat dikatakan
berkembang pesat. Ini tampak dalam publikasi buku-buku teologi yang jumlahnya tidak boleh
dikatakan sedikit, juga dalam kursus kursus dasar teologi yang diminati oleh umat beriman pada
umumnya. Gejala ini menggembirakan dan memberikan harapan akan berkembangnya teologi umat
dan teologi kontekstual yang kita cita citakan, walaupun untuk ini kiranya masih dibutuhkan waktu
yang panjang.
Bersamaan dengan itu, dirasakan adanya banyak kesulitan untuk memahami dan
menggunakan bahasa teologi. Ada banyak istilah teologi dan keagamaan Katolik yang penting dan
dasariah yang artinya tidak begitu saja jelas atau bahkan membingungkan. Kamus Istilah Keagaman
Katolik ini ditulis untuk menjelaskan istilah istilah kunci yang banyak digunakan dalam teologi,
tanpa berpretensi untuk memberikan uraian lengkap mengenai tema tema teologi.
Semoga dengan terwujudnya Kamus Istilah Keagamaan Katolik ini, semakin meningkat
pemahaman kita terhadap suatu agama, sikap toleransi dan keharmonisan bersama. Tuhan
memberkati kita semua. Amin.
Tim Penulis
C
wakil sang Pencipta (Kej 1:28); ma-
nusia sebagai citra Allah yang teruta-
ma adalah Kristus sendiri (Kol 1:15)
civita (Italia) 1 kota sebagai tempat orang ber-
Caeremoniale buku pegangan para uskup
himpun; 2 nama sebuah rumah tem-
berisi petunjuk dalam merayakan ek-
pat mengadakan retret, rekoleksi, ak-
aristi, sakramen dan liturgi lain
hir minggu, dan kegiatan lain untuk
camarlengo seorang kardinal yang bertugas penyegaran dan pengembangan iman
mengawasi keuangan dan inventaris kaum muda Katolik yang didirikan
takhta suci; bendahara Gereja Roma oleh Sekretariat Muda-Mudi Keus-
kupan Agung Jakarta, beralamat Pos:
caritas cinta kasih, penghormatan, dan kegia-
Kotak Pos 64/Cpa Ciputat, Jakarta
tan amal kasih Kristiani untuk meno-
long sesama manusia yang menga- commissio (Latin) 1 penyerahan; penugasan;
lami kesulitan, baik secara pribadi 2 pemberian dan penerimaan hak dan
maupun yang diorganisasikan oleh kewajiban timbal-balik antara uskup
lembaga-lembaga gereja; perbuatan dan serikat religius yang bersangku-
amal kasih Kristiani; lihat: karitatif tan.dengan kesepakatan bersama an-
tara keuskupan dan pimpinan serikat
catatan sipil peneguhan, pencatatan, dan pen-
religius tersebut
dokumentasian akta kelahiran, per-
kawinan, dan kematian bagi orang communio (Latin) 1 persekutuan atau himpu-
yang beragama Katolik nan umat beriman
celebret surat keterangan keuskupan/propin- completorium ibadat penutup
sial tentang seorang Imam yang sah
dapat melaksanakan fungsinya se-
K
Kristus sampai akhir zaman, terdiri
atas 26 naskah/kitab, yakni (1) yang
bersifat historis ada 5 buah, yakni 4
Injil (Mat, Mrk, Luk, dan Yoh) dan
1 Kisah Para Rasul, (2) yang bersi- kain kafan Turino sehelai kain linen (yang
fat didaktis ada 21 buah, yakni (a) sudah) berwarna cokelat muda (be-
14 Surat Paulus (Rom, 1/2Kor, Gal, rukuran 434 x 106 cm), yang me-
Ef, Flp, Kol, 1/2Tes, 1/2Tim, Tit, nampakkan bercak-bercak wajah dan
Flm, dan Ibr) dan (b) 7 Surat Kato- tubuh seseorang yang dibalut dengan
lik (Yak, 1/2Ptr, 1/2/3Yoh dan Yud), kain itu dan disimpan di sebuah Ge-
dan (3) yang bersifat profetis: 1 Kitab reja Katedral St. Yohanes Pembaptis
Wahyu (Why); ~ Lama (PL) bagian di kota Turino, Italia, yang menurut
Kitab Suci Kristiani yang berbicara tradisi yang sudah amat kuno, kain
tentang masa sejak penciptaan du- itu adalah kain kafan pembungkus
nia dan isinya sampai kepada masa jenazah Yesus
menjelang kelahiran Yesus Kristus,
kalendarium daftar atau penanggalan liturgis
terdiri atas 46 naskah/kitab, yak-
selama satu tahun dengan catatan
ni (1) yang bersifat historis: (a) ada
tentang rumus misa, bacaan, ibadat
19 buah kitab sejarah awal, yakni 5
harian, warna pakaian liturgis, upa-
Kitab Taurat atau Pentateukh (Kej,
cara khusus, kewajiban puasa dan
Kel, Im, Bil dan Ul); dan 14 kitab se-
pantang
jarah awal (Yos, Hak, Rut, 1/2Sam,
1/2Raj, 1/2Taw, Ezr, Neh, Tob, Ydt Kalvari (Latin: calvaria ‘tengkorak’) nama
R
nesia)
provinsial pembesar atau pemimpin sebuah
provinsi ketarekatan
puasa tindakan, laku tapa, atau matiraga yang rabi (Ibrani: rabbi ‘guru’) gelar kehormatan
dijalankan dengan berpantang sama bagi seorang ahli agama Yahudi
sekali atau sebagian dari makanan
Rabu Abu sebutan untuk hari Rabu, 40 hari
dan/atau minuman, menurut keten-
sebelum Paskah (tanpa menghitung
tuan gereja untuk masa tertentu (mi-
hari-hari Minggu yang ada di anta-
salnya masa pra-Paskah) atau yang
ranya), ketika gereja memulai masa
dilaksanakan secara pribadi berdas-
pra-Paskah, yakni masa tobat dan
arkan kesalehan (devosi) pribadi
matiraga, terutama dengan laku tapa
putra-putri altar (Belanda: mis ‘misa’ dan puasa dan pantang, dengan mene-
dienaar ‘pelayan’) laki-laki atau rimakan abu dengan menaburkannya
perempuan (biasa anak-anak rema- di atas kepala atau mengoleskannya
ja) yang melaksanakan suatu fungsi pada dahi sebagai tanda pertobatan
liturgis untuk membantu imam yang kepada umat beriman yang satu dari
memimpin suatu peribadatan (mi- sedikit hari wajib puasa dan pantang
salnya misa atau penerimaan sakra- bagi orang Katolik
men); misdinar; pelayan misa
rahib orang yang menjalani dan menghayati
cita-cita Injil dalam hidup kebiaraan
dengan sebaik dan seradikal mungkin
Q
supaya dapat bersatu seerat-eratnya
dengan Allah dan untuk mencapai
cita-cita itu dengan cara mengasing-
kan diri dari dunia, mengundurkan
quo vadis? (Latin: ‘Mau ke mana?’) ucapan diri ke dalam kesunyian padang gu-
legendaris Petrus yang sedang mela- run, dan menjalani laku-tapa keras,
Y
yurisdiksi wewenang kepemimpinan
(Latin: potestas regiminis) yang
diberikan oleh Tuhan Yesus ke-
pada para rasul-Nya untuk peng-
gembalaan umat beriman, yang
kemudian diserahalihkan kepa-
da gereja dan dari sana ke peja-
Heuken S.J., A. tahun 2005, Ensiklopedi Gereja, 1-8; Yayasan Cipta Loka Caraka Jakarta.
Konferensi Wali Gereja Indonesia. 2011. Kompendium Katekismus Gereja Katolik. Yogyakarta:
Kanisius.
Lembaga Alkitab Indonesia. 2010. Alkitab Deuterokamonika. Jakarta.
Maryanto, Ernest. 2004. Kamus Liturgi Sederhana. Yogyakarta: Kanisius.
Istilah-istilah keagamaan Hindu dalam bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh bahasa
Sanskerta yang merupakan bahasa kitab suci Veda dan susastra agama Hindu lainnya. Di samping
itu, entri peristilahan bahasa Indonesia juga mendapat pengaruh kuat dari bahasa Sanskerta karena
menurut sejarahnya, bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia juga mendapat
pengaruh kuat dari bahasa Sanskerta.
Pada saat bahasa Melayu berkembang sebagai bahasa entitas etnik Melayu, sistem aksara
tidak dimiliki. Bahasa Melayu berkembang dalam laras lisan hingga awal menyebarnya pengaruh
agama Hindu di kawasan perkembangan bahasa Melayu. Aksara Dewanagari dan merupakan
Pallawa digunakan untuk menuliskan bahasa Melayu Kuna, yang merupakan indikasi bahwa bahasa
Melayu mendapat pengaruh yang intens dari bahasa Sanskerta.
Agama Hindu dan agama Buddha yang berkembang di Semenanjung Melayu pada saat itu
memengaruhi pula perkembangan bahasa Melayu Kuna. Bahasa Sanskerta yang digunakan di
kalangan bangsawan menyebabkan bahasa Melayu juga dipengaruhi secara intens. Bahasa Melayu
pada saat itu digunakan bersamaan dengan bahasa Sanskerta. Salah satu bukti sejarah bahasa Melayu
yang terpenting ialah ditemukannya prasasti di beberapa tempat di sekitar Sumatra dan Jawa yang
memperlihatkan penggunaan bahasa Melayu Kuno pada abad ke-7. Aksara yang digunakan ialah
aksara Pallawa dan Devanagari, yaitu sejenis aksara yang berasal dari India Selatan dan India Utara.
Prasasti Kedukan Bukit (Palembang) bertarikh tahun Úaka 605, prasasti Talang Tuwo (Palembang)
bertarikh tahun Úaka 606, prasasti Kota Kapur (Bangka) bertarikh tahun Úaka 608, prasasti Karang
Brahi (Jambi) bertarikh tahun Úaka 614, prasasti Gandasuli, Jawa Tengah bertarik tahun 832 Masehi,
prasasti Pagar Ruyung bertarikh tahun 1356 Masehi memuat artifak bahasa yang kini dikenal dengan
bahasa Melayu Kuna (Jelantik 2005: 29).
Teks-teks agama Hindu ada juga ditulis dalam bahasa Melayu Kuna selain dalam bahasa
Jawa Kuna, Sunda, dan Bali, selain dalam tradisi lisan yang terdapat di seluruh kawasan Nusantara,
seperti dalam bahasa Kaharingan di Kalimantan, bahasa Batak di Sumatra Utara, bahasa Toraja di
Sulawesi Selatan, dan bahasa Badui di Jawa Barat. Oleh karena itu, menyusun Kamus Istilah
Keagamaan (KIK) Hindu dalam bahasa Indonesia tidaklah mudah, terutama dalam mengidentifikasi
istilah bahasa Indonesia yang merupakan istilah agama Hindu yang diserap dari bahasa Sanskerta
Archipelago, Melayu Kuna, Jawa Kuna, dan bahasa Sanskerta, seperti yang digunakan dalam kitab
suci Veda dan susastra Hindu lainnya dalam berbagai bahasa Nusantara dan bahasa dalam tradisi
lisan.
Kompleksitas masalah ini tidak akan dibahas lebih lanjut pada Pedoman Umum Membaca
Kamus Istilah Keagamaan (KIK) Hindu ini. Pedoman umum ini tidak memuat masalah yang
berkaitan dengan asal-usul kata, perbedaan artinya dengan kata asal, sumber rujukan, bentuk
dasarnya, bentuk jadiannya, perubahan pemakaiannya atau perkembangannya dalam segi semantik.
Pembaca hanya dipandu untuk memahami bagaimana cara membaca setiap entri istilah yang dimuat
dalam KIK Hindu ini, khususnya yang berkaitan dengan bahasa Sanskerta, Misalnya, lambang-
Panduan Pembacaan
Aksara Dibaca Contoh (dalam Kata)
ā aa (panjang) dāna, ācārah, māya, dan seterusnya
ī ii (i panjang) hīta, īrsya, panīndriya, dan seterusnya
ū uu (u panjang) mūrti, bhūta, dan seterusnya
ai ai (kaitannya dalam bahasa Indonesia) vaisya, vaiûóawa, dan seterusnya
au au (kaitannya dalam bahasa Indonesia) baudha, gauri, dan seterusnya
ë e bandel (bhs Indonesia), tilěm, mělis, dst.
bh bh semivokal lobha, bhawa, bhūvana, dan seterusnya
ð d aspirat danða, saðangga, dan seterusnya
dh dh dental dharma, budhi, buddha, dan seterusnya
gh gh velar dirgha, sastra-ghna, dan seterusnya
ph ph semivokal karmaphala, dan seterusnya
kh kh velar duhkha, sukha, dan seterusnya
ó n dental dibaca seperti [niya] atau [nn] araóyaka, kåûóa, dan seterusnya
ñ ny palatal jñana, pañca, dan seterusnya
å r sibilan (ri) Ågveda, Åsi, drðha, dan seterusnya
û s palatal (sh) pakûa, mokûa, dikûa, dan seterusnya
Ś s retofleks (sy) Rudraśca, Śiva, Śri, dan seterusnya
Þ t retofleks aûþa, kuþamantra, dan seterusnya
Th th retofleks artha, tirtha, swaûthah, dan seterusnya
v w sibilan Vaóa, Vamana, Varóa, dan seterusnya
acintyarùpa wujud yang tidak dapat di- didewa (ādideva) 1 dewa utama yang dija-
bayangkan, yang merupakan sifat dikan sebagai objek pemujaan;
kemahakuasaan Brahman dewa tertinggi; dewa yang pertama
kali ada; 2 gelar bagi Tuhan sebagai
acintyaúakti kekuatan Tuhan yang tidak awal mula segala yang ada di alam
terbayangkan bersifat amat rahasia semesta ini; lihat Mahadevata
dan ditunjukkan secara gaib serta
tidak terduga adimukti orang yang telah mencapai ke-
yakinan sempurna dan penuh kepas-
acintyaúùnyatā keadaan sepi tanpa ciri yang rahan
dicapai oleh jiwa sadar; alam
kesadaran yang dicapai dalam adisrëûþi (ādisåûþi) masa penciptaan awal
samadhi; lihat suniyaruri alam semesta oleh Brahma sebagai
manifestasi kemahakuasaan Brah-
adàhya sifat Àtman yang kekal dan tidak man Yang Maha Esa
dapat terbakar
Aditya 1 Deva Surya sebagai salah satu
adambhitvam 1 orang yang telah memi-liki objek pemujaan dalam upacara
kepribadian mulia; 2 integritas; persembahyangan; 2 Matahari
kebersahajaan; kejujuran
aditya brahmacàri masa selibat brahmacar-
adeśakaladàna derma yang diberikan pada ya atau murid spiritual yang
tempat dan waktu yang salah se- dijalankan selama 48 tahun
hingga tidak membawa pahala;
derma yang tidak bernilai amal ādiyuga 1 zaman awal; 2 zaman yang
ditandai dengan sikap bhakti yang
adharma perilaku dan/atau perbuatan yang tulus dan selalu berpegang teguh
menyimpang dari kebenaran dan pada kebenaran dan kejujuran; lihat
kebajikan; kejahatan; kebatilan; kåtayuga; satyayuga
kezaliman; lawan dharma
āhavaniyàgni api yang disucikan untuk akrodha perilaku yang menjauhkan diri dari
memasak makanan sifat pemarah sebagai bagian dari
pengamalan ajaran daúa dharma-
ahëngkãra 1 sifat sombong dan meng- lakûana dan pañca niyama brata
utamakan diri; egois; 2 hakikat sifat
yang melekat pada kejiwaan sese- akûamālā rangkaian biji ganitri atau bahan
orang yang menjadi spirit untuk lain berbentuk bulat kecil sejumlah
bertindak; ahaýkāra 108 buah sebagai sarana dalam
dalam mengagungkan Tuhan; lihat
ahimsā pengendalian diri dengan meng- namas-maranam; japamala
hindari perbuatan membunuh atau
menyakiti yang merupakan bagian alobha sifat tidak rakus yang merupakan
pertama dari ajaran pañca yama- unsur pertama dari ajaran sat-
brata caradharma
aji 1 pengetahuan suci; ilmu mantra; doa; 2 alpaka sikap lalai terhadap ajaran atau pe-
buku pelajaran yang bersifat empi- tunjuk yang wajib dilaksanakan-
rik maupun metafisis nya;
ājñācakra 1 pusat syaraf pada rongga di -- guru sikap berani menentang dan
antara kedua alis yang berfungsi tidak patuh kepada ajaran atau
sebagai pengendali pikiran; 2 cakra nasihat guru, baik guru rupaka,
ke-6 dari sapta cakra guru pangajyan maupun guru
wisesa
ājñānapaþala 1 selubung kebodohan yang
menjadi penghambat pencapaian amara sifat abadi atau tidak bisa mati
kesadaran jiwa; 2 segala hal yang sebagai salah satu sifat para dewa
dan para makhluk Kahyangan;
anubhāwa 1 kerelaan hati memberi ma-af; 2 apakrama 1 perilaku yang menyalahi norma
kemuliaan jiwa yang selalu sabar tradisi, etika, dan moral; 2 sikap dan
menghadapi cobaan dalam kehi- tindakan yang menonjolkan kema-
dupan ini uannya sendiri
atisùkûma penggambaran sesuatu yang ber- avatāra turunnya kekuatan Tuhan (Viûóu) ke
sifat sangat gaib, seperti sifat Brah- dunia dalam rangka menyelamatkan
man, Àtman, Dewa, dan makhluk alam dan menegakkan kebenaran,
halus terdiri atas: 10 avatàra (daúa
avatàra), yaitu Matûya Avatàra,
atìtàditrikāla satuan waktu atau masa yang Kurma Avatàra, Varaha Avatàra,
menujukkan keadaan tertentu, terdi- Nara-simha Avatàra, Vamana Ava-
ri atas tiga masa, yaitu masa lam- tàra, Paraúurama Avatàra, Rama
pau, termasuk kelahiran terdahulu, Avatàra, Kåûóa Avatàra, Buddha
masa yang akan datang, dan masa Avatàra, dan Kalki Avatàra
kini; lihat atìtānagata vartamāna
avidyā (awidya) 1 kondisi ketidaktahuan
àtma hidupnya hidup, asas hidup yang di tentang puruûa sebagai kesadaran
dalam kitab Upanisad disebut murni, yang menghalangi konsen-
Àtman, dinyatakan sebagai bagian trasi pikiran sehingga menjadi gelap
tak terpisahkan dari Brah-mān dan menekan jiwa; 2 kesalahan
pemahaman terhadap pengetahuan
àtmapratiûþha bagian dari proses upacara atau suatu ajaran; 3 ketidaktahuan
Ngaben untuk menyucikan jiwatma di da-lam mempersepsi sang diri
atau roh dengan cara membakar atau jiwa perseorangan yang bersifat
puspaliòga atau puspaúarìra, kemu- abadi sekaligus bersifat tidak abadi;
dian abunya dibuang ke laut; bagian 4 sifat tidak tahu; kebodohan; kege-
dari upacara Pitra Yajña untuk me- lapan sebagai penyebab penderitaan
ngentaskan roh atau pitra menjadi
pitara avighnamastu (awignamastu) doa pembuka
dalam setiap kegiatan atau acara
àtmarakûa 1 penjaga jiwa, yaitu Dewa yang yang didahului dengan pengucapan
menjaga jiwa perseorangan; 2 aksara suci Om, yang berarti ‘Ya,
mantra (yantra) yang diyakini mem- Tuhan, semoga tiada rintangan’
punyai kekuatan untuk keselamatan
diri
catur muka ciri khusus arca Deva Brahma catuspata perempatan jalan yang dipakai
wajahnya menghadap ke arah empat tempat untuk melaksanakan upa-
penjuru; bermuka empat cara Bhùta Yajña, terutama sehari
menjelang hari raya Nyepi
catur pāramitā empat kebajikan di luar
pengalaman manusia biasa ter-diri cedangga (cedaòga) orang yang cacat fisik
atas metri, karuóā, mudita, dan seperti sumbing, tuli, buta, tanpa
upekûa anggota badan, dan banci, yang ti-
dak diperkenankan menjadi pandita
catur pramàna empat cara yang dipakai
untuk mempertimbangkan sesu-atu cëmër 1 keadaan ternoda atau tidak suci
guna memperoleh kebenaran, terdiri karena basi, terkena kotoran
atas pratyakûa pramàna (persepsi manusia dan binatang, ataupun cara
langsung), anumana pramàna (sim- dan tempat memperolehnya; 2
pulan dengan analogi), upamana cemar karena haid, tetesan darah
pramàna (perbandingan), dan sabda dari luka, abortus, kematian, dan
pramàna (kata suci atau hukum lain-lain; kotor; lihat cuntaka
Tuhan di dalam Veda) cetana hakikat kesadaran, jiwātman yang
catur pravåti empat kewajiban pengen- bersifat sadar, tahu, tidak lupa, se-
dalian diri bagi golongan catur nantiasa tenang, tidak berubah, dan
varóa, terdiri atas arjava, anåsam- tidak terhalang oleh apa pun
sya, dama, dan indri-yanigraha cit, citta 1 alam pikiran; 2 sifat pikir yang
catur varóa pembagian golongan dianugerahkan Tuhan kepada cipta-
masyarakat menurut bakat sifat dan an-Nya yang menjadi sumber kesa-
wataknya yang direalisasikan dalam daran diri
kehidupannya sehari-hari, terdiri cittāgni api yang disucikan oleh pandita
atas Bràhmana, Kûatriya, Vaiúya, untuk membakar mayat
dewarëna (deva åna) utang kepada para dhanurveda bagian kitab Upaveda yang
dewa, manifestasi kemahakuasaan menguraikan ilmu perpanahan, ilmu
Hyang Widhi Waúa atas hidup dan persenjataan, cara menggunakan
kehidupan yang diperolehnya berbagai senjata, dan pertempuran
devāúraya bersandar pada dewa, mohon dhāraóa menarik indra dari objeknya dan
pertolongan dan/atau kekuatan batin memusatkannya pada satu arah
iðavida, ilavilà orang yang telah memiliki indraloka kediaman Deva Indra yang digam-
pengetahuan dan kesadaran spiritual barkan sangat indah dan menjadi
contoh istana yang dibangun oleh
ijya 1 upacara korban suci/yajña khusus yang keluarga Pandava
dilakukan oleh mahaguru/Maha Rûi
Båhaspati; 2 persembahan dengan indratàpa 1 persembahan korban suci seba-
niat suci dan hati yang tulus; 3 gai penebusan dosa yang ditujukan
pemujaan terhadap dewa atau arwah kepada Deva Indra; 2 Asura yang
sebagai bagian dari ajaran daúa menjadi bhakta Deva Varuóa
niyamabrata; 4 sikap dan tindakan indriya alat pengindra yang terdapat pada
persembahan disertai keikhlasan tubuh, terdiri atas indra perasa,
berkorban, sebagai unsur keenam penggerak, dan pikiran
dari ajaran Satca-radharma
indriyanigraha sikap pengendalian diri
ikûa kesadaran terhadap hakikat tujuan seba- sebagai upaya pengekangan indra
gai dasar pertimbangan me- sebagai bagian keempat dari ajaran
laksanakan yajña etika dalam catur pravåti
ilàspada 1 pemandian kuno yang dianggap indriyanigrahah sikap dan perilaku yang
suci dan dapat menghilangkan ber- selalu berupaya mengendalikan
bagai penyakit; 2 dasar atau kaki hawa nafsu indrawi dan melepaskan
bumi keterikatan panca-indra dari objek
Indra 1 dewa yang sangat terkenal dalam duniawi sebagai bagian dari
Veda sebagai dewa perang dan pengamalan ajaran daúa dharma-
penghancur kejahatan; 2 dewa yang lakûana
menurunkan hujan dan pembawa ìrûya iri hati yang harus dihindari sebagai
kesejahteraan mahluk; 3 dewa yang musuh utama dalam diri setiap orang
dilukiskan sebagai pemimpin para sebagai bagian keempat dari saðripu
dewa; raja para dewa yang ber-
tanggung jawab atas ketenteraman Iúa sinar suci kekuasaan Tuhan yang meng-
surga gerakkan kehidupan pada setiap
makhluk
indrabrata sifat pemimpin yang meniru
perilaku Deva Indra dalam memberi iúaka varúa 1 hari untuk memperingati
kesejahteraan sebagai bagian per- perayaan Nyepi dengan melakukan
tama dari ajaran aûþabrata caturbrata panyepian; 2 tahun úaka
Kasada upacara yajña yang dilakukan setiap kinnarì makhluk sorga berjenis kelamin fe-
bulan purnama yang jatuh pada minin yang berwujud setengah
tanggal 14 Kasada dengan memper- manusia dan setengah burung
sembahkan sebagian hasil pertanian kīrti tindakan nyata dan terpuji yang mem-
di kawah Gunung Bromo bawa kesentosaan bagi makhluk
kasùran merasa diri paling menang sebagai hidup
penyebab kegelapan pikiran, yang kitawah 1 penjaga rumah judi; 2 perbuatan
merupakan unsur ketujuh dari berjudi yang semata-mata ditujukan
saptatimira; rasa bangga berlebihan untuk mencari kepuasan nafsu
atas kemenangan yang diraihnya;
takabur kleúa sakit, penderitaan, kesengsaraan se-
bagai akibat perbuatan yang berten-
katilgaring 1 bangku panjang tempat duduk tangan dengan hukum suci atau åtam
basir ketika memimpin upacara
keagamaan; 2 alat musik upacara kober hiasan berupa bendera yang disucikan,
Hindu etnis Kaharingan; tifa untuk dipasang di tempat persembah-
upacara keagamaan yangan pada saat upacara keaga-
maan
kaumarabhartya cabang ilmu penge-tahuan
kedokteran tentang kese-hatan yang kramamukti orang suci yang mencapai
terdapat di dalam kitab Ayurveda pembebasan jiwa (mokûa) yang
mengenai ilmu pendidikan anak, jasadnya mengalami kematian seper-
termasuk ilmu jiwa anak ti biasa
kayacikitsa cabang ilmu pengetahuan krida Brahman keagungan dan kasih-
kedokteran tentang kesehatan yang sayang Hyang Widhi Waúa melalui
terdapat di dalam kitab Ayurveda aktivitas yang takkenal henti di
mengenai ilmu obat-obatan
dalam mencipta kesemarakan alam
kāyika pariúuddha 1 perbuatan yang semesta
berhubungan dengan perilaku ang-
gota tubuh yang harus disucikan; 2 kriyamana karmaphala hasil perbuatan
perbuatan yang baik dan benar yang belum dinikmati semasa hidup-
mudra sikap tangan dengan posisi jari yang nahunan upacara pemberian nama bagi bayi
khas dengan fungsi dan makna Hindu dari etnis Dayak Kaharingan
sakral tertentu yang dilakukan oleh
Pandita dalam proses sakralisasi naiyàyikas para filsuf Hindu yang menganut
ketika memimpin upacara keaga- ajaran logika yang terdapat di dalam
maan salah satu cabang darúana Veda atau
bagian dari sad darúana
mūladhāracakra lingkaran pusat saraf
(cakra) yang letaknya bersesuaian namakarana upacara pemberian nama pada
dengan pangkal tulang ekor di antara bayi, selambat-lambatnya sampai
dubur dan kelamin, yang menam- pada umur 42 hari
pung zat padat sebagai tempat
namāskaram ucapan salam untuk menyam-
kuóðalini úakti
paikan rasa hormat, biasanya di-
nāstika kelompok keyakinan yang tidak Nìlakaóþha gelar Dewa Úiva sebagai penye-
mengakui otoritas Veda rap segala noda atau racun yang
dikisahkan pada pemutaran Man-
naulì kontraksi organ perut sebagai latihan daragiri di lautan susu (Ksirārnava)
pembersihan fisik bagian dalam
pañcasanak caru dalam Bhùta Yajña yang pañcendriya alat dan jenis pengindraan,
menggunakan lima jenis binatang terdiri atas pañca karmendriya dan
paratra alam kematian baik surga maupun paúupati 1 gelar untuk menyeru Deva Úiva;
neraka; alam baka raja jiwa; 2 upacara untuk memohon
anugerah pencerahan batin
paràvidyà 1 pengetahuan suci penuntun ke
jalan spiritual guna mencapai paswara keputusan hukum mengenai hal
realisasi sang diri sejati; ajaran Veda tertentu/khusus yang dikeluarkan
tentang jalan spiritual guna menge- oleh penguasa resmi (pemimpin
tahui realitas Brahman; 2 praktik pemerintahan) dan berlaku bagi
keagamaan melalui Raja Yoga suatu daerah tertentu
pratipāda hari pertama tiap setengah bulan -- bhùta makhluk halus; setan; --
setelah tilëm; lihat pratipādaúukla tarpaóa upacara khusus bagi
prêta/roh halus agar tidak meng-
pratisantāna keturunan dari garis laki-laki ganggu ketenteraman hidup manusia
bagi patriarchat dan dari garis
perempuan bagi matri-archat; sanak påthìvi 1 bumi; 2 unsur zat padat seperti
keluarga tanah liat dalam Pañca Maha-bhùta
pratisarga proses peleburan dan pencip-taan pùja pemujaan dengan mantra yang ditu-
kembali alam semesta yang jukan kepada Tuhan dan sinar
dijelaskan di dalam kitab-kitab kemahakuasaan-Nya
purùóa senagai bagian dari pañca puja brata ungkapan rasa bakti kepada
lakûaóa
Hyang Widhi Waúa dengan cara me-
pulakërti nama sesaji yang bentuknya puràóa 1 kitab S÷rti sebagai bagian
seperti piramid, dipakai dalam upa- Upaveda yang berisi silsilah para
cara Deva Yajña dewa dan avatàra; 2 yang berhu-
bungan dengan zaman dahulu
puýsavana upacara khusus untuk me- dengan berbagai tradisi sucinya
mohon kelahiran bayi laki-laki
Pura Pusëh pura yang difungsikan sebagai
punarbhawa (punarbhava) kelahiran kem- tempat memuja kemahakuasaan
bali setelah kematian dengan mem- Hyang Widhi Waúa sebagai maha
bawa karmavaûana sebagai unsur pelindung dan pemelihara kehidupan
ke-4 dari ajaran Pañca Úraddha;
lihat punarjanma pùróàhuti pelaksanaan upacara keagamaan
yang sempurna baik sarana maupun
puóya 1 perbuatan baik, pemberian dengan prosesnya
hati tulus; tindakan jasa dilandasi
hati yang suci; 2 bagian dari tri Pùróama 1 bulan terang penuh, hari terakhir
parārtha dari suklapakûa; 2 hari suci untuk
melakukan persem-bahyangan
puóya siddhi upacara khusus dengan mem-
persembahkan sesaji ke dalam api purnammukti orang suci yang mencapai
suci atau agnihoma untuk me- pembebasan (mokûa) baik jiwa mau-
mohon keberuntungan dalam ber- pun raganya dan mencapai kesem-
niaga purnaan sejati
puóya tìrtha sumber mata air sungai suci Purohita pandita yang diangkat dalam ja-
Narmada; lihat agnipura batan sebagai penasihat raja; pen-
deta istana
pura dadya tempat ibadat Hindu etnis Bali
yang berkarakter genealogis; pura puruûa 1 aspek kesadaran (dari Tuhan) yang
untuk rumpun kekuarga atau gotra menyinari seluruh ciptaan; jiwa
tertentu perorangan, dan jiwa se-mesta; 2
garis keturunan laki-laki
Pura Dalëm pura yang difungsikan sebagai
tempat memuja kemahakuasaan puruûa prayatnam kesadaran rohani yang
Hyang Widhi Waúa sebagai maha dicapai setelah melaksanakan sàdhà-
pelebur alam semesta nayoga
Pura Deúa pura yang difungsikan sebagai puruûo’vai yajñah àtmà yazamanah
tempat memuja kemahakuasaan pengamalan ritual dengan meng-
Hyang Widhi Waúa sebagai maha gambarkan atman sebagai yajña dan
pencipta jiwa manusia sebagai pelakunya
purākåta perbuatan yang dilakukan sese- pùrvabhaga bagian pertama dari kitab
orang pada masa penjelmaan yang Liògapuràóa, yang terdiri atas 108
lampau dan menimbulkan kesan bab (adhyàya)
perbuatan atau karma-vaûana yang
rajasinga upacara bagi anak laki yang mulai Ranying Hatalla Langit gelar Tuhan Yang
meningkat remaja Maha Esa sebagai pencipta semua
yang ada di alam semesta dalam
ràjasvala upacara bagi anak perempuan agama Hindu Kaharingan
yang mulai meningkat remaja yang
ditandai menstruasi rasadah perbuatan membunuh dengan cara
meracun, merupakan perbuatan dosa
Rajatelu Hakanduang tiga sifat kema- besar yang harus dihindari; lihat
hakuasaan Ranying Hatala sebagai visada
pencipta, pemelihara, dan pelebur
alam semesta raringgitan (rëringgitan) alas atau wadah
yang dibuat dari janur atau bahan
Rajatunggal Sagomang manifestasi ke- lainnya untuk menyusun bahan
mahakuasaan Ranying Hatalla La- sesajen
ngit sebagai pencipta alam semesta
rarusir umbul-umbul sebagai simbol keme-
rājavidyā ilmu yang tertinggi tentang ha- gahan di dalam pelaksanaan upacara
kikat sifat Tuhan Yang Mahakuasa agama Hindu di Kalimantan Tengah
S
dalam 10 mandala dan 191 sukta,
berisi nyanyian-nyanyian pujaan
(åg), Veda tertua dan terpenting
åûi yajña persembahan kepada orang suci;
penghormatan kepada para pandita sababaling sesajen dari berasketan yang
dan atau para guru/acarya yang dimasak di dalam buah kelapa muda
mengajarkan pengetahuan tentang
hakikat kebenaran, termasuk upacara sabda pramàna hukum yang bersumber dari
dikûa kata suci Tuhan yang dinyatakan
atau diajarkan dalam Veda
åûibhojana persembahan sandang pangan
kepada para yogi, åûi, dan pandita sabda tanmatra kesan yang ditimbulkan
karena jasanya memimpin upacara oleh hubungan indra pendengar
yajña dengan sempurna (telinga) dengan objeknya, mi-
salnya, suara atau bunyi sesuatu
Åûigaóa 1 nama salah satu upacara caru
/tawur Bhùta Yajña tingkat sedang; sabha pandita organ Parisada sebagai unsur
2 nama salah satu golongan Åûi tertinggi dan berwenang menetapkan
bhisama serta keputusan dalam
åûi ånam utang kepada para guru, Mahaåsi, meyikapi adanya perbedaan paham
dan guru kerohanian lainnya atas atau penafsiran terhadap ajaran
pengetahuan yang diajarkan atau Hindu
diwariskannya
sadàbhakti orang saleh yang taat melakukan
åûiwiwaha (åûivivaha) perkawinan putrid pemujaan dan patuh kepada segala
seseorang dengan laki-laki sete-lah ketentuan ajaran atau hukum agama
orang tua putri tersebut menerima
sangi, sësangi nazar yang dilakukan setelah sangkuwai bagian hulu peti jenazah yang
niatnya tercapai; janji keagamaan; bewujud kepala naga sebagai tempat
kaul sementara tulang-belulang ketika
upacara Tiwah
sanggah 1 tempat sesajen; 2 nama tempat
Sang, -- Sangkanparaning Dumadi gelar
sembahyang keluarga untuk memuja
Hyang Widhi Waúa sebagai asal-
prabhava Hyang Widhi Waúa; lihat
muasal dari setiap makhluk yang
mrajan;
dilahirkan ke dunia maya ini; --
sapta ëmpu tujuh åûi terkenal yang
sastratah pengambilan keputusan dengan satya 1 sifat setia dan jujur yang merupakan
pertimbangan berdasarkan keten- unsur keempat dari ajaran satcara-
tuan úastra agama dharma; 2 kebenaran; kejujuran;
tapabrata 1 pengamalan ajaran yoga dengan tatabuhan, tëtabuhan 1 cairan arak, berem,
melakukan pengendalian diri terha- dan nira yang dipersembahkan
dap objek indra tertentu sesuai yang dengan cara menuangkan di tanah
diniatkan, misalnya melakukan pada saat upacara yajña; 2 aneka
puasa mutih, vegetarian, puasa hanya lagu dalam gambëlan Bali
memakan umbi-umbian dan buah- tatasuúìla aturan tingkah laku yang bajik,
buahan; 2 pengendalian rohani baik, beradab dan bermoral
dalam rangka pengamalan ajaran
yoga yang terkait dengan sifat Tatpuruûa 1 gelar Deva Úiva dalam mani-
marah, senang dan sedih, nafsu festasinya sebagai penguasa alam
wilayah barat sebagai kesatuan
viyoga perceraian suami-istri pada rumah Viûóupuràóa kitab ke-3 dari 18 puràóa
tangga Hindu setelah memenuhi utama, terdiri atas 23.000 úloka,
syarat keagamaan; pemisahan ikatan tergolong kelompok sàttvika yang
perkawinan secara sah isinya paling memenuhi 5 bagian
karakteristik mahapu-ràóa, yaitu
viyogapatra surat tanda perceraian; sertifikat proses detail tentang penciptaan
perceraian awal (sarga), pele-buran dan
penciptaan kembali alam semesta
våddhi 1 makmur, sejahtera; 2 ber-kembang; (pratisarga), perbedaan ciri-ciri
setiap zaman (manvantara), sejarah
-- prajña doa atau permohonan
dinasti sùrya dan candra vaýúa,
untuk memperoleh pengetahuan dan
silsilah para raja (vaýúanucarita)
atau kecerdasan
serta menceritakan sejarah puràóa
vyākarana 1 tata bahasa sebagai bagian dari itu sendiri
Saðangga Veda; 2 pemisahan
vyàna napas vital atau vayu yang berada
pada semua persendian sebagai ma-
kanan bagi badan eterik yang meng-
gerakkan badan dan mengamati
umur tua dan kematian
Wāgìúwari dewi pengendali lidah; dewi wanawasa (vanavaûa) perilaku hidup sese-
ucapan dan sastra; Devi Sarasvati orang bhakta yang mengasingkan
diri dari ikatan duniawi dengan cara
wahyābhyāntarapuja sembah sujud dengan tinggal di tengah hutan untuk
sepenuh hati dalam memuja ke- menjalani kehidupan spiritual
agungan Tuhan; puja yang dilaku-
kan dengan tulus lahir batin; lihat wanawāsabrata orang suci atau saóyasin
wahyādhyatmika yang menetap di hutan dengan niat
untuk melakukan tapa
wahyādhyatmika keadaan jasmani rohani
yang biasanya dikaitkan dengan wangúa kelompok keluarga atau keturunan
hakikat kehidupan dan penghor- dalam satu darah; rumpun keluarga
matan satu genealogis
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chandra Bose, Abinas. 1990. The Call of Vedas. Terjemahan Wayan Sadia Jakarta: Yayasan Dharma
Sarati.
Chawdhri, L.R. 2003. Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra. Cetakan I. Surabaya: Pàramita.
Dana, I Nengah. 1986. Buku Materi Pokok Agama Hindu (UT). Cetakan Kedua. Jakarta: Karunika.
Dharma Palguna, IBM. 2008. Leksikon Hindu. Mataram: Sadampaty Aksara.
Harsananda, Svàmi. 2008. A Concise Encyclopedia of Hinduism. Delhi: Ramakrishna Mat.
------- -----. 2000. Dewa-Dewi Hindu. Terjemahan I Wayan Maswinara. Surabaya: Pàramita.
Jelantik, Ida Bagus. 2005. Pengantar Bahasa Melayu Kuna. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas
Udayana.
------------. 2006. Sejarah dan Perkembangan Bahasa Melayu. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas
Udayana.
Kajeng, Nyoman dkk. 1971. Sarasamuúcaya. Jakarta: Proyek Penerbitan Kitab Suci Hindu dan
Buddha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha, Departemen Agama
RI.
Kamajaya, Gede. 2000. Yoga Kundalini. Surabaya: Pàramita.
Kasturi, N. 1998. Pesan-Pesan Upanisad. Terjemahan I Wayan Maswinara. Surabaya: Pàramita.
Lembaga Pengembangan Tandak dan Upacara Keagamaan Umat Hindu Kaharingan. 2006. Buku
Pelajaran Agama Hindu Kaharingan. Palangkaraya: Kanwil Depag Provinsi Kalimantan
Tengah
Mardiwarsito, L. 1986. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Maswinara, I Wayan. 2000. Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darúana Saýgaraha). Surabaya: Pàramita.
Ngakan Putu Putra. 2008. Tuhan Upanisad (Menyelamatkan Masa Depan Manusia). Cetakan I.
Jakarta: Media Hindu.
Oka, I Gusti Agung, 1992. Úlokantara. Jakarta: Hanuman Sakti.
Pandit, Naranda, Dev. 1993. Veda Parikrama. Terjemahan I Gusti Made Tamba. Denpasar: Yayasan
Saraswati.
PHDI Pusat. 1996. Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap Aspek- Aspek Agama
Hindu. Denpasar: Suka Duka Hindu Dharma DKI Jaya.
Pudja, Gede dan I Wayan Maswinara. 1998. Yajur Veda (Veda Úruti). Cetakan I. Surabaya: Paramita.
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terwujudnya Kamus
Istilah Keagamaan: Agama Buddha. Kamus ini akan banyak membantu masyarakat Buddha,
khususnya, dan masyarakat beragama pada umumnya untuk mengerti istilah yang sering
digunakan dalam agama Buddha guna menanggulangi sedini mungkin kesalahpahaman
tentang suatu konsep atau istilah.
Konsep atau istilah dapat saja sama pada agama lain, tetapi memiliki definisi,
makna, pengertian, dan aktualisasi yang berbeda dalam agama tertentu. Hal itu tidak
dapat dianggap identik dan sama. Dengan demikian, istilah itu akan memperkaya
khazanah keagamaan dan membuka secara luas kesempatan untuk memahami suatu
konsep yang baru diperoleh dari agama selain yang dianut. Sikap membuka diri pemeluk
agama akan lebih terbuka dalam rangka memperkaya diri.
Jika kita menengok sejarah, agama Buddha sudah dianut oleh masyarakat Indonesia
sejak sebelum kemerdekaan. Hal itu dimulai dengah datangnya Bhikkhu Narada dari
Srilanka pada tahun 1936. Bahkan, sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno, Sriwijaya, dan
Majapahit, agama Buddha berkembang cukup baik sehingga konsep dan istilah
keagamaan Buddha sejak itu pula sudah digunakan oleh masyarakat secara luas. Banyak
istilah Buddha berbahasa Pali yang digunakan untuk nama gunung, kota, desa, orang,
jalan, dan lain-lain.
Tim Penulis
Lambang dan pelafalannya aksara bahasa Pali terdapat sedikit perbedaan dengan aksara
bahasa Indonesia. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui berhubungan dengan
perbedaan di antaranya:
Aksara hidup atau vokal dalam bahasa Pali berjumlah delapan buah, yang menurut
panjang pendeknya dibedakan menjadi dua, yakni: vokal pendek dan vokal panjang.
Kedelapan vokal Pali adalah sebagai berikut:
Vokal pendek: a, i, u
Vokal panjang: a, i, u, e, o
Perbandingan pendek dan panjangnya vokal di atas dalam bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut: Vokal pendek dapat diperhatikan dalam pelafalan vokal pada suku kata
yang berkonsonan akhir, sedangkan pelafalan vokal panjang tampak pada suku kata yang
tak berkonsonan akhir, terutama sekali akan tampak lebih jelas pada suku kata terakhir
dalam satu kata.
Khusus untuk vokal e dan o, apabila diikuti dengan konsonan akhir, dilafalkan pendek.
Contoh-contoh:
Pelafalan vokal pendek dan panjang dalam bahasa Pali bisa diperbandingkan dengan
pendek dan panjangannya vokal di atas.
k kh g gh V c ch j jh b
t th d Dh N t th d dh n
p ph b Bh M
y r l V S h l m
Ada beberapa lambang dan pelafalan konsonan Pali yang kurang umum pemakaiannya
dalam bahasa Indonesia.
Konsonan: kh, gh, ch, jh, th, dh, th, dh, ph dan bha, adalah satu konsonan tunggal, bukan
dua konsonan terpisah. Pelafalannya dibuat lebih kasar daripada pelafalan konsonan
yang sama di atas tanpa diikuti h.
Konsonan yang bertanda titik bawah, yakni: t, th, d, dh, n, dan l ber-artikulasi daerah
depan lidah (daerah di antara tengah dan ujung lidah). Pelafalannya dengan
menyentuhkan daerah depan lidah tersebut ke daerah depan langit-langit (daerah
antara tengah langit-langit dan pangkal gigi atas).
Contoh: Pembunyian kata kuthuk (kutuk) yang berarti anak ayam dalam bahasa Jawa
berbeda dengan kata kutuk yang berarti serapah.
Contoh: Pembunyian kata wedi yang berarti takut berbeda dengan kata wedhi (wedi)
yang berarti pasir; keduanya dalam bahasa Jawa.
Aksara n dan m, terlafalkan ng; dan vg terlafalkan ngg. Contoh: savkhara dibaca sang-
kha-ra. Sukham: dibaca sukhang. Avguttara dibaca ang-gut-ta-ra.
Aksara b terlafalkan ny; dan bb terlafalkan nny. Contoh: bana dibaca nya-na. pabba
dibaca pan-nya.
Pada suatu suku kata yang berkonsonan akhir, aksara akhir tetap diusahakan
dilafalkan.
2. Kata Penggalan
Kata Pali yang terlalu panjang terasa sulit dibaca. Untuk mempermudah, dalam pustaka
ini telah diletakkan tanda penggal (-). Kriteria pemenggalannya adalah sbb:
A. Pemenggalan kata gabungan diusahakan tetap dapat menjaga keutuhan kata yang
terpenggal. Contoh:
Mala gandha vilepana dharana Mandana vibhusanat thana terdiri atas mala, gandha,
vilepana, dharana, mandana, vibhusana dan, tthana. Pemenggalananya menjadi:
Mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanat-thana.
Terpenggal : mangalam-uttamam
Ketentuan di atas ini tidak berlaku pada kasus pemenggalan kata di ujung baris.
abhisavkhara salah satu kekuatan besar acittaka perbuatan tanpa disertai sebagai
berupa karma, yaitu penimbunan kehendak yang tidak mengha-
karma yang baik dan yang buruk, silkan kamma
serta karma buruk inilah yang
menjadi mara atau perintang Adhamma ajaran keliru yang apabila di-
kemajuan batin praktikkan mengakibatkan pen-
ajata kondisi batin manusia yang telah akusala kondisi pikiran atau perbuatan
sempurna sehingga tidak akan yang tidak terpuji
mengalami kelahiran kembali di
31 alam kehidupan akusala-dhamma kondisi yang tidak ter-
puji dan melanggar norma aga-
akusala-mula akar kejahatan, yaitu lobha anagarika orang yang hidup mengem-
yang terikat pada objek-objek bara dan meninggalkan rumah
yang menyenangkan, dosa yang tangga atau tinggal di vihara
menolak pada objek-objek yang untuk meninggalkan keterikatan
tidak me-nyenangkan, moha pada duniawi
yang tidak tahu mana yang benar
dan tidak benar, tidak tahu yang anagariya-sila tata susila atau latihan
menambah atau mengurangi komoralan untuk umat awam
kekotoran batin anakula-ca-kammanta pekerjaan yang
aloka salah satu objek dalam meditasi terpuji dan bebas dari perten-
untuk mengembangkan bati be- tangan
rupa sinar anana-sukha kebahagiaan yang diperoleh
Ambapali nama seorang wanita cantik dari hidup tanpa utang, baik be-
yang mendanakan Ambavana ke- rupa materi maupun uang
pada sangha anantariya-kamma perbuatan yang
amisa-dana salah satu bentuk dana yang sangat keji, bobot atau kualitas-
dipersembahkan kepada sangha nya berat, ada lima, yaitu mem-
berupa materi atau barang bunuh ibu (matughata), membu-
nuh ayah (pitughata), membunuh
amisa-puja salah satu bentuk dana atau arahat (arahantaghata), melukai
penghormatan kepada sangha be- Sang Buddha (lohituppada), dan
rupa barang atau materi, misal- memecah belah savg-ha/pesamu-
kan memberikan makanan, ju- an para bhikkhu (savghabheda)
bah, obat-obatan, dan tempat
tinggal anapana-sati salah satu objek meditasi
dengan memperhatikan keluar
Amitabha Omitohud (Ci) Buddha yang masuknya napas dengan sak-
disebutkan dalam Amitbha Sutra, sama
yang dulu ia hidup sebagai
seorang bodhisatva bernama Dhar- anatta kondisi tanpa jiwa, tanpa roh,
makara sebagai lafal yang tanpa nyawa, tanpa pribadi yang
diucapkan untuk selalu waspada kekal, ajaran yang khusus dalam
Buddha-dhamma (Sabbe dhamma
anatta, artinya segala sesuatu
anottapa sikap positif batin yang tidak anusaya kotoran batin yang sangat halus
merasa takut pada akibat perbu- dan diri sendiri tidak mampu
atan jahat yang pernah dilakukan mengetahui atau menyadarinya
aruparaga keinginan manusia untuk lahir asekha-puggala orang suci yang tidak
kembali di alam yang tanpa perlu berlatih lagi karena sudah
bentuk mencapai tingkat kesucian ter-
tinggi, yaitu arahat
asabba satta makhluk tanpa pencerapan
yang hidup di alam rupa bhumi asevanaca balanam syarat supaya men-
keempat, yang hidup berdiam capai kemajuan lahir batin sese-
diri bagaikan orang tertidur orang dengan tidak bergaul atau
nyenyak, kesadarannya selama belajar kepada orang jahat atau
hidupnya selalu dalam keadaan bodoh
pasif
asubha salah satu objek meditasi pada
Asalha-puja salah satu hari raya agama hal-hal yang menjijikkan untuk
Buddha untuk memperingati melenyapkan kemelekatan pada
Sang Buddha dengan memba- duniawi
barkan dhamma yang pertama di
Taman Rusa Isipatana di kota Asura makhluk sejenis setan raksasa
Benares yang jauh dari kesenangan in-
dera, menderita dengan kualitas
asava bentuk kekotoran batin manusia, batin yang rendah
ada empat kekotoran batin atau
noda batin, yaitu, kamasava (noda atirekacivara seperangkat baju ekstra
batin terhadap pemuasan indera), bagi bhikkhu yang bisa dipin-
bhavasava(noda batin terhadap jamkan atau diberikan kepada
keinginan untuk terlahir lagi), bhikkhu lain
ditthasava (noda batin terhadap atirekapatta mangkok makan ekstra yang
kemelekatan pada pandangan), dapat dipinjamkan atau dibe-
avijjasava (noda batin terhadap rikan kepada bhikkhu atau sama-
adanya kebodohan batin) nera lain
asavakkhaya-bana pengetahuan dan atta materi halus yang dianggap kekal
kemampuan batin untuk mele- dan bisa berpindah-pindah dari
nyapkan kekotoran batin secara suatu kehidupan ke kehidupan
total yang lain; jiwa; roh; nyawa
asavkhata kondisi tanpa syarat, mutlak, attaditthi keyakinan tentang jiwa atau
kekal, seperti Tuhan, nibbana roh yang kekal
nirvana), angkasa
attakilamatha-nuyoga praktik pertapaan
yang keras dengan cara menyiksa
chanda hasrat yang muncul untuk mela- cuticitta bentuk kesadaran kematian atau
kukan sesuatu, bisa berbuat baik kesadaran ajal di saat orang akan
atau berbuat buruk meninggal dunia
jivita unsur kehidupan atau keberlang- Kalama nama dari sebuah keluarga atau
sungan, yaitu keberlangsungan suku bangsa tempat Buddha
materi/jasmani dan keberlang- membabarkan khotbahnya kepa-
sungan batin da suku yang dikenal dengan
nama Kalama Sutta, dan salah
satu pertapa dari suku itu adalah
Alara Kalama yaitu guru pertama
Pertapa Siddharta
kuti pondok untuk tempat tinggal para lahukapatti bentuk pelanggaran ringan
bhikkhu oleh seorang bhikkhu yang dapat
diperbaiki dengan pengakuan
kwan im (Pinyin: guan yin, Skr: dan mendapatkan peringatan
avalokitesvara) Bodhisatva penjel-
maan sifat welas asih yang men- lakkhana ciri atau corak umum kehi-
jadi objek puja dalam sekte dupan, misalnya, tiga corak
Mahayana umum (tilakkhaṇa), yaitu bahwa
kehidupan dicengkeram oleh ke-
tidakkekalan penderitaan, dan
tanpa jiwa yang kekal
Nerabjara sebuah sungai yang disebut- Nichiren seorang bhikkhu Jepang yang
kan dalam komentar bahwa mendirikan aliran Nichiren
ketika pertapa gotama menyadari
kesia-siaannya dalam bertapa nidana sumber, sebab, asal, penyebab
menyiksa diri kemudian me- dasar yang berhubungan dan
ninggalkan lima pertapa menuju digunakan dalam rantai dua
hutan Uruvela di tepi Sungai belas faktor paticcasamuppada
Nerabjara, melemparkan mang- Niddesa sebuah karya komentar dari
koknya dan menyatakan bahwa Khuddaka Nikaya yang dibagi
jika mangkok yang dilemparkan menjadi dua yaitu Culla Niddesa
melawan arus, akan segera dan Maha Niddesa. Culla
mencapai kesempurnaan agung, Niddesa berisi komentar Khag-
tetapi jika tidak, maka waktunya gavisana Sutta dan enam belas
belum tiba, ternyata melawan Parayana Vagga dari Sutta
arus Nipata, sedangkan Maha Nidde-
nekkhamma sikap mengendalikan diri sa menguraikan enam belas sutta
dengan cara mengurangi peri- yang terdapat Atthaka Vagga
laku pemuasan nafsu indria dari Sutta Nipata
sabbitiyo segala sesuatu yang menim- saddhama ajaran kebajikan, agama sejati,
bulkan bahaya dan malapetaka keyakinan benar, agama Buddha
savghabheda tindakan yang tidak terpuji savkhara 1 segala yang ada karena ada-
untuk memecah belah anggota nya sebab sehingga tidak kekal
savgha, dan akan berakibat fatal (anicca), tidak dapat dipertahan-
terlahir kembali di neraka Avici kan (dukkha), dan tidak memiliki
dalam kurun waktu yang sangat diri yang tetap (anatta); 2 bentuk
lama bersyarat yang dikendalikan oleh
kamma (upadinnaka-sankhara) dan
savghadisesa pelanggaran berat dalam bentuk bersyarat yang tidak
kebhikkhuan yang apabila dila- dikendalikan kamma (anupadin-
kukan akan dihapuskan masa ke- naka-sankhara)
bhikkhu-annya dan dinyatakan
dalam sidang sangha sebagai sabba pencerapan atau ingatan pada
bhikkhu baru lagi, yang meliputi objek yang baru dilihat dan objek
tiga belas pelanggaran sang- yang pernah dialami untuk
hadisesa diingat
savghaguna sifat mulia Siwa Buddha santi kondisi ketenangan batin, kesento-
yang yang patut ditiru untuk saan, perdamaian, kebahagiaan,
hidup bermasyarakat dan penenangan pikiran dalam
menghadapi proses kehidupan
savghakamma kegiatan resmi para
bhikkhu secara bersama-sama un- santirana kesadaran untuk memeriksa
tuk membicarakan dan menye- objek yang dilihat dalam rang-
lesaikan suatu persoalan yang kaian proses berpikir
muncul dalam sangha
santutthi sikap batin merasa puas pada
savghati selembar jubah luar milik apa yang telah dicapai dan
bhikkhu harus dibawa kemana diperoleh dalam hidup
saja, tidak bisa dipinjamkan ke-
pada bhikkhu lain santussako bentuk kepuasan atau kese-
nangan batin terhadap suatu ob-
savkappa bentuk pikiran, imajinasi, kete- jek yang dialami dalam hidup
tapan hati dalam menghadapi
sekkha orang suci, tetapi masih harus sikkha seperangkat pelajaran, latihan,
belajar lagi untuk meningkatkan belajar, praktik yang telah maju,
ke jenjang pencapaian arahat terdiri atas praktik peraturan ke-
sotapatti orang yang sudah mencapai suciloma peta hantu yang berbulu jarum
sotapanna dan sudah terbebas
dari alam-alam yang penuh sudassi salah satu alam penuh kenik-
penderitaan matan indriawi dalam alam
Suddhavasa, yang terdiri atas
sotthi setiap orang membutuhkan kese- aviha, atappa, sudassa, sudassi, dan
hatan, keselamatan, berkah, dan akanittha
kebahagiaan untuk selama-lama-
nya suddhavasa lima alam brahma Jhana
kelima, non-vehapphala dan
stupa bangunan seperti candi untuk asabbasatta
menyimpan abu atau relik dari
suddhi kesucian batin yang dicapai me-
para ariya puggala(makhluk suci)
lalui praktik meditasi, yaitu
atau para raja untuk dipuja dan
dihormati oleh orang banyak kesucian yang belum sempurna
(pariyaya-suddhi) dan kesucian
subhasita ca ya vaca senyuman yang ma- yang mutlak (nippariyaya-suddhi)
nis dan ucapan lemah lembut da-
sugati alam yang indah penuh dengan
lam tutur kata, ramah dalam
kenikmatan indria sebagai hasil
berkomunikasi kepada semua
perbuatan baik yang pernah
orang tanpa memandang status
dan jabatan dilakukan semasa hidup sebagai
manusia
subha-vipalassa anggapan yang tidak
Sugato orang suci yang telah pergi de-
indah sebagai indah
ngan sempurna; Sang Buddha
subho kondisi yang cantik, baik, menye-
Sukha suasana batin penuh dengan keba-
nangkan, berseri-seri, membuat
dunia indah dan menyenangkan hagiaan, kegembiraan, dan suka
ria, yakni kebahagiaan jasmani
sucarita perilaku yang baik di lingkungan (kayika sukha) dan kebahagiaan
keluarga, kerja, masyarakat, dan batin (cetasika sukha)
dimana saja berada, tanpa mem-
buat konflik dengan yang lain, sumano suasana yang baik hati, senang
gembira, dan bahagia dalam
bahkan membawa kedamaian
dan keharmonisan bersama menghadapi fenomena kehidup-
an yang sedang terjadi padanya
suci alat menjahit kain berupa jarum,
tetapi ada makhluk karena keja- sumedha suasana hati yang penuh
dengan kearifan dalam mena-
hatan yang pernah dilakukan
semasa hidup sebagai manusia, ngani suatu kasus yang sedang
terjadi dalam hidup
berakibat demikian
tanha bentuk keinginan untuk pemuasan tevijja tiga jenis pengetahuan yang
nafsu-nafsu indria belaka, tanpa dimiliki oleh para Buddha, yaitu
pengetahuan mengingat kembali
memperhitungkan efek negatif
yang mungkin akan terjadi pa- kehidupan-kehidupan yang lam-
pau (pubbenivasanussati bana), pe-
danya
ngetahuan mengenai kelahiran
tika kitab berisi tentang kumpulan taf- tiratana tiga permata, yaitu permata
siran suatu kasus yang sedang Buddha (sebagai guru), permata
U
ugghatitabbu kemampuan atau keahlian,
dengan cepat mengerti dan me-
nembus dhamma ketika sedang
mendengarkan uraian yang di-
sampaikan guru spiritual
ubhayakhaya-marana kematian dengan
berakhirnya rentang hidup dan
ukkattha sikap sangat baik, tinggi, ung- upadisesa telah mempunyai energi hi-
gul, agung, setelah memahami dup; masih tergantung pada
dharma kelahiran
uposathagara gedung yang telah diper- vaci-sucarita kebaikan dari ucapan yang
siapkan dengan batas-batas ter- baik, sopan, rendah hati, berman-
tentu untuk pelaksanaan upaca- faat, dan membawa kebahagiaan
ra uposattha, misalnya, pengu- kepada orang lain
langan patimokkha bagi sangha
vaci-kamma sekumpulan perbuatan yang
dilakukan melalui ucapan
varittasila perbuatan jasmani dan uca- Veluvana nama vihara hutan bambu,
pan, yang harus dihindari umat yang berada di dekat kota Raja-
beragama karena akan merugi- gaha, Sang Buddha sering ber-
kan diri sendiri dan orang lain vassa dan mengajarkan dharma di
sina
vasi penguasaan meditasi sehingga bisa
mempermudah keluar masuk Vesakha salah satu nama bulan dalam
pencapaian meditasi jhana bahasa Pali saat tiga peristiwa
penting terjadi pada bulan ini,
vassa masa musim hujan selama tiga yaitu saat lahirnya Pangeran
bulan para bhikkhu harus tinggal Siddhatta, saat Pertapa Gotama
di suatu vihara untuk mengem- mencapai penerangan sempurna
bangkan diri dan medittasi atau Buddha, dan saat Pari-
vassavasa tempat tinggal yang sudah nibbana Buddha
ditetapkan sangha bagi para Vessantara nama bodhisattva pada masa
bkikkhu untuk ber-vassa selama kehidupan lampau sebagai
tiga bulan manusia sebelum lahir kembali
vatta masa perputaran atau siklus, missal- sebagai Siddharta, dalam Vessan-
nya tumimbal-lahir tara Jataka diuraikan tekadnya
untuk menyempurnakan semua
vatthu landasan jasmani tempat timbul- paramita dan menguraikan pula
nya suatu kesadaran, yaitu mata tekad untuk mendanakan apa
(cakkhu pasada), telinga (sota saja yang diminta orang lain
pasada), hidung (ghana pasada), termasuk organ-organ tubuhnya
lidah (jivha pasada), jasmani (kaya
pasada), dan hati sanubari vicara pikiran telah memegang teguh ob-
(hadaya-vatthu) jek atau pikiran mulai terpusat
ketika bermenditasi
vayo-dhatu unsur gerak berupa angin
sebagai salah satu unsur pem- vicikiccha bentuk keragu-raguan terha-
bentuk jasmani dap Sang Buddha dan ajaran-Nya
atau ragu-ragu terhadap kebe-
vedana bentuk perasaan yang menye- naran mutlak atau ragu-ragu
nangkan psikis dan menyenang- terhadap sesuatu yang sedang
kan jasmani, tidak menyenang- dikerjakan bisa berhasil atau
kan psikis, ataupun tidak menye- tidak sebagai salah satu bentuk
nangkan jasmani, dan netral dari kebodohan batin
Vimana alam surga atau alam menye- vipatisara sikap batin menyesali perbu-
nangkan berkat kebajikan-keba- atan salah yang telah dilakukan
jikan yang telah dilaksanakan dan berjanji tidak akan meng-
semasa hidup sebagai manusia ulangi lagi, serta akan banyak
dengan banyak berdana materi berbuat baik
Vimanavatthu sebuah kitab yang ada viriya sikap batin penuh semangat atau
dalam Tipitaka, berisi kisah-kisah usaha yang sungguh-sungguh
manfaat dan hasil yang meng- untuk mencapai sesuatu yang
gembirakan dari perbuatan baik diinginkan
yang telah dilakukan semasa
hidup sebagai manusia visa-vanijja perdagangan yang meli-
batkan barang yang mengandung
vimutti kebebasan batin yang mutlak racun sebagai mata pencarian
dicapai melalui meditasi pan- yang salah karena mengondi-
dangan terang yang benar sikan pembunuhan makhluk hi-
dup dan pelanggaran sila per-
vinaya seperangkat peraturan untuk tama pabcasila
para bhikkhu dan bhikkhuni
visuddhisikap pemurnian batin ke arah
Vinaya-pitaka bagian kitab suci Tipitaka yang bersih dari kekotoran batin,
yang memuat peraturan untuk terdiri atas keserakahan, keben-
para bhikkhu dan bhikkhuni cian, dan kegelapan batin
vibbana bentuk kesadaran sebagai salah Visuddhimagga kitab yang ditulis
satu dari faktor batin terdiri atas Buddhaghosa, berisi tentang jalan
89/121 jenis atau kualitas dimulai untuk mencapai kesucian atau
dari kualitas paling rendah kemurnian batin
sampai dengan yang paling luhur
Yamaka bentuk syair berpasangan atau yoni cara kelahiran makhluk, yaitu
kembar: (1) syair kembar atau melalui kandungan (jalabuja),
syair berpasangan yang ada da- telur (andaja), spontan (opapatika),
lam kitab Dhammapada dan (2) dan tempat lembap (sansedaja)
salah satu dari tujuh kitab dalam
yoniso-manasikara bentuk perhatian
Abhidhamma Pitaka
yang penuh pengertian tentang
yamakalika jenis makanan yang hanya kebenaran suatu hal
dapat dimakan sehari semalam
yonisomanasikara-padatthana bentuk
saja, jika dimakan pada esok hari,
pengarahan perhatian pada objek
bhikkhu melanggar vinaya
secara tepat dan benar sebagai
faktor terdekat kemunculannya
Z
za-zen teknik bermeditasi dengan posisi
duduk yang sesuai petunjuk gu-
ru
Kaharuddin, Jinaratana dan N. Perawira. 1993. Kamus Baru Buddha Dhamma. Jakarta: Tri
Satva Buddhist Center.
Nyanatiloka. 1980. Buddhist Dictionary (Manual of Buddhist Terms and Doctrines). Kandy:
Buddhist Publication Society.
Vajirabavavarorasa. 1973. The Entrance to The Vinaya Vinayamukha: Volume II. Bangkok:
Mahamakut Rajavidyalaya Press.
-------------. 1983. The Entrance to The Vinaya Vinayamukha: Volume III. Bangkok:
Mahamakut Rajavidyalaya Press.
Susanto, Gimin Edi. 2009. Kamus Bahasa Pali (Bahasa Pali -Sansekerta-Indonesia) II.
Yanwreko Wahana Karya
Pada Kamus Istilah Keagamaan (KIK) Khonghucu ini, entri yang digunakan terdiri atas entri
berbahasa Indonesia, entri berbahasa Tionghoa dialek Hokkian (ditandai dengan tanda Hk. di
belakang entri), dan entri transliterasi bahasa Tionghoa bersistem internasional yang dikenal
sebagai Hànyŭ Pīnyīn (漢語拼音). Entri dialek Hokkian tidak diberikan/dipandukan cara melafal,
di samping karena Matakin tidak mengacu pada suatu sistem pelafalan dialek Hokkian tertentu,
juga karena pada praktiknya entri ini telah dilafalkan oleh umat dengan bebas sesuai penulisannya.
Namun, untuk entri transliterasi Hànyŭ Pīnyīn perlu diberikan petunjuk praktis untuk pelafalannya
karena sebagian transliterasi ini harus dibaca dengan dengan lafal yang berbeda dengan bunyi
harafiah sesuai dengan standar bahasa Indonesia.
Untuk itu, dalam KIK Khonghucu ini diperkenalkan “Sistem Pelafalan Bantuan” yang merupakan
panduan praktis bagi pembaca KIK Khonghucu agar pengguna dapat membaca entri transliterasi
Hànyŭ Pīnyīn dengan bunyi yang lebih tepat.
ài (ài 愛/爱) naluri kasih kepada orang lain àiguó (ài kuó 愛國/爱国) sikap hidup warga
yang ada dalam diri manusia yang bangsa menanamkan patriotisme
wajib dikembangkan dalam kehidu- pada dirinya berupa cinta kepada
pan berkeluarga, bermasyarakat, negeri sendiri atau cinta tanah air,
berbangsa, bernegara, dan beragama; oleh Mèngzĭ (孟子, 371 SM -- 289
cinta-mencintai (baca kitab Lúnyŭ SM) alias Mencius diajarkan bahwa
I:6) tanah air tidak boleh ditinggalkan
karena kepentingan pribadi, bahkan
ài qīn zhī dào (ài chīn cë tào愛親之道/爱亲 siap mati untuk membelanya (baca
之道) nasihat tentang cara berke- kitab Mèngzĭ IB:15.3 dan Mèngzĭ
hidupan keluarga yang penuh cinta, IB:13.2)
keakraban, dan tata krama, khusus-
nya bakti kepada ayah-bunda dan āizāi! (āi cāi 哀哉!) ‘sungguh menyedihkan!’
menaruh hormat kepada yang lebih sebagai kata seruan yang menyirat-
tua, disampaikan pertama kali oleh kan keprihatinan dan kesedihan men-
seorang pakar sejarah yang bernama dalam, disampaikan pula sebagai ba-
Shĭ Yì (史佚); jalan suci saling men- gian seruan penutup pada doa umat
gasihi dalam keluarga (baca kitab Khonghucu yang bernuansa dukacita
Chūnqiū Zuŏzhuàn VI:15.4) (baca kitab Mèngzĭ IVA:10.3)
ài rén (ài rén 愛人/爱人) hal yang wajib dip- Ajaran Besar, kitab lihat Dàxué, kitab
upuk untuk menumbuhkembangkan akhir laku bakti lihat xiào zhī zhōng yĕ
cinta kasih dalam kehidupan manu-
sia; mencintai sesama manusia (baca altar lihat jìtán/tán dan zhuō
kitab Lúnyŭ XII:22 dan kitab Mèngzĭ Altar Tuhan YME lihat Tiāntán dan jiāo
VIIA:46)
amoral lihat wúlĭ
ài wù (ài ù 愛物/爱物) wujud rasa cinta yang
diperluas setelah manusia dapat ān (ān 安) 1 suasana batin berupa rasa ten-
mencintai sesamanya; sayang kepa- teram/sentosa/tenang yang wajib di-
da benda-benda (baca kitab Mèngzĭ kondisikan dan dipelihara agar dapat
VIIA:45) berpikir benar untuk mencapai ke-
C
sembahyang, angka 3 melambang-
kan tigahakikat/kekuatan (sān cái 三
才), yakni Tuhan (Tiān 天), bumi/
alam semesta (dì 地) dan manusia
Cāng Jié, nabi (chāng cié 倉頡) seorang nabi (rén 人), teh melambangkan hal-hal
yang juga menteri Raja Huáng Dì ( yang menyedihkan yang dialami ma� -
黃帝), pencipta aksara/huruf yang nusia, sedangkan manisan melam-
diinspirasi oleh jejak tapak-tapak he- bangkan keharmonisan; (baca kitab
wan yang dilihatnya sehingga dicip- Lĭjì VIII.II:2.19)
takanlah tanda-tanda berupa gambar
cháng (cháng 嘗/尝) sembahyang besar yang
(piktografi)
dilaksanakan pada saat Musim Gugur
cap goHk. (十五) lihat shíwŭ (bulan ke-7 sampai ke-9 penanggga�-
lan Yīnlì陰曆) terdiri atas tiga jenis
capgomeh Hk. (十五夜晚) lihat shíwŭ dan
sembahyang: (1) pada tanggal lima
yuánxiāo
belas bulan ke-7 penangggalan Yīn�-
cee Hk. (祭) lihat jì lì diadakan sembahyang kepada lel-
E
sebagai tempat agama Khonghucu
lahir (baca kitab Lĭjì IVB.II:2.15);
hari kehidupan; hari sembahyang
duānwŭ (端午); lihat juga duānwŭ
Ek, nabi Hk.( 益) lihat Yì
duì (tueì 兌) 1 heksagram urutan ke-58 kitab
Yìjīng yang dilukiskan dengan paya- empat emosilihat sìyù dan xĭ-nù-āi-lè
paya berurutan, mengungkapkan
empat kebajikan kodrati lihat rén-yì-lĭ-zhì
bahwa manusia paripurna (jūnzĭ)
bersama kawan-kawan melakukan empat kepatutan jūnzĭ lihat mínglĭ sìfàn
musyawarah dan melatih kegiatan
empat ketulusan meminta lihat zhìzào sìqiú
untuk kemajuan bersama, perilaku
yang patuh dan takwa kepada Tuhan empat khilaf pembelajaran lihat xuézhĕ
akan mendapat sambutan, jika kesu- sìshī
kaan dihadapkan kepada rakyat, mer-
empat manusia merana lihat mínqíng sìquē
eka akan melupakan kesusahannya,
bila mampu menggairahkan rakyat empat penunjang pendidikan lihat dàxué
mengatasi kesulitan mereka akan sìxìng
melupakan semua resiko; 2 gembira
empat pilar ajaran nabi lihat sìjiào
duìdēng (tueì tēng 對燈/对灯) lentera (lam-
empat teladan nabi lihat shèngzhĕ sìbiăo
pion) kembar berbentuk silinder per-
G
Lĭjì IIA.I:1 dan IIA.II:25)
Fùshèng Yán Huí (fù sèng yén hueí 復聖顏
回/复圣颜回) ‘Yán Huí yang Pu-
lang Kepada Nabi’ sebagai gelar Gan Tin Cai, nabi Hk.(顏徵在/颜征在) lihat
kehormatan bagi murid utama Nabi Yán Zhēngzài, nabi
Kŏngzĭ bernama Yán Huí (顏回)
atau Yán Yuān (顏淵), seorang yang Gan Yan Hk. (颜渊) lihat Yán Yuān
sikapnya demikian luhur, cerdas, ju- gănhuà (kăn huà 感化) perubahan seseorang
jur, tekun belajar, tahan menderita, ti- yang sesat menjadi baik melalui pen-
dak silau oleh harta, loyal dan hormat didikan atau pemberian keteladanan;
kepada gurunya, selalu berkiblat ke- penyadaran (baca kitab Lĭjì XVI dan
pada perilaku Nabi Kŏngzĭ sehingga kitab Mèngzĭ IIIA:3.10)
disebut pula sebagai ‘duplikat’ Nabi
Kŏngzĭ gănjī (kăn cī 感激) rasa bersyukur atau ber-
terima kasih sebagai suasana batin
Fúxī, nabi (fú sī 伏羲) nama seorang raja- yang timbul ketika berhasil mem-
suci atau nabi purba yang pertama peroleh apa yang dicita-citakan,
(2952 SM-2838 SM) dalam sejarah ketika sukses, ketika mendapatkan
perkembangan agama Khonghucu rezeki, dan lain sebagainya yang
(Rújiào 儒教), nabi yang menerima wajib diungkapkan pada saat berse-
wahyu ‘Peta Bengawan’ (Hétú 河圖) mbahyang kepada Tuhan YME (baca
yang terkait dengan kitab Xījīng (羲 kitab Lĭjì XVIII.II:2.23)
經), beliau diakui sebagai penemu
tulisan-gambar, alat pancing ikan gănshēng (kăn sēng 感生) tanda-tanda ajaib,
dan perangkap hewan, dikenal juga baik yang muncul pada tubuh sang
dengan nama Páoxī (庖犧); Hok Hi bayi Kŏngzĭ maupun yang terjadi di
lingkungan sekitar menjelang sampai
fúyún (浮雲) ‘awan berlalu’ sebagai petunjuk pada saat kelahirannya (baca buku
berbentuk metafora yang disampaikan Sejarah Suci Agama Khonghucu)
Nabi Kŏngzĭ untuk menyikapi gejolak
nafsu agar manusia tidak terobsesi ke- gānzhè (kān cè 甘蔗) tebu yang digunakan
inginan memperoleh kedudukan dan dalam sembahyang kepada Tuhan,
harta benda yang tidak berlandaskan diletakkan tegak lurus di sisi kiri dan
jalan suci karena tidak akan kekal kanan meja sembahyang, ruas-ruas-
atau bagaikan awan yang akan segera nya melambangkan tahap kehidupan
J
rú sén cài 祭如在, 祭神如神在)
penghayatan kehadiran leluhur dan/
atau Tuhan saat bersembahyang seb-
agai bimbingan Nabi Kŏngzĭ terkait
Jajaran Pegunungan, wahyu lihat Liánshān, pelaksanaan ibadah dan sembahy-
wahyu ang yang benar-benar wajib dengan
sepenuh hati dan sepenuh iman;
jalan suci lihat dào (baca kitab Lúnyŭ III:12)
jalan suci yang satu tapi menembusi jì Shè(cì sè 祭社) bersembahyang kepada
semuanya lihat wú dào yī yĭguàn Malaikat Bumi (Shè 社 atau Tŭshén
zhī 土神); (baca kitab Lĭjì V.I:1.23 dan
jì (cì祭) 1 persembahyangan atau perib- Lĭjì III.III:3.6 serta kitab Shūjīng
atatan secara umum sebagai kegiatan V.IC:1.3)
memuliakan dan atau penghormatan ji si siang ang Hk. (二四升安) lihat shíèryuè
kepada Tuhan, para suci/malaikat èrshísìrì
dan/atau leluhur dengan memberikan
persembahan tertentu, menjadi dasar jì Tiān (cì thiēn 祭天) bersembahyang kepada
agama dan pendidikan Khonghucu; Tuhan YME (Tiān天) sebagai imple-
ibadat; 2 melakukan sembahyang; 3 mentasi iman dan takwa manusia ke-
upacara sembahyang untuk memper- pada-Nya (baca kitab Lĭjì VIII.I:1.8
ingati/mengenang leluhur;cee; (baca dan Lĭjì IX.II:2.18)
kitab Lĭjì bab XX sampai dengan bab jiāchéng (ciā chéng 佳城) ‘kota yang indah’
XXII); lihat juga bàizŭ sebagai ungkapan yang melambang-
Jī Chāng, nabi (cī chāng 姬昌) lihat Wén kan harapan tempat persemayaman
Wáng, nabi terakhir bagi mendiang, biasanya
tertulis di batu nisan (bongpai) suatu
Jī Dàn, nabi (cī tàn 姬旦) lihat Zhōu Gōng, kuburan
nabi
jiàn (cièn 漸/渐) 1 heksagram urutan ke-53
jì ér jìjuéshì (cì ér cì cüésë 祭而繼絕世/祭 kitab Yìjīng yang dilukiskan den-
而继绝世) ‘sembahyang bagi yang gan di atas gunung ada angin, men-
putus turunan’ sebagai petunjuk gisyaratkan jangan khilaf terhadap
NabiKŏngzĭ dalam memupuk empati kebenaran, manusia paripurna (jūnzĭ)
menaruh peduli kepada orang lain mendiami kebajikan dengan penuh
dalam hal membantu menyemba- kebijaksanaan mendorong berkem-
hyangi almarhum yang tidak mem- bangnya adat-istiadat yang baik,
punyai keturunan lagi, bahkan Nabi maju dalam kelurusan untuk mem-
Kŏngzĭ menganjurkan pula agar
K
jìng Tiān zūn zŭ
kepercayaanlihat xìn
kesusilaan lihat lĭ
kain belacu lihat píngbù kesusilaan terbalik lihat bēiqīn bèilĭ
kalam lihat yáocí Kesusilaan, kitab lihat Lĭjīng, kitab
kau Hk. (教) lihat jiào kesusilaan-kebenaran lihat lĭyí guānjiàn
kau Hk.(郊) lihat jiāo ketakwaan agung lihat héhé dàshùn
Kau Seng Hk.(教生) lihat Jiàoshēng khau siu Hk. (叩首) lihat kòushŏu
kebajikan lihat dé khian Hk. (乾) simbol langit atau pencipta
kebajikan besar lihat dàdé dalam kitab Yìjīng sebagai guà (卦
diagram enam garis = heksagram)
kebajikan terbalik lihat nìqīn bèidé urutan pertama dalam kitab tersebut;
kebenaran lihat yì, lihat jugazhènglù melambangkan Tuhan Yang Mahaesa
(baca kitab Yak King/Yìjīng Pem�-
kebersamaan agung lihat tiānxià dàtóng bahasan XI:15 dan kitab Yak King/
M
Khonghucu (baca kitab Shūjīng
II.II:II:21)
mángzhŏng (máng cŭng 芒種/芒种) ragam
ke-9 dari 24 ragam musim (èrshísì
maha besar jalan suci nabi lihat dàzāi jiéqì 二十四節氣) yang berlangsung
shèngrén zhī dào dari tanggal 6 Juni sampai 20 Juni;
maha kutubjalan suci lihat tàijízhĕ dào gabah dikumpulkan; lihat juga juga:
èrshísì jiéqì
mai bong Hk. (埋墳/埋坟) kegiatan menim-
bun kembali gundukan makam (lŏng mănyuè (măn yüè 滿月) peringatan dan atau
壟) yang erosi dan membersihkannya upacara genap satu bulan usia bayi,
pada saat-saat tertentu sebagai salah dengan penganan yang lazim onde
satu manifestasi bakti umat Khong- (tāngyuán湯圓) berwarna merah
hucu mengenang jasa para leluhur; putih serta terkadang ang kukue (紅
bai bong; perapian kuburan (baca 龜糕 kueku berwarna merah) yang
kitab Lĭjì IIA.I:6 dan Lĭjì IA.IV:9.39) melambangkan kebahagiaan, syukur
serta harapan agar bayi sehat dan
Makin Majelis Agama Khonghucu Indonesia, panjang usia
lembaga tingkat keumatan yang bera-
da di bawah naungan atau mendapat Máo Shī (máu së 毛詩/毛诗) kitab Shījīng
bimbingan dari lembaga pusat Mata- oleh orang marga Máo (毛) sebagai
kin; Yìnní Kŏngjiào Huì (印尼孔教 salah satu versi kitab Sanjak (Shījīng
會); Kŏngjiào Huì (孔教會); In Ni 詩經) di zaman Dinasti Hàn (漢朝,
Khong Kauw Hwee; Khong Kauw 206 SM -- 220 M), disusun oleh
Hwee Máo Hēng (毛亨) dan keponakan-
nya, Máo Chán g (毛萇), dua orang
Malaikat Bintang Utaralihat yang berasal dari negeri Lŭ (魯國),
XuántiānShàngdì, malaikat vers i kit ab in i tetap lestari sam-
Malaikat Bumi lihat Hòu Tŭ, malaikat, pai kini yang diwariskan oleh Nabi
Shè,danHok Tek Ceng Sin, malai- Kŏng zĭ se cara turun-temurun kepa� -
kat da p eneru snya sampai kepada Máo
Hēng dan Máo Cháng
Páoxī (páo sī 庖犧/庖牺) lihat Fúxī perlindungan Tuhan lihat Tiān băo
patuh pada Tuhan lihat shùn Tiān Perubahan, kitab lihat Yìjīng, kitab
peh pau Hk. (白包) lihat diànyí Peta Bengawan, wahyu lihat Hétú, wahyu
Q
jasad (baca kitab Lĭjì XXI.II:1)
pwa kwa Hk.(卜卦) lihat bŭshi
pwa pwe Hk. (卜杯)bagian kegiatan ritual
umat memohon petunjuk kepada qì (chì 氣/气) 1 semangat sebagai ranah posi-
Tuhan dan atau kepada shénmíng ( tif (yáng 陽) dari daya hidup roh
神明) setelah sebelumnya mengada- (shén 神) manusia, atau sebagai wu-
kan persiapan hati dan menyucikan jud berkembangnya roh (baca kitab
diri, caranya: di hadapan altar umat Lĭjì XXI.II:1); 2 hawa murni; prana;
mengajukan pertanyaan tertutup napas; energi; 3 salah satukonsep
(menyangkut kehadiran para suci penting (di samping konsep prinsip/
atau keabsahan nomor potongan ke- hukum lĭ 理) yang eksis dalamkajian
cil batang bambu yang keluar ketika keagamaan kaum Neo-Confucian
umat melakukan ritual tiu chiam (抽 (atau Dàoxuéjiā道學家) pada zaman
簽)), kemudian menjatuhkan ke lan- Dinasti Sòng (宋朝, 960 M -- 1279
tai sepasang balok kecil terbuat dari M) dan Dinasti Míng (明朝, 1368—
akar pohon bambu (disebut poe 杯) 1644) yang mendefinisikannya se-
yang salah satu permukaannya datar bagai daya/kekuatan materiil yang
dan yang lainnya cembung, kondisi bersifatkonkret dan dinamis yang
kombinasi balok kecil yang dijatuh- terdapat pada segala sesuatu di alam
kan itulah mewakili jawaban ter- semesta
tentu dari pertanyaan yang diajukan;
Qí Shī (chí së 齊詩/齐诗) kitab Shījīng dari
bŭbēijiào; lihat juga bŭshi dan tiu
negeri Qí (齊國) sebagai salah satu
chiampuasa lihat zhāijiè lihat juga
versi kitab Sanjak (Shījīng 詩經) di
sănzhāi qīrì dan zhìzhāi sānrì
zaman Dinasti Hàn (漢朝, 206 SM
Pulang Kepada Yang Gaib, wahyu lihat -- 220 M), disusun oleh Yuán Gù (轅
Guīcáng, wahyu 固) yang hidup pada masa pemerin-
tahan Raja Hàn Wŭdì (漢武帝, 140
puncak iman bagai roh suci lihat zhìchéng
SM -- 87 SM) dan Raja Hàn Jĭngdì (
rúshén
漢景帝, 156 SM -- 141 SM), beliau
puncak ketakwaan lihat zhìshùn memiliki seorang murid yang amat
termasyur, yakni pujangga Xiàhòu
put hauw Hk. (不孝) sikap hidup yang ti-
Shĭchāng (夏候始昌)
dak menghormati orang tua, tidak
merawat kesehatan diri, rumah qián (chién 乾) 1 heksagram urutan ke-1 kitab
tangga berantakan, tidak setia ke- Yìjīng yang dilukiskan dengan lan-
pada pemimpin, mengabaikan kewa- git dan langit, menyiratkan tentang
jiban, bermabuk-mabukan, berbuat kemahabesaran Tuhan Sang Khalik
semena-mena, merusak lingkungan; semesta alam, yang mengandung
sikap tidak berbakti (baca kitab Lĭjì sifat yuán (元), hēng (亨), lì (利),
XXI:11.13 dan kitab Mèngzĭ IVB:30) dan zhēn (貞), yang menjadi awal
X
wúshì wúmò yìzhī yŭ bĭ (ú së ú mò ì cë yǚ
pĭ 無適無莫義之與比/无适无莫
义之与比) himbauan Nabi Kŏngzĭ
tentang bagaimana manusia bersikap
objektif menghadapi berbagai per- Xiàcháo(sià cháo 夏朝) Dinasti Xià (2205
masalahan kehidupan, tidak hanya SM--1776 SM) sebagai dinasti be-
membenarkan atau menyalahkan sar pertama dalam sejarah Tiongkok,
menurut emosi semata; saat mengi- didirikan oleh Raja Suci Xià Yŭ (夏
yakan atau menolak kebenaran di- 禹) alias Dà Yŭ (大禹) seorang nabi
jadikan ukuran (baca kitab Lúnyŭ yang penting dalam masa awal se-
IV:10) jarah perkembangan agama Khong-
hucu
wúwàng (ú wàng 無妄/无妄) 1 heksagram
urutan ke-25 dalam kitab Yìjīng yang Xià Yŭ, nabi(sià yǚ 夏禹) nama seorang ra-
dilukiskan dengan lewatnya gun- jasuci atau nabi purba pendiri Dinasti
tur di bawah langit mengisyaratkan Xià (夏朝, 2205 -- 1776 SM) dengan
bahwa jika berlaku lurus benar akan masa pemerintahan 2205 SM--2197
membawa berkah walau di mana pun SM, beliau adalah penerima wahyu
berada, juga perlu keteguhan, kelu- Kitab Sungai Luò (Luòshū (洛書),
rusan, dan kehati-hatian; 2 tidak ber- wakyu yang terkait dengan kitab
salah/tidak terduga Yìjīng; He I. dikenal pula sebagai
Raja Yŭ Agung (Dà Yŭ大禹)
wŭxíng (ŭ síng 五行) lima unsur (elemen)
yang eksis di alam semesta atau xián (sién咸) 1 heksagram urutan ke-31 kitab
dalam kehidupan yang terdiri atas Yìjīng yang dilukiskan dengan ad-
shuĭ (水 air), huŏ (火 api), mù (木 anya paya-paya di atas gunung, me-
kayu), jīn (金 logam), dan tŭ (土 ta- nyiratkan bahwa manusia paripurna
nah) (baca kitab Shūjīng V.IV.III:5) (jūnzĭ) dengan hati ‘kosong’ mener-
ima apa adanya, camkanlah bahwa
wúyì zhī dào (ú ì cë tào 無易之道/无易
nabi memancarkan pengaruhnya atas
之道) ‘jalan suci yang tetap’ sebagai
hati manusia supaya damai dan har-
ungkapan untuk beberapa tata cara,
monis dalam kehidupan; 2 rasa/rang-
upacara, dan/atau kebiasaan rohani
sangan
yang tidak berubah dari zaman ke
Alwi, Hasan dkk. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua, Cetakan Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Basic Rules for Hanyu Pinyin Orthography.Dari situshttp://www.chinesestudies.hawaii.edu.
Berbagai Majalah dan Brosur terbitan Matakin. 1956-sekarang. Solo-Jakarta.
Buanajaya, B. S. 2002. Ru Jiao - Agama Khonghucu Selayang Pandang: Kesejarahan Wahyu dan
Kitab Sucinya Sepanjang Kurun 5000 Tahun. Jakarta: Deroh Matakin (SGSK 24-2002).
Cáo Xiānzhuó dkk. 2007. Xiàndài Hànyŭ Cídiăn (现代汉语词典).Edisi Kelima.Beijing: Shāngwù
Yìnshūguăn (商务印书馆).
Chan Wing-tsit. 1963. A Source Book in Chinese Philosophy. New York: Princeton University Press.
Chang Ch’i-Yun. 1980. Confucianism: A Modern Interpretation. Taipei-Taiwan: Hwa Kang Press.
Chen Chuanjing. 2003. Pedoman Bagi Seorang Murid dan Anak (Dìziguī Sānzìjīng Yìjiĕ).
(Terjemahan oleh team Zhōnghuá Chuántŏng Wénhuà Cùjìnhuì). Jakarta: Zhōnghuá
Chuántŏng Wénhuà Cùjìnhuì.
Ching, Julia. 1993. Chinese Religions (Themes in Comparative Religions). Basingstoke-UK: Pal-
grave Macmillan Press Ltd.
Djohar, Rimba. 1970. Buku Peladjaran Agama Konfusius. Semarang: Indonesia Esperanto-Instituto.
Ebta Setiawan. 2010-2011. Freeware Ebook:Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline v.1.2. Database
dari KBBI Daring edisi III.Darihttp://pusatbahasa.diknas.go.id./kbbi.
Encyclopedia Ciyuan. 1952. Shanghai:Shāngwù Yìnshūguăn (商务印书馆).
FrostJr., S.E. 1947. The Sacred Writings of The World’s Great Religions. New York: The New Home
Library.
Fung Yu Lan. 1952. A History of Chinese Philosophy. Volume I&II. (Derk Bodde, terjemahan). New
Jersey: Princeton University Press
Fung Yu Lan. 1960. Short History of Chinese Philosophy. (John Rinaldi, terjemahan). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Greenlees, Duncan. 1949. The Geospel of China. Madras-India: The Theosophical Publishing
House.
Chéng Mènghuī dkk. 2006. Gŭdài HànyŭCídiăn (古代汉语詞典). Beijing: Shāngwù Yìnshūguăn (
商务印书馆).
Habeyb, S.F. 1983.Kamus Populer. Cetakan Ke- 20. Jakarta: Centra.
Hànyŭ Pīnyīn Zhèngcífă Jībĕn Guīzé(汉语拼音正词法基本规则). Dari www. baike.baidu.com.
Kamus Indonesia-Inggris-Tionghoa (Yìn-Yīng-Hàn Cídiăn 印英汉词典). 2003. Jakarta: Gramedia.