Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS /SEMESTER : XI /GANJIL
MATERI POKOK : KEBIJAKAN MONETER, KEBIJAKAN FISKAL
PENYUSUN : TIN FATMI, S.Pd,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 MAYONG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Sekolah : SMA Negeri 1 Mayong


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester :XI / Satu
Materi Pokok : Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit (4 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Ketercapaian Kompetensi
3.5. Menganalisis kebijakan moneter dan 3.5.1. Mendeskripsikan pengertian
kebijakan fiskal kebijakan moneter
3.5.2. Mengidentifikasi tujuan kebijakan
moneter
3.5.3. Mengidentifikasi instrument
kebijakan moneter
3.5.4. Mendeskripsikan pengertian
kebijakan fiskal
3.5.5. Mengidentifikasi tujuan kebijakan
fiskal
3.5.6. Mengidentifikasi instrument
kebijakan fiskal

4.5. Menyajikan hasil analisis 4.5.1. Menyajikan perbedaan kebijakan


kebijakan moneter dan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
fiskal 4.5.2. Menyajikan instrument kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal
4.5.3. Menyajikan hasil analisis kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal

C. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning with Chart Presentation, peserta didik dapat menganalisis kebijakan moneter
dan kebijakan fiskaldan menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan
fiskaldengan mengembangkan sikap religiositas, penuh tanggung jawab, bekerja keras
dan bekerja sama.

D. Materi Ajar
1) Pengertian kebijakan moneter
2) Tujuan kebijakan moneter
3) Instrumen kebijakan moneter
4) Pengertian kebijakan fiskal
5) Tujuan kebijakan fiskal
6) Instrumen kebijakan fiskal

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Study literatur, diskusi, tanya jawab dan penugasan
Model Pembelajaran : Discovery Learning

F. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat dan bahan :
 Laptop
 LCD Projector

2. Sumber Belajar :
 Internet
 Suradjiman. 1997. Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Umum kelas XI.
Jakarta: Depdikbud
 Dra. Hj, Sukwiaty.2009. Ekonomi SMA Kelas X1. Jakarta : Yudhistira
 Noor Maulidin Bakat Muh.1989.Ekonomi Koperasi 1 Program Inti untuk
Kelas X1SMA. Jakarta: PT Intan Pariwara
 Bintari, A. 1987. Ringkasan Ekonomi ProgramA3. Bandung: Ganesa Exact
 Modul Pintar ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I dan II
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru dan peserta didik melaksanakan upacara di hari senin, 15 menit
selasa asmaul husna, rabu sd kamis literasi dan jumat bersih,
hijau, sehat, religi (berbasis budaya sekolah dan penguatan
pendidikan karakter)

1. Guru memberikan salam, melakukan presensi dan


memberikan motivasi agar peserta didik siap untuk belajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
2. Guru menyampaikan topik pembelajaran dan kompetensi
dasarpendapatan nasional dan mengajukan pertanyaan
keterkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya
3. Guru menyampaikan pokok – pokok materi yang akan
dipelajari serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Guru menyampaikan scenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas

Inti Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan aktivitas 150 menit
kelas sesuai dengan model pembelajaran Discovery Learning
with Chart Presentation (berbasis kelas)

1. Peserta didik mengamati video pembelajaran tentang data


yang berkaitan dengan materi kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal yang ditayangkan oleh guru (memberi
stimulus)
2. Peserta didik menanggapi video yang berkaitan dengan
pendapatan nasional dengan mengajukan pertanyaan dan
peserta didik yang lain saling menanggapi.
(mengidentifikasi masalah)
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal dan menanggapinya
(mengidentifkasi masalah)
4. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok
5. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk
mendiskusikan lembar kerja kelompok yang diberikan
oleh guru dengan membaca buku referensi yang ada
maupun melalui internet. (mengumpulkan data)
6. Peserta didik sesuai dengan kelompoknya masing-masing
membuat chart presentation tentang kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal (mengolah data)
7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara
bergantian dan kelompok yang lain saling menanggapi.
(memverifikasi dan menyimpulkan)
a. Kelompok 1 mempresentasikan chart presentation
kebijakan moneter dan tujuannya serta membuat
kesimpulannya
b. Kelompok 2 mempresentasikan chart presentation
instrument kebijakan moneter, dan membuat
kesimpulannya
c. Kelompok 3 mempresentasikan chart presentation
kebijakan fiskal dan tujuannya serta membuat
kesimpulan
d. Kelompok 4 mempresentasikan chart presentation
instrumen kebijakan fiskal dan membuat
kesimpulannya
Penutup 1. Guru bersama – sama dengan peserta didik membuat 15 menit
kesimpulan materi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
yang telah dipelajari
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
2. Guru memberikan tugas dan latihan diluar kegiatan
pembelajaran
3. Guru menyampaikan motivasi untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan
doa

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
A. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
B. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
C. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Proyek

2. Bentuk Penilaian :
A. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda/uraian
C. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
D. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

3. Instrumen penilaian : terlampir


4. Alat Penilaian : (Soal terlampir)

Mayong, 16 Juli 2019

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMA Negeri 1 Mayong Ekonomi

Ngaripah ,S,Pd, MM Tin Fatmi, S.Pd,

NIP. 19641101 1986012 002 NIP. -

LAMPIRAN
BAHAN AJAR EKONOMI
KELAS XI IPS / 1
KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL

1) KEBIJAKAN MONETER
A) PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER
Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro ekonomi dan Makro ekonomi) edisi
ketiga, “Pengertian kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan atau lebih baik
dengan mengatur jumlah uang yang beredar” (Rahardja dan Manurung, 2008:435).
Kebijakan moneter dilakukan untuk mempertahankan,mengurangi atau menambah
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Kebijakan untuk menambah jumlah
uang yang beredar diterapkan saat jumlah uang yang beredar dalam masyrakat
kurang. Sebaliknya saat jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berlebih, BI
akan menerapkan kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kesesuaian jumlah uang yang beredar akan menciptakan kestabilan perekonomian

B) TUJUAN KEBIJAKAN MONETER


Kebijakan moneter yang dilakukan BI bertujuan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.Tujuan ini tercantum dalam Undang-Undang RI No 3 Tahun
2004 tentang BI pasal 7. Tujuan kebijakan moneter dalam mencapai dan
memeliahara kestabilan nilai rupiah bila diperluas memiliki tujuan sebagai berikut :
1) Mencapai target pertumbuhan ekonomi pada berbagai sector ekonomi
2) Menjaga kestabilan ekonomi
3) Menjaga kestabilan harga
4) Meningkatkan kesempatan kerja
5) Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Peran Kebijakan Moneter :
1) Mencapai target pertumbuhan ekonomi pada berbagai sector ekonomi
2) Menjaga kestabilan ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3) Menjaga stabilitas harga untuk mengurangi inflasi
4) Meningkatkan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan
5) Memperbaiki neraca pembayaran dan neraca perdagangan
Fungsi Kebijakan Moneter :
Meningkatkan pembangunan dengan cara mempengaruhi biaya dan pengadaan
kredit, pengendalian inflasi dan mempertahakan keseimbangan neraca pembayaran,
mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat suku bunga yang paling
tepat, menjaga stabilitas harga dengan mengatur jumlah uang yang beredar,
menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian dan menghentikan
perkembangan yang tidak sesuai, serta untuk pendirian, pelaksanaan dan pelunasan
lembaga keuangan

C) INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER


1) Kebijakan diskonto (Discount Rate Policy)
Kebijakan diskonto merupakan kebijakan untuk menambah dan mengurangi
jumlah uang beredar dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga (BI rate
dan SBI). Saat terjadi inflasi,Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga bank.
Akibatnya jumlah uang yang beredar akan berkurang karena masyarakat atau
bank umum akan cenderung menyimpan uang di bank. Sebaliknya, apabila Bank
Indonesia menurunkan suku bunga bank, jumlah uang yang beredar akan
bertambah. Rendahnya suku bunga dibank menyebabkan minat menabung
masyarakat menurun.Perumusan suku bunga bank berdampak positif bagi sector
swasta untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha.Menurunkan suku bunga
biasanya dilakukan pemerintah saat mengalami kelesuan ekonomi, resesi atau
deflasi.
2) Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka merupakan kegiatan transaksi di pasar uang yang
dilakukan Bank Indonesia dengan bank umum dan pihak lain dalam rangka
pengendalian moneter. Pada operasi pasar terbuka, Bank Indonesia dapat
menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Apabila terjadi kelebihan jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia akan
menjual surat-surat berharga kepada masyarakat sehingga jumlah uang yang
beredar dapat dikurangi. Sebaliknya, apabila perekonomian mengalami
kekurangan jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia akan membeli SBI dari
bank umum atau masyarakat. Operasi Pasar Terbuka dilakukan untuk mencapai
target operasional dalam rangka mendukung pencapaian sasaran akhir kebijakan
moneter Bank Indonesia
3) Politik Cadangan Kas (Cash Ratio)
Politik Cadangan Kas merupakan kebijakan Bank Indonesia untuk menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan
cadangan kas minimum bank umum.Apabila Bank Indonesia menaikkan
cadangan kas bank umum, bearti Bank Indonesia ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar.Dengan naiknya cadangan kas, bank umum menahan lebih banyak
uang tunai untuk tidak disalurkan dalam bentuk kredit.Kebijakan ini dilakukan
saat mengalami inflasi, sebaliknya apabila Bank Indonesia menurunkan
cadangan kas, Bank Indonesia ingin menambah jumlah uang beredar. Pada saat
Bank Indonesia menurunkan cadangan kas, bank umum dapat meningkatkan
penyaluran dana kepada masyarakat melalui pemberian kredit. Dengan
demikian, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat bertambah.

4) Kebijakan kredit selektif


Kebijakan kredit selektif merupakan kebijakan mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat dengan menentukan syarat-syarat yang ketat untuk
memperoleh pinjaman (kredit).Dengan adanya kebijakan kredit ketat ini, Bank
Indonesia dapat mengontrol jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Syarat-syarat dalam pemberian kredit harus memperhatikan prinsip 5C sebagai
berikut :
1) Character (karakter)
2) Collateral (jaminan)
3) Capital (modal)
4) Capacity (kapasitas)
5) Condition of Economy (kondisi ekonomi)
5) Imbauan moral (Moral Persuasion)
Imbauan moral merupakan cara yang ditempuh Bank Indonesia untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan mengarahkan atau
menghimbau lembaga perbankan dan masyarakat. Imbauan moral dilakukan
Bank Indonesia melalui media massa, pengumuman atau pidato untuk
mempengaruhi lembaga moneter dan individu atau masyarakat yang bergerak di
bidang moneter. Imbauan moral bertujuan agar lembaga perbankan dan
masyarakat memahami situasi ekonomi dan bias bekerjasama untuk mendukung
kebijakan pemerintah. Misalnya gubernur Bank Indonesia menghimbau lembaga
perbankan berhati-hati atau selektif dalam pemberian kredit kepada perusahaan
ataupun individu.
6) Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan menurunkan kurs mata uang rupiah terhadap
mata uang asing yang bertujuan memperbaiki neraca pembayaran.Dengan
kebijakan devaluasi diharapkan harga barang ekspor menjadi relative lebih
murah di luar negeri sehingga nilai ekspor meningkat.Sementara itu, harga
barang diluar negeri (dalam mata uang rupiah) menjadi lebih mahal sehingga
dapat mengurangi impor. Naiknya ekspor dan turunnya impor akan mendorong
neraca pembayaran menjadi surplus, yaitu ekspor lebih besar daripada impor.
Revaluasi merupakan kebijakan menaikkan kurs mata uang rupiah terhadap mata
uang asing.Revaluasi dilakukan apabila nilai kurs dianggap terlalu
rendah.Kebijakan ini diambil ketika pemerintah ingin menaikkan impor dan
menurunkan ekspor.Dengan diterapkannya kebijakan revaluasi, nilai produk
dalam negeri menjadi lebih mahal daripada produk dalam luar negeri sehingga
nilai impor meningkat. Peningkatan impor mengakibatkan peningkatan
permintaan terhadap mata uang asing sehingga dapat menurunkan cadangan
devisa mata uang asing di dalam negeri.

2) KEBIJAKAN FISKAL
A) PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal (Fiscal policy) atau kebijakan anggaran diartikan sebagai tindakan
pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian.Kebijakan fiscal dapat diartikan sebagai kebijakan pemerintah dalam
mengatur penerimaan dan pengeluaran Negara untuk mempengaruhi perekonomian
nasional. Kebijakan fiscal berhubungan erat dengan pendapatan dan pengeluaran
Negara atau APBN

B) TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL


1) Menjaga stabilitas ekonomi
2) Meningkatkan produksi nasional bruto dan pertumbuhan ekonomi
3) Memperluas kesempatan kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran
dan kemiskinan
4) Menstabilkan harga barang
5) Menciptakan pemerataan distribusi pendapatan
Fungsi Kebijakan Fiskal :
1) Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi bertujuan mendorong terciptanya efisiensi perekonomian dan
stimulasi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Kebijakan fiscal berperan
aktif mengalokasikan factor-faktor profuksi dalam masyarakat sehingga
kebutuhan masyarakat terpenuhi dan berdampak positif terhadap perekonomian
2) Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi berkaitan dengan sarana distribusi kemakmuran, mengurangi
kesenjangan serta mewujudkan keadilan ekonomi dan pembangunan.Distribusi
kemakmuran dapat dicapai melalui pemerataan distribusi pendapatan.
Pemeerataan distribusi pendapatan akan mengurangi kesenjangan antara
masyarakat golongan ekonomi atas dan masyarakat golongan ekonomi bawah
3) Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi bertujuan mendorong terwujudnya stabilitas fundamental
perekonomian.Fungsi stabilisasi dimaksudkan untuk memelihara keseimbangan
ekonomi terutama perluasan kesempatan kerja, kestabilan tingkat harga barang
pokok dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Jenis Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran :
1) Kebijakan Anggaran Seimbang
2) Kebijakan Anggaran Defisit
3) Kebijakan Anggaran Surplus
4) Kebijakan Anggaran Dinamis

C) INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL


a. Pajak (Tax)
Pajak memberikan dampak langsung yang sangat terasa pada perekonomian suatu
Negara. Pajak merupakan kontribusi oleh pribadi atau badan usaha kepada
Negara yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang untuk kepentingan
Negara bagi kesejahteraan masyarakat. Jika pajak diturunkan daya beli
masyarakat akan meningkat. Hal tersebut akan berdampak positif bagi sector
perekonomian lain seperti industry. Kebijakan tersebut akan mengurangi
penerimaan Negara dari sector pajak. Jika pajak dinaikkan juga akan berpengaruh
langsung dengan semakin mahalnya harga di pasar.
b. Belanja pemerintah (Government Spending)

c. Subsidi
d. Pinjaman publik
Lampiran :
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN PRESENTASI
Mata Pelajaran : Ekonomi Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kelas / Semester : XI IPS / 1 Waktu Pengamatan :

SkorJumlah

Nilai
Aspek Pengamatan

penyampaianSistematika

Gesture dan penampilan


No NI
NISN Nama Peserta Didik

Komunikasi
. S

Keberanian
Wawasan
1                    
2                    
3                    
4                    
5                    
6                    
7                    
8                    
9                    
10                    
11                    
12                    
13                    
14                    
15                    
16                    
17                    
18                    
19                    
20                    
21                    
22                    
23                    
24                    
25                    
26                    
27                    
28                    
29                    
30                    
31                    
32                    
Keterangan :
Skor setiap komponen maksimal 4 dengan
1. ketentuan sbb :
a. Skor 4 = baik sekali
b. Skor 3 =
baik
c. Skor 2 = cukup
d. Skor 1 = kurang
2. Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x
2. 100

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C= 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D= ‹ 60 :Kurang

Mayong, 16 Juli 2019


Guru Mapel;

Tin Fatmi, S.Pd,


NIP.-
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan : SMAN 1 Mayong
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif Tindak lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Mayong, 16 Juli 2019

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMA Negeri 1 Mayong Ekonomi

Ngaripah ,S,Pd, MM Tin Fatmi, S.Pd,

NIP. 19641101 1986012 002 NIP. -


Lampiran :
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI
Satuan pendidikan : SMAN 1 Mayong
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi

Indikator
Jumlah
No NIS Nama Gagasan Kebenaran Kerja Keaktifa
score
konsep sama n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

Jumlah Skor Perolehan


Nilai = ×100
skor maksimal

Mayong, 16 Juli 2019


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMA Negeri 1 Mayong Ekonomi

Ngaripah ,S,Pd, MM Tin Fatmi, S.Pd,

NIP. 19641101 1986012 002 NIP. -

Lampiran : Lembar Kerja Kelompok / diskusi ( pertemuan minggu 1 dan II )

MATERI : KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL


KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................

Diskusikan bersama teman kelompokmu tentang kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dari
ringkasan dan materi tayang yang sudah diberikan oleh guru !
Buatlah Chart Presentation tentang materi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan
pembagian sebagai berikut :
Kelompok 1 mempresentasikan chart presentation kebijakan moneter dan tujuannya
serta membuat kesimpulannya
Kelompok 2 mempresentasikan chart presentation instrument kebijakan moneter, dan
membuat kesimpulannya
Kelompok 3 mempresentasikan chart presentation kebijakan fiskal dan tujuannya serta
membuat kesimpulan
Kelompok 4 mempresentasikan chart presentation instrumen kebijakan fiskal dan
membuat kesimpulannya

Mayong, 16 Juli 2019


Guru Mapel

Tin Fatmi, S.Pd,


NIP.-

Lampiran : Lembar Tes Tertulis : Uraian (Pertemuan I dan II)


Kompetensi Dasar :
3.5. Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiscal
4.5. Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 1 )

Kebijakan Moneter

Nama :
Kelas/ No. Absen :

Lampiran : Lembar Tes Tertulis : Uraian (Pertemuan I dan II)


Kompetensi Dasar :
3.5. Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.5. Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 2 )

Kebijakan Fiskal

Nama :
Kelas/ No. Absen :

Lampiran : Kisi-KisiPenilaian Harian ( Pertemuan Minggu ke 3 )


Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN EKONOMI (PENGETAHUAN)


KELAS XI IPS SMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No Kompetensi Indikator Materi No Bentuk


Dasar soal Penilaian
1. 3.5. 3.5.7. Mendeskripsikan pengertian  Pengertiaan
kebijakan moneter Kebijakan
Menganalis
3.5.8. Mengidentifikasi tujuan Moneter
is kebijakan
kebijakan moneter  Tujuan Kebijakan
moneter
3.5.9. Mengidentifikasi instrument Moneter
dan
kebijakan moneter  Instrumen
kebijakan
3.5.10. Mendeskripsikan Kebijakan
fiskal
pengertian kebijakan fiskal Moneter
3.5.11. Mengidentifikasi  Pengertian
tujuan kebijakan fiskal Kebijakan Fiskal
3.5.12. Mengidentifikasi  Tujuan kebijakan
instrument kebijakan fiskal Fiskal
 Instrumen
Kebijakan Fiskal

Anda mungkin juga menyukai