Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Studi Kitab Hadis Sukender: al-Jami’ fi al-Ahadis al-Qudsiyyah karya


Abdussalam Allusy

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kitab Hadis Sekunder
Semester V

Dosen Pengampu: Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si

Disusun oleh:

Laula Wardatus Sholehah (19105050098)


A. Abu Qalam Suqri (19105050109)
Wafa Amirah Razemi (19105050114)
Alifah Nurul Fitria Adini (19105051001)
Amelia Nailul Fauziyah (19105051002)

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pendidikan di masa sekarang pada dasarnya semakin dimudahkan
seiring dengan perkembangaan teknologi yang dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran. Banyak literasi yang berupa buku, kitab, maupun
hanya sekedar buah pemikiran para pakar dan ulama termuat di dalam
media dalam bentuk softfile. Sehingga memudahkan bagi para civitas
akademik untuk memperoleeh referensi atau ilmu baru yang dapat diakses
hanya dengan gadget mereka dimanapun tanpa harus bepergian jauh dan
bertanya-tanya untuk mencarinya.
Hadis sebagai sumber primer kedua setelah al-quran menempati
posisi yang strategis, karena kajiannya yang dinilai ‘belum pasti’ daripada
al-qur’an membuatnya akan lebih menarik dan menantang untuk
dipahami, terutama jika hadis-hadis tersebut menyangkut dengan
persoalan akidah dan fiqh. Beredarnya hadis-hadis palsu pada beberapa
abad silam membuat seseorang harus benar-benar serius dalam
menganalisa hadis yang akan dijadikan sebagai hujjah, baik mengenai
hukum yang ada di dalam matannya maupun kualitas sanadnya.
Di dalam makalah ini, kami sebagai pemakalah akan membahas
secara umum tentang suatu kitab hadis qudsi, yakni kitab al-Jami’ fi al-
Ahadis al-Qudsiyyah karya Abdussalam bin Muhammad bin Umar Allusy
dengan menjabrakan secaara sederhana tentang kitab tersebut secara garis
besar
2. Rumusan masalah
a. Bagiamana biografi pengarang al-Jami’ fi al-Ahadis al-Qudsiyyah
b. Bagaimana latar belakang penyusunannya?
c. Bagaimana meodologi dan sistematika penyusunan kitab al-Jami’
fi al-Ahadis al-Qudsiyyah?
d. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada kitab ini?
PEMBAHASAN

A. Biografi
Biografi pengarang kitab Jami’ Fii al-Ahadits al-Qudsiyah, yaitu
‘Abdussalam ibnu Muhammad ibnu Umar Allusy. Lahir pada tanggal 1
Januari 1964. Kebangsaan Lebanon. Beliau mengenyam pendidikan di
Kuwait (Diploma Ilmu Terapan 1987) dan Turki (PhD Syariah Islam
2005). Jabatan dan pekerjaannya sebagai Pendidikan Terapan, Manajemen
Pusat Pendidikan Modern, Pengawasan Umum Majelis Madrasah
Hamidiyah ‘Iraq, dan lainnya. Pekerjaan dan posisi saat ini Pengawas
Umum Sekolah Tinggi Pendidikan dan Reformasi,Ketua Direksi Dar Al-
Fayhaa untuk percetakan penerbitan dan distribusi, dan lain sebagainya.
Karya-karya beliau ‘Ilmu Zawaid Hadis, Mukhtashor al-Jami’ fii Bayan
Wujuh at-Tafsir, al-Jami’ fii al-Ahadits al-’Ibadah, al-Jami’ fii Ghorib al-
hadis wa al-atsar,dll. Email : abdussalam.alloush@gmail.com.1 Kitab ini
merupakan kitab hadis sekunder yang masuk dalam kategori kontemporer
yang telah disusun oleh penulis dengan terperinci dan sistematis.

B. Latar belakang Penyusunan


Latar belakang penyusunan kitab ini adalah karena permintaan dari
orang banyak yang meminta beliau untuk menyusun kitab kumpulan
hadis-hadis qudsi. Maka dari itu, beliau memenuhi permintaan
masyarakat dengan menyusun kitab ini. Selain itu, tujuan beliau
mengarang kitab ini adalah untuk mengurutkan serta mengumpulkan
hadis-hadis qudsi untuk memudahkan para santri dalam mempelajrinya
baik dari segi sanad maupun matan.2

C. Metodologi dan Sistematika Penyusunan


Sesuai dengan namanya sebagai kitab Jami, Kitab Jami’ fi al-Ahadis
al-Qudsiyah karya Abdussalam bin Muhamad bin Umar Allusy
merupakan kitab hadis yang telah termuat dalam kitab-kitab yang sudah

1
https://shamela.ws/index.php/author/2571
2
Abdussalam Allusy, al-Jami fi al-Ahadis al-Qudsiyyah (Al-Maktab al-Islamiyah, t.t.). hal. 3.
ada yang berisikan hadis-hadis Qudsi. Terdapat sedikit banyak informasi
di dalam Muqaddimah yang pengarang cantumkan dalam karyanya.
Setidaknya pada kitab ini termuat 772 hadis. Abdussalam Allusy membagi
klasifikan dalam kitabnya menjadi dua bagian.
Bagian pertama merupakan pengklompokan hadis berdasarkan
hadis-hadis yang tidak bercampur artinya murni di dalamnya hanya hadis-
hadis Qudsi baik sanadnya tersambung maupun putus. Pada bagian ini
oleh pengarang diurutkan sesuai dengan urutan abjad yakni berdasarkan
urutan nama-nama periwayat. Dapat dikatakan bahwa kitab ini merupakan
semi kitab musnad. Menyebutkannya sesuai urutan abjad disusul dengan
musnad-musnad perempuan, menyebutkan perempuan-perempuan yang
memiliki kunyah lalu disebutkan beberapa hadis yang mursal. Lalu
periwayat-periwayat yang memiliki banyak hadis seperti Anas dan Abu
Hurairah beliau juga urutkan matannya sesuai urutan abjad.3
Bagian kedua ialah hadis-hadis yang memiliki kontes dan
mengandung kalam Allah dan selainnya.
Kembali diklasifikasikan oleh beliau ke dalam beberapa kategori
- Pertama: Firman Allah yang diulang-ulang dengan beberapa
waktu dan hari: seperti hadis Anas
- Kedua: Firman Allah yang menerangkan hadis-hadis mengenai
telaga dengan syafaat serta keutamaan-keutamaan Nabi
- Ketiga: Firman Allah menerangkan surga dan penduduknya
- Keempat: Firman Allah menerangkan malaikat yang dimuliakan
- Kelima: Firman Allah menerangkan iblis yang dilaknat Allah
- Keenam: Firman Allah menerangkan amal-amal yang khusus
seperti hadis
- Ketujuh: Firman Allah menerangkan yang menerangkan apa
yang difirmankan Allah di hari kiamat

3
Allusy. Hal. 4
- Kedepalan: Firman Allah menerangkan dialog Allah bersama
para Nabi dan yang disusun berdasarkan urutan Nabi Adam
sampai Nabi Isa
- Kesembilan: Firman Allah yang memuat hadis-hadis yang tidak
termasuk dalam kategori 1-8 dan mengumpulkan berbagai
macam pembahasan2 yang dibuat oleh para muhaddisin.
Secara terang dijelaskan bahwa sebagian hadis bisa saja berkaitan
dengan beberapa tema lainnya dan sebagiannya tidak termuat di dalamnya.
Sebagai contoh hadis kalam Tuhan bersama malaikat pada hari kiamat,
demkian ini masuk pada dua tema sekaligus lebih tepatnya pada macam
keempat dan ketujuh sebagaimana yang telah diuraikan diatas. Permisalan
diatas bukan menjadi maksud pengarang untuk mengulang hadisnya.
Namun bila tidak ditemui pada dua tema tersebut maka masuk pada tema
yang ketiga yang sesuai dengan topik temanya.
Esensi yang terdapat pada kitab ini ialah bagaimana beliau berusaha
memuat hadis dari berbagai kitab apapun termasuk dari hadis yang
riwayatnya bisa jadi tidak termuat dalam kitab hadis lainnya. Upaya
Allusy dalam memuat hadis baik dari kitab yang mu’tabarah dan dari
kitab-kitab yang langkah. Beliau kumpulkan materi hadis-hadis dari yang
tidak banyak ditulis oleh para ahli hadis dapat ditinjau melalui daftar isi,
beliau hadirkan para pengahafal hadis. Beliau menyadari bahwa sekuat
upayanya untuk memuat hadis Qudsi kedalam karyanya. Bila mana tidak
ditemukan hadis yang tidak tersusun didalamnya, hal ini tidak terlepas dari
kodratnya sebagai anak Adam yang tidak terjamin terjaga dari lupa.
Adapaun karya yang dianggap penting oleh pengarang yang pernah
beliau temui sebagai berikut;
1. Kitab Al-Ittihafat As-Sanniyah di al-Ahadis al-Qudsiyah oleh
Al-Hafiz al-Munawi. Didalamnya memuat 272 hadis
2. Kitab Al-Ittihafat As-Sanniyah di al-Ahadis al-Qudsiyah oleh al-
Madani. Kitab tersebut memuat 864 hadis
3. Kitab Al-Ahadis Al-Qudsiyyah oleh Ibnu Balban
4. Sejumlah kitab yang tersebar dengan atau tanpa nama-nama
pengarangnya. Sebagiannya mengandung atas kutubus sittah dan
sesuatu yang didalamnya dari hadis-hadis Qudsi, sebagiannya
ditambhkan dengan hadis dalam Muwatta’ karya Imam Malik
dan sebagian lainnya dari Sunan Ad-Darimi
5. Risalah li ‘Ali al-Qari

Lebih dari satu ahli ilmu hadis untuk memilih satu bab atau bab dari
bukunya yang khusus untuk hadis qudsi, jadi pengarang mengikuti dari
apa yang beliau temukan, seperti al-Bukhari misalnya dalam al-Sahih dari
kitab Tauhid, diakhir “Sahihnya” Imam Bukhari menyebutkan:

- Bab tentang firman Allah bersama malaikat (2719)


- Bab tentang firman Allah pada hari kiamat bersama para Nabi (2727)
- Bab tentang firman Allah bersama para penghuni ahli surga (2732)
- Dan lain sebaginya.

Adapun terdapat kitab-kitab Qudi yang dinilai kelangkahannya


menurut Allusy;

1. Al-Arbain al-Ilahiyat oleh Abu al-Husain Ali bin al-Mufadhol


2. Misykah al-Anwar fima Ruwiya ‘Anillahi Subhanallahi Ta’ala min
al-Akhbar karya Ibnu ‘Arabi al-Hatimi ath-Thai
3. Al-Ilahiyat karya Zahid bin Thahiri asy-Syahami

Diantara hal-hal yang disandarkan Allah dijelaskannya terbagi


menjadi tiga; (a) Al-Quran (b) kitab-kitab para Nabi sebelum Nabi
Muhmmad yang belum diubah (d) hadis-hadis Qudsi. Adapun terdapat
dua sigat periwayatan pada hadis Qudsi;

a. Pertama: ‫ فيما يروي عن ربّه‬.‫قال رسول هّللا ص‬


b. Kedua: ‫قال هّللا تعالى فيما رواه عنه رسةل هّللا ص‬.

Pada kuliah Abu al Baqa’ mengenai perbedaan al-Quran dan Hadis


ilahi beliau berkata bahwa Al-Quran merupakan lafaz dan maknanya
berasal dari Allah swt. Sedangkan hadis Qudsi ialah lafaznya dari
Rasulullah namun maknanya dari Allah melalui ilham. Sebagian
mengatakan bahwa al-Quran itu mu’jizat yang diturunkan melalui
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dan hadis Qudsi ialah
kabar atau berita yang maknanya dari Allah dan lalu Nabi
Muhammad mengkabarkannya kepada umatnya dengan ibarat
Rasulullah sendiri.

Pada sistematika yang Allusy sajikan menjadi nilai kelebihannya.


Didukung pada daftar isi yang beliau hadirkan memudahkan bari para
pembacanya yaitu beliau menyajikan daftar isi menjadi dua versi.
Versi pertama beliau bentukkan daftar isi sesuai dari urutan kamus
dilihat dari matan hadisnya dan versi kedua beliau sajikan
berdasarkan urutan abjad dilihat dari musnadnya.

D. Kelebihan dan Kekurangan


Setiap karya tulisan tidak ada yang sempurna, pasti ada kelebihan
dan kekurangan. Setelah menelaah lebih dalam kitab ini, penulis dapat
melihat dan mencoba memaparkan beberapa kelebihan dan kekurangan
dari kitab ini sebagai berikut;
- Kelebihan:
Kitab ini terdapat banyak hadis qudsi, berbanding kitab hadis qudsi
yang lain.
1. Kitab ini tersusun rapi dan mudah untuk dibaca.
2. Terdapat kualitas hadis, memudahkan pembaca untuk mengetahui
kualitas hadis
3. Penjelasan makna pada hadisnya yang membantu pemahaman pada
pembaca seperti pada lampiran,.
- Kekurangan:
Tidak menyebutkan rujukan hadis primer pada muqaddimah
LAMPIRAN
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran Kajian


Kitab al-Jami’ fi al-Ahadis al-Qudsiyah karya Abdussalam Allusy
secara umum merupakan kitab hadis Qudsi. Kitab ini hanya terdiri dari satu
juz dengan muatan 772 hadis. Sistematika yang indah menjadi nilai
keunggukan pada kitab ini, disertai penjelasan membantu pembaca dalam
memahami esensi hadisnya.
Pemakalah mengakui bahwa ini hanyalah deskripsi singkat dan
sederhana terkait kitab al-Jami’ fi al-Ahadis al-Qudsiyah, yakni berupa
sistematika kepenulisan dan metodologinya, serta membahas secara garis
besarnya saja. Untuk itu maka perlu diadakan kajian lebih lanjut, baik
membandingkan kemudahan pemahaman dengan kitab-kitab lainnya maupun
tentang kekurangan dari kitab tersebut bahkan dalam karyanya Kami belum
menemukan terkait bagaimana komentar atau pendapat ahli mengenai kitab
ini
Dari kajian yang telah ditempuh penulis menyadari akan segala bentuk
kekurangan, menjadi tantangan tersendiri karena sumber yang tidak banyak
ditemukan. Untuk itu disarankan kepada para pengkaji selanjutnya untuk
mencari sumber dengan cakupan yang luas dan mendalam. Setiap karya tulis
tentu tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu Kami menerima akan segala
bentuk masukan dan nasihat.
Daftar Pustaka

Allusy, Abdussalam. al-Jami fi al-Ahadis al-Qudsiyyah. Al-Maktab al-Islamiyah,


t.t.
https://shamela.ws/index.php/author/2571 diakses pada pukul 11.00 WIB 1 Desember
2021

Anda mungkin juga menyukai