Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulya Sowmya Ramadhina

NIM : 20020114059

Kelas : 2020B

Dosen : Octo Dendy Andriyanto, S.Pd., M.Pd.

UAS TEORI BELAJAR

1. Pandangan Thorndike bahwa belajar adalah inkremental atau bertahap, bukan


langsung ke pengertian mendalam. Dari pandangan tersebut jelas bahwa Thorndike
menganggap bahwa belajar adalah suatu proses, mau itu membutuhkan waktu yang
lama atau sebentar tergantung dari apa yang dipelajari oleh murid. Jadi semuanya bisa
dimulai dari hal terkecil yang tersusun secara sistematis terlebih dahulu kemudian
bertahap ke tingkat selanjutnya sehingga murid akan bisa lebih memahami apa yang
akan ia pelajari. Tidak serta merta langsung diberi pemahaman mendalam tentang
pelajaran tersebut. Jika langsung diberi pemahaman mendalam maka murid akan
kebingungan dan bisa jadi minat belajarnya bisa berkurang karena materi yang ia
pelajari tidak ia mengerti.
2. Gagasan B. F. Skinner tentang Computer Based Instruction (CBI)
a) Yang melatarbelakangi Skinner menggagas tentang Computer Based Instruction
(CBI) yang merupakan inovasi awal online education adalah ia ingin menerapkan
prinsip-prinsip atau pandangannya tentang pendidikan. Akhirnya mengusulkan
alternatif teknik pengajaran atau dinamakan programmed learning yang mana
alternatif ini mencakup ketiga prinsip Skinner dengan alat yang berupa mesin
pengajaran. Salah satunya yaitu Computer Based Instruction (CBI) atau di zaman
sekarang seperti komputer, laptop, tablet, smartphone, dan lain-lain.
b) Kritik Sherman tentang CBI : “bahwa teknik ini bukan pengajaran yang
sesungguhnya sebab meminimalkan peran guru” menurut saya teknik pengajaran
CBI ini malah lebih efektif untuk proses pembelajaran karena dengan proses
pembelajaran online atau kelas virtual murid bisa mendapatkan informasi lebih
banyak dalam waktu yang hampir bersamaan. Guru juga bisa menjadi lebih kreatif
untuk bisa membuat sarana belajar melalui komputer, jadi bukan berarti peran
guru menjadi kurang maksimal jika menggunakan teknik pengajaran ini. Bahkan
dengan komputer tidak hanya bisa mengerjakan tes, menunjukkan nilai secara
langsung, membandingkan hasil dengan murid lain yang menjalankan program
yang sama, tetapi memberikan hasil tes tersebut secara langsung kepada guru dan
murid sehingga guru bisa tahu sampai mana pemahaman murid akan materi dan
bisa melakukan koreksi saat itu juga. Dan lagi dengan komputer yang sudah bisa
diakses dimana saja sehingga proses belajar bisa dilakukan dengan jarak yang
begitu jauh sekalipun.
3. Satu contoh konsep utama dari teori belajar Edwin Guthrie adalah bahwa belajar
terjadi karena adanya sebuah kombinasi dari rangsangan yang kemudian diikuti oleh
gerakan yang sama. Relevansinya dengan pembelajaran bahasa jawa adalah dengan
adanya rangsangan dan diikuti oleh gerakan maka misalnya dalam proses belajar
menulis aksara jawa maka diperlukan rangsangan atau contoh dari guru atau dosen
terlebih dahulu, setelah murid mendapatkan rangsangan atau stimulus tersebut maka
ia akan mulai meniru melalui gerakan menulis aksara jawa. Cara dari murid
melakukan gerakan menulis aksara jawa tersebut pasti akan meniru dari gurunya
karena merupakan efek dari rangsangan yang diberikan. Meskipun hal tersebut hanya
gerakan tunggal, tetapi hal ini memerlukan waktu, latihan, dan praktik sesering
mungkin. Agar didapatkan hasil yang maksimal.
4. Menurut teori Jean Piaget peserta didik masa kana-kanak termasuk dalam tahap pra-
operasional. Di tahap pra-operasional sendiri peserta didik mulai menunjukkan
aktivitas kognitifnya atau pengetahuannya dan menghadapi berbagai macam hal dari
luar dirinya. Cara berpikir peserta didik pada tingkat ini masih bersifat tidak
sistematis. Pada tahap ini peserta didik juga mulai bisa mengekspresikan kata-kata,
gambar, dan bayangan.
Konsep utama dari teori Jean Piaget tentang intelegensi adalah suatu bentuk
kemantapan ke arah sebelah mana semua struktur yang menghasilkan kebiasaan,
persepsi, dan mekanisme sensiomotor akan diarahkan. Jean Piaget lebih menekankan
pada aspek perkembangan kognitif atau perkembangan pengetahuan.
5. Teori belajar Albert Bandura yang mana dikenal dengan teori belajar sosial. Konsep
utama teori ini mengatakan bahwa pembelajaran observasional adalah pembelajaran
dimana seseorang mengamati dan meniru perilaku dari orang lain atau proses dimana
informasi didapatkan dari mengamati kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Menurut pandangan saya teori ini bisa membawa dampak yang baik serta
dampak yang buruk pula. Hal itu bisa terjadi karena belum tentu semua hasil tiruan
atau pengamatan yang ditangkap oleh peserta didik itu akan diambil baiknya atau
buruknya. Jika peserta didik tersebut bisa meniru atau mengamati perilaku orang lain
yang baik maka hal ini tidak ada masalah untuk perkembangan proses belajar peserta
didik tersebut, tetapi bagaimana jika apa yang ditiru dan diamati dari orang lain oleh
peserta didik ini adalah hal buruknya. Maka hal tersebut bisa membawa dampak yang
buruk terhadap peserta didik jika ia sampai menirunya dalam kehidupan nyata. Oleh
karena itu sebisa mungkin lingkungan peserta didik memberikan contoh yang baik
yang dapat ditiru untuk proses perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai