DI SUSUN OLEH :
KELAS : OLEA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................26
PENUTUP..........................................................................................................................26
1. Kesimpulan..........................................................................................................26
2. Saran....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui Problem Based Learning pada kasus Mola Hidatidosa.
BAB II
PROBLEM BASED LEARNING
2.1 Skenario
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Ny. F adalah istilah nama karena data pasien nama asli pasien harus dirahasiakan
oleh bidan.
2. Praktik Mandiri Bidan atau BPM adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan
pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh Bidan secara perorangan.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana TTV dan Palpasi serta perkembangan janin pada ibu hamil usia 16
minggu?
2. Berdasarkan diagnosa, Ny. F telah mengalami Mola hidatidosa, jadi apakah yang
dimaksud dengan Mola hidatidosa?
3. Apa saja faktor penyebab Mola hidatidosa?
4. Bagaimana gejala seseorang yang mengalami Mola hidatidosa?
5. Apa saja factor resiko Mola hidatidosa?
6. Bagaimana cara mencegah Mola hidatidosa?
7. Bagaimana cara mengatasi / penanganan Mola hidatidosa?
8. Apa yang seharusnya dilakukan oleh bidan?
CURAH PENDAPAT
1. Kesadaran kompos mentis,
TD :120/80 mmHg,
Nadi : 86x/menit,
Pernafasan : 24x/menit,
Suhu :36,70 C
Pada palpasi nyeri tekan (+),
Uterus setinggi pusar,
Ballottement (-),
Denyut jantung janin (-).
2. Mola hidatidosa adalah kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi
ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal.
Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut akan membentuk sekumpulan kista yang
bentuknya menyerupai anggur
Ada sekitar 1 dari 1000 kehamilan yang didiagnosis sebagai hamil anggur. Berikut
beberapa faktor terkait dengan hamil anggur:
Usia ibu. Wanita yang hamil di usia di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun lebih
berisiko mengalami hamil anggur.
Memiliki riwayat hamil anggur. Bila kamu sudah pernah mengalami hamil
anggur, kemungkinan besar akan mengalaminya lagi di kemudian hari. Hamil
anggur berulang rata-rata terjadi pada 1 dari 100 wanita.
6. Komplikasi Mola Hidatidosa
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi setelah mengalami hamil anggur (mola
hydatidosa):
Kuret. Prosedur ini dilakukan dengan melebarkan serviks agar dokter dapat
mengangkat jaringan abnormal dengan alat khusus. Kuret adalah pilihan
terbaik jika pengidap berencana untuk hamil kembali.
Histerektomi atau pengangkatan rahim. Prosedur ini hanya dilakukan jika
pengidap tidak berencana untuk hamil lagi atau berisiko tinggi mengalami
penyakit berbahaya seperti GTN.
Pemantauan HCG. Setelah jaringan abnormal diangkat, dokter masih akan
memeriksa kadar HCG pengidap sampai kembali normal. Pemeriksaan
tersebut dilakukan setiap dua minggu selama setengah hingga satu tahun.
Tujuannya adalah untuk memastikan tidak adanya sel-sel abnormal yang
kembali tumbuh dan untuk memantau gejala-gejala dari penyakit trofoblastik.
Selama menjalani proses pemantauan ini, pengidap dianjurkan untuk menunda
kehamilan.
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Mola
Hidatidosa
Factor resiko : usia ibu. Wanita yang Penyebab hamil anggur adalah
hamil di usia di atas 35 tahun atau di ketidakseimbangan kromosom. Sel
bawah 20 tahun lebih berisiko
mengalami hamil anggur.dan manusia biasanya mengandung 23
memiliki riwayat hamil anggur. Bila pasang kromosom yang masing-masing
kamu sudah pernah mengalami hamil
anggur, kemungkinan besar akan terdiri dari satu kromosom dari ayah,
mengalaminya lagi di kemudian hari dan yang lain dari ibu.